Supply Chain From DotAwg

28
Page 1 of 28 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis diantara perusahaan jasa kurir service berkembang sangat pesat terutama di Indonesia. Bisnis jasa kurir merupakan bisnis jasa yang berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Adanya pengiriman yang tidak bisa ditangani atau dijangkau oleh para konsumen dan pelaku bisnis juga tarif yang cukup murah untuk pengiriman barang merupakan salah satu alasan konsumen atau para pelaku bisnis mulai melirik bisnis ini untuk dijadikan suatu usaha yang memberikan pelayanan yang memuaskan di bidang jasa kurir service. Saat ini, anggota Asperindo (asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres Indonesia) yang tercatat sebanyak 634 perusahaan, 89 perusahaan diantaranya beroperasi di Jakarta. Selain itu, ada 20 perusahaan asing yang bermitra dengan perusahaan lokal. Sebenarnya, jumlah perusahaan jasa pengiriman ekspres yang beroperasi di Indonesia lebih banyak lagi, karena ada sejumlah perusahaan bukan anggota Asperindo. Bahkan perusahaan yang tidak memiliki izin melakukan jasa pengiriman seperti yang dilakukan perusahaan jasa travel. Adapun perusahaan yang kami kunjungi merupakan anggota dari Asperindo. Dimana core business nya adalah jasa pengiriman barang dan dokumen. Perusahaan ini memiliki tata cara pengiriman yang tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh PT Pos Indonesia dan menjalankan usahanya berdasarkan UU Pos dan giro No.12 / Pos / KW / I / 88. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi dari masalah tersebut adalah 1. Aktivitas apa saja yang terjadi di gudang PT. TIKI JNE ? 2. Apa saja fasilitas yang digunakan oleh PT. TIKI JNE untuk penanganan barang di gudang?

Transcript of Supply Chain From DotAwg

Page 1: Supply Chain From DotAwg

Page 1 of 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan bisnis diantara perusahaan jasa kurir service berkembang

sangat pesat terutama di Indonesia. Bisnis jasa kurir merupakan bisnis jasa yang

berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi

factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Adanya pengiriman

yang tidak bisa ditangani atau dijangkau oleh para konsumen dan pelaku bisnis

juga tarif yang cukup murah untuk pengiriman barang merupakan salah satu

alasan konsumen atau para pelaku bisnis mulai melirik bisnis ini untuk dijadikan

suatu usaha yang memberikan pelayanan yang memuaskan di bidang jasa kurir

service.

Saat ini, anggota Asperindo (asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres

Indonesia) yang tercatat sebanyak 634 perusahaan, 89 perusahaan diantaranya

beroperasi di Jakarta. Selain itu, ada 20 perusahaan asing yang bermitra dengan

perusahaan lokal. Sebenarnya, jumlah perusahaan jasa pengiriman ekspres yang

beroperasi di Indonesia lebih banyak lagi, karena ada sejumlah perusahaan bukan

anggota Asperindo. Bahkan perusahaan yang tidak memiliki izin melakukan jasa

pengiriman seperti yang dilakukan perusahaan jasa travel. Adapun perusahaan

yang kami kunjungi merupakan anggota dari Asperindo. Dimana core business

nya adalah jasa pengiriman barang dan dokumen. Perusahaan ini memiliki tata

cara pengiriman yang tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh PT Pos

Indonesia dan menjalankan usahanya berdasarkan UU Pos dan giro No.12 / Pos /

KW / I / 88.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi dari masalah

tersebut adalah

1. Aktivitas apa saja yang terjadi di gudang PT. TIKI JNE ?

2. Apa saja fasilitas yang digunakan oleh PT. TIKI JNE untuk

penanganan barang di gudang?

Page 2: Supply Chain From DotAwg

Page 2 of 28

3. Bagaimana proses penanganan barang mulai dari barang datang di

gudang hingga proses pengeluaran barang dari gudang dan pengiriman

barang ke tempat tujuan?

4. Bagaimana Activity Relationship Chart ( ARC ) di PT TIKI JNE?

5. Bagaimana layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya observasi ini

antara lain :

1. Untuk mengetahui apa saja aktivitas yang terjadi di gudang PT. TIKI

JNE.

2. Untuk mengetahui fasilitas yang digunakan oleh PT. TIKI JNE untuk

penanganan barang di gudang .

3. Untuk mengetahui proses penanganan barang mulai dari barang datang

di gudang hingga proses pengeluaran barang dari gudang dan

pengiriman barang ke tempat tujuan .

4. Untuk mengetahui Activity Relationship Chart ( ARC ) di PT TIKI

JNE.

5. Mengetahui layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE.

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari dilakukannya observasi ini

antara lain :

1. Untuk menambah pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas di gudang

dan masalah-masalah yang terjadi didalam gudang dari mulai

masuknya barang sampai barang tersebut diproduksi;

2. Untuk memberikan informasi tentang gudang kepada setiap orang

yang membaca makalah ini.

Page 3: Supply Chain From DotAwg

Page 3 of 28

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Gudang

Gudang adalah fasilitas khusus yang bersipat tetap, yang dirancang

untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling

rendah.

Gudang dibutuhkan di dalam proses koordinasi penyaluran barang,

yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan

permintaan. Kurang seimbanganya antara proses penawaran dan

permintaan mendorong munculnya persediaan (inventory), persediaan

membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut

sebagai gudang.

Gudang pada dasarnya adalah bangunan yang secara fisik mempunyai

kriteria tertentu sebagai tempat penyimpanan barang, di dalam gudang

terdapat proses pergudangan (warehousing) berupa storage dan material

handling. Proses pergudangan diperlukan dengan empat alasan utama yaitu:

1. Transportation – Production Cost Reduction

Gudang mempunyai peranan penting di dalam proses pengendalian

dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya

gudang yang selalu dikaitkan dengan proses persediaan barang

menimbulkan tambahan biaya tersendiri bagi barang yang

didistribusukan. Namun pada suatu posisi tertentu gudang akan

mempunyai peran di dalam menekan biaya transportasi maupun

produksi.

2. Coordination of Supply And Demand

Gudang berfungsi salah satunya adalah sebagai unsur koordinasi

antara penawaran dan permintaan, volume permintaan tidak selalu

dapat diproyeksi secara relatif akurat sedangkan proses produksi

harus dilakukan untuk menghasilkan statu volume tertentu.

Permintaan pasar dapat terjadi secara berfluktuasi sedangkan

penawaran dalam hal ini proses produksi, akan menghasilkan

Page 4: Supply Chain From DotAwg

Page 4 of 28

volume relatif konstan, sehingga diperlukan gudang sebagi tempat

penyimpanan pada saat volume produksi meningkat, dan

permintaan pasar menurun.

3. Production Needs

Proses produksi untuk barang–barang dengan klasifikasi dan

karakteristik tertentu membutuhkan gudang untuk menekan biaya

produksi maupun untuk melengkapi proses akhir produksi barang.

Contoh keju, anggur, dan barang yang harus dirakit untuk

penyempurnaan proses akhir produksi.

4. Marketing Considertions

Barang dengan tipe, klasifikasi dan karakteristik tertentu menuntut

harus siap tersedia di pasar, agar pasokan barang tersebut di pasar

tidak terhenti. Untuk itu diperlukan gudang yang relatip dekat

dengan pasar sebagai media untuk mempercepat proses

pendistribusian guna memenuhi kebutuhan pasar.

Keempat alasan utama perlunya gudang tersebut memperlihatkan

bahwa terdapat dua manfaat penting yang diperoleh dari keberadaan

gudang, yaitu manfaat waktu dan manfaat bentuk. Gudang bertindak

sebagai simpul untuk memperlancar distribusi produk/bahan baku, sebelum

produk tersebut sampai di tangan pelanggan/pabrik, serta berfungsi sebagai

tempat penyimpanan, pergerakan dan tempat transfer informasi.

2.2 Kegunaan dan Klasifikasi Gudang

Dalam proses rantai pasok (supply Chaín), gudang pada dasarnya

memiliki empat kegunaan, yaitu:

1. Inbound Consolidation, dimana barang –barang yang akan diproses

dikonsolidasikan terlebih dahlu di dalam gudang sebelum masuk ke

dalam proses produksi.

2. Goods In Process (product mixing), selama proses produksi untuk

menghasilkan produk akhir, dari pabrik-pabrik dilokasi yang

Page 5: Supply Chain From DotAwg

Page 5 of 28

berbeda dikosolidasikan di dalam suatu gudang untuk dirakit

terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke pasar.

3. Outbond Consolidation, barang-barang yang diproduksi di pabrik-

pabrik yang terletak dilokasi yang berbeda, dikonsolidasikan

sebelum diserahkan kepada para pelanggan.

4. Outbond Dispertion (break bula), barang-barang yang telah

dihasilkan disuatu pabrik dimasukan ke gudang untuk dibagi-bagi

ke dalam volume yang lebih kecil sebelum didistribusikan ke pasar

atau ke para pelanggan.

Kepemilikan gudang dibedakan atas gudang umum (public

warehouse) dan gudang milik sendiri (private ware house).

Public warehouse pada dasarnya adalah gudang yang diperoleh dari

menyewa atau mengontrak dari pihak lain untuk dipergunakan menyimpan

barang. Tipe public ware house adalah sbb:

1. General Merchandise

2. Cold Storage Warehouse

3. Bonden Warehouse

4. Households Goods Warehouse

5. Special Commodity Warehouse

6. Bulk Storage Warehouse

Private warehouse pada dasarnya adalah gudang yang dibangun

sendiri atau gudang yang diperoleh secara leasing.

Aktifitas-aktifitas yang dilakukan di warehouse adalah sebagai

berikut:

1. Penerimaan (receiving) dan pembongkaran (unloading)

2. Penyimpanan (storage)

3. Pengemasan (packaging) dan pemberian label (parking/barcoding)

4. Pemeriksaan (checking)

5. Pemilihan order (order selection/picking)

6. Pergerakan interen (handling)

7. Pengeluaran barang (loading dan shipping)

Page 6: Supply Chain From DotAwg

Page 6 of 28

8. Pemeliharaan barang

9. Pengukuran berat (weighing)

10. Staging and consolidation

11. Penerimaan barang yang dikembalikan oleh konsumen

12. Koordinasi

13. Pencatatan (administrative/clerical)

14. Pemeliharaan peralatan material handling

2.3 Ukuran, Jumlah Dan Lokasi Gudang

Ukuran gudang relatif dipengaruhi oleh:

1. Tipe, klasifikasi dan karakteristik produk atau barang yang

disimpan.

2. Desain dan lay out gudang yang dipengaruhi oleh proses material

handlings.

Dalam merancang sebuah gudang, harus mempertimbangkan lima

variable yang saling berhubungan yaitu:

1. Lahan dan bangunan.

2. Manajemen dan staff

3. Alat-alat simpan dan handling

4. Komputer dan perangkat lunaknya

5. Metode dan prosedur operasi

Perancangan gudang yaang baik haruslah mempertimbangkan trade-

off terhadap hal-hal berikut:

1. Lokasi penyimpanan tetap versus variabel

2. Tata letal horizontal versus bertahap

3. Kegiatan order picking versus stock reflenishment

4. Tata letal satu tahap versus dua tahap

5. Ruang gang versus rak

6. Operasi padat karya versusoperasi mekanisme

7. Tingkat otomatis dalam pengangkatan produk

Jumlah gudang yang diperlukan dipengaruhi oleh:

Page 7: Supply Chain From DotAwg

Page 7 of 28

1. Cost of lost sales

2. Inventory cost

3. Warehousing cost

4. Transportastion cost

2.4 Produktivitas Gudang

Mengukur kinerja gudang adalah merupakan kewajiban yang harus

dilaksanakan oleh perusahaan saat ini. Terdapat tiga pendekatan dasar

tentang bentuk ukuran produktivitas (rasio), yaitu:

1. Productivitas, adalah rasio antara output dengan input nyata,

misalnya jumlah kas-kas yang ditangani setiap jam-orang

2. Utilisasi, yaitu perbandingan antara kapasitas yang digunakan

dengan kapasitas yang tersedia.

3. Kinerja, yakni perbandingan antara output aktual dengan output

standar.

Pada umumnya, umumnya produktivitas gudang perusahaan adalah

merupakan proses evalusioner, tabel di bawah menunjukan tahap evolusi.

Tahap

evolusioner Karakteristik setiap tahap evolusioner

Tahap 1

1. Mengembangkan data baku dalam satuan uang

2. Data dibandingkan oleh departemen lain

3. Data bukan fisik dan jangka panjang (bulan)

Tahap 2 1. Menetapkan usuran fisik dan anggaran kegiatan

2. Ukuran periode waktu, lebih pendek (hari/minggu)

Tahap 3

1. Menetapkan sasaran histiris gudang

2. Sasaran, dalam unit fisik dan ongkos operasi

3. Kembangkan stándar rekayasa industri, pekerjaan dan

non pekerjaan

Tahap 4 1. Evaluasi trade-off logistik yang diukur berddasarkan

kinerja fisik dan anggaran

Page 8: Supply Chain From DotAwg

Page 8 of 28

2. Evaluasi produktivitas gudang secara menyeluruh

Tidak menjadi masalah penting pemanfaatan tipe rasio produktivitas,

perusahaan memerlukan cara untuk memperbaiki efesiensi gudang, hal-hal

penting untuk memperbaiki produktivitas adalah meliputi:

1. Memperbaiki akurasi peramalan

2. Memperbaiki kemacetan pekerja

3. Mengurangi jumlah penangan produk (product handling)

4. Memperbaiki kemasan produk

5. Mengurangi variansi aliran produk dalam gudang

6. Menerapkan target perbaikan

7. Mengurangi jarak tempuh dalam gudang

8. Meningkatkan usuran unit yang di-handling

9. Menggunakan jalar aliran produk yang constan

10. Memperbaiki utilisasi ruang gudang

Jika kesepuluh hal tersebut dilakukan perbaikan maka produktivitas

gudang secara keseluruhan akan mengalami peningkatan, dan hal tersebut

adalah merupakan upaya menejemen yang harus diperhatikan secara

konsisten, sebab hal ini merupakan tindakan operasional yang mutlak

dilakukan oleh pihak manajemen logistik.

Page 9: Supply Chain From DotAwg

Page 9 of 28

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Desember 2009. Adapun

teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode interview, dan

datanya sebagai berikut:

3.1 Ruang Lingkup Perusahaan

PT TIKI JNE didirikan sekitar tahun 1996. Perusahaan ini

berkantor pusat di jakarta pusat dan membuka cabang yang berpusat di

bandung yaitu dengan alamat Cabang Sentrasari Plaza Blok D5 Ph. (022)

2020811 /2009220/2018802 Fax.(022) 2020812.

3.2 Company Profile PT TIKI JNE

a) Komisaris dan Direksi

Pendiri : H. Soeprapto Suparno

Presiden komisaris : H. Soelasmo

Komisaris : Hj. Nuraini Suprapto

Komisaris : R. Rusmadi

Komisaris : Hui Mariawati

Presiden Direktur : H. Soeprapto Suparno

Direktur eksekutif : H.M. Johari Zein Chandra Fireta

Direktur operasional : Edi santoso

Direktur marketing : Mohamad Feriadi

Page 10: Supply Chain From DotAwg

Page 10 of 28

b) Visi dan Misi

Visi

Menjadi perusahaan dengan standart internasional di bidang jasa

distribusi yan mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat

dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

BRANCH MANAGER

Operation Jr Spv Sales and Marketing Jr Spv

Finance and ADM Jr Spv

Koodr. Outbound

Koodr. Inbound

Koodr. Pick Up

Sales

Marketing

Customer Service

Accounting

ADM Personnel

ORGANIZATION SCHEME JNE BANDUNG

Page 11: Supply Chain From DotAwg

Page 11 of 28

Misi

� Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan, pendistribusian

dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.

� Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sebagai

kontribusi pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung SDM

yang professional dan memiliki itegritas moral yang tinggi.

� Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.

Mendorong pertumbuhan usaha yang berkeseinambungan dalam rangka

mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan

tanggung jawab sosial.

c) Nilai-Nilai Dasar

� Jujur

� Adil

� Disiplin

d) Informasi Umum

1. Sumber Daya Manusia & Infrastruktur

Oktober 2009

SDM : 1836

Kendaraan : 140

2. Jam Operasional

24 hours 7 days a week.

Customs hours :

a) Rush Handling

Setiap hari : 08:00 - 24:00.

b) Normal Cargo

Senin - Jumat : 08:30 - 17:00.

Page 12: Supply Chain From DotAwg

Page 12 of 28

Sabtu : 08:30 - 13:00.

Minggu : Tutup.

3. Perizinan

� Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 04416/1.824.51

� Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.539.710.2-036.000

� Surat Izin Pengusaha Jasa Titipan (SIPJT) No. 240/SIPJT/DIRJEN/1996

� Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUPJT) No.

B.272/AL.003/KW.IX/99

� Sertifikat Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) No.

275/WBC.45/KJ-03/PPJK/1997

� Angka Pengenal Importir-umum (APR-U) No. 090200596

� Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas (TDPPT) No.

09.02.1.63.07745

� Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-002 45/WPJ.05/KP

0803/2007

� Domisili No.281/1.824.03/2009

4. Penghargaan & Keangotaan

Penghargaan

a) ADIKARYA POS - Tahun 1998

b) ADIKARYA POS - Tahun 2001

c) SATYALANCANA WIRAKARYA - Tahun 2004.

d) SUPERBRANDS Indonesia - Tahun 2005

e) ANUGRAH PRODUK ASLI INDONESIA - Tahun 2008

f) SATYALANCANA WIRAKARYA - Tahun 2009

5. Anggota Asosiasi

Page 13: Supply Chain From DotAwg

Page 13 of 28

� Tanggung Jawab

� Kerjasama

� Peduli

� Visioner

8. JNE Bandung – Jawa Barat

Nama Agen : Cabang JNE Bandung

a) ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress

Indonesia)

b) FIATA (International Federation of Freight Forwarders Associations)

c) IATA (International Air Transport Associations)

d) GAFEKSI (Gabungan Forwarder & Expedisi Indonesia)

6. Sertifikat

a) ISO 9001 - 2000 - diraih tahun 2004

b) ISO 9001 - 2000 - diraih tahun 2009

7. Network Growth

PROVINSI CABANG AGEN SUB-AGEN GERAI

JAKARTA 13 - - 243

JAWA 6 14 39 289

SUMATERA 4 7 66 151

KALIMANTAN 3 3 36 37

SULAWESI 2 4 17 32

BALI / NTT / NTB 1 2 5 16

PAPUA / MALUKU - 3 2 1

TOTAL 29 33 165 769

Page 14: Supply Chain From DotAwg

Page 14 of 28

Alamat : Sentrasari Plaza Blok D5 Ph.

(022) 2020811 / 2009220 / 2018802

Fax(022) 2020812

9. Service

a) Western Union

b) Jasa Penjemputan Bandara

c) Jasa Kurir Dalam Negeri & Intra Kota

d) Jasa Kurir Luar Negeri

e) Jasa Kargo Laut Dan Udara

f) Jasa Perpindahan, Angkutan Darat & Pergudangan

g) Logistik & Distribusi

Page 15: Supply Chain From DotAwg

Page 15 of 28

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Aktivitas- Aktivitas yang terjadi di Gudang PT. TIK I JNE

Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang terjadi di gudang PT. TIKI JNE :

4.1.1 Operations Processes

� Good Part Dispatch – pengiriman barang kondisi baik

� Defective Pick-up – pick up barang rusak

� Defective return to UPS Jakarta – pengembalian barang rusak ke gudang

UPS Jakarta

� Receipt of Replenishment – Konfirmasi penerimaan barang

� Cycle-count / Physical Inventory – Penghitungan acak / pengecekan fisik

4.1.2 Penerimaan dan Pengeluaran Barang

Proses penerimaan Barang/Order

� Check dokumentasi (listing part) dan kelengkapan shipment AWB,

packing list, commercial invoice (jika ada), box.

� Crosscheck dokumentasi, fisik dan qty, jika ada masalah (selisih, rusak

dll) lakukan komunikasi dengan PIC Project/customer.

� Pisahkan barang yang bermasalah (rusak, penyok, selisih)

Note : Tidak boleh membuka box atau label, tanpa seijin customer

(tertulis) baik good atau defective.

� Melakukan updating dalam system/PC ontime

� Simpan part/barang dalam rak sesuai bin dan part number

� Update/inform status ke Customer/PIC project (melalui email/telepon).

Proses pengeluaran Barang/Order

� Menjalankan instruksi/work order sesuai ketentuan yang telah ditetapkan

oleh customer/PIC

� Check fisik barang/part (dalam gudang)

� Melakukan komunikasi dengan customer/PIC crosscheck order untuk

kepastian (P/N, Qty, Lokasi, CP, No telepon)

Page 16: Supply Chain From DotAwg

Page 16 of 28

� Proses atau updating dalam system/database ontime (pc) yaitu updating

Part number, serial number, quantity, RMA Number/WO, Date and time

� Packing sesuai standar apabila barang high value di pastikan packing

dengan aman (kayu, bubble sheet atau stereofoam)

� Menyiapkan dokumentasi (tanda terima, connote, dll.)

� Melakukan check ulang terhadap order, barang/part, part number, qty dan

dokumentasi

� Koordinasi dengan team delivery (dalam kota) dan team luar kota/remote

untuk mendapatkan estimasi

� Koordinasi dan komunikasikan dengan team remote untuk status order

yang dimaksud (via telp, email atau fax)

� Memberikan penjelasan tentang tugas dan lokasi, berikut rincian

part/barang dan dokumen serta target waktu yang ditetapkan berikut nama,

alamat, no telp customer kepada team delivery/remote (luar kota).

� Update estimasi kepada customer ETD dan ETA serta nama team delivery

berikut no telepon apabila perlu

� Filling dokumentasi (tanda terima pengeluaran barang dsb)

� Monitoring pengiriman sampai barang diterima customer

� Check barang bersama saat serah terima barang dengan customer (tugas

team delivery)

� Filling semua dokumentasi/tanda terima dengan selalu check

kelengkapannya (nama, tanggal dan tanda tangan pengirim dan penerima)

4.1.3 Operasional Rutin

� tidak diperbolehkan membuka kemasan part/barang, kecuali dalam kondisi

tidak normal

� bila harus membuka box atau kemasan barang harus dengan otorisasi

tertulis dari JNE Jakarta

� pisahkan barang – barang yang tidak menggunakan kemasan, dan laporkan

ke JNE Jakarta via Email disertai foto barang tersebut

� setiap order harus datang dari UPS Jakarta melalui PIC Project UPS di

JNE Jakarta

Page 17: Supply Chain From DotAwg

Page 17 of 28

� selalu ikuti prosedur yang berlaku

� komunikasikan segala permasalahan dengan UPS via PIC di JNE Jakarta

� POD harus segera di update begitu barang terkirim dan POD hardcopy

harap di file di cabang/agen.

4.2 Fasilitas dan keadaan Gudang di PT TIKI JNE

4.2.1 Fasilitas –fasilitas yang Tersedia.

Fasilitas standar Warehouse:

� AC, digunakan sebagai alat pendingin ruangan dan menstabilkan suhu.

Diruangan tersebut hanya terdapat 1 buah AC.

� Racking (Adjustable Rack), merupakan rak yang ketinggiannya dapat

disesuaikan sesuai kebutuhan. Di PT TIKI JNE terdapat 11 Adjustable

Rack yang digunakan untuk menyimpan barang dalam ukuran besar.

� Bin, merupakan wadah/tempat untuk menyimpan barang-barang yang

ukurannya kecil. Jumlah Bin di gudang tersebut ada 2 buah.

� Fire extinguisher, yaitu alat pemadam kebakaran. Di gudang tersebut

terdapat 2 alat pemadam kebakaran.

� Trolli, digunakan untuk mengangkut barang dari luar ke dalam gudang dan

sebaliknya. Dengan menggunakan alat ini akan member kemudahan

kepada pegawai agar member kemudahan.

Additional

Meja, kursi, Telepon, Fax, PC, Printer, internet, (email, Handphone)

4.2.2 Keadaan Gudang

Gudang yang dimiliki oleh PT.TIKI JNE seluas 50 m2 dan terletak di

lantai 2. Dalam gudang tersebut terdapat 12 rak (adjustable racking) yang

masih fungsional, beberapa palet,bin serta perlengkapan kantor seperti

meja, computer dll.

Barang yang disimpan mayoritas merupakan alat elektronik yang dipasang

untuk tower. Dalam hal ini, PT.TIKI JNE telah bekerja sama dengan

beberapa perusahaan untuk menyimpan produk mereka di gudang tersebut

Page 18: Supply Chain From DotAwg

Page 18 of 28

dan mengirimnya apabila dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan

telekomunikasi yang melakukan kontrak dengan PT.TIKI JNE yaitu

Indosat, XL, Telkomsel dan STI.

Di gudang tersebut efektifnya ada 2 orang petugas dengan lama proses

material handlingnya maksimal 1-2 jam.

Selain gudang, di lantai 2 tersebut terdapat toilet pegawai dan musholla.

Page 19: Supply Chain From DotAwg

Page 19 of 28

4.3 Proses Penanganan Barang-Barang di PT. TIKI JNE

WAREHOUSE PROCESS ON JNE

Goods/part identification

Arrival goods

Checking : Documen and physical goods

Updating identification system

Storage on rack or Bin

Picking from rack or Bin

Packaging and labeling

Prepare before delivery

Preparing document

delivery

End customer

Receiving process

Labeling to storage

Storage process

Picking and packaging

process

Page 20: Supply Chain From DotAwg

Page 20 of 28

1) Barang tiba di gudang PT. TIKI JNE.

2) Kemudian dilakukan pengecekan terhadap dokumen barang dan kondisi

fisik barang tersebut

3) Kemudian melakukan identifikasi terhadap barang.

4) Setelah itu melakukan update laporan penerimaan barang.

5) Kemudian dilakukan labeling terhadap masing-masing barang dan

melakukan penyimpanan sesuai pada tempat yang telah ditentukan

berdasarkan labeling tadi.

6) Barang –barang tersebut di simpan dalam rak dan bin

7) Kemudian , jika ada pesanan maka barang-barang tersebut akan di ambil

dari rak maupun bin.

8) Kemudian jika customer menginginkan untuk dilakukan pengepakan

maka barang-barang tersebut akan dikepak ( packaging )

9) Setelah itu dilakukan persiapan terhadap pengiriman barang dan

persiapan dokumen pengiriman.

10) Kemudian dilakukan pengiriman hingga sampai ke end customer.

ORDER

Customer order

PIC Jakarta

Remote Warehouse ( JNE ruko sentra sari )

End user / end customer

Page 21: Supply Chain From DotAwg

Page 21 of 28

4.4 Activity Relationship Chart (Arc)

1. Hubungan antar aktifitas di gudang PT TIKI JNE Setrasari ditunjukkan

dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang

dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :

No. RINGKAT KEPENTINGAN KODE WARNA

1 SANGAT PERLU A MERAH

2 SANGAT PENTING E KUNING

3 PERLU I HIJAU

4 TIDAK BERPENGARUH O BIRU

5 TIDAK PENTING U PUTIH

6 TIDAK PERLU X COKLAT

2. Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar

aktivitas tsb dibuat ke dalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sbb:

WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART

NO ACTIVITY DEGREE OF CLOSENESS

A E I O U X

1 Rec. & Shipp. 2 - 3 5 4 -

2 Stock room 1,3 - - 4,5 - -

3 Office 2 4,5 1 - - -

4 Toilet - 3 - 2 1 -

5 Mushola - 3 - 2 1,4 -

6 Fire

Extinguisher

2 1 3 5 - 4

Page 22: Supply Chain From DotAwg

1. Rec & Shipp

1. Stock Room

2. Office

4. Toilet

5. Musholla

6. Fire Extinguisher

Page 22 of 28

X

Page 23: Supply Chain From DotAwg

Page 23 of 28

4.5 Layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE

Berikut merupakan layout gudang yang dugunakan oleh PT. TIKI JNE.

Gudang ini terletak di lantai 2 sebuah ruko yang ada di komplek Sentrasari,

sedangkan untuk bagian lantai 1 nya digunakan untuk pelayanan customer .

FTC

Tangga ke atas

TV Timbangan

C S

service

W U

T E M P AT

D U D U K

C U S T O M E R

Tempat duduk

LANTAI 1 BAGIAN LAYANAN

Page 24: Supply Chain From DotAwg

Page 24 of 28

Berikut adalah layout lantai 2yang merupakan gudang PT. TIKI JNE :

10 m

R A K

R A K

RAK ADJUSTABLE

Rak untuk Bin

Kantor

Tempat Pallet

Toilet

Musholla

Tangga ke bawah

Tangga Ke atas

LANTAI 2 LAYOUT GUDANG

5 m

Fire extinguisher

Page 25: Supply Chain From DotAwg

Page 25 of 28

Merupakan suatu hal yang sangat sulit bagi PT. TIKI JNE untuk

melakukan pelebaran maupun perluasan gudang. Mengapa? Hal tersebut

dikarenakan lokasi gudang terletak di suatu komplek ruko yang sekeliling

bangunannya langsung berdempetan dengan bangunan lain. Mungkin yang dapat

dilakukan ialah menambah lantai lagi atau mempergunakan space gudang se-

efektif dan se-efisien mungkin.

Karena luas gudang tidak begitu luas , maka untuk masalah pemetaan

layout gudang terhadap jauh dekatnya jarak antara aktivitas satu dengan aktivitas

yang lain tidak begitu berpengaruh besar. Sesuai dengan hasil ARC maka layout

gudang dapat diterapkan meski tidak sama persis mengingat ruang gudang yang

ukurannya kecil.

Page 26: Supply Chain From DotAwg

Page 26 of 28

BAB IV

KESIMPULAN

Page 27: Supply Chain From DotAwg

Page 27 of 28

LAMPIRAN

Page 28: Supply Chain From DotAwg

Page 28 of 28