4. narasi supervisi santa maria fatima revisi

22
NARASI PROFIL PAROKI SANTA MARIA FATIMA BANYUMANIK 1. TATA PENGGEMBALAAN Tata penggembalaan meliputi: bidang liturgi dan peribadatan, bidang pewartaan, bidang pelayanan kemasyarakatan, bidang paguyuban,pengurus PGPM, pimpinan komunitas, administrator paroki dan ketua dewan paroki. 1.1 Bidang Liturgi dan Peribadatan Dalam upaya mengorganisir, mengatur dan melaksanakan pelayanan liturgi dan peribadatan, sakramen-sakramen dan sakramentali maka bidang liturgi/ peribadatan telah melakukan berbagai upaya antara lain: a. Agar umat memperoleh waktu pelayanan liturgi yang pasti, maka Paroki telah membuat jadwal kegiatan liturgi yang permanen. Hal ini ternyata juga bermanfaat bagi umat dari Paroki atau daerah lain yang ingin mengikuti kegiatan ekaristi di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik. Sedangkan jadwal pelayanan liturgi untuk acara-acara tertentu, misalnya hari raya Natal dan Paskah, maka dibuat jadwal yang tidak permanen. Penempatan jadwal kegiatan liturgi untuk hari raya biasanya ditempatkan di dua tempat, yaitu: (1) di depan, yang diharapkan dapat terbaca secara jelas oleh umat yang memerlukan, dan (2) di belakang, di pintu masuk/keluar. Hal ini disebabkan umat yang akan mengikuti ekaristi di paroki Santa Maria Fatima Banyumanik dapat masuk melalui beberapa jalan masuk / keluar. Jadwal yang dibuat pada umumnya berjalan dan berfungsi dengan baik. b. Agar pelayanan liturgi/peribadatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka selain didukung oleh jadwal pelayanan, diimbangi dengan petugas liturgi 1

Transcript of 4. narasi supervisi santa maria fatima revisi

NARASI PROFIL PAROKI SANTA MARIA FATIMABANYUMANIK

1. TATA PENGGEMBALAAN

Tata penggembalaan meliputi: bidang liturgi dan peribadatan, bidang pewartaan, bidang pelayanan kemasyarakatan, bidang paguyuban,pengurus PGPM, pimpinan komunitas, administrator paroki dan ketua dewan paroki.

1.1 Bidang Liturgi dan Peribadatan

Dalam upaya mengorganisir, mengatur dan melaksanakan pelayanan liturgi dan peribadatan, sakramen-sakramen dan sakramentali maka bidang liturgi/ peribadatan telah melakukan berbagai upaya antara lain:

a. Agar umat memperoleh waktu pelayanan liturgi yang pasti, maka Paroki telah membuat jadwal kegiatan liturgi yang permanen. Hal ini ternyata juga bermanfaat bagi umat dari Paroki atau daerah lain yang ingin mengikuti kegiatan ekaristi di Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik. Sedangkan jadwal pelayanan liturgi untuk acara-acara tertentu, misalnya hari raya Natal dan Paskah, maka dibuat jadwal yang tidak permanen. Penempatan jadwal kegiatan liturgi untuk hari raya biasanya ditempatkan di dua tempat, yaitu: (1) di depan, yang diharapkan dapat terbaca secara jelas oleh umat yang memerlukan, dan (2) di belakang, di pintu masuk/keluar. Hal ini disebabkan umat yang akan mengikuti ekaristi di paroki Santa Maria Fatima Banyumanik dapat masuk melalui beberapa jalan masuk / keluar. Jadwal yang dibuat pada umumnya berjalan dan berfungsi dengan baik.

b. Agar pelayanan liturgi/peribadatan dapat berjalan dengan baik dan lancar, maka selain didukung oleh jadwal pelayanan, diimbangi dengan petugas liturgi lainnya. Paroki santa Maria Fatima yang terdiri dari 14 wilayah dan 41 lingkungan, masing-masing lingkungan minimal mempunyai satu Prodiakon. Prodiakon yang dimiliki oleh lingkungan bukan berarti yang bersangkutan hanya boleh melayani di lingkungannya saja, tetapi Prodiakon ini adalah Prodiakon Paroki yang senantiasa siap memberikan pelayanan di luar lingkungannya. Untuk petugas yang lain, misdinar dan lektor yang jumlahnya mencukupi.

c. Para petugas liturgi mempunyai waktu dedikasi tertentu, artinya mereka tidak selamanya akan menjadi petugas liturgi. Oleh karena ini regenerasi dan pembinaan bagi para petugas liturgi menjadi sesuatu yang mutlak dilaksanakan.

d. Sebaik dan terperinci seperti apapun semua akan kurang bermanfaat kalau tidak didukung oleh kelengkapan sarana dan prasarana ibadah. Menyadari kondisi seperti itu, maka Paroki lewat timja Paramenta senantiasa mengadakan cheking atas ketersediaan kelengkapan ibadat. Kalau ternyata ditemukan

1

kekurangan atau ada alat yang perlu diganti, maka timja paramenta senantiasa mengajukan dana untuk pengadaan.

e. Hari raya Natal dan Paskah adalah hari raya umat kristiani yang mempunyai makna yang dalam. Oleh karena itu, menjelang hari Raya Natal atau masa Adven dan menjelang hari raya Paskah atau Prapaskah umat diberi pembekalan yang cukup, sehingga mereka layak untuk ambil bagian dalam peristiwa tersebut.

f. Perayaan ekaristi Natal dan Paskah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan iman umat. Sejalan dengan ARDAS KAS untuk mengembangkan iman yang mendalam dan tangguh, maka pengembangan iman umat tidak semata-mata pada peristiwa Natal dan Paskah, bermuncullah kelompok2 devosi. Keberagaman devosi yang ada senantiasa dibimbing oleh Pastor Paroki, sehingga keberadaan kelompok ini tidak menjadikan mereka sebagai kelompok yang eksklusif.

g. Banyaknya kelompok kelompok devosi memang tidak signifikan dengan jumlah umat yang mengikuti devosi. Bahkan boleh dikatakan umat yang mengikuti devosi hanya mereka-mereka saja. Namun toh demikian kelompok-kelompok devosi ini tetap memperoleh pendampingan.

1.2 Bidang PewartaanBidang Pewartaan yang mempunyai tugas pokok untuk memastikan terselenggaranya pewartaan Kitab Suci dan Tradisi Gereja telah berupaya melakukan berbagai macam cara. Adapun langkah-langkah yang telah diambil antara lain:a. Kalau pelayanan liturgi / peribadatan telah terjadwal dengan baik, maka dalam

pelaksanaan misa / ekaristi keberadaan Pastor menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan. Pastor sebagai pemimpin ekaristi mempunyai peran yang sangat vital untuk terciptanya kondisi hening. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dalam penyampaian homili dapat dibedakan menjadi: (1) Homili yang disampaikan secara sistematis dan runtut dengan pokok-

pokok yang baku, seperti permasalahan pastoral yang dihadapi umat katolik berkaitan dengan bacaan pertama, kedua maupun Injil (sebagai pengantar), kemudian bagaimana firman Tuhan mengajarkan kepada kita (ajaran Teologinya) dan diakhiri dengan kesimpulan (bagaimana seharusnya menjadi orang katolik menurut firman Tuhan).

(2) Homili yang kurang terencana dengan baik, sehingga umat kurang dibawa pada inti (hakekat) firman Tuhan. Hal ini terjadi terus menerus sehingga umat kurang bisa menangkap inti sari ajaran Tuhan apalagi jika waktu homili terlalu panjang (lebih dari 30 menit).

Berdasarkan kondisi itu, maka umat sering berkomentar ada Pastor yang serius menyiapkan homilinya, tetapi ada yang berkomentar homilinya kurang pas.

b. Dari homili yang jelas dan membawa umat pada tingkat kepuasan yang tinggi akan membawa dampak pada pengembangan iman umat. Meskipun harus disadari bahwa homili bukanlah satu-satunya pembinaan iman umat. Pembinaan iman umat, dapat dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya dengan mengadakan kegiatan retret, rekoleksi maupun ziarah rohani. Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik memberikan ruang yang cukup bagi

2

pembinaan rohani, baik retret, rekoleksi maupun ziarah rohani. Hampir semua paguyuban yang ada di Paroki memasukan program kegiatan rohani. Pembinaan kerohanian dan pengetahuan iman umat, secara khusus Dewan Paroki yang berupa retret ataupun rekoleksi memang belum terprogram, tetapi masih sebatas ziarah rohani. Namun dalam pembahasan program kerja tahun 2015 dirasakan bahwa pengurus dewan paroki perlu dibekali dengan modal rohani yang cukup, sehingga diharapkan pengurus dewan paroki semakin memperoleh suka cita dalam memberikan pelayanan.

c. Iman yang mendalam dan tangguh pada akhirnya menjadi sasaran yang ingin dicapai pada setiap kegiatan rohani. Pencapaian itu dengan sendirinya tidak dapat dicapai secara serta merta, tetapi harus melalui jenjang-jenjang tertentu dan terus menerus (formatio iman). Menyadari kondisi itu, maka kegiatan penguatan (krisma) menjadi bagian yang dipersiapkan secara serius. Hanya kendala yang dihadapi adalah jumlah pengajar agama di lingkungan /wilayah sangat terbatas, sehingga persiapan penguatan hanya dilakukan di tingkat Paroki. Untuk mewujudkan Iman yang mendalam dan tangguh yang merupakan harapan KAS, Paroki Santa Maria Fatima menyelenggarakan Kursus Evangelisasi Pribadi (KEP) pada bulan September 2014 selama 3 bulan yang diikuti 110 peserta sebagian besar umat lingkungan berjalan dengan baik dan sukses.

d. Tahun 2015 ditetapkan sebagai tahun hidup bakti dan setiap tahun juga dikenal ada minggu panggilan. Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik jika dilihat dari sisi ini dapat dikatakan sebagai paroki yang kaya dengan tempat-tempat komunitas rohaniawan, yaitu Novisiat dan Yuniorat Susteran OSF, serta komunitas Bruder CSA, namun kehadiran kedua komunitas tersebut tidak serta merta menumbuhkan banyak panggilan di Paroki Banyumanik. Komunitas ini sudah melakukan berbagai cara untuk menanggapi hidup panggilan. Pada hari minggu panggilan tanggal 26 April 2015, para Bruder dan Suster menjadi petugas liturgi dalam perayaan ekaristi. Mereka bertugas sebagai paduan suara, organis, dirigen, lektor maupun petugas persembahan.

e. Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik tidak hanya berdekatan dengan komunitas Bruder dan Suster, namun juga berdekatan dengan Taman Kanak-Kanak Taman Putra dan bersebelahan dengan SD Antonius 2. Keberadaan sekolah katolik ini sangat membantu kegiatan yang diselenggarakan oleh Paroki. Para siswa dari sekolah katolik ini secara terjadwal dan rutin menyelenggarakan misa khusus untuk komunitas SD Antonius.

1.3 Bidang Pelayanan KemasyarakatanBidang pelayanan kemasyarakatan dengan tugas pokok memastikan terlaksananya Sosialisasi Ajaran Sosial Gereja (ASG) dan pelayanan sosial, melalui Timja PSE yang ada di bawah koordinasinya mencoba untuk melaksanakan program sesuai dengan yang telah direncanakannya.a. Melalui kegiatan Pengajaran Mendalami Iman Katolik (Pemikat) setiap bulan

pernah diadakan / diajarkan pula tentang ASG. Para pengurus Dewan Pleno juga pernah belajar ASG. Sedangkan pembekalan pemandu lingkungan diselenggarakan saat persiapan Adven ataupun Pra Paskah yang dihadiri oleh pemandu dari lingkungan, kelompok paguyuban, dan prodiakon yang jumlahnya mencapai 60 orang.

3

b. Pelayanan kepada KLMTD sudah diprogramkan dan sepenuhnya terealisasi oleh Timja PSE antara lain dengan memberikan bantuan paket yang setiap paketnya berisi beras, gula, teh dan mie instan sebanyak 50 paket untuk umat yang membutuhkan sesuai dengan yang diusulkan oleh ketua lingkungan.Melalui Timja pendidikan dengan program Gerakan Seribu Rupiah (GERAH), diberikan kepada siswa bantuan biaya sekolah sebanyak 4 anak. Meskipun belum ada jaringan kerja sama dengan LSM, melalui Balai Pengobatan yang dikoordinasi oleh Timja Kesehatan diadakanlah pengobatan bagi yang membutuhkan. BP dibuka setiap minggu pagi setelah selesai misa yang biasanya dikunjungi oleh + 30 orang. Tidak hanya umat katolik tetapi ada juga yang non katolik (warga sekitar gereja). Petugas yang melayani adalah umat paroki yang mau terlibaat di dalam pelayanan sebanyak 50 orang yang telah diatur dengan jadwal tugas (terdiri dari 7 orang dokter dan selebihnya adalah paramedis dan bagian administrasi). Untuk obat – obatan ada yang didapat gratis dari produsen dan adapula yang membeli. Dokter dan paramedis pun tidak meminta imbalan berupa apapun (gratis). Timja Kesenian ikut pula nguri uri budaya Jawa melalui gamelan dan Misa bahasa Jawa pada Minggu terakhir dalam setiap bulan.

c. Perhatian dan pembinaan untuk kerasulan awam di bidang sosial dan politik ditunjukkan melalui Kelompok Ibu – Ibu Paroki yang terlibat dalam ormas WKRI. Sedangkan untuk bidang ekonomi dan budaya belum ada kelompok awan yang aktif. Sapaan Pastoral kepada umat yang terlibat dalam kegiatan kemasyarakatan juga belum dilakukan secara rutin (tergantung dari adanya undangan dari kelompok tersebut).

1.4 Bidang PaguyubanDengan adanya Bidang Paguyuban diharapkan umat kristiani dapat berkumpul dan saling membantu dalam paguyuban maupun antar paguyuban sehingga dengan terjalinnya komunikasi yang baik akan semakin guyub dan pembinaan iman dapat terwujud.a. Untuk lebih mengenal umat Paroki yang mencakup area yg luas dan terus

berkembang maka kunjungan keluarga oleh Pastor Paroki bersama dengan Dewan dilakukan secara aktif dan teratur dimulai Tahun 2014. Jumlah keluarga dan waktu kunjungan juga sudah ditentukan dan direncanakan dengan baik. Dari pertemuan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada dalam kehidupan sosial, ekonomi , keluarga dan dilanjutkan dengan pertemuan langsung pribadi antara umat yang bermasalah kepada Pastor untuk dapat diselesaikan (pemberesan perkawinan, dan lain-lain).

b. Tidak semua kelompok – kelompok umat mendapatkan pendampingan dari Pastor dikarenakan adanya kelompok – kelompok yang telah mempunyai pendamping/moderator Rohaniwan (Bruder/ Suster). Sedangkan pendampingan oleh Pastor tergantung permintaan dari kelompok tersebut. Pendampingan / pembinaan untuk kelompok dilakukan hanya sesekali, belum rutin.

4

1.5 Pengurus PGPMKetua PGPM bertugas memastikan bahwa harta benda paroki dikelola secara bertanggungjawab sesuai dengan hukum gereja dan peraturan yang ditetapkan oleh Keuskupan. Asset/ harta benda gereja senantiasa dikelola dengan baik dan secara bertanggung jawab. Tidak ada asset yang bermasalah secara administrasinya (dalam tahap konsultasi dengan Keuskupan). Demikian pula kelengkapan surat– surat berharga juga lengkap dan tersimpan dengan aman.

1.6 Pimpinan Komunitas PastoranTugas pokok dari Pimpinan Komunitas Pastoran adalah memastikan bahwa anggota komunitas diperhatikan sehingga tercukupi kebutuhan hidup sehari – harinya, terbina keahliannya, terjalin kerukunan / keharmonisannya dan anggota komunitas dapat mengerjakan tugas masing – masing. a. Kesejahteraan dari semua anggota komunitas Pastoran senantiasa terjamin.

Hal ini ditunjukkan dengan terpenuhinya kebutuhan – kebutuhan hidup sehari - hari. Meskipun demikian, kadang – kadang ada keluhan – keluhan yang muncul dari anggota komunitas namun semuanya dapat terselesaikan dengan baik.

b. Untuk membina para karyawan paroki diadakan pertemuan rutin setiap hari kamis pertama setiap bulan. Pertemuan rutin ini selalu diadakan untuk menyelesaikan permasalahan – permasalahan yang timbul dalam komunitas pastoran. Permasalahan dapat terjadi disebabkan karena kurangnya disiplin dalam menjalankan tugasnya masing – masing (menjalankan tugas sak enak’e dhewe).

c. Pertemuan komunitas pastoran, diadakan kadang – kadang saja dikarenakan kesibukan dari masing – masing anggotanya.

d. Tugas- tugas rumah tangga pastoran sudah dibagi dengan jelas. Dengan adanya job description untuk para Pastor dan karyawan yang sudah disepakati bersama, maka pembagian tugas RT pastoran dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tugasnya masing – masing.

e. Sedangkan laporan keuangan yang diberikan kepada Bapak Uskup ada secara lengkap yang dibuat/dikerjakan oleh Pastor Pembantu paroki. Daftar inventaris harta benda pastoran juga ada dan lengkap.

1.7 Administrator Paroki dan Ketua Dewan Paroki Administrator paroki dan ketua dewan paroki memastikan tata organisasi Dewan Paroki baik administrasi maupun operasionalisasinya bersama Timja diselenggarakan dan berjalan secara tertiba. Di dalam membuat Program Kerja dan RAPB paroki disusun berdasarkan

beberapa acuan diantaranya visi – misi paroki, ardas KAS, temu pastoral di Sangkalputung, Klaten. Dari sini lah sasaran strategis dan program kerja mulai dirumuskan oleh Dewan harian. Ketua – ketua bidang menyusun program kerja bersama dengan Timja di bawah koordinasinya dan setelah selesai dewan harian mengkritisi dan membuat anggarannya, kemudian yang akan dibahas dan disahkan dalam pertemuan Dewan Pleno paroki. Program kerja yang sudah berjalan dievaluasi dalam pertemuan dewan inti yang diadakan 4 (empat) bulan sekali.

5

Sebagian besar program dapat terlaksana, hal ini dapat dilihat dari neraca dan aktivitas tahunan.

b. Buku – buku yang berkaitan dengan Baptis, Perkawinan, Kematian dan buku – buku yang berkaitan dengan katekumenat, komuni dan keuangan tersimpan dengan rapi dan teratur pengarsipannya sehingga dapat dicari dengan mudah, sedangkan buku historia paroeciae belum dilaksanakan. Karena semua buku tersimpan dengan baik, maka jarang ada keluhan dalam mencari arsip atau data.

c. Pastor pembantu paroki juga mempunyai peran yang besar dalam jalannya sebuah paroki. Dewan Paroki secara lisan memberi mandat kepada Pastor pembantu paroki untuk melakukan tugas – tugasnya. Setelah Pastor pembantu menyelesaikan tugas– tugasnya, Pastor pembantu akan memberikan laporannya yang dilakukan secara lisan pula.

d. Di dalam melakukan urusan kanonik perkawinan, berkas– berkas penyelidikan kanonik dan administrasi persyaratan perkawinan diisi dengan baik dan benar. Semua yang berhubungan dengan administrasi persyaratan perkawinan juga lengkap, sehingga tidak ada perkawinan yang bermasalah secara administratif.

e. Dalam hidup bermasyarakat Gereja ikut mengambil bagian kegiatan kemasyarakatan dengan ikut kerja bakti di lingkungan sekitar, kegiatan HUT RI yg menggunakan tempat Area Parkir Gereja (th 2014). Ada pula pertemuan 3 bulanan yang diselenggarakan oleh kecamatan dengan tempat pertemuan yang berpindah - pindah. Pertemuan ini pernah diadakan di Gedung Darmoyuwono (th 2014) dihadiri oleh kelompok / tokoh masyarakat, sekolah, gereja, kantor, perusahaan - perusahaan, aparat pemerintahan / keamanan dengan acara membicarakan situasi / kondisi saat ini.

2. TATA KELOLA ADMINISTRASI GEREJAWI

Administrasi gerejawi Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik Semarang cukup baik, teratur dan tertib, sehingga dalam melayani kebutuhan umat yang membutuhkan data maupun pelayanan gerejawi yang lain dapat dilayani dengan baik tanpa membutuhkan waktu yang lama. Kebutuhan umat yang sering dilakukan oleh petugas administrasi adalah salinan surat babtis, jadwal tugas (tata laksana, koor maupun tugas misa yang lain).

Pelayanan administrasi yang dilakukan didukung dengan buku-buku pendukung (Buku Induk) yang senantiasa diisi sesuai dengan baik dan tepat, antara lain: Buku Babtis, Buku Perkaawinan dan Buku Inisiasi. Data statistik yang dibutuhkan juga tersedia di kantor paroki antara lain: jumlah perkembangan jumlah umat mulai tahun 2010 s.d. 2015, jumlah umat yang meninggal, jumlah penerima pengurapan orang sakit, jumlah babtisan, jumlah penerima komuni pertama, jumlah penerima sakramen krisma, jumlah pasangan perkawinan, jumlah pembatalan, pemutusan, pisah ranjang dan jumlah kemurahan rohani. (Data secara lengkap dalam grafik terlampir)

Penanganan surat menyurat yang dilaksanakan di kantor paroki mulai tahun 2010 s.d. bulan Juni 2013 tertib dan teratur setiap surat masuk diagendakan dalam buku agenda surat masuk dan surat keluar diagendakan dalam buku agenda surat keluar. Mulai bulan Juli 2013 s.d. awal April 2015 surat-surat yang masuk belum bisa diagendakan dalam agenda surat masuk karena surat yang masuk langsung diserahkan kepada Romo Paroki. Mulai pertengahan bulan April 2015 sudah ada

6

pembenahan surat-surat yang masuk diagendakan dahulu dalam buku agenda surat masuk, baru diserahkan kepada Romo Paroki.

Kondisi data-data pendukung di kantor sekretariat paroki antara lain:

2.1 Buku Baptis2.1.1 Buku Baptis

Buku Baptis tersedia di paroki kondisi buku sangat bagus, didukung dengan data yang lengkap, jelas, ada keterkaitn data dengan buku perkawinan dan diisi sesuai dengan ketentuan.

2.1.2 Buku TIK BaptisKartu Tik Baptis sudah dibuat dengan jelas, nama diurutkan sesuai dengan alfabetis dan konsistensi dalam penulisan (penomoran), kertas yang digunakan cukup baik. Data disimpan dengan baik sehingga dalam pencarian data tidak mengalami kesulitan. Data yang dibuat sampai bulan Mei 2006.

2.2 Buku Perkawinan2.2.1 Kondisi buku perkawinan

Kondisi fisik buku perkawinan baik, data yang dimasukkan cukup jelas dan lengkap, tulisan rapi.

2.2.2 Kondisi berkas penyelidikan kanonikPembuatan nomor sesuai dengan buku perkawinan. Data mempelai yang dimasukkan lengkap, kelengkapan pengisian kolom penyelidikan bagus, data administratif lengkap didukung dengan dokumen yang lengkap, surat menyurat kurang tertib dilakukan dan penyimpanan data dan pengarsipan berkas cukup bagus.

2.2.3 Kondisi buku “kemurahan rohani” Buku kemurahan rohani dilakukan oleh pastur paroki. Buku tersedia dan kondisi buku sangat bagus.

2.2.4 Kondisi kartu tik perkawinanKartu tik perkawinan dibuat dengan konsisten, tulisan cukup jelas. Data dibuat berdasarkan urutan nama diri, keadaan kertas yang digunakan baik, disimpan dengan baik. Pengisian data dibuat harnya sampai pada bulan Desember 2008.

2.4 Buku PenguatanBuku penguatan dibuat dengan jelas, tulisan rapi, konsistensi dalam penulisan (penomoran), data yang dimasukkan lengkap dan tepat dalam pengisiannya, kondisi buku kurang bagus.

2.5 Buku Komuni PertamaBuku komuni pertama dibuat dengan jelas, tulisan rapi, konsistensi dalam penulisan (penomoran), data yang dimasukkan lengkap dan tepat dalam pengisiannya, kondisi buku bagus.

2.6 Buku Pengurapan orang sakitBuku pengurapan orang sakit dibuat dengan jelas, tulisan rapi, konsistensi dalam penulisan (penomoran), data yang dimasukkan lengkap dan tepat dalam pengisiannya, kondisi buku bagus.

7

2.7 Buku KematianBuku kematian dibuat dengan jelas, tulisan rapi, konsistensi dalam penulisan (penomoran), data yang dimasukkan lengkap dan tepat dalam pengisiannya, kondisi buku kurang bagus.

2.7 Grafik Situasi UmatGrafik situasi umat meliputi jumlah umat per tahun, baptisan per tahun, perkawinan, penguatan, kematian, komuni I per tahun dan jumlah pengurapan orang sakit per tahun. (Grafik terlampir)

2.8 Lain-lainDuplikasi buku baptis, buku perkawinan, peta paroki tersedia di paroki, tetapi dibuat sampai dengan bulan Maret 2008. Buku keluarga, Buku intensi misa, buku: Historia Domus”, buku “Historia Paroeciae” untuk paroki, buku bukti pengambilan akta nikah gerejawi, buku bukti pengambilan akta nikah sipil tidak tersedia. Aneka formulis tersedia di paroki, Buku agenda surat masuk tidak ada, tetapi tugas keluar ada. Almari penyimpanan arsip ada (tersedia) di ruang kantor sekretaris.

Tindak lanjut terhadap rekomendasi tim supervisi tahun 2010

Ada Sembilan hal yang direkomendasikan oleh tim supervisi waktu supervisi pada

tahun 2010. Kesembilan hal itu meliputi:

1. Pengisian blangko penyelidikan kanonik yang dulu diisi oleh calon pengantin, sudah tidak lagi dilakukan oleh calon pengantin. Semuanya telah dituliskan oleh romo paroki

2. Penulisan ijin dan dispensasi yang juga diminta mencantumkan tanggal dan nomornya telah dilakukan dengan baik dan berlanjut sampai saat ini.

3. Pastor pembantu datang ke kantor paroki dan juga mengupayakan pembenahan-pembenahan tata administrasi paroki.

4. Buku- buku baru terbitan Kanisius telah ada. Buku Krisma akan diganti baru.5. Dalam buku krisma, nama-nama pelindung krisma sudah dicantumkan.6. Program SIAP tidak digunakan di paroki ini. Sebagai gantinya dibuat program

lain.7. Komputer untuk program SIAP belum disendirikan. Masih tercampur dengan

data-data lain.8. Blangko-blangko/formulir-formulir kematian, baptisan dan pengurapan orang

sakit telah disimpan tersendiri, tidak diselipkan lagi dalam buku-buku sakaramen.9. Memang senyatanya sekretaris kantor paroki juga menyiapkan teks misa. Ini yang

membuat antara lain waktunya habis di pembuatan teks misa. Akibatnya ada macam-macam hal yang tidak tertangani dengan baik. Misalnya pembuatan kartu tik baptisan maupun kartu tik perkawinan. Juga pembuatan duplikasi baik buku baptis maupun duplikasi buku perkawinan. Semua ini terhenti sejak bulan Maret tahun 2008. Diperlukan pemikiran dan solusi yang baik untuk mengatasi ini. Bisa diatasi dengan memasukkan karyawan baru atau menggunakan karyawan yang ada yang bisa diminta membantu menangani ini, selain sekretaris kantor paroki.

8

3. TATA KELOLA HARTA BENDA

Tata kelola harta benda meliputi: bidang kepengurusan, bidang kelembagaan, bidang paguyuban dan RAPB Paroki serta bidang PTKAP dan program GL paroki.

3.1 Bidang Kepengurusan3.1.1 Lembaga

Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik menyelesaikan pembangunan gereja baru setelah pemisahan dari paroki karangpanas dan diresmikan pada tanggal 13 oktober 1982. Setelah gedung gereja diresmikan maka turun surat keputusan dari Keuskupan Agung Semarang yang menyatakan bahwa Paroki Santa Maria Banyumanik resmi menjadi paroki terpisah dari Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Karang Panas dengan surat keputusan nomor 390/B/I/b/82 tanggal 31 oktober 1982 yang ditandatangani oleh Romo Alexander Djajasiswaja selaku Vikaris Kapitularis.

PENGURUS GEREJA DAN PAPA MISKIN ROOM KATOLIK [PGPM] PAROKI SANTA MARIA FATIMA DI BANYUMANIK, SEMARANG dalam semua kegiatan atau aktivitasnya konsisten dengan aturan yang berlaku dalam anggaran dasarnya. Pembelian dalam ujud investasi baik berupa tanah maupun bangunan selalu diatas namakan PGPM Paroki Santa Maria Banyumanik yang tentunya semua kegiatan administrasinya baik stempel maupun surat menyurat atas nama PGPM Paroki Santa Maria Banyumanik.

3.1.2 SDM ParokiBerdasarkan SK Keusupan Agung Semarang nomor 390/B/I/b/82 tanggal 31 oktober 1982, Stasi Banyumanik berubah menjadi Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik. Justinus Cardinal Darmojuwono diangkat menjadi Pastor Kepala Paroki dan selanjutnya sesuai dengan tata penggembalaan Keuskupan Agung Semarang mengutus gembala-gembalanya untuk berkarya di Paroki Banyumanik dari tahun 1981 hingga saat ini (2015) telah berkarya 29 gembala, baik sebagai Pastor Kepala Paroki maupun sebagai Pastor Pembantu.

Pastor Kepala Paroki dan beberapa pengurus dewan paroki harian menjadi pengurus PGPM sesuai dengan surat keputusan Keuskupan Agung Semarang, melampirkan foto copy KTP dan NPWP pribadi pengurus.

Demikian juga surat keputusan pengangkatan pengurus dewan paroki Santa Maria Fatima Banyumanik oleh Uskup Keuskupan Agung Semarang ada, tetapi tidak seluruh periode pengurusan terdokumentasi dengan baik dan lengkap. Kepengurusan pada periode 2014-2016 ditetapkan pada tanggal 12 januari 2014. Dalam kepengurusan dewan paroki juga diterbitkan buku katalog yang berisi nama, alamat, dan nomor telepon.

Di dalam kegiatan administrasi maupun rumah tangga pastoran/gereja, Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik mempunyai 1 karyawan tetap dengan SK nomor 24/DP/KAR/7/09 tanggal 1 juli 2009 yang khusus bekerja di sekretariat paroki. Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik juga mempunyai 6 karyawan tidak tetap yang bekerja di bidang rumah tangga, koster, dan keamanan dimana mereka juga memiliki surat perjanjian kerja lengkap. Saat ini sedang dalam

9

proses pengangkatan 2 orang menjadi karyawan tetap untuk koster dan keamanan.

3.1.3 Buku-buku Pedoman/DokumenParoki Santa Maria Fatima Banyumanik dalam menyelenggarakan kegiatan operasional berpedoman pada PDDP, PTHK, PKAP, PTKAP, & SK/Memo,dll yang dikeluarkan oleh Keuskupan Agung Semarang sudah dilaksanakan, sekalipun dokumennya tidak lengkap.

PPDP dan PPKAP, Pedoman dan SK/Memo, Notulen Rapat DP telah tersedia sekalipun tidak tersusun secara lengkap. Sampai saat ini Pengurus PGPM terbaru belum pernah menyelenggarakan rapat.

Berita acara serah terima Paskep dilakukan sekalipun dokumennya tidak lengkap, dan sampai saat ini Paroki tidak memiliki NPWP.

3.1.4 RelasiParoki Santa Maria Fatima Banyumanik belum memiliki relasi dengan pihak lain.

3.2 Bidang KelembagaanSejak tahun 2012 telah dibuat Daftar Iventaris Tanah, Bangunan, Kendaraan, Peralatan gedung gereja, Pastoran, Perkantoran dan aula yang dibuat oleh Timja Pengelola Aset dan ditandatangani oleh Pastor Kepala Paroki. Setiap 6 (enam) bulan, Tim Pengelola Aset melakukan pengecekan aset dan melakukan pemutakhiran data. Pada tahun 2015 ini telah diprogramkan pembuatan kode dan pemasangan label pada aset barang milik paroki. Guna mempermudah pengecekan, daftar iventaris peralatan ditempelkan di setiap ruang.

Gereja Santa Maria Fatima Banyumanik saat ini memiliki 7 bidang tanah yang diperoleh secara bertahap. Peruntukan ke 7 bidang tanah tersebut adalah untuk :1. Gedung Gereja di Jl. Kanfer Raya 49 Banyumanik Semarang2. Pastoran di Jl. Kanfer Raya 49 Banyumanik Semarang3. Gedung Darmojuwono (ruang perkantoran paroki, ruang kerja Romo,

Perpustakaan, Klinik Kesehatan, ruang OMK, ruang rapat dan aula) di Jl. Trunojoyo IX Banyumanik Semarang

4. Bangunan rumah yang ditempati salah satu karyawan paroki beserta keluarganya di Jl. Rengas II/15 Banyumanik Semarang (ada surat perjanjian)

5. Lahan kosong yang ditanami pohon sengon oleh paguyuban ARISTAB di Kel. Bulusan Banyumanik Semarang (ada perjanjian)

6. Dua bidang tanah untuk lahan parkir C di Jl. Trunojoyo VIII Banyumanik Semarang

Seluruh akta jual beli, akta hibah dan sertifikat asli telah diserahkan dan disimpan di Keuskupan Agung Semarang, sedangkan Paroki menyimpan fotocopynya.

Dari ke 7 bidang tanah tersebut, ada 1 (satu) bidang yang sertifikatnya masih atas nama PGPM Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Karangpanas Semarang, sedangkan 6 (enam) bidang lainnya sudah atas nama PGPM Santa Maria Fatima Banyumanik. Selain masalah nama dalam sertifikat, untuk bidang tanah tersebut

10

juga terdapat perbedaan luasan antara yang tertulis dalam sertifikat dan akta jual beli. Dalam akta jual beli tertulis luas 5.832 m2 tetapi dalam sertifikat tertulis 3.282 m2. Berkenaan dengan perbedaan luas tanah tersebut, sudah dikonsultasikan ke Keuskupandan diperoleh informasi bahwa tanah tersebut milik SD Antonius 2 Banyumanik. Pembuatan MoU antara PGPM Santa Maria Fatima Banyumanik dengan PGPM Paroki Hati Yesus Yang Maha Kudus Karangpanas sedang dalam proses penyelesaian.

Di kompleks gereja, saat ini terdapat 3 (tiga) bangunan utama yaitu:1.. Gedung Gereja2. Pastoran3. Gedung Darmojoewono

Dari ke 3 bangunan tersebut, hanya bangunan gereja yang dilengkapi dengan IMB, sedangkan untuk Pastoran dan Gedung Darmojoewono tidak dilengkapi IMB tersendiri karena dianggap sebagai bangunan pelengkap Gedung Gereja.

Saat ini Paroki memiliki iventaris kendaraan berupa 1 (satu) buah mobil Toyota Avanza Type G tahun 2007 warna coklat muda metalik. Bukti kepemilikan (BPKB) dan STNK disimpan oleh Romo. Jadwal pemeliharan dan pembayaran pajak dibuat dan dilakukan oleh Timja Kendaraan dengan membuat Buku Pemeliharaan. Dalam RAPB 2015, Paroki merencanakan pembelian mobil baru untuk mendukung mobilitas 2 (dua) orang Romo.

Selain tanah, bangunan, peralatan dan kendaraan, Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik sejak paroki berdiri telah memiliki dana operasional. Saat ini dana disimpan di 3 bank meliputi bank CIMB Niaga, BTPN, dan BTN atas nama PGPM Paroki dan setiap transaksi ditanda tangani oleh Pastor Paroki dan bendahara paroki, termasuk deposito.

3.3 Bidang Programasi dan RAPB Paroki

3.3.1. Rumusan Visi, Misi ParokiRumusan Visi. Misi paroki Santa Maria Fatima Banyumanik mengacu pada Roadmap Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang (ARDAS KAS) serta memperhatikan issu Temu Pastoral di Sangkal Putung Klaten mengenai Formatio iman berjenjang dan berkelanjutan, serta momen peringatan 100 tahun kelahiran Kardinal Yustinus Darmojuwono. Dalam rangka semakin meningkatkan kualitas reksa pastoral umat Paroki Banyumanik yang sejak Agustus 2012 dinyatakan Paroki Mandiri oleh pihak KAS, ada pembaruan rumusan visi dan misi Paroki Banyumanik. Berikut ini rumusan Visi Paroki Banyumanik:

“Umat Katolik Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik sebagai persekutuan paguyuban murid-murid Yesus Kristus dalam bimbingan terang Roh Kudus, berusaha menghadirkan Kerajaan Allah melalui pengembangan Gereja yang hidup, mandiri, berkualitas, memasyarakat, serta peduli pada lingkungan hidup demi terwujudnya habitus baru, sehingga Gereja semakin signifikan dan relevan bagi umatnya dan masyarakat”.

11

Dari rumusan Visi Paroki Banyumanik tersebut, selanjutnya dirumuskan sembilan (9) Misi Paroki Banyumanik, yaitu:1. Melayani umat dengan tulus dan penuh kasih persaudaraan2. Menciptakan suasana liturgi dan peribadatan yang membantu umat dalam

penghayatan iman3. Menyelenggarakan pewartaan dan katekese yang informatif, inspiratif, dan

edukatif bagi umat4. Melestarikan budaya duduk bersama dalam membangun paguyuban-

paguyuban umat5. Meningkatkan kepedulian dan semangat berbagi kepada sesama, terutama

kaum Kecil, Lemah, Miskin, Tersingkir, dan Difabel (KLMTD)6. Mengembangkan keterlibatan umat (rumangsa handarbeni) dalam hidup

menggereja dan memasyarakat7. Memfasilitasi pengembangan iman anak, remaja, dan OMK8. Membantu pengembangan Gereja-gereja lain dengan semangat solidaritas dan

subsidiaritas. 9. Menjaga dan melestarikan keutuhan lingkungan hidup dengan habitus baru

Dalam mendukung visi misi tersebut diatas, Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik telah menyusun program visioner sebagai berikut: “Terselenggaranya Pewartaan Injil Yang Kreatif, Inovatif Ditengah Umat, Sehingga Pengetahuan Imannya Meningkat, Penghayatan Hidup Menggereja Dan Memasyarakat Semakin Berkualitas, Peduli Pada Panggilan Hidup Bhakti, Keluarga, KLMTD Dan Lingkungan Hidup”.

3.3.2. Program Kerja ParokiSetiap Periode kepengurusan Dewan Paroki telah membuat Program kerja dalam 1(satu) periode kepengurusan dan menjadi program kerja tahunan, dimana program kerja tahunan tersebut telah dirumuskan dalam pelbagai kegiatan. Program kerja tahunan yang telah disepakati bersama, disahkan dalam rapat Pleno, lalu disampaikan ke KAS. Sebagai gambaran proses pembuatan program kerja paroki yang dilakukan di Paroki Banyumanik tahunan (tahun 2014) ini telah dimulai pada bulan Febuari 2014 melalui empat (4) tahap, yaitu :

Tahap pertama, Dewan Paroki melakukan pertemuan untuk membahas sasaran strategis yang akan di capai Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik di tahun 2014 , kemudian menjabarkannya dalam bentuk program kerja di setiap bidang untuk bisa tercapainya sasaran tersebut. Juga membuat program kerja visioner di masing-masing bidang .

Tahap kedua, dilakukan Rapat Dewan Harian untuk membahas dan mengkritisi program-program kerja di setiap bidangnya yang dihadiri oleh Dewan Harian beserta Ketua Tim Kerja yang saat itu usulan program kerjanya dibahas. Hal ini dilakukan agar dapat diperoleh masukan untuk penyempurnaan/perbaikan program kerja yang dibuat. Juga dibahas mengenai rencana investasi yang akan dilakukan di tahun anggaran. Setiap Rapat membahas 2-3 bidang. Hal ini dimulai tanggal 17 Febuari 2014 secara bergantian per bidang.

12

Tahap ketiga, setelah semua bidang dikritisi rencana program kerjanya, maka dilakukan rapat untuk membahas anggaran/dana yang dibutuhkan di masing-masing program kerja setiap Tim Kerja serta menentukan berapa dana yang akan disubsidi oleh paroki.

Tahap keempat, setelah Rencana Program Kerja masing-masing Tim Kerja di masing-masing bidang beserta usulan besarnya dana yang dibutuhkan sudah disetujui Dewan Harian, maka pada tanggal 28 Maret 2014 dilakukan Rapat Pleno untuk mengesahkan RAPB tersebut yang dihadiri oleh Dewan Pleno, yang meliputi Dewan Harian, Tim-tim Kerja, Pamong Wilayah, dan Pamong Lingkungan.

3.3.3. RAPB ParokiDalam menyusun kegiatan Program Kerja tahunan untuk masing masing Bidang atau Timja dan RAPB disesuaikan dengan format RAPB yang telah disahkan oleh KAS.

RAPB Paroki Banyumanik akan disampaikan ke KAS setelah disahkan oleh Dewan Paroki dalam Rapat Pleno. Dalam pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan oleh masing-masing Timja harus menunggu setelah RAPB disahkan oleh Dewan Paroki dan dalam pengajuan kegiatan masing-masing Timja harus membuat proposal kegiatan.

3.3.4. Evaluasi Laporan KegiatanSetiap kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing Timja harus membuat laporan yang harus diketahui oleh masing-masing bidang dan diserahkan kepada bendahara sebagai tembusan namun tidak setiap timja melakukannya. Laporan yang dilakukan oleh masing-masing timja dengan kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan RAPB.

3.4 Bidang PTKAP dan Program GL Paroki

3.4.1 Akuntansi dan KeuanganPedoman Pelaksanaan Keuangan dan Akuntansi Paroki (PPKAP) masih dalam draft dan belum disahkan oleh Romo Paroki. Paroki Santa Maria Fatima Banyumanik melibatkan tim akuntansi dari umat yang paham tentang akuntansi. Secara administratif bendahara mencatat semua pendapatan dan pengeluaran dengan buku kas, buku bank, tanda terima, form bon sementara juga voucher2 , bukti kas masuk, kas keluar, bank masuk, bank keluar juga bukti memorial.

Tim Akuntansi (bendahara paroki, 3 orang) telah memahami dan melaksanakan pembukuan terhadap kode rekening sesuai PTKAP.

Prosedur penghitungan uang kolekte, kotak persembahan, kotak lilin, hasil parkir dilakukan oleh tim khusus dari umat dan dibuatkan berita acara hasil penghitungan uang. Semua dicatat/didokumenkan/diarsipkan/ disimpan secara teratur.

13

3.4.2 Software GL ParokiParoki Santa Maria Fatima Banyumanik memiliki hardware komputer yang memadai untuk membuat laporan berupa entry data.Software GL Paroki telah dilakukan berdasar voucher BKM, BKK, BBM, BBK dan BMM sejak bulan September tahun 2013 sampai saat ini.

Laporan arus kas, neraca, aktiva dan buku besar dari software GL Paroki telah dibackup secara rutin dalam softcopy.

14