55007481 Korupsi Menurut Agama Nasrani

4
Pandangan Agama Kristen tentang Korupsi Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap korupsi dan Allah Bapa menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan syarat mengikuti jalannya. Di dalam agama Kristen, baik Katolik maupun Protestan korupsi sangat dilarang karena: 1. Korupsi identik dengan mencuri. Dalam 10 Perintah Tuhan, larangan kedelapan adalah larangan untuk mencuri. 10 Perintah Tuhan adalah salah satu norma yang dituangkan di Alkitab Perjanjian Lama dan merupakan inti dari etika Alkitab Perjanjian Lama. Dalam Keluaran 20:15, Allah berfirman “Jangan mencuri”. Demikian jelasnya larangan Tuhan untuk tidak mencuri. Sementara itu korupsi adalah mencuri dengan cara diam-diam, dengan cara halus mengurangi hak negara atau orang lain demi kepentingan pribadi. Larangan mencuri juga dikemukakan Yesus dalam bentuk yang berbeda, yaitu hukum mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Matius 22:39; Mark 12:31; Lukas 10:27). Hukum ini sama dengan hukum pertama, yaitu hukum untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan segenap akal budi. 2. Korupsi adalah perbuatan melanggar hukum. Firman Allah yang tertulis lengkap dalam Alkitab juga menyebutkan bahwa orang Kristen pun selain wajib taat perintahNya, juga berlaku sama terhadap hukum yang berlaku. Ini jelas tertulis dalam Roma 13:3, yang menyatakan ”ika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah (hukum), hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah (hukum)? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian daripadanya.” 3. Korupsi adalah pengingkaran kepada Tuhan yang Maha Memelihara Umatnya Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara saja dipeliharanya, apalagi manusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha yang dijalankannya selama berada di jalan Tuhan. Karena itu, korupsi jelas merupakan pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya. Jaminan-jaminan Tuhan dituliskan di Alkitab di ayat-ayat berikut ini : 1. Paulus menyatakan menasehati Timotius dalam 1 Timotius 6:6 Adalah benar bahwa melayani Allah membuat orang menjadi

description

mengenai apakah penjelasan agama mengenai korupsi

Transcript of 55007481 Korupsi Menurut Agama Nasrani

Page 1: 55007481 Korupsi Menurut Agama Nasrani

Pandangan Agama Kristen tentang Korupsi

Yesus dan keteladanannya adalah contoh nyata perang terhadap korupsi dan Allah Bapa menjamin umatnya untuk hidup berkecukupan dengan syarat mengikuti jalannya.

Di dalam agama Kristen, baik Katolik maupun Protestan korupsi sangat dilarang karena:

1. Korupsi identik dengan mencuri.

Dalam 10 Perintah Tuhan, larangan kedelapan adalah larangan untuk mencuri. 10 Perintah Tuhan adalah salah satu norma yang dituangkan di Alkitab Perjanjian Lama dan merupakan inti dari etika Alkitab Perjanjian Lama.

Dalam Keluaran 20:15, Allah berfirman “Jangan mencuri”. Demikian jelasnya larangan Tuhan untuk tidak mencuri. Sementara itu korupsi adalah mencuri dengan cara diam-diam, dengan cara halus mengurangi hak negara atau orang lain demi kepentingan pribadi.

Larangan mencuri juga dikemukakan Yesus dalam bentuk yang berbeda, yaitu hukum mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri (Matius 22:39; Mark 12:31; Lukas 10:27). Hukum ini sama dengan hukum pertama, yaitu hukum untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati dan dengan segenap akal budi.

2. Korupsi adalah perbuatan melanggar hukum.

Firman Allah yang tertulis lengkap dalam Alkitab juga menyebutkan bahwa orang Kristen pun selain wajib taat perintahNya, juga berlaku sama terhadap hukum yang berlaku. Ini jelas tertulis dalam Roma 13:3, yang menyatakan ”ika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah (hukum), hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah (hukum)? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian daripadanya.”

3. Korupsi adalah pengingkaran kepada Tuhan yang Maha Memelihara Umatnya

Dari sisi iman Kristen, Allah telah tegas menyebutkan bahwa burung di udara saja dipeliharanya, apalagi manusia. Demikian umat tak perlu ragu akan usaha yang dijalankannya selama berada di jalan Tuhan. Karena itu, korupsi jelas merupakan pengingkaran terhadap keberadaan Tuhan dan jaminannya. Jaminan-jaminan Tuhan dituliskan di Alkitab di ayat-ayat berikut ini :

1. Paulus menyatakan menasehati Timotius dalam 1 Timotius 6:6 “Adalah benar bahwa melayani Allah membuat orang menjadi sangat kaya jika mereka telah merasa puas dengan yang dimilikinya.”

Di Matius 6:25-26 disebutkan “Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?; Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?”

4. Korupsi adalah tanda ketamakan manusia.

Tuhan sangat mengutuk manusia yang tamak. Dalam cerita-cerita di Alkitab, orang-orang tamak akan diberikan hukuman karena ketamakannya itu. Seerti pada cerita Gehazi, pelayan Nabi Elisa yang mengambil pemberian Panglima Kerajaan Aram, yakni Naaman, atas kesembuhannya dari penyakit kusta. Alih-alih ingin mendapatkan hadiah yang ditolak Nabi Elisa, Gehazi malah mendapat tulah berupa kusta yang sebelumnya diderita Naaman (II Raja-raja 5:1-27)

Page 2: 55007481 Korupsi Menurut Agama Nasrani

Jenis-jenis Korupsi di dalam Alkitab

Dalam Perjanjian lama maupun Baru, disebutkan jenis-jenis korupsi menurut stratanya:

1. korupsi karena kebutuhan (by need)

Merupakan jenis korupsi yang paling ringan. Karena dilakukan dalam keadaan terpaksa atau karena kebutuhan yang mendesak. Contoh pada saat ini misalnya pembantu yang mengambil kembalian uang belanja untuk memberi uang saku kepada anaknya. Meskipun demikian, korupsi tidak boleh dilakukan meskipun untuk mencukupi kebutuhan. Karena Allah menjamin akan penghidupan umat yang mau percaya kepadanya. Korupsi karena kebutuhan akan gaya hidu mewah tidak termasuk dalam kriteria korupsi by need.

2. karena kesempatan (by chance)

Merupakan jenis korupsi yang tercipta karena ada kesempatan, lemahnya sistem atau kurangnya pengawasan. Pada dasarnya kesempatan bisa “ada” atau “diada-adakan”. Jadi bisa jadi manusia karena kebutuhan atau ketamakannya menciptakan kesempatan untuk terjadinya korupsi. Sebesar apapun kesempatan yang terbuka, korupsi tetap tergolong pencurian dan dilarang oleh agama Kristen.

3. karena ketamakan (by greed)

Merupakan jenis korupsi yang terberat. Pelaku korupsi biasanya sudah kaya, namun tetap melakukan korupsi untuk mempertahankan gaya hidupnya yang foya-foya. Seperti yang disebutkan tadi bahwa Tuhan melaknat orang-orang yang tamak dan akan memberikan hukuman kepada mereka. Terutama apabila yang dikorupsi adalah harta orang-orang miskin yang jauh lebih membutuhkan daripada mereka. Maka hukuman yang terberat akan diberikan kepadanya.

Contoh-Contoh Korupsi dalam Alkitab

Banyak contoh-contoh korupsi dalam Alkitab baik dalam perjanjian lama dan perjanjian baru, diantaranya adalah:

1. Peristiwa disuapnya Yudas Iskariot, salah satu murid Yesus untuk mengkhianatinya yang diceritakan oleh Alkitab dalam Matius 26:14-16 “Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.; Ia berkata: "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?" Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.; Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.”

Merupakan peristiwa penyuapan dan pengkhianatan termahsyur dan terkeji yang terjadi dalam sejarah umat Kristen.

2. Umat Israel yang keluar dari Mesir dan mengindahkan perintah Tuhan yang memelihara mereka dengan datangnya burung puyuh pada waktu senja dan roti dari surga (manna). Umat Israel bukannya mengambil sesuai perintah Tuhan, yakni segomer seorang, melainkan mengambil berlebihan. Upahnya, makanan yang mereka simpan malah menjadi busuk dan berulat (Keluaran 16:11-21).

Gratifikasi Menurut Pandangan Umat Kristen

Page 3: 55007481 Korupsi Menurut Agama Nasrani

Dalam 2 Raja-Raja 5:1-27 diceritakan tentang Panglima Kerajaan Aram, Naaman dan Nabi Elisa beserta pelayannya, Gehazi. Diceritakan bahwa seorang anglima Kerajaan Aram yang bernama Naaman adalah seorang yang berpenyakit kusta. Lalu dia datang kepada Nabi Elisa. Nabi Elisa memerintahkannya untuk mandi sebanyak tujuh kali di sungai Yordan untuk menghilangkan kustanya. Dan benarlah sembuh kustanya. Naaman yang bergembira datang menghadap Nabi Elisa lagi untuk berterima kasih karena telah menyembuhkannya. Naaman menghadiahinya dengan bermacam-macam hadiah. Namun Nabi Elisa menolaknya dan berkata "Demi TUHAN yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan, sesungguhnya aku tidak akan menerima apa-apa."

Cerita di atas menjelaskan bahwa Nabi Elisa tidak mau menerima gratifikasi atau hadiah dari Naaman karena menyembuhkan kustanya. Karena pada dasarnya Nabi Elisa adalah pelayan Tuhan yang tujuannya adalah melayani umatNya, bukannya dilayani oleh umatNya. Adapun bila Naaman ingin berterimakasih, maka dia dapat menyedekahkan hartanya (melalui perpuluhan atau kolekte ke gereja). Demikian jelaslah bahwa agama Kristen melarang adanya pemberian/ gratifikasi kepada pelayan masyarakat.

Lalu dalam cerita yang sama, Gehazi, pelayan daripada Nabi Elisa berbuat curang dengan menyusul Naaman yang sudah pergi dan mengatakan bahwa Nabi Elisa menginginkan hadiah-hadiah yang Naaman ingin berikan tersebut padahal Gehazi ingin menyimpannya untuk dirinya sendiri. Ini adalah contoh penyelewengan jabatan. Gehazi, sebagai pelayan Nabi Elisa memakai nama Nabi Elisa untuk memperkaya dirinya sendiri. Lalu kemudian apa yang terjadi pada Gehazi? Dia kemudian menderita penyakit yang dulu diderita Naaman, yaitu kusta.