Supply Chain From DotAwg
-
Upload
andrew-hall -
Category
Documents
-
view
490 -
download
3
Transcript of Supply Chain From DotAwg
Page 1 of 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan bisnis diantara perusahaan jasa kurir service berkembang
sangat pesat terutama di Indonesia. Bisnis jasa kurir merupakan bisnis jasa yang
berdasarkan pada azas kepercayaan sehingga masalah kualitas layanan menjadi
factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan usaha. Adanya pengiriman
yang tidak bisa ditangani atau dijangkau oleh para konsumen dan pelaku bisnis
juga tarif yang cukup murah untuk pengiriman barang merupakan salah satu
alasan konsumen atau para pelaku bisnis mulai melirik bisnis ini untuk dijadikan
suatu usaha yang memberikan pelayanan yang memuaskan di bidang jasa kurir
service.
Saat ini, anggota Asperindo (asosiasi perusahaan jasa pengiriman ekspres
Indonesia) yang tercatat sebanyak 634 perusahaan, 89 perusahaan diantaranya
beroperasi di Jakarta. Selain itu, ada 20 perusahaan asing yang bermitra dengan
perusahaan lokal. Sebenarnya, jumlah perusahaan jasa pengiriman ekspres yang
beroperasi di Indonesia lebih banyak lagi, karena ada sejumlah perusahaan bukan
anggota Asperindo. Bahkan perusahaan yang tidak memiliki izin melakukan jasa
pengiriman seperti yang dilakukan perusahaan jasa travel. Adapun perusahaan
yang kami kunjungi merupakan anggota dari Asperindo. Dimana core business
nya adalah jasa pengiriman barang dan dokumen. Perusahaan ini memiliki tata
cara pengiriman yang tidak jauh beda dengan yang dilakukan oleh PT Pos
Indonesia dan menjalankan usahanya berdasarkan UU Pos dan giro No.12 / Pos /
KW / I / 88.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka identifikasi dari masalah
tersebut adalah
1. Aktivitas apa saja yang terjadi di gudang PT. TIKI JNE ?
2. Apa saja fasilitas yang digunakan oleh PT. TIKI JNE untuk
penanganan barang di gudang?
Page 2 of 28
3. Bagaimana proses penanganan barang mulai dari barang datang di
gudang hingga proses pengeluaran barang dari gudang dan pengiriman
barang ke tempat tujuan?
4. Bagaimana Activity Relationship Chart ( ARC ) di PT TIKI JNE?
5. Bagaimana layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari dilakukannya observasi ini
antara lain :
1. Untuk mengetahui apa saja aktivitas yang terjadi di gudang PT. TIKI
JNE.
2. Untuk mengetahui fasilitas yang digunakan oleh PT. TIKI JNE untuk
penanganan barang di gudang .
3. Untuk mengetahui proses penanganan barang mulai dari barang datang
di gudang hingga proses pengeluaran barang dari gudang dan
pengiriman barang ke tempat tujuan .
4. Untuk mengetahui Activity Relationship Chart ( ARC ) di PT TIKI
JNE.
5. Mengetahui layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari dilakukannya observasi ini
antara lain :
1. Untuk menambah pengetahuan tentang aktivitas-aktivitas di gudang
dan masalah-masalah yang terjadi didalam gudang dari mulai
masuknya barang sampai barang tersebut diproduksi;
2. Untuk memberikan informasi tentang gudang kepada setiap orang
yang membaca makalah ini.
Page 3 of 28
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Gudang
Gudang adalah fasilitas khusus yang bersipat tetap, yang dirancang
untuk mencapai target tingkat pelayanan dengan total biaya yang paling
rendah.
Gudang dibutuhkan di dalam proses koordinasi penyaluran barang,
yang muncul sebagai akibat kurang seimbangnya proses penawaran dan
permintaan. Kurang seimbanganya antara proses penawaran dan
permintaan mendorong munculnya persediaan (inventory), persediaan
membutuhkan ruang sebagai tempat penyimpanan sementara yang disebut
sebagai gudang.
Gudang pada dasarnya adalah bangunan yang secara fisik mempunyai
kriteria tertentu sebagai tempat penyimpanan barang, di dalam gudang
terdapat proses pergudangan (warehousing) berupa storage dan material
handling. Proses pergudangan diperlukan dengan empat alasan utama yaitu:
1. Transportation – Production Cost Reduction
Gudang mempunyai peranan penting di dalam proses pengendalian
dan pengurangan biaya transportasi dan produksi, pada dasarnya
gudang yang selalu dikaitkan dengan proses persediaan barang
menimbulkan tambahan biaya tersendiri bagi barang yang
didistribusukan. Namun pada suatu posisi tertentu gudang akan
mempunyai peran di dalam menekan biaya transportasi maupun
produksi.
2. Coordination of Supply And Demand
Gudang berfungsi salah satunya adalah sebagai unsur koordinasi
antara penawaran dan permintaan, volume permintaan tidak selalu
dapat diproyeksi secara relatif akurat sedangkan proses produksi
harus dilakukan untuk menghasilkan statu volume tertentu.
Permintaan pasar dapat terjadi secara berfluktuasi sedangkan
penawaran dalam hal ini proses produksi, akan menghasilkan
Page 4 of 28
volume relatif konstan, sehingga diperlukan gudang sebagi tempat
penyimpanan pada saat volume produksi meningkat, dan
permintaan pasar menurun.
3. Production Needs
Proses produksi untuk barang–barang dengan klasifikasi dan
karakteristik tertentu membutuhkan gudang untuk menekan biaya
produksi maupun untuk melengkapi proses akhir produksi barang.
Contoh keju, anggur, dan barang yang harus dirakit untuk
penyempurnaan proses akhir produksi.
4. Marketing Considertions
Barang dengan tipe, klasifikasi dan karakteristik tertentu menuntut
harus siap tersedia di pasar, agar pasokan barang tersebut di pasar
tidak terhenti. Untuk itu diperlukan gudang yang relatip dekat
dengan pasar sebagai media untuk mempercepat proses
pendistribusian guna memenuhi kebutuhan pasar.
Keempat alasan utama perlunya gudang tersebut memperlihatkan
bahwa terdapat dua manfaat penting yang diperoleh dari keberadaan
gudang, yaitu manfaat waktu dan manfaat bentuk. Gudang bertindak
sebagai simpul untuk memperlancar distribusi produk/bahan baku, sebelum
produk tersebut sampai di tangan pelanggan/pabrik, serta berfungsi sebagai
tempat penyimpanan, pergerakan dan tempat transfer informasi.
2.2 Kegunaan dan Klasifikasi Gudang
Dalam proses rantai pasok (supply Chaín), gudang pada dasarnya
memiliki empat kegunaan, yaitu:
1. Inbound Consolidation, dimana barang –barang yang akan diproses
dikonsolidasikan terlebih dahlu di dalam gudang sebelum masuk ke
dalam proses produksi.
2. Goods In Process (product mixing), selama proses produksi untuk
menghasilkan produk akhir, dari pabrik-pabrik dilokasi yang
Page 5 of 28
berbeda dikosolidasikan di dalam suatu gudang untuk dirakit
terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke pasar.
3. Outbond Consolidation, barang-barang yang diproduksi di pabrik-
pabrik yang terletak dilokasi yang berbeda, dikonsolidasikan
sebelum diserahkan kepada para pelanggan.
4. Outbond Dispertion (break bula), barang-barang yang telah
dihasilkan disuatu pabrik dimasukan ke gudang untuk dibagi-bagi
ke dalam volume yang lebih kecil sebelum didistribusikan ke pasar
atau ke para pelanggan.
Kepemilikan gudang dibedakan atas gudang umum (public
warehouse) dan gudang milik sendiri (private ware house).
Public warehouse pada dasarnya adalah gudang yang diperoleh dari
menyewa atau mengontrak dari pihak lain untuk dipergunakan menyimpan
barang. Tipe public ware house adalah sbb:
1. General Merchandise
2. Cold Storage Warehouse
3. Bonden Warehouse
4. Households Goods Warehouse
5. Special Commodity Warehouse
6. Bulk Storage Warehouse
Private warehouse pada dasarnya adalah gudang yang dibangun
sendiri atau gudang yang diperoleh secara leasing.
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan di warehouse adalah sebagai
berikut:
1. Penerimaan (receiving) dan pembongkaran (unloading)
2. Penyimpanan (storage)
3. Pengemasan (packaging) dan pemberian label (parking/barcoding)
4. Pemeriksaan (checking)
5. Pemilihan order (order selection/picking)
6. Pergerakan interen (handling)
7. Pengeluaran barang (loading dan shipping)
Page 6 of 28
8. Pemeliharaan barang
9. Pengukuran berat (weighing)
10. Staging and consolidation
11. Penerimaan barang yang dikembalikan oleh konsumen
12. Koordinasi
13. Pencatatan (administrative/clerical)
14. Pemeliharaan peralatan material handling
2.3 Ukuran, Jumlah Dan Lokasi Gudang
Ukuran gudang relatif dipengaruhi oleh:
1. Tipe, klasifikasi dan karakteristik produk atau barang yang
disimpan.
2. Desain dan lay out gudang yang dipengaruhi oleh proses material
handlings.
Dalam merancang sebuah gudang, harus mempertimbangkan lima
variable yang saling berhubungan yaitu:
1. Lahan dan bangunan.
2. Manajemen dan staff
3. Alat-alat simpan dan handling
4. Komputer dan perangkat lunaknya
5. Metode dan prosedur operasi
Perancangan gudang yaang baik haruslah mempertimbangkan trade-
off terhadap hal-hal berikut:
1. Lokasi penyimpanan tetap versus variabel
2. Tata letal horizontal versus bertahap
3. Kegiatan order picking versus stock reflenishment
4. Tata letal satu tahap versus dua tahap
5. Ruang gang versus rak
6. Operasi padat karya versusoperasi mekanisme
7. Tingkat otomatis dalam pengangkatan produk
Jumlah gudang yang diperlukan dipengaruhi oleh:
Page 7 of 28
1. Cost of lost sales
2. Inventory cost
3. Warehousing cost
4. Transportastion cost
2.4 Produktivitas Gudang
Mengukur kinerja gudang adalah merupakan kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh perusahaan saat ini. Terdapat tiga pendekatan dasar
tentang bentuk ukuran produktivitas (rasio), yaitu:
1. Productivitas, adalah rasio antara output dengan input nyata,
misalnya jumlah kas-kas yang ditangani setiap jam-orang
2. Utilisasi, yaitu perbandingan antara kapasitas yang digunakan
dengan kapasitas yang tersedia.
3. Kinerja, yakni perbandingan antara output aktual dengan output
standar.
Pada umumnya, umumnya produktivitas gudang perusahaan adalah
merupakan proses evalusioner, tabel di bawah menunjukan tahap evolusi.
Tahap
evolusioner Karakteristik setiap tahap evolusioner
Tahap 1
1. Mengembangkan data baku dalam satuan uang
2. Data dibandingkan oleh departemen lain
3. Data bukan fisik dan jangka panjang (bulan)
Tahap 2 1. Menetapkan usuran fisik dan anggaran kegiatan
2. Ukuran periode waktu, lebih pendek (hari/minggu)
Tahap 3
1. Menetapkan sasaran histiris gudang
2. Sasaran, dalam unit fisik dan ongkos operasi
3. Kembangkan stándar rekayasa industri, pekerjaan dan
non pekerjaan
Tahap 4 1. Evaluasi trade-off logistik yang diukur berddasarkan
kinerja fisik dan anggaran
Page 8 of 28
2. Evaluasi produktivitas gudang secara menyeluruh
Tidak menjadi masalah penting pemanfaatan tipe rasio produktivitas,
perusahaan memerlukan cara untuk memperbaiki efesiensi gudang, hal-hal
penting untuk memperbaiki produktivitas adalah meliputi:
1. Memperbaiki akurasi peramalan
2. Memperbaiki kemacetan pekerja
3. Mengurangi jumlah penangan produk (product handling)
4. Memperbaiki kemasan produk
5. Mengurangi variansi aliran produk dalam gudang
6. Menerapkan target perbaikan
7. Mengurangi jarak tempuh dalam gudang
8. Meningkatkan usuran unit yang di-handling
9. Menggunakan jalar aliran produk yang constan
10. Memperbaiki utilisasi ruang gudang
Jika kesepuluh hal tersebut dilakukan perbaikan maka produktivitas
gudang secara keseluruhan akan mengalami peningkatan, dan hal tersebut
adalah merupakan upaya menejemen yang harus diperhatikan secara
konsisten, sebab hal ini merupakan tindakan operasional yang mutlak
dilakukan oleh pihak manajemen logistik.
Page 9 of 28
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Observasi dilaksanakan pada hari Kamis, 31 Desember 2009. Adapun
teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode interview, dan
datanya sebagai berikut:
3.1 Ruang Lingkup Perusahaan
PT TIKI JNE didirikan sekitar tahun 1996. Perusahaan ini
berkantor pusat di jakarta pusat dan membuka cabang yang berpusat di
bandung yaitu dengan alamat Cabang Sentrasari Plaza Blok D5 Ph. (022)
2020811 /2009220/2018802 Fax.(022) 2020812.
3.2 Company Profile PT TIKI JNE
a) Komisaris dan Direksi
Pendiri : H. Soeprapto Suparno
Presiden komisaris : H. Soelasmo
Komisaris : Hj. Nuraini Suprapto
Komisaris : R. Rusmadi
Komisaris : Hui Mariawati
Presiden Direktur : H. Soeprapto Suparno
Direktur eksekutif : H.M. Johari Zein Chandra Fireta
Direktur operasional : Edi santoso
Direktur marketing : Mohamad Feriadi
Page 10 of 28
b) Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan dengan standart internasional di bidang jasa
distribusi yan mampu melayani kebutuhan segenap lapisan masyarakat
dan dapat diterima menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
BRANCH MANAGER
Operation Jr Spv Sales and Marketing Jr Spv
Finance and ADM Jr Spv
Koodr. Outbound
Koodr. Inbound
Koodr. Pick Up
Sales
Marketing
Customer Service
Accounting
ADM Personnel
ORGANIZATION SCHEME JNE BANDUNG
Page 11 of 28
Misi
� Memadukan jasa pengiriman, kepabeanan, pergudangan, pendistribusian
dalam satu sistem yang terintegrasi secara efektif dan fleksibel.
� Mendayagunakan jaringan dan infrastruktur yang dimiliki sebagai
kontribusi pada proses perputaran roda ekonomi dengan didukung SDM
yang professional dan memiliki itegritas moral yang tinggi.
� Memanfaatkan perkembangan teknologi informasi secara tepat guna.
Mendorong pertumbuhan usaha yang berkeseinambungan dalam rangka
mencapai kesejahteraan karyawan dan senantiasa meningkatkan
tanggung jawab sosial.
c) Nilai-Nilai Dasar
� Jujur
� Adil
� Disiplin
d) Informasi Umum
1. Sumber Daya Manusia & Infrastruktur
Oktober 2009
SDM : 1836
Kendaraan : 140
2. Jam Operasional
24 hours 7 days a week.
Customs hours :
a) Rush Handling
Setiap hari : 08:00 - 24:00.
b) Normal Cargo
Senin - Jumat : 08:30 - 17:00.
Page 12 of 28
Sabtu : 08:30 - 13:00.
Minggu : Tutup.
3. Perizinan
� Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) No. 04416/1.824.51
� Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) No. 01.539.710.2-036.000
� Surat Izin Pengusaha Jasa Titipan (SIPJT) No. 240/SIPJT/DIRJEN/1996
� Surat Izin Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (SIUPJT) No.
B.272/AL.003/KW.IX/99
� Sertifikat Perusahaan Pengurusan Jasa Kepabeanan (PPJK) No.
275/WBC.45/KJ-03/PPJK/1997
� Angka Pengenal Importir-umum (APR-U) No. 090200596
� Tanda Daftar Perusahaan Perseroan Terbatas (TDPPT) No.
09.02.1.63.07745
� Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No. PEM-002 45/WPJ.05/KP
0803/2007
� Domisili No.281/1.824.03/2009
4. Penghargaan & Keangotaan
Penghargaan
a) ADIKARYA POS - Tahun 1998
b) ADIKARYA POS - Tahun 2001
c) SATYALANCANA WIRAKARYA - Tahun 2004.
d) SUPERBRANDS Indonesia - Tahun 2005
e) ANUGRAH PRODUK ASLI INDONESIA - Tahun 2008
f) SATYALANCANA WIRAKARYA - Tahun 2009
5. Anggota Asosiasi
Page 13 of 28
� Tanggung Jawab
� Kerjasama
� Peduli
� Visioner
8. JNE Bandung – Jawa Barat
Nama Agen : Cabang JNE Bandung
a) ASPERINDO (Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress
Indonesia)
b) FIATA (International Federation of Freight Forwarders Associations)
c) IATA (International Air Transport Associations)
d) GAFEKSI (Gabungan Forwarder & Expedisi Indonesia)
6. Sertifikat
a) ISO 9001 - 2000 - diraih tahun 2004
b) ISO 9001 - 2000 - diraih tahun 2009
7. Network Growth
PROVINSI CABANG AGEN SUB-AGEN GERAI
JAKARTA 13 - - 243
JAWA 6 14 39 289
SUMATERA 4 7 66 151
KALIMANTAN 3 3 36 37
SULAWESI 2 4 17 32
BALI / NTT / NTB 1 2 5 16
PAPUA / MALUKU - 3 2 1
TOTAL 29 33 165 769
Page 14 of 28
Alamat : Sentrasari Plaza Blok D5 Ph.
(022) 2020811 / 2009220 / 2018802
Fax(022) 2020812
9. Service
a) Western Union
b) Jasa Penjemputan Bandara
c) Jasa Kurir Dalam Negeri & Intra Kota
d) Jasa Kurir Luar Negeri
e) Jasa Kargo Laut Dan Udara
f) Jasa Perpindahan, Angkutan Darat & Pergudangan
g) Logistik & Distribusi
Page 15 of 28
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Aktivitas- Aktivitas yang terjadi di Gudang PT. TIK I JNE
Berikut merupakan aktivitas-aktivitas yang terjadi di gudang PT. TIKI JNE :
4.1.1 Operations Processes
� Good Part Dispatch – pengiriman barang kondisi baik
� Defective Pick-up – pick up barang rusak
� Defective return to UPS Jakarta – pengembalian barang rusak ke gudang
UPS Jakarta
� Receipt of Replenishment – Konfirmasi penerimaan barang
� Cycle-count / Physical Inventory – Penghitungan acak / pengecekan fisik
4.1.2 Penerimaan dan Pengeluaran Barang
Proses penerimaan Barang/Order
� Check dokumentasi (listing part) dan kelengkapan shipment AWB,
packing list, commercial invoice (jika ada), box.
� Crosscheck dokumentasi, fisik dan qty, jika ada masalah (selisih, rusak
dll) lakukan komunikasi dengan PIC Project/customer.
� Pisahkan barang yang bermasalah (rusak, penyok, selisih)
Note : Tidak boleh membuka box atau label, tanpa seijin customer
(tertulis) baik good atau defective.
� Melakukan updating dalam system/PC ontime
� Simpan part/barang dalam rak sesuai bin dan part number
� Update/inform status ke Customer/PIC project (melalui email/telepon).
Proses pengeluaran Barang/Order
� Menjalankan instruksi/work order sesuai ketentuan yang telah ditetapkan
oleh customer/PIC
� Check fisik barang/part (dalam gudang)
� Melakukan komunikasi dengan customer/PIC crosscheck order untuk
kepastian (P/N, Qty, Lokasi, CP, No telepon)
Page 16 of 28
� Proses atau updating dalam system/database ontime (pc) yaitu updating
Part number, serial number, quantity, RMA Number/WO, Date and time
� Packing sesuai standar apabila barang high value di pastikan packing
dengan aman (kayu, bubble sheet atau stereofoam)
� Menyiapkan dokumentasi (tanda terima, connote, dll.)
� Melakukan check ulang terhadap order, barang/part, part number, qty dan
dokumentasi
� Koordinasi dengan team delivery (dalam kota) dan team luar kota/remote
untuk mendapatkan estimasi
� Koordinasi dan komunikasikan dengan team remote untuk status order
yang dimaksud (via telp, email atau fax)
� Memberikan penjelasan tentang tugas dan lokasi, berikut rincian
part/barang dan dokumen serta target waktu yang ditetapkan berikut nama,
alamat, no telp customer kepada team delivery/remote (luar kota).
� Update estimasi kepada customer ETD dan ETA serta nama team delivery
berikut no telepon apabila perlu
� Filling dokumentasi (tanda terima pengeluaran barang dsb)
� Monitoring pengiriman sampai barang diterima customer
� Check barang bersama saat serah terima barang dengan customer (tugas
team delivery)
� Filling semua dokumentasi/tanda terima dengan selalu check
kelengkapannya (nama, tanggal dan tanda tangan pengirim dan penerima)
4.1.3 Operasional Rutin
� tidak diperbolehkan membuka kemasan part/barang, kecuali dalam kondisi
tidak normal
� bila harus membuka box atau kemasan barang harus dengan otorisasi
tertulis dari JNE Jakarta
� pisahkan barang – barang yang tidak menggunakan kemasan, dan laporkan
ke JNE Jakarta via Email disertai foto barang tersebut
� setiap order harus datang dari UPS Jakarta melalui PIC Project UPS di
JNE Jakarta
Page 17 of 28
� selalu ikuti prosedur yang berlaku
� komunikasikan segala permasalahan dengan UPS via PIC di JNE Jakarta
� POD harus segera di update begitu barang terkirim dan POD hardcopy
harap di file di cabang/agen.
4.2 Fasilitas dan keadaan Gudang di PT TIKI JNE
4.2.1 Fasilitas –fasilitas yang Tersedia.
Fasilitas standar Warehouse:
� AC, digunakan sebagai alat pendingin ruangan dan menstabilkan suhu.
Diruangan tersebut hanya terdapat 1 buah AC.
� Racking (Adjustable Rack), merupakan rak yang ketinggiannya dapat
disesuaikan sesuai kebutuhan. Di PT TIKI JNE terdapat 11 Adjustable
Rack yang digunakan untuk menyimpan barang dalam ukuran besar.
� Bin, merupakan wadah/tempat untuk menyimpan barang-barang yang
ukurannya kecil. Jumlah Bin di gudang tersebut ada 2 buah.
� Fire extinguisher, yaitu alat pemadam kebakaran. Di gudang tersebut
terdapat 2 alat pemadam kebakaran.
� Trolli, digunakan untuk mengangkut barang dari luar ke dalam gudang dan
sebaliknya. Dengan menggunakan alat ini akan member kemudahan
kepada pegawai agar member kemudahan.
Additional
Meja, kursi, Telepon, Fax, PC, Printer, internet, (email, Handphone)
4.2.2 Keadaan Gudang
Gudang yang dimiliki oleh PT.TIKI JNE seluas 50 m2 dan terletak di
lantai 2. Dalam gudang tersebut terdapat 12 rak (adjustable racking) yang
masih fungsional, beberapa palet,bin serta perlengkapan kantor seperti
meja, computer dll.
Barang yang disimpan mayoritas merupakan alat elektronik yang dipasang
untuk tower. Dalam hal ini, PT.TIKI JNE telah bekerja sama dengan
beberapa perusahaan untuk menyimpan produk mereka di gudang tersebut
Page 18 of 28
dan mengirimnya apabila dibutuhkan. Perusahaan-perusahaan
telekomunikasi yang melakukan kontrak dengan PT.TIKI JNE yaitu
Indosat, XL, Telkomsel dan STI.
Di gudang tersebut efektifnya ada 2 orang petugas dengan lama proses
material handlingnya maksimal 1-2 jam.
Selain gudang, di lantai 2 tersebut terdapat toilet pegawai dan musholla.
Page 19 of 28
4.3 Proses Penanganan Barang-Barang di PT. TIKI JNE
WAREHOUSE PROCESS ON JNE
Goods/part identification
Arrival goods
Checking : Documen and physical goods
Updating identification system
Storage on rack or Bin
Picking from rack or Bin
Packaging and labeling
Prepare before delivery
Preparing document
delivery
End customer
Receiving process
Labeling to storage
Storage process
Picking and packaging
process
Page 20 of 28
1) Barang tiba di gudang PT. TIKI JNE.
2) Kemudian dilakukan pengecekan terhadap dokumen barang dan kondisi
fisik barang tersebut
3) Kemudian melakukan identifikasi terhadap barang.
4) Setelah itu melakukan update laporan penerimaan barang.
5) Kemudian dilakukan labeling terhadap masing-masing barang dan
melakukan penyimpanan sesuai pada tempat yang telah ditentukan
berdasarkan labeling tadi.
6) Barang –barang tersebut di simpan dalam rak dan bin
7) Kemudian , jika ada pesanan maka barang-barang tersebut akan di ambil
dari rak maupun bin.
8) Kemudian jika customer menginginkan untuk dilakukan pengepakan
maka barang-barang tersebut akan dikepak ( packaging )
9) Setelah itu dilakukan persiapan terhadap pengiriman barang dan
persiapan dokumen pengiriman.
10) Kemudian dilakukan pengiriman hingga sampai ke end customer.
ORDER
Customer order
PIC Jakarta
Remote Warehouse ( JNE ruko sentra sari )
End user / end customer
Page 21 of 28
4.4 Activity Relationship Chart (Arc)
1. Hubungan antar aktifitas di gudang PT TIKI JNE Setrasari ditunjukkan
dengan tingkat kepentingan hubungan antar aktifitas tersebut yang
dikonversikan dalam bentuk huruf, sebagai berikut :
No. RINGKAT KEPENTINGAN KODE WARNA
1 SANGAT PERLU A MERAH
2 SANGAT PENTING E KUNING
3 PERLU I HIJAU
4 TIDAK BERPENGARUH O BIRU
5 TIDAK PENTING U PUTIH
6 TIDAK PERLU X COKLAT
2. Untuk mempermudah penganalisaan selanjutnya maka hubungan antar
aktivitas tsb dibuat ke dalam kertas kerja (work sheet) yang dibuat sbb:
WORK SHEET FOR ACTIVITY RELATIONSHIP CHART
NO ACTIVITY DEGREE OF CLOSENESS
A E I O U X
1 Rec. & Shipp. 2 - 3 5 4 -
2 Stock room 1,3 - - 4,5 - -
3 Office 2 4,5 1 - - -
4 Toilet - 3 - 2 1 -
5 Mushola - 3 - 2 1,4 -
6 Fire
Extinguisher
2 1 3 5 - 4
1. Rec & Shipp
1. Stock Room
2. Office
4. Toilet
5. Musholla
6. Fire Extinguisher
Page 22 of 28
X
Page 23 of 28
4.5 Layout gudang yang digunakan oleh PT. TIKI JNE
Berikut merupakan layout gudang yang dugunakan oleh PT. TIKI JNE.
Gudang ini terletak di lantai 2 sebuah ruko yang ada di komplek Sentrasari,
sedangkan untuk bagian lantai 1 nya digunakan untuk pelayanan customer .
FTC
Tangga ke atas
TV Timbangan
C S
service
W U
T E M P AT
D U D U K
C U S T O M E R
Tempat duduk
LANTAI 1 BAGIAN LAYANAN
Page 24 of 28
Berikut adalah layout lantai 2yang merupakan gudang PT. TIKI JNE :
10 m
R A K
R A K
RAK ADJUSTABLE
Rak untuk Bin
Kantor
Tempat Pallet
Toilet
Musholla
Tangga ke bawah
Tangga Ke atas
LANTAI 2 LAYOUT GUDANG
5 m
Fire extinguisher
Page 25 of 28
Merupakan suatu hal yang sangat sulit bagi PT. TIKI JNE untuk
melakukan pelebaran maupun perluasan gudang. Mengapa? Hal tersebut
dikarenakan lokasi gudang terletak di suatu komplek ruko yang sekeliling
bangunannya langsung berdempetan dengan bangunan lain. Mungkin yang dapat
dilakukan ialah menambah lantai lagi atau mempergunakan space gudang se-
efektif dan se-efisien mungkin.
Karena luas gudang tidak begitu luas , maka untuk masalah pemetaan
layout gudang terhadap jauh dekatnya jarak antara aktivitas satu dengan aktivitas
yang lain tidak begitu berpengaruh besar. Sesuai dengan hasil ARC maka layout
gudang dapat diterapkan meski tidak sama persis mengingat ruang gudang yang
ukurannya kecil.
Page 26 of 28
BAB IV
KESIMPULAN
Page 27 of 28
LAMPIRAN
Page 28 of 28