7. Suplay Chain

23
BAB VII SUPPLY CHAIN AND MARKETING 7.1 Distribusi Pada bisnis makanan dan minuman, terutama pada bisnis nata de pina dari kulit nanas, distribusi memegang peranan yang sangat penting. Memiliki jaringan distribusi yang luas dan channel member yang tepat adalah salah satu hal penting yang menentukan kesuksesan sebuah produk. Hal ini dikarenakan peranannya yang sangat besar yaitu menghubungkan produsen dengan konsumen. Melalui distribusi, produk secara fisik dapat di-display di outlet, dilihat, dinikmati dan akhirnya dibeli oleh konsumen. Hal ini merupakan salah satu saat yang penting sehingga distributor harus memastikan brand tersedia di outlet potensial. diperlukan strategi distribusi meningat pemasaran minuman nata de pina dari kulit nanas cukup luas penyebarannya. Parameter penting yang ditetapkan perusahaan dalam distribusi nata de pina dari kulit nanas adalah ketersediaan produk di outlet yang sesuai dengan karakter target pasar. Ketersediaan tersebut meliputi aspek akses terhadap retailer modern, kecepatan distribusi, luasan jaringan distribusi, dan kemudahan mendapatkan informasi dari distributor. Kecepatan distribusi dan

Transcript of 7. Suplay Chain

Page 1: 7. Suplay Chain

BAB VII

SUPPLY CHAIN AND MARKETING

7.1 Distribusi

Pada bisnis makanan dan minuman, terutama pada bisnis nata de pina dari

kulit nanas, distribusi memegang peranan yang sangat penting. Memiliki jaringan

distribusi yang luas dan channel member yang tepat adalah salah satu hal penting

yang menentukan kesuksesan sebuah produk. Hal ini dikarenakan peranannya

yang sangat besar yaitu menghubungkan produsen dengan konsumen. Melalui

distribusi, produk secara fisik dapat di-display di outlet, dilihat, dinikmati dan

akhirnya dibeli oleh konsumen. Hal ini merupakan salah satu saat yang penting

sehingga distributor harus memastikan brand tersedia di outlet potensial.

diperlukan strategi distribusi meningat pemasaran minuman nata de pina dari kulit

nanas cukup luas penyebarannya.

Parameter penting yang ditetapkan perusahaan dalam distribusi nata de

pina dari kulit nanas adalah ketersediaan produk di outlet yang sesuai dengan

karakter target pasar. Ketersediaan tersebut meliputi aspek akses terhadap retailer

modern, kecepatan distribusi, luasan jaringan distribusi, dan kemudahan

mendapatkan informasi dari distributor. Kecepatan distribusi dan luasnya jaringan

distribusi merupakan syarat jaringan distribusi komersial. Secara umum di

Indonesia, saluran distribusi terbagi dalam 2 tipe yaitu modern trade dan general

trade. Modern trade terdiri dari hypermarket, supermarket, mini market dan

convenience store, sedangkan general trade terdiri dari pasar tradisional, toko

kelontong, warung dan grosir. Dalam hal ini, luasnya jaringan distribusi sudah

dikompensasi oleh akses terhadap modern outlet.

7.1.1 Lokasi Pabrik

Lokasi yang ditetapkan yaitu terletak di daerah Kampar, Riau. Adapun

dasar pemilihan pemilihan lokasi pabrik berada di wilayah tersebut berdasarkan

beberapa faktor berikut :

Page 2: 7. Suplay Chain

59

1. Posisi pabrik yang sangat geografis, berada pada salah satu daerah sentra

produsen nanas di Riau dan merupakan daerah pemasaran yang cukup

bagus

2. Pengembangan lahan produksi nanas yang akan direalisasikan

3. Terdapat lahan yang cukup untuk pembangunan pabrik

4. Kemudahan pemasaran

5. Ketersediaan utilitas dan fasilitas seperti listrik, komunikasi, dan air

6. Terpenuhinya fasilitas umum yang dapat menunjang operasi pabrik

7. Akses kemudahan transportasi.

7.1.2 Distribusi Bahan Baku

Distribusi bahan baku merupakan bagaimana waktu dan cara pengiriman

bahan baku produksi nata de pina dari kulit nanas bisa dilakukan dengan efektif

dan efisien. Pada distribusi bahan baku perlu diperhatikan lokasi suplier terhadap

lokasi pabrik serta waktu distribusi dari bahan-bahan tersebut agar produksi

berjalan lancar.

a. Lokasi Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan nata de pina dari kulit nanas

ini adalah buangan produksi nanas yang bbisa ditemukan dari petani nanas

maupun produsen produk olahan dari buah nanas dan itu semua dapat ditemukan

di daerah sekitar pabrik yang akan didirikan. Bahan baku pembantu yang

dibutuhkan untuk memproduksi nata de pina ini adalah air, stater dan lain – lain.

Air yang digunakan oleh Perusahaan berasal dari sumur bawah tanah. Sebelum

digunakan dalam proses pengolahan, air ini telah mengalami softening untuk

menghilangkan kesadahannya, sehingga proses produksi dapat berjalan dengan

baik.

Tabel 7.1 Bahan baku pembuatan mie jagung Daebak

Bahan utama Jumlah (kg/hari) SupplierKulit nanas Petani nanas, dan produsen produk

olahan nanas

Page 3: 7. Suplay Chain

60

Kampar, RiauGaram, alkali PT.Garam, Jl. Krakatau, Medan,

Sumatera UtaraStater

Tabel 7.2 Bahan baku pengemasan Nata de Pina

Bahan utama Jumlah SupplierPlastik Gajahmada Plastik, Jl. Andalas,

Medan, Sumatera UtaraKarton/dus PT. Fajar Dwiwarna, Medan,

Sumatera Utara

Berdasarkan bahan baku yang digunakan, direncanakan akan dibuat tiga

buah gudang. Gudang bahan baku meliputi tempat penyimpanan bahan baku

berupa kulit nanas, gudang penyimpanan kemasan dan gudang untuk menyimpan

stok produk. Setiap storage memiliki sistem untuk menjaga ketahanan bahan-

bahan yang tersimpan didalamnya sesuai dengan storage life-nya.

b. Rantai Distribusi Bahan Baku

Bahan baku produksi nata de pina dikirim supplier ke pabrik yang berada

di daerah Kampar dengan menggunakan jalur darat. Biaya pengiriman sampai ke

gudang pabrik menjadi tanggung jawab supplier dan sudah termasuk dalam

kontrak yang dibuat. Sebelum dikirim, ditentukan jumlah bahan baku yang

dipesan, waktu pemesanan, dan kapan penerimaan bahan baku di pabrik. Perlu

juga diperhitungkan storage life dari bahan baku agar bahan baku yang dipesan

tidak melebihi kapsitas storage ataupun menumpuk sehingga ada yang rusak.

Tabel 7.3 Kapasitas Pemesanan Bahan Baku

Bahan Baku

Kebutuhan (kg/bulan)

Waktu penerimaan

Kapasitas darurat

(%)

Kapasitas pemesanan

Kapasitas pemesanan berikutnya

Kulit nanas 3x sebulan 25 80 ton 75 tonGaram, alkali

1x sebulan 10 2500 kg 2000 kg

Kemasan, plastik

100.000 buah

1x sebulan 25 120.000 buah

100.000 buah

Page 4: 7. Suplay Chain

61

Dus karton 1x sebulan 25

Kapasitas pemesanan didasarkan pada berapa lama suatu supplier dapat

memenuhi pemesanan terhadap bahan baku. Jumlah pemesanan pertama tidak

sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan, melainkan dilebihkan untuk

mengantisipasi jika ada permasalahan dalam pengiriman atau ada yang rusak.

Pemesanan berikutnya disesuaikan dengan kapasitas yang dibutuhkan agar jumlah

barang yang disimpan tidak melebihi kapasitas.

Kapasitas darurat didasarkan pada karakteristik bahan, untuk kulit nanas

kapasitas daruratnya 25% karena kulit nanas sebagai bahan baku utama.

Pemesanan kulit nanas dilakukan per minggu karena storage life 3 - 4 hari

sehingga tidak boleh disimpan terlalu lama. Sedangkan bahan baku lainnya

memiliki % kapasitas darurat yang lebih karena storage life yang lebih lama,

sehingga pemesanan bisa dalam jumlah besar dalam satu kali pemesanan.

Tabel 7.4 Jadwal Pemesanan dan Pengiriman Bahan Baku

Bahan Baku

Supplier Lokasi Supplier

Waktu pemesanan

Waktu penerimaan

Lama pengiriman

Storage life

Model transportasi

Kulit nanas

Petani nanas

Kampar, Riau

3x seminggu

1x sehari 1 jam 3 hari Truk

Garam PT.Garam Medan, Sumatera Utara

1x sebulan 1x sebulan 1 hari 1 tahun Truk

Plastik Gajahmada Plastik

Medan, Sumatera Utara

1x sebulan 1x sebulan 1 hari 1 tahun Truk

Karton PT. Fajar Dwiwarna

Medan, Sumatera Utara

1x sebulan 1x sebulan 1 hari 6 bulan Truk

Waktu pemesanan merupakan jadwal dilakukannya pemesanan ke supplier

sedangkan waktu penerimaan merupakan jadwal penerimaan barang yang telah

dipesan. Barang dipesan sesuai kapasitas pemesanan yang telah ditentukan.

Pemesanan kulit nanas dilakukan 2 hari sebelum pengiriman, untuk

mengantisipasi kualitas kulit nanas yang akan digunakan. Bahan-bahan

Page 5: 7. Suplay Chain

62

pengemasan dipesan satu kali dalam sebulan dalam jumlah yang besar. Hal ini

dilakukan untuk mengantisipasi hasil produksi di setiap bulannya selain itu juga

mempertimbangkan jarak suppliernya. Pemesanan sekali sebulan juga dapat

menghemat biaya pemesanan yang dipengaruhi oleh harga pengiriman ke pabrik.

Lama pengiriman waktu yang diperlukan untuk barang sampai di pabrik dengan

menggunakan transportasi milik supplier. Seluruh modal transportasi pengiriman

menggunakan jalan darat karena masih berada dalam satu pulau.

7.1.3 Distribusi Produk

Setelah melalui proses pengemasan denagan ukuran yang ditentukan, nata

de pina dari kulit nanas dikemas dalam kemasan yang telah disediakan kemudian

produk siap untuk didistribusikan. Sebagaimana strategi yang dipilih yaitu

perpaduan modern dan tradisional trade maka perlu diperhatikan lokasi

toko/gerai yang menjual produk terhadap lokasi pabrik, transportasinya, serta

waktu distribusi dari produk agar distribusi berjalan lancar.

a. Lokasi Penyebaran Produk

Produk minuman nata de pina dari kulit nanas merupakan minuman sehat

yang bisa dikonsumsi disemua kalangan dan baik untuk pemenuhan kebutuhan

serat tubuh. Di Indonesia sendiri nata merupakan salah satu nimuman serat yang

dibutuhkan selain puding. Target konsumen yang cukup besar akan produk nata

de pina dari kulit nanas diharapkan bisa menyebar dari kalangan ekonomi bawah

hingga atas dan menyebar ke seluruh pelosok negeri dan merambah ke pasar

internasional. Penyebaran produk nata de pina dari kulit nanas difokuskan pada

daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mengingat produk ini adalah

produk yang umum dikonsumsi di setiap kalangan masyarakat. Diharapkan dari

daerah tersebut penjualan dapat dimanfaaatkan secara maksimal dengan biaya

distribusi yang tidak begitu besar. Daerah yang menjadi target penjualan di pulau

Jawa, Sumatera, Bali, dan Madura.

Pemasaran produk nata de pina dari kulit nanas di pulau Jawa, Sumatera,

Madura, dan Bali dilakukan dengan bekerjasama dengan bebrapa toko :

Page 6: 7. Suplay Chain

63

Toko makanan dan minuman

Toko makanan dan minuman atau yang menjual makanan dengan produk

tertentu terutama produk makanan khas daerah.

Pasar

Pasar merupakan sarana tempat penjualan yang dapat dijangkau oleh

semua masyarakat. Pasar merupakan pusat penjualan bagi masyarakat

yang ingin mengonsumsi nata de pina dari kulit nanas atau dijual lagi di

warung - warung kecil.

Supermarket

Supermarket merupakan toko eceran yang menjual berbagai macam

produk makanan dan minuman atau nonmakanan. Hypermart, Giant, dan

lain – lain merupakan supermarket yang dipilih untuk memasarkan produk

nata de pina dari kulit nanas.

b. Rantai Distribusi Produk

Produk yang telah diproduksi disimpan dalam storage untuk selanjutnya

didistribusikan ke konsumen. Produk nata de pina dari kulit nanas didistribusikan

dalam kotak kardus. Produk jadi tersebut didistribusikan ke toko yang telah dipilih

dengan menggunakan beberapa cara yaitu :

Jawa Barat, dan sekitarnya

Distribusi di pulau Jawa digunakan jasa perusahaan ekspedisi. Produk nata

de pina dari kulit nanas dalam kardus dimuat dalam truk boks lalau dikirim

ke gudang milik perusahaan ekspedisi untuk selanjutnya didistribusikan

melalui darat oleh perusahaan ekspedisi ke gudang-gudang supermarket,

toko-toko rekanan, dan chain outlet. Dipilih perusahaan ekspedisi untuk

membantu distribusi nata de pina dari kulit nanas yaitu Arthaperkasa.

Sumatera Utara, Aceh

Distribusi di daerah Medan menggunakan truks box atau

mendistribusikannya sendiri. Pendistribusian dilakukan dengan

mengirimkan barang dari storage barang jadi produk ke gudang-gudang

supermarket, toko-toko penyalur di daerah Medan. Dari gudang milik toko

Page 7: 7. Suplay Chain

64

tersebut, akan didistribusikan ke setiap jaringan di daerah Medan sesuai

jadwal pengiriman. Selain itu, untuk toko-toko tertentu pendistribusian

dilakukan dengan langsung mengirimkan barang di storage di pabrik nata

de pina dari kulit nanas dari daerah Kampar.

Seluruh jalur distribusi produk nata de pina dari kulit nanas dilakukan

dengan jalur darat yaitu mengirimkan menggunakan truk Big Up Box. Spesifikasi

truks box dibawah ini:

Merek : KIA Big Up (2009)

Mesin : Model J 2,4 Silinder Segaris, 2655 cc

Kapasitas BBM : 60 L

Kapasitas kabin : 3 orang

Berat total kendaraan : 2590 kg

Daya angkut barang : 1500 kg

P,L, T : 2810 mm, 1630 mm, 355 mm

Spesifikasi : lulus uji emisi standar Euro 2 (ramah lingkungan)

Harga : Rp. 160.000.000,-

Pengiriman barang dengan truks box dilakukan setiap 1 kali seminggu

untuk setiap wilayah Jambi, Sumatera Selatan dan Lampung menggunakan truks

box atau mendistribusikannya sendiri. Pendistribusian dilakukan dengan

mengirimkan barang dari storage barang jadi produk ke gudang-gudang

supermarket, toko-toko penyalur di daerah Jambi, Sumatera Selatan, dan

Lampung. Dari gudang milik toko tersebut, akan didistribusikan ke setiap jaringan

di daerah Medan sesuai jadwal pengiriman. Selain itu, untuk toko-toko tertentu

pendistribusian dilakukan dengan langsung mengirimkan barang di storage di

pabrik nata de pina dari kulit nanas yang berasal dari daerah Kampar.

Selain distribusi melalui darat, perusahaan ekspedisi juga memeberikan

pelayanan lain berupa distribusi melalui laut, pengiriman barang antar pulau dan

pengiriman langsung dari pintu ke pintu tujuan. Semua biaya pengiriman ketika

menggunakan jasa perubahan ekspedisi disesuaikan tarif hasil negosiasi dengan

perusahaan ekspedisi termasuk biaya perijinan pendistribusian barang. Pengiriman

Page 8: 7. Suplay Chain

65

barang ke perusahaan ekspedisi dilakukan sebanyak 1 kali seminggu dengan

jadwal yang dijelaskan pada tabel berikut.

Tabel 7.5 Jadwal Pendistribusian Produk Nata de Pina dari kulit nanas

Truks boks

Jadwal Pengiriman dalam 1 mingguSenin Selasa Rabu Kamis Jumat

I Bakauheni-ekspedisi untuk daerah Jawa

Daerah di Jawa Barat

Tanjung Perak- ekspedisi untuk daerah Bali dan Madura

Tanjung Perak- ekspedisi untuk daerah Bali dan Madura

II Daerah Sumatera Utara, Aceh

Daerah Medan Daerah Aceh

III Daerah Sumatera Barat

Daerah Jambi Daerah Sumatera Selatan

Daerah Lampung

7.2 Pemasaran (Marketing)

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan,

menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. Pada tahap ini

akan dianalisis tiga faktor utama yang menentukan seberapa menarik pasar yang

akan dilayani, adalah sebagai berikut :

Keadaan pasar yang dilayani meliputi besar pasar, pertumbuhan pasar dan

besarnya potensi yang ada didalam pasar tersebut.

Intensitas persaingan dalam pasar tersebut, meliputi banyaknya pesaing,

tingkat kesulitan untuk memasuki pasar, dan produk substitusi.

Akses ke pasar yang akan dilayani, meliputi tingkat keakraban konsumen

terhadap produk nata de pina dari kulit nanas, akses pada saluran

distribusi, dan yang terakhir adalah kecocokan perusahaan dengan pasar

yang akan dilayani.

Tingkat perkembangan sektor industri di Indonesia masih relatif rendah,

namun disadari bahwa pengembangan industri kecil bukan saja penting tetapi

Page 9: 7. Suplay Chain

66

sebagai suatu unsur pokok dari seluruh struktur industri di Indonesia. Pemasaran

melibatkan lembaga-lembaga tataniaga seperti agen, pedagang dan pengumpul,

pedagang besar, pengecer, serta industri pengolahan dan lainnya. Sistem tataniaga

yang efisien dapat dicapai dengan memperbaiki struktur pasar yaitu struktur pasar

yang menuju persaingan pasar sempurna dengan jumlah pembeli dan penjual

cukup banyak sehingga pembeli dan penjual tidak mempunyai kekuatan untuk

mempengaruhi pasar.

7.2.1 Strategi Pemasaran Nata de Pina dari Kulit Nanas

Strategi pemasaran produk Nata de Pina dari Kulit Nanas sangat

diperhatikan untuk memperoleh perhatian dari target konsumen produk. Strategi

pemasaran produk difokuskan pada distribusi produk dan promosi produk.

a. Distribusi Produk

Distribusi produk nata de pina dari kulit nanas dilakukan melalui

pengiriman pada chain outlet seperti hypermart, supermarket, dan toko

makanan.

b. Promosi Produk

Promosi diperlukan untuk memperkenalkan nata de pina dari kulit nanas

dimana merupakan inovasi terbaru dengan bahan baku yang alami, tanpa

pengawet dan kaya serat. Promosi dilakukan dengan penyebaran iklan dan

pembuatan website produk dan perusahaan. Promosi dapat dilakukan

kepada agen distributor produk serta retailer dan langsung kepada

konsumen dengan iklan media cetak, TV, radio, website, dan pengenalan

produk seperti lounching, sphonsorship, demo power. Lounching

merupakan kegiatan yang diadakan untuk memperkenalkan dan

mengumumkan bahwa produk akan diluncurkan ke pasar. Sphonsorship

merupakan upaya mensponsori acara-acara tertentu untuk meningkatkan

image dari nata de pina dari kulit nanas kepada konsumen, selain itu demo

power dilakukan untuk menghidupkan nata de pina dari kulit nanas dengan

bantuan SPG yang dapat berkomunikasi langsung dengan konsumen serta

pendirian outlet yang menarik di chain outlet.

Page 10: 7. Suplay Chain

67

Iklan

Iklan merupakan hasil kerjasama dengan media cetak, TV, dan radio

untuk mempromosikan produk yang dihasilkan. Media cetak yang

dipilih seperti majalah makanan dan minuman, majalah wanita, dan

majalah kuliner. Radio yang bekerja sama adalah radio lokal dan radio

nasional.

Website Produk

Website dibuat untuk menampilkan deskripsi produk, mulai dari

tampilan, khasiat dan harga, serta informasi lain yang penting bagi

konsumen.

Soft Launching Produk

Launching produk dilakukan untuk memperkenalkan produk baru

kepada konsumen. Launching akan dilaksanakan di kota-kota besar

pada rantai distribusi produk nata de pina dari kulit nanas yang

dihasilkan.

Sphonshorship dan Demo Power

Sphonsorship merupakan upaya mensponsosri acara-acara tertentu

untuk meningkatkan image dari nata de pina dari kulit nanas kepada

konsumen. Sedangkan demo power dilakukan untuk menghidupkan

nata de pina dari kulit nanas dengan bantuan SPG yang dapat

berkomunikasi langsung dengan konsumen serta pendirian outlet yang

menarik di chain outlet.

7.2.2 Distribusi Produk

Proses distribusi nata de pina dari kulit nanas sangat signifikan karena

merupakan strategi yang dilakukan dalam melakukan promosi maupun

pengenalan nata de pina dari kulit nanas. Gambar dibawah ini merupakan strategi

pemasaran yang terdiri dari distribusi produk dan promosi produk nata de pina

dari kulit nanas.

Page 11: 7. Suplay Chain

Strategi Pemasaran

Distribusi Produk Promosi Produk

SupermarketToko makanan dan minuman

KiosPabrik olahan nata de pina

IklanSupporting

mediaSoft Lounching

Sponshorship & Demo power

Radio

Media Cetak

TV

Website Produk

68

Gambar 7.1 Diagram strategi pemasaran produk nata de pina dari kulit nanas

Page 12: 7. Suplay Chain

69

7.3 Analisis SWOT

Gambar 7.2 Diagram SWOT Pemasaran

Tabel 7.6 Matriks Faktor Strategi Eksternal

Faktor-faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skor Pembobotan

PeluangKemungkinan menguasai pasar monopolistik

3 0,1875 0,5625

Kemungkinan dapat memasarkan ke seluruh Indonesia

3 0,1875 0,5625

Kemungkinan adanya investor 4 0,25 1Kemungkinan memiliki banyak cabang di Jawa

3 0,1875 0,5625

Kemungkinan memiliki banyak angkutan pribadi

3 0,1875 0,5625

Jumlah 16 1 3,25Ancaman

Kecendrungan masyarakat terhadap mie yang tersedia

4 0,44 1,76

Munculnya usaha sejenis 2 0,22 0,44Daya beli konsumen menurun 3 0,33 0,99Jumlah 9 1 3,19

Page 13: 7. Suplay Chain

70

Berikut adalah cara membuat matrix faktor strategi internal dan eksternal

yaitu :

a. Susunlah dalam kolom beberapa peluang dan ancaman

b.Beri rating masing-masing faktor dalam kolom 2 sesuai besar kecilnya

pengaruh yang ada pada faktor strategi eksternal dengan strategi

4 = sangat besar

3 = besar

2 = kecil

1 = sangat kecil

Terhadap peluang dan nilai rating terhadap ancaman kebalikannya

c. Hitunglah nilai bobot kolom 3, dengan cara nilai dari setiap rating dibagi

dengan masing-masing jumlah rating (dengan syarat jumlah bobot tidak

melebihi 1)

d.Pada kolom 4 perhitungan skor pembobotan yaitu rating dikali bobot,

kemudian masing-masing skor pembobotan dijumlahkan, sehingga

memperoleh kedua jumlah skor pembobotan. Kedua jumlah ini

menunjukkan bagaimana suatu usaha atau perusahaan beraksi antara faktor-

faktor strategi eksternalnya terhadap faktor internalnya.

Tabel 7.7 Contoh Matriks Faktor Strategi Eksternal

Faktor-faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor Pembobotan

KekuatanLokasi yang cukup strategis 3 0,231 0,693Keunggulan produk 4 0,307 1,228Memiliki pelanggan tetap 3 0,231 0,693Memiliki berbagai cabang 3 0,231 0,693Jumlah 13 1 3,307

KelemahanJumlah kendaraan angkutan pribadi yang sedikit

3 0,25 0,75

Tidak ada hubungan kerjasama dengan investor

2 0,17 0,33

Produk baru memerlukan promosi yang besar 4 0,33 1,33Harga lebih mahal dibanding produk yang telah ada

3 0,25 0,75

Jumlah 12 1 2,42

Page 14: 7. Suplay Chain

71

Dapat disimpulkan bahwa :

1. Jumlah dari skor pembobotan pada peluang yaitu 3,25 masih dibawah nilai

dari kekuatan 3,307. Sehingga dapat diciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk memperoleh peluang.

2. Jumlah dari skor pembobotan pada kekuatan lebih besar 3,307

dibandingkan skor pembobotan pada ancaman 3,19. Hal ini disimpulkan

dengan kekuatan produk yang besar dapat mengatasi ancaman yang

mungkin dapat terjadi.

3. Jumlah dari skor pembobotan pada kelemahan 2,42 lebih rendah

dibandingkan skor pembobotan pada peluang yaitu 3,25. Disimpulkan

baha menciptakan strategi pada peluang dengan kelemahan nata de pina

dari kulit nanas harus menggunakan promosi yang besar dan

meminimalkan harga jual. Hal ini dapat diantisipasi dengan menutupi

biaya produksi di bulan yang menyebabkan hasil keuntungan menurun.

4. Jumlah dari skor pembobotan pada kelemahan lebih rendah 2,42

dibandingkan skor pembobotan pada ancaman yaitu 3,19. Sehingga

ancaman dapat dikurangi karena bobot kelemahan lebh rendah. Namun

kedua faktor tersebut harus dihindari dengan menggunakan strategi yang

bersifat defensive artinya suatau usaha harus dapat bertahan khususnya

keuangan, dengan mengurangi biaya produksi dan menjalin kerjasama

dengan investor.

Tahap terakhir adalah tahap pengambilan keputusan mengenai startegi

yang akan dijalankan, sehingga dengan bantuan SWOT di atas strategi yang

muncul dapat dijadikan sebagai acuan dalam memperbaiki pemasaran pada nata

de pina dari kulit nanas. Adapaun strategi yang dimaksud adalah :

1. Mengandalkan keunggulan produk seperti membuat inovasi terhadap

kualitas rasa dari nata de pina dari kulit nanas, bahan baku yang

digunakan, dan menjaga pelayanan sebaik mungkin kepada distributor dan

konsumen

2. Memperluas jaringan pasar keluar daerah, agar nata de pina dari kulit

nanas semakin dikenal dan semakin besar keuntungan yang diperoleh

Page 15: 7. Suplay Chain

72

3. Melakukan kerjasama terhadap supermarket dan toko besar lainnya

4. Menjalin kerjasama dengan investor

5. Mengurangi biaya produksi

6. Dengan harga yang bersaing namun tidak menghilangkan tujuan dari

pembuatan nata de pina dari kulit nanas sebagai makanan sehat dengan

tidak menggunakan pengawet

7. Melakukan promosi diawal peluncuran produk makanan sehat dengan

memberikan souvenir dalam setiap pembeliannya.