4 ETIOLOGI

5
1 ETIOLOGI Etiologi dari penyakit ini adalah virus (genus Molluscipoxvirus) yang menyebabkan moluskum kontagiosum menjadi angoota dari family poxviridae, yang juga terdapat anggota smallpox. Molluscum Contagiosum Virus (MCV) merupakan virus double stranded DNA,berbentuk lonjong dengan ukuran 230 x 330 nm. 1,2,3,13,14 Terdapat 4 subtipe utama Molluscum Contagiosum

description

etiology penyebab

Transcript of 4 ETIOLOGI

ETIOLOGI

Etiologi dari penyakit ini adalah virus (genus Molluscipoxvirus) yang menyebabkan moluskum kontagiosum menjadi angoota dari family poxviridae, yang juga terdapat anggota smallpox. Molluscum Contagiosum Virus (MCV) merupakan virus double stranded DNA,berbentuk lonjong dengan ukuran 230 x 330 nm.1,2,3,13,14 Terdapat 4 subtipe utama Molluscum Contagiosum

1Virus (MCV), yaitu MCV I, MCV II, MCV III dan MCV IV.Keempat subtipe tersebut menimbulkan gejala klinis serupa berupa lesi papul milieryang terbatas pada kulit dan membran mukosa. MCV I diketahui memiliki prevalensi lebih besar dibandingkan ketiga subtipe lain. Sekitar 96,6% infeksi moluskum kontagiosum disebabkan oleh MCV I. Akan tetapi pada pasien dengan penurunan status imun didapatkan prevalensi MCV II sebesar 60 %. Molluscum Contagiosum Virus (MCV) merupakan imunogen yang lemah. Sekitar sepertiga pasien tidak memproduksi antibodi terhadap MCV, sehingga seringkali didapatkan seranganberulang.1,3,9,13,14Tiga subtipe dari MCV telah diidentifikasi, semuanya memiliki presentasi klinis yang mirip dan tidak terlokalisir pada bagian tubuh tertentu (misalnya genital). Molluscum contagiosum virus tipe-1 (MCV-1) adalah subtipe yang paling ditemukan pada pasien, sedangkan MCV-3 jarang ditemukan. Sebagai contoh, analisis dari 106 MCV terisolasi secara klinis mengindikasikan kemunculan MCV-1, -2, dan -3 dengan perbandingan 80 : 25 : 1. 3,5,9,14 Penyebab dari moluskum kontangiosum merupakan anggota dari kelompok pox-virus yang tidak digolongan yaitu Virus Moluskum Kontangiosum. Virus ini belum dapat ditularkan kepada hewan dan belum dapat ditumbuhkan pada biakan jaringan. Virus ini telah dipelajari pada manusia dengan mikroskop elektron. Virus murni berbentuk lonjong atau berbentuk bentuk bata dan berukuran 230 x 330 nm, virus ini menyerupai vaksinia. Antibodi terhadap virus ini tidak bereaksi silang dengan pox virus lainnya. Meskipun virus moluskum kontangiosum belum dapat dibiakkan secara berturut turut dalam biakan sel, virus ini dapat menginfeksi sel manusia dan primata yang akan mengakibatkan suatu infeksi yang abortif.Terjadi pelepasan selubung dan dihasilkan inti, yang diikuti efek sitopatik sementara yang khas. Perubahan seluler yang terjadi dapat disangka ditimbulkan oleh HSV (herpes simpleks virus), karena itu bahan isolat yang dicurigai mengandung HSV harus diidentifikasi secara khusus dengan metode imunologi. Pada tahun 1985, pada penelitian terhadap 137 bahan yang dibiakkan untuk HSV dengan menggunakan sel fibroblas manusia, 49 mengandung HSV, 6 lainnya menunjukkan efek sitopatik tetapi negatif untuk antigen HSV. Mikroskop elektron memastikan adanya virus moluskum kontangiosum pada bahan yang bersifat HSV negatif tetapi berefek sitopatik positif tersebut.

Pox virus penyebab penyakit pada manusiaGenusVirusInang primerPenyakit

OrthopoxvirusVariola ManusiaCacar (punah)

Vaksinia Manusia Untuk vaksinasi cacar

Cacar monyet MonyetInfeksi pada manusia jarang, penyakit umum

Cacar sapi Sapi Infeksi pada manusia jarang, lesi borok terlokaslisasi

Parapoxvirus OrfBiri biriInfeksi pada manusia jarang, lesi terlokalisasi

Nodus pemerah susuSapi

Tidak digolongkanMoluskum kontangiosumManusiaNodul kulit jinak yang banyak

Tanapox MonyetInfeksi pada manusia jarang, lesi terlokalisasi

Yabapox Monyet Infeksi pada manusia amat jarang, tumor kulit terlokalisasi

Sifat sifat penting pox virus :a. Virion : struktur kompleks, oval atau bentuk bata, permukaan luar memperlihatkan lekukan, mempunyai inti dan badan lateral.b. Komposisi : DNA (3%), protein (90%), lemak (5%)c. Genom : DNA untai ganda, linear dengan BM 85 150 juta, mempunyai lenkung terminal, mempunyai kandungan guaninplus sitosin (30-40%) keculai parapoxvirus (63%)d. Protein : virion mengandung lebih dari 100 polipeptida pada inti terdapat banyak enzim, termasuk sistem transkripsi.e. Selubung : selaput luar virion disintesis oleh virus, beberapa partikel mendapatkan selubung tambahan dari sel (tidak diperlukan untuk menginfeksi)f. Replikasi : Pabrik Sitoplasmag. Karakter yang menonjol : virus terbesar dan paling kompleks, sangat resisten terhadap inaktivasi. Cacar merupakan penyakit virus pertama yang dibasmi dari muka bumi