46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

28
TUGAS PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH PESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA AIR TANAH Disusun Oleh : KELOMPOK 7 PRADISTINA MARSYA H1E108003 NADIA AMANAH H1E108008 RISMAWIDHA M H1E108071 Dosen Pengajar : M. SYAHIRUL ALIM, M.T PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN

description

dampak dari pada pestisida

Transcript of 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

Page 1: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

TUGAS

PENCEMARAN TANAH DAN AIR TANAH

PESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA AIR TANAH

Disusun Oleh :

KELOMPOK 7

PRADISTINA MARSYA H1E108003

NADIA AMANAH H1E108008

RISMAWIDHA M H1E108071

Dosen Pengajar :

M. SYAHIRUL ALIM, M.T

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

BANJARBARU

2010

Page 2: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

selalu melimpahkan karunia-Nya. Berkat rahmat-Nya, penulis dapat

menyelesaikan makalah Pencemaran Tanah dan Air tanah ini tepat pada

waktunya.

Materi yang ditampilkan dalam makalah ini bertujuan agar mahasiswa

mampu mengembangkan pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan

sehari-hari.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Muhammad Syahirul Alim, M.T.

2. Teman-teman Mahasiswa.

3. Orang tua dan semua pihak yang telah membantu.

Karena bantuannya sehingga dapat terwujud makalah ini. Penulis menyadari

bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat

mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun guna perbaikan

selanjutnya dan kesempurnaan makalah ini.

Semoga Tuhan selalu menyertai dan membimbing kita bersama dalam upaya

menyelesaikan makalah kuliah. Amin.

Banjarbaru, November 2010

Penyusun

Page 3: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

DAFTAR ISI

Hal

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

1.1.Latar Belakang ......................................................................... . 1

1.2.Batasan Masalah........................................................................ 2

1.3.Tujuan........................................................................................ 2

BAB II PESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA AIR TANAH ……….. 3

2.1. Pengertian dan Fungsi Pestisida …………………………....... 3

2.2. Proses Terjadinya Pencemaran ……………………………… 4

2.3. Dampak Penggunaan pestisida………………………………. 6

2.4. Cara Penanggulangan Pencemaran ………..………………... 8

BAB III PENUTUP....................................................................................... 12

3.1.Kesimpulan................................................................................ 12

3.2 Saran ......................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13

Page 4: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya

makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lngkungan

atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses

alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang

menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfingsi lagi

sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

No. 4 Tahun 1982).

Pencemaran terjadi akibat aktivitas manusia atau secara alami.

Namun belakangan ini aktivitas manusia menjadi penyebab utama

pencemaran lingkungan. Aktivitas manusia yang tidak terkendali

menyebabkan pencemaran lingkungan tidak dapat dicegah.

Indonesia merupakan negara yang memiliki tanah yang subur.

Pertanian merupakan salah satu sumber pencaharian bagi masyarakat.

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi persaingan

menjadi semakin besar untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan cara

yang mudah. Penggunaan pestisida menjadi alternatif yang banyak

digunakan petani untuk memperoleh kemudahan dan hasil yang maksimal.

Penggunaan pestisida untuk memperoleh hasil yang maksimal

menjadi suatu dilema. Disatu sisi penggunaan pestisida dapat

memaksimalkan hasil panen namun disisi lain menimbulkan dampak negatif

bagi lingkungan. Pestisida dapat mencemari tanah dan juga mencemari air

tanah. Air tanah tersebut menjadi sumber air bersih yang digunakan

masyarakat sekitar. pencemaran air tanah tersebut akan mengakibatkan

menurunnya kualitas air tanah dan berdampak pada kesehatan masyarakat.

Page 5: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

1.2. Batasan Masalah

Batasan masalah makalah ini adalah tidak membahas pencemaran

pestida terhadap kualitas tanah dan dampaknya bagi masyarakat.

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apa itu pestisida dan fungsinya dalam pertanian.

2. Mengetahui proses terjadinya pencemaran.

3. Mengetahui dampak akibat penggunaan pestisida.

4. Mengetahui cara penaggulanggan pencemaran.

Page 6: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

BAB II

PESTISIDA DAN DAMPAKNYA PADA AIR TANAH

2.1. Pengertian dan Fungsi Pestisida

Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan

virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Pestisida juga

diartikan sebagai substansi kimia dan bahan lain yang mengatur dan atau

menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman. Sesuai

konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT), penggunaan pestisida ditujukan

bukan untuk memberantas atau membunuh hama, namun lebih dititiberatkan

untuk mengendalikan hama sedemikian rupa hingga berada dibawah batas

ambang (Faizal, 2010).

Pestisida sintetis telah berhasil menghantarkan sektor pertanian

menuju terjadinya “revolusi hijau”, yang ditandai dengan peningkatan hasil

panen dan pendapatan petani secara signifikan, sehingga Indonesia bisa

mencapai swasembada pangan pada tahun 1986. Dalam revolusi hijau target

yang akan dicapai adalah berproduksi cepat dan tinggi, sehingga diperlukan

teknologi masukan tinggi diataranya penggunaaan varietas unggul,

pemupukan berat dengan pupuk kimia, pemberantasan hama dan penyakit

dengan obat-obatan kimia (Setyono, 2009).

Untuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber

kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati, dan supaya pestisida dapat

digunakan efektif, maka peredaran, penyimpanan dan penggunaan pestisida

diatur dengan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1973. Dalam peraturan

tersebut antara lain ditentukan bahwa (Faizal, 2010):

tiap pestisida harus didaftarkan kepada Menteri Pertanian melalui Komisi

Pestisida untuk dimintakan izin penggunaannya

hanya pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh

Menteri Pertanian boleh disimpan, diedarkan dan digunakan

Page 7: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

pestisida yang penggunaannya terdaftar dan atau diizinkan oleh Menteri

Pertanian hanya boleh disimpan, diedarkan dan digunakan menurut

ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam izin pestisida itu

tiap pestisida harus diberi label dalam bahasa Indonesia yang berisi

keterangan-keterangan yang dimaksud dalam surat Keputusan Menteri

Pertanian No. 429/ Kpts/Mm/1/1973 dan sesuai dengan ketentuan-

ketentuan yang ditetapkan dalam pendaftaran dan izin masing-masing

pestisida.

Pestisida berguna untuk mengendalikan berbagai hama serta

mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian

tanaman sehingga dapat memaksimalkan hasil pertanian. Namun residu

dari pestisida tersebut berbahaya bagi lingkungan. Pestisida mengandung

berbagai senyawa kimia yang dapat menggangu kestabilan komposisi kimia

tanah. Pestisida yang banyak digunakan sekarang adalah dari golongan

hidrokarbon berklor. Pestisida ini mempunyai efek menahun atau

bioakumulatif dan sulit terurai.

Di Indonesia pestisida yang sering digunakan adalah pestisida dari

golongan hidrokarbon berklor seperti DDT, endrin, aldrin, dieldrin,

heptaklor dan gamma BHC. Dampak penggunaan pestisida tidak akan

terlihat langsung, namun akan terasa pada tahun-tahun akan datang.

Beberapa pestisida telah diteliti dapat bersifat carsinogenic agent,

mutagenic agent, teratogenic agent dan menimbulkan penyakit. Selain itu

pestisida dapat menyebabkan pengaruh resisten pada tumbuhan / hama

pengganggu.

2.2. Proses Terjadinya Pencemaran

Suatu lingkungan dikatakan telah tercemar jika lingkungan tersebut

telah mengalami perubahan dari tatanan asalnya akibat masuk atau

dimasukkannya zat-zat tertentu. Pencemaran lingkungan yang telah masuk

dalam kategori tinggi umumnya telah mengalami pergesaran kualitas

lingkungan dan perubahan ekosisitem. Beberapa organisme yang hidup

Page 8: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

dilingkungan tersebut dapat hilang atau terbunuh akibat masuknya

kontaminan pencemar karena tidak mampu beradaptasi.

Berkembangnya sektor pertanian membawa dampak positif bagi

kesejahteraan masyarakat. Namun disisi lain juga menimbulkan dampak

negative bagi lingkungan. Penggunaan pestisida yang tidak terkendali

menyebabkan tanah tidak mampu lagi melakukan remediasi sehingga

menyebabkan pecemaran tanah. Pestisida bersifat asing terhadap terhadap

tanah karena merupakan bahan kimia buatan.

Menurut Sutanto 2001, berdasarkan kuantitas dan kontinuitas

penggunaan pestisida memungkinkan kontaminasi bahan kimia ke dalam

tanah. Walaupun jerapan oleh koloid tanah menyebabkan bahan aktif

pestisida menjadi tidak aktif, tetapi fenomena yang terjadi bersifat

irreversible. Pada kondisi lapangan yang menguntungkan 90% residu

pestisida tertentu dapat dijerap oleh koloid tanah sehingga menurunkan

aktifitas pestisida dan menurunkan resiko pencemaran tanah dan air tanah

(Raharjo dan Suwondo, 2004).

Pestisida diserap oleh berbagai komponen lingkungan kemudian

terbawa oleh angin, air dan organisme yang hidup di tanah. Selain itu, residu

pestisida yang terakumulasi selama bertahun-tahun juga akan merembes ke

tanah. Pencemaran air tanah oleh pestisida dipengaruhi oleh kejenuhan air

dalam tanah serta curah hujan. Semakin tinggi curah hujan maka akan

semakin jenuh air dalam tanah. Tanah yang jenuh air akan mempercepat

migrasi pestisida ke dalam tanah dan mencemari air tanah. Air tanah yang

tercemar pestisida mengisi air tanah dangkal.

Pestisida juga dapat menguap. Penguapan pestisida terjadi karena

suhu yang tinggi. Pestisida yang menguap terbawa debu bermigrasi dan

kembali ke tanah oleh pengendapan debu. Pencemaran pestisida dapat

terjadi melalui siklus hidrologi. Pestisida di udara kembali ke tanah melalui

hujan yang turun. Air hujan mengandung pestisida yang jatuh ke lahan

pertanian akan terserap ke dalam tanah. Pestisida akan terakumulasi dan

mengisi akuifer sehingga terjadi pencemaran air tanah.

Page 9: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

Menurut Tarumingkeng (1977), penghilangan residu pestisida

mengikuti hukum kinetika pertama, yakni derajat/kecepatan menghilangnya

pestisida berhubungan dengan banyaknya pestisida yang diaplikasi

(deposit). Dinamika pestisida di alam akan mengalami dua tahapan reaksi,

yakni proses menghilangnya residu berlangsung cepat (proses desipasi),

atau sebaliknya proses menghilangnya residu berlangsung lambat (proses

persistensi). Terjadinya dua proses ini disebabkan karena deposit dapat

diserap dan dipindahkan ke tempat lain sehingga terhindar dari pengrusakan

di tempat semula. Terhindarnya insektisida yang ditranslokasikan dari

proses pengrusakan dimungkinkan oleh faktor-faktor lingkungan yang

kurang merusak sehingga terjadi proses penyimpanan (residu persisten).

Kemungkinan lain adalah pestisida akan bereaksi dan mengalami degradasi

sehingga hilangnya residu berlangsung cepat (Saening dan Hipi).

Persistensi pesidu pertisida akan sangat tinggi karena jenis tanah

pertanian menyerap senyawa golongan hidrokarbon berklor. Kandungan

bahan organik yang tinggi dalam tanah akan menghambat proses penguapan

pestisida. Kelembaban tanah, kelembaban udara, suhu tanah dan porositas

tanah merupakan salah satu faktor yang juga menentukan proses penguapan

pestisida. Penguapan pestisida terjadi bersama-sama dengan proses

penguapan air. Residu pestisida yang larut terangkut bersama-sama butiran

air keluar dari tanah melalui penguapan, namun masih mungkin jatuh

kembali ke tanah bersama debu atau air hujan. Air merupakan medium

utama bagi transportasi pestisida. Pestisida dapat menguap karena suhu

yang tinggi dan kembali lagi ke tanah melalui air hujan atau pengendapan

debu.

2.3. Dampak Penggunaan Pestisida

Pencemaran air berdampak luas, misalnya dapat meracuni sumber air

minum, meracuni makanan hewan, ketidakseimbangan ekosistem sungai

dan danau, pengrusakan hutan akibat hujan asam, dan sebagainya. 

Page 10: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

Penggunaan pestisida kimia yang diberikan tanpa pertimbangan

lingkungan menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem maupun kesehatan

manusia. Ekosistem dan habitat makhluk hidup terganggu karena pestisida

kimia yang diberikan tidak hanya mematikan hama sasaran. Tetapi, juga

binatang lain yang berfungsi sebagai predator dan pengendali lingkungan.

Hal ini menyebabkan timbulnya serangan hama terus menerus dan

terbentuknya hama yang resisten terhadap pestisida kimia.

Pestisida juga dapat mengubah perilaku dan morfologi pada hewan.

Selain itu dapat meracuni dan membunuh biota laut seperti fitoplankton.

Matinya fitoplankton berpengaruh pada rantai makanan sehingga

menyebabkan ekosistem air terganggu. Selain itu juga dapat menyebabkan

kematian pada ikan.

Menurut Schaller (1993), beberapa dampak negatif dari pertanian

konvensional adalah (Gumilang, 2010):

(1)Pencemaran air tanah dan air permukaan oleh bahan kimia pertanian;

(2)Membahayakan kesehatan manusia dan hewan. Baik karena pestisida

kimia maupun bahan aditif pakan;

(3)Pengaruh negatif senyawa kimia pada mutu dan kesehatan makanan;

(4)Penurunan keanekaragaman hayati termasuk sumber genetik flora dan

fauna yang merupakan modal utama pertanian berkelanjutan (sustainable

agriculture);

(5)Meningkatnya daya tahan (resistent) organisme pengganggu terhadap

pestisida kimia;

(6)Merosotnya daya produktivitas lahan karena erosi, pemadatan lahan, dan

berkurangnya bahan organik;

(7)Ketergantungan yang makin kuat terhadap sumber daya alam yang tidak

terbaharui (non-renewable natural resources);

(8)Risiko kesehatan dan keamanan manusia pelaku pekerja pertanian.

Di badan air, sungai dan danau, nitrogen dan fosfat (dari kegiatan

pertanian) telah menyebabkan pertumbuhan tanaman air yang di luar

kendali (eutrofikasi berlebihan). Ledakan pertumbuhan ini menyebabkan

Page 11: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

oksigen, yang seharusnya digunakan bersama oleh seluruh hewan/tumbuhan

air, menjadi berkurang.  Ketika tanaman air tersebut mati, dekomposisi

mereka menyedot lebih banyak oksigen. Sebagai akibatnya, ikan akan mati,

dan aktivitas bakteri menurun. 

Pestisida merupakan racun yang bersifat bioakumulatif sehingga

dapat terakumulasi pada rantai makanan. Pestisida dapat terkonsentrasi pada

organisme tertentu namun dampak lebih berbahaya bagi manusia. Konsumsi

sayuran yang disemprot pestisida seta air tanah yang tercemar pestisida

mengakibatkan pestisida terakumulasi dalam tubuh dan bersifat

karsinogenik.

Penggunaan pestisida yang berlebihan atau penanganan hama dan

penyakit yang kurang tepat akan berpotensi mencemari lingkungan, seperti

penggunaan pestisida yang residunya dapat menimbulkan endocrine

disrupting activities (EDs) atau gangguan pada sistem endokrin (hormon

reproduksi) pada manusia (Sutrisno dkk, 2009). Beberapa jenis penyakit

yang telah diteliti dapat diakibatkan oleh pengaruh samping penggunaan

senyawa pestisida antara lain leukemia, myaloma ganda, lymphomas,

sarcomas jaringan lunak, kanker prostae, kanker kulit, kanker perut,

melanoma, penyakit otak, penyakit hati, kanker paru, tumor syaraf dan

neoplasma indung telur. Selain dari pada itu, beberapa senyawa pestisida

telah terbukti dapat menjadi faktor "carsinogenic agent" baik pada hewan

dan manusia (Saening dan Hipi).

2.4. Cara Penaggulanggan Pencemaran

Penanggulangan pencemaran lingkungan pertanian seharusnya

didasarkan pada hasil analisis sumber penyebab utama terjdinya

pencemaran. Oleh karena itu perlu penelitian laboratorium dan lapangan.

Penelitian meliputi (Tim Sintesis Kebijakan, 2008):

(a) identifikasi dan karakterisasi sumber penyebab serta jenis pencemaran,

baik dari kegiatan institusi (industri, pabrik, pertambangan) maupun

noninstitusi (pertanian/perkebunan, kehutanan);

Page 12: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

(b) penetapan baku mutu tanah (soil quality standard) terutama daya

sangga tanah terhadap B3/ logam berat;

(c) penambatan karbon (carbon sequestration).

Penanggulangan pencemaran lingkungan akibat residu pertisida

lebih banyak dilakukan pada tanah. Penerapan teknologi remediasi

pencemaran lingkungan pertanian difokuskan pada upaya penanggulangan

objek yang terkena dampak pencemaran, yaitu lahan sawah dan produknya

(tanah, air, tanaman/produk pertanian). Teknologi pengelolaan lingkungan

pertanian yang tercemar meliputi:

(a) kemoremediasi, yaitu memodifikasi tingkat kemasaman tanah melalui

pengapuran, pemberian bahan organik untuk menekan pergerakan

logam berat di dalam tanah, dan penambahan karbon aktif ke dalam

tanah untuk menurunkan residu pestisida dalam produk pertanian.

(b) fitoremediasi, yaitu memanfaatkan fungsi tumbuhan yang dapat

menyerap, mendegradasi, mentransformasi, dan menekan pergerakan

bahan pencemar.

(c) bioremediasi untuk meminimalkan pencemaran dengan memanfaatkan

mikroorganisme yang mampu mendegradasi residu pestisida maupun

logam berat.

(Sutrisno dkk, 2009).

Remediasi untuk air tanah dapat dilakukan secara on-site dan off-

site. Beberapa teknik remediasi untuk air tanah antara lain pump and treat,

teknik soil venting, teknik air sparging, slurry reactor dan land farming.

bioremediasi yang umum digunakan untuk lahan pertanian adalah land

farming sedangkan untuk pencemaran air tanah, teknik yang umum

digunakan adalah pump and treat.

Land farming merupakan salah satu teknik bioremediasi yang

dilakukan dalam sel biotreatman. Tanah yang terkontaminasi dimasukkan

lumpur atau sedimen yang mengandung nutrient untuk pertumbuhan

mikroorganisme dan digarap secara berkala untuk mensuplai air dan udara

udaran ke tanah. sehingga degradasi kontaminan diremediasi melaui proses

Page 13: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

mikrobiologi dan oksidasi. Faktor yang harus selalu dikontrol dalam land

farming adalah kadar air, frekuensi aerasi dan pH.

Sumber: alken-murray.com

Sumber : portal.navfac.navy.mil

Teknik pump and treat merupakan remediasi secara in-site, air tanah

di ekstraksi dari bawah permukaan tanah kemudian dilakukan treatment

kemudian dikembalikan ke tanah. pemompaan menyababkan air tanah

tertekan dan kontaminan diserap oleh tanah. Air yang telah ditreatmen

kemudian dikembalikan ke tanah dan digunakan untuk melarutkan

kontaminan yang telah diserap tanah.

Sumber: oceanworld.tamu.edu.

Page 14: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

Belakangan ini petani mulai beralih ke pertanian organik. Pada

dasarnya pertanian organik ini menganut sistem pengembalian yang berarti

mengembalikan semua bahan organik yang dihasilkan ke dalam tanah. Baik

dalam bentuk limbah pertanaman maupun ternak. Bahan organik ini

selanjutnya dapat terurai menjadi unsur hara organik yang dapat

meningkatkan kesuburan tanah dan mengembalikan keseimbangan unsur

hara dalam tanah.

Residu bahan kimia pada pertanian intensif dapat menimbulkan

dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Selain alasan kesehatan pertanian

organik ini juga diyakini ramah lingkungan karena meminimalkan bahkan

tidak menggunakan bahan kimia dalam proses produksi.

Keuntungan dari sistem pertanian organik selain meningkatkan

kesuburan tanah dan produksi tanaman maupun ternak yaitu mampu

mendukung keseimbangan ekosistem. Dari segi ekonomi dapat mengurangi

biaya penggunaan bahan-bahan kimia seperti pupuk dan pestisida. Produk

organik seperti buah, sayuran, dan beras juga memiliki harga yang lebih

tinggi bila dibandingkan dengan produk pertanian intensif atau kimia.

Penggunaan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia telah

mampu meningkatkan hasil produksi dalam jangka waktu yang singkat.

Terkadang hasil yang diperoleh menjadi maksimal dan pemberantasan hama

secara terpadu dapat mengurangi dampak serangan hama yang semakin

meningkat akibat penggunaan pestisida kimia sebelumnya (Gumilang,

2010).

Page 15: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut :

1. Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain serta jasad renik dan

virus yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama dan dapat

digunakan untuk mengatur dan atau menstimulir pertumbuhan tanaman

atau bagian-bagian tanaman.

2. Pencemaran pestisida terjadi karena penggunaan pestisida yang

berlebihan serta residu pestisida yang tidak dapat didegradasi tanah

menyebabkan senyawa kimia penyusun pestisida terakumulasi dalam

tanah dan menyebabkan perrubahan ekosistem.

3. Dampak akibat penggunaan pestisida adalah menyebabkan pencemaran

air tanah dan air permukaan, matinya fitoplankton dan ikan di perairan,

ledakan pertumbuhan pertumbuhan tanaman air (eutrofikasi berlebihan)

dan menimbulkan masalah kesehatan pada manusia.

4. Penaggulanggan pencemaran pestisida pada air tanah yaitu ddengan

melakukan remediasi pada tanah pertanian serta teknik pump and trea

untuk air tanah. pencegahan pencemaran pestisida dapat dilakukan

dengan beralih ke pertanian organik.

3.2. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu pestisida harus digunakan sesuai

dengan peraturan yang telah ditetapkan pemerintah dan secara hati-hati.

Page 16: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

DAFTAR PUSTAKA

Anonym1. 2010. Pump and Treat.

http://www.cpeo.org/techtree/ttdescript/pumtre.htm

Diakses : 1 Desember 2010.

Anonym2. 2010. Land Farming.

http://en.wikipedia.org/wiki/Landfarming

Diakses : 1 Desember 2010.

Anonym3. pencemaran lingkungan on-line. 2010. Pencemaran air.

http://www.kitada.eco.tut.ac.jp/pub/member/asep/plo/air.html.

Diakses : 10 November 2011

Faizal, Richie. 2010. Pestisida.

http://biodenti.wordpress.com/pencemaran-air/

Diakses : 10 November 2011

Gumilang, A.P. 2010. Menuju pertanian organik.

http://www.riaumandiri.net/rm/index.php?

option=com_content&view=article&id=14860:menuju-pertanian-

organik&catid=61:opini&Itemid=71

Diakses : 10 November 2011

Raharjo, Mursid dan Ari Suwondo. 2004. Kualitas air tanah di daerah pertanian

sayuran sebagai dampak penggunaan pestisida.

http://eprints.undip.ac.id/20205/1/055-ki-fkm-2005-a.pdf

Diakses : 10 November 2011

Saenong,S dan Awaludin Hipi. 2007. Kerusakan Lingkungan Dan Gangguan

Kesehatan Sebagai Dampak Pengunaan Pestisida Pertanian.

Page 17: 46939523 Pestisida Dan Dampaknya Pada Air Tanah

ntb.litbang.deptan.go.id/ind/2005/SP/ kerusakan .doc

Diakses : 10 November 2011

Sulistiyono, Luluk. 2004. Dilema Penggunaan Pestisida Dalam Sistem Pertanian

Tanaman Hortikultura Di Indonesia.

http://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/luluk_sulistiyono.pdf

Diakses : 10 November 2011

Sutrisno, N, P. Setyanto, dan U. Kurnia. 2009. Perspektif Dan Urgensi

Pengelolaan Lingkungan Pertanian Yang Tepat.

http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/ip024095.pdf

Diakses : 10 November 2011

Tim Sintesis Kebijakan, 2008. Strategi penanggulangan pencemaran lahan

pertanian dan kerusakan lingkungan.

http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/ip012083.pdf

Diakses : 10 November 2011