4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

19
TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan Kasau MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA Nomor Kep/ / /2015 Tanggal 2015 PETUNJUK TEKNIS TNI AU TENTANG PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT BAB I PENDAHULUAN 1. Umum. a. Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika organisasi dalam tubuh TNI khususnya TNI Angkatan Udara, perubahan kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pelayanan kesehatan dan rumah sakit, terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan sangat berpengaruh terhadap tuntutan tugas yang harus diemban oleh seluruh rumah sakit TNI Angkatan Udara. Kondisi tersebut mewajibkan Rumah sakit Angkatan Udara melaksanakan penilaian pelayanan rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan. b. Rumah Sakit dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, telah melakukan segala usaha dan mendapatkan penilaian terhadap pelayanan tersebut. Namun, dengan semakin tingginya tuntutan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, diperlukan suatu pembaharuan terhadap pedoman penilaian yang dapat dijadikan dasar dalam meningkatkan mutu pelayanan. Pedoman penilaian pelayanan tersebut harus terstandarisasi berdasarkan pada kelompok standar berfokus kepada pasien, kelompok standar manajemen rumah sakit, kelompok sasaran keselamatan pasien dan kelompok sasaran menuju Millenium Development Goals, sesuai acuan standar akreditasi nasional versi 2012 sehingga mutu rumah sakit TNI AU akan semakin meningkat dan sejajar dengan rumah sakit lainnya.

description

YES

Transcript of 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

Page 1: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

TENTARA NASIONAL INDONESIA Lampiran Keputusan KasauMARKAS BESAR ANGKATAN UDARA Nomor Kep/ / /2015

Tanggal 2015

PETUNJUK TEKNIS TNI AUTENTANG

PENILAIAN PELAYANAN RUMAH SAKIT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Umum.

a. Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika organisasi dalam tubuh TNI khususnya TNI Angkatan Udara, perubahan kebijakan pemerintah yang mengatur tentang pelayanan kesehatan dan rumah sakit, terbentuknya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan sangat berpengaruh terhadap tuntutan tugas yang harus diemban oleh seluruh rumah sakit TNI Angkatan Udara. Kondisi tersebut mewajibkan Rumah sakit Angkatan Udara melaksanakan penilaian pelayanan rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan.

b. Rumah Sakit dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, telah melakukan segala usaha dan mendapatkan penilaian terhadap pelayanan tersebut. Namun, dengan semakin tingginya tuntutan akan pelayanan kesehatan yang lebih baik, diperlukan suatu pembaharuan terhadap pedoman penilaian yang dapat dijadikan dasar dalam meningkatkan mutu pelayanan. Pedoman penilaian pelayanan tersebut harus terstandarisasi berdasarkan pada kelompok standar berfokus kepada pasien, kelompok standar manajemen rumah sakit, kelompok sasaran keselamatan pasien dan kelompok sasaran menuju Millenium Development Goals, sesuai acuan standar akreditasi nasional versi 2012 sehingga mutu rumah sakit TNI AU akan semakin meningkat dan sejajar dengan rumah sakit lainnya.

c. Pelaksanaan penilaian pelayanan rumah sakit yang efektif, efisien, dan optimal dapat terwujud bila ada kesamaan dalam pola pikir, pola sikap, dan pola tindak, sehingga perlu disusun Petunjuk Teknis TNI Angkatan Udara Tentang Penilaian Pelayanan Rumah Sakit.

2. Maksud dan Tujuan

a. Maksud. Penyusunan Petunjuk Teknis TNI AU Tentang Penilaian Pelayanan Rumah Sakit ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan penilaian pelayanan rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan Udara.

b. Tujuan. Penyusunan Petunjuk Teknis ini bertujuan agar diperoleh kesamaan pola tindak dalam melaksanakan penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

Page 2: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

2

3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Penyusunan Petunjuk Teknis ini meliputi tata cara dan kebijakan-kebijakan teknis dalam melaksanakan penilaian pelayanan rumah sakit yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:

a. Bab I Pendahuluan.

b. Bab II Ketentuan Umum.

c. Bab III Pedoman Penilaian.

d. Bab IV Penyelenggaraan Penilaian. Laporan dan Evaluasi

e. Bab V Tataran Kewenangan.

f. Bab VI Penutup.

4. Landasan. Petunjuk Teknis TNI AU Tentang Penilaian Pelayanan Rumah Sakit ini disusun dengan menggunakan landasan sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran.

b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

c. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

d. Permenkes Nomor 12 Tahun 2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit.

e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional. (Psl 5-1 dan 41-3.)

f. Peraturan Panglima TNI Nomor 45 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan di Lingkungan Tentara Nasional Indonesia

g. Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/846/X/2013 tentang Petunjuk Induk Kesehatan TNI.

h. Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor 13 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan di Lingkungan TNI Angkatan Udara.

i. Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/842/XII/2014 tentang Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang Pembinaan Pelayanan Kesehatan.

j. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kemenkes Nomor HK.02.04/I/2790/11 tentang Standar Akreditasi Rumah Sakit.

5. Kedudukan. Petunjuk Teknis TNI Angkatan Udara Tentang Penilaian Pelayanan Rumah Sakit ini berkedudukan satu tingkat di bawah Buku Petunjuk Pelaksanaan TNI AU Tentang Pembinaan Pelayanan Kesehatan.

Page 3: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

3

6. Pengertian-Pengertian. Untuk memperoleh persepsi yang sama terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam buku petunjuk pelaksanaan ini perlu dijelaskan pengertian sebagaimana tercantum dalam daftar pengertian.

BAB II

KETENTUAN UMUM

7. Umum. Penilaian merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan fungsi manajemen dalam pembinaan pelayanan kesehatan. Tanpa penilaian, tidak dapat diketahui tingkat kemajuan maupun keberhasilan upaya pembinaan kesehatan yang sedang dilaksanakan. Adapun ketentuan umum yang digunakan dalam penilaian pelayanan rumah sakit meliputi tujuan, sasaran, kebijakan dasar, asas-asas, dan prinsip-prinsip.

8. Tujuan. Tujuan penilaian pelayanan rumah sakit yaitu memenuhi standar penilaian untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara secara berkesinambungan berdasarkan Standar Akreditasi Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit, sehingga pasien mendapatkan pelayanan sesuai standar yang telah ditentukan.

9. Sasaran. Sasaran penilaian ini untuk mewujudkan pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara yang bermutu dan aman, dibagi dalam beberapa kelompok meliputi:

a. Kelompok standar berfokus kepada pasien.

b. Kelompok standar manajemen rumah sakit.

c. Kelompok sasaran keselamatan pasien.

d. Kelompok sasaran menuju Millenium Development Goals.

10. Sifat.

a. Strategis........................b. Oprasional....................c. Taktis ...................................

11. Pembidangan. ............................

12. Pengorganisasian. ............................

10. Kebijakan Dasar. Kebijakan dasar dalam penilaian pelayanan rumah sakit adalah:

a. Tersedianya pedoman dalam menyelenggarakan proses penilaian pelayanan rumah sakit yang sistematis dan terukur.

Page 4: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

4

b. Terciptanya rumah sakit yang senantiasa meningkatkan mutu dan keamanan pelayanan.

11. Asas-Asas. Asas-asas yang digunakan dalam penyelenggaraan penilaian pelayanan rumah sakit terdiri atas keadilan, manfaat, ketepatan, dan kerja sama.

a. Keadilan. Penilaian pelayanan rumah sakit dilaksanakan secara adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Manfaat. Penilaian pelayanan rumah sakit harus dapat memberi manfaat bagi rumah sakit TNI Angkatan Udara beserta anggota TNI AU dan keluarganya.

c. Ketepatan. Ketepatan dalam melakukan penilaian terhadap pelayanan rumah sakit sangat diperlukan untuk menentukan mutu rumah sakit.

d. Kerja sama. Kerja sama yang baik diantara para staf rumah sakit dalam melakukan pelayanan kesehatan akan memberikan dampak pada hasil penilaian.

12. Prinsip-Prinsip. Prinsip-prinsip yang digunakan dalam penilaian pelayanan rumah sakit sebagai berikut:

a. Penilaian pelayanan rumah sakit dilakukan dengan perencanaan yang terprogram sesuai dengan kebutuhan.

b. Penilaian pelayanan rumah sakit dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan standar prosedur operasional pelayanan kesehatan di lingkungan TNI Angkatan Udara.

c. Penilaian pelayanan rumah sakit dilaksanakan di rumah sakit yang telah ditetapkan sebagai pelaksana pelayanan kesehatan.

BAB III

PEDOMAN PENILAIAN

13. Umum. Penilaian pelayanan rumah sakit diperlukan adanya pedoman penilaian, metode perhitungan, interpretasi nilai, total nilai, dan tim penilai.

14. Pedoman Penilaian Pelayanan Rumah Sakit. Program penilaian pelayanan rumah sakit atau disebut juga Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjutan (FKTL/PPK II dan III) berpedoman pada beberapa kelompok penilaian yang meliputi kelompok standar berfokus kepada pasien, kelompok standar manajemen rumah sakit, kelompok sasaran keselamatan pasien, dan kelompok sasaran menuju Millenium Development Goals.

a. Kelompok Standar Berfokus Kepada Pasien. Indikator standar penilaian kelompok standar berfokus kepada pasien meliputi:

1) Akses ke Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

Page 5: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

5

2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

3) Asesmen Pasien (AP).

4) Pelayanan Pasien (PP).

5) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

6) Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO).

7) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

b. Kelompok Standar Manajemen Rumah Sakit. Indikator standar penilaian kelompok standar manajemen rumah sakit meliputi:

1) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK).

2) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).3) Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP).

4) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

5) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).

6) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).

c. Kelompok Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Indikator standar penilaian sasaran keselamatan pasien rumah sakit meliputi:

1) Ketepatan Identifikasi Pasien.

2) Peningkatan Komunikasi yang Efektif.

3) Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu Diwaspadai.

4) Kepastian Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat Pasien Operasi.

5) Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan.

6) Pengurangan Risiko Pasien Jatuh.

d. Kelompok Sasaran Menuju Millenium Development Goals (MDGs). Indikator standar penilaian sasaran Millenium Development Goals meliputi:

1) Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan Kesehatan Ibu.

2) Penurunan Angka Kesakitan HIV/AIDS.

3) Penurunan Angka Kesakitan TB.

15. Metode Perhitungan. Metode perhitungan yang digunakan dalam penilaian pelayanan rumah sakit ditentukan dalam beberapa kriteria sebagai berikut:

Page 6: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

6

a. Penilaian pelayanan rumah sakit dilakukan melalui evaluasi penerapan standar pada empat kelompok tersebut, yaitu:

1) Standar berfokus kepada pasien, terdapat 7 bab.

2) Standar manajemen rumah sakit, terdapat 6 bab.

3) Sasaran keselamatan pasien, merupakan 1 bab.

4) Sasaran menuju Millenium Development Goals, merupakan 1 bab.

b. Penilaian suatu bab ditentukan oleh penilaian pencapaian semua standar pada kelompok tersebut, dan menghasilkan nilai prosentase bagi bab tersebut.

c. Penilaian suatu standar dilaksanakan melalui penilaian terpenuhinya Elemen Penilaian (EP), dan menghasilkan nilai prosentase bagi standar tersebut.

16. Interpretasi Nilai. Interpretasi nilai yang digunakan dalam penilaian pelayanan rumah sakit sebagai berikut:

a. Penilaian suatu Elemen Penilaian (EP) dinyatakan sebagai berikut:

1) Tercapai Penuh (TP) diberikan skor 10.

2) Tercapai Sebagian (TS) diberikan skor 5.

3) Tidak Tercapai (TT) diberikan skor 0.

4) Tidak Dapat Diterapkan (TDD) tidak masuk dalam proses penilaian dan perhitungan.

b. Penentuan pemberian skor, sebagai berikut:

1) Penentuan skor 10, yaitu:

a) Temuan tunggal negatif tidak menghalangi nilai ‘tercapai penuh’ dari minimal 5 telusur pasien/pimpinan/staf.

b) Nilai 80-100% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen (contoh: 8 dari 10 terpenuhi).

c) Data mundur ‘tercapai penuh’ sebagai berikut:

(1) Untuk survei awal dilakukan selama 4 bulan ke belakang.

(2) Survei lanjutan dilakukan selama 12 bulan ke belakang.

2) Penentuan skor 5, yaitu:

a) Jika 20% sampai dengan 79% (misalnya 2 sampai 8 dari 10) dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen.

Page 7: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

7

b) Bukti pelaksanaan hanya dapat ditemukan di sebagian unit kerja yang seharusnya dilaksanakan.

c) Regulasi tidak dilaksanakan secara penuh/lengkap.

d) Kebijakan/proses sudah ditetapkan dan dilaksanakan tetapi tidak dapat dipertahankan.

e) Data mundur, sebagai berikut:

(1) Untuk survei awal dilakukan 1 sampai 3 bulan ke belakang.

(2) Survei lanjutan dilakukan 5 sampai 11 bulan ke belakang.

3) Penentuan skor 0, yaitu:

a) Jika <19% dari temuan atau yang dicatat dalam wawancara, observasi dan dokumen.b) Bukti pelaksanaan tidak dapat ditemukan di unit kerja dimana harus dilaksanakan.

c) Regulasi tidak dilaksanakan.

d) Kebijakan/proses tidak dilaksanakan.

e) Data mundur, sebagai berikut:

(1) Untuk survei awal dilakukan kurang dari 1 bulan ke belakang.

(2) Survei lanjutan dilakukan kurang dari 5 bulan ke belakang.

4) Penentuan Tidak Dapat Diterapkan (TDD), yaitu jika persyaratan dari EP

tidak dapat diterapkan berdasar atas organisasi rumah sakit, pelayanan,

populasi, pasien dan sebagainya, contohnya organisasi rumah sakit tidak

melakukan riset.

17. Total Penilaian. Total penilaian pelayanan rumah sakit dibagi dalam beberapa tingkat, yaitu:

a. Tingkat Dasar. Penilaian memenuhi kriteria tingkat dasar bila:

1) Empat bab digolongkan Mayor dan nilai minimum setiap bab harus 80%, yaitu bab:

a) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

b) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

c) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

d) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK).

Page 8: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

8

2) Sebelas bab digolongkan Minor dan nilai minimum setiap bab harus 20%, yaitu bab:

a) Millenium Development Goals (MDGs).

b) Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

c) Asesmen Pasien (AP).

d) Pelayanan Pasien (PP).

e) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

f) Manajemen Penggunaan Obat (MPO).

g) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).

h) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).i) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

j) Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP).

k) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

b. Tingkat Madya. Penilaian memenuhi kriteria tingkat madya bila:

1) Delapan bab digolongkan Mayor dan nilai minimum setiap bab harus 80%, yaitu bab:

a) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

b) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

c) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

d) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK).

e) Millenium Development Goals (MDGs).

f) Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

g) Asesmen Pasien (AP).

h) Pelayanan Pasien (PP).

2) Tujuh bab digolongkan Minor dan nilai minimum setiap bab harus 20%, yaitu bab:

a) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

b) Manajemen Penggunaan Obat (MPO).

c) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).

Page 9: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

9

d) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).

e) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

f) Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP).

g) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

c. Tingkat Utama. Penilaian memenuhi kriteria tingkat utama bila:

1) Dua belas bab digolongkan Mayor dan nilai minimum setiap bab harus 80%, yaitu bab:

a) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

b) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

c) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

d) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK).

e) Millenium Development Goals (MDGs).

f) Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

g) Asesmen Pasien (AP).

h) Pelayanan Pasien (PP).

i) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

j) Manajemen Penggunaan Obat (MPO).

k) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).

l) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).

2) Tiga bab digolongkan Minor dan nilai minimum setiap bab harus 20%, yaitu bab:

a) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

b) Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP).

c) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

d. Tingkat Paripurna. Penilaian memenuhi kriteria tingkat paripurna bila lima belas bab digolongkan Mayor dan nilai minimum setiap bab harus 80%, yaitu bab:

1) Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

2) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

Page 10: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

10

3) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

4) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMPK).

5) Millenium Development Goals (MDGs).

6) Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

7) Asesmen Pasien (AP).

8) Pelayanan Pasien (PP).

9) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

10) Manajemen Penggunaan Obat (MPO).

11) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).12) Kualifikasi dan Pendidikan Staf (KPS).

13) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

14) Tata Kelola, Kepemimpinan, dan Pengarahan (TKP).

15) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

18. Tim Penilai. Penilaian pelayanan rumah sakit dilaksanakan oleh tim penilai yang terdiri atas:

a. Koordinator tim dari Spersau (berpangkat kolonel).

b. Sekretaris dari Spersau (pamen).

c. Penilai/Assesor internal. Penilai/Assesor internal dibagi dalam 3 kelompok, terdiri dari:

1) Assesor Manajemen (MJ) adalah Assesor dengan pendidikan dokter / tenaga kesehatan dengan tambahan pendidikan manajemen/manajemen rumah sakit, bersertifikat workshop penyiapan akreditasi rumah sakit dan assesor internal mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO).

b) Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP).

c) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP).

d) Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK).

e) Kualifikasi Pendidikan dan Staf (KPS).

f) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)*, khusus untuk standar MKI 9, 17, 18, 20, 20.1, 20.2.

Page 11: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

11

2) Assesor Medis (MD) adalah Assesor dengan pendidikan dokter/tenaga kesehatan dengan tambahan pendidikan manajemen/manajemen rumah sakit, bersertifikat workshop penyiapan akreditasi rumah sakit dan assesor internal mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Akses Pelayanan dan Kontinuitas Pelayanan (APK).

b) Asesmen Pasien (AP).

c) Pelayanan Pasien (PP).

d) Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB).

e) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI).

f) Kualifikasi Pendidikan dan Staf (KPS)*, khusus untuk standar KPS 9; 9.1; 10; 11.

g) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)*, khusus standar TKP 3.2; 5.3; 5.5

3) Assesor Keperawatan (PW) adalah Assesor dengan pendidikan dokter/perawat/tenaga kesehatan dengan tambahan pendidikan manajemen/manajemen rumah sakit, bersertifikat workshop penyiapan akreditasi rumah sakit dan assesor internal mempunyai tugas sebagai berikut:

a) Hak Pasien dan Keluarga (HPK).

b) Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK).

c) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

d) Sasaran Keselamatan Pasien (SKP).

e) Sasaran Program MDGs.

f) Kualifikasi Pendidikan dan Staf (KPS)*, khusus KPS 12; 13; 14.

g) Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)*, khusus standar MKI 3, 6, 20, 20.1, 20.2.

h) Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP)*, khusus standar TKP 3.2; 5.3; 5.5

Page 12: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

12

BAB IV

PENYELENGGARAAN PENILAIAN (data dari Letkol Nely)

LAPORAN DAN EVALUASI

19. Persiapan.

a) Spersau melaksanakan penjadwalan 4 bulan sebelumnya bagi rumah sakit yang akan dinilai.

b) Persiapan Rumah Sakit yang akan dinilai.

c)

20. Perencanaan.21. Pelaksanaan Penilaian.

19. Umum. Hasil pelaksanaan penilaian pelayanan rumah sakit perlu diolah dan disajikan dalam bentuk laporan sebagai bahan evaluasi. Oleh karena itu, perlu pengolahan data pengukuran, penilaian, penyajian dan pelaporan, serta tindak lanjut hasil penilaian.

20. Pengolahan Data Pengukuran. Pengolahan data pengukuran merupakan kegiatan administratif dengan menggunakan metode statistik maupun metode lain, sehingga diperoleh kesimpulan yang obyektif dan benar terhadap hasil pengukuran pelayanan rumah sakit yang telah dilaksanakan.

21. Penilaian. Hasil dari pengolahan data dilakukan penilaian menggunakan pedoman pada kriteria interpretasi nilai pelayanan.

22. Penyajian Hasil dan Pelaporan. Hasil penilaian pelayanan disajikan dalam bentuk laporan dan dilengkapi dengan tabel/kurva/diagram guna memudahkan pemahaman. Laporan hasil penilaian ditandatangani oleh tim penilai dan dilaporkan kepada Aspers Kasau.

23. Tindak Lanjut Hasil Penilaian Pelayanan. Dalam rangka pembinaan TNI AU, maka hasil penilaian pelayanan dilaporkan kepada pimpinan terkait serta kepada satuan kerja yang dinilai sebagai umpan balik hasil kegiatan. Terhadap satuan-satuan kerja yang dinilai diberikan sertifikat hasil penilaian pelayanan rumah sakit.

BAB V

TATARAN KEWENANGAN

24. Umum. Penyelenggaraan penilaian pelayanan rumah sakit dapat dilaksanakan secara efektif, efisien, dan optimal dengan memperhatikan tataran kewenangan yang ada.

23. Wewenang dan Tanggung Jawab. Wewenang dan tanggung jawab pejabat yang terkait dalam pelaksanaan pembinaan pelayanan kesehatan sebagai berikut:

Page 13: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

13

a. Perencanaan. Dalam perencanaan pembinaan pelayanan kesehatan, tataran kewenangan dan tanggung jawab diatur sebagai berikut:

1) Kasau. Kasau menetapkan kebijakan umum tentang pelaksanaan penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

2) Asrena Kasau. Asrena Kasau merumuskan dan merencanakan kebijakan anggaran bidang penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

3) Aspers Kasau. Aspers Kasau merumuskan dan merencanakan kebijakan penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

4) Kadiskesau. Kadiskesau bertanggung jawab pada perencanaan penilaian pelayanan rumah sakit sebagai berikut:

a) Merumuskan sistem penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

b) Merumuskan kebijakan teknis dalam bidang penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

b. Pelaksanaan. Pejabat yang berwenang pada tahap pelaksanaan terdiri atas:

1) Aspers Kasau. Aspers Kasau melaksanakan supervisi pelaksanaan penilaian pelayanan rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan Udara.

2) Kadiskesau. Kadiskesau melaksanakan penilaian pelayanan rumah sakit, sebagai berikut:

a) Melaksanakan kegiatan fungsi penilaian pelayanan rumah sakit sesuai dengan tanggung jawabnya.

b) Mengajukan saran dan pertimbangan kepada Kasau dan atau Aspers Kasau dalam hal-hal yang berhubungan dengan fungsi penilaian pelayanan rumah sakit TNI Angkatan Udara.

3) Pang/Dan/Ka. Pang/Dan/Ka sebagai penanggung jawab pelaksanaan penilaian pelayanan rumah sakit di satuan.

c. Pengawasan dan Pengendalian. Pejabat yang berwenang pada tahap pengawasan dan pengendalian sebagai berikut:

1) Kasau. Kasau mengawasi dan mengendalikan kebijakan umum fungsi penilaian pelayanan rumah sakit.

2) Irjenau. Irjenau mengawasi dan memeriksa proses pelaksanaan fungsi penilaian pelayanan rumah sakit.

Page 14: 4Lamp Bujuknis Nilai Kin Rs Rev1

14

3) Asrena Kasau. Asrena Kasau melaksanakan pengawasan dan pengendalian terhadap program dan penggunaan anggaran fungsi penilaian pelayanan rumah sakit.

4) Aspers Kasau. Aspers Kasau melaksanakan supervisi atas pelaksana-an fungsi penilaian pelayanan rumah sakit fungsi penilaian pelayanan rumah sakit.

5) Kadiskesau. Kadiskesau melaksanakan pengawasan dan pengen-dalian fungsi penilaian pelayanan rumah sakit.

6) Pang/Dan/Ka. Pang/Dan/Ka melaksanakan pengawasan dan pengen-dalian fungsi penilaian pelayanan rumah sakit di satuan kerja masing-masing.

BAB VI

PENUTUP

24. Demikian Buku Petunjuk Teknis TNI Angkatan Udara Tentang Penilaian Pelayanan Rumah Sakit ini memuat pokok-pokok dan ketentuan yang diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraannya.

Kadiskumau :

Kasetumau :

KasubdisyankesDiskesau :

a.n. Kepala Staf Angkatan UdaraKepala Dinas Kesehatan,

dr. Asrunsyah Nasoetion, Sp.PD., Sp.KP.Marsekal Pertama TNI