38582106 Standar Pelayanan Ugd

20
Standar 1. Falsafah dan Tujuan Instalasi / Unit Gawat Darurat dapat memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut fan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar. Kriteria : 1.Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu; 2.Ada instalasi / unit Gawat Darurat yang tidak terpisah secara fungsional dari unit-unit pelayanan lainnya di rumah sakit; 3.Ada kebijakan / peraturan / prosedur tertulis tentang pasien yang tidak tergolong akut gawat akan tetapi datang untuk berobat di Instalasi / Unit Gawat Darurat; 4.Adanya evaluasi tentang fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat; 5.Penelitian dan pendidikan akan berhubungan dengan fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat dan kesehatan masyrakat harus diselenggarakan. Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan Instalasi / Unit Gawat Darurat harus dikelola dan diintegrasikan dengan Instalasi / Unit Lainnya di Rumah Sakit. Kriteria : 1. Ada dokter terlatih sebagai kepala Instalasi / Unit Gawat Darurat yang bertanggungjawab atas pelayanan di Instalasi / Unit Gawat Darurat. 2. Ada Perawat sebagai penganggungjawab pelayanan keperawatan gawat darurat. 3. Semua tenaga dokter dan keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar (Basic Life Support). 4. Ada program penanggulangan korban massal, bencana (disaster plan) terhadap kejadian di dalam rumah sakit ataupun di luar rumah sakit. 5. Semua staf / pegawai harus menyadari dan mengetahui kebijakan dan tujuan dari unit. Pengertian : Meliputi kesadaran sopan santun, keleluasaan pribadi (privacy), waktu tunggu, bahasa, pebedaan, rasial / suku, kepentingan konsultasi dan bantuan sosial serta bantuan keagamaan. 6. Ada ketentuan tertulis tentang manajemen informasi medis

description

standar pelayanan ugd

Transcript of 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Page 1: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Standar 1. Falsafah dan TujuanInstalasi / Unit Gawat Darurat dapat memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut fan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar. Kriteria :1.Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan gawat darurat secara terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu;2.Ada instalasi / unit Gawat Darurat yang tidak terpisah secara fungsional dari unit-unit pelayanan lainnya di rumah sakit;3.Ada kebijakan / peraturan / prosedur tertulis tentang pasien yang tidak tergolong akut gawat akan tetapi datang untuk berobat di Instalasi / Unit Gawat Darurat;4.Adanya evaluasi tentang fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat;5.Penelitian dan pendidikan akan berhubungan dengan fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat dan kesehatan masyrakat harus diselenggarakan.

Standar 2. Administrasi dan PengelolaanInstalasi / Unit Gawat Darurat harus dikelola dan diintegrasikan dengan Instalasi / Unit Lainnya di Rumah Sakit.Kriteria :1. Ada dokter terlatih sebagai kepala Instalasi / Unit Gawat Darurat yang bertanggungjawab atas pelayanan di Instalasi / Unit Gawat Darurat.2. Ada Perawat sebagai penganggungjawab pelayanan keperawatan gawat darurat.3. Semua tenaga dokter dan keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar (Basic Life Support).4. Ada program penanggulangan korban massal, bencana (disaster plan) terhadap kejadian di dalam rumah sakit ataupun di luar rumah sakit.5. Semua staf / pegawai harus menyadari dan mengetahui kebijakan dan tujuan dari unit.Pengertian :Meliputi kesadaran sopan santun, keleluasaan pribadi (privacy), waktu tunggu, bahasa, pebedaan, rasial / suku, kepentingan konsultasi dan bantuan sosial serta bantuan keagamaan.6. Ada ketentuan tertulis tentang manajemen informasi medis (prosedur) rekam medik.7. Semua pasien yang masuk harus melalui Triase.Pengertian :Bila perlu triase dilakukan sebelum indentifikasi. Triase harus dilakukan oleh dokter atau perawat senior yang berijazah / berpengalaman. Triase sangat penting untuk penilaian kegawat daruratan pasien dan pemberian pertolongan / terapi sesuai dengan derajat kegawatdaruratan yang dihadapi. Petugas triase juga bertanggungjawab dalam organisasi dan pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu.2.8. Rumah Sakit hanya dapat memberi pelayanan terbatas pada pasien gawat darurat harus dapat mengatur untuk rujukan ke rumah sakit lainnya.

Page 2: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Kriteria :a.Ada ketentuan tertulis indikasi tentang pasien yang dirujuk ke rumah sakit lainnya.b.Ada ketentuan tertulis tentang pendamping pasien yang di transportasi.

9. Pasien dengan kegawatan yang mengancam nyawa harus selalu diobservasi dan dipantau oleh tenaga terampil dan mampu.Pengertian :Pemantauan terus dilakukan sewaktu transportasi ke bagian lain dari rumah sakit atau rumah sakit yang satu ke rumah sakit yang lainnya dan pasien harus didampingi oleh tenaga yang terampil dan mampu memberikan pertolongan bila timbul kesulitan. Umumnya pendamping seorang dokter.10. Tenaga cadangan untuk unit harus diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan.Kriteria :a.Ada jdwal jaga harian bagi konsulen, dokter dan perawat serta petugas non medis yang bertugas di UGD.b.Pelayanan radiologi, hematologi, kimia, mikrobiologi dan patologi harus diorganisir / diatur sesuai kemampuan pelayanan rumah sakit.c.Ada pelayanan transfusi darah selama 2 jam.d.Ada ketentuan tentang pengadaan peralatan obat-obatan life saving, cairan infus sesuai dengan stándar dalam Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Depkes yang berlaku.

11. Pasien yang dipulangkan harus mendapat petunjuk dan penerangan yang jelas mengenai penyakit dan pengobatan selanjutnya.12. Rekam Medik harus disediakan untuk setiap kunjungan.Pengertian :Sistem yang optimum adalah bila rekam medik unit gawat darurat menyatu dengan rekam medik rumah sakit. Rekam medik harus dapat melayani selama 24 jam. Bila hal ini tidak dapat diselenggarakan setiap pasien harus dibuatkan rekam medik sendiri. Rekam medik untuk pasien minimal harus mencantumkan :a.Tanggal dan waktu datang.b.Catatan penemuan klinik, laboratorium, dan radiologik.c.Pengobatan dan tindakan yang jelas dan tepat serta waktu keluar dari unit gawat darurat.d.Identitas dan tanda tangan dari dokter yang menangani.

13. Ada bagan / struktur organisasi tertulis disertai uraian tugas semua petugas lengkap dan sudah dilaksanakan dengan baik.

Standar 3. Staf dan PimpinanInstalasi / Unit Gawat Darurat harus dipimpin oleh dokter, dibantu oleh tenaga medis keperawatan dan tenaga lainnya yang telah mendapat pelatihan penanggulangan gawat darurat (PPGD).Kriteria :

Page 3: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

1. Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia di Instalasi / Unit Gawat Darurat harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan.2. Unit harus mempunyai bagan oranisasi (organ gram) yang dapat menunjukkan hubungan antara staf medis, keperawatan, dan penunjang medis serta garis otoritas, dan tanggung jawab.3. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus ada bukti tertulis tentang pertemuan staf yang dilakukan secara tetap dan teratur membahas masalah pelayanan gawat dan langkah pemecahannya.4. Rincian tugas tertulis sejak penugasan harus selalu ada bagi tiap petugas.5. Pada saat mulai diterima sebagai tenaga kerja harus selalu ada bagi tiap petugas.6. Harus ada program penilaian untuk kerja sebagai umpan balik untuk seluruh staf No. Telp. petugas.7. Harus ada daftar petugas, alamat dan nomor telephone.

Standar 4. Fasilitas dan PeralatanFasilitas yang disediakan di instalaasi / unit gawat darurat harus menjamin efektivitas dan efisiensi bagi pelayanan gawat darurat dalam waktu 24 jam, 7 hari seminggu secara terus menerus.Kriteria :1. Di Instalasi gawat darurat harus ada petunjuk dan informasi yang jelas bagi masyarakat sehingga menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.a. Letak unit / instalasi harus diberi petunjuk jelas sehingga dapat dilihat dari jalan di dalam maupun di luar rumah sakit.b. Ada kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi instalasi / UGD di rumah sakit, dan kemudahan transportasi pasien dari dan ke UGD dari arah dalam rumah sakit.c. Ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya.d. Daerah yang tenang agar disediakan untuk keluarga yang berduka atau gelisah.e. Besarnya rumah sakit menentukan perlu tidaknya :1) ruang penyimpanan alat steril, obat cairan infus, alat kedokteran serta ruang penyimpanan lain.2) Ruang kantor untuk kepala staf, perawat, dan lain-lain.3) Ruang pembersihan dan ruang pembuangan.4) Ruang rapat dan ruang istirahat.5) Kamar mandi.f. Ada sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara unit gawat darurat dengan :1) unit lain di dalam dan di luar rumah sakit terkait.2) RS dan sarana kesehatan lainnya.3) Pelayanan ambulan.4) Unit pemadam kebakaran.5) Konsulen SMF di UGD.

2. Harus ada pelayanan radiologi yang di organisasi dengan baik serta

Page 4: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

lokasinya berdekatan dengan unit gawat darurat.Pengertian :Pelayanan radiologi haarus dapat dilakukan di luar jam kerja. Pelayanan radiologi sangat penting dan dalam unit yang besar harus terletak di dalam unit. Harus tersedia untuk membaca foto untuk akomodasi staf radiologi.

3. Tersedianya alat dan obat untuk Life Saving sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat yang berlaku.

Standar 5. Kebijakan dan ProsedurHarus ada kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau dan disempurnakan (bila perlu) dan mudah dilihat oleh seluruh petugas.Kriteria :1. Ada petunjuk tertulis / SOP untuk menangani :- kasus perkosaan- kasus keracunan massal- asuransi kecelakaan- kasus dengan korban massal- kasus lima besar gawat darurat murni (true emergency) sesuai dengan data morbiditas instalasi / unit gawat darurat- kasus kegawatan di ruang rawat2. Ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi :- tanggungjawab dokter- batasan tindakan medis- protokolmedis untuk kasus-kasus tertentu yang mengancam jiwa3. Ada prosedur tetap mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan standar.4. Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang ibu dalam proses persalinan normal maupun tidak normal.

Standar 6. Pengembangan Staf dan Program PendidikanInstalasi / Unit Gawat Darurat dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan pelatihan (in service training) dan pendidikan berkelanjutan bagi petugas.Kriteria :1.Ada program orientasi / pelatihan bagi petugas baru yang bekerja di unit gawat darurat.2. Ada program tertulis tiap tahun tentang peningkatan ketrampilan bagi tenaga di Instalasi / Unit Gawat Darurat.3. Ada latihan secara teratur bagi petugas Instalasi / Unit Gawat Darurat dalam keadaan menghadapi berbagai bencana (disaster).4. Ada program tertulis setiap tahun bagi peningkatan ketrampilan dalam bidang gawat darurat untuk pegawai rumah sakit dan masyarakat.

Standar 7. Evaluasi dan Pengendalian MutuAda upaya secara terus menerus menilai kemampuan dan hasil pelayanan instalasi / unit gawat darurat.Kriteria :

Page 5: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

1. Ada data dan informasi mengenai :- jumlah kunjungan- kecepatan pelayanan (respon time)- pola penyakit / kecelakaan (10 terbanyak)- angka kematian2. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap pelayanan kasus gawat darurat sedikitnya satun kali dalam setahun.3. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap kasus-kasus tertentu sedikitnya satu kali dalam setahun.

(sumber : Standar Pelayanan Rumah Sakit, Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Depkes, 1999, Edisi Ke-II, Cetakan Kelima)

OBAT EMERGENCY/RESUSITASI

9 June 2009 mangsholeh Leave a comment Go to comments

Prinsip :

koreksi hipoksia mempertahankan sirkulasi spontan pada kondisi tekanan darah (TD) yang adekuat membantu optimalisasi fungsi jantung menghilangkan nyeri koreksi asidosis mengatasi gagal jantung kongestif

 

I.                    Obat-obat resusitasi jantung-paru dan obat-obat perbaikan sirkulasi 

o oksigen o meningkatkan TD : epinefrin/adrenalin, vasopresin, dopamin o meningkatkan denyut jantung/nadi (HR : Heart Rate) : atropin o menurunkan/mengatasi aritmia ventrikel : amiodaron, lidokain/lignokain,

prokainamid, magnesium sulfat o menurunkan/mengatasi aritmia supraventrikel : adenosin, diltiazem,

amiodaron o obat-obat untuk IMA : morfin, nitrogliserin, aspirin, fibrinolitik

II.                 Lain-lain

 

OBAT RESUSITASI JANTUNG-PARU (RJP)Obat Indikasi Sediaa

nDosis dewasa

dan cara Perhatian

Page 6: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

pemberianEpinefrin/adrenalin

Henti jantung : fibrilasi ventrikel (VF), takikardi ventrikel tanpa denyut nadi (pulselessVT), asistol, PEA (Pulseless Electrical Activity)

bradikardia simtomatis

hipotensi berat anafilaksis, reaksi

alergi berat : kombinasi bersama sejumlah besar cairan, kortikosteroid, antihistamin

Ampul 1 ml = 1 mg

IV/IO : 1 mg diberikan/diulang setiap 3 – 5 menit

Endotrakeal : 2 – 2,5 mg (2 – 2,5 kali dosis IV/IO), dilarutkan dalam 10 ml PZ/NS

Infus kontinyu :1 mg dilarutkan dalam 500 ml NS atau D5%, kecepatan inisial 1 µg/menit dititrasi sampai mencapai efek

peningkatan tekanan darah dan frekuensi nadi dapat menyebabkan iskemia miokard, angina, dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard

dosis besar tidak meningkatkan perbaikan kesudahan (outcome) status neurologis, bahkan bisa menyebabkan disfungsi miokard post-resusitasi

Amiodaron henti jantung tak respon (refrakter) terhadap RJP, shock, dan vasopresor

aritmia ventrikel berulang mengancam nyawa (VF atau VT dengan hemodinamik tak stabil)

 

                                                

Ampul 3 ml = 150 mg

henti jantung : 300 mg (dalam 20 ml – 30 ml D5%) IV/IO bolus, diikutiSATU KALI150 mg IV bolus dalam 3 sampai 5 menit

aritmia ventrikel :150 mg IV dalam 10 menit (15

waktu paruh sangat panjang (sampai 40 hari)

interaksi obat yang kompleks dan multipel

hipotensi (pada pemberian berulang)

Page 7: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

mg/menit)

Maintenance :

-   1 mg/menit IV dalam 6 jam, kemudian

-   0,5 mg/menit IV dalam 18 jam

dosis maksimal : 2,2 g/hari

 Lidokain Alternatif

amiodaron pada henti jantung karena VF/VT

Obat pilihan utama untuk PVC (Paroxismal Ventrikel Contraction) berbahaya/mengancam nyawa :

-         multipel

-         multifokal

-         bigemini

-         salvo/run

-         R on T

VT stabil dengan ventrikel kiri yang baik

 

Ampul 2 ml = 40 mg

Henti jantung karena VF/VT :dosis inisial 1 – 1,5 mg/kg IV/IO bolus

VF refrakter :0,5 – 0,75 mg/kg IV bolus, diulang tiap 5 – 10 menit; maksimal 3 kali pemberian (3 mg/kg)

Endotrakeal : 2 – 4 mg/kg

Hati-hati pada penderita :

-         syok kardiogenik

-        dekompensasi kordis

-         usia > 70 tahun

-        penyakit liver

Stop pemberian jika ada efek samping :

-        somnolen

-         gatal-gatal

-        konvulsi

-         bicara kabur/tak jelas

Atropin bradikardia simtomatis

blok AV node selagi menunggu

Ampul 1 ml = 0,25 mg

Asistol/PEA : 1 mg IV/IO bolus, diulang tiap 3 – 5 menit;

memperburuk iskemia miokard

menyebabkan

Page 8: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

pemasanganpacemaker

obat pilihan kedua untuk asistol atau PEA (setelah epinefrin/vasopresor)

intoksikasi organofosfat

maksimal 3 kali pemberian (3 mg)

Bradikardia : 0,5 mg IV/IO tiap 3 – 5 menit; maksimal 3 mg

Endotrakeal : 2 – 3 mg dilarutkan dalam 10 ml NS

Dibutuhkandosis yang sangat besar untuk intoksikasi organofosfat

bradikardia paradoksal pada dosis < 0,5 mg

tidak berguna untuk blok AV node derajat 2 tipe II dan derajat 3

 

 

 

OBAT PERBAIKAN SIRKULASIObat Indikasi Sedia

anDosis dewasa dan cara

pemberianPerhatian

Dopamin obat pilihan kedua untuk bradikardia simtomatis (setelah atropin)

hipotensi (TDS 70 – 100 mmHg)

Ampul 5 ml = 200 mg

5 – 20 µg/kg/menit, titrasi sampai respon tercapai

Turunkan bertahap (tapering)

Janganmencampur/melarutkan dengan natrium bikarbonat, lakukan pengenceran dengan D5%, D5 1/2 NS, D10 0,18 NS; RL

Diberikan dengansyringe pump atauinfusion pump, harusselalu drip, bukan IV bolus

Bisa menyebabkan takiaritmia, vasokonstriksi yang eksesif

Dobutam Dipertimban Amp Laju pemberian  

Page 9: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

in gkan untuk kasuspump problems(gagal jantung kongestif, sembab paru/congestive pulmonum) dengan TDS 70 – 100 mmHg dantidak ada tanda-tanda syok

ul 10 ml = 250 mg

yang lazim 2 – 20 µg/kg per menit, titrasi sehingga HR tidak sampai meningkat 10 % daribaseline

Untuk penggunaan yang optimal, disarankan memonitor hemodinamik

respon untuk pasien usia tua menurun signifikan

Cegah pemberian pada TDS < 100 mmHg dan ada tanda-tanda syok

Menyebabkan takiaritmia

Tidak bolehmencampur dengan natrium bikarbonat

Noradrenalin

Syok kardiogenik berat dan secara hemodinamik : hipotensi signifikan (TDS < 70 mmHg) dengan resistensi perifer keseluruhan rendah

Ampul 4 ml = 4 mg

Diberikanhanya melalui jalur IV

Campurkan 4 mg atau 8 mg noradrenalin ke dalam 250 ml D5%, D5NS (bukan NS), janganmemasukan pada jalur yang sama dengan larutan alkalis

Dibutuhkan dosis yang lebih besar untuk meningkatkan perfusi yang adekuat pada kasus drug-induced hypotension

Meningkatka

 

Page 10: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

noxygen demand miocard, TD dan HR

Bisa menginduksi aritimia. Hati-hati penggunaan pada pasien iskemia akut; monitor cardiac output

Ekstravasasi obat menimbulkan nekrosis jaringan, jika terjadi : campur phentolamin 5 – 10 mg ke dalam 10 – 15 ml NS, infiltrasikan ke area ekstravasasi

LAIN-LAINObat Indikasi Sedia

anDosis dewasa dan cara

pemberianPerhatian

Furosemid

Terapi ajuvan untuk edema paru akut (ALO :Acute Lung Oedem) pada pasien dengan TDS > 90 mmHg (tanpa gejala dan tanda syok)

Hipertensi emergensi

Peningkatan tekanan intrakranial

Ampul 2 ml = 20 mg

0,5 – 1 mg/kg diberikan 1 – 2 menit, jika tidak respon : 2 mg/kg diberikan pelan 1 – 2 menit (pemberian lazim dengan drip/memakaisyringe pump)

Dehidrasi Hipovolemia Hipotensi Hipokalemia atau

gangguan keseimbangan elektrolit lainnya

Morfin Chest paindengan Acute Coronary Syndrome (ACS) yang

Ampul 1 ml = 10 mg

Dosis inisial : 2 – 4 mg IV dalam 1 – 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit

Dosis ulangan : 2

 

Page 11: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

tak respon dengan nitrat

Edema paru akut kardiogenik (bila TD adekuat)

– 8 mg pada interval 5 sampai 15 menit

Masukkan pelan-pelan dan titrasi sampai tercapai efek

Bisa menyebabkan depresi napas

Menyebabkan hipotensi (pada pasien dengan deplesi volume cairan)

Gunakan dengan hati-hati/perhatian penuh pada kasus infark ventrikel kanan

Antidotum : nalokson (0,4 – 2 mg IV)

Nitrogliserin

   

Digoksin    Aminofilin

   

Categories: artikel kesehatan Comments

Page 12: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Pendahuluan

Konsep : ide2 atau kesan2 yg abstrak dr lingk. Yg di organisasi mell simbul2 yg nyata.

Teori : sekelompok konsep2 yg m’bntuk sebuah pola yg nyata.

Keperawatan : bentuk pelayanan kesehatan, profesional berdsarkan ilmu dan kiat

keperawatan ditujukan pada individu, klg & masy. Yg sehat & sakit mencakup semua

proses kehidupan manusia.

Florence Nightingale Teori : interaksi klien dg lingk.

Pendapat : upaya utama utk menjaga kesehatan adl mell pengelolaan lingk. Yg benar.

Dorothy E Orem

Teori : keperawatan mandiri (self care)

Pendapat : keperawatan ditujukan utk t’capainya kemampuan klien mengasuh diri

sendiri.

Prawat membantu klien utk mengasuh diri sendiri bila ada ke(-) dlm kemampuan klien

utk melaksanakan sendiri.

S Calista Roy

Teori : adaptasi model (teori adaptation)

Pendapat : keperawatan berfokus pd indv. Shg sistim biopsikososial yg adaptif &

menekankan pd kemampuan seseorang utk mengatasi masalah (own coping abilities)

Perawat memfasilitasi klien dlm mengadakan adaptasix dlm menghadapi perub.

Page 13: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Kebutuhan dasarx.

H.E Peplau Teori : human relation (hub. Interpersonal prwat & klien)

Pendapat : hub. Prwat klien mell orientasi, identifikasi, ekspoitasi & resolusi.

Perwat memahami prinsip² hub. Antar manusia dlm mengatasi masalah² keperawatn.

Virginia Handerson Teori : tindakan mandiri

Pendapat : keperawatan m’rupakan tindakan mandiri perawat b’dasrkan pd ilmu & kiat

prwt & t’gantung pd kedokt.

Menekankan pada fs unik dlm keperawatn menuju ke arah kemandirian.

Imogene King

Teori : theory of goal attainment (teori pencapaian tujuan)

Pendapat : pencapaian 7an yg didasarkan pd hub. Antara prwt & klien sbg (process or

human interaction)

Perawat mengeksplorasi sarana prasarana utk mencapai 7an & menyepakati cara yg

digunakan.

Betty NewmanTeori : model of health (model sehat sakit)

Pendapat : keperawtn tdk utk menyembuhkan org sakit but membantu ssorang

menggunakan kemampuannya utk mencapai tingkat kesadaran akan sehat yg lebih

tinggi.

Jean Orlando Teori : disciplined profesional respon theory (teori komunitas yg

profesional)

Pendapat : kprwtan menggnakan teori komunikasi yg b’dsrkan pd hub. Terapeutik pd

hub. Perawat dan klien.

Hub terapeutik         hub. Yg menyenangkan yg ada hub. Dg penyembuhan scr

psikologis.

Abdellah Faye

Teori : problem solving (mampu mengatasi p’mslhan klien)

Page 14: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

Pendapat : kprawatan ditekankan kpd ilmu & kiat serta mempertahankan aspek

pengetahuan sikap keterampilan.

Johnson D.E

Teori : behavioral sistem model (sistem keseimbangan perilaku)

Pendapat : keperawatan b’7an utk mencapai keseimbangan / kestabilan yg terus

menerus di dlm sistem perilaku manusia.

Teori keperawatan By : Kelompok ganjil Pendahuluan Konsep : ide2 atau kesan2 yg

abstrak dr lingk. Yg di organisasi mell simbul2 yg nyata.Teori : sekelompok konsep2 yg

m’bntuk sebuah pola yg nyata.Keperawatan : bentuk pelayanan kesehatan, profesional

berdsarkan ilmu dan kiat keperawatan ditujukan pada individu, klg & masy. Yg sehat &

sakit mencakup semua proses kehidupan manusia.Florence Nightingale Teori : interaksi

klien dg lingk.Pendapat : upaya utama utk menjaga kesehatan adl mell pengelolaan

lingk. Yg benar.Dorothy E Orem Teori : keperawatan mandiri (self care)Pendapat :

keperawatan ditujukan utk t’capainya kemampuan klien mengasuh diri sendiri.Prawat

membantu klien utk mengasuh diri sendiri bila ada ke(-) dlm kemampuan klien utk

melaksanakan sendiri.S Calista RoyTeori : adaptasi model (teori adaptation)Pendapat :

keperawatan berfokus pd indv. Shg sistim biopsikososial yg adaptif & menekankan pd

kemampuan seseorang utk mengatasi masalah (own coping abilities)Perawat

memfasilitasi klien dlm mengadakan adaptasix dlm menghadapi perub. Kebutuhan

dasarx.H.E Peplau Teori : human relation (hub. Interpersonal prwat & klien)Pendapat :

hub. Prwat klien mell orientasi, identifikasi, ekspoitasi & resolusi.Perwat memahami

prinsip² hub. Antar manusia dlm mengatasi masalah² keperawatn.Virginia Handerson

Teori : tindakan mandiriPendapat : keperawatan m’rupakan tindakan mandiri perawat

b’dasrkan pd ilmu & kiat prwt & t’gantung pd kedokt.Menekankan pada fs unik dlm

keperawatn menuju ke arah kemandirian.Imogene KingTeori : theory of goal attainment

(teori pencapaian tujuan)Pendapat : pencapaian 7an yg didasarkan pd hub. Antara prwt

& klien sbg (process or human interaction)Perawat mengeksplorasi sarana prasarana utk

mencapai 7an & menyepakati cara yg digunakan.Betty NewmanTeori : model of health

(model sehat sakit)Pendapat : keperawtn tdk utk menyembuhkan org sakit but

membantu ssorang menggunakan kemampuannya utk mencapai tingkat kesadaran akan

Page 15: 38582106 Standar Pelayanan Ugd

sehat yg lebih tinggi.Jean Orlando Teori : disciplined profesional respon theory (teori

komunitas yg profesional)Pendapat : kprwtan menggnakan teori komunikasi yg b’dsrkan

pd hub. Terapeutik pd hub. Perawat dan klien.Hub terapeutik         hub. Yg

menyenangkan yg ada hub. Dg penyembuhan scr psikologis.Abdellah FayeTeori :

problem solving (mampu mengatasi p’mslhan klien)Pendapat : kprawatan ditekankan

kpd ilmu & kiat serta mempertahankan aspek pengetahuan sikap keterampilan.Johnson

D.ETeori : behavioral sistem model (sistem keseimbangan perilaku)Pendapat :

keperawatan b’7an utk mencapai keseimbangan / kestabilan yg terus menerus di dlm

sistem perilaku manusia.