67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

33
67 Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman : Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dan tujuan serta kegunaan yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Sukmadinata (2009:52) mengemukakan bahwa metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pernyataan dan isu-isu yang dihadapi. Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis. Pendekatan model penelitian dibedakan atas metode kualitatif dan metode kuantitatif. Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia tentang membaca di Sekolah Dasar, maka pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen kuasi. Menurut Sukmadinata (2009:59) menjelaskan bahwa eksperimen kuasi 67

Transcript of 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode...

Page 1: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

67

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dan tujuan serta kegunaan yang sangat penting dalam sebuah

penelitian. Sukmadinata (2009:52) mengemukakan bahwa metode penelitian

merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh

asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pernyataan

dan isu-isu yang dihadapi.

Metode merupakan suatu cara yang dapat digunakan untuk mencapai

tujuan, sedangkan penelitian merupakan sarana untuk mencari kebenaran. Pada

dasarnya penelitian adalah upaya mengumpulkan data yang akan dianalisis.

Pendekatan model penelitian dibedakan atas metode kualitatif dan metode

kuantitatif.

Berdasarkan permasalahan yang dikaji, penelitian ini bertujuan untuk

menguji efektivitas penerapan model pembelajaran berbasis masalah untuk

meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia

tentang membaca di Sekolah Dasar, maka pendekatan yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dengan metode eksperimen

kuasi. Menurut Sukmadinata (2009:59) menjelaskan bahwa eksperimen kuasi

67

Page 2: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

68

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bukan merupakan eksperimen murni tetapi seperti murni, seolah-olah murni atau

biasa disebut dengan eksperimen semu. Pendekatan kuantitatif yang merupakan

suatu strategi yang paling efektif untuk menguji suatu model pendekatan. Hasil

dari kegiatan eksperimen ini tentunya akan terlihat jelas, sehingga variabel-

variabel yang diselidiki dapat dimanfaatkan atau malah sebaliknya tidak

bermanfaat jika diimplementasikan dalam proses pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Model desain penelitian eksperimen kuasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah model desain penelitian nonequivalent (pretest-posttest)

control-group design John W. Creswell (2009:242). Desain ini dipilih peneliti

bahwa dalam rancangan ini, kelompok eksperimen (A) dan kelompok kontrol (B)

diseleksi tanpa prosedur penempatan acak (without random as signment). Pada

dua kelompok tersebut, sama-sama dilakukan pre-test dan post-test, hanya

kelompok eksperimen (A) saja yang ditreatment. Adapun rancangan penelitian

non equivalent (pretest-posttest) control-group design dapat dilihat dalam bentuk

sebagai berikut:

Nonequivalent (Pretest-Posttest) Control-Group Design

Group Pretest Trectment Posttest

A O X O

B O O

Dimana:

Page 3: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

69

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

A Kelompok eksperimen

B Kelompok kontrol

O Tes awal (pretest) sama dengan tes akhir (posttest).

X Pembelajaran bahasa Indonesia membaca dengan model

pembelajaran berbasis masalah.

Berdasarkan fokus pembahasan dalam penelitian ini, yakni pengaruh

model pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan kemampuan

membaca siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 012 Lipatkain Kecamatan

Kampar Kiri, Kabupaten Kampar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode kuasi eksperimen.

β€œKuasi eksperimen hampir mirip dengan eksperimen, perbedaannya terletak

pada penggunaan subjek tidak dikelompokkan secara acak, tetapi peneliti

menerima keadaan subjek seadanya.” (Ruseffendi, 2005:52)

Keadaan demikian sering terjadi, seorang kepala sekolah berkeberatan

terhadap diadakannya suatu penelitian disebabkan karena ia berkeberatan bila

siswa-siswanya di acak-acak. Maksudnya, siswa-siswanya dikelompokkan secara

acak ke dalam kelompok kelompok baru Dengan demikian cara ini merupakan

cara yang paling cocok bila dalam penelitian percobaan (eksperimen)

pengelompokan siswa secara acak tidak diperbolehkan.

Page 4: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

70

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Oleh karena itu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok

kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan metode kuasi eksperimen ini. Ciri

utama kuasi eksperimen adalah dengan tidak dilakukannya penugasan random,

melainkan melakukan pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan kelompok

yang telah terbentuk sebelumnya.

C. Subjek Penelitian

Berdasarkan metode kuasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa

penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada, maka peneliti

menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai subjek penelitian. Jadi

peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu tetapi

dalam bentuk kelas. Alasannya karena apabila pengambilan sampel secara

individu dikhawatirkan situasi kelompok penelitian menjadi tidak alami.

Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V Sekolah Dasar

Negeri 012 Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar tahun ajaran

2011/2012 berjumlah 44 orang tersebut ditentukan kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Kelompok eksperimen adalah kelas Vb berjumlah 22 orang,

sedangkan kelompok kontrol adalah kelas Va berjumlah 22 orang.

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah:

Page 5: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

71

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Peneliti menerima keadaan subjek apa adanya dari dua kelompok dari

subjek penelitian yang tersedia, yaitu dari masing-masing kualifikasi

satu sekolah yang mempunyai dua kelas/rombel, selanjutnya subjek

yang dipilih masing-masing sebagai kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol.

2. Memberikan pelatihan kepada guru tentang model pembelajaran

berbasis masalah, dan membuat kesepakatan bahwa pembelajaran

dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan, peneliti bertugas sebagai

observer dan patner guru serta pembelajaran dilaksanakan sesuai jadwal

yang direncanakan.

3. Setiap kelompok diberikan pre-test untuk melihat apakah ada perbedaan

kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran membaca antara

kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol kemudian menentukan

nilai rata-rata dengan uji perbedaan (uji perbedaan dua rata-rata).

4. Memberikan perlakuan kepada tiap-tiap kelompok, model pembelajaran

berbasis masalah diberikan kepada kelompok eksperimen dan model

pembelajaran konvensional diberikan kepada kelompok kontrol.

5. Tahap selanjutnya kepada setiap kelompok diberikan post-tes untuk

mengetahui kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran

membaca.

Page 6: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

72

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6. Menggunakan uji t, untuk mengetahui perbedaan peningkatan

kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pembelajaran membaca

antara siswa yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

Oleh karena itu untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok

kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan metode kuasi eksperimen ini. Ciri

utama kuasi eksperimen adalah dengan tidak dilakukannya penugasan random,

melainkan melakukan pengelompokkan subjek penelitian berdasarkan kelompok

yang telah terbentuk sebelumnya.

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

Adapun tempat atau lokasi yang digunakan pada penelitian ini adalah di

Sekolah Dasar Negeri 012 Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten

Kampar. Penelitian ini difokuskan pada kelas Vb sebagai kelas eksperimen, dan

kelas Va sebagai kelas kontrol. Proses pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan

oleh guru kelas yang mengajar di sekolah tersebut, sedangkan peneliti bertindak

sebagai observer. Alasan pemilihan lokasi tersebut antara lain:

1. Sekolah tersebut dipandang dari letak georafisnya terletak di

ibukota Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar.

2. Peneliti sebagai guru di Sekolah Dasar Negeri 007 Padang Sawah

Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar sudah terjalin hubungan

yang baik dengan kepala sekolah dan guru-guru di sekolah tersebut.

Page 7: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

73

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Diharapkan dengan penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif

kepada semua pihak, khususnya Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten

Kampar.

Waktu penelitian direncanakan selama + 8 (delapan) bulan, yang

dimulai dari proses pembuatan proposal dilanjutkan seminar proposal,

penelitian dilapangan serta penyusunan karya tulis berbentuk tesis dan

ujian tahap I dan II.

Selanjutnya waktu penelitian dilapangan direncanakan selama satu

bulan dalam 3 (tiga) kali pertemuan yang masing-masing pertemuan 2 x

35 menit. Materi tersebut merujuk pada kurikulum 2006 mata pelajaran

bahasa Indonesia tentang β€œStandar Kompetensi memahami teks membaca

sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak” dengan

β€œKompetensi Dasar yaitu membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan

membaca sekilas” dijelaskan pada Tabel 3.1. berikut ini.

Tabel 3.1. Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar

Membaca Pemahaman Siswa Kelas V Sekolah

Dasar.

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

7.Memahami teks membaca

sekilas, membaca memindai,

dan membaca cerita anak

7.1.Membandingkan isi dua teks

yang dibaca dengan

membaca sekilas.

E. Prosedur Penelitian

1. Alur Penelitian:

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Studi Literatur/Kajian teori

Page 8: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

74

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Tahap Pendahuluan

1) Melaksanakan seminar proposal dan perbaikan serta revisi hasil

seminar.

2) Mengadakan observasi kesekolah yang ditunjuk sebagai tempat

penelitian.

3) Mengurus surat izin penelitian.

3. Tahap Persiapan

1) Membuat persipan mengajar atau rencana pembelajaran (RPP).

Penyusunan Instrumen Tes Hasil Belajar

(Kognitif,Afektif,Psikomotor)

Penerapan Model Pembelajaran

Berbasis Masalah

Validasi Instrumen Tes Hasil Belajar

Tes Awal

Pembelajaran Konvensional

MP.Bahasa Indonesia Membaca

Pembelajaran Berbasis Masalah

MP. Bahasa Indonesia Membaca

Tes Akhir

Observasi

Keterlaksanaan Model

Pengolahan data dan Analisis Data

Kesimpulan

Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen

Pembahasan

Page 9: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

75

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Membuat alat pengumpul data berupa tes objektif berbentuk tes

pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, digunakan untuk

mengukur kemampuan membaca siswa dalam pembelajaran

membaca, seperti terlampir pada lampiran B.1.

3) Melakukan analisis pengujian tingkat kesukaran, daya pembeda

soal, indek validitas dan reliabilitas instrumen bersama dua orang

dosen pembimbing, seperti terlampir pada lampiran C.1

4) Menyusun format observasi aktivitas siswa dan guru, seperti

terlampir pada lampiran E.1. dan E.2.

5) Studi dokumentasi mengenai materi bahasa Indonesia membaca

yang diajarkan dan masalah yang biasanya muncul pada saat

pembelajaran, seperti terlampir pada lampiran F.1.

4. Tahap Pelaksanaan

6) Mengadakan pre-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk mengetahui kemampuan awal siswa, seperti terlampir pada

lampiran E.1.

1) Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan jadwal dan materi

pelajaran untuk kelas eksperimen menggunakan model

Page 10: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

76

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol pembelajaran

menggunakan model pembelajaran konvensional.

2) Melaksanakan pos-test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan masing-

masing kelas setelah diadakan proses pembelajaran.

5. Tahap Penyelesaian

1) Menganalisis dan mengolah data.

2) Menyusun laporan penelitian.

F. Pengembangan Instrumen Penelitian

a. Instrumen Penelitian

Tayipnapis (2008:102) mengemukakan bahwa instrumen ialah alat

untuk merekam informasi yang akan dikumpulkan. Untuk memperoleh

data dalam penelitian ini dikembangkan dua jenis instrumen yaitu tes dan

nontes. Tes untuk mengukur kemampuan membaca siswa dalam

pembelajaran membaca, sedangkan instrumen nontes berupa observasi dan

angket untuk guru untuk mengetahui respon guru kelas terhadap

pembelajaran membaca dengan menggunakan pembelajaran berbasis

masalah.

Page 11: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

77

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan pada kelas V

Sekolah Dasar Negeri 001 Lipatkain Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten

Kampar yang berjumlah sebanyak 28 (dua puluh delapan) responden. Uji

coba instrumen ini dilakukan adalah untuk melihat validitas butir tes,

reliabilitas butir tes, daya pembeda butir tes dan tingkat kesukaran butir

tes, efektivitas option soal selanjutnya data hasil uji coba instrumen

kemudian dianalisis. Setiap instrumen penelitian ini selanjutnya dibahas

sebagai berikut:

1) Instrument Tes

Sesuai dengan tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengukur

efektivitas model pembelajaran berbasis masalah dalam meningkatkan

kemampuan membaca, maka instrumen yang digunakan adalah berupa tes.

Penggunaan instrumen tes dalam penelitian ini adalah tes pada tingkat

kesulitan kognitif yaitu membaca membandingkan dua teks bacaan dengan

tema yang sama, sedangkan landasan pembuatan tes pemamahan bacaan

dalam penelitian ini adalah mengacu pada ranah kognitif berdasarkan teori

taksonomi Bloom yang dikembangkan oleh Harjasujana dan Mulyati

(dalam Hernawan, 2009:87-89) mengemukakan bahwa kemampuan

membaca merupakan kemampuan kognisi.

Pengukuran kemampuan membaca yang berkaitan dengan ranah

kognitif merupakan alterenative yang baik untuk menjadi landasan

Page 12: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

78

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pembuatan tes pemamahan bacaan sebelum dan setelah proses belajar

mengajar.

Pertanyaan dalam instrument tersebut berupa pertanyaan; ingatan

(K1), terjemahan (K2), interpretasi (K3), aplikasi (K4), dan analisis (K5),

sedangkan sintesis (K6), dan evaluative (K7) tidak digunakan dalam tes

pemahaman bacaan pada penelitian ini. Bentuk tes yang digunakan adalah

tes pemahaman bacaan yang dibuat berbentuk tes objektif berbentuk tes

pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban, yang memuat aspek-aspek

kemampuan membaca pemahaman dengan maksud agar dapat melihat

kemampuan ingatan, terjemahan, interpretasi, aplikasi, dan analisis dalam

proses menjawab soal tes, untuk lebih jelasnya kisi-kisi tes pemahaman

bacaan pada Tabel 3.2. berikut ini.

Tabel 3.2. Kisi-kisi Tes Pemahaman Bacaan

No.TPB Jenjang Kesulitan Kognitif dan Nomor Pertanyaan JUMLAH

SOAL (K1) (K2) (K3) (K4) (K5)

TPB I 3, 8 2, 7 1, 6 4, 9 5, 10 10

TPB II 11, 17 18, 16 12, 15 14, 19 13, 20 10

TPB III 23, 30 27, 24,

29

22, 25 21 26, 28 10

JUMLAH 30

Penyusunan tes, diawali dengan penyusunan kisi-kisi yang

mencakup kompetensi dasar, indikator, aspek yang diukur beserta skor

penilaiannya dan nomor butir soal. Setelah membuat kisi-kisi soal,

Page 13: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

79

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kunci jawabannya dan aturan

pemberian skor untuk masing-masing butir soal.

Bahan tes disesuaikan dengan indikator-indikator kemampuan

pemahaman bacaan yang digunakan pada penelitian ini, yaitu menarik

kesimpulan tentang kemampuan ingatan, terjemahan, interpretasi, aplikasi,

dan analisis,

Adapun pemberian skor untuk soal-soal pemahaman bacaan

mengikuti pedoman dari Arikunto (2009:76), dapat dilihat pada Tabel 3.3.

berikut ini.

Tabel 3.3. Pemberian Skor Soal-soal Bentuk Objektif

Respon Siswa terhadap Soal Skor

Tidak ada jawaban/item yang dijawab tidak sesuai dengan

pertanyaan/item yang dijawab salah

0

Ada jawaban/item yang dijawab sesuai dengan pertanyaan/

item yang dijawab benar

1

Adanya sebuah pedoman pemberian skor dimaksudkan agar

terjadinya sebuah hasil yang obyektif karena pada setiap langkah jawaban

yang dinilai pada jawaban siswa selalu berpedoman pada patokan yang

jelas sehingga mengurangi kesalahan pada penilaian.

2) Lembaran Observasi

β€œObservasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek

penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan” (Riduwan,

Page 14: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

80

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2010:30). Sukmadinata, (2009:220) menyatakan bahwa observasi

(obsevation) atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara

mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap

kegiatan yang sedang berlangsung.

Pada penelitian ini lembaran observasi digunakan untuk mengukur

aktivitas siswa dan aktivitas guru, yang diamati oleh peneliti sebagai

observar selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung.

3) Bahan Ajar

Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini dirancang

sesuai dengan kurikulum sekolah yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat

Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006 mata pelajaran bahasa Indonesia

kelas V semester II tentang: β€œStandar Kompetensi memahami teks

membaca sekilas, membaca memindai, dan membaca cerita anak” dengan

β€œKompetensi Dasar yaitu membandingkan isi dua teks yang dibaca dengan

membaca sekilas” sehinggga diharapkan siswa mencapai kompetensi

pemahaman bacaan yang relevan dengan materi yang dipelajari, selain itu

bahan ajar yang dikembangkan, dikemas dan di desain dalam bentuk

sajian pembelajaran berbasis masalah supaya kemampuan membaca

pemahaman siswa dapat berkembang dengan baik, selain itu bahan ajar

disusun supaya siswa dapat beraktivitas yang mengarah pada kompetensi

yang diharapkan.

1) Kegiatan Pembelajaran

Page 15: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

81

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sesuai dengan tujuan penelitian ini adalah mengkaji apakah

terdapat dampak yang berbeda terhadap kemampuan membaca

pemahaman siswa antara siswa yang memperoleh model pembelajaran

berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran

konvensional.

b. Analisis Instrumen Penelitian

Untuk keperluan pengumpulan data penelitian ini dibutuhkan suatu

instrumen berupa tes yang baik yaitu memenuhi kriteria validitas tinggi,

reliabilitas tinggi, daya pembeda yang baik dan tingkat kesukaran yang

sedang. Untuk mengetahui karakteristik kualitas tes yang digunakan

tersebut diuji coba untuk mendapatkan gambaran validitas, reliabilitas,

daya pembeda dan tingkat kesukarannya dengan klasifikasi soal tes

kemampuan membaca pemahaman siswa.

1) Validitas Butir Soal

Menurut Gronlund, Norman E. 1985 (dalam Djiwandono

2008:164) bahwa validitas diartikan sebagai kesesuaian interpretasi hasil

tes dari pada tes sebagai alat evaluasi, namun secara lebih praktis dan

sederhana validitas itu dikaitkan dengan kesesuaian tes sebagai alat ukur

dengan sasaran pokok yang perlu diukur.

Page 16: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

82

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto (2009:69-72)

bahwa sebuah tes memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriterium,

dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriterium.

Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran dalam

penelitian ini adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan

oleh Pearson adalah:

Dimana:

π‘Ÿπ‘₯𝑦 = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua

variabel yang dikorelasikan.

Selanjutnya Arikunto (2009:75) mengemukakan nilai π‘Ÿπ‘₯𝑦 diartikan

sebagai koefisien validitas, sehingga kriteriumnya adalah sebagai berikut:

0,800 ≀ π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 1,00 validitas sangat tinggi (sangat baik)

0,600 ≀ π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,800 validitas tinggi (baik)

0,400 ≀ π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,600 validitas sedang (cukup)

0,200≀ π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,400 validitas rendah (kurang), dan

0,000 ≀ π‘Ÿπ‘₯𝑦 ≀ 0,200 validitas sangat rendah.

Page 17: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

83

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perhitungan korelasi Pearson dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Office Excel 2007 dan statistik SPSS versi 19, perhitungan

lengkap untuk perhitungan signifikasi dan derajat validitas disajikan,

seperti terlampir pada lampiran D.1 dan D.2.

Gambaran hasil perhitungan signifikasi dan derajat validitas butir

soal dapat dilihat pada Tabel 3.4. berikut ini.

Tabel 3.4. Perhitungan Validitas Tes Pemahaman Bacaan

No.

Soal

Korelasi Interpretasi

Validitas

Signifikansi No.

Soal

Korelasi Interpretasi

Validitas

Signifikansi

1 0,423 Sedang Signifikan 16 0,494 Sedang Signifikan

2 0,430 Sedang Signifikan 17 0,490 Sedang Signifikan

3 0,528 Sedang Signifikan 18 0,498 Sedang Signifikan

4 0,509 Sedang Signifikan 19 0,447 Sedang Signifikan

5 0,506 Sedang Signifikan 20 0,458 Sedang Signifikan

6 0,468 Sedang Signifikan 21 0,563 Sedang Signifikan

7 0,622 Tinggi Signifikan 22 0,444 Sedang Signifikan

8 0,432 Sedang Signifikan 23 0,509 Sedang Signifikan

9 0,528 Sedang Signifikan 24 0,509 Sedang Signifikan

10 0,523 Sedang Signifikan 25 0,420 Sedang Signifikan

11 0,654 Tinggi Signifikan 26 0,480 Sedang Signifikan

12 0,456 Sedang Signifikan 27 0,475 Sedang Signifikan

13 0,452 Sedang Signifikan 28 0,455 Sedang Signifikan

14 0,528 Sedang Signifikan 29 0,581 Sedang Signifikan

15 0,456 Sedang Signifikan 30 0,472 Sedang Signifikan

Dari 30 soal yang digunakan untuk menguji kemampuan

pemahaman bacaan tersebut berdasarkan kriteria validitas tes dari

Arikunto (2009:75) diperoleh 28 soal yang mempunyai validitas sedang,

dan 2 soal sisanya yang mempunyai validitas tinggi atau baik. Artinya

Page 18: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

84

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tidak semua soal mempunyai validitas yang baik. Begitu juga kriteria

signifikansi dan korelasi pada tabel di atas terlihat 30 soal yang signifikan

atau valid.

2) Reliabilitas Butir Soal

Reliabilitas dimaksudkan untuk melihat keajegan hasil tes. β€œSuatu

tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes

tersebut dapat memberikan hasil yang tetap”. (Arikunto, 2009:86).

Adapun cara menghitung koefisien reliabilitas yang digunakan

dalam penelitian ini adalah cara Cronbach Alpha. Hal ini berdasarkan pada

pendapat Ruseffendi (2005:161) yang menyatakan bahwa untuk

menghitung koefisien reliabilitas pada bentuk soal yang memiliki jawaban

beraneka ragam, seperti: Soal tes yang dibuat berbentuk tes objektif

berbentuk tes pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban

menggunakan cara Cronbach Alpha dan pendapat dengan Arikunto

(2009:109) yang menyatakan bahwa untuk mencari reliabilitas tes

berbentuk tes objektif berbentuk tes pilihan ganda dengan empat alternatif

jawaban menggunakan rumus Alpha. Rumus tersebut adalah:

Keterangan

π‘Ÿ11 = Reliabilitas instrumen

2

2

11 1.1

t

i

k

kr

Page 19: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

85

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

k = Banyaknya item

b2 = Jumlah varians item

t2

=

Varians total

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas, untuk melihat

reliabilitas tes kemampuan membaca pemahaman siswa menggunakan

rumus Alpha. Sedangkan untuk menginter-pretasikan harga koefisien

reliabilitas tersebut mengacu pada katagori yang diajukan J.P. Guilford

(dalam Erman 2003:139), dengan ketentuan sebagai berikut:

π‘Ÿ11 ≀ 0,20 derajat reliabilitas sangat rendah

0,20 ≀ π‘Ÿ11 < 0,40 derajat reliabilitas rendah

0,40 ≀ π‘Ÿ11 < 0,70 derajat reliabilitas sedang

0,70 ≀ π‘Ÿ11 < 0,90 derajat reliabilitas tinggi

0,90 ≀ π‘Ÿ11 < 1,00 derajat reliabilitas sangat tinggi.

Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan dengan bantuan

program Microsoft Office Excel 2007 dan statistik SPSS versi 19,

perhitungan lengkap untuk perhitungan signifikasi dan derajat validitas

disajikan, seperti terlampir pada lampiran D.3.

Gambaran hasil perhitungan koefisien reliabilitas dan derajat

reabilitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.5. berikut ini.

Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Reliabilitas Soal Tes

Pemahaman Bacaan

Page 20: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

86

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Soal R

Kriteria

Keterangan Sedang Tinggi

Sangat

Tinggi

Tes Pemahaman

Bacaan 0,888 √ Reliabel

Dengan melihat Tabel 3.5. di atas dapat dinyatakan bahwa semua

soal reliabel, dan dapat digunakan sebagai instrumen pengumpulan data

dalam penelitian ini.

3) Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran soal menurut Erman (2003:169) bahwa soal

yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.

Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi

usaha siswa untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar

akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai

semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya, selanjutnya

derajat kesukaran suatu butir soal dinyatakan dengan bilangan yang

disebut indeks kesukaran (difficulty index). Bilangan tersebut adalah

bilangan real pada interval (kontinum) 0,00 sampai dengan 1,00. Soal

dengan indeks kesukaran mendekati 0,00 berarti butir soal tersebut terlalu

sukar, sebaliknya soal dengan indeks kesukaran 1,00 berarti soal tersebut

terlalu mudah.

Analisis ini dilakukan perhitungan untuk mengetahui tingkat

kesukaran setiap butir soal yang akan digunakan dalam menentukan

Page 21: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

87

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

apakah butir soal itu termasuk kedalam kelompok soal mudah, soal

sedang, soal sukar. Setelah diperoleh nilai tingkat kesukaran atau indeks

kesukaran soal, selanjutnya pada penelitian ini diinterpretasikan dengan

mengacu pada ketentuan yang diajukan Erman (2003:170) indeks

kesukaran dalam penilaian ini diberi simbol IK (Indeks Kesukaran) butir

soal yaitu dengan Rumus:

𝑰𝑲 =𝑱𝑩𝑨 + 𝑱𝑩𝑩

𝑱𝑺𝑨 + 𝑱𝑺𝑩

Di mana :

IK = indeks kesukaran

JB𝐴 = jumlah siswa kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar

JB𝐡 = jumlah siswa kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

JS𝐴 = jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)

JS𝐡 = jumlah siswa kelompok bawah (lower group)

Menurut Erman (2003:170) ketentuan yang sering diikuti,

klasifikasi indeks kesukaran yang paling banyak digunakan adalah sebagai

berikut:

IK = 0,00 soal terlalu sukar

0,00 < IK ≀ 0,30 soal sukar

0,30 < IK ≀ 0,70 soal sedang

0,70 < IK ≀ 1,00 soal mudah

IK = 1,00 soal terlalu mudah

Page 22: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

88

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perhitungan indeks kesukaran dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Office Excel 2007, perhitungan lengkap untuk indeks kesukaran

tes pemahaman bacaan disajikan, seperti terlampir pada lampiran D.7.

Gambaran hasil perhitungan indeks kesukaran butir soal dapat

dilihat pada Tabel 3.6. berikut ini.

Tabel 3.6. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran Soal Tes

Pemahaman Bacaan

Nomor

Soal

Indeks

Kesukaran

Interpretasi Nomor

Soal

Indeks

Kesukaran

Interpretasi

1 0,71 Mudah 16 0,64 Sedang

2 0,43 Sedang 17 0,79 Mudah

3 0,79 Mudah 18 0,71 Mudah

4 0,79 Mudah 19 0,64 Sedang

5 0,79 Mudah 20 0,21 Sukar

6 0,57 Sedang 21 0,64 Sedang

7 0,57 Sedang 22 0,21 Sukar

8 0,57 Sedang 23 0,79 Mudah

9 0,79 Mudah 24 0,50 Sedang

10 0,64 Sedang 25 0,71 Mudah

11 0,64 Sedang 26 0,64 Sedang

12 0,79 Mudah 27 0,21 Sukar

13 0,57 Sedang 28 0,64 Sedang

14 0,79 Mudah 29 0,57 Sedang

15 0,79 Mudah 30 0,79 Mudah

Dari Tabel 3.6. di atas dapat dilihat bahwa untuk soal yang

mengukur kemampuan pemahaman bacaan siswa yang terdiri dari 30 soal

tes, terdapat 3 soal yang memiliki tingkat kesukaran sukar yaitu soal

nomor 20, 22 dan 27; 14 soal yang memiliki tingkat kesukaran sedang

yaitu soal nomor 2, 6, 7, 8, 10,11, 13, 16, 19, 21, 24, 26, 28 dan 29; serta

13 soal lainnya memiliki tingkat kesukaran yang mudah yaitu soal nomor

1, 3, 4, 5, 9, 12, 14,15, 17,18, 23,25, dan nomor 30.

Page 23: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

89

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4) Daya Pembeda

Analisis pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

perhitungan daya pembeda soal dimaksudkan untuk mengetahui sejauh

mana soal ini dapat membedakan antara siswa yang berada pada kelompok

atas dan siswa yang berada pada kelompok bawah, Erman (2003:160)

mengemukakan rumus untuk menentukan daya pembeda adalah:

𝑫𝑷 =π‘±π‘©π‘¨βˆ’π‘±π‘©π‘©

𝑱𝑺𝑨 atau 𝑫𝑷 =

π‘±π‘©π‘¨βˆ’π‘±π‘©π‘©

𝑱𝑺𝑩

Di mana :

DP = Daya pembeda

JB𝐴 = Jumlah benar untuk kelompok atas

JB𝐡 = Jumlah benar untuk kelompok bawah

JS𝐴 = Jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)

JS𝐡 = Jumlah siswa kelompok bawah (lower group)

Demikian juga untuk nilai daya pembeda diinterpretasikan dengan

mengacu pada ketentuan yang diajukan Erman (2003:161) dengan

klasifikasi daya pembeda adalah:

DP ≀ 0,00 sangat jelek

0,00 < DP ≀ 0,20 jelek

0,20 < DP ≀ 0,40 cukup

0,40 < DP ≀ 0,70 baik

0,70 < DP ≀ 1,00 sangat baik

Page 24: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

90

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Perhitungan daya pembeda dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Office Excel 2007, perhitungan lengkap untuk daya pembeda tes

pemahaman bacaan disajikan, seperti terlampir pada lampiran D.8.

Dari hasil perhitungan, diperoleh daya pembeda tiap butir soal

yang kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi daya pembeda, yang

secara terinci disajikan pada Tabel 3.7. dibawah ini.

Tabel 3.7. Daya Pembeda Tiap Butir Soal Pemahaman Bacaan

Nomor

Soal

Daya

Pembeda

Interpretasi Nomor

Soal

Daya

Pembeda

Interpretasi

1 0,57 Baik 16 0,71 Sangat baik

2 0,57 Baik 17 0,43 Baik

3 0,43 Baik 18 0,57 Baik

4 0,43 Baik 19 0,71 Sangat baik

5 0,43 Baik 20 0,43 Baik

6 0,57 Baik 21 0,71 Sangat baik

7 0,86 Sangat baik 22 0,43 Baik

8 0,57 Baik 23 0,43 Baik

9 0,43 Baik 24 0,71 Sangat baik

10 0,71 Sangat baik 25 0,57 Baik

11 0,71 Sangat baik 26 0,71 Sangat baik

12 0,43 Baik 27 0,43 Baik

13 0,57 Baik 28 0,71 Sangat baik

14 0,43 Baik 29 0,86 Sangat baik

15 0,43 Baik 30 0,43 Baik

Dengan memperhatikan Tabel 3.7. di atas dapat dilihat bahwa

item soal Tes Pemahaman Bacaan memiliki daya pembeda yang

termasuk pada kategori baik dan sangat baik.

5) Efektivitas Option

Page 25: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

91

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Efektivitas option soal menurut Erman (2003:174-177) adalah

alternatif jawaban atau kemungkinan jawaban yang harus dipilih. Dengan

demikian arti dari kata option adalah kemungkinan jawaban yang

disediakan pada butir soal (tes) tipe obyektif bentuk pilihan ganda atau

rnemasangkan untuk dipilih oleh peserta tes, sesuai dengan petunjuk yang

diberikan.

Suatu option disebut efektif jika memenuhi fungsinya atau rujuan

disajkannya option tersebut tercapai. Hal ini berarti bahwa setiap option

yang disajikan masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk

dipilih. Option yang merupakan jawaban yang benar disebut option kunci

(key option). sedangkan option lainnya disebut option pengecoh (distractor

option).

Berdasarkan distribusi pilihan pada setiap option untuk siswa

kelompok atas dan kelompok bawah, dapat ditentukan option yang

berfungsi efektif dan yang tidak. Kriteria option yang berfungsi secara

efektif adalah: (a) Option kunci yaitu: (1) Jumlah pemilih kelompok atas

harus lebih banyak daripada jumlah pemilih kelompok bawah, yaitu siswa

yang pandai lebih banyak yang menjawab benar daripada siswa yang

bodoh; (2) Jumlah pemilih kelompok atas dan kelompok bawah lebih dari

0,25 tetapi tidak lebih dan 0,75 dari seluruh siswa pada kelompok atas dan

kelompok bawah. (b) Option pengecoh yaitu: (1) Jumlah pemilih

kelompok atas lebih sedikit (kurang) daripada jumlah pemilih kelompok

bawah. Hal ini berarti untuk jawaban yang salah siswa yang bodoh lebih

Page 26: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

92

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

banyak yang memilih daripada siswa yang pandai. Idealnya siswa pandai

tidak memilih jawaban yang salah dari siswa yang bodoh memilihnya; (2)

Jumlah pemilih kelompok atas dan kelompok bawah minimal sebanyak

0,25 dan seperdua jumlah option pengecoh kali jumlah kelompok atas dan

kelompok bawah, dirumuskan indeksoption pengecoh sebagai berikut:

𝐽𝑃𝐴 + 𝐽𝑃𝐡 β‰₯ 0,25 Γ— 1 + π‘₯ 𝑛 =1

2(π‘›βˆ’1)Γ— (𝐽𝑆𝐴 + 𝐽𝑆𝐡)

Dimana:

JP𝐴 = jumlah siswa pemilih kelompok atas

JP𝐡 = jumlah siswa pemilih kelompok bawah

JS𝐴 = jumlah siswa kelompok atas (higher group atau upper group)

JS𝐡 = jumlah siswa kelompok bawah (lower group)

Ada pakar lain yang mengemukakan bahwa rumus di atas terlalu

menyulitkan, ia berpendapat bahwa selain jumlah pemilih kelompok

bawah harus lebih banyak dari pada pemilih kelompok atas untuk option

pengecoh, option pengecoh itu harus dipilih minimum oleh 5% peserta tes

pada kedua kelompok siswa.

Perhitungan option soal dilakukan dengan bantuan program

Microsoft Office Excel 2007, perhitungan lengkap untuk option soal tes

pemahaman bacaan.

Page 27: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

93

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari hasil perhitungan, diperoleh option soal tiap butir soal yang

kemudian diinterpretasikan dengan klasifikasi option, yang secara terinci

disajikan pada Tabel 3.8. dibawah ini.

Tabel 3.8. Efektivitas Option Tiap Butir Soal Pemahaman Bacaan

1 2 3 4 5

A 1 efektif A 1 efektif A 1 efektif A 3 efektif A 1 efektif

B 1 efektif B 1 efektif B 3 efektif B 1 efektif B 1 efektif

C 2 efektif C 4 efektif C 1 efektif C 1 efektif C 3 efektif

D 4 efektif D 6 efektif D 1 efektif D 1 efektif D 1 efektif

6 7 8 9 10

A 2 efektif A 6 efektif A 1 efektif A 1 efektif A 3 efektif

B 1 efektif B 1 efektif B 4 efektif B 1 efektif B 5 efektif

C 3 efektif C 1 efektif C 4 efektif C 3 efektif C 1 efektif

D 4 efektif D 4 efektif D 1 efektif D 1 efektif D 1 efektif

11 12 13 14 15

A 1 efektif A 1 efektif A 1 efektif A 3 efektif A 1 efektif

B 1 efektif B 3 efektif B 2 efektif B 1 efektif B 1 efektif

C 5 efektif C 1 efektif C 3 efektif C 1 efektif C 1 efektif

D 3 efektif D 1 efektif D 4 efektif D 1 efektif D 3 efektif

16 17 18 19 20

A 1 efektif A 3 efektif A 4 efektif A 2 efektif A 2 efektif

B 5 efektif B 1 efektif B 2 efektif B 1 efektif B 1 efektif

C 1 efektif C 1 efektif C 1 efektif C 2 efektif C 3 efektif

D 3 efektif D 1 efektif D 1 efektif D 5 efektif D 3 efektif

21 22 23 24 25

A 2 efektif A 4 efektif A 3 efektif A 3 efektif A 1 efektif

B 2 efektif B 2 efektif B 1 efektif B 3 efektif B 4 efektif

C 1 efektif C 3 efektif C 1 efektif C 5 efektif C 1 efektif

D 5 efektif D 5 efektif D 1 efektif D 1 efektif D 2 efektif

26 27 28 29 30

A 5 efektif A 8 efektif A 2 efektif A 3 efektif A 1 efektif

B 3 efektif B 3 efektif B 1 efektif B 1 efektif B 2 efektif

C 1 efektif C 2 efektif C 2 efektif C 6 efektif C 1 efektif

D 1 efektif D 1 efektif D 5 efektif D 2 efektif D 4 efektif

Page 28: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

94

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan memperhatikan Tabel 3.8. di atas dapat dilihat bahwa item

soal Tes Pemahaman Bacaan memiliki option pengecoh yang termasuk

pada kategori efektif dan bermasalah.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah melalui tes,

lembaran observasi dan angket untuk guru. Data yang berkaitan dengan

kemampuan membaca pemahaman siswa dikumpulkan melalui pre-tes dan

pos-tes, sedangkan data yang berkaitan dengan aktivitas siswa dan

aktivitas guru siswa dalam pembelajaran membaca sebagai akibat model

pembelajaran berbasis masalah dikumpulkan melalui angket untuk guru

dan lembaran observasi.

H. Teknik Pengolahan Data

Alur pengolahan data pretes dan posttes dari dua kelas eksperimen

dan kelas kontrol adalah sebagai berikut:

Pre-test/Post-test

Normalitas

Uji 𝑑1

Uji - t

Homoganitas

Uji Mann-Whitney

Page 29: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

95

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Data yang terkumpul pada penelitian ini berupa data kuantitatif

yang diolah dengan teknik perhitungan statistik SPSS versi 19 dan

Microsoft Office Excel 2007, selanjutnya data tersebut yang akan menjadi

bahan rujukan pengambil keputusan hipotesis penelitian. Hasil observasi

aktivitas siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran serta angket untuk

guru adalah sebagai pendukung mendeskrisikan hasil penelitian. Data

yang diolah berupa skor tes awal dan skor tes akhir untuk mengetahui

kemampuan membaca pemahaman siswa antara yang belajar membaca

menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dengan belajar

membaca menggunakan model pembelajaran konvensional. Perbedaan

yang terjadi antara kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran

berbasis masalah dan kelas kontrol pembelajaran menggunakan model

pembelajaran konvensional. Pengolahan data hasil tes, selanjutnya diolah

melalui tahapan sebagai berikut:

1) Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan

pedoman penskoran yang digunakan.

Kesimpulan

Page 30: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

96

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Membuat tabel yang berisikan skor tes hasil kelas eksperimen dan

kelas kontrol.

3) Menghitung rerata skor tes setiap kelas berdasarkan pada pendapat

Ruseffendi (1993:102) yang menyatakan dengan rumus:

𝑿 = π‘Ώπ’Š

π’π’Š=𝟏

𝒏

4) Ruseffendi (1993:358) menyatakan untuk menghitung deviasi baku

skor tes untuk mengetahui penyebaran kelompok dengan

menggunakan rumus:

𝑺 = (π‘Ώπ’Š βˆ’ 𝑿 )𝟐

𝒏 βˆ’ 𝟏

𝒏

π’Œ=𝟏

5) Ruseffendi (1993:358) mengemukakan bahwa untuk melakukan uji

normalitas dari setiap kelompok dengan uji chi kuadrat untuk

mengetahui kenormalan data. Kriteria pengujiannya adalah bila X2

hitung

< X2

tabel maka data berdistribusi normal dan bila X2

hitung > X2

tabel

maka data berdistribusi tidak normal:

𝝌𝟐 = 𝒇𝒆 βˆ’ 𝒇𝒐

𝟐

𝒇𝒆

𝒇𝒐 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘€π‘’π‘›π‘ π‘– π‘œπ‘π‘ π‘’π‘Ÿπ‘£π‘Žπ‘ π‘–

𝒇𝒆 = π‘“π‘Ÿπ‘’π‘˜π‘€π‘’π‘›π‘ π‘– π‘’π‘ π‘‘π‘–π‘šπ‘Žπ‘ π‘–

Page 31: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

97

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6) Ruseffendi (1993:378) menyatakan untuk melakukan uji homogenitas

varians kedua kelompok dengan uji F untuk mengetahui varians kedua

kelompok, sama ataukah berbeda.

Uji F menggunakan rumus: π‘­π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ =π‘Ίπ’ƒπ’†π’”π’‚π’“πŸ

π‘Ίπ’Œπ’†π’„π’Šπ’πŸ

Hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 : 2

1 = 2

2

Ha : 2

1 β‰  2

2

Keterangan:

2

1 : Varians skor kelas eksperimen

2

2 : Varians skor kelas kontrol

Kriteria pengujiannya adalah menerima H0 bila Fhitung < Ftabel dan

menolak H0 bila Fhitung > Ftabel.

7) Menurut Ruseffendi (1993:398) menyatakan bahwa untuk menguji

kesamaan dua rata-rata skor tes awal dan skor tes akhir dengan uji t,

jika sebaran data normal dan homogeny. Dan menggunakan rumus

berikut:

π’•π’‰π’Šπ’•π’–π’π’ˆ =𝑿 βˆ’π’€

π‘Ίπ’™βˆ’π’šπŸ (

𝟏

𝒏𝒙+

𝟏

π’π’š )

π‘Ίπ’™βˆ’π’šπŸ =

(π‘Ώβˆ’π‘Ώ )𝟐+ (π’€βˆ’π’€ )𝟐

(𝒏𝒙+π’π’šβˆ’πŸ)=

π’π’™βˆ’πŸ π‘Ίπ’™πŸ+(π’π’šβˆ’πŸ)π‘Ίπ’š

𝟐

(𝒏𝒙+π’π’šβˆ’πŸ)

Hipotesisnya yang akan diuji adalah:

H0 : 1 = 2

Page 32: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

98

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ha : 1 > 2

Keterangan:

1 : ratan skor kelas eksperimen

2 : rataan skor kelas kontrol

Kriteria pengujiannya adalah menerima H0 bila thitung < ttabel dan

menolak H0 bila thitung > ttabel.

8) Russefendi (1993:503) mengemukakan bahwa apabila data tidak

berdistribusi normal, maka pengujiannya menggunakan uji non

parametrik untuk dua sampel yang saling bebas pengganti uji-t yaitu

uji Mann-Whitney

𝒛 =𝑼 βˆ’

𝟏

πŸπ’π’‚π’π’ƒ

𝒏𝒂𝒏𝒃(𝒏𝒂+𝒏𝒃+𝟏)/𝟏𝟐

9) Mencari Gain Ternomalisasi dari Meltzer (2002:1260), dengan

rumus:

pretesskormaksimumskor

pretesskorpostesskorg

Kriteria indeks gains (g) berpedoman pada standar dari Hake (1998:3)

yaitu:

g > 0.7 : tinggi

0.3 < g 0.7 : sedang

g 0.3 : rendah

Page 33: 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitianrepository.upi.edu/8681/4/t_pk_1005097_chapter3.pdfEfektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

99

Suardi, 2012 Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca

Pemahaman

: Studi Eksperimen Kuasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terhadap Siswa Kelas V Sekolah

Dasar Negeri Kecamatan Kampar Kiri,Kabupaten Kampar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Menghitung Mean, Standar Deviasi, Uji normalitas, Uji Perbedaan

Rerata dan Uji Regresi dilakukan dengan menggunakan program SPSS

versi 19 untuk kecepatan dan ketepatan hasil yang diperoleh.

10) Pengolahan data lembar observasi.

I. Agenda Jadwal Kegiatan Penelitian

N

o Kegiatan

Des Jan Feb Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan

Proposal

2. Seminar

proposal

3. Revisi

proposal

4. Penyusunan

rencana

pembelajar

an

5. Pembuatan

instrumen

N

o Kegiatan

Des Jan Feb Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

6. Uji

Validitas

instrumen

7. Perbaikan

Instrumen

8. Pelaksanaa

n penelitian

9. Pengolahan

data

10. Penyusunan

laporan

penelitian