30930861 Gambaran Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Alat Kontrasepsi Suntik...
Transcript of 30930861 Gambaran Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Dalam Memilih Alat Kontrasepsi Suntik...
Jangan buang WAKTU, TENAGA & BIAYA anda mencari KTI via OL….SOLUSI MENCARI KTI KEBIDANAN TERCEPAT DI INTERNET
LANGSUNG AJA Klik disini: http://kti-skripsi.com/
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengembangan manusia seutuhnya sebagai hakikat pembangunan nasional
dicapai dengan berhasilnya salah satu sektor yakni pembangunan kesehatan dan
juga dipengaruhi oleh terkendalinya pertumbuhan penduduk. Sebagai generasi
penerus yang akan melanjutkan pembangunan bangsa menuju masyarakat
sejahtera, adil dan makmur, proses pertumbuhan penduduk harus dipantau dan
dikendalikan salah satunya dengan pengadaan program Keluarga Berencana (KB).
Program KB nasional bertujuan ganda yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan
ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera melalui
pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan penduduk. Dalam upaya
menjunjung keberhasilan Program KB Nasional yaitu tercapainya kondisi
pertumbuhan penduduk seimbang.
Gerakan KB tahap kedua sekarang ini sedang berusaha meningkatkan
mutu para pelaksana, pengelola dan peserta KB disemua lini lapangan di pedesaan
baik di kota maupun di desa. Begitu juga dengan para akseptor KB diharapkan
memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat kontrasepsi yang digunakannya
(Hartanto, 2002). Tujuan Gerakan KB Nasional ialah mewujudkan keluarga kecil
bahagia sejahtera yang menjadi dasar bagi terwujudnya masyarakat yang sejahtera
melalaui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk Indonesia. Sasaran
gerakan KB Nasional ialah :
1
1. Pasangan Usia Subur dengan prioritas PUS muda dengan paritas rendah
2. Generasi muda
3. Pelaksana dan pengelola KB
4. Sasaran wilayah
(Manuaba, 1998)
Dalam hal pelayanan kontrasepsi dalam Pelita V ini diambil kebijaksanaan
sebagai berikut :
1. Perluasan jangkauan pelayanan kontrasepsi
2. Pembinaan mutu pelayanan kontrasepsi dan pengayoman medis
3. Perkembangan pelayanan kontrasepsi mandiri oleh masyarakat agar sesuai
dengan standar pelayanan baku
4. Menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam mendapatkan pelayanan
kontrasepsi maupun dalam mengelola pelayanan kontrasepsi.
(Winkjosastro, 1999)
menurut Hanafi Hartanto (2002) metode kontrasepsi yang ada antara lain :
metode sederhana, kondom, pil, suntik, implant,metode operatif wanita
(MOW),metode operatif pria (MOP), dan intra uterin device (IUD).
Kontrasepsi suntikan yang baru merupakan senyawa ester berasal dari NET
atau Levanolgestrol, antara lain :
1. DMPA (Depot Medroxyprogesterone asetat) = depo provera
Dosisnya 150 mg diberikan sekali setiap 3 bulan
2. NET-EN (Norethindrone enanthate) = Noristerat
2
Diberikan dalam dosis 200 mg sekali setiap 8 minggu atau sekali setiap 8
minggu untuk 6 bulan pertama kemudian selanjutnya sekali setiap 12
minggu.
3. Kontrasepsi Suntikan Setiap 1 bulan / Cycloprovera/Cyclofem
Kontrasepsi ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan kontrasepsi
suntikan yang biasa yaitu :
a. Menimbulkan perdarahan teratur setiap bulan
b. Kurang menimbulkan perdarahan –bercak atau perdarahan ireguler
lainnya.
c. Kurang menimbulkan amenore
d. Efek samping lebih cepat menghilang setelah suntikan dihentikan.
Kontrasepsi ini juga memiliki kerugian, antara lain :
a. Penyuntikan lebih sering
b. Biaya keseluruhan lebih tinggi
c. Kemungkinan efek samping karena estrogennya
Data propinsi lampung sampai dengan bulan Desember 2003 Pasangan Usia
Subur (PUS) yang berhasil dibina menjadi peserta KB aktif sebanyak 937.841
(70,79%) dari total PUS sebanyak 1.324.747. Alat kontrasepsi yang digunakan
dipropinsi Lampung adalah : obat Vaginal 53 (0,01%), kondom 2673
(0,29%),pil 337.816 (36,02%), suntikan 320.359 (34,16%), implant 124.834
(13,31%), MOW 14.528 (1,55%), MOP 12.380 (1,32%), IUD 125.198
(13,35%).
3
Sedangkan untuk tingkat kabupaten Lampung Tengah PUS yang berhasil
dibina menjadi peserta KB aktif sebanyak 149.727. Alat kontrasepsi yang
digunakan di kabupaten Lampung Tengah adalah obat Vaginal 28 (0,02%),
kondom 473 (0,32%), pil 49.222 (32,87%) suntikan 46.616 (31,13%), implant
17.551 (11,72%), MOW 2437 (1,63%), MOP 2856 (1,91%), IUD 30.544
(20,40%)
Kemudian untuk tingkat kecamatan Rumbia PUS yang berhasil dibina
menjadi peserta KB aktif sebanyak 6765. Alat kontrasepsi yang digunakan
adalah obat vaginal 0 (0%), kondom 0 (%), pil 2571 (38,0%), suntik 728
(10,76%), implant 851 (12,57 %), MOW 251 (3,71%), MOP 90 (1,33%), IUD
2274 (33, 61%).
Kemudian untuk tingkat desa Rukti Basuki PUS yang berhasil dibina menjadi
peserta KB aktif sebanyak 827. Alat kontrasepsi yang digunakan adalah obat
vaginal 0 (0%), kondom 0 (0%), pil 250 (30,23%), suntik 252 (30,47%),
implant 75 (9,06%), MOW 25 (3,03%), MOP 10 (1,21%), IUD 215 (25,99%).
Dari data-data diatas terlihat bahwa kontrasepsi suntik untuk propinsi
Lampung mandapat urutan kedua (34,16%), kabupaten Lampung Tengah
mendapat urutan kedua (31,13%), Kecamatan Rumbia mendapat urutan
keempat (10,76%) dan desa Rukti Basuki mendapat urutan pertama (30,47%).
Berdasarkan pra survey di BKBN dan di Puskesmas Rumbia, penulis
mendapatkan data tentang KB Tahun 2003.
4
Tabel 1. Data KB di Kecamatan Rumbia Tahun 2003
Pasangan Usia Subur
Jumlah PUS
Jumlah PUS Mnrt Umur Istri
Jumlah Peserta KBJumlah PUS Bukan
Peserta KB
Menurut Jalur Pelayanan Hamil Tidak Hamil
<20 th
20-29 th
> 30 th
Pemerin-tah
(Puskes-mas)
Swasta JumlahIngin Anak
Tidak Ingin Anak
9687 196 3814 5677 4043 2720 6763 204 821 1899
Sumber : BKKBN Kecamatan Rumbia,tahun 2003
Tabel 2. Data Pembinaan Kesertaan BerKB Berdasarkan Jenis KB di Kecamatan Rumbia Tahun 2004
No Jenis KB Jumlah %
1 IUD 2.274 33,61%2 MOP 90 1,33%3 MOW 251 3,71%4 Implant 851 12,57%5 Suntik 728 10,76%6 Pil 2.571 38%7 Kondom - -8 Obat Vaginal - -
Jumlah 6765 100%Sumber : BKKBN Kecamatan Rumbia bulan Maret 2004.
Tabel 3. Data Akseptor KB Suntik berdasarkan jenis obat
No Jenis Obat Jumlah %
1 Cyclofem - -2 Noristerat - -3 Depo Provera 48 100
Jumlah 48 100%Sumber : BKKBN Desa Rukti Basuki Kecamatan Rumbia bulan Maret
2004.
5
Dari data-data diatas dapat dilihat bahwa alat kontrasepsi suntikan.
Mendapat urutan keempat dengan jumlah 728 (10,76%). Dan berdasarkan jenis
obat yang dipakai Depoprovera mendapat urutan pertama dengan jumlah 48 (100
%). Jika dilihat dari keuntungan dari ketiga jenis obat kontrasepsi suntikan
ternyata Cyclofem yang paling efektif. Namun di Desa Rukti Basuki Kecamatan
Rumbia akseptor lebih banyak menggunakan depoprovera.
Berdasarkan fenomena di atas penulis ingin mengetahui faktor – faktor
yang mempengaruhi ibu dalam pemilihan alat kontrasepsi suntikan depoprovera
yang digunakan akseptor KB di Desa Rukti Basuki Puskesmas Kecamatan
Rumbia Lampung Tengah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah : bagaimana gambaran faktor – faktor yang
mempengaruhi ibu dalam memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera di Desa
Rukti Basuki Puskesmas Rumbia Lampung Tengah ?
C. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun yang menjadi ruang lingkup dari penelitian tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi ibu dalam memilih alat kontrasepsi ini adalah :
1. Sifat Penelitian
Sifat dari penelitian yang akan dilakukan adalah deskriptif.
6
2. Subjek Penelitian
Ibu – ibu akseptor KB Suntik depoprovera di Desa Rukti Basuki Puskesmas
Rumbia Lampung Tengah bulan April 2004
3. Objek Penelitian
Faktor – faktor yang mempengaruhi ibu dalam memilih alat kontrasepsi
Suntik depoprovera.
4. Lokasi Penelitian dilaksanakan di desa Rukti Basuki wilayah kerja Puskesmas
Rumbia Lampung Tengah
5. Waktu Penelitian
Tanggal 5 Mei – 6 Juni 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Diperolehnya gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi ibu dalam
memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera di Desa Rukti Basuki wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Rumbia Kabupaten Lampung Tengah
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran tentang faktor tingkat pendidikan suami dalam
mempengaruhi ibu memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
b. Diperolehnya gambaran tentang faktor pekerjaan suami dalam
mempengaruhi ibu memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
7
c. Diperolehnya gambaran tentang pendidikan ibu dalam mempengaruhi ibu
memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
d. Diperolehnya gambaran tentang faktor pekerjaan ibu dalam mempengaruhi
ibu memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
e. Diperolehnya gambaran tentang faktor usia ibu dalam mempengaruhi ibu
memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
f. Diperolehnya gambaran tentang faktor jumlah anak dalam mempengaruhi
ibu memilih alat kontrasepsi suntik depoprovera
E. Manfaat Penelitian
Dengan diperolehnya gambaran faktor – faktor yang mempengaruhi,
diharapkan mampu memberikan informasi yang berguna dan dapat dimanfaatkan
oleh :
1. Petugas KB dan petugas kesehatan dalam upaya evaluasi dan pengembangan
program serta meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.
2. Bagi penulis, penelitian ini sangat bermanfaat untuk menambah pengalaman
dalam melakukan penelitian serta sebagai bahan untuk penerapan ilmu yang
telah penulis dapatkan di bangku kuliah.
3. Bagi instansi pendidikan, untuk dapat dijadikan acuan (referensi) bagi
penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan faktor – faktor yang
mempengaruhi ibu dalam memilih alat kontrasepsi.
8