57762372-DIARE-KRONIK

download 57762372-DIARE-KRONIK

of 5

Transcript of 57762372-DIARE-KRONIK

  • 8/4/2019 57762372-DIARE-KRONIK

    1/5

    ReferatDIARE KRONIK dan TATALAKSANA

    Nama: Stephanie Salim

    N.I.M : 030.06.252Jakarta 2010Kepaniteraan Klinik SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUD KojaFakultas Kedokteran Universitas Trisakti

    Diare secara luas didefinisikan sebagai pasase abnormal dari cairanatau feses yang tidak berbentuk dengan frekuensi yang meningkat. Untukdewasa, feses dengan berat lebih dari 200 g/hari termasuk diare. Diaredisebut akut apabila durasinya 4 minggu.

    Diare kronik dapat dibagi menjadi 7 kategori berdasarkanpatofisiologinya:

    1. Diare OsmotikSaat feses melewati usus besar, osmolalitas feses sama denganosmolalitas serum, yaitu sekitar 290 mosm/kg. Dalam keadaan normal,ion-ion yang mempengaruhi adalah Na+, K+, Cl- , dan HCO3-. Osmolalitasfeses dapat diperkirakan dengan = (Na+ + K+) x2. Osmotic gap adalahperbedaan antara osmolalitas yang diukur dari feses (atau serum) denganperkiraan osmolalitas feses, yang normalnya kurang dari 50 mosm/kg.Peningkatan osmotic gap (>125 mosm/kg) menunjukkan bahwa diaretersebut disebabkan oleh ingesti atau malabsorpsi dari bahan yangbersifat osmotik aktif. Penyebab yang paling sering adalah defisiensidisakaridase (laktase), laxative abuse, dan sindroma malabsorpsi. Diareosmotik membaik dengan puasa. Diare osmotik yang disebabkan olehmalabsorpsi karbohidrat ditandai dengan distensi abdomen, kembung,dan flatus karena peningkatan gas dalam usus.

    2. Diare SekretorikPeningkatan sekresi usus atau penurunan absorpsi menyebabkan diare

    dengan volume feses yang banyak (>1 liter/hari) dengan osmotic gapyang normal. Perubahan tidak terlalu berarti jika berpuasa, dehidrasi dangangguan elektrolit mungkin terjadi. Penyebabnya termasuk tumorendokrin ( stimulasi usus atau sekresi pankreas), malabsorpsi garamempedu, dan laxative abuse. Evaluasi diare sekretoris terdiri dari antigenGiardia, antibodi Entamoeba histolitika, kultur Yersinia, glukosa darahpuasa, tes fungsi tiroid, dan ujicoba kolestiramin (cholybar, Questran).

    3. Diare InflamatorikDiare pada sebagian besar pasien dengan radang usus (inlammatorybowel disease) seperti kolitis ulserativa, penyakit Chron,dll. Gejala

    bervariasi termasuk nyeri perut, demam, berat badan menurun, danhematochezia.

  • 8/4/2019 57762372-DIARE-KRONIK

    2/5

    4. Kondisi MalabsorpsiPenyebab utama malabsorpsi adalah penyakit usus halus, reseksi usus,obstruksi limfatik, overgrowth bakteri pada usus halus, dan insufisiensipankreas. Karakteristiknya adalah berat badan menurun, diare osmotik,

    steatorrhea, dan kurang gizi.

    5. Gangguan MotilitasMotilitas abnormal usus sekunder dari penyakit sistemik ataupembedahan dapat menyebabkan diare karena waktu transit yangsebentar atau stasis dari isi usus dengan overgrowth bakteri, padaakhirnya menyebabkan malabsorpsi. Penyebab yang paling sering untukdiare kronik adalah sindroma kolon iritabel (Irritabe Bowel Syndrome).

    6. Infeksi KronikInfeksi parasit kronik dapat menyebabkan diare melalui berbagaimekanisme. Patogen yang terkait dengan diare termasuk protozoaGiardia, E. hystolitica, dan Cyclospora, juga nematoda usus. Infeksi bakteriseperti Aeromonas dan Plesiomonas jarang menjadi penyebab diarekronik. Pasien imunokompromais rentan terhadap infeksi yang dapatmenyebabkan diare baik akut maupun kronis, antara lain infeksi olehMicrosporida, Cryptosporidium, CMV, Isospora belli, Cyclospora, danMycobacterium avium complex.

    7. Diare FactitiousDiare ini terjadi pada pasien yang diduga memiliki riwayat penyakit

    psikiatrik atau tanpa riwayat penyakit diare sebelumnya. Penyebabnyadapat berupa infeksi intestinal, penggunaan yang salah terhadaplaksansia. Pasien ini umumnya wanita dengan diare kronik berat, nyeriabdomen, berat badan menurun, oedem perifer dan hipokalemia.Kejadian ini terjadi pada sekitar 15 % pasien diare kronik.

    EVALUASI

    Pendekatan diagnostik diare kronik, anamnesa dan pemeriksaan fisikyang teliti dapat mendasari kategori patofisiologi yang menuntundiagnosa kerja. Penilaian awal harus menilai karakteristik diare, termasukvolume, lendir, darah, flatus, kram, tenesmus, durasi, frekuensi, efekpuasa, stress, dan efek makanan tertentu (seperti produk susu, gandum,laksatif, buah). Pemeriksaan laboratorium dan penunjang lainnya antaralain:

    1. Leukosit Feses (Stool Leukocytes) : Merupakan pemeriksaan awalterhadap diare kronik. Leukosit dalan feses menunjukkan adanyainflamasi intestinal. Kultur bakteri dan pemeriksaan parasitdiindikasikan untuk menentukan adanya infeksi .Jika pasien dalamkeadaan immunocompromised, penting sekali kultur organisme yang

    tidak biasa seperti Kriptokokus, Isospora dan M.Avium Intracellulare.

  • 8/4/2019 57762372-DIARE-KRONIK

    3/5

    Pada pasien yang mendapat antibiotik, toksin C difficile harusdiperiksa.

    2. Volume Feses : Jika pada feses tidak terdapat leukosit atau eritrosit,infeksi enteric atau inflamasi sedikit kemungkinannya sebagaipenyebab diare. Feses 24jam harus dikumpulkan untuk mengukur

    output harian. Sekali diare harus dicatat(>250 ml/hari).3. Mengukur Beratdan Kuantitatif fecal fat pada feses 24 jam :

    Jika berat feses >300/g24jam mengkonfirmasikan adanya diare. Beratlebih dari 1000-1500 gr mengesankan proses sekretori. Jika fecal fatlebih dari 10g/24h menunjukkan proses malabsorbstif.

    4. Lemak Feses : Sekresi lemak feses harian 100 bercak merak orange per lapang pandang dari samplenoda sudan adalah positif. False negatif dapat terjadi jika pasien diet

    IBD Kanker

    Osmotic gap meningkat Osmotic gap normal

    Lemak fesesmeningkat:-Sindroma malabsorpsi- Insufisiensi pankreas- Overgrowth bakteri

    Lemak feses normal:-intoleransi laktosa- Sorbitol, laktulosa- Laxative abuse

    Berat feses normal:-Irritable bowel syndrome-Diare Factitious

    Berat fesesmeningkat:

    >1000 g: secretoryLaxative abuse

  • 8/4/2019 57762372-DIARE-KRONIK

    4/5

    rendah lemak. Test standard untuk mengumpulkan feses selama 72jam biasanya dilakukan pada tahap akhir. Eksresi yang banyak darilemak dapat disebabkan malabsorbsi mukosa intestinal sekunder atauinsufisiensi pankreas.

    5. Osmolalitas Feses : Diperlukan dalam evaluasi untuk menentukan

    diare osmotik atau diare sekretori. Elekrolit feses Na,K dan Osmolalitasharus diperiksa. Osmolalitas feses normal adalah 290mosm. Osmoticgap feses adalah 290mosm dikurangi 2 kali konsentrasi elektrolitfaeces (Na&K) dimana nilai normalnya

  • 8/4/2019 57762372-DIARE-KRONIK

    5/5

    3. Kodein, paregoric : Disebabkan memiliki potensi additif, obat inisebaiknya dihindari. Kecuali pada keadaan diare yang intractable.Kodein dapat diberikan dengan dosis 15-60 mg setiap 4 jam. Paregoricdiberikan 4-8 ml.

    4. Klonidin : -2 adrenergic agonis yang menghambat sekresi elektrolit

    intestinal. Diberikan 0,1-0,2 mg/hari selama 7 hari. Bermanfaat padapasien dengan diare sekretori, kriptospdidiosis dan diabetes.

    5. Octreotide : Suatu analog somatostatin yang menstimulasi cairaninstestinal danabsorbsi elektrolit dan menghambat sekresi melaluipelepasan peptida gastrointestinal. Berguna pada pengobatan diaresekretori yang disebabkan oleh VIPoma dan tumor carcinoid dan padabeberapa kasus diare kronik yang berkaitan dengan AIDS. Dosis efektif50mg 250mg sub kutan tiga kali sehari.

    6. Cholestiramin : Garam empedu yang mengikat resin, berguna padapasien diaresekunder karena garam empedu akibat reseksi intestinalatau penyakit ileum. Dosis 4 gr 1 s/d 3 kali sehari.