66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_4_6261.pdf66 BAB...
Transcript of 66 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4media.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_4_6261.pdf66 BAB...
66
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Teh Caaya
Gambar 4.1
Indonesia terdiri dari aneka budaya, aneka sudut pandang, hasil dari
penjumlahan banyak hal. Terinspirasi dari hal ini, Paduan Caaya terbangun dari
tiga tipe teh tanah air, masing-masing dipilih karena kelebihannya: satu sebagai
dasarnya, yang lain karena rasanya, dan yang terakhir aromanya. Melalui
kekuatan kumuatif berbagai elemen inilah Caaya berhasil mencapai apa yang
menurutnya adalah perwujudan terbaik teh Indonesia.
Terinspirasi dari dua hal yang paling membanggakan bagi Indonesia
yaitu kekayaan budaya dan kekayaan alam nusantara, caaya mengajak untuk
menemukan kembali rasa teh yang sebenarnya‖ Teh diperkenalkan pertama kali
di Indonesia tahu 1684 oleh ahli botani Jerman, Andreas Cleyer yang bekerja
untuk VOC.
67
Dari tiga varian rasa yang ada dari teh caaya saya akan mencoba
menjelaskan tentang sejarah ketiga varian yang ada pada teh caaya yang pertama
Gambar 4.2
melati bagi masyarakat Indonesia, bunga melati adalah symbol kesucian,
keanggunan dalam kesederhanaan, ketulusan, dan keindahan dalam kerendahan
hati. Melati adalah bukti mahakarya alam: sesuatu yang kecil ukurannya, namun
mampu menghasilkan aroma yang harum semerbak. Bunga ini selalu hadir
dalam acara-acara penting kehidupan: mulai dari siraman, upacara pernikahan,
hingga bunga untuk mengenang mereka yang telah meninggalkan kita.
Mengingat pentingnya melati, tidak heran bahwa melati ditetapkan sebagai salah
satu dari tiga puspa bangsa. Mencium wangi melati adalah melangkah kembali
ke dalam hangatnya ibu pertiwi.
68
Gambar 4.3
Yang kedua adalah daun pandan tanaman pandan mudah dijumpai di
pekarangan rumah di seluruh penjuru Indonesia. Walaupun asal-usulnya kurang
diketahui, namun banyak yang percaya bahwa Pandan merupakan tanaman asli
Indonesia. Pandan adalah sahabat ibu rumah tangga, karena banyak digunakan
dalam aneka makanan dan minuman, baik yang bercitarasa asin maupun manis.
Pada masa penjajahan, orang Belanda menyebut Pandan ‗vanilla dari timur‘
karena rasa dan aromanya mengingatkan mereka akan vanilla. Pandan itu tak
lekang oleh waktu – hingga kini Pandan masih menjadi bahan paling penting
dalam aneka kudapan tradisional favorit.
Gambar 4.4
Yang ketiga adalah vanilla tidak banyak yang tahu bahwa Indonesia
adalah salah satu negara pengekspor utama vanilla di dunia. Bentuknya yang
69
seperti kacang panjang kurus berwarna hitam membuat tidak ada yang
menyangka betapa mahalnya vanilla. Tidak heran harganya mahal mengingat
proses pembudidayaannya yang padat karya. Anggrek vanilla harus dibuahi
secara manual dengan tangan dalam waktu kurang dari 12 jam setelah mekar. Di
Indonesia, vanilla dibudidayakan di beberapa bagian pulau Jawa, Sumatera
Selatan dan NTT. Kebiasaan minum teh vanilla datang dari Sumatera,
kemungkinan karena efektif dalam membasuh makanan khas Sumatera yang
kaya rempah.
Gambar 4.5
Yang keempat adalah beras sangrai merah beras adalah makanan pokok
Indonesia, sehingga tidak heran bahwa beras memegang posisi penting di hati
masyarakat. Saat panen beras adalah saat yang penuh perayaan – pertanda akan
masa depan yang penuh kemakmuran. Di kaki gunung Batukaru di Bali,
terdapatlah desa Jatiluwih, di mana perbukitan dihiasi dengan undak-undakan
teras beras. Setelah dipanen, beras disimpan di dalam lumbung selama enam
bulan hingga ‗matang‘. Dua sendok teh beras matang dituangi air panas akan
menghasilkan cairan beraroma sangria yang kental, warnanya yang kemerahan
akan berangsur-angsur menjadi tambah gelap.
70
4.2 Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini digunakan data primer, data primer diperoleh dari
penyebaran kuessioner yang dilakukan secara online kepada pengguna
smartphone yang sudah pernah minimal satu kali meminum teh dalam kemasan
di kota Bandung. Kuesioner online disebarkan melalui media sosial ke kerabat
terdekat juga komunitas-komunitas yang berbasis regional di kota Bandung.
Berdasarkan teknik pemilihan unit sampel dengan metode purposive sampling,
kriteria yang ditentukan untuk responden ialah yang sudah pernah minimal satu
kali meminum teh dalam kemasan yang berdomisili di Bandung. Dalam
penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 114 orang. Karakteristik yang pernah
meminum teh dalam kemasan menggambarkan bagaimana keadaan sampel
pengguna di kota Bandung yang meliputi jenis kelamin, pekerjaan, usia,
pendapatan dan pengeluaran per bulan.
Berikut karakteristik responden dari penelitian berdasarkan kuesioner
yang telah diolah:
71
a. Jenis kelamin
Grafik 4.1
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin
Grafik diatas menunjukan karakteristik responden berdasarkan
jenis kelamin. Sebanyak 32,5% laik-laki dan sisanya sebanyak 67,5%
adalah perempuan. Proporsi ini tidak mengidentifikasikan fakta bahwa
lebih banyak perempuan yang tahu teh Caaya ketimbang laik-laki. Hal ini
dikarenakan peluang didapatkannya responden perempuan lebih besar
dibandingkan dengan responden laki-laki berdasarkan teknik penarikan
sampel purposive yang peneliti gunakan
72
b. Usia
Grafik 4.2
Karakteristik responden berdasarkan usia
Grafik diatas meunjukan karakteristik responden berdasarkan
usia. Sebanyak 67,5% berada pada rentang usia 19-23 tahun, 22,8%
berada pada rentang usia 24-30 tahun, 7 % berada pada usia <18 tahun,
dan sisanya 2,6% pada usia 31-55 tahun. Dengan demikian berdasarkan
data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam
penelitian ini berada pada rentang usia 19-23 tahun. Lebih terjaringnya
responden pada rentang usia 19-23 tahun dikarenakan pada usia tersebut
kebanyakan sedang menduduki bangku kuliah/mahasiswa atau baru lulus
dari perguruan tinggi. Mahasiswa mempunyai waktu luang yang lebih
banyak dibandingkan oleh pekerja kantoran. Selain itu terdapat respond
yang baru lulus dari perguruan tinggi dan belum mendapatkan pekerjaan
sehingga waktu luangnya pun lebih besar yang menyebabkan semakin
besar juga peluang untuk menjadi responden dalam penelitian ini.
73
c. Pekerjaan
Grafik 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Grafik diatas menunujukan pekerjaan dari responden.
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 61,4% responden
adalah pelajar/mahasiswa, 23,7% dengan responden adalah pegawai
negeri/swata, 9,6% responden adalah lainnya dan sisanya 5,3% adalah
responden Wirausaha. Hal ini mengidentifikasi bahwa pelajar/mahasiswa
yang banyak tahu tentang teh minum dalam kemasan termasuk teh
Caaya.
74
d. Pendapatan
Grafik 4.4
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan
Grafik diatas menunjukkan pendapatan dari responden. Dan dapat
dilihat bahwa sebanyak 46,5% responden berpendapatan sebesar Rp.
1000.000-2.999.000 per bulannya. Lalu 25,4% berikutnya responden
berpendapatan Rp 3.000.000 – 4.999.000 berikutnya 18,4% responden
berpenghasilan < Rp 1.000.000, dan yang terakhir sisanya 9,6%
responden berpenghasilan >Rp 5000.000. hal ini mengidikasikan bahwa
yang sering meminum teh dalam kemasan dan mengetahui teh Caaya
memiliki pendapatan menengah.
75
4.3 Uji Validitas dan Reabilitas Kuessioner Penelitian
4.3.1 Rekapitulasi hasil Uji Validitas Variabel X Citra Merek
Number of item = 8
tabel 4.1
Correlations
TOTALX
X1 Pearson Correlation ,765**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X2 Pearson Correlation ,764**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X3 Pearson Correlation ,563**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X4 Pearson Correlation ,747**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X5 Pearson Correlation ,744**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X6 Pearson Correlation ,811**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X7 Pearson Correlation ,647**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
X8 Pearson Correlation ,832**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
76
Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan hasil rekapitulasi uji validitas pada variabel
Brand Image dengan total keseluruhan 8 ( delapan ) item. Keseluruhan
pertanyaan dinyatakan valid, dengan demikian 8 (delapan) item kuessioner dari
variabel Brand Image dapat mempresentasikan variabel Brand Image dan
memiliki korelasi yang valid. Sedangkan uji validitas variabel Dependent Minat
Beli konsumen sebagai berikut:
Tabel 4.2
Rekapitulasi
hasil Uji Validitas Variabel Y Minat Beli Konsumen
Correlations
TOTALY
Y1 Pearson Correlation ,693**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
Y2 Pearson Correlation ,806**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
Y3 Pearson Correlation ,785**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
Y4 Pearson Correlation ,743**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
Y5 Pearson Correlation ,848**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114
**. Correlation is significant at the 0.01 level
(2-tailed).
77
Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan hasil rekapitulasi uji validitas pada variabel
Minat Beli Konsumen dengan total keseluruhan pertanyaan 5 ( lima) item .
Keseluruhan pertanyaan dinyatakan valid, dengan demikian 5 ( lima ) item
kuessioner dari variabel Minat Beli Konsumen memiliki korelasi atau hubungan
yang valid.
Keseluruhan pertanyaan yang akan dipergunakan untuk kelanjutan
penelitian ini sebanyak 13 (tiga belas) item pertanyaan, dengan 8 (delapan) item
pertanyaan berasal dari variabel independent dan 4 (empat) berasal dari variabel
dependent. Keseluruhn pertanyaan dinyatakan valid dan dapat dipergunakan
untuk penelitian secara komprehensif.
4.3.2 Rekapitulasi hasil Uji Reabilitas
Tabel 4.3 Reability test brand image
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,876 8
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji reabilitas dari keseluruhan item pertanyaan yang
digunakan pada variabel Brand Image sebanyak 8 (delapan) item dengan total
0,876 yang artinya sangat reliabel, keseluruhan item pertanyaan dari variabel
Brand Image dapat mempresentasikan Brand Image secara reliable dikarenakan
nilai alpha cronbach dari nilai batas minimum tingkat reabilitas, sehingga item
pernyataan ini dapat dipergunakan untuk kelanjutan penelitian selanjutnya.
Variabel hasil uji reabilitas variabel minat beli konsumen diperoleh hasil sebagai
berikut:
78
Tabel 4.4 reability test Minat beli konsumen
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,833 5
Berdasarkan tabel 4.4 hasil uji reabilitas dari keseluruhan item pertanyaan
yang digunakan pada variabel minta beli konsumen dengan total 0.833 yang
artinya sangat reliabel sebanyak 5 (lima) item, keseluruhan item pertanyaan
dari variabel minat beli konsumen dapat merepresentasikan minat beli
konsumen secara reliabel dikarenakan nilai alpha cronbach lebih dari nilai
batas minimum tingkat reabilitas, Sehingga item pernyataan ini dapat
dipergunakan untuk kelanjutan penelitian selanjutnya.
4.4 Citra Merek
4.4.1 Brand Identity (Identitas Merek)
a. Logo yang menarik
Pertanyaan yang diajukan terkait dengan identitas merek
adalah ―Logo yang ditampilkan teh Caaya sangat menarik‖
jawaban responden sebagai berikut:
79
Tabel 4.5
Tanggapan responden untuk Indikator ―Logo yang menarik‖
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 23 20,2%
Setuju 4 62 54,4%
Cukup setuju 3 18 15,8%
Tidak setuju 2 9 7,9%
Sangat tidak setuju 1 2 1,8%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,83
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk indikator ini
sebesar 3,83 yang artinya responden berpendapat kuat bahawa logo yang ada
di kemasan teh Caaya menarik perhatian mereka. Hal ini terbukti dari
kemasan Caaya yang unik dengan gambar daun teh yang terbagi menjadi dua
sisi dalam kemasannya dibuat lebih modern dan kontemporer tersebut
menjadi perwujudan terhadap kekayaan alam dan budaya yang dimiliki
Indonesia.
b. Diporoduksi dari perusahaan yang berakredibilitas tinggi
Pernyataan yang diajukan ialah ― Teh Caaya diproduksi dari
perusahaan yang berakredibilitas tinggi‖ jawaban responden
sebagai berikut:
80
Tabel 4.6
Tanggapan responden untuk indikator ―diproduksi dari perusahaan yang
beakredibilitas tinggi‖
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk indikator ini
sebesar 4,350 yang artinya responden berpendapat sangat kuat bahwa Teh Caaya
ini diproduksi dari perusahaan yang berakredibilitas tinggi, karena perlu kita
ketahui bahwa Teh Caaya ini diproduksi dari perusahaan AQUA pelopor air
minum dalam kemasan. Jadi tidak salah bahwa responden menilai bahwa teh
Caaya diproduksi dari perusahaan yang berakredibilitas tinggi.
c. Merek mudah diingat
Pertanyaan yang diajukan adalah ―Teh Caaya adalah merek
yang mudah diingat‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 72 63,2%
Setuju 4 20 17,5%
Cukup setuju 3 14 12,3%
Tidak setuju 2 6 5,3%
Sangat tidak setuju 1 2 1,8%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 4,350
81
Tabel 4.7
Tanggapan responden untuk indikator ―Merek mudah diingat‖
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk indikator ini sebesar
3,82 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa merek teh Caaya ini
mudah diingat. Karena memang pengucapannya juga mudah.
4.4.2 Brand Personality ( Personalitas Merek )
a. Teh Caaya adalah minuman teh yang berstatus sosial tinggi
Pertanyaan yang diajukan ialah ― Teh Caaya adalah minuman teh yang
berstatus sosial tinggi‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 28 24,6%
Setuju 4 54 47,4%
Cukup setuju 3 18 15,8%
Tidak setuju 2 12 10,5%
Sangat tidak setuju 1 2 1,8%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,82
82
Tabel 4.8
Tanggapan responden untuk indikator Teh Caaya adalah minuman teh yang berstatus
sosial tinggi
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai mean untuk indikator ini adalah
3,807 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa Teh Caaya ini adalah
minuman yang berstatus sosial tinggi karena beberapa hal teh caaya ini
diproduksi dari perusahaan berakredibilitas tinggi, dan pada awalnya Caaya ini
ingin menampilkan minuman teh untuk kalangan menengah keatas, dan pada
awalnya teh Caaya sendiri dijual di tempat-tempat tertentu seperti IKEA,
Lazada, AEON, CGV.
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 38 33,3%
Setuju 4 36 31,6%
Cukup setuju 3 24 21,1%
Tidak setuju 2 13 11,4%
Sangat tidak setuju 1 2 2,6%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,807
83
4.4.3 Brand Assosiation ( Asosiasi Merek )
a. Ingat Caaya ingat AQUA
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Ingat Caaya ingat AQUA‖ jawaban
responden sebagai berikut:
Tabel 4.9
Tanggapan responden untuk indikator ―Ingat Caaya ingat AQUA‖
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini adalah
sebesar 4,23 itu artinya responden berpendapat sangat kuat bahwa ingat teh
Caaya ingat AQUA dimana teh caaya ini diproduksi dari perusahaan DANONE
AQUA yang sudah menjadi brand minuman dalam kemasan nomor satu di
Indonesia dan juga sudah melekat dihati para konsumennya.
b. Teh Caaya adalah minuman cirri khas teh tradisional Indonesia
Tanggapan bobot Frekunsi Presentasi
Sangat Setuju 5 67 58,8%
Setuju 4 27 23,7%
Cukup setuju 3 7 6,1%
Tidak setuju 2 6 5,3%
Sangat tidak setuju 1 7 6,1%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 4,23
84
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Teh Caaya adalah minuman ciri khas
teh tradisional Indonesia‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.10
Tanggapan reponden untuk indikator Teh Caaya adalah minuman ciri khas teh
tradisional Indonesia
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini adalah
sebesar 3,903 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa Teh Caaya adalah
minuman teh ciri khas tradisional Indonesia, kenapa bisa disebut begitu karena
didalam varian teh Caaya sendiri terinspirasi dari berbagai ciri khas suku budaya
orang Indonesia.
Tanggapan bobot Frekunsi Presentasi
Sangat Setuju 5 43 37,7%
Setuju 4 34 29,8%
Cukup setuju 3 26 22,8%
Tidak setuju 2 5 4,4%
Sangat tidak setuju 1 6 5,3%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,903
85
c. Teh Caaya mempunyai varian rasa yang unik dibanding dengan produk
teh lainnya.
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Teh Caaya mempunyai varian rasa
yang unik dibanding dengan produk teh lainnya‖. Jawaban responden
sebagai berikut:
Tabel 4.11
Tanggapan responden untuk indikator teh Caaya mempunya varian rasa yang
unik dibanding dengan produk teh lainnya
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini adalah
sebesar 4,096 yang artinya responden berpendapat sangat kuat bahwa teh
Caaya mempunya varian rasa yang unik dibanding produk yang lainnya,
varian rasa yang ada di teh Caaya meliputi Jasmine, Vanilla Pandan dan
Tanggapan bobot Frekunsi Presentasi
Sangat Setuju 5 56 49,1%
Setuju 4 29 25,4%
Cukup setuju 3 17 14,9%
Tidak setuju 2 8 7%
Sangat tidak setuju 1 4 3,5%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 4,096
86
Toasted Rice rasa tersebut unik dan beda dari varian produk teh pada
umumnya.
4.4.4 Brand Attitude & Behaviour ( Sikap dan Perilaku Merek )
a. Teh Caaya membuat orang yang meminumnya percaya diri
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Teh Caaya membuat orang yang
meminumnya lebih percaya diri‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.12
Tanggapan responden untuk indikator teh Caaya membuat orang yang
meminumnya percaya diri
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini
adalah sebesar 3,35 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa teh
Caaya membuat orang yang meminumnya lebih percaya diri dikarenakan
merek tersebut diproduksi dari perusahaan AQUA pelopor air minum dalam
Tanggapan bobot Frekunsi Presentasi
Sangat Setuju 5 18 15,8%
Setuju 4 41 36%
Cukup setuju 3 26 22,8%
Tidak setuju 2 22 19,3%
Sangat tidak setuju 1 7 6,1%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,35
87
kemasan, dan memang awalnya hanya di jual di tempat-tempat tertentu.
4.4.5 Rekapitulasi Skor Variabel X (Citra Merek)
Tabel 4.13
Rekapitulasi Skor Variabel X ( Citra Merek )
No Pernyataan Rata-rata Keterangan
1 Logo yang ditampilkan teh
Caaya sangat menarik
3,83 Kuat
2 Teh Caaya diproduksi dari
perusahaan yang
berakredibilitas tinggi
4,350 Sangat kuat
3 Teh Caaya adala merek yang
mudah diingat
3,82 Kuat
4 Teh Caaya adalah minuman teh
yang berstatus sosial tinggi
3,807 Kuat
5 Ingat Caaya ingat AQUA 4,23 Sangat kuat
6 Teh Caaya adalah minuman ciri
khas teh tradisional Indonesia
3,903 kuat
7 Teh Caaya mempunyai varian
rasa yang unik dibanding
dengan produk teh lainnya
4,096 Sangat kuat
8 Teh Caaya membuat orang yang
meminumnya lebih percaya diri
3,35 Kuat
Total 3,923 Kuat
88
4.5 Minat Beli Konsumen
4.5.1 tertarik mencari informasi
a. Saya tertarik mencari informasi yang berhubungan tentang teh Caaya
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Saya tertarik mencari informasi yang
berhubungan dengan Caaya‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.14
Tanggapan responden untuk indikator saya tertarik mencari informasi terkait
dengan teh caaya
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini sebesar
3,39 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa mereka tertarik mencari
tahu informasi tentang teh Caaya karena prduk teh ini bisa dibilang produk
baru dan baru diluncurkan Desember 2017. Jadi tidak heran jika konsumen
ingin mencari tahu informasi tentang teh Caaya.
Tanggapan bobot Frekunsi Presentasi
Sangat Setuju 5 21 18,4%
Setuju 4 37 32,5%
Cukup setuju 3 25 21,9%
Tidak setuju 2 28 24,6%
Sangat tidak setuju 1 3 2,6%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,39
89
4.5.2 Ingin mengetahui produk
a. Ingin mengetahui varian teh Caaya
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Saya ingin mengetahui mengenai varian
yang ada pada teh Caaya‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.15
Tanggapan responden mengenai indikator ingin mengetahui varian teh Caaya
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini sebesar 3,73
yang artinya responden berpendapat kuat bahwa ingin mengetahui mengenai
varian yang ada di produk teh caaya karena didalam varian teh caaya itu sendiri
unik terinspirasi dari beragam suku budaya ciri khas orang Indonesia.
4.5.3 Tertarik untuk mencoba
a. Tertarik untuk mecoba varian yang ada pada teh Caaya
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Saya tertarik untuk mencoba varian
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 31 27,2%
Setuju 4 44 38,6%
Cukup setuju 3 20 17,5%
Tidak setuju 2 16 14%
Sangat tidak setuju 1 3 2,6%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,73
90
yang ada pada teh Caaya‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tabel 4.16
Tanggapan responden mengenai indikator tertarik untuk mencoba
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini sebesar
3,95 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa tertarik mencoba varian
yang ada di teh caaya karena varian yang unik itulah responden tertarik untuk
mencoba.
4.5.4 Mempertimbangkan untuk membeli
a. Mempertimbangkan untuk membeli produk teh Caaya
Pertanyaan yang diajukan ialah ―Saya akan mempertimbangkan untuk
membeli produk teh Caaya‖ jawaban responden sebagai berikut:
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 36 31,6%
Setuju 4 48 42,1%
Cukup setuju 3 20 17,5%
Tidak setuju 2 9 7,9%
Sangat tidak setuju 1 1 0,9%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,95
91
Tabel 4.17
Tanggapan responden mengenai indikator mempertimbangkan untuk membeli
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini adalah
sebesar 3,84 yang artinya responden berpendapat kuat bahwa akan
mempertimbangkan untuk membeli salah satu produk teh Caaya.
4.5.5 Ingin memiliki produk
a. ingin memiliki produk teh Caaya
pertanyaan yang diajukan ialah ―Saya ingin memiliki produk teh
minuman dalam kemasan merek Caaya‖ jawaban responden sebagai
berikut:
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 25 21,9%
Setuju 4 57 50%
Cukup setuju 3 23 20,2%
Tidak setuju 2 7 6,1%
Sangat tidak setuju 1 2 1,8%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 3,84
92
Tabel 4.18
Tanggapan responden mengenai indikator ingin memiliki produk teh Caaya
Sumber: data primer yang telah diolah, 2018
Dari data diatas bisa dilihat bahwa nilai mean pada indikator ini sebesar
4,122 yang artinya responden berpendapat sangat kuat bahwa ingin memiliki
salah satu produk dari teh Caaya. Hal ini dikarenakan karena produk teh Caaya
adalah produk minuman teh dalam kemasan yang unik dan bisa dibilang
produk baru dengan kemasan yang unik, varian yang unik dan diproduksi dari
perusahaan berakredibilitas tinggi.
Tanggapan bobot Frekuensi Presentasi
Sangat Setuju 5 54 47,4%
Setuju 4 31 27,2%
Cukup setuju 3 20 17,5%
Tidak setuju 2 7 6,1%
Sangat tidak setuju 1 2 1,8%
Total 114 100%
Nilai mean tanggapan responden 4,122
93
4.5.6 Rekapitulasi Variabel Y ( Minat Beli konsumen )
Tabel 4.19
Rekapitulasi Variabel Y ( Minat Beli Konsumen )
No Pernyataan Rata-rata Keterangan
1 Saya tertarik mencari informasi yang
berhubungan dengan Caaya
3,39 Kuat
2 Saya ingin mengetahui mengenai
varian yang ada pada teh Caaya
3,73 Kuat
3 Saya tertarik untuk mencoba varian
yang ada pada teh Caaya
3,95 Kuat
4 Saya akan mempertimbangkan untuk
membeli produk teh Caaya
3,84 Kuat
5 Saya ingin memiliki produk teh
minuman dalam kemasan merek
Caaya
4,122 Sangat kuat
Total 3,806 Kuat
4.6 Pengaruh Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen
Pada bagian ini akan dilakukan pengujian hipotesis secara
statistik. Hipotesis pada penelitian kali ini adalah Citra Merek Teh Caaya
memiliki pengaruh terhadap minat beli konsumen . analisis statistik yang
digunakan pada penelitian kali ini adalah regresi linier sederhana.
94
Data hasil penyebaran kuessioner yang bersifat ordinal dinaikan
ke skala pengukuran interval untuk mengubah data yang bersifat
kualitattif menjadi data yang bersifat kuantitatid dengan bantuan MSI (
Methode of Successive Interval ). Data disajikan pada bagian lampiran.
Setelah diubah ke dalam bentuk interval, kemudian dilakukan
perhitungan korelasi Pearson dengan bantuan software SPSS 23 yang
menghasilkan nilai dari korelasi Pearson. Adapun perhitungannya
sebagai berikut:
Tabel 4.20 Korelasi Pearson
Correlations
TOTALX TOTALY
TOTALX Pearson Correlation 1 ,754**
Sig. (2-tailed) ,000
N 114 114
TOTALY Pearson Correlation ,754** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 114 114
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Setalah diuji menggunakan korelasi, tingkat korelasi anatar variabel
independen ( X) yaitu Citra Merek dan variabel dependen (Y) yaitu Minat
Beli Konsumen ialah sebesar 75,4%. Berdasarkan intrepertasi hasil output
koefisien korelasi Pearson, menyatakan bahwa variabel citra merek dan
minat beli konsumen pada penelitian ini memiliki korelasi sedang. Dari
hasil tersebut dapat dilihat bahwa terdapat hubungan yang positif anatara
kedua variabel X dan variabel Y yang artinya apabila citra merek semakin
baik akan menghasilkan minat beli konsumen ke arah semakin positif
95
Tabel 4.21
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,057 1,110 3,653 ,000
TOTALX ,510 ,042 ,754 12,159 ,000
a. Dependent Variable: TOTALY
Persamaan regresi untuk model penelitian ini adalah sebagai berikut:
Regresi : Y = 4.057 + 0.510X
Keterangan: Y = Minat Beli Konsumen
X = Citra Merek
Model regresi dari penelitian ini menurut Gurajati dalam Ghozali,2011 yaitu Y =
4.057 + 0.510X, dengan asumsi jika tidak ada nilai X maka Y sebesar 4.057.
selanjutnya jika setiap penambahan 1 pada nilai X, maka Y naik sebesar 0.510.
berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat dilihat bahwa parameter koefisien
standardized regresinya sebesar 0,754 adalah sedang, ini menunjukkan bahwa
terdapat hubungan positif antara citra merek terhadap minat beli konsumen.
Selanjutnya variabel X ( citra merek ) memiliki nilai signifikansi sebesar 0.000
(p < 0.05) yang artinya bahwa pengaruh signifikan antara variabel citra merek
terhadap minat beli konsumen.
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, didapat pula bahwa intersep (α)
menghasilkan nilai 4.057 menurut Gurajati (2006). Nilai intersep tidak selalu
berarti, karena seringkali jangkauan nilai variabel bebas tidak memasukan nol
96
sebagai salah satu nilai yang diamati. Jadi, nilai intersep di dalam persamaan di
atas merupakan pengurangan nilai Y dan nilainya tidak akan dipengaruhi oleh
perubahaan X. Variabel X tidak mungkin bernilai 0 (nol), karena data untuk
variabel X diperoleh dari kuessioner yang mempunyai skala likert ( 1 sampai 5
opsi jawaban).
Koefisien determinasi (KD) merupakan kuadrat dari koefiesn korelasi (r)
atau juga sebagai R-Square. R2 berfungsi untuk melihat seberapa besar pengaruh
yang diberikan oleh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R2
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.22 Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,754a ,569 ,565 2,38179
a. Predictors: (Constant), TOTALX
b. Dependen Varaibel: Y
Berdasarkan tabel koefisien determinasi, nilai KD (R-Square)
bernilai 0.569 = 56,9%. Koefisien determinasi memiliki arti bahwa variabel
citra merek mempengaruhi minat beli konsumen sebesar 56,9%, sedangkan
sisanya 43,1% dipengaruhi variabel lain diluar model variabel penelitian.
4.7 Pengujian Hipotesis
Setelah diperoleh model regresi linier sederhana, koefisien korelasi
dan koefisien determinasi, maka selanjutnya akan dilakukan pengujian
hipotesis untuk melihat apakah ada pengaruh yang diberikan oleh variabel
independen ( citra merek ) terhadap variabel dependen ( minat beli konsumen
97
) yang akan diuji melalui uji t. hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut:
a. Uji t
H0 : β1 = 0, Tidak terdapat pengaruh antara variabel Citra Merek (X1)
terhadap minat beli konsumen (Y).
Ha : β1 ≠ 0, Terdapat pengaruh antara variabel Citra Merek (X1) terhadap
Minat beli konsumen (Y).
Dibawah ini adalah tabel hasil perhitungan t hitung yang diperoleh dari
pengolah data dengan menggunakan IBM SPSS 23 sebagai berikut:
Tabel 4.23
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,057 1,110 3,653 ,000
TOTALX ,510 ,042 ,754 12,159 ,000
a. Dependent Variable: TOTALLY
Maka didapatkan t hitung dalam penelitian ini adalah 12,159 Selanjutnya
sesuai dengan prosedur pengujian hipotesis diperlukan mencari t tabel dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
H0 ditolak jika t-hitung > nilai t-tabel atau t-hitung < t-tabel
H0 diterima jika - t-tabel ≤ t-hitung ≤ t-tabel
Selanjutnya yang dilakukan adalah melihat t tabel dengan ketentuan α = 0.05
(5%), derajat bebas (db) = n-2 = 114-2 = 112 , untuk pengujian dua pihak diperoleh
nilai t tabel sebesar 1,98118.
Setelah melihat t tabel , t tabel yang didapat adalah 1,98118. Jika
98
dibandingkan dengan t hitung maka t-hitung > nilai t-tabel yang berarti Ho ditolak.
Hal ini berarti bahwa pada penelitian citra merek berpengaruh terhadap minat beli
konsumen pada teh Caaya.
b. Uji F
Tabel 4.24
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 838,697 1 838,697 147,842 ,000b
Residual 635,367 112 5,673
Total 1474,064 113
a. Dependent Variable: TOTALLY
b. Predictors: (Constant), TOTALX
Diatas adalah tabel dari uji f anova didapatkan F hitung dari penelitian ini
adalah147,842 selanjutnya sesuai dengan prosedur pengujian hipotesis
diperlukan mencari t tabel, didapatkan f tabel sebesar 3.93
F hitung > f tabel itu artinya adanya pengaruh anatara variabel X ( citra merek )
terhadap variabel Y (minat beli konsumen )
Ha : β1 & β2 ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel Citra
Merek (X1), terhadap Minat Beli Kosumen (Y).