5 Bab IV revisi ndang.doc
Transcript of 5 Bab IV revisi ndang.doc
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Lingkungan Kerja pada bagian pengumpul Tol gerbang Tol Cileunyi
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Bandung.
Lingkungan kerja yang diukur dalam penelitian ini menggunakan lima
dimensi yaitu dimensi hubungan karyawan, tingkat kebisingan, peraturan kerja,
penerangan, dan suhu udara. Selanjutnya masing-masing dimensi diukur dengan
menggunakan butir pernyataan mengikuti teknik skala likert. Namun sebelum
penjelasan lebih lanjut mengenai lingkungan kerja maka terlebih dahulu dilakukan
uji validitas instrumen dan reliabilitas yang telah dirancang sebelumnya. Sebelum
penulis menjelaskan tentang variabel yang diteliti penulis akan memamparkan
karateristik responden.
4.1.1. Karakteristik Responden Bagian Pengumpul Tol Gerbang Tol Cileunyi
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Bandung.
Responden yang diteliti adalah pegawai PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Bandung Gerbang Tol Cileunyi. Di bawah ini penulis uraikan berdasarkan umur,
pendidikan, dan masa kerja.
Tabel 4.1Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Sumber : PT. Jasa Marga (Persero) Gerbang Tol Cileunyi
64
65
Dari tabel karakteristik responden berdasarkan usia, diketahui bahwa
responden pada umur 31 – 40 tahun sebesar 32.20% dan responden pada usia 41
- 50 tahun sebesar 42.37%. Pada usia ini pegawai memasuki usia produktif
dengan demikian pengembangan karier akan meningkat.
Tabel 4.2Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Sumber : PT. Jasa Marga (Persero) Gerbang Tol Cileunyi (2013)
Berdasarkan tabel di atas responden berpendidikan SMU sebanyak 27%,
Diploma sebesar 32%, dan responden yang berpendidikan Sarjana sebesar 41%.
Tabel 4.3Karakteristik Responden berdasarkan Masa kerja
Sumber : PT. Jasa Marga (Persero) Gerbang Tol Cileunyi (2013)
Berdasarkan tabel di atas pegawai yang sudah bekerja selama > 10 tahun
sebanyak 26 atau 44%, dan 6-10 tahun sebanyak 31%, sedangkan yang < 5 tahun
sebanyak 25%, hal ini sangat mempengaruhi produktivitas kerja. Pegawai yang
mempunyai masa kerja masih rendah tentu memerlukan waktu untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.
66
4.1.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Lingkungan Kerja
Pengujian validitas adalah untuk mengetahui apakah setiap butir
pernyataan pada kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini dapat mengukur apa
yang seharusnya diukur sesuai dengan yang telah diuraikan pada operasional
variabel. Untuk pengujian validitas instrumen, penulis menggunakan pengujian
validitas konstruk (Construct Validity). Validitas konstruk membahas isi dan
makna dari suatu konsep serta alat ukur yang akan dipakai untuk mengukur
konsep tersebut. Kemudian rumus yang digunakan untuk mengkorelasikan tiap
butir intsrumen yaitu menggunakan rumus Korelasi pearson (Bambang S.
Soedibjo, 2005:68). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.4. berikut ini:
Tabel 4.4. Nilai Validitas Pada Variabel Lingkungan Kerja (X)
Item Koefisien Korelasi Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,556
0,632
0,517
0,571
0,423
0,485
0,691
0,683
0,613
0,488
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Olah Data
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua instrumen butir
adalah valid karena nilai koefesien korelasinya lebih besar dari 0,3. Uji reliabilitas
instrumen dilakukan terhadap semua dimensi variabel Lingkungan Kerja. Hasil
67
perhitungan menggunakan software SPSS versi 21 for windows menghasilkan
koefisien seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut
Tabel 4.5. Nilai Reliabilitas Pada Variabel Lingkungan Kerja (X)Item Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,750 Reliabel
Sumber : Olah Data
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua Item Variabel Lingkungan Kerja
bersifat reliabel, karena nilai koefisien korelai Alpha lebih besar dari 0,6.
4.1.3. Deskripsi Variabel Lingkungan Kerja
Lingkungan Kerja yang diukur dalam penelitian ini menggunakan lima
dimensi yaitu dimensi hubungan karyawan, tingkat kebisingan, peraturan kerja,
penerangan, dan suhu udara. Sikap yang diukur muncul dari tanggapan responden
terhadap masing-masing dimensi diberikan berikut ini.
1. Dimensi hubungan karyawan
Dimensi hubungan karyawan diukur dengan menggunakan dua indikator.
Jawaban responden untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.6
berikut.
Tabel 4.6. Tanggapan responden untuk dimensi Hubungan karyawan
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawab
68
O : F x bobot nilai skala likertindikator 1 : (136 + 145) = 281indikator 2 : (3 + 140 + 115) = 258
Berdasarkan tabel diatas, secara keseluruhan variabel Lingkungan Kerja
ditinjau dari dimensi hubungan karyawan mencapai total skor 270 dikategorikan
sangat baik (Berdasarkan tabel kategori penilaian). Hal ini dapat dilihat dari
pernyataan “hubungan individu” mencapai 281 dikategorikan sangat baik
(Berdasarkan tabel kategori penilaian), dan pernyataan ”hubungan kelompok”
mencapai 258 dikategorikan sangat baik (Berdasarkan tabel kategori penilaian).
2. Dimensi Tingkat kebisingan
Dimensi tingkat kebisingan diukur dengan menggunakan dua indikator.
Jawaban responden untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.7
berikut.
Tabel 4.7. Tanggapan responden untuk dimensi tingkat kebisingan
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 3 : (1 + 4 + 9 + 112 + 125) = 251indikator 4 : (15 + 132 + 105) = 252
Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan pencapaian Lingkungan
Kerja ditinjau dari dimensi tingkat kebisingan mencapai 252 (Sangat Baik). Hal
ini dapat dilihat dari pernyataan “tidak tenang” mencapai 252 dikategorikan
69
sangat baik (Berdasarkan tabel kategori penilaian), dan pernyataan ”terlalu bising”
mencapai 252 dikategorikan sangat baik (Berdasarkan tabel kategori penilaian).
3. Dimensi Peraturan kerja
Dimensi Peraturan kerja diukur dengan menggunakan dua indikator.
Jawaban responden untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.8
berikut.
Tabel 4.8. Tanggapan responden untuk dimensi Peraturan kerja
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 5 : (1 + 4 + 12 + 132 + 95) = 244indikator 6 : (10 + 9 + 128 + 95) = 242
Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan pencapaian Lingkungan
Kerja ditinjau dari dimensi peraturan kerja mencapai 243 (Baik). Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan “sesuai standar” mencapai 244 dikategorikan baik
(Berdasarkan tabel kategori penilaian), dan pernyataan ”Sesuai UU
ketenagakerjaan” mencapai 242 dikategorikan baik (Berdasarkan tabel kategori
penilaian).
4. Dimensi Penerangan
Dimensi Penerangan diukur dengan menggunakan dua indikator. Jawaban
responden untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.9 berikut.
70
Tabel 4.9. Tanggapan responden untuk dimensi Penerangan
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 7 : (6 + 9 + 116 + 120) = 251indikator 8 : (2 + 4 + 6 + 144 + 85) = 241
Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan pencapaian Lingkungan
Kerja ditinjau dari dimensi penerangan mencapai 246 (Baik). Hal ini dapat dilihat
dari pernyataan “penerangan baik” mencapai 251 dikategorikan sangat baik
(Berdasarkan tabel kategori penilaian), dan pernyataan ”kurag sinar matahari”
mencapai 241 dikategorikan baik (Berdasarkan tabel kategori penilaian).
5. Dimensi Suhu udara
Dimensi suhu udara diukur dengan menggunakan dua indikator. Jawaban
responden untuk masing-masing indikator disajikan dalam tabel 4.10 berikut.
Tabel 4.10. Tanggapan responden untuk dimensi suhu udara
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 9 : (1 + 6 + 12 + 112 + 115) = 246indikator 10 : (6 +12 + 116 + 115) = 249
71
Berdasarkan tabel di atas secara keseluruhan pencapaian Lingkungan
Kerja ditinjau dari dimensi suhu udara mencapai 248 (Sangat Baik). Hal ini dapat
dilihat dari pernyataan “ventilasi baik” mencapai 246 dikategorikan baik
(Berdasarkan tabel kategori penilaian), dan pernyataan ”alat pengukur suhu
udara” mencapai 249 dikategorikan sangat baik (Berdasarkan tabel kategori
penilaian).
Tanggapan responden mengenai Lingkungan Kerja mencapai 252 atau
dikategorikan Sangat baik berdasarkan hasil rata-rata pada tabel :
Tabel 4.11.Rekapitulasi Rata-rata Variabel Lingkungan Kerja
Berdasarkan tabel di atas dimensi peraturan kerja, penerangan dan suhu
udara berada dibawah rata-rata karena tidak semua karyawan memiliki
kemampuan dan kecakapan diatas rata-rata, hal ini disebabkan karena Lingkungan
Kerja pegawai yang masih kurang berkembang.
72
4.2. Kepuasan kerja pada bagian pengumpul tol gerbang tol Cileunyi PT.
Jasa Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung
Kepuasan kerja yang diukur dalam penelitian ini menggunakan lima
dimensi. Selanjutnya masing-masing dimensi diukur dengan menggunakan butir
pernyataan seperti yang disajikan dalam lampiran.
4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kepuasan Kerja
Untuk pengujian validitas instrumen, penulis menggunakan pengujian
validitas konstruk (Construct Validity). Validitas konstruk membahas isi dan
makna dari suatu konsep serta alat ukur yang akan dipakai untuk mengukur
konsep tersebut. Kemudian rumus yang digunakan untuk mengkorelasikan tiap
butir intsrumen yaitu menggunakan rumus Korelasi pearson (Bambang S.
Soedibjo, 2013:68). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.12. berikut ini:
Tabel 4.12. Nilai Validitas Pada Variabel Kepuasan kerja (X2)
Item Koefisien Korelasi Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
0,561
0,532
0,715
0,671
0,491
0,564
0,667
0,606
0,559
0,628
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Sumber : Olah Data (2015)
73
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua instrumen butir
adalah valid karena nilai koefesien korelasinya lebih besar dari 0,3. Uji reliabilitas
instrumen dilakukan terhadap semua dimensi variabel Kepuasan Kerja. Hasil
perhitungan menggunakan software SPSS versi 21 for windows menghasilkan
koefisien seperti yang ditunjukkan dalam tabel berikut
Tabel 4.13. Nilai Reliabilitas Pada Variabel Kepuasan Kerja (X2)
Item Koefisien Korelasi Keterangan
1 0,796 Reliabel
Sumber : Olah Data (2015)
Dari tabel di atas terlihat bahwa semua item variabel kepuasan kerja
bersifat reliabel. karena nilai koefisien korelasi Alpha lebih besar dari 0,6.
4.2.2. Deskripsi mengenai Variabel Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja yang diukur dalam penelitian ini menggunakan lima
dimensi seperti yang telah dikemukakan dalam Bab III yaitu dimensi Isi
pekerjaan, Isi pekerjaan, Kesempatan untuk maju, Rekan kerja, dan kondisi
pekerjaan.
1. Dimensi Isi pekerjaan
Tabel 4.14. Tanggapan responden terhadap Dimensi Isi pekerjaan
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likert
74
indikator 1 : (1 + 4 + 6 + 124 + 115) = 250indikator 2 : (1 +4 + 9 + 104 + 135) = 253
Berdasarkan tabel diatas, tanggapan responden sangat baik terhadap
penyataan “tugas yang diberikan”, mencapai 250. Untuk penyataan ”control
terhadap pekerjaan” mencapai 253. ini menunjukkan bahwa tanggapan responden
sangat baik dengan pernyataan tersebut.
2. Dimensi Supervisi
Tabel 4.15. Tanggapan responden terhadap Dimensi Supervisi
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 3 : (6 + 3 + 112 + 135) = 256indikator 4 : (4 + 4 + 6 + 116 + 110) = 240
Berdasarkan tabel diatas, tanggapan responden sangat baik terhadap
penyataan “menghargai hasil kerja”, mencapai 256. Untuk penyataan
”mempercayai kemampuan pegawai” mencapai 240, ini menunjukkan bahwa
tanggapan responden baik dengan pernyataan tersebut.
3. Dimensi Kesempatan untuk maju
Tabel 4.16. Tanggapan responden terhadap Dimensi Kesempatan untuk maju
75
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 5 : (6 + 15 + 96 + 135) = 252indikator 6 : (4 + 8 + 18 + 100 + 100) = 230
Berdasarkan tabel diatas, tanggapan responden sangat baik terhadap
penyataan “Tanggung jawab yang lebih”, mencapai 252. Untuk penyataan
”kesempatan dipromosikan” mencapai 230, ini menunjukkan bahwa tanggapan
responden baik dengan pernyataan tersebut.
4. Dimensi Rekan kerja
Tabel 4.17. Tanggapan responden terhadap Dimensi Rekan Kerja
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 7 : (1 + 8 +12 + 92 + 135) = 248indikator 8 : (2 + 10 + 18 + 88 + 120) = 238
Berdasarkan tabel diatas, tanggapan responden sangat baik terhadap
penyataan “Saling menghargai”, mencapai 248. Untuk penyataan ”Bekerja sama”
mencapai 238, ini menunjukkan bahwa tanggapan responden baik dengan
pernyataan tersebut.
76
5. Dimensi Kondisi Pekerjaan
Tabel 4.18. Tanggapan responden terhadap Dimensi Kondisi Pekerjaan
Keterangan:F : banyaknya responden yang menjawabO : F x bobot nilai skala likertindikator 9 : (1 + 4 + 6 + 104 + 140) = 255indikator 10 : (8 + 12 + 108 + 120) = 248
Berdasarkan tabel diatas, tanggapan responden sangat baik terhadap
penyataan “Beban kerja berlebihan”, mencapai 255. Untuk penyataan ”Adanya
penerangan” mencapai 248, ini menunjukkan bahwa tanggapan responden sangat
baik dengan pernyataan tersebut.
Tabel 4.19. Rata-rata persentase Variabel Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja pada bagian pengumpul tol gerbang tol Cileunyi PT. Jasa
Marga (Persero) Tbk. Cabang Purbaleunyi Bandung dikatakan baik (berdasarkan
tabel kategori penilaian) dengan rata-rata mencapai 247. Walaupun demikian
dimensi Supervisi, Kesempatan untuk maju dan Rekan kerja berada di bawah rata-
rata karena dalam kepuasan kerja masih ada pegawai yang mengharapkan
perbaikan lagi untuk ketiga dimensi tersebut.
77
4.3. Peranan Lingkungan Kerja terhadap kepuasan kerja pada bagian
pengumpul Tol gerbang Tol Cileunyi PT. Jasa Marga (Persero) Tbk.
Bandung.
Pengujian hipotesis ini dimaksudkan untuk menguji keeratan Peranan
Lingkungan kerja (X) terhadap Kepuasan Kerja (Y) Berdasarkan hasil pengolahan
data dengan menggunakan SPSS versi 21 diperoleh data sebagai berikut
Tabel 4.19. Korelasi peranan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja
Correlations
LINGKUNG
AN KERJA
KEPUASAN
KERJA
Spearman's rho
LINGKUNGAN
KERJA
Correlation Coefficient 1,000 ,667**
Sig. (2-tailed) . ,000
N 59 59
KEPUASAN KERJA
Correlation Coefficient ,667** 1,000
Sig. (2-tailed) ,000 .
N 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat Peranan Lingkungan
Kerja terhadap Kepuasan Kerja pada bagian pengumpul tol GT. Cileunyi PT. Jasa
Marga (persero) Tbk Bandung adalah sebesar 0,667 artinya mempunyai hubungan
yang cukup kuat.
Untuk mengetahui seberapa besar persentase peranan Lingkungan Kerja
(X) (variabel independen) terhadap Kepuasan kerja (Y) (variabel dependen)
adalah dengan melakukan pengujian. Dari hasil pengujian diperoleh nilai
(0,667)2 X 100% yaitu sebesar 44,49
78
Ini berarti variabel Lingkungan kerja (X) memberikan peranan 44,49%
terhadap Kepuasan kerja pada bagian pengumpul tol GT. Cileunyi PT. Jasa Marga
(persero) Tbk Bandung. Adapun sisanya sebesar 55,51% disebabkan oleh
variabel–variabel lain yang tidak dilibatkan dalam penelitian ini.