46552558-pembahasan-sken-3-kulit

5
Seorang laki-laki 60 tahun, pensiunan polisi lalu lintas. Sewaktu masih berdinas pasien sering terpapar sinar matahari. Seorang polisi biasanya bekerja di jalan dengan terik matahari. Melihat umurnya yang telah mencapai usia 60 tahun, maka paparan sinar tentu telah terjadi sangat lama. Sinar matahari memiliki beberapa dampak , terutama pada kulit. Sel-sel pada kulit yang terpapar sinar matahari dapat mengalami gangguan kemudian bermutasi dan terjadi pertumbuhan sel yang abnormal. Kejadian ini juga berkaitan dengan lamanya paparan. Bintil-bintil kehitaman di wajah. Bintil dapat terjadi ketika FGFR 3 di reseptor transmembran tyrosin kinase mengalami mutasi. Mutasi ini menyebabkan regulasi pertumbuhan, diferensiasi, migrasi, dan pertumbuhan sel terganggu kemudian bermanifestasi sebagai bintil. Salah satu penyebab mutasi FGFR 3 adalah paparan sinar matahari. Bintil semakin banyak dan berwarna gelap seperti tahi lalat. Tahi lalat atau nevus pigmentosus berwarna gelap karena terjadi hiperpigmentasi. Namun pada nevus, tidak terdapat bintil. Pada nevus tidak terjadi peninggian pada kulit, hanya mengalami hiperpigmentasi berwarna coklat sampai hitam. Perubahan warna dapat disebabkan karena proliferasi keratinosit yang disebabkan paparan sinar matahari kronis. Proliferasi keratinosit dilanjutkan dengan aktivasi melanosit di sekitarnya kemudian mensekresikan melanocyte-stimulating cytokines yang merangsang

Transcript of 46552558-pembahasan-sken-3-kulit

Page 1: 46552558-pembahasan-sken-3-kulit

Seorang laki-laki 60 tahun, pensiunan polisi lalu lintas. Sewaktu masih

berdinas pasien sering terpapar sinar matahari. Seorang polisi biasanya bekerja di jalan

dengan terik matahari. Melihat umurnya yang telah mencapai usia 60 tahun, maka paparan sinar

tentu telah terjadi sangat lama. Sinar matahari memiliki beberapa dampak , terutama pada kulit.

Sel-sel pada kulit yang terpapar sinar matahari dapat mengalami gangguan kemudian bermutasi

dan terjadi pertumbuhan sel yang abnormal. Kejadian ini juga berkaitan dengan lamanya

paparan.

Bintil-bintil kehitaman di wajah. Bintil dapat terjadi ketika FGFR3 di reseptor

transmembran tyrosin kinase mengalami mutasi. Mutasi ini menyebabkan regulasi pertumbuhan,

diferensiasi, migrasi, dan pertumbuhan sel terganggu kemudian bermanifestasi sebagai bintil.

Salah satu penyebab mutasi FGFR3 adalah paparan sinar matahari.

Bintil semakin banyak dan berwarna gelap seperti tahi lalat. Tahi lalat atau

nevus pigmentosus berwarna gelap karena terjadi hiperpigmentasi. Namun pada nevus, tidak

terdapat bintil. Pada nevus tidak terjadi peninggian pada kulit, hanya mengalami hiperpigmentasi

berwarna coklat sampai hitam. Perubahan warna dapat disebabkan karena proliferasi keratinosit

yang disebabkan paparan sinar matahari kronis. Proliferasi keratinosit dilanjutkan dengan

aktivasi melanosit di sekitarnya kemudian mensekresikan melanocyte-stimulating cytokines yang

merangsang keluarnya endotelin-1. Endotelin-1 menstimulasi ganda, yaitu pada sintesis DNA

dan melanisasi pada melanosit manusia.

Ujud Kelainan Kulit (UKK) papul, hiperpigmentasi, permukaan verukosa.

Papul adalah penonjolan pada kulit dengan diameter kurang dari 1 cm. verukosa adalah

proliferasi non virus yang menyerupai kutil . beberapa diagnosis diferensial dari anamnesis dan

pemeriksaan fisik yang diperoleh adalah keratosis seboroik, nevus pigmentosus, basalioma,

lentigo, veruka vulgaris, rosasea, dan melasma.

Keratosis seboroik merupakan tumor jinak pada kulit yang muncul pada orang

tua. Manifestasi klinis yang terdapat adalah lesi yang berbentuk lingkaran, lebih tinggi dari

jaringan sekitarnya dengan permukaan verukosa. Lesi dapat berukuran dari beberapa millimeter

sampai beberapa centimeter, tergantung dari perjalanan penyakitnya. Lesi ini bisa didapatkan di

Page 2: 46552558-pembahasan-sken-3-kulit

bagian tubuh manapun, namun lebih sering di bagian wajah dan punggung atas. Warna lesi bisa

coklat kehitaman, kuning, ataupun keputih-putihan.

Nevus pigmentosus merupakan tumor jinak dari sel melanosit . nevus adalah

tumor yang paling sering muncul pada manusia. Dapat timbul saat lahir atau segera setelah lahir.

Gambaran dari nevus adalah makula hiperpigmentasi yang dapat berukuran dari beberapa

millimeter sampai beberapa centimeter. Terkadang terdapat rambut diatas makula tersebut.

Nevus dapat bertumbuh dan semakin melebar, tetapi dapat pula tidak. Nevus paling banyak

dijumpai pada dewasa muda dan jumlahnya menurun pada orang tua.

Basalioma merupakan kanker kulit yang paling sering ditemukan dan berasal dari

lapisan epidermis di bagian lamina basalis. Basalioma terdapat pada bagian-bagian yang paling

sering terkena sinar matahari seperti wajah, leher, dan kepala. Tumor ini ditandai oleh nodul

eritromatosa, halus dan seperti mutiara, bagian tengah mengalami ulserasi dan perdarahan,

meninggi dan memiliki pembuluh telangiektatik pada permukannya.

Lentigo adalah hiperpigmentasi yang berbentuk bercak kecil-kecil yang berwarna

coklat kehitaman. Bercak muncul sedikit dan semakin lama semakin banyak pada bagian yang

sering terpapar sinar matahari.

Verruca vulgaris (kutil) biasanya disebabkan oleh infeksi virus Human Papilloma

Virus (HPV). Kutil adalah papul jinak yang timbul di bagian mana saja dari kulit. Gambaran

klinisnya dapat berbentuk datar atau bulat, besar atau kecil, warnanya putih-kelabu hingga

kuning-kecoklatan dengan permukaan seperti batu kerikil yang kasar. Bentuknya dapat seperti

kembang kol yang biasanya terdapat di daerah genital.

Rosacea adalah peradangan kronis terutama di kulit wajah (pipi, dagu, dahi,

hidung), tetapi dapat muncul pada telinga, leher, dada dan kepala. Gejala dari rosacea adalah

daerah merah di wajah. Kecil, benjolan merah atau pustula pada hidung, pipi, dahi dan dagu.

Merah, bulat hidung (rhinophyma). Terlihat pembuluh darah kecil di hidung dan pipi

(telangiectasia). Sensasi terbakar atau seperti pasir di mata. Kecenderungan untuk memerah atau

merah mudah 

Page 3: 46552558-pembahasan-sken-3-kulit

Melasma adalah hipermelanosis yang simetris berupa makula yang berwarna

coklat muda sampai coklat tua dan yang terdapat pada daerah-daerah kulit yang terbuka. Faktor

penyebab yang banyak dari melasma adalah pengaruh genetik, sinar ultra violet, dan hormon sex

wanita. Lesi pada melasma berupa makula berwarna coklat muda atau coklat tua berbatas tegas

dengan tepi tidak teratur. Sering pada pipi dan hidung (pola malar) terdapat pada dagu (pola

mandibula) dipelipis, dahi, alis dan bibir atas (pola sentrofasia).

Dari diagnosis diferensial, yang paling mendekati dengan anamnesis dan

pemeriksaan fisik pasien adalah keratosis seboroik. Keratosis seboroik paling banyak ditemukan

pada orang tua dan terdapat faktor paparan sinar matahari. Ujud Kelainan Kulit (UKK) keratosis

seboroik cocok dengan gejala pasien yaitu papul hiperpigmentasii dan terdapat paling banyak di

wajah, dan tidak menimbulkan keluhan.

Bedah listrik elektrokauter merupakan suatu tindakan bedah menggunakan alat

bedah listrik yang dapat membangkitkan aliran listrik terkontrol untuk menghasilkan detruksi

jaringan yang selektif. Bedah listrik ini merupakan salah satu penatalaksanaan untuk keratitis

seboroik.

Obat antibiotika dan analgetik oral biasanya diberikan setelah dilakukan

tindakan bedah listrik elektrokauter. Antibiotika digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi

sekunder dari luka yang ditimbulkan setelah tindakan bedah. Sedangkan analgetik diberikan

untuk mengurangi rasa sakit setelah tindakan bedah.

Melindungi diri dari sinar matahari langsung. Karena salah satu sebab

munculnya keratitis seboroik adalah faktor paparan sinar matahari, maka dokter menganjurkan

untuk menghindari sinar matahari langsung agar tidak timbul lagi papul dari keratitis seboroik.

Sinar matahari langsung mengandung radiasi sinar UVA dan UVB yang dapat bersifat

karsinogenik dann memicu keabnormalan sel-sel kulit.