Sken 1 Respi

10
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pernapasan Atas LO 1.1 Makrokopis Saluran Nafas Bagian Atas a. Rongga hidung Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal : Dihangatkan Disaring Dilembabkan Ketiga hal di atas merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi, yang terdiri atas Psedostrafied Ciliated Columnar Epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh buluhidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yangmasuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara. Ketiga haltersebut dibantu dengan concha. b. Nasofaring (terdapat Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius) c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkallidah) d. Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan) (Daniel S.W, 2008; Raden Inmar, 2009) Hidung Organ pertama yang berfungsi dalam saluran napas. Terdapat vestibulum nasi yang terdapat cilia kasar yang berfungsi sebagai saringan udara. Bagian dalam rongga hidungada terbentuk terowongan yang disebut cavum nasi mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior lalu ke nasofaring.

description

pbl blok respirasi skenario 1 universitas yarsi 2013/2014

Transcript of Sken 1 Respi

Page 1: Sken 1 Respi

LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Saluran Pernapasan Atas

LO 1.1 Makrokopis

Saluran Nafas Bagian Atas

a. Rongga hidungUdara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal :

Dihangatkan Disaring Dilembabkan

Ketiga hal di atas merupakan fungsi utama dari selaput lendir respirasi, yang terdiri atas Psedostrafied Ciliated Columnar Epitelium yang berfungsi menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring sedangkan partikel yang besar akan disaring oleh buluhidung, sel golbet dan kelenjar serous yang berfungsi melembabkan udara yangmasuk, pembuluh darah yang berfungsi menghangatkan udara. Ketiga haltersebut dibantu dengan concha.

b. Nasofaring (terdapat Pharyngeal Tonsil dan Tuba Eustachius)c. Orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring,terdapat pangkallidah)d. Laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

(Daniel S.W, 2008; Raden Inmar, 2009)

HidungOrgan pertama yang berfungsi dalam saluran napas. Terdapat vestibulum nasi yang terdapat

cilia kasar yang berfungsi sebagai saringan udara. Bagian dalam rongga hidungada terbentuk terowongan yang disebut cavum nasi mulai dari nares anterior sampai ke nares posterior lalu ke nasofaring.

Sekat antara kedua rongga hidung dibatasi dinding yang berasal dari tulang dan mucusa yaitu septum nasi yang dibentuk oleh :

a. Cartilago septi nasob. Os vomerc. Lamina perpendicularis os ethmoidalis

Page 2: Sken 1 Respi

Merupakan organ berongga yang terdiri atas tulang, tulang rawan hyalin otot bercorak dan jaringan ikat

Fungsi : Menyalurkan udara Menyaring udara dari benda asing Menghangatkan udara pernafasan Melembabkan udara pernafasan Alat pembau

Cavum nasi dipisahkan oleh septum nasi, yang berhubungan dengan nasofaring melalui choana (nares posterior)

Memiliki bagian terlebar yang disebut dengan vestibulum nasi

Fossa Nasalis

Page 3: Sken 1 Respi

Dinding superior rongga hidung sempit, dibentuk lamina cribroformis ethmoidalis yang memisahkan rongga tengkorak dengan rongga hidung. Dinding inferior dibentuk os maxilla dan os palatinum.

Ada 2 cara pemeriksaan hidung yaitu rhinoscopy anterior dan posterior. Kalau yang anterior, di cavum nasi di sisi lateral ada concha nasalis yang terbentuk dari tulang tipis dan ditutupi mukusa yang mengeluarkan lendir dan di medial terlihat dinding septum nasi. Kalau pada posterior, dapat terlihat nasofaring, choanae, bagian ujung belakang conchae nasalis media dan inferior, juga terlihat OPTA yang berhubungan dengan telinga.

Ada 3 buah concha nasalis, yaitu :

a. Concha nasalis superiorb. Concha nasalis inferiorc. Concha nasalis media

Di antara concha nasalis superior dan media terdapat meatus nasalis superior. Antara concha media dan inferior terdapat meatus nasalis media. Antara concha nasalis inferior dan dinding atas maxilla terdapat meatus nasalis inferior.

Fungsi chonca :a. Meningkatkan luas permukaan epitel respirasi b. Turbulensi udara dimana udara lebih banyak kontak dengan permukaan mukosa

Sinus-sinus yang berhubungan dengan cavum nasi disebut sinus paranasalis :

a. Sinus sphenoidalis mengeluarkan sekresinya melalui meatus superiorb. Sinus frontalis ke meatus mediac. Sinus maxillaris ke meatus mediad. Sinus ethmoidalis ke meatus superior dan media.

Di sudut mata terdapat hubungan antara hidung dan mata melalui ductus nasolacrimalis tempat keluarnya air mata ke hidung melalui meatus inferior. Di nasofaring terdapat hubungan antara hidung dan rongga telinga melalui OPTA (Osteum Pharyngeum Tuba Auditiva) eustachii. Alurnya bernama torus tobarius.

Page 4: Sken 1 Respi

Persarafan hidung

Persarafan sensorik dan sekremotorik hidung :

a. Depan dan atas cavum nasi mendapat persarafan sensoris dari cabang nervus opthalmicus

b. Bagian lainnya termasuk mucusa hidung cavum nasi dipersarafi ganglion sfenopalatinum. Nasofaring dan concha nasalis mendapat persarafan sensorik dari cabang ganglion pterygopalatinum.

Nervus olfactorius memberikan sel-sel reseptor untuk penciuman. Proses penciuman : pusat penciuman pada gyrus frontalis, menembus lamina cribrosa ethmoidalis ke traktus olfactorius, bulbus olfactorius, serabut n. olfactorius pda mucusa atas depan cavum nasi.

Vaskularisasi hidung

Berasal dari cabang a. Opthalmica dan a. Maxillaris interna

a. Arteri ethmoidalis dengan cabang-cabang : arteri nasalis externa dan lateralis, arteri septalis anterior

b. Arteri ethmoidalis posterior dengan cabang-cabang : arteri nasalis posterior, lateralis dan septal, arteri palatinus majus

c. Arteri sphenopalatinum cabang arteri maxillaris interna. Ketiga pembuluh tersebut membentuk anyaman kapiler pembuluh darah yang dinamakan Plexus Kisselbach. Plexus ini mudah pecah oleh trauma/infeksi sehingga sering menjadi sumber epistaxis pada anak.

NASOFARING

Page 5: Sken 1 Respi

LARING

Daerah yang dimulai dari aditus laryngis sampai batas bawah cartilago cricoid. Rangka laring terbentuk dari tulang rawan dan tulang.

a. Berbentuk tulang adalah os hyoidb. Berbentuk tulang rawan adalah : tyroid 1 buah, arytenoid 2 buah, epiglotis 1 buah. Pada

arytenoid bagian ujung ada tulang rawan kecil cartilago cornuculata dan cuneiforme.

Laring adalah bagian terbawah dari saluran napas atas.

Os hyoid

Mempunyai 2 buah cornu, cornu majus dan minus. Berfungsi untuk perlekatan otot mulut dan cartilago thyroid

Cartilago thyroid

Terletak di bagian depan dan dapat diraba tonjolan yang disebut promines’s laryngis atau lebih disebut jakun pada laki-laki. Jaringan ikatnya adalah membrana thyrohyoid. Mempunyai cornu superior dan inferior. Pendarahan dari a. Thyroidea superior dan inferior.

Cartilago arytenoid

Mempunyai bentuk seperti burung penguin. Ada cartilago corniculata dan cuneiforme. Kedua arytenoid dihubungkan m.arytenoideus transversus.

Epiglotis

Tulang rawan berbentuk sendok. Melekat di antara cartilago arytenoid. Berfungsi untuk membuka dan menutup aditus laryngis. Saat menelan epiglotis menutup aditus laryngis supaya makanan tidak masuk ke laring.

Cartilago cricoid

Batas bawah adalah cincin pertama trakea. Berhubungan dengan thyroid dengan ligamentum cricothyroid dan m.cricothyroid medial lateral.

Otot-otot laring :

a. Otot extrinsik laring1. M.cricothyroid2. M. thyroepigloticus

b. Otot intrinsik laring1. M.cricoarytenoid posterior yang membuka plica vocalis. Jika terdapat

gangguan pada otot ini maka bisa menyebabkan orang tercekik dan meninggal karena rima glottidis tertutup. Otot ini disebut juga safety muscle of larynx.

2. M. cricoarytenoid lateralis yang menutup plica vocalis dan menutup rima glottdis

3. M. arytenoid transversus dan obliq4. M.vocalis

Page 6: Sken 1 Respi

5. M. aryepiglotica6. M. thyroarytenoid

Dalam cavum laryngis terdapat :

Plica vocalis, yaitu pita suara asli sedangkan plica vestibularis adalah pita suara palsu. Antara plica vocalis kiri dan kanan terdapat rima glottidis sedangkan antara plica vestibularis terdapat rima vestibuli. Persyarafan daerah laring adalah serabut nervus vagus dengan cabang ke laring sebagai n.laryngis superior dan n. recurrent.

LO 1.2 Mikrokopis

1. Hidunga. Merupakan bangunan beronggab. Dibagi 2 bagian:

- Vestibulum eksterna Bagian paling anterior dan paling lebar dari rongga hidung. Pada permukaan dalam nares terdapat kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan

rambut tebal pendek/vibrissa.- Fosa nasal

Terdapat 3 konka : superior, media, dan inferior. Konka media dan inferior ditutupi oleh epitel respirasi (bertingkat torak

bersilia banyak sel goblet). Konka superior ditutupi oleh epitel olfaktorius (bertingkat silindris) yang

disusun oleh sel penyokong, basal, dan olfaktorius.

Page 7: Sken 1 Respi

2. Nasofaringa. Bagian pertama faring yang ke arah kaudal berlanjut sebagian oral organ ini yaitu

orofaring.b. Dilapisi oleh epitel respirasi (bagian yang kontak dengan palatum mole).

3. Laringa. Adalah tabung tidak teratur yang menghubungkan faring dengan trakea.b. Didalam lamina propria terdapat sejumlah tulang rawan laryngeal :

- Tulang rawan yang lebih besar (tulang rawan hialin) : Tiroid Krikoid Aritenoid

- Tulang rawan yang kecil (tulang rawan elastic) : Epiglottis Kueniform Ujung aritenoid Kornikulata Ujung aritenoid

c. Plika vokalis palsu dilapisi oleh epitel bertingkat semu silindris bersilia dengan sel goblet.d. Di lamina propria plika vokalis palsu terdapat banyak kelenjar campuran seromukosa,

juga terdapat nodulus limfoid, pembuluh darah, dan sel adipose.e. Mukosa plikas vokalis sejati dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan

lamina propria padat yang tipis tanda kelenjar, jaringan limfoid, atau pembuluh darah.f. Epitel laring bagian bawah berubah menjadi epitel bertingkat semu silindris bersilia dan

lamina propria mengandung kelenjar campur.g. Tulang rawan hilain krikoid merupakan tulang rawan terbawah di laring.

4. Epiglottisa. Terbentuk dari tulang

rawan elastis.b. Permukaan laryngeal

(berhubungan dengan trakea) dilapisi oleh epitel bertingkat torak dengan silia dan sel goblet.

c. Permukaan lingual (menghadap lidah) dilapisi oleh epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk.

d. Dibawah epitel terdapat lamina propria yang terisi oleh kelenjar campur (serosa dan mukosa).