TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat...

29
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1. Definisi Kehamilan Masa kehamilan dimulai dari dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 atau 7 hari) kehamilan dibagi tiga bagin, yaitu : kehamilan trimester 1 sebelum 14 minggu, kehamilan trimester 2 antara 14-28 minggu, kehamilan trimester antara 28-36 minggu atau sesudah 36 minggu (Mengkuji, 2012 : 27). Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Pada masa ini terjadi perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomi dan fisiologis. Pada pertama kalinya ibu tidak akan mengenali bahwa ia sedang hamil. Akan tetapi, sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan proses kehamilan. Proses penyesuaian tersebut dapat menimbulkan perubahan fisiologis baik secara fisik maupun psikologis (Husin, 2014: 55). 2. Klasifikasi Masa Kehamilan Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester, yaitu: a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu). b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu). c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu) (Saifuddin, 2014: 213)

Transcript of TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat...

Page 1: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lama

hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 atau 7 hari) kehamilan dibagi tiga

bagin, yaitu : kehamilan trimester 1 sebelum 14 minggu, kehamilan trimester 2

antara 14-28 minggu, kehamilan trimester antara 28-36 minggu atau sesudah 36

minggu (Mengkuji, 2012 : 27).

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa

dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Pada masa ini terjadi

perubahan produksi dan pengaruh hormonal serta perubahan anatomi dan

fisiologis. Pada pertama kalinya ibu tidak akan mengenali bahwa ia sedang hamil.

Akan tetapi, sesungguhnya tubuh secara aktif bekerja untuk menyesuaikan proses

kehamilan. Proses penyesuaian tersebut dapat menimbulkan perubahan fisiologis

baik secara fisik maupun psikologis (Husin, 2014: 55).

2. Klasifikasi Masa Kehamilan

Kehamilan diklasifikasikan dalam 3 trimester, yaitu:

a. Trimester kesatu, dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan (0-12 minggu).

b. Trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan (13-27 minggu).

c. Trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (28-40 minggu)

(Saifuddin, 2014: 213)

Page 2: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

9

3. Fisiologi Kehamilan

Ovulasi adalah proses pelepasan ovum yang mempengaruhi oleh sistem

hormonal yang kompleks. Selama masa subur yang berlangsung 20 sampai 35

tahun, hanya 420 buah ovum yang dapat mengikuti proses pematangan dan terjadi

ovulasi (Manuaba, 2010: 75)

Konsepsi merupakan pertemuan antara sperma dan sel telur yang

menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang

meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur),

penggabungan gamet dan implantasi dan embrio di dalam uterus. Terjadinya

pertemuan dan persenyawaan antara sel mani dan sel telur disebut penghamilan

(fertilisasi). Fertilisasi terjadi di ampula tuba dan syarat dari setiap kehamilan

adalah harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi

hasil konsepsi.

Pada saat ovulasi, ovum dilkeluarkan dari folikel de graf dari ovarium,

folikel yang ruptur akan mengalami perubahan sehingga terbentuk korpus luteum

menstruasi, secara progresif akan mengalami degenerasi dan regresi menyeluruh

pada menstruasi berikutnya. Apabila ovum dibuahi maka korpus luteum akan

dipertahankan oleh produksi gonadotropin kronik (HCG) yang dihasilkan oleh

sinsitofoblas disekeliling blatokis dan menjadi korpus luteum kehamilan (Varney,

2007: 492)

Page 3: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

10

4. Perubahan Fisiologi Kehamilan

a. Sistem Reproduksi

1) Uterus

Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan

melindungi hasil konsepsi (janin, plasentaamnion) sampai persalinan. Uterus

mempunyai kemampuan yang luar biasa untuk bertambah besar dan cepat selama

kehamilan dan pulih kembali seperti keadaan semula dalam beberapa minggu

setelah persalinan (Saifuddin, 2014: 175).

2) Serviks

Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan

kebiruan. Perubahan ini terjadi akibat penambahan vaskularisasi dan terjadinya

edema pada seluruh serviks, berbeda kontras dengan korpus, seviks hanya

memiliki 10 – 15% otot polos.

Serviks manusia merupakan organ yang kompleks dan heterogen yang

mengalami perubahan yang luar biasa selama kehamilan dan persalinan. Bersifat

seperti katup yang bertanggung jawab menjaga janin didalam uterus sampai akhir

kehamilan dan selama persalinan (Saifuddin, 2014: 177).

3) Ovarium

Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mendukung korpus

luteum gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta

yang sempurna pada usia 16 minggu. Kejadian ini tidak dapat lepas dari

kemampuan vili korealis yang mengeluarkan hormon korionik gonadotropin yang

mirip dengan hormon lutiotropik hipofisis anterior (Manuaba, 2010: 92).

Page 4: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

11

4) Vagina dan Perineum

Selama hamil peningkatan vaskularisasi dan hiperemi terlihat jelas pada

kulit dan otot–otot diperineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat

berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda chadwick. Perubahan ini meliputi

penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel–sel

otot polos.

Dinding vagina mengalami banyak perubahan yang merupakan persiapan

untuk mengalami peregangan pada waktu persalinan dengan meningkatkan

ketebalan mikosa, mengendornya jaringan ikat dan hipertrofi otot polos

(Saifuddin, 2014: 178).

5) Kulit

Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,

kusam dan kadang – kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.

Perubahan ini dikenal dengan nama strie gravidarum. Pada multipara selain strie

kemerahan ini sering kali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang

merupakan sikatrik dan strie sebelumnya (Saifuddin, 2014: 179).

6) Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan

memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat

dilepaskan dari pengaruh hormon saat kehamilan yaitu ekstrogen, progesteron,

dan somatomamotrofin (Manuaba, 2010: 92).

b. Perubahan Metabolik

Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari

ekstraseluler. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5

Page 5: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

12

kg. Pada trimester ke-2 dan ke-3 pada perempuan dengan gizi baik dianjurkan

menambah berat badan perminggu sebesar 0,4 kg, sementara pada perempuan

dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan perminggu

masing–masing sebesar 0,5 kg dan 0,3 kg (Saifuddin, 2014: 180).

c. Sistem Kardiovaskuler/ Sirkulasi darah

Sirkulasi darah ibu dalm kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke

plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh- pembuluh darah yang

membesar pula, mamae dan alat lain yang yang berfungsi berlebihan dalam

kehamilan. Volume maternal mulai meningkat pada saat 10 minggu usia

kehamilan dan terus-menerus meningkat sampai 30-34 minggu, sampai ia

mencapai titik maksimum (Saifuddin, 2014: 182).

d. Traktus Digestivus/ Pencernaan

Seiring dengan makin besarnya uterus, lambug dan usus akan tergeser,

demikian juga dengan yang lainnya seperti apendiks yang akan bergeser kearah

atas dan lateral (Saifuddin, 2014: 185).

e. Traktus Urinarius

Pada bulan – bulan pertama kehamilan kandung kemih akan tertekan oleh

uterus yang mulai membesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan

ini akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus dengan rongga

panggul. Pada akhir kehamilan jika kepala janin sudah mulai turun ke pintu atas

panggul, keluhan itu akan timbul kembali (Saifuddin, 2014: 185).

f. Sistem Endokrin

Selama kehamilan normal kelenjar hipofisis akan membesar ± 135%.

Akan tetapi, kelenjar ini tidak begitu mempunyai arti penting dalam kehamilan.

Page 6: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

13

Pada perubahan yang mengalami hipofisektomi persalinan dapat berjalan dengan

lancar. Hormon prolaktin akan meningkat 10x lipat pada saat kehamilan aterm.

Sebaliknya, setelah persalinan konsentrasinya pada plasma akan menurun. Hal ini

juga ditemukan pada ibu–ibu yang menyusui (Saifuddin, 2014: 186).

g. Sistem Muskuluskeletal

Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada muskuluskeletal.

Akibat peningkatan kadar hormon ekstrogen dan progesteron, terjadi relaksasi dan

jaringan ikat, kartilago, dan ligament juga meningkatkan jumlah cairan synovial.

Bersamaan dua keadaan tersebut meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas

persendian. Keseimbangan kadar kalsium selama hamil biasanya normal apabila

asupan nutrisinya khususnya produk susu terpenuhi. Tulang dan gigi biasanya

tidak berubah pada kehamilan yang normal (Saifuddin, 2014: 175 – 186).

5. Diagnosa Kehamilan

Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis, akan tetapi pentingnya

dioagnosa kehamilan tidak dapat diabaikan. Dalam kehidupan wanita, hanya

sedikit diagnosis yang lebih penting dari pada diagnosis kehamilan.

Diagnosis kehamilan biasanya sangat mudah ditegakkan tapi sayangnya,

hal ini tidak selalu terjadi. Proses farmakologis atau patofisiologis kadang–kadang

memicu perubahan endokrin atau anatomis yang menyerupai kehamilan. Dengan

demikian kadang- kadang diagnosis kehamilan tidak mudah ditegagkan tetapi

kehamilan jarang tidak terdiagnosis apabila telah dilakukan pemeriksaan klinis

dan laboratorium dengan benar (Cunningham, 2005: 22).

Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan, yaitu triwulan pertama (0 sampai

12 minggu), triwulan kedua (13 sampai 28 minggu), triwulan ketiga (29 sampai

Page 7: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

14

42 minggu). Untuk dapat menegakkan kehamilan ditetapkan dengan melakukan

penilaian terhadap tanda dan gejala kehamilan (Manuaba, 2010: 107).

6. Penatalaksanaan

Penatalaksanaan ibu hamil secara keseluruhan meliputi komponen-

komponen sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan antenatal yang lengkap adalah K1, K2, K3 dan K4.

Hal ini berarti, minimal dilakukan sekali kunjungan antenatal hingga usia

kehamilan 28 minggu, sekali kunjungan antenatal selama kehamilan 28-36

minggu dan sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia kehamilan diatas

36 minggu.

1) K1 ini mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak

yaitu sebagai indikator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui

jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam

menggerakkan masyarakat

2) Tujuan dari K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya pada trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan

mendapatkan pelayanan 7T atau 10T setelah melewati K1.

3) K3 dan K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya

pada trimester III (28-36 minggu dan sesudah minggu ke-36) dua kali

kunjungan, dan mendapatkan pelayanan 7T setelah melewati K1 dan K2.

b. Mengupayakan kehamilan yang sehat.

c. Melakukan deteksi dini komplikasi,melakukan penatalaksanaan awal serta

rujukan bila diperlukan.

d. Persiapan persalinan yang bersih dan aman.

Page 8: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

15

e. Mempersiapkan pemberian ASI

f. Menggolongkan kehamilan resiko rendah, menengah dan tinggi

1) Resiko rendah: primi tanpa komplikasi kepala masuk PAP minggu ke-36

2) Resiko menengah: primi dengan kepala tinggi anak besar, serotinus,

infertilitas, primipara tinggi badan <150 cm

3) Resiko tinggi: riwayat obstetrik buruk, preeklamsi/ eklamsi, perdarahan

antepartum.

g. Perencanaan antisipasi dan persiapan dini melakukan rujukan, jika terjadi

komplikasi (Manuaba, 2010: 115).

B. Anemia

1. Pengertian Anemia

Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel-sel darah merah

(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau massa hemoglobin sehingga tidak mampu

memenuhi fungsi nya sebagai pembawa oksigen keseluruh jaringan (Tarwoto,

2007: 30).

2. Jenis – Jenis Anemia

Secara umum, ada tiga jenis utama anemia, diklasifikasikan menurut sel

ukuran darah merah :

a. Jika sel darah merah lebih kecil dari biasanya ini disebut mikrositik, penyebab

utama dari jenis ini defisiensi besi (anemia) dan thalasemia (kelainan bawaan

hemoglobin).

b. Jika ukuran sel darah merah normal dalam ukuran (tetapi rendah dalam

jumlah) ini disebut anemia normositik, seperti anemia yang berhubungan

dengan penyakit ginjal.

Page 9: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

16

c. Jika sel darah merah lebih besar dari normal, maka disebut anemia makrositik,

seperti anemia yang berhubungan dengan alkoholisme (Proverawati, 2011: 6).

3. Penyebab Umum Anemia

Beberapa penyebab anemia yaitu :

a. Pendarahan, pada wanita kekurangan zat besi mungkin karena mentruasi,

tetapi pada orang tua dan pria pendarahan biasanya dari penyakit usus

seperti bisul dan kanker.

b. Kurangnya asupan makanan dan zat besi terjadi karena tidak atau

kurangnya zat besi. Pada anak-anak dan wanita hamil, tubuh

membutuhkan lebih banyak zat besi. Perempuan hamil dan menyusui

sering terjadi kekurangan ini karena bayi memelukan sejumlah besar besi

untuk perempuan.

c. Gangguan penyerapan mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan

pada saluran gastrotinal (GI) dan dari waktu ke waktu dapat

mengakibatkan anemia (Proverawati, 2011: 53).

C. Anemia Pada Kehamilan

1. Definisi Anemia Pada Kehamilan

Anemia pada ibu hamil didefinisikan bila kadar Hb dibawah 11 gr/dl

(Manuaba, 2010 : 239). Anemia adalah suatu kondisi medis dimana jumlah sel

darah merah atau hemoglobin kurang dari normal. Kadar hemoglobin pada

umumnya pada perempuan 12gr / dl (Proverawati, 2011 : 1). Anemia adalah

sebagai sesuatu keadaan ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari

normal (Ani, 2013 : 44).

Page 10: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

17

2. Klasifikasi Anemia Dalam Kehamilan

Pembagian anemia adalah sebagai berikut : (Manuaba, 2010: 239)

a. Hb 11 gr/dl : Normal / tidak anemia

b. Hb 9 – 10 gr/dl : Anemia ringan

c. Hb 7 – 8 gr/dl : Anemia sedang

d. Hb < 7 gr/dl : Anemia berat

3. Etiologi Anemia Dalam Kehamilan

a. Perdarahan Aktif

Kehilangan darah bisa terjadi karena perdarahan, menstruasi berat, atau

luka sehingga dapat menyebabkan anemia (Proverawati, 2011: 14). Jika

perdarahan berlebihan atau terjadi selama periode waktu tertentu (kronis), tubuh

tidak akan mencukupi kebutuhan zat besi atau cukup disimpan untuk

menghasilkan hemoglobin yang cukup atau sel darah merah untuk menggantikan

apa yang hilang (Proverawati, 2011: 54).

b. Kurangnya Asupan Makanan

Kurangnya zat besi mungkin terjadi karena tidak atau kurang

mengkonsumsi zat besi. Wanita hamil tubuh membutuhkan lebih banyak zat besi.

Perempuan hamil dan menyusui sering terjadi kekurangan ini karena bayi

memerlukan sejumlah besar besi untuk pertumbuhan. (Proverawati, 2011: 54).

c. Gangguan Penyerapan

Kondisi tertentu mempengaruhi penyerapan zat besi dari makanan pada

saluran gastrointestinal (GI) dan dari waktu kewaktu dapat mengakibatkan anemia

(Proverawati, 2011: 55).

Page 11: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

18

d. Penyakit Kronis

Setiap kondisi medis jangka panjang dapat menyebabkan anemia.

Mekanisme yang tepat dalam proses ini tidak diketahui tetapi setiap berlangsung

lama dan kondisi medis yang berkelanjutan seperti infeksi kronis atau kanker

dapat menyebabkan anemia (Proverawati, 2011: 16).

e. Penyakit Ginjal Kronis

Pada orang dengan penyakit ginjal kronis (jangka panjang) produksi

hormon ini berkurang dan ini pada gilirannya mengurangi produksi sel darah

merah yang menyebabkan anemia (Proverawati, 2011: 16).

f. Gizi Buruk

Kekurangan dalam gizi buruk dapat menyebabkan anemia karena

kekurangan produksi sel darah merah. Asupan makanan yang buruk merupakan

penyebab penting rendahnya kadar asam folat dan vitamin B12 (Proverawati,

2011: 16)

4. Patofisiologi

Perubahan hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena

perubahan sirkulasi yang semakin meningkat terhadap plasenta dan pertumbuhan

payudara. Volume plasma meningkat 45% - 65% dimulai pada trimester II

kehamilan dan maksimum terjadi pada bulan ke 9 dan meningkatkan sekitar 1000

ml, menurut sedikit manajemen aterm serta kembali normal 3 bulan setelah

partus.

Selama kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat sekitar 800-

1000 mg untuk mencukupi kebutuhan seperti terjadi peningkatan sel darah merah

membutuhkan 300-400 mg zat besi dan mencapai puncak pada usia kehamilan 32

Page 12: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

19

minggu, janin membutuhkan zat besi sekitar 100-200 mg dan sekitar 190 mg

terbuang selama melahirkan. Dengan demikian jika cadangan zat besi sebelum

kehamilan berkurang maka pada saat hamil pasien dengan mudah mengalami

kekurangan zat besi (Rukiyah A. Y. 2010: 115).

5. Tanda dan Gejala

a. Anemia Ringan

Biasanya anemia ringan tidak menimbulkan tanda dan gejala apapun, jika

anemia secara perlahan terus menerus (kronis), tubuh dapat beradaptasi dan

mengimbangi perubahan, dalam hal ini mungkin tidak ada gejala apapun sampai

anemia menjadi berat (Proverawati, 2011: 21).

b. Anemia Sedang

Karena jumlah sel darah merah yang rendah menyebabkan berkurangnya

pengiriman oksigen kesetiap jaringan dalam tubuh, anemia dapat menyebabkan

berbagai tanda dan gejala.

Gejala anemia termasuk : kelelahan, penurunan energi, kelemahan, sesak

nafas, ringan, tampak pucat (Proverawati, 2011: 21).

c. Anemia Berat

Beberapa tanda dan gejala yang mungkin menujukan anemia berat pada

seseorang, seperti: perubahan warna tinja, denyut jantung cepat, tekanan darah

rendah, frekuensi nafas cepat, pucat atau kulit dingin, pusing, sakit kepala, dan

nyeri dada. Gejalanya seperti: sembelit, daya konsentrasinya rendah, rambut

rontok, dan memburuknya masalah jantung (Proverawati, 2011: 22).

Page 13: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

20

6. Faktor Resiko Anemia Dalam Kehamilan

Tubuh berada pada resiko tinggi untuk menjadi anemia selama kehamilan

jika :

a. Mengalami dua kehamilan yang berdekatan

b. Hamil dengan lebih dari satu anak

c. Sering mual dan muntah karena sakit pagi hari

d. Tidak mengonsumsi cukup zat besi

e. Mengalami mentruasi berat sebelum kehamilan

f. Hamil saat remaja

g. Kehilangan banyak darah karena cidera atau selama operasi(Proverawati

2011: 134).

7. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan

Alat Mekanik (Alat Hb digital) . Hasil pemeriksaan Hb dapat digolongkan sebagai

berikut:

a. Hb 11 gr/dl : Normal / Tidak Anemia

b. Hb 9 – 10 gr/dl : Anemia ringan

c. Hb 7 – 8 gr/dl : Anemia sedang

d. Hb < 7 gr/dl : Anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama kehamilan, yaitu

pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan bahwa sebagian besar ibu

hamil mengalami anemia, maka dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90

tablet selama kehamilan (Manuaba, 2010 : 239).

Page 14: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

21

8. Diagnosis Anemia

Menurut kemenkes (2013 :160) diagnosis anemia dapat ditegakkan bila

kadar Hb, 11g/dl pada trimester I dan III, atau <10,5g/dl pada trimester II.

Penegakan diagnosa pada kehamilan dapat dilakukan dengan anamnesa, pada

anamnesa akan didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing-pusing, mata

berkunang-kunang, dan muntah lebih sering dan hebat pada kehamilan muda

(Manuaba 2010: 239).

9. Dampak Anemia

Dampak anemia terhadap ibu maupun bayi antara lain : dapat terjadi

abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,

mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb <6gr/dl), mola

hidatidosa, hiperemesis gravidarum, pendarahan antepartum, ketuban pecah dini

(KPD), terjadinya kematian intrauterin, berat bayi lahir rendah (BBLR), dapat

terjadinya cacat bawaan pada bayi, bayi mudah mengalami infeksi sampai

kematian perinatal, intelegensia lemah (Mengkuji, 2012: 48).

10. Penanganan Anemia

Penanganan anemia defesiensi besi adalah memalui pemberian preparat

besi oral dan perenatal. Pemberian 300 kalori/hari dan suplemen besi 60/hari

kiranya cukup untuk mencegah anemia.

Di indonesia, pemerintah melalui dapertemen kesehatan telah melakukan

berbagai upaya penanggulangan anemia defisiensi zat besi pada ibu hamil

a. Pemberia tablet besi pada ibu hamil secara rutin selama jangka waktu tertentu

untuk meningkatkan kadar hemoglobin secara tepat. Teblet besi untuk ibu

Page 15: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

22

hamil sesudah bersedia dan telah didistribusikan keseluruh provinsi dan

pemberiannya diatur melalui puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu dan

bidan desa.

b. Buku pedoman pemberian zat besi bagi petugas tahun 1995 dan pemasangan

poster-poster mengenai tablet besi.

c. Buku pedoman operasional penanggulangan anemia zat besi petugas tahun

1996.

d. Sejak tahun 1993 sampai sekarang, kemasan Fe yang tadinya menimbulkan

bau kurang sedap sekarang telah diperbarui dalam bentuk tablet salut yang

dikemas sebanyak 30 tablet per bungkus alumunium dengan komposisi yang

sama (Mengkuji, 2012: 50).

D. Bayam

1. Pengertian Bayam

Bayam adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya

sebagai sayuran hijau. Tumbuhan yang berasal dari amerika tropik namun

sekarang sudah tersebar keseluruh dunia ini relatif tahan terhadap pencayaan

langsung karena merupakan tumbuhan yang memiliki proses fotosintesis C4, yang

mampu mengikat gas CO2 secara efesien. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran

sumber ber zat besi (Abdul Qolik, 2014: 9).

Amaranthus tricolor, yaitu jenis bayam yang dapat ditanam sebagai bayam

cabut dan juga bayam petik. Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar,

berwarna hijau keabu-abuan dan dapat dipanen secara cabutan pada umur 3

minggu (Abdul Qolik, 2014: 6).

Page 16: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

23

Tanaman bayam pada mulanya hanya digunakan sebagai tanaman hias,

namun dalam masa perkembangan selanjutnya tanaman bayam dipromosikan

sebagai bahan pangan sumber protein. Bayam adalah salah satu sayuran yang

paling begizi. Kandungan yang ada di dalam sayuran bayam berwarna hijau ini

begitu banyak, kandungan yang banyak inilah yang menyebabkan daun bayam

menjadi daun yang berkhasiat bagi kesehatan (Elshabrina, 2018: 115).

2. Jenis-Jenis Bayam

Jenis bayam budidaya dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

a. Bayam Hijau

Bayam hijau adalah jenis bayam yang biasa dikonsumsi masyarakat.

Bentuk daunnya yang kecil dan lembut sangat digemari oleh masyarakat, bayam

ini juga disebut bayam cabut (Amaranthus tricolor). Juga ada bayam berdaun

lebar, tebal dan agak liat yang disebut bayam tahunan (Amaranthus Hybridus.L)

(Abdul Qolik, 2014 : 5).

b. Bayam Merah

Bayam jenis ini sangat berbeda dengan bayam yang lain karena bayam ini

memiliki warna merah pada daun hingga batang.Memiliki tinggi batang sekitar

0.4-1 mtr dan bercabang, batang lemah dan berair, daun bertangkai, berbentuk

bulat telur serta pangkal runcing berwarna merah. Jenis bayam ini juga banyak

dikonsumsi oleh masyarakat. Dapat dibuat lalaban, sayuran berkuah hingga salad.

Bayam ini juga memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk kesehatan tubuh.

Selain mengkonsumsi bayam hijau dan bayam putih, msayarakat juga perlu

mengkonsumsi bayam yang berwarna merah. Selain itu bayam jenis ini juga bisa

dicampurkan sebagai pewarna makanan alami (Abdul Qolik, 2014 : 6).

Page 17: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

24

c. Bayam Putih

Bayam putih adalah bayam yang daunnya berwarna hijau keputih-

putihan, daunnya bulat, berdaging tebal dan lunak. bayam ini juga sering

ditemukan di pasar-pasar tradisional maupun pasar modern. Bayam ini juga biasa

dimasak dengan cara disayur (Abdul Qolik, 2014 : 5).

3. Kandungan Bayam

a. Kandungan Vitamin

Vitamin merupakan senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh

kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh.

Tanpa vitamin, manusia tidak akan dapat melakukan aktifitas hidup dan

kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar peluang terkena penyakit

pada tubuh kita. Menurut Almatsier (2010 : 151) “vitamin adalah zat-zat organik

kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan padaumumnya tidak

dapat dibentuk oleh tubuh”.

Seperti halnya vitamin dalam sayur bayam sangat berpengaruh bagi

metabolisme dalam proses dan pengaturan kegiatan tubuh. Lingga (2010) “Bayam

mengandung vitamin yang lengkap”. Kandungan vitamin pada bayam sangatlah

banyak diantara kandungan vitamin pada bayam adalah vitamin A, B2, B6, B12,

C, K, mangan, magnesium, zat besi, kalsium, kalium, dan fosfor. Berikut adalah

manfaat dari masing-masing manfaat vitamin tersebut:

1) Vitamin A berfungsi untuk: menjaga penglihatan, mencegah hingga

memulihkan penyakit rabun, ini juga bagus untuk kesehatan mata agar

semakin bagus.

Page 18: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

25

2) Vitamin B2 berfungsi untuk pembentukan sel darah merah, penghasilan

antibodi, pernafasan sel, terutama yang menghasilkan energi dan metabolisme

asam amino.

3) Vitamin B6 befungsi sebagai metabolisme tubuh serta meningkatkan

kekebalan tubuh. Ini baik untuk tumbuh kembang anak agar anak menjadi

sehat dan kuat.

4) Vitamin C berfungsi sebagai pembentuk dan pengekal kolagen, mempercepat

proses penyembuhan luka, memperkuat tulang dan gigi, mempercepat proses

metabolisme, serta menjadi antioksidan yang sangat baik untuk menangkal

radikal bebas.

5) Vitamin K sangat berperan dalam pembekuan darah dan juga berperan penting

dalam proses pembentukan tulang.

6) Kandungan magnesium adalah salah satu mineral makro yang banyak

mempunyai manfaat bagi kesehatan kita yang berperan penting dalam sistem

enzim dalam tubuh. Magnesium berfungsi sebagai mencegah pembekuan

darah, kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium gigi didalam email gigi

7) Kandungan zat besi pada bayam berfungsi untuk pembentukan sel darah

merah dalam tubuh sehingga mengurangi resiko kurang darah. Zat besi juga

berperan dalam produksi hemoglobin dan menyokong sistem kekebalan tubuh.

8) Kandungan mineralnya seperti kalsium dan fosfor sangat bagus untuk

kesehatan tulang tubuh dan gigi agar tetap sehat dan kuat. Mineral ini juga

baik untuk menghindari msalah osteoporosis dan tulang keropos.

Page 19: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

26

b. Kandungan Gizi

Di dalam daun tanaman bayam terdapat cukup banyak kandungan protein,

mineral, kalsium, zat besi dan vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Pada

tabel di bawah ini diuraikan mengenai komposisi gizi yang terkandung tiap 100g

pada daun tanaman bayam, yaitu :

Tabel 1

Zat Gizi Bayam Hijau

No Zat gizi Bayam hijau

1 Kalori (kal) 36 kal

2 Karbohidrat 6,5 gram

3 Lemak (g) 0,5 gram

4 Protein (g) 3,5gram

5 Kalsium (mg) 267 mg

6 Posfor (mg) 6,7 mg

7 Besi (mg) 3,9 mg

8 Vitamin A (SI) 6090 SI

9 Vitamin B 1 (mg) 0,08 mg

10 Vitamin C (mg) 80 mg

11 Air (g) 86,9 gram

(Abdul Qolik, 2014 : 18)

Asupan gizi sangat dibutuhkan terutama untuk proses tumbuh kembang

anak sehingga pemberian kebutuhan gizi secara akurat turut menentukan kualitas

tumbuh kembang sebagai sumber daya manusia dimasa yang akan datang.

Dalam tubuh kita memerlukan zat gizi untuk manjaga kesehatan tubuh, diantara

zat gizi yang diperlukan dalam tubuh adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral, dan air. Jadi makanan yang dikonsumsi sehari-hari dalam kehidupan

perlu diperhatikan guna menjaga kestabilan tubuh seperti halnya mengkonsumsi

sayuran yang merupakan bagian dari nutrisi tersebut. Kandungan gizi yang kaya

akan nutrisi pada bayam juga dapat menurunkan kolesterol, gula darah,

menurunkan tekanan darah, dan melancaran peredaran darah serta dapat

mencegah kanker usus, diabetes, dan gagal ginjal (Abdul Qolik, 2014 : 18)

Page 20: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

27

4. Manfaat Bayam

Beberapa manfaat bayam bagi tubuh manusia diantaranya yaitu:

a. Merangsang Pertumbuhan Anak

Bayam sangat bagus untuk dikonsumsi, terutama bagi anak- anak, karena

zat besi dalam bayam berguna untuk menstimulasi pertumbuhan anak remaja atau

balita. Zat besi dan mineral yang terkandung dalam bayam sangat baik untuk

pertumbuhan anak anak dan remaja. Selain itu, byam juga baik untuk wanita yang

sedang menstruasi. Dibandingkan dengan daging merah, bayam mengandung

lebih banyak kalori seperti rendah lemak dan bebas kolesterol.

b. Menjaga Pencernaan

Sayuran bayam mengandung vitamin C dan beta karote yang sangat bagus

untuk menjaga sel-sel tubuh dari efek buruk radikal bebas. Selain itu, bayam juga

mengandung kandungan serat tinggi sangat efektif untuk menyehatkan organ pada

pencemaran dalam tubuh.

c. Menyehatkan Otak dan Meningkatkan Memori

Seiring dengan bertambahnya usia, maka kemampuan untuk mengingat

suatu apapun akan berkurang. Demi menjaga kesehatan otak dan meningkatkan

daya ingat, mengonsumsi sayuran bayam secara rutin dapat menjadi salah satu

solusi karena kandungan vitamin K dalam bayam menjadi penjaga bagi sistem

saraf otak dan sintesis sphingolipids.

d. Menjaga Kesehatan Kulit

Kandungan vitamin A dalam bayam akan memainkan peran ini. Hal ini

mengandung vitamin A yang tinggi yang dapat membuat kulit menjadi lebih sehat

dan memungkinkan retensi kelembapan yang tepat pada epidermis yang pada

akhirnya dapat memerangi proriasis, jerawat, keratinisasi, bahkan keriput.

Page 21: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

28

e. Menjaga Kesehatan Tulang dan Sendi

Kandungan kalsium yang terdapat dalam bayam mampu menguatkan

tulang pada tubuh sehingga bisa meminimalisir terjadinya pengeroposan pada

tulang atau osteoporosis sedini mungkin dengan rutin mengonsumsi bayam.

Dalam satu cangkir bayam mengandung 1000% AKG vitamin K yang berguna

untuk mencegah kerusakan sel-sel tulang.

f. Menyehatkan Mata

Bayam merupakan vitamin A yang sangat baik dalam nutrisi organ

penglihatan mata. Bayam mengandung bagian sejumlah anti-oksidan yang sangat

bagus dalam melindungi mata dari efek buruk sinar untraviolet. Selain itu, bayam

juga mengadung luten dan karotenoid yang dipercaya sebagai penawar dari

masalah katarak yang terjadi gara-gara usia bertambah.

g. Menurunkan Tekanan Tinggi

Dalam bayam terkandung zat angiotensin dan peptida yang bermanfaat

untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Dan juga meiliki mineral yang tinggi dan

bermanfaat bagi penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Folat yang

terkandung dalam bayam juga membantu menurunkan tekanan darah tinggi dan

melemaskan pembuluh darah yang ada akhirnya dapat mempertahankan

kelancaran sistem aliran darah.

h. Manfaat Bayam Untuk Diet

Bagi yang sedang menjalankan program diet, bayam juga baik untuk diet.

Bayam bisa sangat bagus bagi pencernaan. Satu gelas bayam mengandung 20%

dari RDA serat makanan yang bermanfaat untuk melancarkan pencernaan,

mencegah terjadinya sembelit, memgontrol gula darah tetap rendah.

Page 22: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

29

i. Mencegah dan Melawan Sel Kanker

Manfaat bayam dapat melawan kanker. Hal ini karena vitamin A dan C,

serat, asam folat, serta 13 flavonoid yang terdapat dalam kandungan baym

bermanfaat untuk mengurangi sel kanker. Sebuah penelitian menunjukan bahwa

kandungan pada bayam tersebut dapat menurunkan resiko terserang kanker

sebesar 34% terutama terserang kanker rahim, kanker payudara, kanker kulit,

kanker prostat agresif, dan kanker perut. Kelimpahan flavonoid yang ada dalam

bayam mejadi sebuah phytonutrisi yang dapat melambatkan pembelahan sel pada

perut dan sel kanker.

j. Mencegah Anemia

Bayam merupakan sumber zat besi yang baik. Zat besi diperlukan untuk

mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah. Zat besi bermanfaat untuk

memperbanyak (meregenerasi) sel darah yang membawa oksigen keseluruh tubuh

sehingga dapat mencegah terkena anemia (Abdul Qolik. 2014 :23)

5. Keberadaan Besi di Dalam Tanaman Bayam

Zat besi yang terdapat pada daun bayam sangat tinggi dibandingkan

sayuran daun lain. Fungsi utamanya adalah mentranformasikan ketika

mendistribusikan oksigen keseluruh tubuh. Adapun manfaat zat besi ini adalah

sebagai penyusun sitrokom, dan protein yang terlibat dalam proses fotosintesis

dengan begitu berguna untuk penderita anemia. Selain itu, bayam juga

mengandung antioksidan esensial dan fitokimia yang membantu melindungi tubuh

tehadap berbagai penyakit (Elshabrina, 2018: 115).

Page 23: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

30

6. Bahaya Mengkonsumsi Sayuran Bayam

Bayam tidak boleh dikonsumsi dalam jangka waktu lama setelah dimasak.

Sayur bayam juga tidak boleh di makan apabila sudah di panaskan berulang-

ulang. Sayur bayam akan menimbulkan efek yang berbahaya bagi tubuh. Bahaya

sayur bayam akan terjadi karena peristiwa oksidasi yang terjadi antara udara dan

bayam (Mansoor, 2015).

Salah satu penyakit yang berbahaya disebabkan konsumsi bayam yang

tidak benar adalah penyakit sianosis, yaitu ketidak mampuan hemoglobin untuk

mengikat oksigen, sehingga seluruh jaringan tubuh akan terasa lemas karena

kekurangan oksigen (Mansoor, 2015).

7. Cara Mengonsumsi Sayuran Bayam

Berikut cara memilih dan mengonsumsi sayuran bayam :

a. Peneliti mengajarkan cara mengolah dan memilih sayuran bayam yang

baik dan benar. Memilih sayuran yang masih segar.

b. Mencuci terlebih dahulu sebelum dipotong-potong, hal ini dapat

mengurangi zat gizi terutama vitamin yang larut dalam air (vitamin C

dan B).

c. Tidak menyimpan sayur bayam lebih dari ± 4 jam

d. Hindari memasak terlalu lama baik direbus maupun ditumis karena zat

bermanfaat yang dikandungnya akan hilang karena panas. Dan ada

baiknya tidak menggunakan suhu api yang terlalu besar sehingga

merusak kandungan gizi dari sayuran tersebut.

e. Segera mengkonsumsi sayur bayam sebaiknya masih dalam keadaan

masih hangat, karena jika dikonsumsi dalam keadaan yang sudah

Page 24: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

31

didiamkan lebih dari beberapa jam dapat menyebabkan keracunan

pada tubuh. Selain itu bayam yang sudah dimasak tidak boleh

dipanaskan dalam hal ini dihangatkan kembali untuk dikonsumsi,

karena bayam hanya bisa untuk satu kali konsumsi.

E. Pengaruh Konsumsi Daun Bayam Terhadap Peningkatan Hemoglobin

Pada Ibu Hamil Dengan Anemia

Bayam adalah tumbuhan yang biasa ditanam untuk dikonsumsi daunnya

sebagai sayuran hijau. Tumbuhan yang berasal dari amerika tropik namun

sekarang sudah tersebar ke seluruh dunia ini relatif tahan terhadap pencayaan

langsung karena merupakan tumbuhan yang memiliki proses fotosintesis C4, yang

mampu mengikat gas CO2 secara efesien. Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran

sumber ber zat besi. Indonesia merupakan salah satu tropis yang tanahnya lembap

dan mudah untuk menanam sayur bayam. Sayur bayam juga mudah diperoleh di

pasar-pasar dengan harga yang relative murah. (Abdul Qolik,2014: 9).

Bayam merupakan sumber zat besi yang baik. Zat besi diperlukan untuk

mencegah anemia atau kekurangan sel darah merah. Zat besi bermanfaat untuk

memperbanyak (meregenerasi) sel darah yang membawa oksigen keseluruh tubuh

sehingga dapat mencegah terkena anemia (Abdul Qolik. 2014 :23).

Tumbuhan ini dikenal sebagai sayuran sumber ber zat besi. Ibu hamil

dengan anemia membutuhkan asam folat dan zat besi. Ibu hamil masih

mengonsumsi Fe dan sayuran bayam selama 14 hari dapat meningkatkan kadar

hemoglobin pada ibu hamil dengan anemia berdasarkan penelitian Dheny

Rohmatika (2017).

Page 25: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

32

Mengonsumsi Sayuran bayam pada ibu hamil dengan anemia sebanyak

±200 gram yang diberikan 2 kali setiap hari selama 2 minggu. Pada sayuran

bayam memiliki kandungan zat besi 8,3mg/ 100gram sehingga dapat

meningkatkan kadar hemoglobin. Kandungan zat besi pada bayam berperan untuk

pembentukan hemoglobin

F. Kerangka Teori

Kerangka teori adalah tinjauan teori yang berkaitan dengan permasalahan

yang akan diteliti agar peneliti mempunyai pengetahuan yang luas sebagai dasar

untuk mengembangkan atau mengidentifikasi variabel-variabel yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2018: 82). Maka dapat digambarkan kerangka teori sebagai

berikut:

Sumber : Fairus, 2010: 96

Gambar 1

Kerangka Teori

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep

dengan konsep-konsep yang ingin diamati dan diukur melalui penelitian yang

akan dilakukan (Notoatmodjo, 2018: 100). Kerangka konsep dalam penelitian ini

Makanan yang mengandung

zat besi tinggi :

a. Daging

b. Ikan

c. Telur

d. Sereal

e. Hati sapi

f. Kacang-kacangan

g. Kedelai

h. Daun bayam

Peningkatan Hemoglobin

Pada Ibu Hamil Dengan

Anemia

Page 26: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

33

terdiri dari variabel-variabel serta hubungan yang satu dengan yang lain, yang

digambarkan sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2

Kerangka Konsep

H. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2017: 38). Variabel

independen dalam penelitian ini adalah pemberian sayur daun bayam, sedangkan

variabel dependennya yaitu Peningkatan Hemoglobin Pada Ibu Hamil Dengan

Anemia.

I. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian adalah jawaban sementara penelitian, patokan

duga, atau dalil sementara, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian

tersebut (Notoatmodjo, 2018: 84). Hipotesis berfungsi untuk menentukan karah

pembuktian, artinya merupakan pernyataan yang harus dibuktikan hipotesis dalam

penelitian ini yaitu “Adanya Pengaruh pemberian daun bayam terhadap

peningkatan hemoglobin pada ibu dengan anemia di BPM Dwi Sri Isnawati,

Peningkatan Hemoglobin

Pada Ibu Hamil Dengan

Anemia

Pemberian Sayur Daun

Bayam

Page 27: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

34

A.Md. Keb Mojopahit Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah Tahun

2019.

1. Variabel Dependen (Variabel Tergantung)

Variabel dependen merupakan variabel yang berubah atau muncul ketika

penelitian mengintroduksi, mengubah atau mengganti variabel bebas. Variabel

dependen dipengaruhi oleh variabel lain atau variabel terpengaruh. Variabel

dependen dari penelitian ini adalah peningkatan hemoglobin pada ibu hamil

dengan anemia (Notoatmodjo, 2018: 104).

2. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel ini merupakan variabel yang dimanipulasi dalam rangka untuk

merancang hubungannya dengan fenomena yang diobervasi. Variabel ini

mempengaruhi variabel lain atau variabel pengaruh. Variabel independent pada

penelitian ini adalah pengaruh pemberian daun bayam (Notoatmodjo 2018: 104).

J. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah petunjuk yang membantu peneliti tentang

bagaimana cara mengukur variabel (Notoatmodjo, 2018: 85). Adapun definisi

operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 28: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan

35

Tabel 2

Definisi Operasional

No Variabel Definisi

Operasional

Cara

Ukur

Alat

Ukur Hasil Ukur Skala

1 Pemberian

sayur bayam

Konsumsi sayur

bayam pada ibu

hamil dengan

anemia sebanyak

± 200 gram yang

diberikan 2 kali

sehari setiap hari

selama 2 minggu.

Observasi Cheklist Konsumsi

sayuran bayam

sesuai ± 200

gram

Ordinal

2 Anemia pada

kehamilan

Kadar

Hemoglobin

responden yang

didapatkan dari

hasil pemeriksaan

laboratorium: ≤

11 gr/dl.

Observasi Alat cek

Hb

digital

(GCU)

1 : Rata-rata

kadar Hb

≤11gr/dl

2 : Rata-rata

kadar Hb

≥12gr/dl

Nominal

Page 29: TINJAUAN PUSTAKA A. Kehamilan 1.repository.poltekkes-tjk.ac.id/408/4/BAB II.pdf · Pada saat ovulasi, ... Perubahan Fisiologi Kehamilan a. Sistem Reproduksi 1) Uterus Selama kehamilan