36-67-1-SM

8
1 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010 ABSTRAK KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI SEKITAR KEGIATAN STOCKPILE BIJIH BESI CV.TRETES UTAMA DI KELURAHAN BASIRIH KECAMATAN BANJARMASIN BARAT KOTA BANJARMASIN Oleh : Bunda Halang Kerusakan atau gangguan lingkungan diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia baik langsung maupun tidak langsung sangat mempengaruhi kesetimbangan ekosistem sehingga terjadi penurunan kualitas lingkungan, antara lain terjadinya penurunan kualitas perairan. Salah satu kegiatan yang diduga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kualitas perairan adalah kegiatan operasi stockpile bijih besi CV.Tretes Utama. Indikator terjadinya penurunan kualitas perairan, antara lain adalah menurunnya kemelimpahan atau keanekaragaman plankton. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman plankton yang terdapat di sekitar kegiatan stockpile bijih besi oleh CV.Tretes Utama Metode penelitian yang digunakan adalah melakukan pengamatan langsung dengan sampel air pada dua titik pengamatan yang berbeda. Sampel air ini diamati di bawah mikroskop untuk menentukan jenis dan jumlah masing-masing spesies plankton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton tergolong rendah (keanekaragaman fitoplankton 1,216 1,312 dan keanekaragaman zooplankton 0,909 – 1,037) Kata kunci : Keanekaragaman, plankton, stockpile bijih besi

description

Saufi

Transcript of 36-67-1-SM

Page 1: 36-67-1-SM

1 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

ABSTRAK

KEANEKARAGAMAN PLANKTON DI SEKITAR KEGIATAN STOCKPILE BIJIH BESI CV.TRETES UTAMA DI KELURAHAN BASIRIH KECAMATAN BANJARMASIN BARAT KOTA BANJARMASIN Oleh : Bunda Halang

Kerusakan atau gangguan lingkungan diakibatkan oleh berbagai

aktivitas manusia baik langsung maupun tidak langsung sangat

mempengaruhi kesetimbangan ekosistem sehingga terjadi penurunan

kualitas lingkungan, antara lain terjadinya penurunan kualitas perairan. Salah

satu kegiatan yang diduga dapat menyebabkan terjadinya penurunan

kualitas perairan adalah kegiatan operasi stockpile bijih besi CV.Tretes

Utama. Indikator terjadinya penurunan kualitas perairan, antara lain adalah

menurunnya kemelimpahan atau keanekaragaman plankton.

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui

keanekaragaman plankton yang terdapat di sekitar kegiatan stockpile bijih

besi oleh CV.Tretes Utama Metode penelitian yang digunakan adalah

melakukan pengamatan langsung dengan sampel air pada dua titik

pengamatan yang berbeda. Sampel air ini diamati di bawah mikroskop untuk

menentukan jenis dan jumlah masing-masing spesies plankton. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa keanekaragaman plankton tergolong rendah

(keanekaragaman fitoplankton 1,216 – 1,312 dan keanekaragaman

zooplankton 0,909 – 1,037)

Kata kunci : Keanekaragaman, plankton, stockpile bijih besi

Page 2: 36-67-1-SM

2 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

PENDAHULUAN

Rawa adalah lingkungan perairan yang merupakan habitat air tawar

yang terbentuk dari aliran permukaan yang berasal dari hujan atau mata air

dan dikategorikan sebagai suatu ekosistem alami atau buatan (Nirarita et at,

1996). Komponen-komponen yang terdapat di rawa antara lain tanaman

hijau, planton (fitoplankton selaku produsen dan zooplankton), dan ikan

sebagai konsumen serta bakteri sebagai dekomposer. Kehidupan fauna dan

flora perairan memiliki pengaruh timbal balik terhadap kualitas air (Michael,

1994). Makhluk hidup tersebut dapat hidup dalam tipe habitat yang berbeda

tergantung respon dan adaptasinya terhadap kondisi dan sumber daya dalam

habitatnya sehingga menyebabkan makhluk hidup lebih beranekaragam

(Manurung. 1995).

Sastrawijaya (2000) mengemukakan bahwa, penurunan

keanekaragaman dapat dianggap sebagai suatu tanda adannya perubahan

kondisi lingkungan. Perubahan kondisi lingkungan dapat dilihat berdasarkan

organisme yang ditemukan pada daerah tersebut. Organisme yang

digunakan untuk menyelidiki kondisi lingkungan biasa disebut spesies

indikator atau organisme indikator populasi. Salah satunya adalah plankton

(fitoplankton dan zooplankton) yang dapat dijadikan indikator biologi untuk

pencemaran.

Mulai tahun 2007 di Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin

Selatan Kota Banjarmasin telah beroperasi stockpile bijih besi yang

diprakasai oleh CV.Tretes Utama. Kegiatan stockpile ini selain memberikan

pengaruh positif juga telah memberikan pengaruh negatif terhadap

lingkungan perairan yang ada di sekitarnya. Bila turun hujan, ada

kemungkinan material bijih besi yang ada di stockpile turut terbawa air hujan

sebagai run off menuju ke badan air atau rawa yang ada di sekitar

perusahaan tersebut. Rawa ini ini oleh masyarakat setempat terkadang

dijadikan sebagai sarana mencari ikan. Menurut pengamatan sesaat, secara

Page 3: 36-67-1-SM

3 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

fisik air sungai tersebut tidak normal lagi karena airnya telah berwarna

kekuningan.

Berdasarkan kenyataan ini kemudian muncul perkiraan bahwa

kemungkinan perairan atau sungai tersebut telah mengalami

ketidakseimbangan terutama kehidupan plankton, baik kehidupan fitoplankton

maupun zooplankton, yang ada di dalamnya. Karena termotivasi dengan

perkiraan tersebut sehingga penelitian ini dilakukan.

METODE PENELITIAN

1. Teknik Pengumpulan Data Data plankton dikumpulkan dengan melakukan pengamatan langsung

ke lapangan. Pengambilan sampel plankton tersebut dilakukan pada 2 (dua)

titik sampel dengan lokasi sampling yang berbeda, yaitu titik sampling

pertama berlokasi pada perairan sebelah barat lalut lokasi stockpile bijih besi

dan titik sampling kedua berlokasi di perairan sebelah timur laut lokasi

stockpile bijih besi. Pengambilan sampel plankton tersebut dilakukan dengan

mengambil sampel air menggunakan plankton net no.25.

Selanjutnya, sampel plankton ini diamati di bawah mikroskop untuk

menentukan jenis dan jumlah spesiesnya. Selain itu, beberapa parameter

fisika perairan yang ditempati mengambil sampel plankton tersebut diamati

secara langsung di lapangan dan beberapa parameter kimianya diperiksa di

laboratorium untuk mengetahui besaran konsentrasinya. 2. Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menghitung

keanekaragamannya dengan menggunakan rumus Shannon-Wiener

(Michael, 1994) :

H’ = - ∑(ni/N) ln (ni/N)

Page 4: 36-67-1-SM

4 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

H’ = Indeks diversitas ni = Jumlah individu masing-masing spesies N = Jumlah total semua spesies Tingkat pencemaran perairan dapat ditentukan berdasarkan nilai indeks

diversitas yang mengacu pada kriteria Lee, et al (1978), yaitu :

H’ > 2 = tidak H’ antara 1,6 - 2 = tercemar ringan H’ antara 1,0 – 1,5 = tercemar sedang H’ < 1 = tercemar berat HASIL PENELITIAN 1. Hasil Hasil penelitian ini diperlihatkan pada tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini Tabel 1. Hasil analisis laboratorium planton di perairan sekitar

stockpile bijih besi CV.Tretes Utama

No.

Parameter Lingkungan

H’ Keragaman pada titik

pengukuran

Rentan

g

Kriteria

KA-I KA-II 1. Fitoplankton <1 Sangat

buruk a. Spyrogyra sp 0,347 - 1,5-2,0 Sedang-Baik b. Binucleria tetrana 0,338 - 1,5-2,0 Sedang-Baik c. Oscillatoria

princeps 0,236 - 2,0-3,0 Baik-sangat

baik d. Mougentia vicinus 0,132 - e. Nitrohia sp 0,260 - Jumlah 1,312 f. Oedogonium sp - 0,358 g. Binucleria tetrana - 0,338 h. Nitrohia sp - 0,314 i. Mougentia vicinus - 0,207 Jumlah 1,216

2. Zooplankton a. Trinema enchelys 0,314 -

Page 5: 36-67-1-SM

5 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

Keterangan : KA-I = Titik pengamatan I dekat ruko sebelah barat laut proyek

KA-II = Titik pengamatan II dekat pemukiman sebelah timur laut lokasi proyek

Tabel 2. Hasil pemeriksaan kualitas air di sekitar kegiatan Stockpile Bijih Besi di Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin.

b. Spirulina sp 0,281 - c. Diptamus kenai 0,207 - d. Depnia pilex 0,236 - Jumlah 1,037 e. Diptamus kenai - 0,260 f. Dapnia pulex - 0,236 g. Euglena sp - 0,281 h. Enteroplea sp - 0,132 Jumlah 1,909

No. Parameter Satuan KA-1 KA-2 Kadar Maks.

Diperbolehkan1)

1. Suhu (C) 26,6 26,6 ± 3 suhu udara 2. Kekeruha

n (NTU) 30,07 19,57 25

3. Zat Padat Terlarut

(mg/l) 870,00 640,00 1.500

7. Konduktivitas

Ms 484,329 326,288 -

8. DO (mg/l) 6,8671 7,1514 6 9. pH (mg/l) 6,82 6,48 6.5 – 9 10.

Fe (mg/l) 1,7603 1,6010 1

15.

BOD (mg/l) 17,8318 10,2014 50***

16.

COD (mg/l) 44,5795 25,035 100***

Page 6: 36-67-1-SM

6 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

1) Berdasarkan PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/1990

Tgl 3 September 1990

** Berdasarkan SK Gubernur KalSel No. 28 Tahun 1994 (Baku Mutu Air Gol. B) *** Berdasarkan KEP-03/MENKLH/II/1991 Tgl 1 Februari 1991 (Baku Mutu Air Limbah Gol.II). **** Berdasarkan Baku Mutu Air sungai di DKI Jakarta Tahun 1988 (Baku Mutu Air Gol.A) KA-1 = Titik pengamatan I pada air rawa sebelah barat laut lokasi proyek KA-2 = Titik pengamatan II pada air rawa sebelah timur laut lokasi proyek

2. Pembahasan Hasil pemeriksaan air samping untuk plankton didapatkan bahwa

plankton yang ada perairan sekitar areal kegiatan Stockpile bijih besi di

Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin Provinsi

Kalimantan Selatan tersebut terdiri dari fitoplankton dan zooplankton.

Berdasarkan kriteria Carter dan Hill (1979), maka data pada tabel 1 tersebut

di atas menunjukkan bahwa indeks keanekaragaman (H’) fitoplankton pada

titik pengukuran I adalah 1,312 dan titik pengukuran II yaitu 1,216 tergolong

jelek atau buruk. Sedangkan indeks keanekaragaman zooplankton pada titik

pengukuran I sebesar 1,037 dan pada titik pengukuran II adalah 1,909.

Zooplankton pada titik pengukuran I tergolong kriteria jelek atau buruk,

sedangkan zooplankton pada titik pengukuran II tergolong kriteria sedang.

Berdasarkan indeks diversitas plankton yang ditemukan, maka dapat

dikatakan bahwa perairan di sekitar kegiatan stockpile bijih besi yang ada di

Kelurahan Basirih Kecamatan Banjarmasin Barat terindikasi tercemar. Hal ini

sejalan dengan apa yang dinyatakan Fachrul (2007) bahwa, plankton

(fitoplankton dan zooplankton) dapat digunakan sebagai indikator kualitas

lingkungan perairan. Tinggi rendahnya keanekaragaman jenis plankton dapat

Page 7: 36-67-1-SM

7 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

menggambarkan kondisi perairan, khususnya kondisi perairan yang ada di

sekitar kegiatan stockpile bijih besi CV.Tretes Utama.

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa kondisi perairan dapat

ditentukan oleh berbagai faktor seperti faktor fisika dan kimia. Faktor fisika

antara lain; suhu, kekeruhan, dan padatan tersuspensi. Faktor kimia meliputi;

derajat keasaman (pH). Oksigen terlarut (DO), BOD, COD dan Fe, dan lain

sebagainya.Salah satu parameter pencemar air yang diperkirakan

menyebabkan perairan di sekitar kegiatan stockpile bijih besi CV.Tretes

Utama tercemar adalah karena tingginya kadar Fe (besi) di dalam perairan.

Hasil penelitian diperoleh bahwa kadar Fe adalah sebesar 1,760 mg/l pada

titik pengukuran I dan 1,60 mg/l pada titik pengukuran II. Hasil pengukuran

perairan ini menggambarkan bahwa kadar Fe dalam perairan tersebut telah

menunjukkan hasil yang telah melampaui baku mutu yang dipersyaratkan

berdasarkan PERMENKES RI No.416/MENKES/PER/IX/1990. Kadar Fe yang tinggi ini diduga disebabkan karena adanya air larian

yang mengandung partikel-partikel bijih besi dari stockpile atau jalan yang

dilalui angkutan jatuh atau merember ke perairan di sekitar di areal

stockpile. Yang jelas, perlu diperhatikan bahwa Fe termasuk salah satu

logam berat yang mempunyai efek toksik terhadap organisme perairan,

termasuk manusia. Logam tersebut bersifat toksik pada plankton dan

ganggang perairan pada konsentrasi yang tinggi. Kematian plankton

disebabkan daya racun logam berat yang menghambat aktivitas enzim dalam

pembelahan sel plankton

KESIMPULAN Keanekaragaman plankton pada perairan di sekitar kegiatan stockpile

bijih besi CV.Tretes Utama yang terletak di Kelurahan Basirih Kecamatan

Banjarmasin Barat Kota Banjarmasin termasuk kategori atau kriteria rendah,

dimana indeks diversitasnya hanya berkisar 0,909 – 1,312. Oleh karena itu,

Page 8: 36-67-1-SM

8 Jurnal Wahana-Bio Volume IV Desember 2010

perairan ini termasuk kriteria tercemar sedang sampai kepada tercemar

berat.

DAFTAR PUSTAKA Fachrul, M.F. 2007. Metode Sampling Biologi. Bumi Aksara, Jakarta

Keith H.L..1991. Environmental Sampling and Analysis, A Practical Guide,

Lewis Publisher, United States of Amaerica

Manurung B. 1995. Dasar-Dasar Ekologi, FKIP, Medan

Michael P.1994. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium, UI Press, Jakarta

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta

Wardhana A.W.1995. Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Offset, Yogyakarta