4 T Pada Kehamilan

16

Click here to load reader

description

empat terlalu

Transcript of 4 T Pada Kehamilan

Page 1: 4 T Pada Kehamilan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Bidan

Bidan adalah seorang wanita yang telah mengikuti dan menyelesaikan

pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian dengan persyaratan yang

berlaku dan mempunyai kualifikasi agar mendapatkan lisensi untuk praktek kebidanan

(Sofyan, 2006)

Menurut World Health Organization (WHO), Bidan adalah seorang wanita yang

telah diakui secara regular dalam program pendidikan kebidanan sebagaimana yang

telah diakui secara yuridis, dimana ia ditempatkan dan telah menyelesaikan pendidikan

kebidanan dan memperoleh izin melaksanakan praktek.

Menurut IBI Bidan adalah seorang perempuan, lulus pendidikan yang

terakriditasi, memenuhi kualifikasi untuk didaftarkan, disertifikasi dan atau secara sah

mendapat lisensi untuk praktek kebidanan.

Menurut International Confederation of Midwife (ICM) Bidan adalah seorang

yang telah menyelesaikan pendidikan bidan yang diakui oleh negara serta memperoleh

kualifikasi dan diberi izin untuk melaksanakan praktek kebidanan.

Universitas Sumatera Utara

Page 2: 4 T Pada Kehamilan

B. Peran Bidan

Peran adalah suatu kumpulan norma untuk perilaku seseorang dalam suatu

posisi khusus (Maramis, 2006).

1. Peran Sebagai Pelaksana

Sebagai pelaksana, bidan mempunyai tiga kategori tugas yaitu:

1. Tugas Mandiri

a. Menetapkan menajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan

mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien, menentukan

diagnosa, menyusun rencana tindakan sesuai dengan, masalah yang dihadapi,

menjelaskan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun, mengevaluasi

tindakan yang telah diberikan, membuat rencana tindak lanjut kegiatan / tindakan,

membuat catatan dan laporan kegiatan.

b. Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita pra nikah melibatkan

klien dengan mengkaji status kesehatan dan kebutuhan anak remaja dan wanita

dalam masa pra nikah, menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan dasar,

menyusun rencana tindakan sebagai prioritas dasar bersama klien, melaksanakan

tindakan sesuai dengan tindakan yang telah diberikan bersama klien, membuat

rencana tindak lanjut tindakan/layanan bersama klien, membuat catatan dan

pelaporan.

c. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.

Mengkaji status kesehatan klien yang dalam keadaan hamil, menentukan diagnosa

kebidanan dan kebutuhan kesehatan klien, menyusun rencana asuhan kebidanan

sesuai dengan rencana yang telah disusun, mengevaluasi hasil asuhan yang telah

Universitas Sumatera Utara

Page 3: 4 T Pada Kehamilan

diberikan bersama klien, membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama

klien, membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan yang telah diberikan.

d. Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan dengan

melibatkan klien/keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan kepada klien

dalam masa persalinan, menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan

dalam masa persalinan, menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai dengan prioritas

masalah, melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah

disusun, mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan, membuat rencana

tindakan pada masa persalinan tersaing dengan prioritas, mambuat asuhan

kebidanan.

e. Membuat asuhan kebidanan pada bayi baru lahir. Mengkaji status kasehatan bayi

baru lahir dengan melibatkan keluarga. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan

kebidanan pada bayi baru lahir. Menyusun rencana asuhan kebidanan sesuai

prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang trlah dibuat.

Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak

lanjut. Membuat rencana pencatatan dan pelaporan asuhan yang telah diberikan.

f. Memberikan asuhan kebidanan pada klien dalam masa nifas dengan melibatkan

klien/keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada ibu nifas. Menentukan

diagnosa dan kebutuha asuhan kebidanan pada ibu nifas. Menyusun rencana asuhan

kebidanan berdasarkan prioritas masalah. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai

dengan rencana. Mengevaluasi bersama klien asuhan kebidanan yang telah

diberikan. Membuat rencana tindak lanjut asuhan kebidanan bersama klien.

g. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang membutuhkan

pelayanan keluarga berencana. Mengkaji kebutuhan pelayanan keluarga berencana

Universitas Sumatera Utara

Page 4: 4 T Pada Kehamilan

pada pus/wus. Menentukan diagnosa dan kebutuhan pelayanan. Menyusun rencana

pelayanan KB sesuai prioritas masalah bersama klien. Melaksanakan asuhan sesuai

dengan rencana yang telah dibuat. Mengevaluasi asuhan kebidanan yang telah

diberikan. Membuat rencana tindak lanjut pelayanan bersama klien. Membuat

pencatatan dan pelaporan.

h. Memberikan asuhan kebidanan pada wanita gangguan sistem reproduksi dan wanita

dalam masa klimakterium dan menopause. Mengkaji status kesehatan dan kebutuhan

asuhan klien. Menentukan diagnosa, prognosa, prioritas dan kebutuhan asuhan.

Menyusun rencana asuhan sesuai prioritas masalah bersama klien. Melaksanakan

asuhan kebidanan sesuai dengan rencana. Mengevaluasi bersama klien hasil asuhan

kebidanan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut bersama klien.

Membuat pencatatan dan pelaporan asuhan kebidanan.

i. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi, balita dengan melibatkan keluarga,

mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan sesuai dengan tumbuh kembang bayi/balita.

Menentukan diagnosa dan prioritas masalah. Menyusun rencana asuhan sesuai

dengan rencana. Melaksanakan asuhan sesuai dengan prioritas masalah.

Mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan. Membuat rencana tindak lanjut.

Membuat catatan dan laporan asuhan.

2. Tugas Kolaborasi/kerjasama.

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi

kolaborasi dengan melubatkan klien dan keluarga. Mengkaji masalah yang berkaitan

dengan komplikasi dan keadaan kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi.

Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas kegawatan yang memerlukan tindakan

Universitas Sumatera Utara

Page 5: 4 T Pada Kehamilan

kolaborasi. Merencanakan tindakan yang sesuai dengan prioritas kegawatan dan

hasil kolaborasi serta kerjasama dengan klien. Melaksanakan tindakan sesuai sesuai

dengan rencana dan dengan melibatkan klien. Mengevaluasi hasil tindakan yang

telah diberikan. Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien. Membuat pencatatan

dan pelaporan.

b. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan

pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi. Mengkaji

kebutuhan asuhan pada kasus resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang

memerlukan pertolongan pertama dan tindakan kolaborasi. Menentukan diagnosa,

prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan kegawat daruratan pada kasus

resiko tinggi. Menyusun rencana asuhan dan tindakan pertolongan pertama sesuai

prioritas. Melaksanakan asuhan kebidanan pada kasus ibu hamil resiko tinggi dan

memberikan pertolongan pertama sesuai dengan prioritas. Mengevaluasi hasil

asuhan kebidanan dan pertolongan pertama. Menyusun rencana tindak lanjut

bersama klien. Membuat pencatatan dan laporan.

c. Memberikan asuhan kebidanan ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan

keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan

kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan

kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan

kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan

kolaborasi. Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko

dan keadaan kegawatan. Menyusan rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa

persalinan dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.

Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko

Universitas Sumatera Utara

Page 6: 4 T Pada Kehamilan

tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai prioritas.Mengevaluasi hasil

asuhan kebidanan dan pertolongan pertama pada ibu hamildengan resiko tinggi.

Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan

laporan.

d. Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resioko tinggi dan

pertolongan pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi dengan klien dan keluarga. Menentukan diagnosa,prognosa dan prioritas

sesuai dengan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan kegawatan

daruraratan. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan

resiko tinggi dan pertolongan pertama sesuai prioritas.Melaksanakan asuhan

kebidanan dengan resiko tinggi dan memberikan pertolongan pertama sesuai

prioritas.Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan kebidanan dan pertolongan.

Menyusun rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan

laporan.

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan yang

mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan

pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga.Mengkaji

kebutuhan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dalam dengan resiko tinggi dan

keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi. Menentukan

diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko dan keadaan

kegawatan.Menyusun rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko

tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas. Melaksanakan asuhan

kebidanan pada bayi baru lahir dengan resiko tinggi dan pertolongan sesuai prioritas.

Universitas Sumatera Utara

Page 7: 4 T Pada Kehamilan

Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan telah diberikan. Menyusun rencana

tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

f. Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang

mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi dengan melibatkan keluarga. Mengkaji kebutuhan asuhan pada balita

dengan resiko tinggi dan keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan

kolaborasi.Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas sesuai dengan faktor resiko

dan keadaan kegawatan. Menyusun rencana asuhan kebidanan pada balita dengan

resiko tinggi dan memerlukan pertolongan pertama sesuai prioritas. Melaksanakan

asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan pertolongan sesuai prioritas.

Mengevaluasi hasil asuhan dan pertolongan pertama yang telah diberikan.Menyusun

rencana tindak lanjut bersama klien/keluarga. Membuat catatan dan laporan.

3. Tugas Ketergantungan/merujuk

a. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan

fungsi keterlibatan klien dan keluarga.Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan yang

memerlukan tindakan diluar lingkup kewenangan bidan dan memerlukan rujukan,

menentukan diagnosa prognosa dan prioritas serta sumber-sumber dan fasilitas

untuk kebutuhan intervensi lebih lanjut bersama klien/keluarga, Mengirim klien

untuk keperluan intervensi lebih lanjut kepada petugas atau institusi pelayanan

kesehatan yang berwenang dengan dokumentasi yang lengkap, membantu

pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi.

b. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada hamil dengan

resiko tinggi dan gawat daruratan, Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan melalui

Universitas Sumatera Utara

Page 8: 4 T Pada Kehamilan

konsultasi dan rujukan, Menentukan diagnosan prognosa dan prioritas, Memberikan

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Memberikan asuhan

kebidanan melalui konsultasi dan rujukan, Mengirim klien untuk keperluan

intervensi lebih lanjut kepada petugas/institusi pelayanan kesehatan yang

berwenang, Membuat pencatatan dan pelaporan serta mendokumentasikan seluruh

kejadian dan intervensi.

c. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan

dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga, Mengkaji adanya

penyulit dan keadaan kegawatan pada ibu dalam persalinan yang memerlukan

konsultasi dan rujukan, Menemukan diagnosa, prognosa,dan prioritas, memberikan

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Mengirim klien untuk

intervensi lebih lanjut untuk petugas/instansi pelayanan kesehatan yang berwenang,

Membuat catatan dan laporan serta mendokumentasikan seluruh kejadian dan

intervensi yang sudah diberikan.

d. Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa

nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawat daruratan dengan melibatkan

keluarga/klien, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan pada ibu dalam masa nifas

yang memerlukan konsultasi rujukan, Menentukan diagnosa, prognosa dan prioritas

masalah, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan,

Mengirim klien untuk keperluan intervensi lebih lanjut pada petugas/ institusi

pelayanan kesehatan yang berwenag, Membuat catatan dan pelaporan serta

mendokumentasikan seluruh kejadian dan intervensi yang sudah diberikan.

e. Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan kelainan tertentu dan

kegawat daruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan

Universitas Sumatera Utara

Page 9: 4 T Pada Kehamilan

keluarga, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan pada bayi baru lahir yang

memerlukan konsultasi dan rujukan, Memerlukan diagnosa, prognosa, dan prioritas

masalah, Memberikan pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan

dan memberikan asuhan kebidanan pada bayi lahir dengan tindakan, Mengirim klien

kepada institusi pelayanan kesehatan yang berwenang, Membuat catatan dan laporan

serta mendokumentasikan.

f. Memberikan asuhan kebidanan kepada hak balita dengan kelainan tertentu dan

kegawat yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan

klien/keluarga, Mengkaji adanya penyulit dan keadaan kegawatan pada balita yang

memerlukan konsultasi dan rujukan, Menerima diagnosa dan prioritas, Memberikan

pertolongan pertama pada kasus yang memerlukan rujukan, Memberikan catatan dan

laporan serta mendokumentasikan.

2. Peran Sebagai Pengelola

1. Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan

Untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja

dengan melibatkan masyarakat/klien.

a. Bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat mengkaji kebutuhan terutama

yang berhubungandengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan dan

mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya.

b. Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil pengkajian dengan masyarakat.

c. Mengelola kegiatan-kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat khususnya

kesehatan ibu dan anak serta KB sesuai dengan rencana.

Universitas Sumatera Utara

Page 10: 4 T Pada Kehamilan

d. Mengkoordinir mengawasi dan membimbing kader, dukun atau petugas

kesehatan lain dalam melaksanakan program/kegiatan pelayanan kesehatan ibu

dan anak serta KB.

e. Mengembangkan srategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya

kasehatan ibu dan anak serta KB termasuk pemanfaatan sumber-sunber yang ada

pada program dan sector terkait.

f. Menggerakkan, mengembangkan kemampuan masyarakat dan memelihara

kesehatannya dengan memanfaatkan potensi-potensi yang ada.

g. Mempertahankan, meningkatkan mutu dan keamanan praktek professional

melalui pendidikan, pelatihan, magang dan kegiatan-kegiatan dalam kelompok

profesi.

h. Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.

2. Berpartisipasi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain di

wilayah kerjanya melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader kesehatan dan

tenaga kesehatan lain yang berada di bawah bimbingan dalam wilayah kerjanya.

a. Bekerja sama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam

memberikan asuhan kepada klien dalam bentuk konsultasi rujukan dan tindak

lanjut.

b. Membina hubungan baik dengan dukun kader kesehatan/PLKB dan

masyarakat.

c. Melaksanakan pelatihan, bimbingan dukun bayi, kader dan petugas

kesehatan lain.

d. Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi

Universitas Sumatera Utara

Page 11: 4 T Pada Kehamilan

e. Membina kegiatan-kegiatan yang adil di masyarakat, yang berkaitan dengan

kesehatan.

3. Peran Sebagai Pendidik

1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu keluarga

kelompok dan masyarakat tentang penanggulangan masalah kesehatan khususnya

yang berhubungan dengan pihak terkait kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana.

a . Bersama klien pengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan

kesehatan masyarakat khususnya dalam bidang kesehatan ibu, anak dan

keluarga berencana.

b. Bersama klien pihak terkait menyusun rencana penyuluhan kesehatan

masyarakat sesuai dengan kebutuhan yang telah dikaji, baik untuk jangka

pendek maupun jangka panjang.

c. Menyiapkan alat dan bahan pendidikan dan penyuluhan sesuai dengan

rencana yang telah disusun.

d. Melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan kesehatan

masyarakat sesuai dengan jangka pendek dan jangka panjang melibatkan

unsur-unsur yang terkait termasuk masyarakat.

e. Bersama klien mengevaluasi hasil pendidikan/penyuluhan kesehatan

masyarakat dan menggunakannya untuk memperbaiki dan meningkatkan

program di masa depan.

f. Mendokumentasikan semua kegiatan dan hasil pendidikan/penyuluhan

kesehatan masyarakat secara lengkap dan sistematis.

Universitas Sumatera Utara

Page 12: 4 T Pada Kehamilan

2. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan bidan dan keperawatan serta

membina dukun di wilayah tempat kerjanya.

a. Mengkaji kebutuhan latihan dan bimbingan kader,dukun dan siswa.

b. Menyusun rencana rencana latihan dan bimbingan sesuai dengan hasil

pengkajian.

c. Menyiapkan alat, dan bahan untuk keperluan latihan dan bimbingan peserta latih

sesuai dengan rencana yang telah disusun.

d. Melaksanakan pelatihan dukun dan kader sesuai dengan rencana yang telah di

susun dengan melibatkan unsur-unsur terkait.

e. Membimbing siswia bidan dan keperawatan dalam lingkup kerjanya.

f. Menilai hasil latihan dan bimbingan yang telah diberikan.

g. Menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program bimbingan.

h. Mendokumentasikan semua kegiatan termasuk hasil evaluasi pelatihan dan

bimbingan secara sistematis.

4. Peran Sebagai Peneliti/Investigator

Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara

mandiri maupun secara kelompok.

a. Mengidentifikasi kebutuhan investigasi yang akan dilakukan.

b. Menyusun rencana kerja pelatihan.

c. Melaksanakan investigasi sesuai dengan rencana.

d. Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.

Menyusun laporan dan investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan

program kerja atau pelayanan kesehatan

Universitas Sumatera Utara

Page 13: 4 T Pada Kehamilan

C. Resiko

1. Pengertian Resiko

Resiko adalah kondisi pada ibu hamil yang dapat menyebabkan kemungkinan

resiko/ bahaya terjadinya komplikasi pada persalinan yang dapat menyebabkan

kematian atau kesakitan pada ibu dan/ bayinya (Rochjati, 2003).

D. Terlalu Muda ( Primi Muda)

1. Pengertian Terlalu Muda ( Primi Muda)

Terlalu Muda ( Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada umur ≤ 16 tahun

dimana rahim dan panggul ibu seringkali belum tumbuh mencapai ukuran dewasa. (

Rochjati, 2003)

2. Resiko Yang Dapat Terjadi Yaitu:

a. Bayi lahir belum cukup bulan.

b. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir.

c. Perdarahan dapat terjadi sesudah bayi lahir.

3. Penanganan Yang Dapat Diberikan Oleh Bidan yaitu:

a. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi /KIE agar memeriksakan

kehamilan secara teratur.

b. Pengenalan dini adanya tanda pendarahan sebelum bayi lahir.

c. Merujuk segera ke bidan/Puskesmas bila ada perdarahan.

d. Membuat perencanaan persalinan bersama ibu hamil, suami dan keluarga.

E. Terlalu Tua

1. Pengertian Terlalu tua

Terlalu Tua (Primi Tua) adalah ibu yang hamil pertama pada umur ≥ 35 tahun

pada usia tersebut mudah terjadi penyakit pada ibu dan organ kandungan menua. Jalan

Universitas Sumatera Utara

Page 14: 4 T Pada Kehamilan

lahir juga tambah kaku ada kemungkinan lebih besar ibu hamil mendapatkan anak cacat,

terjadi persalinan macet dan perdarahan (Rochjati, 2003).

2. Resiko yang dapat terjadi yaitu:

a. Hipertensi/tekanan darah tinggi.

b. Pre-eklampsi.

c. Ketuban pecah dini: yaitu ketuban pecah sebelum persalinan dimulai.

d. Persalinan tidak lancar/macet: ibu mengejan lebih dari 1 jam, bayi tidak dapat lahir

dengan tenaga ibu sendiri melalui jalan lahir.

e. perdarahan setelah bayi lahir.

f. Bayi lahir dengan berat badan lahir lahir rendah/BBLR < 2500 gr.

3. Penanganan yang dapat diberikan oleh bidan yaitu:

a. Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE agar melakukan perawatan kehamilan yang

teratur.

b. Melakukan rujukan kehamilan kepada bidan atau Puskesmas.

c. Membantu menemukan sejak dini adanya penyakit ibu maupun dari kehamilan dan

segera merujuk ke Puskesmas.

d. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE untuk melahirkan di Puskesmas

melalu Rujukan Terencana.

F. Terlalu Dekat Jarak Kelahiran

1. Pengertian Terlalu Dekat jarak Kelahiran

Terlalu Dekat Jarak Kelahiran adalah ibu hamil yang jarak kelahiran dengan

anak terkecil kurang dari 2 tahun. Kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh istirahat,

juga masih menyusui. Selain itu anak tersebut masih butuh asuhan dan perhatian ibunya

(Rochjati, 2003).

Universitas Sumatera Utara

Page 15: 4 T Pada Kehamilan

2. Resiko Yang Dapat Terjadi:

a. Perdarahan setelah bayi lahir karena kondisi ibu masih lemah.

b. Bayi prematur/lahir belum cukup bulan sebelum 37 minggu.

c. Bayi dengan berat badan lahir rendah BBLR < 2500 gram.

3. Penanganan Dapat Diberikan Oleh Bidan Yaitu:

a. Memberikan Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE melakukan perawatan kehamilan

teratur.

b. Komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE, Makan dengan nilai gizi seimbang, 4 sehat 5

sempurna(Rochjati, 2003).

G. Terlalu Banyak Anak ( Grande Multi)

1. Pengertian Terlalu Banyak Anak

Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) adalah ibu pernah hamil/melahirkan anak 4

kali atau lebih.Karena sering melahirkan maka kemungkinan akan banyak ditemui

keadaan kesehatan terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan

perut ibu menggantung, kekendoran dinding rahim (Rochjati,2003).

2. Resiko Yang Dapat Terjadi Yaitu:

a. Kelainan letak, persalinan letak lintang.

b. Robekan rahim pada kelainan letak lintang.

c. Persalinan lama.

d. Perdarahan pasca persalinan.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: 4 T Pada Kehamilan

3. Penanganan Dapat Diberikan Oleh Bidan Yaitu:

a. Memberikan komunikasi, Informasi, Edukasi/KIE untuk melakukan perawatan

kehamilan teratur.

b. Membuat perencanaan persalinan dengan ibu hamil, suami dan keluarga.

c. Rujukan ke Rumah Sakit segera dilakukan bila ada kesukaran persalinan

(Rochjati,2003).

Universitas Sumatera Utara