hazops pestisida

57
DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HazOps) Pada Pabrik Pestisida PT. SC Johnson Manufacturing Medan Disusun guna memenuhi tugas matakuliah prodi Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja Dosen Pengampu : Evi Widowati, S.KM, M.Kes. Disusun Oleh : 1. Teguh Riyadi 6411413125 2. Nimas Dwi Ayu Rizki 6411413126 3. Mohammad Lutfi Yahya 6411413135 4. Mursita Eka Nordiati 6411413138 5. Herdianti Tri Yulinda 6411413148 6. Ahmad Ngasif 6411413149 7. Naufal Mirza Tamara 6411413157 Rombel 05 JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT i

description

hazard

Transcript of hazops pestisida

Page 1: hazops pestisida

DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

HAZARD AND OPERABILITY STUDY (HazOps)

Pada Pabrik Pestisida

PT. SC Johnson Manufacturing Medan

Disusun guna memenuhi tugas matakuliah prodi Dasar Kesehatan dan

Keselamatan Kerja

Dosen Pengampu : Evi Widowati, S.KM, M.Kes.

Disusun Oleh :

1. Teguh Riyadi 6411413125

2. Nimas Dwi Ayu Rizki 6411413126

3. Mohammad Lutfi Yahya 6411413135

4. Mursita Eka Nordiati 6411413138

5. Herdianti Tri Yulinda 6411413148

6. Ahmad Ngasif 6411413149

7. Naufal Mirza Tamara 6411413157

Rombel 05

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014

i

Page 2: hazops pestisida

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Hazard Operational Study (HazOps) pada Pabrik

Pestisida” guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kesehatan dan Keselamatan

Kerja.

Makalah ini disusun dari hasil pengumpulan data serta informasi yang

kami peroleh dari buku panduan serta infomasi dari media massa yang

berhubungan dengan tema makalah ini.

Sesuai pepatah ‘tak ada gading yang tak retak’, makalah ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para

pembaca agar makalah kami kedepan menjadi lebih baik. Akhirnya, kami

berharap makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.

Semarang, 15 Juni 2014

Tim Penyusun

ii

Page 3: hazops pestisida

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL---------------------------------------------------------------- i

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------- ii

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------- iii

1. PENDAHULUAN-------------------------------------------------------------- 1

1.1. Latar Belakang------------------------------------------------------------- 1

1.2. Rumusan Masalah--------------------------------------------------------- 2

1.3. Tujuan----------------------------------------------------------------------- 2

1.4. Manfaat---------------------------------------------------------------------- 2

2. PEMBAHASAN---------------------------------------------------------------- 3

2.1. Pestisida--------------------------------------------------------------------- 3

2.2. Bahaya Pestisida bagi Kesehatan---------------------------------------- 5

2.3. Profil Umum Pabrik PT SC Johnson Manufacturing----------------- 7

2.4. Departemen PT SC Johnson Manufacturing--------------------------- 23

2.5. HazOps pada Unit Produksi---------------------------------------------- 24

3. PENUTUP------------------------------------------------------------------------ 34

3.1. Kesimpulan----------------------------------------------------------------- 34

3.2. Saran------------------------------------------------------------------------- 34

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------- 35

iii

Page 4: hazops pestisida

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang

digunakan untuk mengendalikan atau mencegah hama dan penyakit tanaman, mengatur dan

atau mensti-mulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (Kementerian Pertanian

Indonesia, 2010). Perusahaan pestisida merupakan pabrik formulasi pestisida yang termasuk

dalam industri agrokimia. Formulasi adalah campuran bahan aktif dan bahan tambahan

tertentu agar pestisida dapat efektif, efisien dan ekonomis. Dalam per-dagangan pestisida,

bahan aktif diformulasikan terlebih dahulu dengan dicampur bahan pem-bantu, misalnya

solvent (pelarut), emulsifier (pembuat emulsi), diluent (pembasah dan peng-encer), carrier

(bahan pembawa), atau synergist (untuk meningkatkan efektifitas pestisida).

Resiko penggunaan pestisida pada manusia ada 2 tipe yakni keracunan akut

dan keracunan kronis. Keracunan akut terjadi oleh paparan atau terkena pestisida

secara langsung pada bagian tubuh (jangka pendek) dengan konsentrasi pestisida

relative tinggi. Paparan bisa terjadi lewat kulit, hidung maupun mulut. Keracunan ini

mudah dilihat dengan gejala khas seperti gemetar, kejang-kejang, sukar bernapas,

mabuk berat sampai meninggal atau gejala ringan seperti iritasi pada mata, mulut,

perasaan tegang, gelisah. Dampak seperti ini hanya akan dialami oleh pengguna

pestisida atau mereka yang menangani pestisida. Keracunan kronis terjadi jika

terkena paparan dosis rendah tetapi berulang-ulang dalam waktu panjang. Dalam

tubuh penderita terjadi akumulasi residu pestisida.

Dengan berbagai resiko yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan beracun

maupun bahaya dari mesin sendiri, diperlukan pencegahan agar terhindar dari

kecelakaan. Dapat dilakukan studi untuk meramalkan kecelakaan yang dapat timbul

akibat operasional proses pada perusahaan/pabrik. Salah satu study dapat dibuat

Hazard Operational Study (HazOps).

1

Page 5: hazops pestisida

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pestisida?

2. Bagaimana Pestisida berbahaya bagi kesehatan?

3. Bagaimana profil dari pabrik pembuat pestisida?

4. Bagaimana alur produksi pembuatan pestisida?

5. Bagaimana HazOps dari pabrik pembuatan pestisida khususnya bagian

produksi?

1.3. Tujuan

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan pestisida.

2. Mengetahui pengaruh pestisida bagi kesehatan.

3. Mengetahui profil umum dari abrik pembuatan pestisida.

4. Mengetahui alur produksi pembuatan pestisida, yakni obat nyamuk bakar.

5. Memahami pembuatan HazOps dari pabrik pembuatan pestisida khususnya

bagian produksi.

1.4. Manfaat

1. Menerapkan program study Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

2. Dapat digunakan oleh perusahaan guna meningkatkan keselamatan kerja pada

unit produksi.

3. Digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui tingkat keterampilan

mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang didapat dari bangku kuliah

dengan kondisi lingkungan kerja.

4. Dapat memberikan kontribusi positif bagi perusahaan khususnya dalam

praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

2

Page 6: hazops pestisida

BAB II

PEMBAHASAN

1.1. Pestisida

Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau

mengendalikan berbagai hama. Berdasarkan asal katanya pestisida berasal dari

bahasa inggris yaitu pest berarti hama dan cida berarti pembunuh. Yang dimaksud

hama bagi petani sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit

tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing

yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan.

Menurut peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 (yang dikutip oleh Djojosumarto,

2008) pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus

yang dipergunakan untuk :

1) Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak

tanaman atau hasil-hasil pertanian.

2) Memberantas rerumputan.

3) Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian

tanaman, tidak termasuk pupuk.

4) Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan peliharaan dan

ternak.

5) Memberantas dan mencegah hama-hama air.

6) Memberikan atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah

tangga, bangunan dan alat-alat pengangkutan, memberantas atau mencegah binatang-

binatang yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu

dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah dan air.

Pestisida yang digunakan di bidang pertanian secara spesifik sering disebut produk

perlindungan tanaman (crop protection products) untuk membedakannya dari

produk-produk yang digunakan dibidang lain. (Djojosumarto, 2008).

3

Page 7: hazops pestisida

Pengelolaan pestisida adalah kegiatan meliputi pembuatan, pengangkutan,

penyimpanan, peragaan, penggunaan dan pembuangan / pemusnahan pestisida. Selain

efektifitasnya yang tinggi, pestisida banyak menimbulkan efek negatif yang

merugikan. Dalam pengendalian pestisida sebaiknya pengguna mengetahui sifat

kimia dan sifat fisik pestisida, biologi dan ekologi organisme pengganggu tanaman.

(Wudianto R, 2010).

2.1.2.Penggolongan Pestisida

A. Penggolongan pestisida berdasarkan sasaran (Wudianto R, 2010) yaitu :

1. Insektisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang bisa

mematikan semua jenis serangga.

2. Fungisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun dan bisa

digunakan untuk memberantas dan mencegah fungsi/cendawan.

3. Bakterisida. Disebut bakterisida karena senyawa ini mengandung bahan aktif

beracun yang bisa membunuh bakteri.

4. Nermatisida, digunakan untuk mengendalikan nematoda.

5. Akarisida atau mitisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia yang

digunakan untuk membunuh tungau, caplak dan laba-laba.

6. Rodenstisida adalah bahan yang mengandung senyawa kimia beracun yang

digunakan untuk mematikan berbagai jenis binatang pengerat, misalnya tikus.

7. Moluskisida adalah pestisida untuk membunuh moluska, yaitu : siput, bekicot

serta tripisan yang banyak dijumpai di tambak.

8. Herbisida adalah senyawa kimia beracun yang dimanfaatkan untuk

membunuh tumbuhan pengganggu yang disebut gulma.

Pestisida lain seperti Pisisida, Algisida, Advisida dan lain-lain.

Pestisida berperan ganda yaitu pestisida yang berperan untuk membasmi 2 atau 3

golongan organisme pengganggu tanaman.

B. Berdasarkan Sifat dan Cara Kerja Racun Pestisida (Djojosumarto, 2008)

1. Racun Kontak

4

Page 8: hazops pestisida

Pestisida jenis ini bekerja dengan masuk ke dalam tubuh serangga sasaran lewat kulit

(kutikula) dan di transportasikan ke bagian tubuh serangga tempat pestisida aktif

bekerja.

2. Racun Pernafasan (Fumigan)

Pestisida jenis ini dapat membunuh serangga dengan bekerja lewat sistem

pernapasan.

3. Racun Lambung

Jenis pestisida yang membunuh serangga sasaran jika termakan serta masuk ke dalam

organ pencernaannya.

4. Racun Sistemik

Cara kerja seperti ini dapat memiliki oleh insektisida, fungisida dan herbisida. Racun

sistemik setelah disemprotkan atau ditebarkan pada bagian tanaman akan terserap ke

dalam jaringan tanaman melalui akar atau daun, sehingga dapat membunuh hama

yang berada di dalam jaringan tanaman seperti jamur dan bakteri. Pada insektisida

sistemik, serangga akan mati setelah memakan atau menghisap cairan tanaman yang

telah disemprot.

5. Racun Metabolisme

Pestisida ini membunuh serangga dengan mengintervensi proses metabolismenya.

6. Racun Protoplasma

Ini akan mengganggu fungsi sel karena protoplasma sel menjadi rusak.

1.2. Pengaruh Pestisida bagi Kesehatan

Beberapa ilmuwan masih menoleransi kadar pestisida dalam makanan dengan

mengatakan bahwa dalam jumlah kecil efeknya tidak akan terlalu signifikan bagi

tubuh. Namun ilmuwan lainnya ada yang bersikeras bahwa dalam dosis yang sangat

kecil pun pestisida bisa menimbulkan masalah kesehatan. Efeknya bisa saja muncul

beberapa puluh tahun berikutnya.

Seperti dilansir Rodale, Senin (13/8/2012), ada 7 penyakit berbahaya yang

diakibatkan oleh pestisida:

a. Diabetes

5

Page 9: hazops pestisida

Sejak bertahun-tahun yang lalu, para ilmuwan telah melihat hubungan antara

pestisida dan diabetes. Sebuah penelitian tahun 2011 yang diterbitkan jurnal diabetes

care menemukan bahwa orang yang mengalami kelebihan berat badan dan di

tubuhnya terdapat pestisida organoklorin berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2.

Untuk mencegah diabetes, pilihlah produk makanan organik tanpa pestisida. Hindari

menggunakan penyegar udara kimia dan produk-produk artifisial yang beraroma

sebab dapat memicu diabetes tipe 2.

Kanker

Lebih dari 260 pestisida terbukti berkaitan dengan berbagai jenis kanker seperti

limfoma, leukemia, sarkoma jaringan lunak, kanker otak, kanker payudara, kanker

prostat, kanker tulang, kanker kandung kemih, kanker tiroid, kanker usus, kanker

hati, dan kanker paru-paru.

Autisme dan Gangguan Perkembangan Lainnya

Para peneliti terkemuka di dunia percaya bahwa autisme disebabkan oleh perpaduan

antara gen dan polutan yang yang masuk ketika ibu hamil. Kebanyakan insektisida

membunuh hama dengan cara mengganggu fungsi sarafnya. Mekanisme yang sama

tampaknya bisa terjadi pada janin yang terpapar insektisida.

Sebuah penelitian tahun 2010 yang dilakukan Harvard University menemukan bahwa

anak-anak yang di dalam urinnya terkandung pestisida organofosfat jauh lebih

mungkin mengalami ADHD atau ganguan pemusatan perhatian dan hiperaktif

dibanding anak-anak yang urinnya tidak tercemar pestisida.

Obesitas

Beberapa jenis pestisida berfungsi sebagai pengganggu hormon. Artinya, pestisida

bertindak seperti hormon palsu dalam tubuh. Hormon ini memblokir jalur komunikasi

hormon yang penting bagi tubuh atau mengganggu kemampuan tubuh untuk

mengatur pengeluaran hormon yang sehat.

6

Page 10: hazops pestisida

Penelitian tahun 2012 yang dimuat jurnal Environmental Health

Perspectivesmenemukan bahwa ada lebih dari 50 pestisida yang diklasifikasikan

sebagai pengganggu hormon. Beberapa di antaranya dapat memicu sindrom

metabolik dan obesitas apabila terakumulasi dalam sel-sel.

Penyakit Parkinson

Lebih dari 60 penelitian menunjukkan hubungan antara pestisida dan penyakit

Parkinson. Penyakit ini ditandai dengan gerakan gemetar yang tidak dapat

dikendalikan. Ternyata penyakit ini sangat berkaitan dengan paparan bahan

pembunuh hama dan gulma untuk jangka waktu yang panjang.

Kemandulan

Pestisida dapat mengganggu kesuburan. Salah satunya adalah atrazin, pembunuh

gulma yang banyak digunakan di pertanian tebu dan ternyata terdeteksi dalam air

keran. Dokter dan ilmuwan menunjukkan bukti bahwa atrazin meningkatkan risiko

keguguran dan kemandulan.

Pestisida jenis lain juga dapat menurunkan kadar testosteron pria. Sebuah penelitian

tahun 2006 menemukan bahwa klorpirifos, zat kimia yang digunakan dalam apel

nonorganik dan pertanian lada serta carbaryl, pestisida yang banyak digunakan pada

tanaman stroberi, dapat menurunkan kadar testosteron.

Bayi Lahir Cacat

Bayi yang dikandung selama musim semi dan musim panas, yaitu ketika penggunaan

pestisida dalam produk makanan sangat marak, ternyata berisiko paling tinggi

mengalami cacat lahir. Pada bulan-bulan ini, kadar pestisida di permukaan air

ditemukan paling tinggi. Selain itu, penyakit spina bifida, bibir sumbing, kaki

pengkor dan sindrom Down juga bisa diakibatkan karena ibu hamil terpapar pestisida.

1.3. Profil Umum Pabrik Pembuatan Pestisida

1.3.1. Sejarah Perusahaan

7

Page 11: hazops pestisida

PT. SC Johnson Manufacturing Medan sebelumnya bernama PT. Inti

Kimiatama Perkasa. Berdiri sejak 10 November 1997 dengan nama perusahaan PT.

Inti Kimiatama Perkasa, awalnya perusahaan ini berkantor di Jl. Iskandar Muda,

Medan. Perusahaan ini bekerjasama dengan perusahaan lain untuk melakukan

aktivitas produksi bermerek Baygon dan Mostfly melalui kerjasama dengan salah

satu perusahaan yang juga menghasilkan anti nyamuk bakar yaitu PT. Singapore

Lion. PT. Inti Kimiatama Perkasa merupakan salah satu anak perusahaan Bayer

Company sehingga produk yang dihasilkan dibawah pengawasan Bayer Co. Selain

itu, produk Mostfly yang juga dibeli perusahaan ini dari PT. Singapore Lion memiliki

lisensi bayer Co.

Permintaan pasar yang semakin meningkat terhadap anti nyamuk bakar

Baygon, mengakibatkan PT. Inti Kimiatama Perkasa melakukan kerjasama dalam

memproduksi anti nyamuk bakar. Kerjasama dilakukan dengan PT. Primdoni yang

terletak di Kawasan Industri Mabar untuk beberapa merek yang berbeda. Hasil

produksi dari PT. Primdoni disimpan di gudang yang terletak di kawasan Tanjung

Morawa sebelum akhirnya didistribusikan.

Aktivitas produksi dari PT. Primdoni yang semakin menurun membuat PT.

Inti Kimiatama Perkasa membeli gudang milik PT. Primdoni. PT. Inti Kimiatama

Perkasa mendirikan pabrik dan kantor berdekatan dengan gudang tersebut. Pada akhir

tahun 2000, PT. Primdoni mengalami kebangkrutan dan seluruh aset perusahaan

berupa mesin dan peralatan produksi akhirnya dijual kepada PT. Inti Kimiatama

Perkasa. Kantor PT. Inti Kimiatama Perkasa yang berada di Jl. Iskandar Muda

dipindahkan ke lokasi baru di Kawasan Industri Medan Star, Tanjung Morawa,

Medan.

Berdasarkan surat keputusan Departemen Kesehatan RI No. 30701300185

PKD dan No. Pendaftaran RI 1294/I-2002/T PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi

memproduksi anti nyamuk bakar Baygon dan Mostfly dibawah pengawasan Bayer

Company, Jerman. Sistem kerjasama dengan perusahaan lain tetap dilakukan jika

permintaan pasar meningkat melebihi kapasitas perusahaan ini.

8

Page 12: hazops pestisida

Ada beberapa anak perusahaan Bayer Company, yaitu perusahaan yang ada di

Pulo Gadung PT. Johnson Home Higiene Product (JHHP) yang memproduksi anti

nyamuk Baygon cair dan Bayfresh. PT. Walet Kencana Perkasa yang berkedudukan

di Surabaya memproduksi Bayclean, Autan dan Baygon bakar. PT. Inti Kimiatama

Perkasa yang berkedudukan di Medan hanya memproduksi anti nyamuk bakar

Baygon dan Mostfly. Sistem distribusi yang dilakukan adalah distribusi tunggal untuk

semua produk Bayer Company di Indonesia. Perusahaan yang menjadi distributor

tunggal adalah PT. Ultramos Jaya. Bayer Company memposisikan diri di bidang

farmasi dan insektisida yang bersifat Costumer Care.

Masa peralihan pun terjadi pada akhir tahun 2002 dari Bayer Company ke SC

Johnson pada PT. Inti Kimiatama Perkasa. PT. Inti Kimiatama Perkasa mulai beralih

ke SC. Johnson, Amerika Serikat. SC. Johnson dalam memproduksi juga

mendekatkan diri pada sistem CC (Costumer Care). Hampir 70 negara dikuasai oleh

SC. Johnson baik di benua Amerika maupun Eropa. SC. Johnson sedang

meningkatkan market share-nya di Asia termasuk Indonesia. Ada berbagai jenis

produk Costumer Care telah diproduksi oleh SC. Johnson dan permintaan terhadap

produk Costumer Care milik SC. Johnson sangat tinggi. Hal ini terbukti dengan

banyaknya produk SC. Johnson di pasar.

Selama enam bulan, PT. Inti Kimiatama Perkasa mengalami masa transisi

oleh SC. Johnson sebelum akhirnya benar-benar dikendalikan oleh SC. Johnson. Pada

pertengahan Juni 2003 PT. Inti Kimiatama Perkasa resmi dipegang oleh SC. Johnson.

Pada tanggal 5 maret 2010 PT. Inti Kimiatama Perkasa berganti nama menjadi PT.

SC Johnson Manufacturing Medan (PT SCJMM). Ini dilakukan melalui akte notaris

berdasarkan persetujuan dari dewan direksi komisaris pemegang saham.

1.3.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha

PT SCJMM merupakan industri yang bergerak pada pembuatan anti nyamuk.

Perusahaan ini hanya memproduksi anti nyamuk bakar yang bermerek Baygon, Fuyi,

dan Raid dimana ketiganya berada dibawah lisensi SC. Johnson.

1.3.3. Lokasi Perusahaan

9

Page 13: hazops pestisida

PT SCJMM berlokasi di Kompleks Kawasan Industri Medan Star, Jl. Pelita

Raya 1 Km 19,2 Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara.

Adapun batas-batas lokasi perusahaan ini:

Sebelah Utara : PT. Scorpion

Sebelah Timur : PT. Smart Glove

Sebelah Selatan : PT. Group Tempo

Sebelah Barat : Ruko

1.3.4. Daerah Pemasaran

Daerah pemasaran PT SCJMM yang utama adalah ekspor dan domestik.

Hampir 80% produk obat nyamuk bakar diekspor dan sisanya untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri. Kebutuhan dalam negeri yang dipenuhi biasanya untuk

daerah pulau Sumatera dengan merek Baygon.

1.3.5. Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam kegiatan operasionalnya, PT SCJMM dikepalai oleh seorang Plant

Manager yang membawahi beberapa departemen. Dalam melaksanakan kegiatan

perusahaan, setiap departemen memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Dengan demikian ada suatu kejelasan arah dan koordinasi untuk mencapai tujuan

perusahaan. Plant Manager dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya

dibantu oleh enam manager, yaitu production manager, quality control manager,

maintenance manager, logistic manager, human resource manager, safety health

environment manager,

Selain keenam manager tersebut, plant manager juga dibantu oleh divisi-divisi

seperti purchasing, IT/BPT, lean architech, PPIC, plant data coordinator, cost

analyst dan Executive Assistant. Masing-masing bagian tersebut merupakan

nondepartemen yang tidak dikepalai oleh seorang manager, tetapi

pertanggungjawabannya langsung kepada plant manager. Secara umum, plant

manager akan bertanggung jawab penuh terhadap semua kegiatan di PT SCJMM, dan

semua kegiatan tersebut akan dipertanggungjawabkan kepada Director Manager

yang ada di Jakarta. Adapun gambar struktur organisasi ini digambarkan pada

Gambar 2.1.

10

Page 14: hazops pestisida

1.3.6. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki

ganbaran dan batasan tugas dan tanggung jawab. Adapun uraian tugas dan tanggung

jawab di PT SCJMM adalah sebagai berikut:

1. Plant Manager

Bertugas untuk memimpin dan mengendalikan semua kegiatan produksi yaitu

merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh sumber

daya tersedia sehingga target perusahaan tercapai.

2. Executive Asistant

Bertugas untuk membantu Plant Manager dalam menyusun agenda kegiatan Plant

Manager, mengadministrasikan setiap rapat-rapat, menyiapkan berkas-berkas atau

11

Page 15: hazops pestisida

membantu apa yang dibutuhkan oleh Plant Manager sehingga pekerjaan Plant

Manager berjalan dengan lancar.

3. Cost Analisyst

Bertugas untuk melakukan analisa seluruh variable biaya, memberikan masukan

terhadap biaya-biaya yang dikeluarkan dengan tujuan akhir adalah penghematan

biaya tercapai dan biaya produksi dapat dikendalikan dengan baik.

4. Human Resource Manager

Bertugas untuk menyediakan sumber daya manusia yang tepat sesuai kebutuhan

perusahaan, mengelola sistem penilaian kinerja karyawan, bertanggung jawab

terhadap peningkatan kompetensi karyawan melalui pelatihan yang tepat. Bagian ini

juga mengelola hubungan dengan serikat pekerja dan pemerintah yang terkait. Tugas

administrasi yaitu mengeluarkan surat pengangkatan dan pemberhentian, mengatur

absensi, cuti karyawan, administrasi lembur karyawan, serta mengatur semua keluar

masuknya surat perusahaan dan lain-lain. Bagian Human Resource Development

(HRD) langsung berhubungan dengan HRD kantor pusat di Jakarta.

5. Production Manager

Bertugas untuk merencanakan produksi serta mengkoordinasikan dan mengawasi

jalannya produksi sesuai dengan jadwal produksi yang telah ditetapkan.

6. Maintenance Manager

Bertugas untuk memimpin, merencanakan serta mengkoordinasikan kegiatan

pelaksanaan pemeliharaan/perawatan, perbaikan mesin dan mengatur semua

kebutuhan peralatan termasuk spare part mesin yang dibutuhkan dalam proses

produksi sehingga tidak mengganggu jalanya proses produksi.

7. Quality Control Manager

Bertugas untuk merencanakan, memimpin dan mengkoordinasikan standar kualitas

produk yang dihasilkan, menentukan produk yang sesuai dengan spesifikasi yang

telah ditentukan, bertanggung jawab atas analisa dan keputusan untuk menerima atau

menolak produk. Dalam menjalankan bertugas untuk, quality control manager

dibantu oleh supervisor dan analyzer yang bertugas untuk di laboratorium untuk

melaksanakan pengujian yang bersifat fisik dan kimiawi.

12

Page 16: hazops pestisida

8. Logistic Manager

Bertugas untuk melaksanakan pengawasan terhadap persediaan bahan baku maupun

produk jadi, merencanakan persediaan terhadap bahan baku, menerima dan

menyimpan bahan baku, dan mengatur keluarnya barang jadi yang ada di gudang,

serta mengawasi dan mengatur keberadaan bahan-bahan yang ada di gudang.

9. SHE & General Service Manager

Bertugas untuk merencanakan dan melaksanakan program keselamatan dan kesehatan

kerja (Safety Health and Environment) dalam rangka melindungi setiap karyawan dan

siapa saja yang terlibat langsung pada kegiatan perusahaan untuk mencegah

terjadinya kecelakaan kerja dengan visi zero accident. Menjadikan proses produksi

aman bagi lingkungan dengan visi go green. Merencanakan penyediaan transportasi

karyawan, kantin karyawan, poliklinik di lokasi pabrik, kebersihan taman dan gedung

serta keamanan asset perusahaan.

10. Plant Data Coordinator

Bertugas untuk mengontrol dan mengkoordinir data-data yang berkaitan dengan

operasional produksi pabrik dan data entry system SAP.

11. Bussiness Process & Technology Specialist (BPT / IT Specialist)

Bertugas untuk menyediakan sistem teknologi informasi diperusahaan sesuai dengan

kebutuhan.

12. Purchasing Supervisor

Bertugas untuk melakukan pembelian barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan

operasional perusahaan, mulai dari bahan baku, spareparts mesin, ATK, dan jasa-jasa

dari pihak ketiga.

1.3.7. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

1.3.7.1. Jumlah Tenaga Kerja

Sesuai dengan kegiatan operasional perusahaan dan peraturan yang berlaku,

terdapat dua kelompok karyawan di PT. SC Johson Manufacturing Medan yaitu

karyawan tetap dan karyawan kontrak. Karyawan tetap adalah karyawan yang

diangkat oleh perusahaan, sehingga mereka menerima gaji bulanan dan fasilitas-

13

Page 17: hazops pestisida

fasilitas lain sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sedangkan karyawan kontrak

yaitu karyawan yang memakai sistem kontrak baik langsung maupun melalui jasa

penyediaan tenaga kerja.

Secara keseluruhan jumlah tenaga kerja tetap di PT. SC Johnson

Manufacturing dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut ini, sedangkan untuk jumlah

keseluruhan jika digabungkan dengan jumlah karyawan kontrak hampir mencapai

1200 orang.

1.3.7.2. Jam

Kerja

Ketentuan jam kerja

pada PT. SCJMM terbagi atas:

a. Karyawan Bagian Kantor

Hari kerja karyawan bagian kantor adalah hari Senin sampai Jumat yang terdiri dari

satu shift kerja. Jadwal jam kerja dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

14

Page 18: hazops pestisida

b. Karyawan Bagian Pabrik

Hari kerja karyawan pabrik adalah hari Senin sampai Minggu yang terdiri dari tiga

shift kerja. Jadwal shift kerja pertama dapat dilihat dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Jadwal Kerja Aktif Karyawan Pabrik Shift Pertama

Jam kerja karyawan pabrik shift kedua dapat dilihat dalam table 2.4.

Jam kerja karyawan pabrik shift kedua dapat dilihat dalam table 2.4.

15

Page 19: hazops pestisida

Perusahaan juga menerapkan hak cuti bagi karyawan agar terdapat

keseimbangan antara bekerja dengan kebutuhan istirahat bersama keluarga karyawan.

Adapun hak cuti yang diberikan kepada karyawan adalah sebagai berikut :

a. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun dan diatas 3 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja lebih dari 1 tahun diberikan izin sebanyak 12 hari,

sedangkan masa kerja diatas 3 tahun diberikan hak cuti 18 hari kerja. Khusus bagi

karyawan yang bekerja shift mendapat tambahan 2 hari hak cuti.

b. Karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun

Bagi karyawan dengan masa kerja kurang dari 1 tahun, maka diberikan hak cutinya

secara prorate.

1.3.8. Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya

Sistem pengupahan yang diberlakukan pada PT. SCJMM didasarkan pada prinsip 3

P, yaitu pay for performance, pay for position dan pay for person. Sistem pengupahan

ini diharapkan akan memotivasi karyawan untuk selalu meningkatkan keahlian

dibidangnya dan kinerjanya setiap saat, karena perusahaan akan memberikan

kompensasi yang lebih baik bagi karyawan yang berkinerja lebih baik.

Fasilitas-fasilitas yang diberikan perusahaan kepada karyawan atau pegawai adalah

sebagai berikut:

a. Upah lembur, yaitu upah yang diberikan untuk karyawan yang bekerja melebihi

jam kerja perusahaan yang telah ditentukan. Upah lembur per jam diberikan minimal

sebesar 2 kali upah pokok per jam.

b. Bonus Akhir Tahun) diberikan setahun sekali setiap bulan Desember.

c. Tunjangan Hari Raya (THR), yaitu tambahan minimal satu bulan gaji karyawan

yang mempunyai masa kerja lebih dari satu tahun.

d. Program Jamsostek : Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan

Kematian.

e. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Mandiri, yaitu diselenggarakan sendiri oleh

perusahaan melalui kerja sama dengan provider rumah sakit.

f. Dana Pensiun.

16

Page 20: hazops pestisida

g. Pembagian keuntungan (profit sharing) dibagikan berdasarkan keuntungan

diperoleh sebanyak 2 kali setiap tahun.

h. Koperasi karyawan

i. Fasilitas sosial lainnya : family gathering day, peringatan hari besar keagamaan,

dan olah raga.

1.4. Proses Produksi

Proses produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dari untuk mengubah

atau memberikan nilai tambah pada suatu barang atau jasa dengan berbagai perlakuan

seperti penggunaan sumber daya (bahan baku, mesin-mesin, peralatan, energi, dan

lain-lain). Adapun tentang spesifikasi mesin yang digunakan dalam proses produksi

dapat dilihat dalam Tabel 2.6.

1.4.1. Standar Mutu Bahan/ Produk

Bahan baku utama yang digunakan dalam bentuk tepung harus halus artinya tidak ada

kontur benda kasar didalamnya. Sementara untuk bahan baku cairan dinilai

berdasarkan spesifikasi tertulis dengan aktual. Untuk bahan penolong seperti

pembungkus plastik dan karton diuji sesuai spesifikasi atau tidak dengan acceptance

sampling. Untuk produk jadi, ada tiga jenis yang diproduksi yakni standar, lavender,

dan DBD. Ketiga jenis ini berlaku untuk merek Fuyi, Raid dan Baygon. Ukuran anti

nyamuk bakar ada jumbo (28,5 gr - 32,5 gr) dan standard (23,5 gr -26,5 gr). Standar

kadar air harus ≤10% dan secara umum kadar aktif Transfultrin 0,03%.

1.4.2. Bahan yang Digunakan

Terdapat tiga jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi yaitu : bahan

baku, penolong dan tambahan. Berikut dijelaskan bahn-bahan yang digunakan dalam

proses produksi perusahaan:

1.4.2.1. Bahan Baku

Merupakan bahan utama yang digunakan untuk menghasilkan produk jadi anti

nyamuk bakar. Bahan baku yang digunakan antara lain :

1. Tepung Batok (Coconut Powder)

17

Page 21: hazops pestisida

Terbuat dari batok kelapa. Fungsinya adalah sebagai media rambat bara api dan

memperlicin permukaan double anti nyamuk bakar.

2. Tepung Kayu (Wood Powder)

Terbuat dari hasil penggilingan kayu jati. Fungsinya adalah mempercepat daya bakar

anti nyamuk.

3. Tepung Lengket (Glue Powder)

Terbuat dari penggilingan kayu medang. Berfungsi sebagai pelengket adonan anti

nyamuk.

4. Ampas Tepung Kanji (Starch Powder/ tepung onggok)

Terbuat dari ubi kayu jenis kanji. Berfungsi sebagai media perekat dan mengikat

adonan-adonan lainnya.

1.4.2.2. Bahan Penolong

Bahan penolong merupakan bahan yang digunakan untuk memperlancar

proses produksi. Bahan penolong yang digunakan dalam proses pembuatan anti

nyamuk bakar adalah air. Adapun yang menjadi fungsi air dalam proses produksi anti

nyamuk antara lain :

1. Mencampur bahan-bahan kimia dalam proses formulasi.

2. Memasak tepung onggok.

3. Media yang digunakan di bagian extruder untuk lembaran adonan.

4. Media yang digunakan untuk memanaskan double anti nyamuk bakar di dalam

oven.

1.4.2.3. .Bahan Tambahan

Merupakan bahan yang digunakan dalam proses produksi untuk meningkatkan mutu

dan kualitas produk. Berikut bahan tambahan yang digunakan :

1. Transfutrin

Transfutrin digunakan dalam bentuk premix yang merupakan zat racun. Terdapat dua

jenis transfutrin yang digunakan yaitu dialatrin dan someone. Pada obat nyamuk

bakar, ini menjadi komponen penting untuk mengusir dan membunuh serangga.

Kadar transfutrin secara rata-rata pada obat nyamuk bakar berkisar ±0,03%.

2. Sodium Benzoat (NaC6H5)

18

Page 22: hazops pestisida

Sodium Benzoat merupakan zat pengawet pada anti nyamuk bakar, yang bertujuan

agar anti nyamuk dapat bertahan lama dan terhindar dari jamur.

3. Pewarna

Pewarna yang digunakan adalah Malachet yang juga dapat digunakan sebagai

pewarna pakaian.

4. Parfum

Parfum digunakan untuk memberikan bau khas dari anti nyamuk bakar dan bahan

yang digunakan adalah redmix.

5. Potasium Nitrat

Merupakan salah satu bahan campuran dalam anti nyamuk bakar yang berpengaruh

pada daya api.

6. Plastik Film (Plastik Pembungkus)

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai plastik pembungkus 1 set anti nyamuk

bakar.

7. Holder

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai penyangga anti nyamuk oleh konsumen. Ini

terbuat dari lempengan logam yang tipis.

8. Folding Box (Doos)

Merupakan bahan kotak yang berfungsi untuk mengepak double anti nyamuk bakar

yang sudah dibungkus dengan plastik film.

9. Master Box (Karton)

Merupakan kotak besar untuk membungkus doos anti nyamuk yang sudah dikemas.

Selain untuk membungkus juga untuk menjaga agar produk tidak rusak sekalipun

terbentur. Folding box yang digunakan tiga layer dan lima layer.

10. Seal Tape

Merupakan bahan yang berfungsi sebagai perekat pada karton/ master box.

1.4.3. Uraian Proses Produksi

Berikut uraian proses produksi yang dilakukan untuk menghasilkan anti nyamuk

bakar :

1. Bagian formulasi dan mixing

19

Page 23: hazops pestisida

Di bagian formulasi, bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dicampur untuk

menghasilkan anti nyamuk bakar tergantung dengan jenis anti nyamuk yang ingin

diproduksi. Satu kali formulasi digunakan untuk kebutuhan 18 batch. Hasil

pencampuran kemudian dicampurkan kembali dengan beberapa tepung sehingga

menghasilkan adonan yang siap untuk dicetak di bagian stamping.

2. Bagian Stamping

Di bagian stamping, adonan dicetak menggunakan crusher machine sesuai dengan

spesifikasi yang telah ditentukan. Karyawan penyortir yang bertugas untuk di bagian

ini bertanggungjawab untuk menginspeksi produk yang dihasilkan dan memastikan

tidak ada produk cacat yang masuk ke oven. Produk yang tidak sesuai dengan

spesifikasi akan langsung diolah ulang dengan memasukkannya kembali ke crusher

machine.

Selanjutnya dilakukan penimbangan berat anti nyamuk bakar dimana toleransi berat

antara 41-43 gram untuk ukuran standar dan 52-54 gram untuk ukuran jumbo, dengan

kadar air ±45. Lalu, anti nyamuk bakar dibawa ke oven untuk melalui tahapan

selanjutnya.

3. Bagian Drying

Hasil cetakan dari bagian stamping kemudian dikeringkan dalam oven di bagian

drying. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam anti nyamuk bakar

sampai 6%-9% dengan temperatur 80 C - 85 C. ⁰ ⁰

Anti nyamuk yang sudah dikeringkan kemudian diuji kualitasnya berupa warna,

bentuk, dimensi, kadar air, ketebalan, kelenturan dan kekerasan.

4. Departemen Finishing

Bagian finishing terbagi atas dua bagian yaitu bagian wrapping dan bagian

packaging.

a. Bagian wrapping

Di bagian ini, anti nyamuk yang sudah jadi dikemas dalam sebuah kotak kecil yang

sudah diberikan merk produk.

20

Page 24: hazops pestisida

b. Bagian Packaging

Anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus, dikemas secara manual ke dalam kotak-

kotak kemasan yang disebut folding box. Kemudian dimuat ke dalam master box dan

akhirnya dikirim ke bagian penyimpanan.

1.4.4. Mesin dan Peralatan

1.4.4.1. Mesin Produksi

Dalam menjalankan proses produksinya, perusahaan menggunakan beberapa mesin.

Tabel 2.6. menampilkan mesin-mesin yang digunakan beserta spesifikasinya

1.4.4.2. Peralatan (Equipment)

Adapun peralatan yang digunakan oleh perusahaan dalam proses produksinya antara

lain sebagai berikut :

1. Trolley

Digunakan untuk mengangkut bahan adonan dari bagian mixing ke bagian stamping.

2. Hand pallet

Digunakan untuk memindahkan bahan baku dari gudang bahan baku ke produksi dan

untuk memindahkan produk jadi dari bagian produksi ke gudang produk jadi.

3. Forklift

Digunakan untuk mengangkut produk-produk jadi.

1.4.4.3. Utilitas

21

Page 25: hazops pestisida

Untuk memaksimalkan proses produksi maka dibutuhkan utilitas perusahaan. Berikut

utilitas yang digunakan perusahaan :

1. Arus listrik

Sumber arus listrik utama yang digunakan di perusahaan adalah PLN (Perusahaan

Listrik Negara) dengan kapasitas terpasang 240 KVA. Untuk antisipasi terjadinya

mati listrik maka digunakan pula generator pembangkit listrik tenaga diesel sebanyak

dua unit dengan kapasitas 700 KVA dan 175 KVA.

2. Boiler

Digunakan untuk menghasilkan uap panas bagi oven pengering produk anti nyamuk

di bagian drying. Terdapat dua boiler di perusahaan ini. Satu diantaranya boiler utama

berjenis Palm Shell Boiler 4500KW dengan bahan bakar cangkang sawit sedangkan

boiler lain berjenis boiler diesel dengan kapasitas 213,792 liter/jam berfungsi sebagai

antisipasi jika boiler utama rusak.

1.4.4.4. Safety &Fire Protection

Dalam operasinya, perusahaan sangat mengutamakan kesehatan dan

keselamatan kerja. Perusahaan menyediakan beberapa fasilitas safety salah satunya

alat pelindung diri (APD) baik untuk karyawan maupun kepada tamu yang

berkunjung. Beberapa jenis APD yang digunakan di dalam perusahaan antara lain :

masker, ear plug, sepatu boot, kacamata dan lain-lain. Peralatan APD wajib

digunakan pada saat kita berada di lantai produksi pabrik. Di sisi lain, jika terjadi

bencana seperti gempa bumi dan lain-lain, semua karyawan diarahkan untuk

berkumpul di titik aman yaitu lapangan sepak bola.

Fire production merupakan tindakan pencegahan dan penanggulangan yang

dilakukan perusahaan terhadap bencana kebakaran. Sistem fire protection di

perusahaan ini menggunakan racun api yang ditempatkan di semua titik perusahaan

yang rawan kebakaran.

1.4.4.5. Waste Treatment

Sistem pengolahan limbah di PT SCJMM adalah limbah produksi yang

berasal dari pencucian peralatan produksi dan lantai pabrik dialirkan ke dalam sebuah

bak yang didalamnya berisi tawas. Tawas berfungsi untuk mengendapkan kotoran-

22

Page 26: hazops pestisida

kotoran dalam limbah yang berbentuk padatan ringan. Setelah itu, dilanjutkan dengan

mengalirkan limbah ke dalam bak lain dan kemudian disaring dengan ijuk, pasir,

batu, dan kerikil sampai sisa kotoran padatan diendapkan. Kemudian diberikan

oksigen dan pada akhirnya dialirkan ke perairan umum.

1.4.5. Teknologi

Teknologi yang digunakan dalam PT. SCJMM masih semi otomatis. Indikatornya

adalah masih ada beberapa mesin yang dioperasikan secara manual oleh karyawan

yang bertanggungjawab.

1.5. Departemen dalam Pabrik Pembuatan Pestisida

NO Departemen Jumlah

1 Engineering and

Maintenance

52

2 Production 271

3 Logistic 12

4 Quality Control and

Analyst

22

5 Safety Health and

Environment

5

6 Plant Management 6

7 General Service 11

8 HRD 2

9 TDS 1

10 Planning 1

11 Product Costing 1

12 Lean Project 4

Total 388

23

Page 27: hazops pestisida

1.6. HazOps pada Unit Produksi

Uraian Proses Produksi

Berikut uraian proses produksi yang dilakukanuntukmenghasilkan anti nyamuk bakar

:

1. Proses formulasi dan mixing

Di bagian formulasi, bahan-bahan kimia yang dibutuhkan dicampur untuk

menghasilkan anti nyamuk bakar tergantung dengan jenis anti nyamuk yang ingin

diproduksi. Satu kali formulasi digunakan untuk kebutuhan 18 batch. Hasil

pencampuran kemudian dicampurkan kembali dengan beberapa tepung sehingga

menghasilkan adonan yang siap untuk dicetak di bagian stamping.

,Penghancur crusher sendiri ada beberapa part atau bagian, yaitu primer,

sekunder, dan tersier. Cara kerjanya yaitu material dimasukkan kedalam mesin

crusher sekunder untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Lalu jika hasil crusher

sekunder belum memenuhi spesifikasi yang diinginkan dan ditetapan sebelumnya,

maka bahan kembali di alat crusher tersier dan dipisahkan hasilnya melalui screen

sesuai dengan ukuran material yang kita inginkan.

Nama mesin : mixer machine ( mixer tepung)

Fungsi : Mengaduk/ mencampur seluruh bahan baku dan tambahan

Daya tampung : ± 980 Kg

Power : 40 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm

Deviasi Penyebab Akibat Safeguards Tindakan

No flow Mesin rusak,

ada

sumbatan,

pelumas

kering.

Proses tidak

terjadi.

None Pengecekan

mesin.

Pemberian

pelumas

secara berkala

24

Page 28: hazops pestisida

Less speed Bahan baku

tidak sesuai

Adonan None Alarm

berbunyi

More

temperature

Tekanan

tinggi

Reactor

meledak,

merusak

katalis

Plant

shutdown

Memasang

alarm

pengatur suhu

More Speed Pelumas

terlalu

banyak.

Ada bagian

mesin yang

rusak.

Debu dari

Bahan baku

keluar.

Dust catridge

dan filter

Mengecek

badan mesin.

Pekerja

memakai

masker

Nama : Mesin Crusher

25

Page 29: hazops pestisida

Fungsi : Menghancurkan adonan untuk dapat masuk ke konveyor

Berat : 200 Kg

Jumlah: 15 Unit

Satuan : 3 HP/50, 60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1500 rpm

26

Page 30: hazops pestisida

No. Deviation Causes / Penyebab Consequences

/ Akibat

Safeguards

/

Pengamana

n

Action/ Tindakan

1. Less Pressure - Kurangnya

pelumas

- Ada sumbatan

- Kekurangan

bahan bakar

- Dinamo rusak

- Korosi

- Produksi

tidak

maksimal

- Proses

produksi

lambat

- Mesin

mati

None - Pengecekan

alat secara

berkala

- Penggantian

bagian mesin

yang rusak.

2. More Speed - Kekurangan

bahan

baku/adonan.

- Bagian Mesin

ada yang rusak

- Ada

percikan

api

Alarm - Penambahan

bahan baku.

- Pengecekan

mesin

3. No flow - Pipa pecah

- Pipa tersumbat

- Exhaust-Valve

macet/ rusak

- Mesin

mati

- Udara

pestisida

keluar

None - Pengecekan

- Penggunaan

masker dan

masker babi

pada sefty

4. More temperatur Mesin beroprasi

terlalu lama

Cairan coolen habis

atau tidak mengalir

Penutup cairan coolen

- Mesin

meledak

- Mesin

Mati

Alarm

Pendingin

cadangan

beroprasi

otomatis

Pemberian cairan

coolen

Mengistirahtkan

mesin

27

Page 31: hazops pestisida

tidak tertutup rapat

5. Other than

composition

- Kelalaian

pekerja

- Mesin

meledak

None - Pekerja tidak

membawa

barang

apapun.

- Barang

elektronik

disimpan

diruangan

lain.

6. Reverse - Piston macet

- Katup rusak

Proses tersendat Mesin

berhenti

secara

otomatis

- Pergantian

katup

- Pergantian

piston dan

beri pelumas

28

Page 32: hazops pestisida

2. Proses Stamping

Di bagian stamping, adonan dicetak sesuai dengan spesifikasi yang telah

ditentukan. Karyawan penyortir yang bertugas untuk di bagian ini bertanggungjawab

untuk meng inspeksi produk yang dihasilkan dan memastikan tidak ada produk cacat

yang masuk ke oven. Produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi akan langsung

diolahulang dengan memasukkannya kembali ke mesin.

Selanjutnya dilakukan penimbangan berat anti nyamuk bakar dimana toleransi

berat antara 41-43 gram untuk ukuran standar dan 52-54 gram untukukuran jumbo,

dengan kadar air ±45. Lalu, anti nyamuk bakar dibawa ke oven untuk melalui tahapan

selanjutnya.

Mesin Extruder

Nama Mesin : extruder machine

Fungsi : Membentuk adonan menjadi lembaran atau lempengan

Power : 20 HP/50,60 Hz/ 380 V/ 3 Phase/ 1460 rpm

No. Deviation Causes / Penyebab Consequences

/ Akibat

Safeguards

/

Action/ Tindakan

29

Page 33: hazops pestisida

Pengamana

n

1 Lees pressure - Kurang nya

pelumas

- Adonan

tidak

tercetak

menjadi

lembaran

yang

sempurna.

None - Pemberian

Pelumas

2 Lees composition - Kurang air - Adonan

tidak bisa

dicetak

- Produksi

terhenti

None - Pengukuran

takaran

bahan bahan

dengan tepat

3 More temperature - Bagian mesin

terdapat

kerusakan.

- Mesin

dapat

meledak

Pendingin - Penggantian

bagian mesin

dan

pendingin

secara

berkala.

3. Proses Drying

30

Page 34: hazops pestisida

Hasil cetakan dari bagian stamping kemudian dikeringkan dalam oven di

bagian drying. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air dalam anti nyamuk

bakarsampai 6%-9% dengan temperatur 80⁰C - 85⁰C.

Anti nyamuk yang sudah dikeringkan kemudian diuji kualitasnya berupa

warna, bentuk, dimensi, kadar air, ketebalan, kelenturan dan kekerasan.

Nama Mesin : Oven

Fungsi : Memanaskan Double coil Anti nyamuk bakar untuk menurunkan kadar

Air

Daya Tampung : 9660 DC/ jam

Deviasi Penyebab Akibat Pengamanan Tindakan

1 More temperatur - Pekerja

tidak

mendengar

alarm timer

- Mesin timer

rusak

- Mesin

pemanas

rusak

- Thermo

control

- Mesin

meledak

- Mesin

rusak

- Konsletin

g arus

listrik

Alarm - Peletakkan

APAR

didekat

mesin oven

- Tegangan

listrik mati

otomatis

31

Page 35: hazops pestisida

rusak

2 Less Voltage Tegangan

listrik

rendah

Pemanasa

n bahan

baku tidak

maksimal

Alarm Penambaha

n daya

tegangan

3 No Flow - Tidak ada

sirkulasi

udara pada

Blower

- Kabel putus

- Keluar

asap dari

sela kaca

pengontrol

- Konsletin

g,

percikan,

kaber

terkelupas

terjadi

kebakaran

- Hidup nya

lampu

indikator

aliran

udara pada

kaca

pengontrol

- Pemadam

an listrik

otomatis,

sekring.

- Suhu/

temperatur

diturunkan

- Pengeceka

n sirkulasi

udara pada

Blower

- Pergantian

kabel.

- Peletakkan

APAR

disekitar

mesin

4. Proses wrapping dan packaging

Di bagian wrapping, anti nyamuk yang sudah jadi dikemas dalam sebuah

kotak kecil yang sudah diberikan merk produk.

Pada proses packaging, anti nyamuk bakar yang sudah dibungkus, dikemas

secara manual kedalam kotak-kotak kemasan yang disebut folding box. Kemudian

dimuat kedalam master box dan akhirnya dikirim kebagian penyimpanan.

32

Page 36: hazops pestisida

Nama Mesin : wrapping machine

Fungsi : Mengemas Double coil Anti

nyamukbakar (DC) dengan plastik film

Power : 3 HP / 50,60 Hz/ 220 V/ 1 Phase/

1500 rpm

No Deviation Causes Consequences Safeguards Action

1. Less speed Pengontrol

rusak

Jalan terhambat

Kerusakan

system

kecepatan

Jalannya mesin

lambat

Jumlah produksi

sedikit

None Pengontrol

alarm

2. More speed Pengontrol

rusak

Pelumas terlalu

licin/banyak

Beberapa barang

tak terkemas

karena terlalu

cepat berjalan

None Pengontrol

alarm

Alat pengatur

kecepatan

3. More

temperature

Tekanan suhu

tinggi

Pengontrol suhu

rusak

banyak monomer

plastic termigrasi

ke bahan yang

dikemas

None Alat pengatur

suhu

33

Page 37: hazops pestisida

BAB III

PENUTUP

1.7. Kesimpulan

Pestisida adalah semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang

digunakan untuk mengendalikan atau mencegah hama dan penyakit tanaman, mengatur dan

atau mensti-mulir pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman (Kementerian Pertanian

Indonesia, 2010).

Bahaya pestisida untuk kesehatan apabila sampai keracunan pestisida diantaranya

ialah Kanker, diabetes, obesitas, bayi lahir cacat, hingga kematian. Dengan berbagai resiko

yang ditimbulkan oleh penggunaan bahan beracun maupun bahaya dari mesin sendiri,

diperlukan pencegahan agar terhindar dari kecelakaan. Dapat dilakukan studi untuk

meramalkan kecelakaan yang dapat timbul akibat operasional proses pada

perusahaan/pabrik. Salah satu study dapat dibuat Hazard Operational Study (HazOps)

1.8. Saran

Diperlukan tinjauan pustaka lebih mendalam guna mendapatkan hasil study

Hazard-Operational yang lebih maksimal.

34

Page 38: hazops pestisida

DAFTAR PUSTAKA

Anymous . 2013. Apa itu Pestisida?.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30821/4/Chapter%20II.pdf. Diakses

pada tanggal 14 Juni 2014

Anymous. 2013. Cara Mesin Stone crusher plant pemecah.

http://caramaster.blogspot.com/2013/07/cara-mesin-stone-crusher-plantpemecah.html

Diakses pada tanggal 12 Juni 2014.

Kementerian Pertanian Indonesia. 2010. Pestisida.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/. Diakses pada tanggal 12 Juni 2014.

Harnowo, Agus. 2012. Penyakit Mengerikan akibat Makanan yang Tercemar

Pestisida. http://health.detik.com/read/2012/08/13/175334/1990245/766/2/7-

penyakit-mengerikan-akibat-makanan-yang-tercemar-pestisida. Diakses pada tanggal

12 Juni 2014

Anymous. 2011. Laporan Magang PT Johnsom Manufacturing.Diakses pada

tanggal 8 Juni 2014.

35