30-78-1-SM

9
ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi 171 Implementasi Swap Transmisi Ml-E Ke Ml-Tn dan Analisa Performa Jaringan Transmisi Pada Jaringan Ericsson Site Gelora Senayan Gelora Sudirman Rafida, Fahraini Bachruddin, Beny Nugraha Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650 E-mail: [email protected] Abstrak -- Swap adalah suatu aktivitas dimana perangkat jaringan telekomunikasi digantikan dengan perangkat yang baru dari vendor yang berbeda ataupun perangkat dari ven-dor yang sama tetapi dengan kemampuan perangkat yang lebih baik. Paper ini akan membahas mengenai swap perangkat jaringan transmisi sebuah operator telekomu-nikasi dan menganalisa kinerja jaringan tersebut setelah dilakukan swap. Kinerja jaringan sebelum dan setelah swap akan dibandingkan dengan membandingkan parameter-parameter seperti efisiensi, ekspansi kapasitas dan ke-cepatan data, nilai investasi jaringan, dan kualitas jaringan. Hasil pengukuran diperoleh dengan menggunakan BER Test, pengukuran kecepatan upload dan download HSDPA, dan juga aplikasi monitoring performansi yang ada pada perangkat tersebut. Adapun hasil yang diharapkan dari paper ini adalah mampu memberikan informasi bagaimana ethernet dapat memberikan perbedaan yang sangat sig-nifikan terhadap kualitas layanan telekomunikasi, dan juga membuktikan bahwa penggunaan jaringan transmisi baru menggunakan ML-TN akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi vendor telekomunikasi. Kata Kunci:Swap, jaringan, transmisi, ethernet, performansi Abstrak -- Swap adalah suatu aktivitas dimana perangkat jaringan telekomunikasi digantikan dengan perangkat yang baru dari vendor yang berbeda ataupun perangkat dari ven-dor yang sama tetapi dengan kemampuan perangkat yang lebih baik. Paper ini akan membahas mengenai swap perangkat jaringan transmisi sebuah operator telekomu-nikasi dan menganalisa kinerja jaringan tersebut setelah dilakukan swap. Kinerja jaringan sebelum dan setelah swap akan dibandingkan dengan membandingkan parameter-parameter seperti efisiensi, ekspansi kapasitas dan ke-cepatan data, nilai investasi jaringan, dan kualitas jaringan. Hasil pengukuran diperoleh dengan menggunakan BER Test, pengukuran kecepatan upload dan download HSDPA, dan juga aplikasi monitoring performansi yang ada pada perangkat tersebut. Adapun hasil yang diharapkan dari paper ini adalah mampu memberikan informasi bagaimana ethernet dapat memberikan perbedaan yang sangat sig-nifikan terhadap kualitas layanan telekomunikasi, dan juga membuktikan bahwa penggunaan jaringan transmisi baru menggunakan ML-TN akan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi vendor telekomunikasi. Kata Kunci:Swap, jaringan, transmisi, ethernet, performansi 1. PENDAHULUAN Dengan berkembangnya teknologi telekomunikasi dan bertambahnya jumlah pengguna mobile telephony (telepon bergerak) yang menggunakan lebih banyak trafik data daripada trafik voice, maka kanal jaringan transmisi untuk melayani pengguna-pengguna tersebut akan semakin terbatas dan padat. Untuk mengatasi masalah ini, PT. XL Axiata melakukan swap jaringan transmisi dari perangkat yang lama yaitu MiniLink-E ke perangkat yang baru yaitu MiniLink-TN. Perangkat baru ini kompatibel dengan teknologi BTS terbaru yang berbasis IP Ethernet. Dengan penggunaan MiniLink-TN, operator maupun pelanggan dapat menikmati berba-gai keuntungan seperti meningkatnya kualitas, efisiensi dan kapasitas kanal. Dalam paper ini akan dijelaskan bagaimana swap perangkat tersebut dapat meningkatkan kinerja jaringan. Analisis yang akan dilakukan dibatasi pada analisa kinerja jaringan transmisi Ericsson pada satu hop site XL-Axiata, yaitu site Gelora Senayan - Gelora Sudirman. Hasil dari paper ini akan menunjukkan perbandingan antara performa keadaan jaringan sebelum dan sesudah swap, mengetahui teknik perhitungan dalam melakukan pengukuran Bit Error Rate (BER) setelah proses swap perangkat MiniLink-E ke

description

telekomunikasi

Transcript of 30-78-1-SM

ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi171 Implementasi Swap Transmisi Ml-E Ke Ml-Tn dan Analisa Performa Jaringan Transmisi Pada Jaringan Ericsson Site Gelora Senayan Gelora Sudirman Rafida, Fahraini Bachruddin, Beny Nugraha Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta 11650 E-mail: beny.nugraha@gmail.comAbstrak--Swapadalahsuatuaktivitasdimanaperangkatjaringantelekomunikasidigantikan denganperangkatyangbarudarivendoryangberbedaataupunperangkatdariven-doryang sama tetapi dengan kemampuan perangkat yang lebih baik. Paper ini akan membahas mengenai swapperangkatjaringantransmisisebuahoperatortelekomu-nikasidanmenganalisakinerja jaringantersebutsetelahdilakukanswap.Kinerjajaringansebelumdansetelahswapakan dibandingkan dengan membandingkan parameter-parameter seperti efisiensi, ekspansi kapasitas danke-cepatandata,nilaiinvestasijaringan,dankualitasjaringan.Hasilpengukurandiperoleh dengan menggunakan BER Test, pengukuran kecepatan upload dan download HSDPA, dan juga aplikasimonitoringperformansiyangadapadaperangkattersebut.Adapunhasilyang diharapkandaripaperiniadalahmampumemberikaninformasibagaimanaethernetdapat memberikanperbedaanyangsangatsig-nifikanterhadapkualitaslayanantelekomunikasi,dan jugamembuktikanbahwapenggunaanjaringantransmisibarumenggunakanML-TNakan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi vendor telekomunikasi. Kata Kunci:Swap, jaringan, transmisi, ethernet, performansi Abstrak--Swapadalahsuatuaktivitasdimanaperangkatjaringantelekomunikasidigantikan denganperangkatyangbarudarivendoryangberbedaataupunperangkatdariven-doryang sama tetapi dengan kemampuan perangkat yang lebih baik. Paper ini akan membahas mengenai swapperangkatjaringantransmisisebuahoperatortelekomu-nikasidanmenganalisakinerja jaringantersebutsetelahdilakukanswap.Kinerjajaringansebelumdansetelahswapakan dibandingkan dengan membandingkan parameter-parameter seperti efisiensi, ekspansi kapasitas danke-cepatandata,nilaiinvestasijaringan,dankualitasjaringan.Hasilpengukurandiperoleh dengan menggunakan BER Test, pengukuran kecepatan upload dan download HSDPA, dan juga aplikasimonitoringperformansiyangadapadaperangkattersebut.Adapunhasilyang diharapkandaripaperiniadalahmampumemberikaninformasibagaimanaethernetdapat memberikanperbedaanyangsangatsig-nifikanterhadapkualitaslayanantelekomunikasi,dan jugamembuktikanbahwapenggunaanjaringantransmisibarumenggunakanML-TNakan memberikan keuntungan yang sangat besar bagi vendor telekomunikasi. Kata Kunci:Swap, jaringan, transmisi, ethernet, performansi 1. PENDAHULUAN Denganberkembangnyateknologi telekomunikasidanbertambahnyajumlah penggunamobiletelephony(teleponbergerak) yangmenggunakanlebihbanyaktrafikdata daripadatrafikvoice,makakanaljaringan transmisiuntukmelayanipengguna-pengguna tersebutakansemakinterbatasdanpadat. Untukmengatasimasalahini,PT.XLAxiata melakukanswapjaringantransmisidari perangkatyanglamayaituMiniLink-Eke perangkatyangbaruyaituMiniLink-TN. Perangkat baru ini kompatibel dengan teknologi BTS terbaru yang berbasis IP Ethernet. Dengan penggunaanMiniLink-TN,operatormaupun pelanggandapatmenikmatiberba-gai keuntungansepertimeningkatnyakualitas, efisiensi dan kapasitas kanal.Dalampaperiniakandijelaskan bagaimanaswapperangkattersebutdapat meningkatkankinerjajaringan.Analisisyang akandilakukandibatasipadaanalisakinerja jaringantransmisiEricssonpadasatuhopsite XL-Axiata,yaitusiteGeloraSenayan-Gelora Sudirman.Hasildaripaperiniakan menunjukkanperbandinganantaraperforma keadaanjaringansebelumdansesudahswap, mengetahuiteknikperhitungandalam melakukanpengukuranBitErrorRate(BER) setelahprosesswapperangkatMiniLink-Eke SINERGI Vol. 18, No. 3, Oktober 2014 172Rafida, Implementasi Swap Transmisi MiniLink-TN,sertamengetahuicara meningkatkankinerjajaringanguna menghasilkanlinktransmisiyangoptimal. Bagian-bagianselanjutnyadaripaperiniakan menjelaskansebagaiberikut:bagian2 menjelaskanlandasanteoriyangdigunakan, bagian3menjelaskanimplementasiswap, bagian4menjelaskanpengukurandananalisa kinerjajaringan,danbagian5akan memberikan kesimpulan dari paper ini. 2.LANDASAN TEORI2.1.Bit Error RateBitErrorRate(BER)adalah perbandinganbityangsalah(error)terhadap keseluruhanbityangdikirimdalamsuatu sistemtransmisidigital.BERmerupakan parameterpent-ingdalam menilaisuatusistem yangmengirimkandatadig-italdarisatulokasi kelokasilain.BERdapatdiaplikasikanpada sistem,meliputisistemdataradiolink,serat optik,eth-ernet,atausistemlainnyayang mentransmisikan data melalui jaringan di mana noise,interferensi,danjitterdapatmenye-babkan degradasi (pelemahan) sinyal digital. Gambar. 1. Persamaan 2.1 Gambar. 2. Persamaan 2.2 Gambar. 3. Persamaan 2.3 dan 2.4 BackgroundBlockErrorRatioadalah RasioBBEterhadaptotalblokyangtersedia selamaintervalwaktupengukuranyangtetap. Jumlahtotalbloktidaktermasuksemuablok padaSES.NilaiBBERdapatdihitungdengan menggunakan SESR (Severely Errored Second Ratio)bersamadenganOut-ageProbability (PtR)yangditentukandenganmenggunakan nilaiBERyangnilainyasamadenganBER Residual(RBER)(biasanyaberkisarantara10-10 sampai 10-13 untuk bit rate dari 2 sampai 155 Mbps).Persamaan-persamaanyangakan dipakaiuntukprosesperhitungandananalisa adalah sebagai berikut: 1=10sampai30,nilairata-ratadarierrorper burstsuntukBERdalamkisarandari1x10-3 sampai BERSES.2=1sampai10,nilairata-ratadarierrorper burtsuntukBERdalamkisarandariBERSES sampai RBER.3= 1, nilai darierrorper burst untuk BERyang lebihrendahdariRBER.NB=Banyaknyabit per block.BerdasarkannilaiBERSESpadaTabel 2.1,makanilaiPtSESdapatditentukandengan persamaan2.5.SelanjutnyanilaiSESdapat ditentukandenganpersamaan2.6dannilai SESRditentukandenganpersamaan2.7. ErroredSecondRatioadalahrasionilaiES terhadaptotalwaktuyangtersediaselama intervalpengukuranyangtetap.NilaiESR dapat dihitung berdasarkan persamaan 2.8 dan 2.9. Gambar. 4. Tabel 2.1 Gambar. 5. Persamaan 2.5 Gambar. 6. Persamaan 2.6 Gambar. 7. Persamaan 2.7 Gambar. 8. Persamaan 2.8 dan 2.9 ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi173 Pengujian BER digunakan untuk menguji sistemyangmen-transmisikandatadigitaldari satulokasikelokasilain.Hasilnya,pengujian BER ini dapat menunjukkan bagaimana kualitas jaringandankemampuansistemuntuk mengako-modirkarakteristikjaringan.BitError Rate,seringdikaitkandenganjaringan komunikasiradio,namunBERdanpengu-jian BERinijugaberlakuuntuksistemlainseperti jaringanseratoptik,ethernet,ataujaringan dimanasinyaldigitaldi-transmisikan.Tidak sepertibentukpengukuranlainnya,BER mengukur penuh kinerja dari awal sampai akhir darisuatusistemtermasukpemancar, penerima dan medium diantara keduanya. BER yang didapat merupakan gambaran dari kinerja sistemjaringansecaraaktual,bukanhanya pengujian bagian-bagian komponen.PengujianBERmemberikanindikasi yangterukurdanbergunabagikinerjasistem yangterkaitlangsungdengankinerja operasional.JikaBERterlalutinggi,maka kinerja sistem akan menurun. Jika masih dalam batasyangdiperbolehkanmakasistemakan beroperasi dengan baik. 2.2. Multiplexing PDH dan SDH PlesiochronousDigitalHierarchy(PDH) berasaldarikataplesioyangartinyahampir danchronousyaituwaktu.Pengertiantersebut sesuaidenganprosesmultiplexingPDHyang prosespengkaliannyatidakbenar-benartepat (sinkron)untuksetiaptributary-nya.Memang padamultiplexingPDHtidakterdapatbitrate maksimumuntuksetiaptributary-nya(Jaringan SDH, 2014). SedangkanmultiplexingSDH dikembangkan agar kompatibel dengan seluruh perangkatyangdibuatolehvendordiseluruh dunia.TidaksepertiperangkatPDHyang memilikiperbedaanbitrateantaraEropa,Asia danAmerika,perangkatSDHdapatdigunakan baiksumberdatamemilikibitrate1,544Mbps atau 2,048 Mbps (PDH, 2014). 2.3. Ethernet Over PDH dan Ethernet Over SDH EthernetoverPDHadalahsebuah metodeuntuk membawatrafikethernetmelalui saluran jaringan PDH seperti E1/T1 atau E3/T3. Teknologi ini digunakan para penyedia layanan yanginginmenambahkanlayananEthernet Carrierpadainfrastrukturyangsudahada sekarang.Sebagaicontoh,ethernetoverPDH dapatdigunakanolehoperatoryangingin memanfaatkanjaringanPDHmerekadalam memenuhipermintaanpasardenganbiaya rendah, kapasitas bandwidth yang lebih tinggi. SedangkanEthernetoverSDH(EoS atauEoSDH)adalahmetodeyang memungkinkantrafikethernetdikirimkan melaluijaringandigitalhirarkisinkrondengan carayangefisiendanfleksibel.Ethernetframe yang akan dikirim melalui link SDH sebelumnya dilewatkanpadablokenkap-sulasi,biasanya GenericFramingProcedure(GFP)agardata daripaketethernetyangasinkrondapat disinkronisasi.Alirandatasinkronyangsudah ter-enkapsulasikemudiandilewatkanmelalui blokpemetaanyangbiasanyamenggu-nakan rangkaianvirtual(VCAT)untukrutealiransatu bit SDH atau lebih. Setelah melintasi jalur SDH trafikdiprosesdalammodesebaliknya,yaitu trafik dilewatkan ke rangkaian pengolahan jalur virtualuntukmenciptakanaliranbitasliyang sinkron,diikutidengandekapsulasiuntuk mengkon-versidatasinkrontersebutuntuk kemudianditeruskankeasynchronousframe ethernet. 3. IMPLEMENTASI SWAP3.1.Jaringan Transmisi Sebelum SwapPadaawalnya,perangkatyang digunakanpadajaringantransmisiEricssondi Indonesia adalah MiniLink-E (ML-E). MiniLink-E adalahperangkattransmisiyangdikem-bangkanolehEricssonuntukmentransmisikan gelombangmikropoint-to-pointdengan kapasitasmedium.MiniLink-Emenyediakan jaringantransmisiradiodari2-17x2(34+2) Mbit/s, beroperasi antara frekuensi 7-38 Ghz. MiniLink-Eterdiridariduabagianutama,yaitu IndoorUnitdanOutdoorUnitseperti ditunjukkan pada Gambar 9. Gambar. 9. Konfigurasi MiniLink-E Adabeberapakendalayangmuncul dengandigunakannyaMLEpadajaringan transmisi Ericsson, diantaranya: 1.Terlalubanyakkoneksifisik.Sepertiyang sudah di-jelaskan sebelumnya, bahwa traffic routingpadaML-Eadalahberupacross-SINERGI Vol. 18, No. 3, Oktober 2014 174Rafida, Implementasi Swap Transmisi connectfisik.Kendalamulaimunculsaat site induk mengakomodasi lebihdari16E1, bisadibayangkancross-connectfisikyang dibu-tuhkan.Selainpemborosantempat, jugakemungkinanbesardapatterjadi kesalahankoneksikarenapelabelanyang tidak seragam. 2.Throughputdatadansistemmonitoring yangterbatas.Throughputdataterbatas karenaML-Ehanyamenye-diakaninterface ethernetsampai100BASE-TX.Haltersebut sudah tidak sesuai dengan kebutuhan akses datayangsemakinbesarsekarangini. Sistemmoni-toringpadaML-Ejuga mempunyaikelemahan,yaituhanyadapat memonitorsiteyangmasihdalamsatu jaringan HUT saja.3.Teknik modulasiyang tidak fleksibel. Teknik modulasiyangdapatdiakomodirML-E hanyaCQPSKdan16-QAM.Kendala munculpadasaatmusimhujanuntuksite denganmodulasiordetinggi.Padasaat cuacabu-rukseharusnyadigunakan modulasiorderendahuntukmeningkatkan ketahananjaringan,tetapikarenateknik modulasiyangdigunakansebelumnyaorde tinggidantidakbisaberubahsecara otomatismakaseringterjadiintermittent atau error pada jaringan.Untukmengatasimasalah-masalah tersebut,digunakanlahMLTNsebagai penggantiML-E.ML-TNadalahversiter-baru dariMiniLinkdimanasistemkerjanyalebih ringkas, terukur dan lebih cost effective. Sistem ini menyediakan traffic routing yang terintegrasi, multiplexingPDHdanSDH,transportethernet danjugamekanismeproteksipadajaringan transmisi.Softwaretrafficroutingyangbisa dikon-figurasi meminimalisir penggunaan kabel, meningkatkankualitasjaringandan memfasilitasi sistem kontrol jarak jauh.Berdasarkanpenjabarandasardiatas, dapatdikelompokkanparameter-parameter yangmengindikasikanswapdariML-EkeML-TN sangat penting, yaitu: 1.Efisiensi2.Ekspansi kapasitas dan kecepatan data3.Nilai investasi jaringan4.Kualitas jaringan 3.2.Jaringan Transmisi Setelah SwapSampelstudikasusuntukpenelitianini adalahsiteGeloraSenayanGeloraSudirman yangterletakdiJakartaSelatan.Prosesswap site Gelora Senayan Gelora Sudirman dari ML-EkeML-TNdilakukanpadatanggal11Maret 2014 dini hari. Prosedur swap dari ML-E ke ML-TN dilakukan bersamaan pada kedua site, yang secaragarisbesardapatditunjukkanpada diagramalurpadaGambar10.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1.Langkahpertamaadalahtahappersiapan, yaituberko-ordinasidenganpihakoperator (dalam hal ini XL-Axiata) mengenai material, datacross-connectexist-ing,datatraffic routingbaru,PQR,IPAddressMLTNdan segalakebutuhanlainsebagaipersiapan swap. Begitu pula keadaan di lapangan, tim implementasiharussudahdalamkeadaan siapdenganperangkatbaru(ML-TN)yang sudahterinstaldenganbaikna-munbelum diaktivasi.2.Timtersebutmengambildatadancapture performansidariML-Esebelumswapdan memastikandarikeduasisibahwa kelengkapandatabaseuntukdokumentasi maupun secara hardware sudah siap, maka prosesim-plementasiswapsudahdapat dilakukan.3.Setelahkeduasisisiap,makaprosesswap dapatdim-ulaidenganmematikanMCB (MainCircuitBreaker)dayauntukML-E yangakandi-swap,memindahkankabel jumper coaxial dari ML-E ke ML-TN. Secara bersamaan, cross-connect drop E1 dari ML-TNkepo-sisiDDFexistinguntuk menggantikan drop E1 dari ML-E yang akan di-swap.Prosesiniharusdilakukan serempak dengan tim instalasi Outdoor Unit dike-duasisiuntukmemindahkankabel coaxialyangter-pasangpadaantenaML-E keantenaML-TNdanharusmemastikan bahwa posisi antena di kedua sisinya dalam keadaan LOS (Line Of Sight). Semakin baik persiapan sebelum swap ML-E, maka durasi downtimeuntukpengerjaanswapiniakan semakin pendek.4.MelakukanaktivasiML-TNdengan mengkonfigurasiparameter-parameterML-TNsepertiradioidentity,frekuensi, kapasitasdanpoweroutput.Selanjut-nya, melakukan capture level interferensi (Tx Off) untukmemastikanbahwafrekuensiyang digunakan tidak mengalami interferensi (jika terjadi,segeradi-gantidenganfrekuensi yangbaru).Untukmengak-tivasiE1pada sitetersebut,makatahapselanjutnya adalahmengkonfigurasicross-connect software pada perangkat ML-TN.5.Jikaeksekusiswapberhasil,tahap penyelesaianadalahtahapuntuk memastikanML-TNyangbarudapat diremoteolehintegratordenganlangkah-langkahseba-gaiberikut:Pertama, mengkonfigurasiIPAddressdanStatic RoutingpadaML-TNyangbiasanyasudah ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi175 di-tentukanolehoperator.Selanjutnya, melakukanpen-gaturanethernettraffic (PDH-IME,RLIME,Switch,VLAN)untuk menyokong3GNode-Bethernettraf-fic. Terakhir,mengunggahLRF(License RequestFile)agarsemuafituryangada pada ML-TN dapat digu-nakan. 6.Jaringantransmisibaruakandibiarkan stand-byse-lamakuranglebih3hariuntuk melihatkestabilanjaringannya,setelahitu dilakukanpengukuranperfor-mansi menggunakanBERTest.Secarasingkat, prosespengukuranBERdapatdijelaskan sebagaiberikut:Langkahpertama,loop salahsatuE1disitefar-endyangnantinya akandigunakansebagaiE1BERTest. Setelahitu,membuatcrossconnectdummy pada soft-ware ML-TN sesuai dengan posisi crossconnectE1yangsudahdi-looptadi untukmengaktifkanE1BERTesttersebut. Setelah E1 sudah tersedia dan lurus an-tara sitenear-enddanfar-end,selanjutnyaalat BERTestdapatdipasangdisisinear-end sesuaidenganposisiE1BERTestdan dilakukanpengukuranse-lama24jam. Memastikanbahwakabelkoneksiuntuk crossconnectE1BERTesttersebut direkatkankerakmodulML-TNagartidak bergerakataubergeserse-lama24jam pengukuran.Salahsatuindikatorbahwa pengukuranberhasiladalahtampilanlayar BERTestyangberwarnahijau.Halini menunjukkanbahwase-lama24jam pengukurantidakadaerroryangmuncul. Layarakanberubahwarnamenjadikuning jikaadaerrorminoryangmuncul,dan berwarna merah jika ada error major. 4.PENGUKURANDANANALISA KINERJAPengukurandananalisakinerjajaringan transmisi dilakukan satu minggu setelah proses swapselesai,berdasarkanparameter-parametersepertiefisiensi,ekspansikapasitas dankecepatandata,nilaiinvestasijaringan, dan kualitas jaringan.Peralatandanaplikasiyangdibutuhkan dalampenelitianinimeliputibeberapahal berikut: Anritsu BER Test, Capture HSDPA dan FTPTotalCommander.Prosespengukuran danpengambilandatadilakukanduakaliyaitu sebelumdansetelahdilakukanswap.Data sebelumswapdiambilpadatanggal11Maret 2014meliputicaptureperformansidandata lainnyapadajaringanML-E,capture pengukuranHSDPAmenggunakanFTPTotal Commander. Gambar. 10. Diagram Alur Implementasi Swap

Sedangkansetelahswap,datayang diambilmeliputicaptureperformansipada jaringanML-TN,capturepengukuranHSDPA dan juga pengukuran Bit Error Rate (BER) yang dilakukansatuminggusetelahprosesswap selesai,yaitutanggal18Maret2014. Pengukuran nilai BER tidak di-lakukan sebelum prosesswapkarenadatayangdiambiltidak akandigunakanlagidanhanyaakan memperlambatprosesswap,akantetapinilai performansimasihdapatdiketahuidarihasil captureperformansipadajaringanML-E.Cap-tureperformansiinimenunjukkanjumlaherror yangmunculpadajaringantransmisi.Semakin sedikiterroryangmuncul,makakualitas jaringansemakinbaik.Jumlahmaksimalerror yangdiperbolehkanpadajaringantransmisi Ericsson sudahditetapkansepertiterlihat pada Gambar 11 (Ericson, 2008). Gambar. 11. Nilai Error Maksimum Jaringan Ericsson Darihasilpenelitiandidapatbahwa terjadipeningkatankinerjajaringantransmisi setelahswap.PadaML-Enilaierrorrata-rata yangmunculyaitu:SESR2,81x10-6,BBER 2,64x10-4,ESR4,68x10-6,sedangkanpada ML-TN tidak ada error yang muncul (error = 0). HasilinidapatdilihatpadaGambar12hingga SINERGI Vol. 18, No. 3, Oktober 2014 176Rafida, Implementasi Swap Transmisi Gambar 15. Gambar. 12. Caputer ML-E Gelora Senayan Gambar. 13. Capture ML-TN Gelora Senayan Gambar. 14. Caputer ML-E Gelora Sudirman Gambar. 15. Capture ML-TN Gelora Sudirman Gambar. 16.Hasil BER-Test Gelora Senayan - Gelora Sudirman Pengukuranselanjutnyaadalah mengukurkecepatanHSDPAyangdilakukan untukmengetahuipengaruhataumanfaat langsungdariswapML-EkeML-TNterhadap pelanggan,dengancaramengukurkecepatan downloaddanuploaddatapadajaringan HSDPA(ataubiasadisebut3.5G)yang digunakan pelanggan. Darihasilpengamatandidapatkan bahwakecepatandownloadHSDPArata-rata sebelumdi-swapadalah2.7Mbit/sdan kecepatan upload HSDPA rata-rata sebelum di-swapadalah799Kbit/s.Sedangkanhasilpen-gukuranHSDPAsetelahdi-swapmenunjukkan peningkatankecepatandownloadrata-rata menjadi 4.6 Mbit/s dan pen-ingkatan kecepatan upload rata-rata 36 menjadi 2.7 Mbit/s. Pengukuranselanjutnyaadalah pengukuran BitErrorRateyang dilakukan satu minggusetelahswapdenganmenggu-nakan AnritsuBERTestyangmemilikisensitivitas tinggi,prosesnyadilakukanselama24jam penuhataubisasajalebih,sesuaidengan keinginanpihakoperator.Memper-timbangkan faktor keamanan untuk meninggalkan alat yang cukupmahaldisitemenjadisalahsatualasan mengapaBERTestbiasanyahanyadilakukan maksimal24jam.Hasilpen-gukuranyang dapatdilihatpadaGambar16menunjukkan bahwaselamapengukuranpadajaringan ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi177 transmisiML-TNtidakadaerroryangmuncul dan pengukuran dinyatakan PASS. Parameterpembandingperforma sebelumdansesudahswapakandijelaskan sebagai berikut: 4.1. Efisiensi Efisiensiyangdiperolehsetelah menggunakanML-TNda-patdilihatdari beberapasisi.Pertama,dilihatdarisisi penanganan fisik yang lebih ringkas. Pada saat melakukancross-connect,dengan menggunakanML-TNcross-connectfisikyang harus dilakukan tidak sebanyak pada waktu se-belumdi-swap.Halinidikarenakancross-connectbisadilakukanmelaluisoftwaretraffic routing.Kedua,tool-boxQoSmembuat transportasilebihefisiendengantingkat layananyangberbedauntukkontenyang berbeda. Toolbox QoS ini memungkinkan untuk membedakan layananyang ditawarkan kepada setiappelanggan.Terakhir,karenasudah menggunakansistemberbasisIP,makalebih mudahdalammemonitorjaringankarenabisa dikendalikan dari manapun.Sebagaiilustrasi,seorangteknisiyang sedangberadadisiteAhendakmelakukan troubleshoot,ataumengambildatacapture untuk site B. Ketika masih menggunakan ML-E, teknisi tersebut harus mendatangi site B secara langsung. Tetapi denganmenggunakan ML-TN yangsudahberbasisIP,teknisitersebuttidak perlumendatangisiteBkarenasiteBbisadi-remotedarisiteA,walaupundengankondisi berbedasiteHUB.Bahkantidakhanyabisa memonitor site-site dalam satu BSC, tetapi juga bisamemonitorsite-siteyangberbedaBSC seperti site C. 4.2. Ekspansi Kapasitas dan Kecepatan Data Peningkatankebutuhanpelangganakan aksesdatayangsudahmelebihikebutuhan suara(voice)membuatopera-tor telekomunikasimeningkatkankapasitasdan kecepatan jaringannya.PenggunaanML-TNdalamjaringan transmisi adalah pilihan yang tepat karena bisa menggabungkan(hy-brid)antarapaketdata (ethernetoverPDHorSDH)danE1(TDM) secara seimbang sebagai sistem transport-nya, sedan-gkanML-EhanyamenggunakanE1 (TDM) sebagai sistem transport utama. Dari sisi kapasitas modul, satu modul ML-E hanya dapat mengakomodirmaksimal34Mbps/16E1. SedangkanuntuksatumodulML-TNbisa mengakomodir maksimal 345 Mbps / 80 E1. Dari hasil pengamatan ditunjukkan terjadi perbedaankecepatanbaikdownloadmaupun uploadsecarasignifikan.Kecepatandownload dari rata-rata 2.7 Mbit/s sebelum swap menjadi rata-rata4.6Mbit/s.Sedangkankecepatan uploaddarirata-rata799Kbit/smen-jadirata-rata2.7Mbit/s,meningkatlebihdaritigakali lipat kecepatan semula. Hal ini disebabkan oleh penggunaanML-TNyangmemilikikapasitas transportyang lebih besardaripada ML-E yaitu mencapai1000BASE-TX.Terlebihlagi penggunaanethernetyangmemungkinkan jaringantransmisimemaksimalkansisa bandwidthyangtersediauntukmenam-bah kecepatan transport data tersebut.Berdasarkanpenjelasantersebut,maka penggunaanML-TN menjadisangatdiperlukan untukjaringantransmisisaatini,apalagiuntuk teknologi3GdanHSDPAyangmembutuhkan akses data yang besar. 4.3. Nilai Investasi Jaringan Salahsatualasandilakukannyaswap dariML-EkeML-TNolehoperator telekomunikasiadalahpenggunaanML-TN merupakansalahsatucaraoperator berinvestasi.Jaringantelekomunikasimasa depanharusdapatmemenuhikebu-tuhan masyarakatyangsemakinbesarakanakses datayangcepatdanstabil,dimanahalini sudahtidakdapatdiako-modirolehjaringan transmisi ML-E.Sebelummendesainsuatujaringan transmisi,selainkapandandimanajaringan tersebutakandiimplementasikan,operator telekomunikasijugaharusmemperhatikan kebutuhankapasitassite.Mampukahjaringan yang sudah ada menyediakan layanan dengan kapasitasyangsemakinmeningkatdi kemudianhari,danapakahjaringansudah dipersiapkanuntuklayananmobilebroadband di masa depan.Memangpadaawalperkemban-gan telekomunikasi di Indonesia dimana pelanggan masihlebihbanyakmenggunakanfitur panggilantelepon(voice),kebutuhanjaringan masihdapatdiakomodirolehML-Ewalaupun hanya memiliki kapasitas maksimal 34 Mbit/s. Tetapijikadibandingkandengan sekarang,dimanapelang-ganlebihbanyak menggunakanaksesuntukdatadaripada panggilantelepon(voice),kapasitas34Mbit/s yangdimilikiML-Esudahtidakdapat mengakomodirkebutuhantersebut.Oleh karenaitujaringanML-Edi-swapdenganML-TNyangmemilikikapasitasmencapai345 Mbit/sdanmerupakanin-vestasiuntuk memenuhikebutuhanjaringandimasadepan yang diprediksi akan semakin meningkat. SINERGI Vol. 18, No. 3, Oktober 2014 178Rafida, Implementasi Swap Transmisi 4.4. Kualitas Jaringan Adacaramudahdancepatuntuk mengetahuikualitasjaringantransmisiyaitu dengan membandingkan capture Receive Level antaraML-EdenganML-TN,seperti ditunjukkan pada Gambar 17 dan Gambar 18. Gambar. 17. Rx Level Pada ML-E Gambar. 18. Rx Level Pada ML-TN Pada Gambar 17 dan Gambar 18 terlihat nilaiRxLevelyangtimpangantarasiteNear-EnddanFar-End,dimanaperbe-daannya mencapai23.7dBm.Seharusnyaperbedaan nilai Rx Levelyang normal adalah kurang-lebih 3dBmantaraNear-EnddenganFar-End,dan kuranglebih5dBmantaraRAU(RadioUnit) padamasing-masingsite(jikamenggunakan diversity).NilaiRxLevelyangtimpangini disebabkanolehbeberapafaktordiantaranya perangkatMiniLinkyangrusak,pemasangan connectoryangtidaksempurna,align-ment antenayangtidaksesuai,bahkanbisa disebabkanolehinterferensidenganfrekuensi lain.Halinidapatmenyebabkankualitas jaringan transmisi menjadi buruk, sering muncul errorpadasaatmengirimkandata.NilaiRx Levelyangnormaladalahsepertiterlihatpada captureML-TNdi-manaperbedaanantara Near-EnddanFar-Endhanyasebesar1dBm danpadaRAUdimasing-masingsite perbedaannyatidakmelebihikuranglebih5 dBmdariplanningyaitusebesar-34.5dBm. Perbandinganbanyaknyaerroryangmuncul pada saat sebelum swap (menggunakan ML-E) dansetelahswap(menggunakanML-TN) ditunjukkan pada Gambar 19. Gambar. 19. Perbandingan Hasil Pengukuran Performansi BerdasarkanGambar19diketahui bahwakinerjajaringantransmisipadasite GeloraSenayanmaupunGeloraSudirman men-galamipeningkatansetelahdilakukan swap.ErroredSecondmunculpadajaringan ML-E,sedangkantidakadaErroredSecond yangmunculsamasekalipadajaringan transmisi setelah di-swap ke ML-TN. Walaupun ML-TNmasihden-ganAvailableTimeyang masihlebihsedikitdaripadaML-E,tetapidari persentaseML-TNmemilikikinerjayanglebih baik.Selainitu,perbandingandiatasjuga menunjukkanni-laiUnAvailableSecond(UAS) padaML-Esudahmelampauinilaimaksimum yang diperbolehkan, yaitu 0 detik. Selainhasilpengukuranyangsudah diperolehmenggu-nakanBERTest,nilaierror yang akan muncul juga dapat diprediksi dengan perhitunganyangsudahdisebutkanpadabab 2.Gambar20memperlihatkanhasil perhitungan tersebut. Gambar. 20. Perbandingan Hasil Perhitungan Performansi DapatdilihatpadaGambar20bahwakinerja MLTN lebih baik jika dibandingkan dengan ML-E,karenapadaML-TNtidakadasamasekali erroryangmuncul.WalaupunnilaiESRpada ML-EmasihlebihbaikdaripadanilaiESR denganperhitunganmanualpadakondisi multipathterburuk,tetapipadaduaparameter lainnya yaitu SESR dan BBER, nilai ML-E lebih buruk daripada perhitungan manual yang diper-oleh.ISSN: 1410-233 Rafida, Implementasi Swap Transmisi179 5.KESIMPULANBerdasarkanhasilpengukurandan analisa,makadiperolehkesimpulanakhirdari pembahasanmateriini.Beberapakesimpulan yangdapatdiambil,yaitupeningkatankinerja jaringantransmisiterjadisetelahswap.Pada MLEnilaierrorrata-ratayangmunculyaitu: SESR2,81x10-6,BBER2,64x10-4,ESR 4,68x10-6,sedangkanpadaML-TNtidakada erroryangmuncul(error=0).Berdasarkan hasiltersebutdanperhitunganmanual, walaupunadasatuparameterkin-erjaML-E yangmasihlebihbaikdaripadaperhitungan errormanualML-TNpadakondisimultipath terburuk,tetapijelasterbuktibahwaML-TN memilikikinerjayanglebihbaikdaripadaMLE karenatidakmunculerrorsamasekalipada jaringanML-TNdannilaiUnAvailableSecond ML-Esudahmelebihibatasyangditetapkan. Untuk itu pihak operatortelekomunikasi (dalam kasusiniPT.XL-Axiata)melakukanswap jaringan transmisinya menggunakan ML-TN. DAFTAR PUSTAKA Jaringan SDH (Synchronous Digital Hiearachy), http://elektronika-dasar.web.id/teori elektronika/jaringan-sdh-synchronousdigital-hierarchy/, Online: accessed 15 Mei 2014. PDH dan SDH Serta Perbedaannya, http://ilmukomputer.org/2013/02/04/pdh-dan-sdh-serta-perbedaannya/, Online; accessed 15 Mei 2014.EricssonAB,MINI-LINKTNETSIIndoor InstallationManual,Tech.Rep.,Ericsson AB, 2008.EricssonAB,MINI-LINKTNETSITechnical Descrip-tion,Tech.Rep.,EricssonAB, 2008.EricssonAB,MINI-LINKTNOperation Manual, Tech. Rep., Ericsson AB, 2008.