4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur...

17
28 Universitas Kristen Petra 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Umum Sampel Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Social Program for Social Science) versi 20. Sampel penelitian yang diperoleh berjumlah 310 perusahaan tahun, yang merupakan hasil seleksi dari perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil seleksi sampel dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1. Hasil Seleksi Sampel Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan Tahun Perusahaan dalam sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia antara tahun 2008-2012 339 Perusahaan dalam sektor keuangan yang tidak mempublikasikan laporan tahunan antara 2008-2012 (19) Harga saham harian perusahaan dan IHSG yang tidak tersedia dengan lengkap selama minimal 100 hari (10) Jumlah Sampel 310 4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR) Dalam penelitian ini, penghitungan Cumulative Abnormal Return (CAR) mengacu pada rumus Arya dan Zhang (2009). Data yang dibutuhkan untuk pengitungan CAR adalah harga saham harian perusahaan dan IHSG dalam periode 2009-2013. Hasil perhitungan CAR secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung CAR pada BBCA pada tahun 2013 :

Transcript of 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur...

Page 1: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

28

Universitas Kristen Petra

4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum Sampel

Pengujian data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

program SPSS (Social Program for Social Science) versi 20. Sampel penelitian

yang diperoleh berjumlah 310 perusahaan tahun, yang merupakan hasil seleksi

dari perusahaan yang bergerak dalam sektor keuangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Hasil seleksi

sampel dalam penelitian ini dapat dijelaskan dalam tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1. Hasil Seleksi Sampel

Kriteria Sampel Jumlah

Perusahaan

Tahun

Perusahaan dalam sektor keuangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia antara tahun 2008-2012

339

Perusahaan dalam sektor keuangan yang tidak mempublikasikan

laporan tahunan antara 2008-2012

(19)

Harga saham harian perusahaan dan IHSG yang tidak tersedia dengan

lengkap selama minimal 100 hari

(10)

Jumlah Sampel 310

4.1.2. Cumulative Abnormal Return (CAR)

Dalam penelitian ini, penghitungan Cumulative Abnormal Return (CAR)

mengacu pada rumus Arya dan Zhang (2009). Data yang dibutuhkan untuk

pengitungan CAR adalah harga saham harian perusahaan dan IHSG dalam

periode 2009-2013. Hasil perhitungan CAR secara lengkap dapat dilihat pada

lampiran 1. Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung CAR pada

BBCA pada tahun 2013 :

Page 2: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

29

Universitas Kristen Petra

1. Menghitung nilai actual return (Rit) perusahaan BBCA. Berikut ini

adalah contoh cara menghitung actual return :

Diketahui closing price BBCA 1 Mei 2013 : Rp. 10.750,-

Diketahui closing price BBCA 2 Mei 2013 : Rp. 10.650,-

Ri,t =

= -0,01

Sehingga diperoleh actual return sebesar : -0,01

2. Menghitung nilai market return (Rmt) dengan harga IHSG. Berikut

ini adalah contoh cara menghitung market return :

Diketahui closing price IHSG 1 Mei 2013 : Rp. 5.060,92,-

Diketahui closing price IHSG 2 Mei 2013 : Rp. 4.994,05,-

Rm,t =

= -0,01321

Sehingga diperoleh market return sebesar : -0,01321

3. Meregresikan return perusahaan dan return pasar yang diperoleh

dari harga saham harian BBCA dan IHSG selama 128 hari. Hasil

regresi tersebut digunakan untuk menghitung nilai α dan diperoleh

nilai 0,000911 dan nilai β sebesar 1,209647.

4. Menghitung abnormal return (AR), mengacu pada rumus (2.2), dan

diperoleh nilai abnormal return BBCA pada tanggal 25 April 2013

– 5 Mei 2013 seperti pada tabel 4.2 berikut ini :

Tabel 4.2. Nilai Abnormal Return

Tanggal Abnormal Return

25 April 2013 -0,00091

26 April 2013 -0,00091

27 April 2013 -0,00091

28 April 2013 -0,00091

29 April 2013 -0,00091

30 April 2013 0,208736

1 Mei 2013 -0,00091

2 Mei 2013 0,00577

3 Mei 2013 0,208736

Page 3: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

30

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.2. Nilai Abnormal Return (sambungan)

4 Mei 2013 -0,00091

5 Mei 2013 -0,00091

5. Menjumlahkan abnormal return yang didapatkan selama 11 hari

yaitu lima hari sebelum dan setelah tanggal publikasi laporan

tahunan, yaitu ditetapkan pada setiap tanggal 30 April, dimana

tanggal publikasi laporan tahunan perusahaan tahun 2008-2012

yang mengacu pada peraturan yang ditetapkan oleh BAPEPAM-LK

Nomor X.K.6 tahun 2006 tentang kewajiban penyampaian laporan

tahunan yang menyatakan bahwa perusahaan publik wajib

menyampaikan laporan tahunan kepada Bapepam dan LK paling

lama empat bulan setelah tahun buku berakhir. Perhitungan CAR ini

mengacu pada rumus (2.3), dan diperoleh nilai CAR pada BBCA

sebesar 0,423243. Nilai CAR tersebut menunjukkan bahwa return

perusahaan 42,32% di atas return yang diekspektasi oleh pasar.

4.1.3. Corporate Social Responsibility Index (CSRI)

Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang

mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative versi 3.1

yang mencakup aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Data yang dibutuhkan

untuk menghitung CSRI adalah laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI

antara periode 2008-2012. Hasil penghitungan skor CSRI secara lengkap dapat

dilihat di lampiran 1. Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung

skor CSRI pada BBCA tahun 2012 :

1. Membandingkan kriteria GRI dengan pengungkapan aktivitas CSR

dalam laporan tahunan BBCA dan laporan tahunan secara keseluruhan,

jika memenuhi kriteria diberi angka 1, jika tidak diberi angka 0

2. Menjumlahkan total skor yang diperoleh seperti yang dijabarkan dalam

tabel 4.3 berikut ini :

Page 4: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

31

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.3. Pengungkapan Kriteria CSR

Kriteria Item yang

diungkapkan

Jumlah

Kriteria

Jumlah kriteria economic performance 3 9

Jumlah kriteria environmental 1 30

Jumlah kriteria social: labor practices and

decent work

5 15

Jumlah kriteria social: human rights 0 11

Jumlah kriteria social: society 3 10

Jumlah kriteria social: product and

responsibility

3 9

Jumlah kriteria 15 84

3. Membandingkan jumlah item yang diungkapkan oleh perusahaan

dengan jumlah kriteria secara keseluruhan.

CSRIi,t =

= 0,17857

Skor CSRI tersebut menunjukkan bahwa tingkat kesesuaian pengungkapan

aktivitas CSR yang dilakukan oleh perusahaan dalam memenuhi kriteria sebesar

17,86%. Semakin tinggi skor CSRI menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan

CSR oleh perusahaan semakin memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh GRI.

4.1.4. Return-On-Asset (ROA)

Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk menghitung ROA

masing- masing perusahaan adalah laba bersih dan total aset pada tahun 2008-

2012. Hasil perhitungan nilai ROA secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.

Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung ROA pada BBCA tahun

2012, :

Laba bersih = Rp. 11.718.460.000.000,00

Total aset = Rp. 442.994.197.000.000,00

ROAi,t =

= 0,026

Page 5: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

32

Universitas Kristen Petra

Nilai ROA tersebut menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan laba dengan menggunakan total aset yang dimiliki adalah sebesar

2,6%. Semakin tinggi nilai ROA menunjukkan bahwa perusahaan semakin

efisien dalam menggunakan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan laba.

4.1.5. Ukuran Perusahaan (FSIZE)

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan (FSIZE) diukur dengan

melogaritmakan total aset yang mengacu pada penelitian Cox, Brammer,

Millington (2004), Cheung, Tan, Ahn, Zhang (2010), Clacher & Hagerndoff

(2012), Sari (2012). Data yang digunakan untuk menghitung ukuran masing-

masing perusahaan adalah total aset pada tahun 2008-2012. Hasil perhitungan

FSIZE secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1. Berikut ini adalah contoh

tahap-tahap dalam menghitung ukuran perusahaan (FSIZE) pada BBCA tahun

2012:

Total Aset = Rp. 442.994.197.000.000,00

FSIZEi,t = = 14,65

Nilai FSIZE BBCA sebesar 14,65 menunjukkan ukuran perusahaan

semakin besar dibandingkan dengan rata-rata ukuran perusahaan dalam sektor

keuangan yaitu sebesar 12,65 (tabel 4.4). Semakin besar nilai absolut total aset

perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan, demikian pula nilai hasil

log total aset juga menunjukkan semakin besar nilainya juga menunjukkan

semakin besar pula ukuran suatu perusahaan.

4.1.6. Debt-to-Equity Ratio (DER)

Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk menghitung DER

masing- masing perusahaan adalah total hutang dan total ekuitas pada tahun

2008-2012. Hasil perhitungan DER secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.

Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung DER pada BBCA tahun

2012:

Total hutang = 390.067.244.000.000

Total ekuitas = 51.897.942.000.000

Page 6: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

33

Universitas Kristen Petra

DERi,t =

= 7,52

Nilai DER tersebut menunjukkan bahwa proporsi total hutang 7,52 kali

terhadap total ekuitas, sehingga risiko perusahaan tidak dapat melunasi hutangnya

atas total modal yang dimiliki semakin besar. Semakin tinggi nilai DER

menunjukkan semakin tinggi tingkat pembiayaan modal perusahaan yang berasal

dari hutang daripada ekuitas.

4.1.7. Market Share (MSHARE)

Dalam penelitian ini, data yang digunakan untuk menghitung market share

(MSHARE) masing-masing perusahaan adalah total penjualan pada tahun 2008-

2012 serta total penjualan perusahaan dalam sub-sektor tertentu pada tahun 2008-

2012. Hasil perhitungan MSHARE secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 1.

Berikut ini adalah contoh tahap-tahap dalam menghitung market share

(MSHARE) pada BBCA tahun 2012 :

Total penjualan = Rp. 27.614.000.000.000,00

Total penjualan industri perbankan = Rp. 225.000.000.000.000,-

MSHAREi,t =

= 0,123

Nilai MSHARE tersebut menunjukkan bahwa tingkat penguasaan pasar

BBCA adalah sebesar 12,3% terhadap seluruh perusahaan dalam industri

perbankan.

4.1.8. Hasil Statistik Deskriptif

Berdasarkan data yang telah diperoleh, maka dilakukan analisa statistik

deskriptif untuk menunjukkan deskripsi data yang akan diteliti. Adapun data

deskriptif ini meliputi nilai minimum, maksimum, nilai rata-rata, dan nilai standar

deviasi atas semua variabel dalam penelitian ini yang dapat ditunjukkan melalui

tabel 4.4 berikut ini :

Page 7: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

34

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.4. Statistik Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CSRI 310 .01 .21 .0891 .06531

ROA 310 -.44 .28 .0300 .05628

FSIZE 310 10.57 14.80 12.5560 1.03986

DER 310 -31.53 15.62 4.8513 4.73089

MSHARE 309 -.04 .90 .0720 .13306

CAR 310 -4.23 1.63 -.7514 .92098

Valid N (listwise) 309

(Sumber: Hasil Output SPSS)

Dari tabel 4.4 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah data masing-masing

variabel yang diuji adalah sebanyak 310 perusahaan, sesuai dengan jumlah sampel

perusahaan tahun yang diteliti, kecuali pada variabel MSHARE yang berjumlah

309 dikarenakan terdapat salah 1 perusahaan tahun yang tidak memiliki data

penjualan sehingga nilai market share tidak dapat dihitung.

Tabel di atas menunjukkan nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan

standar deviasi masing-masing variabel dalam penelitian ini. Rata-rata skor

variabel CSRI adalah sebesar 8,91%. Nilai rata-rata ROA sebesar 3%, yang

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam sektor

keuangan sebesar 3%. Adapun ROA dengan nilai terendah dan cukup ekstrim

yaitu sebesar -44% oleh perusahaan AKSI pada tahun 2011. Nilai rata-rata FSIZE

sebesar 12,56. Nilai rata-rata DER sebesar 4,85, yang menunjukkan rata-rata

proporsi total hutang terhadap total ekuitas perusahaan dalam sektor keuangan.

Nilai DER dengan nilai ekstrim dan terendah yaitu sebesar -31,53 oleh perusahaan

BEKS tahun 2009 dikarenakan terdapat defisiensi modal. Nilai rata-rata

MSHARE sebesar 7,2%, menunjukkan posisi masing-masing perusahaan dalam

sektor keuangan dalam industrinya, dengan nilai terendah dan ekstrim yaitu

sebesar -4% oleh perusahaan AKSI tahun 2011 dikarenakan penjualan AKSI

bernilai negatif sehingga nilai market share negatif. Nilai rata-rata CAR

menunjukkan nilai negatif, yaitu sebesar -0,75 yang menunjukkan bahwa nilai

CAR dalam sektor keuangan 75% di bawah rata-rata.

Page 8: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

35

Universitas Kristen Petra

4.1.9. Uji Asumsi Klasik

Untuk memastikan bahwa data layak digunakan, maka perlu dilakukan uji

asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas,

uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Confidence interval yang digunakan

adalah 90-95% (α = 5-10%). Sebelum melakukan uji asumsi klasik, terlebih

dahulu menjalankan uji regresi untuk mendapatkan nilai residual/error. Hasil

output atas pengujian asumsi klasik adalah sebagai berikut :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Suatu data dikatakan terdistribusi

secara normal jika nilai signifikansi yang ditunjukkan hasil pengujian

tersebut menunjukkan nilai lebih dari 0,05. Tabel 4.5 menunjukkan hasil

pengujian normalitas pada variabel residual yang dilakukan dengan

menggunakan Kolmogorov Smirnov yang menunjukkan angka signifikansi

0,053 yang berarti bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hasil

uji normalitas dapat ditunjukkan melalui tabel 4.5 berikut ini :

Tabel 4.5. Uji Normalitas

Unstandardized

Residual

N 309

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7

Std. Deviation .84563578

Most Extreme Differences

Absolute .077

Positive .052

Negative -.077

Kolmogorov-Smirnov Z 1.346

Asymp. Sig. (2-tailed) .053

(Sumber : Hasil Output SPSS)

2. Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi adanya masalah multikolinearitas, dapat dilihat

dari nilai tolerance (TOL) dan Variance Influence Factor (VIF). Apabila

Page 9: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

36

Universitas Kristen Petra

nilai TOL lebih besar dari 0,1 dan mendekati angka 1 dan nilai VIF lebih

kecil dari 10, maka variabel-variabel tersebut memenuhi asumsi

multikolinearitas. Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengujian

multikolinearitas dan hasil dari pengujian ini menyatakan bahwa tidak

terdapat korelasi antar variabel karena nilai tolerance (TOL) pada seluruh

variabel independen menunjukkan nilai lebih dari 0,1 dan nilai VIF yang

kurang dari 10.

Tabel 4.6. Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

CSRI .852 1.174

ROA .854 1.170

FSIZE .479 2.090

DER .524 1.908

MSHARE .748 1.337

a. Dependent Variable: CAR

(Sumber : Hasil Output SPSS)

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini dilakukan dengan melakukan

uji Durbin Watson (DW test). Sunyoto (2009) menyatakan bahwa nilai

Durbin-Watson pada tabel D-X secara umum dapat disimpulkan sebagai

berikut :

- Angka DW di bawah -2 menunjukkan bahwa terdapat

autokorelasi positif

- Angka DW di antara -2 sampai 2 menunjukkan bahwa tidak

terdapat autokorelasi

- Angka DW di atas 2 menunjukkan bahwa terdapat autokorelasi

negatif

Page 10: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

37

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.7 menunjukkan hasil pengujian autokorelasi dengan

melakukan pengujian Durbin Watson dan menunjukkan nilai 1,692. Hal

ini menunjukkan bahwa nilai Durbin Watson berada di antara angka -2

sampai 2, sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat autokorelasi pada

data. Berikut ini adalah hasil dari uji autokorelasi :

Tabel 4.7. Uji Autokorelasi

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Durbin-Watson

1 .399a .160 .146 .85258 1.692

a. Predictors: (Constant), MSHARE, CSRI, DER, ROA, FSIZE

b. Dependent Variable: CAR

(Sumber : Hasil Output SPSS)

4. Uji Heteroskedastisitas

Dalam penelitian ini, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji

Glejser, dengan melihat angka signifikansi variabel residual terhadap

variabel-variabel independen. Variabel residual dalam penelitian ini

dinamakan “ABSU”. Sebuah variabel dinyatakan bebas dari

heteroskedastisitas bila angka signifikansinya lebih dari 0,05. Hasil uji

heteroskedastisitas dapat ditunjukkan melalui tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.8. Uji Heteroskedastisitas

Model T Sig.

1

(Constant) 2.395 .017

CSRI .884 .378

ROA -.536 .592

FSIZE -1.084 .279

DER -.485 .628

MSHARE .683 .495

a. Dependent Variable: ABSU

(Sumber : Hasil Output SPSS)

Page 11: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

38

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.8 menunjukkan hasil pengujian heteroskedastisitas dengan

melakukan uji Glejser dan menunjukkan bahwa tingkat signifikansi

seluruh variabel independen terhadap variabel residual (ABSU) memiliki

nilai lebih dari 0,05 sehingga dapat dikatakan setiap variabel tidak terkena

heteroskedastisitas.

4.1.10. Uji Kelayakan Model

Uji kelayakan model regresi dilakukan untuk mengetahui apakah model

regresi yang digunakan dalam penelitian ini layak dan dapat digunakan untuk

menguji hipotesis. Uji kelayakan model dapat dilihat melalui nilai koefisien

determinasi (R2) dan nilai signifikansi F.

1. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Analisis Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel

dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) dapat ditunjukkan melalui

tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9. Nilai Koefisien Determinasi (R2)

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .399a .160 .146 .85258

(Sumber : Hasil Output SPSS)

Tabel 4.9 menunjukkan nilai koefisien determinasi yaitu sebesar

0,146 yang berarti bahwa variabel CSRI, ROA, FSIZE, DER, dan

MSHARE mampu menjelaskan perubahan CAR sebesar 14,6%,

sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya.

2. Uji F

Seluruh variabel independen dikatakan secara signifikan dapat

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen apabila nilai

signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau 0,1.

Tabel 4.10 menunjukkan hasil uji ANOVA atau uji F dan

menunjukkan besarnya F hitung adalah 11,505 dengan tingkat

Page 12: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

39

Universitas Kristen Petra

signifikansi 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat signifikansi F

lebih kecil dari 0,05 atau 0,1 maka dapat dikatakan bahwa model

regresi dapat digunakan untuk memprediksi perubahan variabel

dependen (CAR). Hal ini juga menunjukkan bahwa variabel CSRI,

ROA, FSIZE, DER, dan MSHARE secara bersama-sama memiliki

pengaruh terhadap CAR. Hasil uji F dapat ditunjukkan melalui tabel

4.10 berikut ini :

Tabel 4.10. Hasil Uji F

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1

Regression 41.816 5 8.363 11.505 .000b

Residual 220.251 303 .727

Total 262.067 308

a. Dependent Variable: CAR

b. Predictors: (Constant), MSHARE, CSRI, DER, ROA, FSIZE

(Sumber : Hasil Output SPSS)

4.1.11. Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini uji hipotesis dilakukan dengan uji t untuk mengetahui

seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual terhadap

variabel dependen. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0.05 atau < 0.1, maka

variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dan

berarti hipotesis diterima. Hasil uji t dapat ditunjukkan melalui tabel 4.11 berikut

ini :

Tabel 4.11. Hasil Uji t

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -5.983 .778 -7.692 .000

CSRI -1.605 .805 -.114 -1.994 .047

ROA 1.781 .933 .109 1.909 .057

FSIZE .437 .067 .494 6.483 .000

DER -.033 .014 -.172 -2.358 .019

MSHARE -.077 .422 -.011 -.183 .855

a. Dependent Variable: CAR

(Sumber : Hasil Output SPSS)

Page 13: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

40

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.11 menunjukkan hasil uji t dan menunjukkan bahwa nilai variabel

CSRI, ROA, FSIZE, dan DER lebih kecil dari 0,05 dan 0,1 yang berarti memiliki

pengaruh signifikan terhadap CAR. Sedangkan variabel MSHARE menunjukkan

angka signifikansi lebih besar dari 0,05 dan 0,1 yaitu sebesar 0,855 yang

menunjukkan bahwa variabel MSHARE tidak berpengaruh terhadap CAR.

Selain itu ditunjukkan pula bahwa CSRI berpengaruh negatif terhadap

CAR, ROA dan FSIZE berpengaruh positif terhadap CAR, dan DER berpengaruh

negatif terhadap CAR.

4.2. Analisis

Pengujian ini dilakukan terhadap 310 perusahaan sampel pada tahun 2008-

2012 dalam sektor keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh

CSR terhadap respon investor dalam sektor keuangan. Berikut ini akan dijabarkan

hasil temuan serta interpretasi dalam penelitian ini dan kaitan hasil temuan dengan

teori yang menjadi landasan dalam penelitian ini.

4.2.1. Temuan dan Interpretasi

Dari hasil pengujian asumsi klasik dapat dinyatakan bahwa data telah

terdistribusi secara normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat

autokorelasi, dan tidak terjadi heteroskedastisitas, sehingga data layak digunakan

untuk diuji dalam model regresi.

Dari hasil uji kelayakan model, dengan melihat nilai koefisien determinasi

(R2), diperoleh angka 0,16 yang berarti bahwa variabel CAR dapat dijelaskan oleh

variabel CSRI, ROA, FSIZE, DER, dan MSHARE sebesar 14,6% dan sisanya

dijelaskan oleh faktor-faktor lainnya. Sedangkan dari hasil uji F menunjukkan

tingkat signifikansi 0,000 yang berarti lebih rendah dari 0,05 atau 0,1 yang

menunjukkan bahwa variabel CSRI, ROA, FSIZE, DER, dan MSHARE secara

bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap CAR.

Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dapat dinyatakan dalam tabel 4.12

berikut ini :

Page 14: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

41

Universitas Kristen Petra

Tabel 4.12. Kesimpulan Hasil Hipotesis

Variabel Koefisien Signifikansi Keputusan

CSRI -0,114 0.047 H1 diterima

ROA 0,109 0.057 H2 diterima

FSIZE 0.494 0.000 H3 diterima

DER -0,172 0.019 H4 diterima

MSHARE -0.011 0.855 H5 ditolak

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian hipotesis

dalam penelitian ini adalah hipotesis pertama (H1) diterima yang berarti bahwa

CSRI terbukti berpengaruh signifikan terhadap CAR. Hipotesis kedua (H2)

diterima yang berarti bahwa ROA berpengaruh positif signifikan terhadap CAR,

hipotesis ketiga (H3) diterima yang berarti bahwa ukuran perusahaan (FSIZE)

berpengaruh positif signifikan terhadap CAR, hipotesis keempat (H4) diterima

yang berarti bahwa DER berpengaruh negatif terhadap CAR, sedangkan hipotesis

kelima (H5) ditolak yang berarti bahwa MSHARE terbukti tidak berpengaruh

terhadap CAR.

4.2.2. Kaitan Temuan dengan Pengetahuan atau Teori

1. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSRI) terhadap CAR

Hasil penelitian untuk hipotesis pertama menunjukkan bahwa CSR

berpengaruh terhadap CAR, sehingga hipotesis diterima. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa CSR berpengaruh negatif terhadap CAR. Hasil

penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Wagner

(2002), Brammer, Brooks, dan Pavelin (2006), Anderson-Weir (2010),

Dravenstott dan Chieffe (2011), Jones, Frost, Loftus, dan Van Der Laan

(2007), Ragothaman dan Carr (2008), Istianingsih dan Zulni (2013) yang

menemukan bahwa aktivitas CSR berpengaruh negatif terhadap respon

investor.

Hasil penelitian ini tidak membuktikan stakeholder theory, namun

dapat membuktikan decision-usefulness theory. Hal ini dikarenakan

aktivitas CSR yang telah dilakukan oleh perusahaan diungkapkan dalam

Page 15: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

42

Universitas Kristen Petra

laporan tahunan perusahaan untuk memberi informasi bagi para pengambil

keputusan seperti investor. Berdasarkan teori decision-usefulness, jika

informasi yang dipublikasikan oleh perusahaan memiliki kandungan

informasi yang dapat memberi value bagi investor, maka investor akan

memberikan respon.

Respon negatif yang diberikan oleh investor dikarenakan adanya

anggapan investor bahwa perusahaan yang melakukan praktik CSR

cenderung melakukan pemborosan sumber daya karena untuk melakukan

CSR dibutuhkan sumber daya yang banyak dan belum tentu membawa

dampak yang dapat dirasakan secara langsung oleh perusahaan.

Pernyataan tersebut didukung oleh Brammer, Brooks, Pavelin (2006) yang

melakukan penelitian di UK bahwa total biaya yang dikeluarkan oleh

perusahaan untuk melakukan aktivitas sosial dianggap dapat merusak

shareholder value. Demikian pula hasil penelitian yang dilakukan oleh

Istianingsih & Zulni (2013) yang dilakukan di Indonesia, menyatakan

bahwa adanya pengaruh negatif antara CSR dan abnormal return

dikarenakan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk aktivitas CSR akan

semakin besar sehingga mengurangi laba perusahaan dan mengurangi

pendapatan yang akan diperoleh investor.

2. Pengaruh Return-On-Asset (ROA) terhadap CAR

Hasil penelitian untuk hipotesis kedua menunjukkan bahwa ROA

berpengaruh positif terhadap CAR, sehingga hipotesis diterima. Hasil

penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Syauta

dan Widjaja (2009) serta Ulupui (2007).

Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi nilai ROA,

menunjukkan bahwa perusahaan beroperasi semakin efisien dalam

menggunakan asetnya dalam menghasilkan laba. Selain itu, nilai ROA

yang tinggi dapat mencerminkan kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan return baik sehingga risiko perusahaan tidak dapat

memberikan return bagi investor rendah. Oleh karena itu nilai ROA yang

tinggi akan direspon positif oleh investor.

Page 16: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

43

Universitas Kristen Petra

3. Pengaruh Ukuran Perusahaan (FSIZE) terhadap CAR

Hasil penelitian untuk hipotesis ketiga menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan (FSIZE) berpengaruh positif terhadap CAR, sehingga hipotesis

diterima. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Clacher dan Hagendorff (2012) dan Martani, Mulyono, dan Khairurizka

(2009).

Hal ini membuktikan bahwa semakin besar ukuran perusahaan

berarti perusahaan tersebut memiliki sumber daya keuangan yang besar

pula. Sumber daya keuangan yang besar dapat memudahkan perusahaan

untuk dapat melakukan diversifikasi terhadap risiko, lebih mudah untuk

memasuki pasar modal, dan memiliki posisi yang dominan di pasar

(Setiawan dan Daud, 2012). Ukuran perusahaan yang besar akan

menghadapi risiko kegagalan yang lebih kecil dan memiliki potensi untuk

memberi return yang besar, sehingga direspon positif oleh investor.

4. Pengaruh Debt-to-Equity Ratio (DER) terhadap CAR

Hasil penelitian untuk hipotesis keempat menunjukkan bahwa

DER berpengaruh negatif terhadap CAR, sehingga hipotesis diterima.

Hasil penelitian ini didukung oleh Sugiarto (2011), Yuliantara dan Sudjana

(2014), dan Acheampong, Agalega, Shibu (2014).

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa rasio DER yang tinggi

menunjukkan komposisi total hutang semakin besar dibandingkan total

ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan sehingga berdampak pada

kewajiban perusahaan yang semakin tinggi untuk melunasi hutangnya.

Astuti (2006) mengungkapkan bahwa semakin tinggi proporsi hutang

dibanding modal menunjukkan semakin besar ketergantungan perusahaan

terhadap kreditor sehingga tingkat risiko perusahaan akan semakin besar.

Oleh karena itu, nilai DER yang tinggi direspon negatif oleh investor.

5. Pengaruh Market Share (MSHARE) terhadap CAR

Hasil penelitian untuk hipotesis kelima menunjukkan bahwa

market share tidak berpengaruh signifikan terhadap CAR, sehingga

Page 17: 4. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1. Hasil Penelitian 4.1 ... · Dalam penelitian ini, CSR diukur dengan menggunakan CSR Index, yang mengacu pada kriteria yang ditetapkan oleh Global

44

Universitas Kristen Petra

hipotesis ditolak. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian

Hidayat & Setyaningsih (2011) dan Suprapti & Nuraini (2009).

Berdasarkan data penjualan dan penjualan industri perusahaan

yang telah dihitung dan diolah, intensitas persaingan khususnya dalam

sektor keuangan cukup ketat, yaitu dapat dilihat dengan perolehan rata-rata

nilai market share dalam perusahaan dalam sektor keuangan hanya sebesar

7,2% (tabel 4.4), sehingga dapat disimpulkan bahwa posisi setiap

perusahaan dalam tiap industri dalam subsektornya hampir sama dan tidak

saling mendominasi sehingga investor kurang memandang market share

sebagai bahan pertimbangan utama dalam mengambil keputusan untuk

berinvestasi.

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa investor tidak

memperhatikan aspek market share dalam mengambil keputusan.

Pernyataan tersebut didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh

Almilia (2006) yang menyatakan bahwa market share tidak memiliki

pengaruh signifikan terhadap Cumulative Abnormal Return (CAR).