Proposal Gugus 5 Revisi

24
PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAWANG SDN TARUMANAGARA Jalan Taman Pahlawan Kusuma Bangsa Nomor 18 Telepon (2065) 314650 Tasikmalaya 46114 Nomor : 421.2/108 – SD/V/2009 Lmpiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemohonan Bantuan Dana Pengembangan Gugus Sekolah Kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat di Bandung Assalamualaikum wr, wb, Ba’da salam semoga Saudara dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dalam keadaan sehat walafiat serta senantiasa mendapat magfrah Allah SWT. amin. Selanjutnya, dalam rangka optimalisasi pengembangan Gugus SD kami bermaksud melaksanakan program penataan sarana prasana gugus. Program tersebut kami yakini akan mampu mempercepat terwujudnya peningkatan mutu sekolah, mengingat selama ini gugus sekolah memiliki peran dan fungsi sebagai wahana pembinaan profesionalisme para guru. Sehubungan adanya keterbatasan pendanaan untuk penyelenggaraan program di atas, dengan ini kami mengajukan bantuan kepada Bapak untuk dapat menerima Program Bantuan Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Mutu (TK-SD dan SD-SMP Satu Atap). Bantuan tersebut Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 1

Transcript of Proposal Gugus 5 Revisi

Page 1: Proposal Gugus 5 Revisi

PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYAUPTD PENDIDIKAN KECAMATAN TAWANG

SDN TARUMANAGARA Jalan Taman Pahlawan Kusuma Bangsa Nomor 18

Telepon (2065) 314650 Tasikmalaya 46114

Nomor : 421.2/108 – SD/V/2009Lmpiran : 1 (satu) berkasPerihal : Pemohonan Bantuan Dana

Pengembangan Gugus Sekolah

KepadaBapak Kepala Dinas PendidikanProvinsi Jawa Baratdi Bandung

Assalamualaikum wr, wb,Ba’da salam semoga Saudara dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari dalam keadaan sehat walafiat serta senantiasa mendapat magfrah Allah SWT. amin.

Selanjutnya, dalam rangka optimalisasi pengembangan Gugus SD kami bermaksud melaksanakan program penataan sarana prasana gugus. Program tersebut kami yakini akan mampu mempercepat terwujudnya peningkatan mutu sekolah, mengingat selama ini gugus sekolah memiliki peran dan fungsi sebagai wahana pembinaan profesionalisme para guru.

Sehubungan adanya keterbatasan pendanaan untuk penyelenggaraan program di atas, dengan ini kami mengajukan bantuan kepada Bapak untuk dapat menerima Program Bantuan Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Mutu (TK-SD dan SD-SMP Satu Atap). Bantuan tersebut akan kami terjemahkan kedalam program penataan manajemen gugus sekolah yang fokus terhadap pembenahan sarana prasana gugus.

Sebagai bahan pertimbangan, kami lampirkan proposal program penataan sarana prasana gugus yang disertai dengan dokumen pendukung lainnya. Atas perhatian Bapak, kami mengucapkan terima kasih.

Tasikmalaya, 28 Mei 2009Kepala SD Inti Tarumanagara,

Bangbang Hermana, S.Pd.NIP 19660504 198610 1 006

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 1

Page 2: Proposal Gugus 5 Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berbagai upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu sekolah terus

dilakukan, sedikitnya ada empat aspek penting yang sudah sejak lama

menjadi perhatian pemerintah seperti; aspek kurikulum, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana pendidikan, dan kepemimpinan satuan

pendidikan. Di samping itu, pemerintah telah pula mencanangkan "gerakan

peningkatan mutu pendidikan" yakni pada tanggal 2 Mei 2002. Gerakan

tersebut dimaksudkan untuk memacu percepatan peningkatan mutu sekolah

secara nasional yang terpuruk. Namun tanpa bermaksud mengurangi

penghargaan terhadap hasil yang telah diperoleh melalui upaya peningkatan

mutu tersebut, agaknya patut diakui bahwa upaya peningkatan mutu

sekolah kita belum membuahkan hasil yang terlalu menggembirakan. Di

tingkat sekolah dasar (SD), upaya untuk meningkatkan mutu sekolah

ternyata masih banyak menemukan masalah yang harus segera dicarikan

jalan keluarnya. Salah satu masalah yang banyak dibicarakan masyarakat

yaitu masih terdapat sejumlah SD yang mutunya rendah.

Menyadari banyaknya SD yang bermutu rendah pemerintah semakin

gencar melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan mutu sekolah antara

lain; melalui pengembangan kurikulum, inovasi metode pembelajaran,

inovasi sistem penilaian, berbagai pelatihan dan peningkatan kompetensi

guru, pengadaan buku dan alat pelajaran, perbaikan sarana dan prasarana

pendidikan, peningkatan mutu manajemen sekolah, hingga berbagai dana

block grand sekalipun diperhatikan. Namun demikian, berbagai indikator

mutu sekolah belum juga menunjukan peningkatan yang berarti.

Berdasarkan hal tersebut, timbul pertanyaan apa sesunguhnya yang salah

dalam penyelenggaraan SD?

Salah satu alternativ jawaban pertanyaan di atas adalah Gugus SD.

Keberadaan gugus SD selama ini dapat dikatakan masih terabaikan. Pada

sesungguhnya, jika dan hanya jika berbagai pelaksanaan program kegiatan yang

dikemas pada tingkat gugus sekolah seyogyanya dilaksanakan untuk membangun

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 2

Page 3: Proposal Gugus 5 Revisi

dan mewujudkan peningkatan mutu sekolah. Untuk itu, inovasi dalam segala hal

mutlak dibutuhkan. Steakholders internal pada gugus sekolah selayaknya

berpandangan bahwa berbagai kebijakan Departemen Pendidikan Nasional,

Dinas Pendidikan Propinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota semata-mata

diarahkan untuk perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu,

sangatlah tepat jika seluruh steakholders internal yang terkait dengan gugus

sekolah berpikir dan berbuat untuk mengupayakan terjadinya perubahan

paradigma berfikir tenaga pendidik dan tenaga kependidikan menuju terciptanya

peningkatan proses dan hasil belajar yang berkualitas.

Permasalahan masih rendahnya mutu sekolah dasar kita dewasa ini,

sesungguhnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Satu diantaranya, yaitu penerapan

inovasi pembelajaran yang dilaksanakan di berbagai sekolah dasar belum

memberikan hasil optimal. Menurut catatan dan pengamatan kami di lapangan,

hal ini lebih disebabkan oleh faktor lemahnya profesionalisme guru. Guru sebagai

tenaga profesional, kebebasannya masih terkungkung dengan berbagai kebijakan

penerapan dan perubahan kurikulum yang selalu dikomando secara nasional.

Kebijakan pemerintah menerapkan Kurikulum 1994, hemat kami merupakan

tonggak awal kemerdekaan para guru pada setiap jenjang persekolahan.

Meskipun pada kenyataannya Kurikulum 1994 menggiring para siswa untuk

mempelajari banyak materi pelajaran dan belum dapat menempatkan siswa

sebagai insan potensial yang harus disiapkan sebagai generasi penerus secara

bermartabat.

Untuk itulah, Gugus Sekolah V Kecamatan Tawang - Kota Tasikmalaya

antusias menyambut berlakunya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Penerapan KTSP memberikan peluang, harapan, dan tantangan tersendiri bagi

para guru di lapangan. Otonomi sekolah dan kemerdekaan para guru untuk

berkarya terbuka lebar. Guru secara bersama-sama dengan komite sekolah dapat

menyusun kurikulum sekolah yang diinginkan sesuai dengan kondisi lingkungan

sekolah. Akan tetapi, tahap pertama pada kegiatan ini para guru mulai mendapat

hambatan, yaitu terbatasnya kapasitas sosialisasi mengenai KTSP. Hambatan dan

keterbatasan lebih bermuara pada kurangnya pendanaan untuk terlaksananya

kegiatan sosialisasi yang secara ideal diinginkan para guru. Salah satu peluang

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 3

Page 4: Proposal Gugus 5 Revisi

untuk keluar dari permasalahan tersebut, yaitu optimalisasi peran dan fungsi

gugus sekolah. Mengingat pada forum inilah para guru dapat mencari dan

menemukan pemecahan permasalahan yang mereka temui dalam melaksanakan

tugas dan kewajibannya sehari-hari.

Bertitik tolah dari hal di atas, kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Barat melaui kegiatan Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Mutu TK-

SD dan SD-SMP Satu Atap menggulirkan program bantuan dana block grant

yang sangat tepat jika mampu dilaksanakan secara optimal. Melalui program

inilah keinginan untuk mewujudkan optimalisasi peran dan fungsi gugus sekolah

sebagai wadah pembinaan guru bukan lagi sekedar wacana, melainkan sebuah

kinerja yang akan dibuktikan. Dengan demikian, harapan meningkatkan mutu

sekolah merupakan kerja keras, semangat, dan idealisme yang akan diwujudkan

oleh para guru dalam melaksanakan tugas profesinya.

B. Dasar Kegiatan

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen;

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tentang Standar Nasional Pendidikan

4. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional 2005 – 2009.

5. Permendiknas RI Nomor 22, 23, 24, Tahun 2006 Standar Isi dan

Standar Kelulusan;

6. Permendiknas RI Nomor 6 Tahun 2007 Tentang Pelaksanaan Standar

Isi dan Standar Kelulusan;

7. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 053/U/2001 tentang

pedoman penyusunan Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan

Persekolahan Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah;

8. Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor

086/Kep/U/1995 Tentang Pedoman Pelaksanaan Sistem Pembinaan

Melalui Pembentukan Gugus;

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 4

Page 5: Proposal Gugus 5 Revisi

9. Keputusan Gubernur Nomor 910/Kep.163-Admbang/2009 tanggal 30

Januari 2009 tentang DPA Kegiatan Pembinaan Kelembagaan dan

peningkatan Mutu TK-SD dan SD-SMP Satu Atap;

10. Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan di Kota Tasikmalaya; dan

11. Program Kerja Gugus Sekolah V Tahun 2005/2009.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

a. Mewujudkan sarana prasarana Gugus SD yang lengkap sebagai

pengejawantahan dari upaya optimalisasi pemberdayaan gugus

menuju peningkatan kinerja personal guru yang profesional, cerdas,

dan bermartabat;

b. Meningkatkan pemahaman, pencerahan, dan persepsi integral

personal gugus sekolah dalam mengimplementasikan kurikulum

sekolah menuju terwujudnya visi dan misi sekolah.

2. Tujuan Khusus

a. Pembenahan manajemen, sarana, dan prasarana gugus;

b. Optimalisasi kinerja personal gugus sekolah menuju terwujudnya

peningkatan mutu sekolah sebagai pengejawantahan dari visi dan

misi sekolah;

c. Meningkatkan wawasan dan kompetensi guru dalam

mengimplementasikan kurikulum sekolah; dan

d. Mewujudkan guru profesional yang cerdas dan bermartabat melalui

pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam bentuk

kegiatan e-learning.

D. Hasil yang Diharapkan

1. Terwujudnya manajemen, sarana, dan prasarana gugus sekolah sebagai

wadah pembinaan profesi yang mampu mengantarkan para pendidik

aktif, kreatif, dan inovatif;

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 5

Page 6: Proposal Gugus 5 Revisi

2. Meningkatnya pemahaman, pencerahan, dan persepsi para guru

terhadap kurikulum sekolah secara optimal.

3. Terdapat persepsi yang integral terhadap kurikulum masing-masing

sekolah.

4. Tercipta iklim kerja kondusif yang mampu mendongkrak peningkatan

mutu sekolah.

E. Indikator Keberhasilan

1. Manajemen, sarana, dan prasarana gugus sekolah dapat dipenuhi;

2. Personal gugus sekolah memiliki pemahaman, kebanggaan, dan

kesadaran bahwa dirinya merupakan agen of change.

3. Pelanggan sekolah merasa puas dengan peningkatan mutu sekolah yang

dicapai.

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 6

Page 7: Proposal Gugus 5 Revisi

BAB II

KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

Penyelenggaraan sistem pemberdayaan gugus SD terlalu lama

dilakukan secara birokratik-sentralistik. Hal ini telah menempatkan gugus

sekolah (inti/imbas) sebagai penyelenggara pendidikan terdepan sangat

bergantung pada keputusan birokrasi yang mempunyai jalur sangat panjang

dan kadang-kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi

sekolah setempat. Dengan demikian, gugus sekolah kehilangan

kemandirian, motivasi, dan inisiatif untuk mengembangkan dan

memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu sekolah sebagai

perwujudan salah satu tujuan pendidikan nasional.

Di dalam era otonomi daerah, gugus sekolah diharapkan lebih

mandiri sehingga penyelenggaraan program gugus sekolah lebih luwes

terutama dalam penggunaan sumber daya yang tersedia. Kemandirian suatu

gugus sekolah memerlukan pemimpin yang berwibawa dan mampu

melakukan koordinasi terhadap semua komponen sekolah, baik tenaga

teknis edukatif maupun administratif dengan tidak melupakan unsur kontrol

dan supervisi.

Berkaitan dengan hal di atas, pada masa yang lalu gugus sekolah

tidak mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil

pelaksanaan pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua murid,

sebagai salah satu unsur utama yang berkepentingan dengan pendidikan.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut di atas, tentu saja perlu

dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya yaitu melakukan

reorientasi penyelenggaraan pendidikan, yaitu dari manajemen peningkatan

mutu berbasis pusat menuju manajemen peningkatan mutu berbasis

sekolah.

Sesungguhnya mutu suatu gugus sekolah dapat diukur dari tingkat

kepuasan pelanggan, baik internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan

bermutu jika mampu memberikan pelayanan sama atau melebihi harapan

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 7

Page 8: Proposal Gugus 5 Revisi

pelanggan. Dilihat jenis pelanggannya, maka sekolah dikatakan bermutu

jika:

1. Siswa puas dengan layanan sekolah, antara lain puas dengan pelajaran yang diterima, puas dengan perlakuan guru maupun pimpinan, puas dengan fasilitas yang disediakan sekolah. Pendek kata, siswa menikmati situasi sekolah;

2. Orang tua siswa puas dengan layanan terhadap anaknya maupun layanan kepada orang tua, misalnya puas karena menerima laporan periodik tentang perkembangan siswa maupun program-program sekolah;

3. Pihak pemakai/penerima lulusan (perguruan tinggi, industri, masyarakat) puas karena menerima lulusan dengan kualitas sesuai harapan; serta

4. Guru dan karyawan puas dengan pelayanan sekolah, misalnya pembagian kerja, hubungan antarguru/karyawan/pimpinan, gaji/honorarium, dan sebagainya. (Panduan Manajemen Sekolah, 2000:193).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional khususnya dalam Bab IX disebutkan tentang

Standar Nasional Pendidikan (SNP). Untuk mendukung hal tersebut,

diterbitkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 Tentang SNP.

Melihat regulasi tersebut, maka jelas bahwa peningkatan mutu pendidikan

merupakan suatu keharusan yang perlu dicapai melalui standar mutu yang

telah ditetapkan. Namun, melihat kondisi SD yang ada di gugus sekolah V

Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya masih banyak yang jauh dari

standar mutu yang ditetapkan. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

diantaranya adalah kemampuan kepala sekolah dan guru yang belum

optimal dalam melakukan tugasnya mengelola berbagai sumber daya yang

ada di sekolahnya masing-masing.

Untuk mengatasi hal dimaksud Disdik Kota Tasikmalaya (merujuk

pada Disdik Provinsi Jawa Barat dan Direktorat Tenaga Kependidikan,

Kependidikan Ditjen PMPTK, Depdiknas) melakukan program kemitraan

yang bertujuan untuk mempertemukan sekolah maju dan sekolah yang

belum maju. Program ini dimaksudkan supaya terjadi proses diseminasi

atau pengimbasan pengetahuan, keterampilan serta kultur manajemen dari

sekolah-sekolah yang sudah maju kepada sekolah-sekolah yang belum

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 8

Page 9: Proposal Gugus 5 Revisi

maju. Dengan demikian, diharapkan sekolah (kepala sekolah dan guru)

yang belum maju dapat memperbaiki kinerjanya dalam mengelola sekolah

yang pada akhirnya dapat meningkatkan mutu sekolah dengan cara bekerja

sama.

Berikut ini yang akan dilaksanakan pada gugus sekolah V Kecamatan Tawang

Kota Tasikmalaya:

A. Kegiatan Pembinaan Manajemen

Fokus kegiatan adalah pengadaan administrasi gugus

B. Kegiatan Pembinaan Pembelajaran

Fokus kegiatan adalah pebuatan model alat peraga

C. Kegiatan Pembinaan Sarana Prasarana

Fokus kegiatan adalah penataan ruang gugus

D. Kegiatan Pembinaan Peran Serta Masyarakat

Fokus kegiatan adalah penyusunan AD/ART Komite Sekolah

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 9

Page 10: Proposal Gugus 5 Revisi

BAB III

RINCIAN KEGIATAN DAN DANA YANG DIBUTUHKAN

Di lingkungan gugus sekolah V Kecamatan Tawang, konsep mutu

sekolah dipersepsikan berbeda-beda oleh berbagai pihak. Menurut persepsi

kebanyakan masyarakat dan orang tua murid, mutu suatu sekolah dasar

secara sederhana dilihat dari perolehan nilai/angka yang dicapai seperti

ditunjukkan dari hasil ulangan dan ujian. Suatu sekolah dianggap bermutu

apabila para siswanya sebagian besar atau seluruhnya memperoleh

nilai/angka tinggi, sehingga berpeluang melanjutkan dan diterima di SMP

yang menjadi pilihan siswa. Persepsi seperti itu sebenarnya tidaklah keliru

apabila nilai/angka tersebut diakui sebagai representasi dari totalitas hasil

belajar yang dapat dipercaya dapat menggambarkan derajat perubahan

tingkah laku atau penguasaan kemampuan yang menyangkut aspek

kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan demikian, mutu suatu sekolah

memiliki nuansa kuantitatif dan kualitatif. Artinya, di samping ditunjukkan

oleh indikator seberapa banyak siswa yang berprestasi sebagaimana dilihat

dalam perolehan angka/nilai tinggi, juga ditunjukkan oleh seberapa baik

kepemilikan kualitas pribadi para siswa, seperti tampak dalam kepercayaan

diri, kemandirian, disiplin, kerja keras dan ulet, terampil, berbudi pekerti,

beriman dan bertaqwa, tanggung jawab sosial dan kebangsaan, apresiasi,

dan lain sebagainya.

Rendahnya mutu sekolah dasar pada Gugus V di Kecamatan

Tawang Kota Tasikmalaya lebih disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

1. Sekolah belum memiliki fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal;

2. Sekolah belum memiliki fokus pada upaya untuk mencegah masalah yang muncul dengan komitmen untuk bekerja secara benar dari awal;

3. Sekolah belum memiliki investasi pada sumber daya manusianya, sehingga belum terhindar dari berbagai “kerusakan psikologis” yang sangat sulit diperbaikinya;

4. Sekolah belum memiliki strategi untuk mencapai kualitas, baik di tingkat pimpinan, tenaga pendidik, maupun tenaga kependidikan lainnya;

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 10

Page 11: Proposal Gugus 5 Revisi

5. Sekolah belum mengelola atau memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk mencapai kualitas dan memposisikan kesalahan sebagai instrumen untuk berbuat benar pada masa berikutnya;

6. Sekolah belum memiliki kebijakan dalam perencanaan untuk mencapai kualitas, baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang;

7. Sekolah belum mengupayakan proses perbaikan dengan melibatkan semua orang sesuai dengan tugas pokok, fungsi dan tanggung jawabnya;

8. Sekolah belum mampu mendorong bahwa setiap orang memiliki kreativitas, mampu menciptakan kualitas dan merangsang yang lainnya agar dapat bekerja secara berkualitas;

9. Sekolah belum memperjelas peran dan tanggung jawab setiap orang, termasuk kejelasan arah kerja secara vertikal dan horozontal;

10. Sekolah belum memiliki strategi dan kriteria evaluasi yang jelas;11. Sekolah belum memandang atau menempatkan kualitas yang telah

dicapai sebagai jalan untuk untuk memperbaiki kualitas layanan lebih lanjut;

12. Sekolah belum memandang kualitas sebagai bagian integral dari budaya kerja; dan

13. Sekolah belum menempatkan peningkatan kualitas secara terus menerus sebagai suatu keharusan.

Berdasarkan hal di atas, maka tidaklah berlebihan jika kami berkeinginan

untuk melalakukan Optimalisasi Pemberdayaan Gugus Sekolah. Berikut ini

rincian kegiatan yang akan kami laksanakan.

A. Rincian Kegiatan

1. Pengadaan administrasi gugus

2. Pembuatan model alat peraga

3. Penataan ruang gugus

4. Penyusunan AD/ART Komite Sekolah

B. Jadwal Kegiatan

No. Uraian Jenis Program dan Kegiatan Waktu Ket.1 Kegiatan Pembinaan Manajemen

Agustus 2009 Pengadaan administrasi gugus

2 Kegiatan Pembinaan PembelajaranAgustus 2009

 Pembuatan model alat peraga3 Kegiatan Pembinaan Sarana Prasarana

Agustus 2009 Penataan ruang gugus

4 Kegiatan Pembinaan Peran Serta MasyarakatAgustus 2009

 Penyusunan AD/ART Komite Sekolah

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 11

Page 12: Proposal Gugus 5 Revisi

C. Rencana Anggaran

1. Prosentase Penggunaan Dana

No. Kegiatan Dana %

1. Persiapan Maks 10 %

2. Pelaksanaan Program Min 75 %

3. Laporan dan Pemantauan Internal Maks 5 %

4. Deseminasi hasil kegiatan seminar Maks 10 %

2. Rincian Rencana Anggaran:

No. Jenis Kebutuhan QTYSatuan

(Rp)Jumlah

(Rp)

1 Biaya Persiapan 1 1,000,000 1,000,000

2 Kegiatan pembinaan manajemen

3Pengadaan administrasi gugus 2 1,000,000 2,000,000

Kegiatan pembinaan pembelajaran

Pebuatan model alat peraga 1 1,000,000 1,000,000

4Kegiatan pembinaan sarana prasarana

Penataan ruang gugus 4 1,000,000 4,000,000

5

Kegiatan pembinaan peran serta masyarakat

Penyusunan AD/ART Komite Sekolah 1 500,000 500,000

6 Pelaporan 1 500,000 500,000

7 Deseminasi hasil kegiatan 1 1,000,000 1,000,000

JUMLAH 10,000,000

TERBILANG: //SEPULUH JUTA RUPIAH//

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 12

Page 13: Proposal Gugus 5 Revisi

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Upaya meningkatkan mutu sekolah membutuhkan adanya inovasi yang

dapat memerdekakan guru dalam berkarya dan berkarsa. Guru sebagai sentral

pendidikan dan pembelajaran dituntut kemampuanya untuk dapat

merealisasikan semua perencanaan pembelajaran secara berkualitas. Untuk

itu, optimalisasi pemberdayaan gugus sekolah mutlak harus ditingkatkan.

Program Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Mutu TK-SD

dan SD-SMP Satu Atap dari Dinas Pendidikan Jawa Barat merupakan

stimulus positif bagi gugus sekolah dalam menghidupkan kembali kinerjanya

sehingga dapat berfungsi sebagai wadah pelatihan para guru dalam

melakukan inovasi, khususnya dalam hal implementasi kurikulum masing-

masing sekolah.

B. Saran

Bergulirnya program dana bantuan langsung (block grant) dapat

meningkatkan kinerja para guru, sehingga keberadaan gugus sekolah dapat

memberikan kontribusi positif bagi kemajuan sekolah yang pada akhirnya

dapat memacu dan meningkatkan mutu sekolah. Untuk itu, kami berharap

Program Pembinaan Kelembagaan dan Pengembangan Mutu TK-SD dan SD-

SMP Satu Atap tahun anggaran selanjutnya dapat dipertahankan dan

ditingkatkan, terima kasih.

Tasikmalaya, 20 Mei 2009Kepala Sekolah,

Bangbang Hermana, S.Pd.NIP 19660504 198610 1 006

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 13

Page 14: Proposal Gugus 5 Revisi

Nama Sekolah : SDN TARUMANAGARAStatus : SD INTIAlamat Sekolah : JALAN TMP KUSUMA

BANGSA NOMOR 18

Kode Pos : 46114Kelurahan : CIKALANGKecamatan : TAWANGKota : TASIKMALAYAPropinsi : JAWA BARATNo. Telepon/HP : (0265)314650/085223467443No. Rekening Bank : 0003276813100 BANK JABAR

BANTEN CABANG TASIKMALAYA

DAFTAR ISI

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 14

Page 15: Proposal Gugus 5 Revisi

PENGANTAR DARI KABUPATEN/KOTA

…………………………………………………….

KATA PENGANTAR KETUA GUGUS/KEPALA SD INTI

…………………………………..

DAFTAR ISI

………………………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

…………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang

……………………………………………………………………………

B. Dasar Kegiatan

……………………………………………………………………………

C. Tujuan

………………………………………………………………………………………

D. Hasil yang Diharapkan

…………………………………………………………………

E. Indicator Keberhasilan

………………………………………………………………….

BAB II KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN

…………………………………………………..

A. Kegiatan Pembinaan Manajemen

…………………………………………………….

B. Kegiatan Pembinaan Pembelajaran

………………………………………………….

C. Kegiatan Pembinaan Sarana Prasarana …………………………………………….

D. Kegiatan Pembinaan Peran Serta Masyarakat …………………………………….

BAB III RINCIAN KEGIATAN DAN DANA YANG DIPERLUKAN

…………………………

BAB IV PENUTUP

…………………………………………………………………………………

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 15

Page 16: Proposal Gugus 5 Revisi

LAMPIRAN

…………………………………………………………………………………………..

1. SK Penetapan Penerima Bantuan dari Kepala Dinas Pendidikan …………….

2. SK sebagai Juara Gugus

……………………………………………………………….

3. Profil Gugus Sekolah

……………………………………………………………………

4. Profil SD Inti

……………………………………………………………………………..

LAMPIRAN

1. SK Penetapan Penerima Bantuan dari Kepala Dinas Pendidikan

2. SK sebagai Juara Gugus

3. Profil Gugus Sekolah

4. Profil SD Inti

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 16

Page 17: Proposal Gugus 5 Revisi

NOMOR REKENING SEKOLAH

Optimalisasi Pengembangan Gugus SD 17