(8) Bab IV

8
  69 B B IV KECENDERUNG N D N SKEN RIO PERKEMB NG N Sebagai salah satu bagian dari Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito dapat menjadi kecamatan dengan prospek yang cukup baik. Cukup baik yang dimaksud adalah dengan membuat skenario untuk pengembangannya kedua kecamatan, dikenal dengan istilah skenario PEST (Politik,Ekonomi, Sosial dan Teknologi). Dikembangkanya skenario berdasarkan aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi untuk menggambarkan kondisi Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito pada tahun 2030. Untuk dapat menggambarkan kondisi kedua kecamatan ini, dapat dilihat dengan masa lalu dan masa sekarang. Tabel IV 1 Bagan Skenario PEST Pracimantoro dan Paranggupito tahun 2030 Status Quo Optimis Pesimis Politik  Terdapat perwakilan rakyat untuk kecamatan Pracimantoro yang duduk di DPRD Kabupaten untuk Paranggupito belum akan menempatkan wakil rakyat baik DPRD Kabupaten dan Provinsi Terdapat perwakilan rakyat untuk kecamatan Pracimantoro yang duduk di DPRD Jawa Tengah dan Kabupaten untuk Paranggupito akan menempatkan wakil rakyat baik DPRD Kabupaten Tidak ada sama sekali perwakilan dari Pracimantoro dan Paranggupito dalam partai politik dan pemerintahan. konomi Perekonomian masyarakat Pracimantoro dan Paranggupito tidak akan  jauh berkemba ng dengan baik, diakibatkan sektor pertanian belum siap dengan d irealisasikan ya konsep agropolitan secara komprehensif, di kedua kecamatan Perekonomian masyarakat meningat drastis. Perekonomian daerah meningkat Jumlah penduduk miskin menurun dan direalisasikanya konsep daerah agropolitan yang terpadu baik di kedua kecamatan Perekonomian menurun drastis. Perekonomian daerah menurun. Jumlah penduduk miskin meningkat. Dan akan semakin banyak migrasi keluar di kedua kecamatan Sosial Jumlah penduduk terus mengalami trend kenaikan, baik di Pracimantoro dan Paranggupito Jumlah penduduk akan mengalami terus mengalami kenaikan terkendali, dikedua kecamatan Akan terjadi penurunan  jumlah pendudu k diak

description

PRC

Transcript of (8) Bab IV

  • 69

    BAB IV

    KECENDERUNGAN DAN

    SKENARIO PERKEMBANGAN

    Sebagai salah satu bagian dari Kabupaten Wonogiri, Kecamatan Pracimantoro dan

    Paranggupito dapat menjadi kecamatan dengan prospek yang cukup baik. Cukup baik yang

    dimaksud adalah dengan membuat skenario untuk pengembangannya kedua kecamatan, dikenal

    dengan istilah skenario PEST (Politik,Ekonomi, Sosial dan Teknologi).

    Dikembangkanya skenario berdasarkan aspek politik, ekonomi, sosial dan teknologi untuk

    menggambarkan kondisi Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito pada tahun 2030. Untuk

    dapat menggambarkan kondisi kedua kecamatan ini, dapat dilihat dengan masa lalu dan masa

    sekarang.

    Tabel IV.1

    Bagan Skenario PEST Pracimantoro dan Paranggupito tahun 2030

    Status Quo Optimis Pesimis

    Politik

    Terdapat perwakilan

    rakyat untuk kecamatan

    Pracimantoro yang duduk

    di DPRD Kabupaten untuk

    Paranggupito belum akan

    menempatkan wakil rakyat

    baik DPRD Kabupaten dan

    Provinsi

    Terdapat perwakilan

    rakyat untuk kecamatan

    Pracimantoro yang duduk

    di DPRD Jawa Tengah dan

    Kabupaten untuk

    Paranggupito akan

    menempatkan wakil rakyat

    baik DPRD Kabupaten

    Tidak ada sama sekali

    perwakilan dari

    Pracimantoro dan

    Paranggupito dalam

    partai politik dan

    pemerintahan.

    Ekonomi

    Perekonomian masyarakat

    Pracimantoro dan

    Paranggupito tidak akan

    jauh berkembang dengan

    baik, diakibatkan sektor

    pertanian belum siap

    dengan direalisasikanya

    konsep agropolitan secara

    komprehensif, di kedua

    kecamatan

    Perekonomian masyarakat

    meningat drastis.

    Perekonomian daerah

    meningkat

    Jumlah penduduk miskin

    menurun dan

    direalisasikanya konsep

    daerah agropolitan yang

    terpadu baik di kedua

    kecamatan

    Perekonomian menurun

    drastis.

    Perekonomian daerah

    menurun.

    Jumlah penduduk miskin

    meningkat. Dan akan

    semakin banyak migrasi

    keluar di kedua

    kecamatan

    Sosial

    Jumlah penduduk terus

    mengalami trend kenaikan,

    baik di Pracimantoro dan

    Paranggupito

    Jumlah penduduk akan

    mengalami terus

    mengalami kenaikan

    terkendali, dikedua

    kecamatan

    Akan terjadi penurunan

    jumlah penduduk diak

  • 70

    Status Quo Optimis Pesimis

    Teknologi

    Sebanyak 45%

    masyarakat akan melek

    internet dan pandai

    menggunakan laptop dan

    media sosial di dunia maya

    Sebanyak 85%

    masyarakat akan melek

    internet dan semua

    perangkat desa dan

    masyarakat sudah pandai

    meggunakan sistem pusat

    informasi secara terpadu

    dan juga interaksi warga

    akan lebih melalui media

    sosial

    Hanya sebanyak 20%

    masyarakat yang melek

    internet dan

    penggunaan sistem

    komputerisasi belum

    tentu diaplikasikan dan

    diintegrasikan di sistem

    pusat informasi di

    kedua kecamatan

    Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4B, 2013

    Dengan mengetahui gambaran Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito berdasarkan

    skema politik, ekonomi, sosial dan teknologi, maka pada tahun 2030 Kecamatan Pracimantoro dan

    Paranggupito berdasarkan skenario optimis akan sangat berkembang sebagai salah satu

    kecamatan paling maju di wilayah selatan Jawa. Untuk skenario status quo akan cenderung

    stagnan dalam pengembangan wilayah di kedua kecamatan. Namun jika mengikuti skenario

    pesimis, Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito akan menjadi kecamatan yang akan jauh

    terbelakang dibandingkan dengan wilayah di sekitarnya, karena kedua kecamatan ini berbatasan

    langsung dengan DIY dan Pacitan Jawa Timur.

    Dari hasil matriks prioritas didapatkan permasalahan utama di Kecamatan Pracimantoro

    dan Paranggupito yang menyebabkan proses perkembangan kecamatan ini, cenderung stagnan

    dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Kabupaten Wonogiri. Adapun masalah hasil matriks

    prioritas yakni:

    1. Aksesibiltas buruk;

    2. Lapangan kerja yang tidak seimbang dengan pencari kerja; dan

    3. Kualitas SDM rendah.

    Aksesibilitas Buruk

    Permasalahan perpindahan dan mobilitas penduduk di Kecamatan Pracimantoro dan

    Paranggupito merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi. Kondisi ini disebabkan oleh

    jalan penghubung yang antar desa banyak mengalami kerusakan. Dampaknya adalah mobilitas

    penduduk di kedua kecamatan ini terhambat. Hal ini penting untuk menjadi perhatian karena

    mobilitas warga Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito berupa penjualan hasil pertanian

    mereka ke Pasar Pracimantoro di Desa Pracimantoro dan Pasar Ketos di Desa Ketos.

  • 71

    Dengan banyaknya jalan yang rusak, maka akan mempengaruhi banyaknya hasil penjualan

    pertanian warga yang tidak dapat dijual. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap tingkat

    pendapatan bagi sebagian besar masyarakat di kedua kecamatan. Apalagi sektor pertanian

    merupakan sektor terbesar yang berkontribusi dalam perkembangan ekonomi di kedua

    kecamatan. sehingga dapat di lihat pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk masing-

    masing penentuan skenario, berikut di bawah ini:

    Sumber: Hasil Analisis Kelompok 4B,2013

    Gambar 2.1

    Bagan Kondisi Prasayarat Skenario Aksesibiltas Buruk

    Jumlah Lapangan Kerja yang Tersedia Tidak Seimbang dengan Jumlah Pencari Kerja

    Pada kenyataanya, saat sekarang ini banyak para pencari kerja yang belum

    mendapatkan pekerjaan. Hal ini disebabkan karena jumlah para pencari kerja yang tidak seimbang

    dengan lapangan pekerjaan. Permasalahan ini biasanya dihadapi oleh penduduk pada usia

    produktif. Untuk mengatasi permasalahan ini, biasanya masyarakat lebih memilih untuk mencari

    pekerjaan keluar wilayah asalnya.

    Orang yang bermigrasi tersebut belum tentu bisa mendapatkan pekerjaan yang layak.

    Agar tetap bisa memenuhi kebutuhan hidup, biasanya para pencari kerja tersebut lebih memilih

    untuk mendirikan lapangan pekerjaan sendiri atau termasuk sektor informal. Untuk mengetahui

    perkembangan mengenai permasalahan tersebut, dapat dibuat dengan menggunakan skenario

    Skenario

    Aksesibilitas

    Buruk

    Positif Status

    Quo Negatif

    Memperbaiki jalan utama

    penghubung masing-

    masing desa menuju ke

    Pasar Pracimantoro dan

    Ketos

    Membiarkan kondisi yang

    ada pada jalan-jalan

    penghubung utama di

    masing-masing desa

    menuju ke pasar

    Pracimantoro dan Ketos

    Tidak ada perhatian sama sekali

    untuk memperbaiki jalan-jalan

    utama yang telah rusak di

    masing-masing desa menuju

    Pasar Pracimantoro dan Ketos

  • 72

    mengenai lapangan kerja yang tidak sesuai dengan jumlah pencari kerja, sehingga dapat di lihat

    pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk masing-masing penentuan skenario, berikut di

    bawah ini:

    Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013

    Gambar 4.2

    Bagan Kondisi Prasyarat Skenario Jumlah Lapangan Kerja yang Tersedia

    Tidak Seimbang dengan Jumlah Pencari Kerja

    Kualitas SDM Rendah

    Sumber daya manusia menjadi faktor penting dalam perkembangan suatu wilayah.

    Apabila sumberdaya manusia baik, maka suatu wilayah akan berkembang dengan mudah.

    Begitupun sebaliknya. Apabila sumberdaya manusia buruk, maka perkembangan suatu wilayah

    akan sangat sulit untuk dicapai.

    Kondisi sumberdaya manusia tersebut menjadi masalah yang harus diselesaikan di

    Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Kualitas SDM di kedua kecamatan tersebut masih

    tergolong rendah apabila dilihat dari jenjang pendidikan masyarakatnya. Hal ini berdampak pada

    kinerja yang ada di lembaga/organisasi. Pegawai atau pengurus lembaga/organisasi tersebut

    Lapangan kerja

    tidak seimbang

    dengan pencari

    kerja

    Membaik

    (positif)

    Status Quo

    Memburuk

    (negatif)

    Modernisasi alat-alat pertanian,

    pengembangan industri rumah dan

    pengelolaan sektor pariwisata yang baik.

    Tidak adanya perhatian pemerintah untuk

    menciptakan lapangan pekerjaan baru dan

    keinginan.

    Pengembangan industri rumah dan

    pengelolaan pariwisata yang tidak ada

    inovasi.

    Modernisasi alat-alat pertanian sedikit,

    stagnisasi pengembangan industri rumah

    dan pengelolaan pariwisata yang tidak ada

    inovasi.

  • 73

    bekerja kurang optimal dan tidak sesuai dengan porsinya. Padahal, banyak sekali masalah yang

    seharusnya diselesaikan di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito. Apabila keadaan ini terus

    berlangsung dan tidak ada usaha untuk memperbaiki, maka dapat diperkirakan bahwa Kecamatan

    Pracimantoro dan Paranggupito tidak akan berkembang.

    Kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Berikut adalah

    grafik yang menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan dari tahun 2008-2010

    sehingga dapat diketahui kondisi SDM di Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito selama 20

    tahun ke depan. sehingga dapat di lihat pada bagan IF atau jika sebagai prasyarat untuk

    masing-masing penentuan skenario, berikut di bawah ini:

    Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013

    Gambar 4.3

    Bagan Kondisi Prasyarat Skenario Kualitas SDM Rendah

    Setelah ditentukan IF, dari masing-masing skenario yang akan dicapai Kecamatan

    Pracimantoro dan Paranggupito pada tahun 2030, maka dapat ditentukan gambaran atau kondisi,

    yang akan dicapai oleh Kecamatan Pracimantoro dan Paranggupito, sesuai dengan arahan

    skenario dan IF sebagai prasyarat dari terwujudnya skenario tersebut:

    Kualitas SDM

    rendah

    Pemerintah tidak terlalu

    selektif dalam memberikan

    subsidi pendidikan bagi

    setiap warga miskin

    Pemerintah tidak

    memberikan subsidi

    pendidikan bagi warga

    miskin.

    Pemerintah memberikan

    subsidi pendidikan bagi

    warga miskin dari jenjang SD

    sampai Perguruan Tinggi

    Positif

    Negatif

    Status quo

  • 74

    Tabel IV.1

    Bagan Skenario Pracimantoro dan Paranggupito Tahun 2030

    Skenario

    Status Quo Optimis Pesimis

    Aksesibilitas Buruk

    1. Hasil pertanian di

    masing-masing desa

    akan terhambat dan

    terdapat beberapa

    desa seperti Desa

    Gambirmanis dan

    Petirsari yang akan

    sulit menjual hasil

    panen pertanian

    desanya ke Pasar

    Pracimantoro dan

    Ketos

    1. Semua hasil

    pertanian di masing-

    masing desa di kedua

    kecamatan akan

    dapat dijual di Pasar

    Pracimantoro dan

    Ketos.

    1. Hasil pertanian di

    beberapa desa tidak akan

    dapat dijual ke Pasar

    Pracimantoro dan Ketos.

    Masyarakat lebih memilih

    untuk dimanfaatkan sendiri.

    2.Tingkat

    pendapatan dan

    kesejahteraan

    warga di kedua

    kecamatan tidak

    akan bergerak

    secara signifikan.

    2. Meningkatkan

    pendapatan dan

    livehood masyarakat

    di kedua kecamatan.

    2. Tingkat pendapatan

    rendah dan kesejahteraan

    penduduk akan semakin

    buruk. Banyak dari

    penduduk di masing-masing

    desa akan memilih untuk

    bekerja di kota-kota besar

    daripada membangun

    desanya.

    3. Sumbangan

    sektor pertanian

    Kecamatan

    Pracimantoro dan

    Paranggupito akan

    berjalan stagnan di

    masa mendatang.

    3. Banyak penduduk

    usia produktif akan

    bekerja di sektor

    pertanian di masing-

    masing desa di kedua

    kecamatan.

    3. Kualitas SDM di setiap

    desa akan semakin buruk

    dan berpengaruh terhadap

    Indeks Pembangunan

    Manusia (IPM) di Kabupaten

    Wonogiri.

    4. Menjadikan

    Kecamatan

    Pracimantoro dan

    Paranggupito sebagai

    sub wilayah dengan

    spesialisasi pertanian

    terbesar di

    Kabupaten Wonogiri.

    4. Sektor pertanian akan

    terus mengalami

    kemunduran dan sumbangan

    ke PDRB akan terus

    mengalami penurunan yang

    signifikan.Kecamatan

    Pracimantoro dan

    Paranggupito akan menjadi

    daerah terisolir

    dibandingkan dengan

    kecamatan lain di

    Kabupaten Wonogiri.

  • 75

    Skenario

    Status Quo Optimis Pesimis

    Lapangan kerja

    tidak seimbang

    dengan pencari

    kerja

    1. Produktivitas

    pertanian akan

    berjalan stagnan

    karena modernisasi

    alat pertanian

    kurang digalakkan

    1. Pracimantoro dan

    Paranggupito menjadi

    daerah sub-spesialis

    sektor pertanian di

    Kabupaten Wonogiri

    dan wilayah selatan

    pulau Jawa

    1. Produktivitas pertanian di

    kedua kecamatan akan

    semakin turun pada tahun

    2030 walaupun masih

    merupakan sektor utama

    perekonomian kedua

    kecamatan

    2. Masih banyak

    warga di kedua

    kecamatan memilih

    untuk pergi ke kota

    besar daripada

    membangun desa

    mereka sendiri.

    2. Banyak warga

    akan memilih menjadi

    petani dan

    mengembangkan

    potensi pertanian di

    masing-masing desa

    di kedua kecamatan

    2. Akan semakin banyak

    warga, bermigrasi keluar

    Pracimantoro dan

    Paranggupito.

    3. Multiplier effect

    tidak optimal bagi

    Pracimantoro dan

    Paranggupito yang

    memiliki pariwisata

    yang sangat

    potensial

    3. Keberadaan

    museum Karst dan

    Pantai di kedua

    kecamatan, akan

    memberikan tambahan

    penghasilan bagi

    masyarakat di kedua

    kecamatan.

    3. Museum Karst dan pantai

    tidak akan menjadi daya

    tarik yang baik bagi para

    wisatawan terutama di

    provinsi Jawa Tengah dan

    Kabupaten Wonogiri

    Kualitas SDM yang

    Rendah

    1. Masih banyak

    ditemukan anak

    miskin yang putus

    sekolah di kedua

    kecamatan

    1. Semua warga

    miskin dapat

    melanjutkan jenjang

    pendidikannya sampai

    ke level perguruan

    tinggi

    1. Semua warga miskin tidak

    dapat merasakan

    pendidikan, baik di jenjang

    SD apalagi jenjang

    perguruan tinggi.

    2. biaya sekolah

    akan dirasakan

    semakin mahal oleh

    sebagian besar

    masyarakat di

    kedua kecamatan.

    2. Biaya sekolah

    tidak akan terlalu

    diperhatikan oleh

    sebagian besar

    masyarakat, yang

    lebih diperhatikan

    adalah kualitas dari

    masing-masing

    sekolah tersebut

    2. Biaya sekolah merupakan

    alasan paling utama,

    sebagian besar masyarakat,

    untuk tidak melanjutkan

    tingkat pendidikannya.

    3. Sebanyak 45%

    masyarakat akan

    melek internet dan

    pandai menggunakan

    laptop dan media

    sosial di dunia maya

    3. Sebanyak 85%

    masyarakat akan

    melek internet dan

    semua perangkat

    desa dan masyarakat

    sudah pandai

    meggunakan sistem

    pusat informasi

    secara terpadu dan

    3.Hanya sebanyak 20%

    masyarakat yang melek

    internet dan penggunaan

    sistem komputerisasi belum

    tentu diaplikasikan dan

    diintegrasikan di sistem

    pusat informasi di kedua

    kecamatan

  • 76

    Skenario

    Status Quo Optimis Pesimis

    juga interaksi warga

    akan lebih melalui

    media sosial

    Sumber: Analisis Kelompok 4B, 2013