7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

6
7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif – Bag 1 Ditulis Oleh: M. A. Satyawan 0 Comment Tulisan kali ini akan saya mulai dengan prinsip-prinsip utama, ada 7 prinsip dalam proses perencanaan pemasaran, yang mendasari penyusunan rencana pemasaran yang efektif. Mengingat cukup banyak prinsip yang perlu dikemukakan, tidak sangat banyak sih … tapi cukup panjang untuk dibuat dalam bentuk artikel, maka saya berencana menulisnya dalam beberapa bagian tulisan. Saya sementara ini tidak tahu akan ada berapa banyak tulisan bersambung mengenai ini, mungkin dua seri tulisan atau mungkin tiga, tapi marilah kita mulai, mudah-mudahan tidak terlalu panjang dan membosankan. Pertama-tama, dalam bagian pertama tulisan saya ini saya akan menyampaikan pengertian dan beberapa prinsip awal untuk memahami proses perencanaan pemasaran yang efektif. Apa Itu Proses Perencanaan Pemasaran? Proses Perencanaan pemasaran adalah bagian dari proses pemasaran yang berkaitan dengan penyusunan strategi manajemen pemasaran dan merupakan dasar bagi identifikasi pasar, upaya menarik calon pembeli, dan mengkonversinya menjadi pembeli. Kemudian jangan lupa, mempertahankannya menjadi pelanggan setia kita karena itulah salah satu esensi pengertian perencanaan pemasaran. Biasanya, makalah perencanaan pemasaran yang baik dibagi menjadi dua level, yaitu level strategis dan level taktis. Strategis dalam hal mendeskripsikan potensi pasar yang akan kita targetkan dan menyiapkan produk atau jasa yang kita tawarkan. Taktis dalam hal mendayagunakan sumber daya kita untuk mengeksekusinya menjadi aktifitas pemasaran yang efektif. Beberapa contoh proses perencanaan pemasaran juga menampilkan bagian khusus mengenai perencanaan pemasaran produk ataupun perencanaan pemasaran strategis lainnya. Namun pada hakikatnya akan mendetailkan apa saja yang ingin kita capai dan apa strategi pemasaran yang mesti kita kerjakan untuk mencapai apa yang menjadi sasaran kita. Sekarang mari kita pelajari satu per satu prinsipnya…

Transcript of 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

Page 1: 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif – Bag 1

Ditulis Oleh: M. A. Satyawan0 CommentTulisan kali ini akan saya mulai dengan prinsip-prinsip utama, ada 7 prinsip dalam proses perencanaan pemasaran, yang mendasari penyusunan rencana pemasaran yang efektif.  Mengingat cukup banyak prinsip yang perlu dikemukakan, tidak sangat banyak sih … tapi cukup panjang untuk dibuat dalam bentuk artikel, maka saya berencana menulisnya dalam beberapa bagian tulisan.Saya sementara ini tidak tahu akan ada berapa banyak tulisan bersambung mengenai ini, mungkin dua seri tulisan atau mungkin tiga, tapi marilah kita mulai, mudah-mudahan tidak terlalu panjang dan membosankan.

Pertama-tama, dalam bagian pertama tulisan saya ini saya akan menyampaikan pengertian dan beberapa prinsip awal untuk memahami proses perencanaan pemasaran yang efektif.

Apa Itu Proses Perencanaan Pemasaran?

Proses Perencanaan pemasaran adalah bagian dari proses pemasaran yang berkaitan dengan penyusunan strategi manajemen pemasaran dan merupakan dasar bagi identifikasi pasar, upaya menarik calon pembeli, dan mengkonversinya menjadi pembeli. Kemudian jangan lupa, mempertahankannya menjadi pelanggan setia kita karena itulah salah satu esensi pengertian perencanaan pemasaran.Biasanya, makalah perencanaan pemasaran yang baik dibagi menjadi dua level, yaitu level strategis dan level taktis. Strategis dalam hal mendeskripsikan potensi pasar yang akan kita targetkan dan menyiapkan produk atau jasa yang kita tawarkan. Taktis dalam hal mendayagunakan sumber daya kita untuk mengeksekusinya menjadi aktifitas pemasaran yang efektif.

Beberapa contoh proses perencanaan pemasaran juga menampilkan bagian khusus mengenai perencanaan pemasaran produk ataupun perencanaan pemasaran strategis lainnya. Namun pada hakikatnya akan mendetailkan apa saja yang ingin kita capai dan apa strategi pemasaran yang mesti kita kerjakan untuk mencapai apa yang menjadi sasaran kita.

Sekarang mari kita pelajari satu per satu prinsipnya…

Prinsip 1: Proses Perencanaan Pemasaran Tidak Harus Panjang Dan Mahal

Page 2: 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

Buatlah yang sederhana tapi jelas.Proses perencanaan pemasaran yang baik tidaklah harus panjang, bahkan tidak pula harus mahal dalam menyusunnya. Jika suatu perencanaan telah dibuat melalui riset yang hati-hati, dipertimbangkan dengan teliti dan dievaluasi, maka perencanaan tersebut akan dapat membantu perusahaan anda menetapkan tujuan, mengimplementasikan strategi pemasaran dan mengukur hasilnya. Hasilnya pun dapat berupa dokumen perencanaan pemasaran ppt (siap dipresentasikan) ataupun dalam bentuk word (siap dibaca).Yang jelas, membiarkan keputusan-keputusan bisnis dibuat hanya berdasarkan dugaan atau intuisi saja akan berkonsekuensi pada biaya pemasaran yang lebih besar daripada menyediakan waktu untuk menyusun sebuah perencanaan.

Prinsip 2: Proses Perencanaan Pemasaran Dapat Mendeskripsikan Dengan Jelas Target Pasar Yang Akan Dibidik Berikut Problem dan Peluang Yang Ada

Hal ini penting karena dengan kita tahu siapa target pasar kita maka kita akan lebih mudah mengidentifikasi kebutuhannya, preferensinya, dan terutama apa yang akan mereka pertimbangkan dalam membeli sebuah produk seperti yang kita tawarkan.

Dalam hal ini, kita mesti tahu persis problem apa yang dihadapi oleh target pasar kita yang sekaligus merupakan peluang kita untuk dapat menawarkan konsep produk atau jasa yang dapat menjadi solusi terhadap problem mereka.

Dengan target pasar yang jelas kita juga dengan sendirinya akan mengetahui siapa pesaing utama kita dimana kita harus memenangkan persaingan. Selanjutnya kita tinggal mengenal dengan baik pesaing utama kita tersebut.

Sun Tzu berkata dalam bukunya yang terkenal, yaitu The Art of War:

“If you know the enemy and know yourself you need not fear the results of a hundred battles.” (Jika anda mengenal musuh anda dan mengenal diri anda sendiri maka anda tidak perlu takut terhadap hasil dari seratus peperangan).

Prinsip 3: Proses Perencanaan Pemasaran Dapat Menjelaskan Pengaruh dan Hasil Dari Keputusan Pemasaran Terdahulu

Page 3: 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

Prinsip ini terutama perlu ada dalam sebuah perencanaan pemasaran pada bisnis yang sudah berjalan, dan bukan bisnis baru. Jika kita membuat perencanaan terhadap bisnis baru maka kita bisa melihat keputusan pemasaran pihak lain yang telah lebih dulu bermain dalam area bisnis atau struktur pasar yang sama.

Yang ingin dijelaskan mengenai keputusan pemasaran terdahulu adalah bahwa kita ingin membuat perencanaan yang akan menghasilkan proses pemasaran yang pengaruhnya atau hasilnya lebih baik daripada yang terdahulu.

Tentunya ini akan menjadi esensi dari dibuatnya sebuah perencanaan, yaitu kita ingin lebih baik daripada kemarin.

Ok, cukup dulu tulisan saya kali ini, tulisan saya berikutnya adalah mengenai empat prinsip lanjutan dan sedikit tips agar anda bisa membuat rencana pemasaran sesuai dengan ketujuh prinsip secara lengkap.  Anda akan tertarik untuk mengetahui lebih lanjut bahwa sebenarnya tidak sulit untuk membuat perencanaan yang efektif asalkan kita bisa memenuhi seluruh prinsip yang utama.

Pada kesempatan ini saya ingin mengundang anda sebagai pembaca untuk memberikan pendapat terhadap tulisan ini atau mungkin bertanya atau melengkapi jika dirasa tulisan saya kurang lengkap.  Untuk itu, anda bisa menuliskannya pada kolom komentar di bawah tulisan ini.  Cheers…

7 Prinsip Rencana Pemasaran Yang Efektif – Bag-2

Ditulis Oleh: M. A. Satyawan0 CommentMelanjutkan pembahasan kemarin mengenai 7 Prinsip Rencana Pemasaran Yang Efektif, berikut adalah prinsip no-4 sampai no-7. Selamat membaca 

Prinsip 4: Dapat Menetapkan Goal & Objective Yang Memberikan Arah Bagi Rencana Pemasaran Yang Dibuat

Pertama kita perlu tahu perbedaan goal dan objective. Kata ini memang berasal dari bahasa Inggris tapi dalam banyak contoh rencana pemasaran, kata ini masih sering diadopsi, walaupun banyak

Page 4: 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

juga yang menterjemahkan dengan beberapa terminologi yang berbeda-beda. Untuk lebih mudahnya kita akan tetap menggunakan istilah goal dan objective supaya konsisten.

Goal adalah tujuan umum yang memandu pengambilan keputusan, sedangkan objective adalah tujuan spesifik yang biasanya dipecah ke dalam beberapa sasaran yang terukur dan ditetapkan dalam rangka mencapai goal.

Contoh:

Goal:

Mempertahankan posisi market leader di Tahun 2018

Objective:

– Mempertahankan market share di Area Greater Jakarta > 65%– Meningkatkan market share di area lainnya minimal +10%– Meningkatkan product availability di modern market > 99%

Goal dan objective yang ditetapkan dalam sebuah proses perencanaan pemasaran haruslah spesifik, terukur, realistis, dan yang terutama adalah dapat dicapai dalam waktu yang direncanakan. Karena selanjutnya dari goal dan objective tersebut akan disusun aktifitas rencana pemasaran dan strategi pemasaran yang tepat yang dapat berkontribusi terhadap pencapaian goal dan objective perusahaan.

Prinsip 5: Dapat Menetapkan Anggaran Untuk Menjalankan Semua Aktifitas Dalam Rencana Pemasaran Yang Ditetapkan

Satu pelajaran penting yang saya dapatkan di bidang pemasaran, khususnya pada contoh rencana pemasaran produk, adalah bahwa penganggaran merupakan dasar bagi setiap perencanaan pemasaran yang kuat. Tanpa penganggaran yang baik, kecil peluang anda akan berhasil dalam mencapai goal dan objective yang ditetapkan.Dua kesalahan utama orang gagal menerapkan kegiatan marketing sesuai rencana, baik itu pada rencana pemasaran produk maupun rencana pemasaran jasa, adalah karena anggaran yang disusun terlalu rumit dan tidak akurat. Anggaran yang baik haruslah sederhana sehingga dapat dipahami dan diikuti oleh tiap bagian yang menjalankan kegiatan pada mata anggaran tersebut. Selain itu, anggaran haruslah disusun seakurat mungkin sehingga dapat menjadi dasar yang kuat bagi pelaksanaan kegiatan yang sesungguhnya nanti. Tidak terlalu berlebihan sehingga sebenarnya dapat dialokasikan pada kegiatan efektif lainnya, dan tidak terlalu kurang sehingga kegiatan yang dijalankan menjadi sia-sia atau tidak efektif.

Prinsip 6: Dapat Menetapkan Penanggungjawab dan Ukuran Keberhasilan Dari Semua Aktifitas Dalam Rencana Pemasaran

Semua rencana aktifitas pemasaran yang disusun seharusnya memang memiliki penanggungjawab dan ukuran keberhasilan. Penanggungjawab inilah nanti yang akan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan untuk mencapai keberhasilan sesuai ukuran yang ditetapkan kemudian mempertanggungjawabkan hasilnya kepada atasan atau pemberi kerja.

Page 5: 7 Prinsip Dalam Proses Perencanaan Pemasaran Yang Efektif DEWI 02 27 MEI 2015.docx

Ukuran keberhasilan yang ditetapkan untuk tiap aktifitas yang berhubungan akan berkontribusi ke arah tercapainya objective perusahaan tertentu yang berkaitan dan secara simultan akan menjamin tercapainya goal perusahaan jika semua aktifitas dapat terlaksana sesuai dengan ukuran keberhasilannya masing-masing.

Sedangkan penanggungjawab tiap aktifitas pemasaran akan ditetapkan berdasarkan kemampuannya mencapai keberhasilan sesuai ukuran yang ditetapkan. Seorang penanggungjawab dapat saja mengalihkan sumber daya pada beberapa sub-aktifitas tertentu kepada pihak lain di luar perusahaan (outsource) namun pertanggungjawabannya akan tetap melekat.

Prinsip 7: Dokumen Rencana Pemasaran Dapat Digunakan, Diperlihara, dan Diupdate Seiring Dengan Berjalannya Roda Perusahaan

Dokumen perencanaan pemasaran bukanlah dokumen baku yang tidak dapat diubah. Seringkali seiring dengan perkembangan zaman atau perubahan pasar dan teknologi, dokumen perencanaan juga harus berubah untuk menyesuaikan dengan kondisi terbaik yang dapat dicapai perusahaan sesuai dinamika pasar.Perubahan rencana pemasaran (marketing plan) dapat dilakukan bukan hanya karena kita harus bereaksi dengan perubahan pasar, tapi justru untuk dapat secara proaktif meraih keuntungan dari adanya perubahan pasar, lebih dulu daripada pesaing.

Selain itu, perubahan rencana pemasaran juga dapat dilakukan seiring dengan perkembangan hasil dari aktifitas-aktifitas pemasaran yang telah sebagian dilaksanakan. Jika beberapa aktifitas mengalami kendala dalam perjalanannya maka kita mungkin perlu memikirkan aktifitas lainnya yang dirasa lebih efektif atau merelokasi beberapa sumber daya lain untuk meningkatkan efektifitas dari aktifitas tersebut.

Demikian saya sudahi dulu tulisan mengenai 7 Prinsip Rencana Pemasaran Yang Efektif sampai bagian kedua ini. Selanjutnya pada tulisan berikutnya saya akan menulis mengenai definisi yang akurat mengenai “pemasaran berorientasi hasil” (objective oriented marketing) yang pemahamannya sangat diperlukan bagi penyusunan rencana pemasaran yang efektif.So stay tune ya 

Note: Bagi anda yang ingin berlangganan artikel ini secara gratis, nanti saya akan lengkapi dengan pilihan RSS Feed di website ini, sehingga setiap ada tulisan baru maka anda akan mendapatkan email mengenai tulisan tersebut.