75555231 Askep Osteosarkoma 1

download 75555231 Askep Osteosarkoma 1

of 35

Transcript of 75555231 Askep Osteosarkoma 1

  • OSTEOSARCOMA Nursing CareNs. M. Shodikin, M.Kep

  • Osteogenic Sarcoma (Osteosarcoma)tumor ganas pada tulang1 keganasan tulang yang terjadi sebagai tumor sarcomatosa primer dalam suatu bagian dengan pertumbuhan yang cepat2 a cancerous (malignant) bone tumor that usually develops during the period of rapid growth that occurs in adolescence, as a teenager matures into an adult3

  • InsidensiLebih sering pada anak 11 kasus/1.000.000 anak remaja 2-3 kasus/1.000.000 bukan remajaInsiden puncak usia 10-25thRata-rata terdiagnosis usia 15th; L:P=1,5:1Terhitung >10% dari semua kanker pada organ padat 30% terjadi setelah usia 40th.

  • Etiology & Risk FactorsPenyebab pasti: tidak diketahui Risk factors:Pagets diseaseOlliers diseaseMultiple exostosesOsteochondromas Retinoblastoma Terapi radiasi tulang dosis tinggi Terjadi umumnya pada usia < 20th (this suggests a relationship between rapid bone growth and risk of tumor formation) Lifestyle (for adulth): Unhealthy diet (high-fat, low-fiber, etc.).Not enough exerciseHabitssmoking and drinking alcohol. (Lifestyle-related risk factors have little or no significance to childhood cancer)

  • PredileksiNear the ends of the long bones, especially around the kneesThe area of bone with the fastest growth rate. Upper arm (near the shoulder). Meskipun demikian dapat pula terjadi pada tulang lainnya

  • Manifestasi Klinik (1)Keluhan pada awalnya tidak jelas dan intermitten, secara bertahap meningkat

    Pada awalnya dapat teraba massa non-pain, merupakan gejala yang sering ditemukan

    Gejala lainnya adalah:NyeriPenurunan fungsi (keterbatasan gerak)Fraktur patologis.

  • Manifestasi Klinik (2)Nyeri:mulanya ringan berlangsung sebentar seringkali berhub dg injuri minorselanjutnya nyeri meningkat sebagai nyeri tumpul, lokalnyeri biasanya tidak meningkat dg aktivitas atau menurun dengan istirahat tetapi dapat meningkat pada malam hari Nyeri saat mengangkat beban (jika tumor pada lengan)Nyeri jarang berespon thdp analgetik sederhana tetapi memerlukan analgetik narkotik untuk menghilangkannya.

  • PatofisiologiKanker terjadi ketika sel-sel pada suatu bagian tubuh (termasuk tulang) tumbuh tidak terkontrol. Pembelahan dan pertumbuhan sel-sel normal mengikuti pola normal, tetapi pada sel kanker tidaklah demikian. Sel kanker terus tumbuh dan merusak sel lain yang normal. Kadang-kadang sel kanker ini lepas dan menjauhi dari tumor dan menyebar ke bagian tubuh lainnya melalui blood or lymph system.

  • Kemudian sel kanker ini singgah di tempat yang baru dan membentuk tumor baru. Seperti kanker lainnya, osteosarcomas juga dapat menyebar, baik ke tulang yang lainnya, ke otot, tendon dan lemak, atau ke paru dan organ internal lainnya. Proses ini disebut sebagai metastasis (American Cancer Society, 2007).

  • PatofisiologiTumor tulang dapat bersifat tumor primer (berasal dari tulang itu sendiri) atau tumor metastase (berasal dari sebuah tumor pada bagian tubuh lainnya). Tumor tulang primer (yang muncul dari tulang itu sendiri), dapat berasal dai kartilago (chondogenic), tulang (osteogenic), kolagen (collagenic), dan sel-sel sumsum tulang (myelogenic).

  • Tumor primer dapat memecah tulang (atau disebut osteolysis) yang akan melemahkan tulang, dan mengakibatkan tulang mudah patah. Tulang normal yang berdekatan dengan tumor berrespon terhadap tekanan tumor dengan mengubah pola normalnya dalam remodeling. Permukaan tulang menjadi berubah dan contour tulang pada area dimana tumor tumbuh, menjadi membesar.

  • Tumor tulang malignant (osteosarcoma) ini menginvasi dan mendestruksi jaringan yang berdekatan dengan tulang dengan cara mengeluarkan/memproduksi substansi yang meningkatkan resorpsi tulang atau dengan mengganggu/menghambat suplai darah ke tulang.

  • Seiring dengan pertumbuhan kanker yang progresif maka sel kanker merusak jaringan tulang normal yang terdekat dengannya dan melemahkan tulang itu sendiri. Lemahnya struktur tulang ini hingga ia tidak mampu lagi menahan stress saat digunakan maka seringkali menyebabkan terjadi fraktur patologis

  • KasusTn. TH15 tahunLaki-lakiIslam1 SMADepok

  • Riwayat Kesehatan (1)5 bulan SMRS klien jatuh terduduk, nyeri pada sendi proksimal femur dekstra. Klien berobat ke alternatif di urut namun tidak ada perbaikan.1 bulan SMRS, bagian proksimal femur dekstra mulai bengkak, nyeri semakin meningkat, berobat ke RSF dan dikatakan oleh klien bahwa menurut dr tidak apa-apa.1 minggu SMRS seluruh kaki kanan bengkak, nyeri , tidak bisa berjalan dan digerakan. Kemudian bengkak pecah dan mengeluarkan nanah.

  • Riwayat Kesehatan (2)27/10/08 dirawat di bag ortopedi: osteomielitis.12/11/08 dilakukan operasi:diagnosa preoperasi: coxitis dd/ tumor proximal femur dextra. diagnosa postop: primary bone tumor proximal femur dextra suspek malignantdilakukan biopsi.Keluhan utama (saat pengkajian 25/11/08): Nyeri femur kanan (skala 4-5), meningkat bila terjadi pergerakanMual

  • Pemeriksaan Fisik (1)TD: 110/70; N: 100; P: 18; S: 39BB: ?; TB: ?; IMT: ?; LILA: ?Kesadaran: CMKepala: simetris, lesi , benjolan , nyeri Mata: simetris, exoplatmus , strabismus ; retinoblastoma ; penglihatan baik; conjunctiva anemis Hidung: takMulut: mukosa lembab, stomatitis , kotorTelinga: takLeher: tak

  • Pemeriksaan Fisik (2)Dada: L:AP: 1:2; pengembangan dinding dada equal; vesikuler; ronchi /; wheezing /; BJ I-II Normal; galop ; murmur ; tachicardia Abdomen: simetris, permukaan lunak, distensi ; nyeri ; BU normoactif; massa ; bab di tempat tidur, konstipasi , nyeri Genital: cateter ; lesi ; edema scrotum ; bak 4-5 x/hari, kuning, jernihIntegumen: teraba panas; kering, scaling ; luka pada femur dextra, 17x3 cm, pus , jahitan telah di lepas, nodul ditepian luka, kemerahan, edema ,

  • Pemeriksaan Fisik (3)Ekstremitas:Permukaan femur dextra teraba keras, skin traksi dg beban dikurangi dari 5 kg ke 3 kg; akral hangat, pulse , kulit kering, scaling Kaki kiri: edema di ankle-dorsalis pedis; akral hangat, pulse , kulit keringKedua tangan: tak

  • PsikososiospiritualIritabelBerinteraksi dg klien lainBerkomunikasi dg orang tuaBerkomunikasi dg staf jika distimulasiTidak tampak kunjungan dari saudara kandung/temanAspek spiritual belum dikajiCemas orang tua terkait diagnosis dan rencana amputasi

  • Diagnostik (1)

    TglPemeriksaanHasil4/11/08Biakan kuman dari darahnegatif5/11/08Pus kultur 1pseudomonas aeruginosa28/11/08Pus kultur 2pseudomonas aeruginosa17/11/08Biopsi (PA)osteosarcoma18/11/08Torakscor & pulmo dbnPelvispelvis normal; dislokasi caput femoris dextraFemurosteomielitis proximal femur bilateral

  • Diagnostik (2)MRI Pelvis/Hip Joint Dextra, 25/11/08:Tampak masa tumor luas di proximal femur subcapital yg menyangkat kontras inhomogen, disertai dg nekrosis intratumoral dan destruksi tulang di proximal femur ukuran 11x18x10 cm dan menunjukan ekstensi dari 1/3 tengah femur sampai daerah gluteal disertai dg luksasi caput femoralis dari acetabulum serta edema perifokal luas termasuk juga pada jaringan otot disekitar tumor dan jaringan lunak subkutan. Selain itu tampak terlihat abnormalitas lebih lanjut pada struktur tulang dan soft tisue serta organ-organ pelvis minor lainnya, terutama tak terlihat adanya limfadenopati atau acites.

  • Diagnostik (3)

    24/1125/1126/1130/112/12Hb9.810.47.4Ht29Leukosit12.413.500Trombosit194Eritrosit3.29LED60.0Albumin 2.142.442.63Na121

  • TerapiParacetamol (K/P)Cipro 2 x 500 mgKetorolac 3 x 30 mgMeloxicam 1 x 1Imunos 1 x 1Diet TKTPSkin traksi BB dikurangi dari 5 ke 3 kg

  • DiagnosaNyeri b.d. invasi langsung tumor ke jaringan lunak, pembedahan dan kemungkinan progresivitas penyakit.Gangguan mobilitas fisik b.d. nyeri.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. anoreksia, nausea.Resiko perluasan infeksi b.d. penurunan imunitas/pertahanan primer.Risiko kekurangan volume cairan b.d. hipermetabolikKecemasan orang tua b.d. diagnosis dan rencama amputasi.Kecemasan anak b.d. luka lama sembuh dan kronisitas penyakit

  • Intervensi

  • Atasi nyeriReassessment nyeri: onset, durasi, intensitasnyaAtur posisi yang nyaman.Berikan periode istirahat diantara aktivitas terapeutikStabilisasi posisi ekstremitas kanan saat mereposisi/mengganti linenLakukan management nyeri non farmakologi:Distraksi: music th/, reading Guided imageryRelaksasi Kolaborasi th/ ketorolac 3 x 30 mg; meloxicam 1x1

  • Tingkatkan mobilitas fisikLatihan ROM pasif pada kaki kanan.Latihan ROM aktif pada ekstremitas sehat.Latihan penguatan otot tricep.Nilai & perbaiki penggunaan trapeze yg benar.Penkes pentingnya mobilisasi/efek immobilisasi

  • Tingkatkan nutrisiKaji makanan yang disukai/tidak disukai.Pelihara hygene oral.Berikan diet TKTP + ekstra putih telur.Beri makan porsi kecil tapi seringBerikan makanan suplemen tinggi kalori, protein & vit C.Dorong orang tua agar membantu klien saat makan.Penkes manfaat/pentingnya nutrisi

  • Cegah/atasi perluasan infeksiObservasi tanda perluasan infeksi dan suhu tbh.Cuci tangan sebelum/sesudah kontak dg klien.Batasi pengunjung dan hindari kontak dg org lain yang sedang infeksi.Rawat luka 2 x sehari.Monitor kadar leukosit.Lakukan pus kultur dan evaluasi hasilnya.Kolaborasi th/ antibiotik sesuai hasil uji resistensi

  • Cegah risiko defisit cairanObservasi I & OObservasi suhu tubuhObservasi drainage luka Observasi tanda dehidrasiObservasi hasl lab elektrolitTingkatkan intake cairan po 2500 ml/hariKolaborasi ivfd (jika diperlukan)

  • Catatan Perkembangan, 3/12/08Subyektif: Nyeri , meningkat dg pergerakan

    Obyektif:Kesadaran: CMTD: 110/70; N: 88; P: 20; S: 38Skala 2-3 Perilaku protectif Conjunctiva anemis Mukosa mulut lembab, bersih, stomatitis Luka femur dextra: pus minimal, nodul multiple ditepian luka, vesikel di area laterodistal luar sebagian erosi dg drainage serosa, scaling , femur dextra teraba keras, kemerahanSkin traksi kaki kanan, BB 3 kgEdema di ankle dan dorsalis pedis sinistra berkurangStatus NVD: akral hangat, pulse , cappilary refill < 3dtk, sensasi ADL dg dibantuHasil lab 2/12/08:Hb: 7.4Alb: 2.63Leukosit: ? LED: Elektrolit:

  • Analisa:NyeriGg mobilitas fisik Perub nutrisi kurang Resiko perluasan infeksiRisiko kekurangan volume cairanKecemasan orang tua Kecemasan anak

  • Kultur Luka

  • CaraBersihkan luka dg NaCl, buang debris dari luka dengan cara irigasi/dibersihkanKeringkan perlahan/hati-hati NaCl dari luka dg kasa sterilSwab luka dg merotasi ujung swab sekitar 1 cm pada area luka yang terbuka sekitar 5 detik ATAUSwab dg cara zig-zag melintasi dasar luka sebanyak 10 titik