5 m, Poace, Swot Revisi

download 5 m, Poace, Swot Revisi

of 17

Transcript of 5 m, Poace, Swot Revisi

Pengkajian 5M

PENGKAJIAN 5M

1. ManJumlah personil yang ada tergabung dalam tim imunisasi bayi dan balita ini belum sesuai dengan kebutuhan program. Akan terjadi double job karena masing-masing personil dalam tim ada yang memegang lebih dari satu program sehingga terkadang kurang fokus.

Koordinator: Wahyu, Amd.KebPlanningSaat melakukan program imunisasi bayi dan balita pada saat ini akan dibantu oleh 8 mahasiswa praktek profesi kesehatan dari Universitas Brawijaya dan di bantu oleh kader-kader yang akan dibentuk.

OrganizingPengorganisasian program imunisasi bayi dan balita akan dibentuk kader-kader yang akan meneruskan dan bermanfaat untuk melaksanakan program pengembangan imunisasi bayi dan balita.ActuatingPemberdayaan masyarakat, peningkatan profesionalisme pengelolaan program dengan pembentukan kader imunisasi bayi dan balita di masyarakat.ControllingKontroling terhadap keefektifan imunisasi bayi dan balita di daerah tertentu dilakukan oleh bidan dan perangkat desa yang kemudian dilaporkan kepada Kepala Program. Kemudian ini dilaporkan kepada Kepala Puskesmas yang kemudian diteruskan ke Kepala Dinkes dan kemudian dilaporkan ke Pusat.Evaluasi Kader mampu melakukan penyuluhan tentang imunisasi bayi dan balita dan mampu mengkoordinir seluruh elemen masyarakat untuk tetap menjaga imunisasi bayi dan balita kedepannya.2. MaterialAlat yang digunakan untuk menjalankan program ini meliputi kuesioner, lembar verifikasi yang telah disediakan oleh dinas kesehatan terkait.PlanningAlat yang digunakan akan ditabulasi dan dikelompokkan sesuai masalah yang sering muncul pada pengkajian dan akan didiskusikan untuk mencari penyelesaian masalah.OrganizingKuesioner digunakan untuk mengkaji status kesehatan masyarakat serta imunisasi bayi dan balita yang ada di masyarakat tersebut dilakukan oleh mahasiswa keperawatan Universitas BrawijayaActuatingDilakukan pengkajian sesuai jumlah sampel yang telah dihitung, serta dilakukan diskusi hasil pengkajian dengan mengundang seluruh elemen masyarakat dan perwakilan setiap RT yang berada di dusun Klampok BawahControllingKontroling terhadap kuesioner yang diberikan kepada masyarakat dilakukan oleh pembimbing klinik dan pembimbing Akademik yang bertugas dari Universitas BrawijayaEvaluasi

Kuesioner dan hasil kuesioner dilevaluasi oleh setiap mahasiswa yang melakukan pengkajian dan di laporkan kepada pembimbing Akademik3. MetodeMetode yang telah dilakukan dalam program imunisasi bayi dan balita ini antara lain: Survey,pengawasan, pemantauan, pengambilan sampel air. PlanningMemberdayakan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan mengenai pentingnya imunisasi bayi dan balita dengan mengikuti jadwal pelaksaan posyandu yang telah ditentukan.OrganizingPengorganisasian metode tersebut dapat dilaksanakan dengan pemantauan, pengawasan oleh beberapa kader yang telah dibentuk dan perangkat desaActuatingActualisasi dari metode tersebut dilakukan pengarahan dan Pengawasan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita ini dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas dan digerakkan oleh yang bertugas dari ketua imunisasi bayi dan balita.ControllingPengarahan dan Pengawasan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita ini dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas

EvaluasiEvaluasi terhadap metode yang dilakukan adanya laporan tertulis dan dokumentasi dari perangkat desa bahwa pengawasan dan pemantauan diwilayah tersebut telah terlaksana dengan baik.

4. MachineDalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti Dinas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat.PlanningDalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita bekerja sama dengan pejabat desa setempat, elemen-elemen masyarakat dan bidan desa, kader-kader Posyandu, PKK, tokoh masyarakat serta masyarakat

OrganizingPengorganisasian dilakukan oleh pejabat desa setempat dan dibantu oleh mahasiswa prkatek keperawatan Universitas Brawijaya.ActuatingKolaborasi antara ternaga kesehatan dan pihak-pihak yang terkait selama ini sudah berjalan dengan baik. Tim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang menyediakan peralatan, kemudian juga menjalin kerja sama dengan bidan desa, dan kader-kader Posyandu dan PKK yang sudah ada di desa tersebutControllingControlling terhadap keefektifan tersebut dibuktikan dengan keterlibatan Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat dalam melaksanakan implementasi dari program imunisasi bayi dan balitaEvaluasiAdanya bukti keterlibatan Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK,serta peran serta masyarakat desa untuk melaksanakan program imunisasi bayi dan balita5. MoneyDana yang dikeluarkan untuk menjalankan program ini diperoleh dari dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan) sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing Puskesmas.PlanningUntuk program imunisasi bayi dan balita disini dana diperoleh dari BOK untuk menjalankan program sesuai dinas kesehatan. Namun, dalam pelaksanan praktek profesi kesehatan mahasiswa keperawatan didanai dengan iuran masing-masing mahasiswa dan bertujuan untuk memberdayakan masyarakan bukan untuk pembiayaan pembuatan tempat-tempat umum imunisasi bayi dan balita.

OrganizingPengorganisasian dana dengan pembentukan bendahara umum pemegang iuran mahasiswa dan pembentukan bendahara-bendaraha setiap acara berlangsung.ActuatingPengelolaan dana dari iuran mahasiswa digunakan untuk pengadaan lokmin dan acara-acara yang dilakukan untuk pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan hidup sehat dan bersih

ControllingControlling dana dilakukan oleh bendahara umum dari Mahasiswa dengan adanya laporan bukti nota secara tertulis

EvaluasiEvaluasi dana yang telah digunakan terdapat laporan bukti secara tertulis.

3.2.2.4 Pengkajian POACE

PENGKAJIAN POACE

a. Planning

Untuk program imunisasi bayi dan balita di Puskesmas Dau sudah terplanning dengan baik sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dari Kementrian Kesehatan. Visi: dengan pelayanan kesehatan berstanndart internasional kita wujudkan masyarakat kecamatan Dau sehat dan mandiri menuju kabupaten malang sehat dan MDGs 2015Misi:

1. Meningkatkan kemandirian massyarakat di bidang kesehatan melaliu pemberdayaan masyarakat, swasta, dan kerjasama lintas sector2. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan pada masyarakat

3. Meningkatkan kualitas program kesehatan masyarakat dan monitoring

4. Meningkatkan kualitas sumberdaya kesehatan

5. Meningkatkan kualitas manajemen dan tertib administrasi.

b. Organizing

Organisasi pelaksana untuk program imunisasi bayi dan balita bidang sanitasi dasar ini disesuaikan dengan kebutuhan program dan ketersediaan sumber daya manusia yang ada di Puskesmas. c. Actuating

Berdasarkan visi, misi, kebijaksananaan, dan tujuan program imunisasi bayi dan balita pada sanitasi dasar ini, maka strategi yang dirumuskan adalah: Pemberdayaan masyarakat, peningkatan profesionalisme pengelolaan program, Desentralisasi, dan pembangunan berwawasan imunisasi bayi dan balita.

Pengarahan dan Pengawasan

Pengarahan dan Pengawasan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita dalam sanitasi dasar ini dilakukan langsung oleh Kepala Puskesmas. Supervisi

Pendampingan terhadap pengelolaan program imunisasi bayi dan balita sanitaasi dasar ini dilakukan langsung oleh kepala program Komunikasi

Ada buku yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan secara terperinci yang telah dilakukan oleh tim beserta evaluasinya. Alurnya berawal dari bidan desa dan perawat desa yang mendokumentasikan kemudian disampaikan kepada kepala program di puskesmas selanjutnya pendokumentasian disampaikan ke dinas kesehatan terkait. Komunikasi antar tim dilakukan langsung sebelum dan setelah program dilaksanakan. Kolaborasi

Kolaborasi antara ternaga kesehatan dan pihak-pihak yang terkait selama ini sudah berjalan dengan baik. Tim bekerja sama dengan Dinas Kesehatan yang menyediakan peralatan, kemudian juga menjalin kerja sama dengan perawat desa, bidan desa, dan kader-kader Posyandu dan PKK yang sudah ada di desa tersebut.d. Controling

Kontroling terhadap keefektifan sanitasi dasar di daerah tertentu dilakukan oleh bidan dan perawat desa yang kemudian dilaporkan kepada Kepala Program. Kemudian ini dilaporkan kepada Kepala Puskesmas yang kemudian diteruskan ke Kepala Dinkes dan kemudian dilaporkan ke Pusat.

e. Evaluasi

Evaluasi terhadap keberhasilan program dilakukan di akhir pelaksanaan program sesuai dengan kriteria hasil yang telah ditetapkan di awal. Akan tetapi evaluasi dari program ini kurang terstandar sesuai dengan kebijakan dari pusat sehingga perlu untuk disamakan lagi persepsi kriteria evaluasi antara teori dan di lapangan3.2.2.5 Analisa SWOTStrengthWeakness

Man

1. Sudah adanya petugas kesehatan dari Puskesmas Dau yang bertanggung jawab terhadap program imunisasi bayi dan balita di dusun Klampok Bawah desa Kucur2. Perangkat Desa Kucur, perangkat dusun Klampok Bawah, serta tenaga kesehatan di desa kooperatif dan mendukung dalam pelaksanaan program imunisasi bayi dan balita 3. Masyarakat aktif dalam kegiatan posyandu 4. Sebagian besar masyarakat (orangtua) sadar akan pentingnya imunisasi bayi dan balita Material

1. Sudah tersedianya lembar observasi dan evaluasi dari puskesmas Dau untuk memantau imunisasi bayi dan balita

2. Sudah adanya pedoman khusus dari puskesmas tentang imunisasi bayi dan balitaMethode

1. Sudah dilakukannya observasi, pengawasan, dan pengambilan sampel air oleh perangkat desa serta puskesmas terkait pemakaian jamban oleh warga terutama di dusun Klampok Bawah2. Ada kegiatan rutin warga seperti pengkajian, PKK, dan kerja bakti

3. Sudah pernah dilakukannya penyuluhan kesehatan oleh perangkat desa terkait pemakaian jamban tersebutMachine

1. Ada program khusus dari Puskesmas Dau terkait imunisasi bayi dan balita di desa Kucur terutama untuk menciptakan 100% bayi dan balita terimunisasi2. Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti DInas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat.

Money

1. Ada sumber keuangan khusus dari masyarakat desa sendiri untuk membantu warga yang ingin membangun jamban namun kekurangan danaMan

1. Jumlah personil yang ada tergabung dalam tim imunisasi bayi dan balita bidang sanitasi dasar ini belum sesuai dengan kebutuhan program

2. Masing-masing personil memegang lebih dari satu program sehingga dalam pelaksanaanya menjadi kurang focus dan optimal

3. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita terbatas karena belum pernah mengikuti pembinaan sebelumnya4. Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang kurang

5. Ada beberapa warga yang tidak kooperatif terhadap program yang telah direncanakan bersama, misal: tidak mau mengikuti penyuluhan kesehatanMaterial

1. Tidak terdapat buku panduan khusus untuk masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita2. Fasilitas yang disediakan untuk menjalankan program ini masih kurangMethode

1. Belum ada inovasi terbaru untuk menjalankan program imunisasi bayi dan balita, hanya sebatas survey rumah-rumah, pengawasan, serta penyuluhan2. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya penyuluhan kesehatan terkait program tersebut sehingga terdapat beberapa warga yang tidak tahu jika ada penyuluhan kesehatan3. Tidak ada rencana kegiatan rutin untuk program imunisasi bayi dan balita terkait pemakaian jamban di desa Gading Kulon iniMachine

1. Kurangnya monitoring dan evaluasi rutin dan berkala dari pihak puskesmas kepada kader dan perangkat desa

Money

1. Tidak ada anggaran dari Desa untuk program imunisasi bayi dan balita terutama untuk pembangunan jamban bagi warga yang kurang mampu

OportunityThreat

Man

1. Adanya dukungan positif dari pihak kepala keluarga warga dusun Klampok Bawah terhadap program ini sehingga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang belum mengimunisasikan bayi balitanya untuk melakukan imunisasi2. Adanya dukungan dari pihak posyandu dalam pemberian pengetahuan tentang pentingnya imunisasi bayi dan balitaMaterial

1. Adanya buku tentang pedoman pemakaian jamban yang tepatMethode

1. Dapat dilakukan penyuluhan kesehatan terkait imunisasi bayi dan balita di Sekolah Dasar sehingga membiasakan siswanya mulai dini mengenal pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama pemakaian jamban yang tepatMachine

-Money

-Man

1. Terdapat beberapa warga yang memiliki anggapan bahwa imunisasi bayi dan balita tersebut kurang penting karena akan menghabiskan biaya serta tidak tidak berdampak apapun untuk bayi dan balitanya mendatangMaterial

-Methode

-Machine

-

Money

-

SKOR SWOT

StrengthSkorBobotTotal

Man

1. Sudah adanya petugas kesehatan dari Puskesmas Dau yang bertanggung jawab terhadap program imunisasi bayi dan balita di dusun Klampok Bawah Gading Kulon

2. Perangkat Desa Gading Kulon, perangkat dusun Klampok Bawah, serta tenaga kesehatan di desa kooperatif dan mendukung dalam pelaksanaan program imunisasi bayi dan balita ini 3. Perangkat desa dan dusun (Kepala desa, Kepala dusun, Ketua RT) sudah dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakatnya terkait imunisasi bayi dan balita terutama masalah penggunaan jamban yang tepat4. Masyarakat aktif dalam kegiatan lingkungannya (PKK dan pengajian)

5. Sebagian besar masyarakat sadar akan pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama penggunaan jambanMaterial

1. Sudah tersedianya lembar observasi dan evaluasi dari puskesmas Dau untuk memantau imunisasi bayi dan balita terutama terkait pemakaian jamban oleh masyarakat

2. Sudah adanya pedoman khusus dari puskesmas tentang criteria penggunaan jamban yang tepat 3. Sebagian besar masyarakat memiliki lahan yang cukup untuk pembuatan jamban

Methode

1. Sudah dilakukannya observasi, pengawasan, dan pengambilan sampel air oleh perangkat desa serta puskesmas terkait pemakaian jamban oleh warga terutama di dusun Klampok Bawah2. Ada kegiatan rutin warga seperti pengkajian, PKK, dan kerja bakti3. Sudah pernah dilakukannya penyuluhan kesehatan oleh perangkat desa terkait pemakaian jamban tersebut

Machine

1. Ada program khusus dari Puskesmas Dau terkait imunisasi bayi dan balita di desa Gading Kulon terutama untuk menciptakan 100% pemakaian jamban oleh warga2. Dalam menjalankan program imunisasi bayi dan balita ini bekerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, seperti DInas Kesehatan, Pejabat Desa setempat (Ka. Desa, Ka. Dusun, Ka. RT/RW), perawat desa, bidan desa, kader-kader Posyandu, dan PKK, serta masyarakat setempat.Money

1. Ada sumber keuangan khusus dari masyarakat desa sendiri untuk membantu warga yang ingin membangun jamban namun kekurangan dana0,050,10,07

0,060,10,05

0,080,10,090,080,040.030,10,05

34

43

4

34

44333

4

40,15

0,4

0,280,180,40,150,240,40,360,240,120,090,40,2

13,61

WeaknessSlorBobotTotal

Man

1. Jumlah personil yang ada tergabung dalam tim imunisasi bayi dan balita bidang sanitasi dasar ini belum sesuai dengan kebutuhan program 2. Masing-masing personil memegang lebih dari satu program sehingga dalam pelaksanaanya menjadi kurang focus dan optimal

3. Pengetahuan dan kemampuan masyarakat tentang imunisasi bayi dan balita serta pemakaian jamban yang tepat terbatas karena belum pernah mengikuti pembinaan sebelumnya4. Sebagian besar masyarakat memiliki tingkat pendidikan yang kurang 5. Motivasi masyarakat untuk mengubah perilaku hidup sehat yang kurang karena factor kebiasaan sehingga masih ada warga yang telah memiliki jamban namun tidak menggunakannya dan tetap menggunakan sungai6. Ada beberapa warga yang tidak kooperatif terhadap program yang telah direncanakan bersama, misal: tidak mau mengikuti penyuluhan kesehatanMaterial

1. Tidak terdapat buku panduan khusus untuk masyarakat tentang pemakaian jamban yang tepat

2. Fasilitas yang disediakan untuk menjalankan program ini masih kurang

Methode

1. Belum ada inovasi terbaru untuk menjalankan program imunisasi bayi dan balita, hanya sebatas survey rumah-rumah, pengawasan, serta penyuluhan

2. Kurangnya sosialisasi kepada masyarakat tentang adanya penyuluhan kesehatan terkait program tersebut sehingga terdapat beberapa warga yang tidak tahu jika ada penyuluhan kesehatan3. Tidak ada rencana kegiatan rutin untuk program imunisasi bayi dan balita terkait pemakaian jamban di desa Gading Kulon ini

Machine

1. Kurangnya monitoring dan evaluasi rutin dan berkala dari pihak puskesmas kepada kader dan perangkat desa

Money

1. Tidak ada anggaran dari Desa untuk program imunisasi bayi dan balita terutama untuk pembangunan jamban bagi warga yang kurang mampu0,1

0,080,060,080,10,080,040,060,1

0,050,060,09

0,144

334323

42

33

3

0,40,320,180,240,40,240,080,180,40,10,180,27

0,3

13,29

OpportunitySkorBobotTotal

Man

1. Adanya dukungan positif dari pihak kepala keluarga warga dusun Klampok Bawah terhadap program ini sehingga dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain untuk dapat menggunakan jamban dengan tepat di rumah

2. Adanya dukungan dari pihak Sekolah Dasar dalam pemberian pengetahuan tentang penggunaan jamban yang tepat pada siswanya sehingga dapat membiasakan siswanya mengenal jamban dan dapat menggunakannya dengan tepat mulai dini

Material

1. Adanya buku tentang pedoman pemakaian jamban yang tepatMethode

1. Dapat dilakukan penyuluhan kesehatan terkait imunisasi bayi dan balita di Sekolah Dasar sehingga membiasakan siswanya mulai dini mengenal pentingnya imunisasi bayi dan balita terutama pemakaian jamban yang tepatMachine

-

Money

1. 0,40,3

0,10,24

3331,60.90,30,6

13,4

TreathSkorBobotTotal

Man

1. Terdapat beberapa warga yang memiliki anggapan bahwa penggunaan jamban tersebut kurang penting karena akan menghabiskan biaya serta tidak adanya dampak negatif jika BAB di sungaiMaterial

-

Methode

-

Machine

-

Money

-111

11

S-W= 3,61-3,29= 0,32O-T= 3,4-1= 2,4DAFTAR MASALAH

1. Resiko rentan perilaku kesehatan

2. Kurang pengetahuan

3. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas

4. Hambatan pemeliharaan lingkunganPrioritas Masalah

NoMasalahIJUM

MgxSvxMnxNcxAf

MgSvMnNcAf

1Resiko rentan perilaku kesehatan33434432

2Kurang pengetahuan 44344960

3Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas32433216

4Hambatan pemeliharaan lingkungan43344576

Keterangan :

Kecenderungan besar dan seringnya kejadian masalah tersebut (magnitude)

Besarnya kerugian yang ditimbulkan (severity)

Bisa dipecahkan (manageability)

Nursing concern

Ketersediaan sumber daya (affordability)

Nilai yang diberikan pada aspek 1 sampai 5 (nilai 1 = sangat kurang, nilai 2 = kurang, nilai 3 = cukup, nilai 4 = besar/bisa/tersedia dan nilai 5 = sangat besar/sangat bisa/sangat tersedia) MasalahPrioritas

Kurang Pengetahuan1

Hambatan pemeliharaan lingkungan 2

Resiko rentan perilaku kesehatan3

Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas 4

3.2.2.6 Plan Of Action

1. Hambatan pemeliharaan lingkungan NoPenyebabCara Penyelesaian Masalah

1.Penyuluhan tentang Demam Berdarah kurang. Memberikan penyuluhan mengenai DBD (upaya preventif, kuratif).

2Kurangnya kesadaran untuk mengubah perilaku untuk memperkecil kerentanan. Mengadakan pemberantasan sarang nyamuk: safari desa bersih. Kolaborasi dengan perangkat desa dan PKK untuk mengarah warga untuk melakukan safari desa bersih.

3Masyarakat cenderung mengubah perilaku hanya pada saat terkena DBD. Melibatkan masyarakat dalam menjaga lingkungan di sekitar: pembersihan sarang nyamuk dengan kegiatan kerja bakti.

Kolaborasi dengan perangkat desa dalam upaya persuasif. Penanaman tumbuhan pengusir nyamuk.

2. Resiko rentan perilaku kesehatan NoPenyebabCara Penyelesaian Masalah

1.Kurangnya manajemen dalam menggerakan kesadaran masyarakat mengenai pencegahan DBD yang hanya dilakukan pada saat munculnya kasus DBD Penggerakan proses actuating dengan melibatkan semua komponen di dalam masyarakat (partnership)

3. Kurang Pengetahuan NoPenyebabCara Penyelesaian Masalah

1.Kurang terpaparnya siswa terhadap informasi tentang DBD. Pemberikan penyuluhan tentang DBD (pencegahan dan upaya untuk mengatasinya. Pelatihan cara menemukan jentik nyamuk.

Pembentukan siswa sadar jentik (semantik).

2Program UKS lebih cenderung mengarah pada tindakan kuratif: pusing, pingsan, dll. Kolaborasi dengan guru UKS untuk mengarahkan siswa dalam aplikasi tindakan preventif pembasmian sarang nyamuk di sekolah.

4. Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas NoPenyebabCara Penyelesaian Masalah

1.Kurang pengetahuan kader jumantik berkaitan dengan minimnya pajanan informasi dan pelatihan. Pelatihan kader jumantik. Pemberian buku pedoman kader jumantik.

2Struktur organisasi (beran, fungsi) dan anggaran dana yang belum jelas. Pelatihan manajemen program jumantik

3.3 ANALISA DATA

3.3.1 Analisa Kesehatan Wilayah Binaan DATAINDIKATOR

Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa Sumber Sekar pada bulan Juni 2012 yaitu 83.3% Pada tahun 2010 ditemukan 4 kasus DBD di Dusun Klampok Bawah sementara Pada Tahun 2012 bulan Juli ditemukan 1 kasus DBD Standar ABJ sesuai kebijaksanaan program P2-DBD tahun 2004 adalah 95 %

Jumlah kader jumantik di Desa Sumber Sekar yaitu 3 orang Kader jumantik belum terlaksana secara sistematis

Kader jumantik belum mendapatkan pelatihan Standar jumlah kader jumantik yaitu 5 kader per desa (Depkes, 1992)

Proses penggerakan masyarakat belum terlaksana secara maksimal Actuating merupakan usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa sehingga mereka berkeinginan dan berusaha untuk mencapai tujuan khususnya di bidang kesehatan oleh karena para anggota tersebut juga ingin untuk mencapai tujuan tersebut dengan melalui berbagai pengarahan dan motivasi

Hasil kuesioner pre test mengenai DBD untuk SD Sumber Sekar 1 untuk nilai 70 yaitu 56/139= 40%

Hasil kuesioner pre test mengenai DBD untuk SD Sumber Sekar 3 untuk nilai 70 yaitu 31/54= 57% Seluruh siswa SD Sumber Sekar 1 dan 3 memperoleh nilai 70 yaitu 100%

3.3.2 Analisa Data Asuhan KeperawatanNO.DATAETIOLOGIMASALAH

1. Masih ditemukannya jentik di vas bunga, kaleng bekas, kolam, dan tempat penampungan air kulkas

Kurangnya masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan

Sosialisasi secara berkelanjutan kepada warga mengenai DBD masih kurang

Terdapat kandang ternak yang berdekatan dengan rumah

Warga kurang memahami mengenai DBDHambatan pemeliharaan lingkungan

2. Kurangnya pemantauan kepada masyarakat mengenai tindakan pencegahan DBD

Masyarakat melakukan tindakan pencegahan DBD saat kasus DBD terjadi

Resiko rentan perilaku kesehatan

3. Hasil kuesioner pre test untuk SD Sumber Sekar 1 untuk nilai 70 yaitu 56/139= 40%

Hasil kuesioner pre test untuk SD Sumber Sekar 3 untuk nilai 70 yaitu 31/54= 57%

Kurang Pengetahuan

4. Belum terbentuknya struktur organisasi yang jelas

Program yang telah dijalankan adalah pemantauan Angka Bebas Jentik (ABJ)

Pendokumentasian terkait dengan daftar nama warga yang menderita DB dan dokumentasi nilai ABJ Kader jumantik kurang mengerti mengenai peran, tugas, dan buku panduan jumantik

Kesiapan untuk meningkatkan koping komunitas

O

5

4

3

2

1

-10 - 9 -8 - 7 -6 -5 - 4 - 3 -2 - 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-1

-2

-3

W

S

T

Pengetahuan dan motivasi masyarakat tentang kebersihan lingkungan terkait DBD masih kurang.

Kurangnya sosialisasi secara berkelanjutan kepada warga mengenai DBD

Terdapatnya jentik di vas bunga, kaleng bekas, kolam, dan tempat penampungan air kulkas

Pengetahuan siswa-siswi SD tentang DBD rendah.

Kurang terpaparnya informasi DB

Hasil kuesioner pre test untuk nilai 70 yaitu 40% dan 57%

Dilakukan pembagian kuesioner pre test mengenai DBD

Adanya kader jumantik

Kurangnya pelatihan kader jumantik

Struktur organisasi, peran, dan fungsi belum jelas

Kurang terpaparnya informasi mengenai DBD dan pelatihan jumantik

Kurang pengetahuan kader jumantik

Kurang efektifnya kinerja kader jumantik

Kasus DBD terjadi lagi

Masyarakat melakukan tindakan pencegahan DBD saat kasus DBD terjadi

Kegiatan penggerakan masyarakat kurang maksimal

Kurangnya proses penggerakan masyarakat mengenai DBD