5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

5
E. PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL 1. Penentuan Ureum Serum Pemeriksaan untuk menententukan kadar ureum serum secara kuantitatif dengan metode Berthrlot. Ureum merupakan produk akhir metabolisme protein dalam tubuh. Dalam hati, gugus asam amino akan diubah menjadi urea dan diekskresikan dari tubuh melalui urin. Ureum dikatalisa oleh enzim urease yang membutuhkan ammonium karbonat (NH 4 ) 2 CO 3 . Dan direaksikan dengan reagen 1 yang terdiri dari phenol dan natrium nitroprussid dan reagen II yang terdiri dari natrium hipoklorid dan natrium hidroksida akan menghasilkan senyawa yang berwarna biru yang intensitas warnanya dapat diukur dengan spektofotometer dengan panjang gelombang 546 nm (550-580 nm). Urea + H 2 O 2NH 3 +CO 2 Alat: 1. Tabung reaksi 2. Pipet 3. Inkubator 4. Spektrofotometer Bahan: 1. Darah/serum 2. Urease 40.000 U/l (larutkan dalam buffer pH 6,5 pada suhu 4 o C) 3. Buffer EDTA pH 6,5 4. Reagen I : Phenol 106 mmol/l Na. Nitroprussid 2 mmol/l 46 ureas

description

renal funtion test

Transcript of 5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

Page 1: 5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

E. PEMERIKSAAN FUNGSI GINJAL

1. Penentuan Ureum Serum

Pemeriksaan untuk menententukan kadar ureum serum secara kuantitatif

dengan metode Berthrlot. Ureum merupakan produk akhir metabolisme protein dalam

tubuh. Dalam hati, gugus asam amino akan diubah menjadi urea dan diekskresikan

dari tubuh melalui urin. Ureum dikatalisa oleh enzim urease yang membutuhkan

ammonium karbonat (NH4)2CO3. Dan direaksikan dengan reagen 1 yang terdiri dari

phenol dan natrium nitroprussid dan reagen II yang terdiri dari natrium hipoklorid dan

natrium hidroksida akan menghasilkan senyawa yang berwarna biru yang intensitas

warnanya dapat diukur dengan spektofotometer dengan panjang gelombang 546 nm

(550-580 nm).

Urea + H2O 2NH3 +CO2

Alat:

1. Tabung reaksi

2. Pipet

3. Inkubator

4. Spektrofotometer

Bahan:

1. Darah/serum

2. Urease 40.000 U/l (larutkan dalam buffer pH 6,5 pada suhu 4oC)

3. Buffer EDTA pH 6,5

4. Reagen I : Phenol 106 mmol/l

Na. Nitroprussid 2 mmol/l

5. Reagen II: Na. Hipoklorit 550 mmol/l

NaOH 0,15 N

6. Standart BUN 20 mg% (7,13 mmol/l) simpan pada 4oC

Pelaksanaan:1. Sediakan 3 tabung reaksi ditandai dengan T (Test), S (Standart), B (Blanko).

2. Pada tabung T ditambahkan urease 0,1 ml dan serum 0,01 ml kemudian dicampur

dengan baik. Diamkan pada suhu kamar 15 menit lamanya.

Pada tabung S ditambahkan 0,1 ml urease dan 0,01 ml larutan standart.

Campurlah dengan baik. Diamkan pada suhu kamar selama 15 menit.

46

urease

Page 2: 5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

Pada tabung B ditambahkan 0,1 ml urease saja. Diamkan pada suhu kamar selama

15 menit.

3. Seterusnya berturut-turut ditambahkan pada masing-masing tabung, yaitu 2 ml

Reagen I dan 2 ml Reagen II, campurlah dengan baik.

4. Diamkan pada suhu kamar selama 20 menit.

5. Pengukuran denngan spektrofotometer pada 546 nm (550-580 nm).

catatan: bila warna yang terjadi terlalu pekat atau tua, pemeriksaan hendaknya

diulang dengan serum yang telah diencerkan 2X, dan hasilnya dikalikan 2).

6. Perhitungan BUN = DtDst

×20mg%

Nilai normal: 5-20 mg% atau 3,3-7,7 mmol/l

2. Penentuan Kreatinin Serum

Menentukan kadar kreatinin dalam serum secara kuantitatif dengan metode

Jaffe. Prinsip pemeriksaan ini, kreatinin bereaksi dengan larutan pikrat alkalis

menghasilkan senyawa berwarna kemerahan (Reaksi Jaffe). Protein darah

mengganggu penetapan kadar kreatinin. Oleh karena itu, penetapan dilakukan

terhadap filtrat darah atau plasma bebas protein. Senyawa diukur dengan

spektrofotometer denngan panjang gelombang 500-520 nm. Untuk penentuan secara

bikromatik, gelombang blank ditetapkan pada 550-600 nm.

Alat:

1. Pipet2. Tabung reaksi3. Tabung pemusing4. Centrifuge5. Spektrofotometer

Bahan:

1. Darah atau serum/plasma bebas protein2. Larutan asam pikrat 0,032 mol/l3. Larutan NaOH 1 mol/l4. Larutan standart kreatin 2 mg%

Pelaksanaan:

1. Sediakan 3 tabung reaksi ditandai dengan T (Test), S (Standart), B (Blanko).

47

Page 3: 5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

2. Pada tabung T ditambahkan 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml serum. Campur

dengan baik dan merata.

Pada tabung S ditambahkan 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml larutan

standart. Campurlah dengan baik.

Pada tabung B tambahkanlah 4,5 ml larutan asam pikrat dan 0,6 ml aquadest.

Campurlah dengan baik.

3. Tabung-tabung tersebut di atas dipusingkan selama 10 menit.

4. Supernatan yang dihasilkan dipipet dengan baik dan hati-hati sebanyak 3 ml dan

dileletakkan pada tabung reaksi.

5. Tambahkan larutan NaOH 1 mmol/l sebanyak 0,3 ml. campur dengan baik.

6. Diamkan selama 25 menit dan baca pada spektrofotometer.

7. Perhitungan: Kreatinin = DtDst

×Kadar standart

Kadar standart = 2.

3. Penentuan Asam Urat SerumMenentukan kadar asam urat dalam serum dapat dilakukan secara kuantitatif

(Caroll). Asam urat merupakan hasil akhir metabolisme senyawa-senyawa yang

mengandung inti purin. Kira-kira 80% asam urat yang terbentuk di dalam tubuh akan

diekskresi melalui urin. Asam urat akan dioksidasi menjadi allantoin dan

karbondioksida oleh fosfotungstat akan direduksi menjadi biru tungsten.

Alat:

1. Sediakan 3 tabung reaksi masing-masing tandailah dengan T (Test), S (Standart),

B (Blanko).

2. Pada tabung reaksi yang bertanda T ditambahkan 0,2 ml serum dan 2 ml larutan

pereaksi asam urat. Campurlah dengan baik. Diamkan 10 menit. Pusingkan 10

menit.

Pada tabung bertanda S tambahkanlah 0,2 ml larutan standart dan 2 ml larutan

pereaksi asam urat. Campurlah dengan baik. Diamkan 10 menit. Kemudian

dipusingkan selama 10 menit.

Pada tabung bertanda B ditambahkan 0,2 ml aquadest dan 2 ml larutan pereaksi

asam urat, campurlah dengan baik. Diamkanlah selama 10 menit. Kemudian

pusingkan selama 10 menit.

48

Page 4: 5pemeriksaan Fungsi Ginjal-referat

3. Ambillah 1,5 ml hasil centrifuge dari T tersebut dan taruhlah di tabung reaksi.

Tambahkan 1,5 ml larutan Natrium karbonat. Campur dengan baik. Diamkan 20-

30 menit. Baca dengan spektrofotometer intensitas warnanya (680 nm).

Ambil 1,5 ml sentrifugat dari S tersebut, teruhlah di tabung reaksi. Tambahkan

1,5 ml larutan Natrium bikarbonat. Campur dengan baik. Diamkan 20-30 menit.

Baca intensitas warnanya dengan spektrofotometer.

Ambillah 1,5 ml dari B tersebut. Taruhlah ditabung reaksi. Tambahkanlah 1,5 ml

Natrium karbonat. Campur dengan baik. Diamkan 20-30 menit. Baca intensita

warnanya dengan spektrofotometer

4. Perhitungan : Asam urat = DtDst

×5mg%

Nilai normal :

laki-laki : 3,5-7,5 mg% atau 0,210-0,445 mmol/l

Perempuan : 2,5-6,5 mg% atau 0,150-0,390 mmol/l

49