4. Moda Transportasi Multimoda

3
Alfian Nino Syahputra – 125060600111068 Menganalisis Kemungkinan Penerapan Prinsip Transportasi Air Dalam Sistem Transportasi Multi Moda di Indonesia Menurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda, Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat ditermanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda. Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17 ribu pulau dan merupakan negara yang memiliki peluang untuk mengoptimalkan moda transportasi air berupa moda laut secara maksimal disamping moda darat dan perkeretaapian. Namun pada kenyataannya pergerakan barang di Indonesia masih banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efesien. Berikut merupakan gambar perbandingan kefesienan angkutan barang antara angkutan jalan raya dengan angkutan laut, kereta api dan udara. Sumber: The Geography of Transport System Berikut ini merupakan gambar mengenai peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari terminal lokal sampai terminal nasional.

description

Transportasi Multimoda

Transcript of 4. Moda Transportasi Multimoda

Alfian Nino Syahputra 125060600111068Menganalisis Kemungkinan Penerapan Prinsip Transportasi Air Dalam Sistem Transportasi Multi Moda di IndonesiaMenurut Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2011 tentang Angkutan Multimoda, Angkutan Multimoda adalah angkutan barang dengan menggunakan paling sedikit 2 (dua) moda angkutan yang berbeda atas dasar 1 (satu) kontrak sebagai dokumen angkutan multimoda dari satu tempat ditermanya barang oleh badan usaha angkutan multimoda ke suatu tempat yang ditentukan untuk penyerahan barang kepada penerima barang angkutan multimoda.Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih dari 17 ribu pulau dan merupakan negara yang memiliki peluang untuk mengoptimalkan moda transportasi air berupa moda laut secara maksimal disamping moda darat dan perkeretaapian. Namun pada kenyataannya pergerakan barang di Indonesia masih banyak yang bertumpu pada angkutan jalan yang tidak efesien. Berikut merupakan gambar perbandingan kefesienan angkutan barang antara angkutan jalan raya dengan angkutan laut, kereta api dan udara.

Sumber: The Geography of Transport SystemBerikut ini merupakan gambar mengenai peran angkutan multi moda dalam satu kesatuan mulai dari terminal lokal sampai terminal nasional.

Sumber: Rodrigue and ComtoisPenerapan prinsip transportasi multimoda dikarenakan untuk menyediakan suatu barang, berbagai kegiatan harus dilalui. Mulai dari lokasi dimana bahan baku itu dihasilkan diangkut ketempat pengolahan untuk menjadikannya bahan jadi yang selanjutnya didistribusikan kepada pelanggan yang tersebar diberbagai tempat harus dilakukan secara efesien, tepat manfaat dalam waktu singkat agar harga produk dapat terjangkau oleh konsumen. Hal itulah yang menyebabkan harus adanya penerapan sistem transportasi, dan pemanfaatan tersebut harus lebih efektif berupa dapat mengangkut banyak dengan biaya yang murah maka dari itu pemanfaatan moda transportasi air berupa moda laut untuk menopang prinsip transportasi multimoda. Namun dalam penerapannya untuk moda transportasi air, masih terkendala beberapa permasalahan, antara lain:1. Keterbatasan infrastruktur kepelabuhanan yang mencakup beberapa faktor seperti: Daya tampung yang masih kurang untuk menampung penumpang maupun kendaraan; Kuantitas dan kualitas dermaga yang masih tertinggal jauh; Minimnya teknologi untuk mengukur kedalaman alur pelayaran; Arus dan gelombang yang kuat di beberapa pantai di Indonesia;2. Kondisi infrastruktur / sarana (kapal) sangat dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di dalam pengoperasiannya dimana cenderung (over regulated) pada permasalahan pentarifan, penjadwalan, sertifikasi, navigasi dan keselamatan;3. Ketatnya jadwal docking yang tidak diimbangi jumlah fasilitas dock di Indonesia;4. Lembaga keuangan cenderung kurang percaya terhadap angkutan penyebrangan;5. Angkutan penyebrangan dikenakan pajak yang cukup tinggi yang tidak mempertimbangkan keuntungan berupa pph finalBerikut ini solusi yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan isu permasalahan transportasi laut, yakni:1. Perlunya pemerintah melakukan kajian mendalam mengenai kapasitas dan kebutuhan untuk menciptakan keseimbangan.2. Perlunya pemerintah melakukan kajian sebelum menggantikan angkutan penyebrangan dengan jembatan apabila lintasan penyebrangan memiliki potensial yang tinggi3. Perlunya pemerintah untuk memaksimalkan angkutan penyebrangan dengan mengembangkan dermaga di seluruh kepulauan yang memiliki kebutuhan.Apabila dikatakan kemungkinan penerapan prinsip transportasi air terhadap sistem transportasi multimoda di Indonesia maka dapat dikatakan memungkinkan hanya saja terkendala masalah tersebut dan telah ditemukan solusi yang dapat dilakukan.