5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI...

24
Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB Analisis Regresi 1 Pokok Bahasan : Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Transcript of 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI...

Page 1: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Analisis Regresi 1Pokok Bahasan :Diagnosa Model Melalui Pemeriksaan Sisaan dan Identifikasi Pengamatan Berpengaruh

Page 2: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

SisaanSisaan adalah menyimpangnya nilai amatan yiterhadap dugaan nilai harapannya

Sisaan untuk suatu amatan ke-i:Sisaan baku

iiy xbb]x|[Y E ]x|[Y E 10ii iii yye

s

es

yyr iyy

iiiii

ˆ

ˆ Bisa digunakan untuk memeriksa kebenaran menyebar N(0,1) i

Kurang tepat sebab ragam (ei) = s2 (1-hii)

2

21 , )1( xx

xxnhhser

k

iii

iiii

Page 3: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Informasi-informasi yang Didapat Melalui Sisaan Bisa melihat pola sebaran peubah acak Y Melalui sisaan, kita dapat mengetahui apakah asumsi-asumsi yang disyaratkan pada pendugaan dengan MKT dipenuhi atau tidak Melalui sisaan, kita juga dapat menguji parameter regresi, sehingga kita perlu mengetahui sebaran sisaan Melalui sisaan, kita juga bisa melihat apakah model yang kita pilih pas atau tidak Melalui sisaan, kita juga bisa melihat apakah sebuah pengamatan merupakan pencilan atau bukan Melalui sisaan, kita juga bisa melihat apakah sebuah pengamatan merupakan pengamatan berpengaruh atau bukan

Page 4: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh: menghitung sisaan

i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13Y 10.98 11.13 12.51 8.4 9.27 8.73 6.36 8.5 7.82 9.14 8.24 12.19 11.88X1 20 20 23 20 21 22 11 23 21 20 20 21 21

i 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25Y 9.57 10.94 9.58 10 8.11 6.83 8.88 7.7 8.47 8.86 10.4 11.08X1 19 23 20 22 22 11 23 20 21 20 20 22

Berikut adalah 1 set (25 pengamatan) data berpasangan x1i dan yiyang didapat dari sebuah percobaan. Dari data ini ingin diketahui model matematika hubungan antara x1 dan Y.

Page 5: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh: menghitung sisaan

εxββY 10

X1

Y

2422201816141210

131211109876

Scatterplot of Y vs X1 Dari tebaran x1 terhadap Y digunakan persamaan garis regresi linier sederhana ordo satu :Dengan Minitab didapatkan dugaan persamaannya : = 3.56 + 0.290 X1Untuk setiap amatan dihitung nilai dugaannya, kemudian hitung sisaannya

(lanjutan)

Y

Page 6: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh: menghitung sisaan

i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13y 10.98 11.13 12.51 8.40 9.27 8.73 6.36 8.50 7.82 9.14 8.24 12.19 11.88y_duga 9.35 9.35 10.22 9.35 9.64 9.93 6.75 10.22 9.64 9.35 9.35 9.64 9.64sisaan 1.63 1.78 2.29 -0.95 -0.37 -1.20 -0.39 -1.72 -1.82 -0.21 -1.11 2.55 2.24

i 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25y 9.57 10.94 9.58 10.09 8.11 6.83 8.88 7.68 8.47 8.86 10.36 11.08y_duga 9.06 10.22 9.35 9.93 9.93 6.75 10.22 9.35 9.64 9.35 9.35 9.93sisaan 0.51 0.72 0.23 0.16 -1.82 0.08 -1.34 -1.67 -1.17 -0.49 1.01 1.15

(lanjutan)

Y duga = 3.56 + 0.290 X1 sisaan ke i = amatan ke-i – dugaan pd titik x ke-i

Page 7: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk:Melihat Ketidakpasan Model

Plot sisaan terhadap y_duga masih berpola (kuadratik) Sisaan masih mengandung komponen kuadratik Model belum pas model harus ditambah dg komponen kuadratik

y_duga

sisaan

200150100500

403020100

-10-20-30-40

Plot sisaan vs y_duga

Plot SISAAN vs Y duga

Page 8: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk :Pemeriksaan Asumsi MKT

y_duga

sisaa

n

10.510.09.59.08.58.07.57.0

3

2

1

0

-1

-2

Plot Sisaan vs y_duga

terpenuhi ji ,0][ 3. penuhi tidak ter ]E[ 2.

terpenuhi 0][ .122

i

ji

i

E

E

Kondisi Gauss-Markov

Pada tebaran sisaan terhadap nilai dugaan Y dapat dilihat :- Sisaan di sekitar nilai nol / tidak nilai harapan

- Lebar pita sisaan sama atau tidakuntuk semua nilai dugaan kehomogenan ragam

- Tebaran berpola atau tidak ketidakpasan model sisaan bebas atau tidak

Plot SISAAN vs Y duga

Page 9: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Pola tebaran sisaan yang tidak memenuhi asumsi MKT:Ragam tidak homogen (perlu analisis kua-

drat terkecil terboboti; atau transformasi thdp Y)

Penyimpangan terhadap persamaan regresi bersifat sistematis; atau karena tdk disertakannya kedalam model

Model tidak pas (perlu suku-suku lain dalam model atau transformasi thdp Y)

Pola tebaran sisaan memenuhi asumsi MKT: berpusat di NOL, lebar pita sama, tidak berpola

Pola Tebaran Sisaan terhadap

0

iY

0

Page 10: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Transformasi untuk :Menghomogenkan RagamTransformasi terhadap peubah respon Y

YY*1b Yln Y*2b

Y1Y* 3 b

Y1 Y* 4b jika : Anggap 2

ba Setelah respon Y ditransformasi, lakukan analisis regresi seperti biasa, sisaan harus diperiksa lagi, jika masih belum memenuhi asumsi, model diubah, kemungkinan ada suku nonlinier yg belum masuk model, atau lakukan pendugaan dg MKT terboboti.

Page 11: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Contoh Transformasi untuk Menghomogenkan Ragam

Fitted Value

Resid

ual

252015105

10

5

0

-5

-10

Residuals Versus the Fitted Values(response is Y)

Fitted Value

Resid

ual

5,04,54,03,53,02,5

1,0

0,5

0,0

-0,5

-1,0

-1,5

Residuals Versus the Fitted Values(response is akar Y)

Plot Sisaan vs Y duga “data asli” Plot Sisaan vs “data transformasi Y*= “YY

Page 12: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk:Pemeriksaan Bentuk Sebaran

S is a a n

Frekue

nsi

3210- 1- 2- 3

4

3

2

1

0

N o r m a l H i s to g r a m S i s a a n

Tebaran sisaan dan histogram di samping untuk melihat :BENTUK SEBARAN SISAAN, simetri atau tidak

HASIL DIAGNOSA : Sebaran sisaan agak menjulur ke kanan

Page 13: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk:Pemeriksaan Sebaran Normal

Sisaan

Peluan

g norm

al

543210-1-2-3-4

99

959080706050403020105

1

Normal - 95% CIProbability Plot of Sisaan Plot sisaan terhadap peluang Normal untuk :

Mencocokkan apakah sebaran sisaan merupakan sebaran Normal atau tidak. Ya jika pola tebaran membentuk garis lurusHasil Diagnosa :Titik2 masih di dalam selang 95% bisa dianggap lurus menyebar Normal

Page 14: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk:Pemeriksaan Kebebasan SisaanPlot sisaan terhadap urutan untuk :Memeriksa apakah sisaan bebas satu dengan lainnya atau tidak. Bebas jika tdk membentuk pola.Hasil Diagnosa :Tebaran tidak membentuk pola Sisaan saling bebasurutan

RESI1

121086420

2

1

0

-1

-2

Scatterplot of RESI1 vs urutan

Page 15: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Pola tebaran sisaan yang menginformasikan bahwa pengaruh waktu belum diperhitungkanRagam tidak homogen (perlu analisis kuadrat

terkecil terboboti)Suatu suku linier dalam waktu harus

ditambahkan ke dalam modelSuku linier dan kuadratik dalam waktu perlu

ditambahkan ke dalam model

Pengaruh waktu jangka panjang tidak mempengaruhi data.

Pola Tebaran Sisaan terhadap Urutan Waktu

Page 16: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Plot Sisaan untuk:Pemeriksaan Pengaruh WaktuPlot sisaan terhadap urutan waktu yg jaraknya sama.Perhatikan : lebar pita sama/tidak berpola/tidakHasil Diagnosa :• Lebar pita sama homogen• Tebaran tidak membentuk pola tidak perlu ditambahkan penga-ruh waktu ke dalam modelurutan

RESI1

121086420

2

1

0

-1

-2

Scatterplot of RESI1 vs urutan

Page 17: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Sisaan Terstandardkan(Sisaan Baku)

se

syyr iyy

iiiii

ˆ

ˆ Bisa digunakan untuk memeriksa kebenaran menyebar N(0,1) i

ragam(ei)= s2, kurang tepat ragam(ei) = s2 (1- hii)

2

21 , )1( xx

xxnhhser

k

iii

iiii

SISAAN BAKU :

ei = sisaan amatan ke-in = banyaknya pengamatans2 = dugaan bagi ragam Yi KTsisaanhii = unsur diagonal ke-i matriks H = X(X’X)-1X’

Pd sebaran Normal Baku peluang nilai riterletak antara -1,96 s.d 1,96 adalah 95%. | ri|>2 patut dicurigaiSisaan akan memiliki ragam yg relatif besar jika xi di sekitar x

Page 18: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Sisaan Terstandarkan (Sisaan Baku)(lanjutan)

Fitted Value

Resid

ual

2,82,62,42,22,01,81,61,41,21,0

1,0

0,5

0,0

-0,5

-1,0

Residuals Versus the Fitted Values(response is ln(y))

FITS1

SRES1

2,82,62,42,22,01,81,61,41,21,0

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Scatterplot of SRES1 vs FITS1

Plot Sisaan ei vs Dugaan Y Plot Sisaan Baku ri vs Dugaan Y

Pola tebaran plot sisaan ei dan ri tidak berbeda. pemeriksaan sisaan dg pola tebaran, keduanya dapat digunakan

NILAINYA BERBEDA, untuk uji statistik gunakan ri

Page 19: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Nilai PRESSPRESS = Prediction Sum of Squares, adalah prosedur yang merupakan kombinasi dari: semua kemung-kinan regresi, analisis sisaan, dan teknik validasi.

2i,-i

2,

e ˆPRESS

iii yy 22 PRESS1R yyi

PRED

yi : nilai respon pada x=xi (data lengkap): nilai ramalan y pd x=xi yg diramal melalui dugaan persamaan regresi dari data tanpa amatan ke-i

Model baik jika memiliki PRESS yg kecil

iiy ,ˆ

2

1 1

n

i iiih

e=

R2pred adalah statistik uji la-innya yg berhub dg PRESS. Model valid jika R2pred besar.

Page 20: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Nilai PRESS(lanjutan)PROSEDUR PRESS

Mis. p adalah banyaknya parameter dalam suatu pers regresi, n adalah banyaknya amatan

pyy 11 ˆnpnpp yyyyyy ˆ ..., ,ˆ ,ˆ 3322

21

ˆ n

iipi yyPRESS

Langkah-langkahnya:1. Sisihkan amatan ke-1, amatan ke-1 tidak digunakan, data tinggal n-1.2. Dugalah semua ”kemungkinan model regresi” thdp n-1 data tersebut. (jika

p=1 banyaknya ”kemungkinan model” hanya 1)3. Ramal y1 dengan model yang didapat pd no.2. (lakukan untuk semua

kemungkinan model hanya 1 jika p=1)4. Hitung perbedaan y1 yg disisihkan tadi dengan hasil no.3. 5. Ulangi langkah 1-4 dengan menyisihkan amatan ke-2, ke-3,...., ke-n.

Didapat6. Untuk setiap model regresi yang mungkin hitung :7. Pilih model yang relatif memiliki nilai PRESS terkecil, dan melibatkan

peubah penjelas sedikit.

Page 21: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Nilai PRESS (lanjutan)

Y X Dugaan Garis Regresiramalan Yi tnp amatan

ke-i ei,-i e i,-ikuadrat7,46 10 Y tnp 1 = 3,01 + 0,505 X tnp 1 8,06 -0,6 0,366,77 8 Y tnp 2 = 3,05 + 0,497 X tnp 2 7,026 -0,256 0,06553

12,74 13 Y tnp 3 = 4,01 + 0,345 X tnp 3 8,495 4,245 18,020037,11 9 Y tnp 4 = 3,04 + 0,500 X tnp 4 7,54 -0,43 0,184907,81 11 Y tnp 5 = 2,95 + 0,514 X tnp 5 8,604 -0,794 0,630438,84 14 Y tnp 6 = 2,46 + 0,577 X tnp 6 10,538 -1,698 2,883206,08 6 Y tnp 7 = 2,97 + 0,502 X tnp 7 5,982 0,098 0,009605,39 4 Y tnp 8 = 2,72 + 0,526 X tnp 8 4,824 0,566 0,320358,15 12 Y tnp 9 = 2,84 + 0,528 X tnp 9 9,176 -1,026 1,052676,42 7 Y tnp 10 = 3,03 + 0,498 X tnp10 6,516 -0,096 0,009215,73 5 Y tnp 11 = 2,88 + 0,511 X tnp11 5,435 0,295 0,08703

Total = PRESS = 23,6229

Contoh Proses PRESS, untuk n=11 dan p=1

Page 22: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

Output Minitab untuk data contoh tsb

Nilai PRESS(lanjutan)

The regression equation isY = 3,00 + 0,500 XPredictor Coef SE Coef T PConstant 3,002 1,124 2,67 0,026X 0,4997 0,1179 4,24 0,002S = 1,23631 R-Sq = 66,6% R-Sq(adj) = 62,9%PRESS = 23,6210 R-Sq(pred) = 42,70%Analysis of VarianceSource DF SS MS F PRegression 1 27,470 27,470 17,97 0,002Residual Error 9 13,756 1,528Total 10 41,226

• Hasil PRESS melalui proses= hasil Minitab

• Untuk p=1 hanya ada 1 model• Amatan ke-3 memberikan

simpangan ramalan terbesar • Amatan ke-3 dapat dipandang

sebagai amatan berpengaruh• Dugaan parameter regresi

tanpa amatan ke-3 sangatberbeda dg lainnya dugaanyg ini relatif yg benar/baik

Keluarkan amatan ke-3 dari analisis. Cek nilai PRESS-nya. Cek nilai R2nya

Page 23: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

The regression equation isY tnp 3 = 4,01 + 0,345 X tnp 3Predictor Coef SE Coef T PConstant 4,00619 0,00221 1811,78 0,000X tnp 3 0,345334 0,000237 1454,74 0,000S = 0,00308655 R-Sq = 100,0PRESS = 0,000174853 R-Sq(pred) = 100,00%Analysis of VarianceSource DF SS MS F PRegression 1 20,161 20,161 2116264,34 0,000Residual Error 15 0,000 0,000Total 16 20,161

Output Minitab data lengkap Output Minitab data tanpa amatan ke-3The regression equation isY = 3,00 + 0,500 XPredictor Coef SE Coef T PConstant 3,002 1,124 2,67 0,026X 0,4997 0,1179 4,24 0,002S = 1,23631 R-Sq = 66,6%PRESS = 23,6210 R-Sq(pred) = 42,70%Analysis of VarianceSource DF SS MS F PRegression 1 27,470 27,470 17,97 0,002Residual Error 9 13,756 1,528Total 10 41,226

Nilai PRESS (lanjutan)

Menyisihkan amatan ke-3 mempengaruhi dugaan parameter, menurunkan nilai PRESSDari sisi model, “persamaan tanpa amatan ke-3” yg terbaik. R-Sq(pred)=100,00% model sangat valid kesalahan memprediksi=0

Page 24: 5 Diagnosa model melalui pemeriksaan sisaan Minor/5 Diagnosa model melalui...3UHGLFWRU &RHI 6( &RHI 7 3 &RQVWDQW ; 6 5 6T 5 6T DGM 35(66 5 6T SUHG ... Microsoft PowerPoint - 5 Diagnosa

Itasia & Y Angraini Dep. Statistika FMIPA-IPB

X

Y

15,012,510,07,55,0

13121110987654

Fitted Line PlotY = 3,002 + 0,4997 X

X tnp 3

Y tnp

3

15,012,510,07,55,0

9

8

7

6

5

Fitted Line PlotY tnp 3 = 4,006 + 0,3453 X tnp 3

Nilai PRESS (lanjutan)

Dugaan garis regresi dg data lengkapPRESS = 23,6210 R-Sq(pred) = 42,70%

Dugaan garis regresi tanpa amatan ke-3PRESS = 0,000174853 R-Sq(pred) = 100,0%

Semakin kecil nilai PRESS-nya model semakin valid semakin baik untuk meramalSetiap 1 model regresi thdp 1 set data memiliki 1 nilai PRESS