4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

23
Prof dr Darto Saharso SpAK Dr Erny SpA Kelompok Studi Neuro-Developmental

description

q

Transcript of 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Page 1: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Prof dr Darto Saharso SpAKDr Erny SpA

Kelompok Studi Neuro-Developmental

Page 2: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

BATASAN

Kejang : Lepas muatan listrik yang berlebihan dengan sinkron sekelompok sel neuron di otak

Klinis : gangguan fungsi otakK+

K+

K+

Na+

Na+Na+

Glukosa + O2ATP

Pathophysiology

Page 3: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Distribusi penderita IRD Medik berdasar penyakit

1. Gastroenteritis 39%2. ISPA 20%3. DHF 15%4. Penyakit saraf 9%5. IMM. Pres. Disease 4%6. Demam Typhoid 3%7. Hepatitis 2%8. Intoksikasi + CHD + Sepsis + BKB 3%9. Lain-lain 3%

Mortalitas & Morbiditas tinggi

Page 4: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Beberapa kriteria kejang

Kejang pada BBL : Kejang pada bayi 0 – 28 hr

Kejang lama : kejang > 30 menit Kejang berulang : kejang ≥3X dlm

24 jam Status konvulsivus : kejang > 30

menit tanpa sadar Kejang epilepsi : kejang tanpa

panas > 2X

Page 5: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Klasifikasi berdasar causa Kejang pada Bayi Baru Lahir (0-28hr) Kejang dengan demam

Tetanus Kejang demam Kejang sebab radang intrakranial

Gangguan metabolik dan elektrolit Epilepsi Gangguan peredaran darah, trauma Keganasan Bahan toksik Kelainan congenital

Page 6: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

A. Anamnesis1. Kejang2. Riwayat sebelumnya3. Anamnesa keluarga

B. Pemeriksaan fisik

C. Pemriksaan Lain

Diagnosis

Page 7: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

DIAGNOSIS

A. Anamnesa 1. Kejang2. Riwayat keluarga3. Riwayat sebelumnya

B. Pemeriksaan Fisik & Pemeriksaan neurologis

C. Pemeriksaan Penunjang1. Laboratorium2. Transilluminasi3. Foto rontgen kepala4. EEG

4. USG kepala5. CT Scan kepala /MRI6. Arteriografi

Page 8: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

DIAGNOSA

Anamnesa : 1. Kejang

Apakah betul kejang Apakah pernah kejang sebelumnya Apakah disertai demam Lama serangan Pola serangan Frekuensi serangan Keadaan sebelum, selama, sesudah kejang

Page 9: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

DIAGNOSA

2. Riwayat sebelumnya Riwayat kehamilan Riwayat persalinan Perkembangan mental/motorik Penyakit dahulu

3. Anamnesa keluarga

Page 10: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Pemeriksaan Fisik

Bentuk bangkitan kejang Kesadaran Kelainan neurologi (anatomis &

fungsional) Fungsi vital Adakah penyakit dari organ lain

Page 11: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Pemeriksaan neurologi

Derajat Kesadaran Anatomi kepala & leher Nervi cranialis Refleks : primitif, fisiologis &

patologis Motorik : tonus, kekuatan otot Sensoris Keseimbangan

Page 12: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Laboratorium1. Darah Lengkap:

Glukosa, BUN/S Creatinin, LFT, Asam-Basa darah, Serum elektrolit, Toksikologi, Kadar obat antikonvulsan

2. Urine lengkap3. Cairan cerebrospinal

- Tekanan, warna, jumlah sel, jenis sel, kadar protein, glukosa, biakan kuman.- Latex aglutinasi, limulus lysate, CRP, Elisa, PH, osmolaritas, LDH, GOT, dll

Page 13: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Foto Rontgen Kepala

1. Deformitas kepala2. Trauma kepala3. Lesi tulang tengkorak4. Penyakit sistemik5. Kalsifikasi otak

Page 14: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Transiluminasi

< 2 th Kamar gelap Senter khusus Kelainan yang

dapat dideteksi– Efusi subdural– Hidrosefalus– Hidraencephali– Atrofi otak

Page 15: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

EEG

Gelombang lambat: trauma, gangguan metabolik, perdarahan

Hipsaritma : SPASMA INFANTILE Gel. Runcing lambat 3 spasi :

absansce

Menegakkanmenyisihkan

Diagnosa

Page 16: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

USG Keuntungan :

1. dilakukan ditempat penderita

2. tanpa persiapan

3. tanpa radiasi

4. relatif murah

5. nilai diagnose tinggiDapat deteksi :1.perdarahan intrakranial2.kelainan intraventrikular3.Hidrosefalus4.efusi subdural

Page 17: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

CT SCAN – MRI GH HANFIELD, 1972

Indikasi : tanda ICP meningkat pembesaran kepala cepat kelainan neurologis focal Koma causa? dugaan perdarahan intrakranial follow up post op dan post

radioterapi

Page 18: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Tata laksana penderita kejang Atasi kejang ABC (airway, breathing, circulation) Pengobatan penyebab Simptomatis Suportif Perawatan Pengobatan terhadap komplikasi Pengawasan efek samping obat Fisioterapi dan rehabilitasi Bimbingan penderita dan keluarga

Page 19: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

KEJANG

Anamnesa

Neonatus

YA TIDAKAsam basa darahSkull fotoUSG

Tanda infeksi

YA TIDAKLPDL/ULBiakan Kuman

Kelainan kongenital

YA TIDAK

Studi kromosomToksoplasmaRubellaCMVBedah syaraf

Glucose,S. ElektrolitBUN/S. kreatinin,LFTPiridoksinAs. Amino (metab)USG, CT Scan

Bayi + Anak

Page 20: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

BAYI + ANAKPanas

Ya

TETANUSAnamnesa + klinis

RIWAYAT KEJANG

Ya Tidak

Kejang demamFebrile seizure

plus

DL/UL,LP,Kultur

Jernih Keruh

Sel normal

Meningitis TBC

Ax kontak, MTX testFoto thorak

Meningitis bakteri

EnsefalitisAbscess

SerologiCT scan

Ya Tidak CRPLimulusLatex Ag

Meningitis TBC

Fase diniPartial treatedMen. bakteri

VirusJamurParasit

Tidak

Sel < 500

Page 21: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

TidakTrauma

Ya Tidak

Foto KepalaUSGCT scanEEG

Normal

Observasi

Abnormal

Bedah Saraf

Page 22: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)

Tidak

Riayat kejang (+) Riwayat kejang (-)

N. Kranialis Abn.Kelumpuhan

+

Foto kepalaUSG (<2th)CT ScanEEGAreteriografi

+ -

SOPAneurism

Observasi

EEG

Observasi Normal AbnormalDx tergantungHasil pemeriksaan

LP

Normal Abnormal

Lihat diagramLP dg kelainan

N. Kranialis AbnormalKelumpuhan

+ -Observasi

-

Epilepsi

- +

Dl/ULS. Elektrolit, BUN, S. CreatininGlukosa, LFTToksilogiAsam basa DarahTensi; Jantung

Page 23: 4-Pola Pendekatan Diagnosa Kejang Pada Anak (2)