46-207-1-PB

6
HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN UMUR IBU HAMIL TERHADAP KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI NAGARI MUARO GAMBOK KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2011 Hj. Evi Susanti*, Duslaini ABSTRAK Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pendarahan, infeksi, hipertensi, distosia, asfiksia, keterlambatan pertolongan dan anemi gizi. Salah satu penyebab terjadinya anemi pada ibu hamil adalah jarak kelahiran kurang daliz tahun dan umur ibu kurang dafl20 tahun dan lebih dari 35 tahun. Dari faktor penyebab inilah peneliti tertarik untuk melalcukan penelitian hubungan jarak kelahiran dan umur ibu hamil terhadap kejadian anemia di Nagari Muaro Gambok Tahun 2011. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat survai analitik dengan disain penelitian yang digunakan cross sectional yaitu penelitian yang melihat hubungan antara jarak kelahiran dan umur ibu hamil terhadap kejadian anemia pada ibu hamil melalui observasi sekaligus pada waktu yang sama. Berdasarkan hasil penelitian dari 122 orung ibu hamil yang meflgalami resiko untuk terjadinya anemia yaitu sebanyakTl orang (58,2%) dengan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun, sedangkan 5l orang (41,8%)jarak kelahiran lebih dari 2 tahun tidak berisiko untuk mengalami anemia. Sedangkan dari 122 orang ibu hamil 69 orang (56,6%) yang beresiko dengan umur ibu kurang dai20 tahun dan lebih dari 35 tahun dan 53 orang (43,4%) tidak beresiko dengan umur 20 sampai dengan 35 tahun. Hasil uji statistik di dapatkan χ 2 hitung = 0,008 sehingga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia ibu hamil dan selanjutnya hasil uji statistik χ 2 hitung = 2,15 sehingga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian anemia. Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti tentang faktor-faktor penyebab terjadinya anemia yang belum diteliti sebelumnya. Kata Kunci : Jarak Kelahiran, Umur Ibu, Anemia pada lbu Hamil

description

jrk kelahiran-umur ibu-anemia-sijunjung

Transcript of 46-207-1-PB

  • HUBUNGAN JARAK KELAHIRAN DAN UMUR IBU HAMIL TERHADAP

    KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL DI NAGARI MUARO GAMBOK

    KECAMATAN SIJUNJUNG KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN 2011

    Hj. Evi Susanti*, Duslaini

    ABSTRAK

    Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Angka

    Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi disebabkan oleh beberapa hal diantaranya pendarahan,

    infeksi, hipertensi, distosia, asfiksia, keterlambatan pertolongan dan anemi gizi. Salah satu penyebab

    terjadinya anemi pada ibu hamil adalah jarak kelahiran kurang daliz tahun dan umur ibu kurang dafl20

    tahun dan lebih dari 35 tahun.

    Dari faktor penyebab inilah peneliti tertarik untuk melalcukan penelitian hubungan jarak kelahiran dan

    umur ibu hamil terhadap kejadian anemia di Nagari Muaro Gambok Tahun 2011.

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat survai analitik dengan disain penelitian yang digunakan

    cross sectional yaitu penelitian yang melihat hubungan antara jarak kelahiran dan umur ibu hamil

    terhadap kejadian anemia pada ibu hamil melalui observasi sekaligus pada waktu yang sama.

    Berdasarkan hasil penelitian dari 122 orung ibu hamil yang meflgalami resiko untuk terjadinya anemia

    yaitu sebanyakTl orang (58,2%) dengan jarak kelahiran kurang dari 2 tahun, sedangkan 5l orang

    (41,8%)jarak kelahiran lebih dari 2 tahun tidak berisiko untuk mengalami anemia. Sedangkan dari

    122 orang ibu hamil 69 orang (56,6%) yang beresiko dengan umur ibu kurang dai20 tahun dan lebih

    dari 35 tahun dan 53 orang (43,4%) tidak beresiko dengan umur 20 sampai dengan 35 tahun. Hasil uji

    statistik di dapatkan 2 hitung = 0,008 sehingga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara jarak

    kelahiran dengan kejadian anemia ibu hamil dan selanjutnya hasil uji statistik 2 hitung = 2,15

    sehingga tidak terdapat hubungan yang bermakna antara umur ibu dengan kejadian anemia.

    Diharapkan bagi peneliti selanjutnya agar dapat meneliti tentang faktor-faktor penyebab terjadinya

    anemia yang belum diteliti sebelumnya.

    Kata Kunci : Jarak Kelahiran, Umur Ibu, Anemia pada lbu Hamil

  • ABSTRACT

    Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) in Indonesia is still high. Maternal

    Mortality Rate and Infant Mortality caused by several thing in between bleeding, infection,

    hypertension, dystocia, asphyxia, delayed relief and nutritional anemia. One of the causes of anemia in

    pregnant women is the distance of less than 2 years of birth and mother's age less than 20 years and

    more than 35 years. Of the factors causing these researchers are interested in doing research

    relationship and the age spacing of pregnant women against the incidence of anemia in Nagari Muaro

    Gambok Year 2011.

    This type of research done is both analytic survey with research design that used a crosssectional study

    that looked at the relationship between birth spacing and maternal age on the incidence of anemia in

    pregnant women through the observation well at the same time.

    Based on the results of the study of 122 pregnant women at risk for anemia as many as 71 people

    (58,2%) with spacing of less than 2 years, while 51 people (41,8%) birth spacing of more than 2 years

    are not at risk for anemic. While pregnant women from 122 people 69 people (56,6%) who are at risk

    with maternal age less than 20 years and more than 35 years and 53 men (43,4%) are not at risk by age

    20 to 35 years. The 2 count = 0,008 so there is results ol statistical tests in getting no significant

    association between birth spacing with the incidence of anemia. Desirable for further researh in order to

    examine the factor that cause the occurrence of anemia that has not been studied prefviously.

    Keywords: Distance Birth, Age Mother, Anemia in Pregnant Women

    Alamat Korespondensi

    Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed

    Staff Dose STIKes Prima Nusantara

    Jl. Kusuma Bhakti No. 99 Bukittinggi

  • 1. PENDAHULUAN

    Angka kematian ibu di Indonesia masih

    tinggi dibandingkan dengan negara-negara lain

    di ASEAN yaitu 307 per 100.000 telahiran hidup

    (BPS : 2003). Menurut World Bank (2002)

    kematian ibu di negara-negara ASEAN yaitu

    Singapura 6 per 100.000 kelahiran hidup,

    Malaysia 37 per 100.000 kelahiran hidup,

    Thailand 44 per 100.000 kelahiran hidup dan

    Filipina 200 per 100.000 kelahiran hidup (Bale

    et al : 2003). Penyebab langsung kematian ibu

    adalah perdarahan 25% (PATH : 1999), pre

    eklamsi/eklamsi dan infeksi penyebab yang tidak

    langsung adalah adanya kehamilan 4 terlalu

    yaitu terlalu muda (< 20 tahun 10,3% ), terlalu

    tua (> 35 tahun), terlalu sering (< 24 bulan 15 %

    ), terlalu banyak ( > 4 orang anak 19,3%).

    Menurut WHO (2004) penyebab kematian

    bayi antara lain penyakit gangguan perinatal

    (34,7%), Gangguan sistem pernafasan (27,6%),

    diare (9,4%), gangguan sistem pencernaan (4,3%),

    tetanus (3,4%), gangguan sistem saraf (3,2%)

    serta penyakit lainnya (4,1%).

    Beberapa hasil penelitian dari World

    Health Organization (WHO) menunjukkan

    bahwa jarak kelahiran berpengaruh terhadap

    outcome kehamilan (Maternal, perinatal, dan

    Neonatal Outcomes). Outcome kehamilan pada

    maternal meliputi infeksi, endometritis post

    partum, diabetes pada kehamilan perdarahan

    dalam kehamilan, status gizi kurang, hypertensi

    dalam kehamilan demam dalam persalinan, pre-

    eklampsia, ketuban pecah dini protein uria,

    oedem eklamsia, pendarahan post partum, uterus

    ruptur, placenta akreta dan kematian maternal

    Berdasarkan hal tersebut maka WHO

    merekomendasikan untuk mengatur jarak

    kelahiran minimal 2-3 tahun dalam rangka

    menurunkan angka kematian ibu dan angka

    kematian bayi. Pengaturan jarak kelahiran belum

    mendapatkan perhatian yang semestinya karena

    belum diangkatnya bukti-bukti penemuan yang

    mengangkat manfaat jarak kelahiaran terhadap

    outcome kehamilan (Wilopo,2005)

    Hasil survey tahun 2002 menunjukkan

    bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil masih

    sangat tinggi yaitu 51%. Tidak jarang kondisi

    anemia ibu hamil menjadi penyebab utama

    terjadinya perdarahan, partus lama, aborsi dan

    infeksi yang merupakan faktor kematian utama

    ibu. Penelitian Saraswati dan Sumarno (1998)

    menunjukkan bahwa ibu hamil dengan kadar

    Hb

  • Umur lbu Terhadap Kejadian Anemia lbu Hamil

    di Nagari Muaro Gambok Puskesmas Gambok

    Kecamatan Sijunjung Kabupaten Sinjunjung.

    2. Subjek Dan Metode Penelitian

    Penelitian ini bersifat analitik dengan

    pendekatan "cross sectional" untuk melihat

    Hubungan antara Jarak Kelahiran dan Umur Ibu

    Hamil terhadap Kejadian Anemia pada Ibu

    Hamil melalui observasi sekaligus pada waktu

    yang sama. Tempat penelitian dilaksanakan di

    Nagari Muaro Gambok Kecamatan Sijunjung

    Kabupaten Sijunjung. Populasi dalam penelitian

    ini adalah semua ibu hamil yang yang tercatat

    di Nagari MuaroGambok Kecamatan Sijunjung

    Kabupaten Sijunjung sejumlah 122 orang ibu

    hamil. Pengambilan sampel dengan Metoda

    Total Sampling. Untuk mengetahui ada atau

    tidaknya hubungan antara variabel bebas

    dengan variabel terikat, maka analisis data ini

    dilakukan dengan menggunakan uji ChiSquare.

    3. Hasil dan Pembahasan

    Hasil Penelitian

    a. Jarak Kelahiran

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan dilapangan, dari 122 orang responden

    di dapatkan hasil sebagai berikut:

    Jarak Kelahiran Ibu

    Hamil

    f %

    Beresiko 71 58,2

    Tidak Beresiko 51 41,8

    Jumlah 122 100

    b. Umur Ibu Hamil

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilakukan dilapangan, dari 122 orang responden

    didapatkan hasil sebagai berikut:

    Umur Ibu Hamil f %

    Beresiko 69 56,6

    Tidak Beresiko 53 43,4

    Jumlah 122 100

    c. Anemia pada Ibu Hamil

    Berdasarkan hasil penelitian yang

    dilapangan, dari 122 orang didapatkan hasil

    sebagai berikut :

    Status Anemia f %

    Anemia 70 57,4

    Tidak Anemia 52 42,6

    Jumlah 122 100

    4. Analisis Bivariat

    a. Hubungan Jarak Kelahiran terhadap

    Kejadian Anemia Ibu Hamil di Nagari

    Muaro Gambok Kecamatan Sijunjung Kabupaten

    Sinjunjung tahun 2011.

    Jarak

    Kelahira

    n

    Kejadian Anemia

    Jumlah Hitu

    ng Anemia Tidak

    Anemia

    n % N % n %

    Beresiko 13 10,6 9 7,4 22 18,03

    Tidak

    Beresiko 58 47,5 42 34,4 100 81,97 0,008

    Jumlah 71 58,1 51 41,8 122 100

    Dari hasil uji statsitik diperoleh 2

    Hitung = 0,008 dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

    bermakna antara jirak kelahiran dengan

    kejadian anemia di Nagari Muaro Gambok

    Tahun 2011.

    b. Hubungan Umur Ibu Hamil terhadap

    Kejadian Anemia di Nagari Muaro

    Gambok Kecamatan Sijunjung Tahun 2411.

    Umur

    Ibu

    Hamil

    Kejadian Anemia

    Jumlah Hitu

    ng Anemia Tidak

    Anemia

    n % N % n %

    Beresiko 18 14,7 8 6,5 26 21,30

    Tidak

    Beresiko 51 41,8 45 36,9 96 78,70 2,15

    Jumlah 69 56,5 53 43,4 122 100

    Dari hasil uji statsitik diperoleh 2

    Hitung = 2,15 dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

    bermakna antara umur ibu hamil dengan

  • kejadian anemia di Nagari Muaro Gambok

    tahun 201l. Dengan kriteria

    2 hitung <

    2 tabel sehingga sehingga dapat

    disimpulkan H0 diterima dan Ha di tolak.

    Pembahasan.

    Hubungan Jarak Kelahiran terhadap

    kejadian Anemia

    Berdasarkan analisa pada tabel 4.4 dapat

    diketahui bahwa dari 122 orang ibu hamil

    dengan jarak kelahiran tidak beresiko 58 orang

    (47.5%) yang menderita anemia ternyata Ibu

    yang tidak tidak beresiko lebih tinggi angka

    anemia pada ibu hamil. Sedangkan ibu yang

    beresiko lebih kecil angka anemia pada ibu

    hamil yakni 13 orang (l0,6%).

    Dari hasil uji statsitik diperoleh 2 Hitung =

    0,008 dengan demikian dapat disimpulkan

    bahwa tidak ada hubungan yang bermakna

    antara jarak kelahiran dengan kejadian anemia

    di Nagari Muaro Gambok Tahun 2011.

    Hal ini tidak sama dengan hasil Analisis

    Data yang dilakukan oleh Ridwan, Amiruddin,

    Wahyuddin di Kecamatan Bantimurung

    Kabupaten Maros Tahun 2004 memperoleh hasil

    penelitian bahwa Jarak kelahiran < 2 tahun

    mempunyai resiko lebih besar terhadap kejadian

    Anemia. Dari 128 responden 41 orang (66,l%)

    dengan jarak kelahiran < 2 tahun yang

    menderita anemia sedangkan 30 orang (45,5%)

    tidak beresiko untuk terjadinya anemia pada ibu

    hamil dengan jarak kelahiran > 3 tahun

    Hubungan Umur ibu Hamil terhadap kejadian

    Anemia

    Berdasarkan analisa pada tabel 4.5 dapat

    diketahui bahwa dari 122 orang ibu hamil

    dengan umur tidak beresiko 51 orang (4l,8%)

    yang menderita anemia dan ternyata ibu dengan

    tidak beresiko lebih tinggi angka anemia

    terhadap kehamilan sedangkan ibu yang

    beresiko hanya bedumlah 18 orang (14,7%)

    yang mengalami anemia pada ibu hamil.

    Dari hasil uji statsitik diperoleh 2

    Hitung = 2,15 dengan demikian dapat

    disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang

    bermakna antara umur ibu hamil dengan

    kejadian anemia di Nagari Muaro Gambok

    Tahun 2011.

    Hal ini tidak sama dengan hasil Analisis

    Data yang dilakukan oleh Ridwan, Amiruddin,

    Wahyuddin di Kecamatan Bantimurung

    Kabupaten Maros Tahun 2004 memperoleh hasil

    penelitian. memperoleh hasil penelitian yaitu

    dari 128 orang responden 20 orang (74,1%)

    yang mengalami resiko untuk terjadinya anemia,

    sedangkan umur 20-35 tahun sebanyak 5l orang

    (50,57o) beresiko untuk menderita anemia. Hal

    ini disebabkan bahwa Kehamilan di usia < 20

    tahun dan > 35 tahun dapat menyebabkan

    Anemia Karena pada kehamilan diusia < 20

    tahun secara biologis belum optimal emosinya

    cendrung labil, mentalnya belum matang

    sehingga mudah mengalami keguncangan yang

    mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap

    pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama

    kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun

    terkait dengan kemunduran dan penurunan daya

    tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering

    menimpa di usia ini. Hasil analisis didapatkan

    bahwa umur ibu pada saat hamil sangat

    berpengaruh terhadap kejadian Anemia.

    Simpulan dan Saran

    Simpulan

    Dari hasil penelitian yang dilakukan di

    Nagari Muaro Gambok Kecamatan Sijunjung

    Kabupaten Sijunjung Tahun 2011 maka dapat

    disimpulkan sebagai berikut :

    1. Lebih dari separoh ibu hamil yang mengalami

    jarak kelahiran beresiko sebanyak 71 orang

    (58,2%) yang beresiko untuk menderita

    anemia pada ibu hamil di Nagari Muaro

    Gambok tahun 2011.

    2. Lebih dari separoh ibu hamil yang mengalami

    umur beresiko sebanyak 69 o.ung (56,6%)

    yang beresiko untuk menderita anemia di

    Nagari MuaroGambok tahun 2011.

    3. Sebagain besar ibu hamil mengalami anemia

    dengan Hb < 11 gr % sebanyak 70 orang

    (57,4%) ibu hamil di Nagari Muaro Gambok

    tahun 2011.

    4. Tidak terdapat hubungan yang bermakna uji

    Statistik 2 hitung = 0,008 dan 2,15 antara

    jarak kelahiran dan ibu hamil terhadap

    kejadian anemia ibu hamil di Nagari Muaro

    Gambok tahun 2011.

    Daftar Acuan

    Anwar, Syaifuddin, 2002. Struktur Sikap dan

    karakteristik Objek, Jakarta

    Anton News,2009. Kematian lbu saat melahirlan,

    DiPice

  • BPS, 2003. Angka Kematianlbz, Indonesia

    Bale et al, 2003. Angka Kematian lbu, Indonesia

    Dinas Kesehatan, 2009. Profil Kesehatan,

    Sumatera Barat

    Dinas Kesehatan, 2009, Profil Kesehatan,

    Kabupaten Sijunjung

    Data SDKI, 2007, Angka Kematian lbu, Indonesia

    Eko 2001. Analisa Data, Jakarta

    Huliana 2001. Peningkotan Gizi Untuk lbu

    Hamil, Jakarta

    Han Janin.and MDGs,2004.Mengurangi Angka

    Ke matian Bayi/Anak, Jakarta

    Herlina 2005.Faktor Resiko Kejadian Anemia

    pada lbu Hamil, Jakarta

    Manuaba Gde, Ida Bagus, 2000 - Ilmu Kebidanan

    Penyakit Kandungan dan Keluarga

    Berencana, Jakarta, EGC

    Manuaba, Gde, Ida Bagus,2000.

    Mansoer, 2001 Anemia Pada lbu Hamil, Jakarta

    Notoadmojo, 2007. Metodologi penelitian

    Kesehatan Rineka Cipta Jaya, edisi revisi,

    catatan ke III, Jakarta

    Puskesmas Gambok,2010. Medical Record,

    Puskesmas Gambok

    Prawidjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Dan

    Neonatal, Jakarta

    Hj. Evi Susanti, S.ST, M.Biomed ; Staf Dosen

    STIKes Prima Nusantara Bukittinggi

    Duslaini : Mahasiswa Prodi D4 Bidan Pendidik

    STIKes Prima Nusantara Bukittinggi