3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

57
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) Out put : 1.Pengertian,Tujuan dan Manfaat AMDAL serta kajian AMDAL. 2.UKL(Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup), UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) 3.Peraturan Perundangan. 4.Analisis Resiko Lingkungan Hidup 5.Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Transcript of 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Page 1: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Out put :1.Pengertian,Tujuan dan Manfaat AMDAL serta

kajian AMDAL.2.UKL(Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup),

UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup) 3.Peraturan Perundangan.4.Analisis Resiko Lingkungan Hidup5.Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Page 2: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan Langkah awal tim AMDAL dalam melakukan studi

adalah memahami peraturan dan perundangan yang berlaku mengenai lingkungan hidup di lokasi tempat studi AMDAL dilakukan.

Pemahaman atas peraturan dan perundangan yang berlaku menghindarkan tim studi AMDAL dari penyusunan laporan yang tidak sesuai dengan peraturan dan pedoman yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pemahaman peraturan perundangan mengenai lingkungan hidup dan AMDAL mutlak harus didahulukan oleh semua anggota tim.

Page 3: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan…. Sumber peraturan dan perundangan tersebut ada yang berlaku

secara internasional dan ada juga yang berlaku untuk suatu negara saja.

a. Berlaku secara internasionalPeraturan yang bersifat internasional penting diperhatikan terutama oleh mereka yang melakukan studi AMDAL yang dampak proyeknya akan melampaui daerah yang akan digunakan secara intenasional, seperti misalnya proyek yang limbahnya akan dibuang ke laut atau limbah yang dapat ditiup oleh angin sampai jauh ke Negara lain yang bisa mengakibatkan hujan asam. Peraturan-peraturan yang berlaku secara internasional mengenai AMDAL dapat berupa deklarasi, perjanjian-perjanjian bilateral maupun multilateral. Sebagai contoh adalah deklarasi Stockholm yang disebut Declaration of united nation conference on the human environment oleh semua negara anggota PBB tahun 1972.

Page 4: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan….

b. Berlaku untuk suatu Negara Tertentu.Di Indonesia, peraturan dan perundangan dapat dijumpai pada tingkat nasional, sektoral, maupun regional/daerah. Untuk tingkat nasional, peraturan perundangan berhubungan dengan lingkungan dan AMDAL. Untuk tingkat sektoral, peraturan perundangan yang berlaku dapat berupa Peraturan Menteri atau Surat Keputusan (SK) Menteri. Untuk tingkat regional/daerah, peraturan perundangan yang berlaku berupa SK Gubernur Kepala Daerah Tingkat I, SK Bupati Kepala Daerah Tingkat II dsb nya.

Page 5: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan…. Peraturan Perundangan Secara Skematis dapat dilihat di

bawah ini:Sumber Peraturan dan

Perundangan

Berlaku secara Internasional

Berlaku untuk banyak/semua Negara

Berlaku untuk dua atau beberapa Negara

Berlaku untuk suatu Negara tertentu

Berlaku untuk seluruh Negara

Berlaku untuk daerah tertentu atau lokal (DI,

Provinsi)Berlaku untuk sektor

tertentu

Page 6: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan…. Dalam peraturan penerapan AMDAL tercermin beberapa prinsip yang

dianut. Berikut ini merupakan prinsip-prinsip yang dianut dalam pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan:

1. Suatu rencana kegiatan yang diperkirakan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup dapat dilaksanakan setelah dipertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan hidup.

2. AMDAL merupakan instrumen pengambilan keputusan dan merupakan bagian dari proses perencanaan.

3. Kriteria dan prosedur untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup harus secara jelas dirumuskan dalam peraturan perundang-undangan.

4. Prosedur AMDAL harus mencakup tata cara penilaian yang tidak memihak.5. AMDAL bersifat terbuka, kecuali yang menyangkut rahasia negara.6. Keputusan tentang AMDAL harus dilakukan secara tertulis dengan

mengemukakan pertimbangan pengambilan keputusan.7. Pelaksanaan rencana kegiatan yang AMDAL-nya telah disetujui harus

dipantau.8. Penerapan AMDAL dilaksanakan dalam rangka kebijaksanaan nasional

pengelolaan lingkungan hidup yang dirumuskan secara jelas.9. Untuk menerapkan AMDAL diperlukan aparat yang memadai.

Page 7: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Peraturan Perundangan….

Peraturan Perundangan yang melandasi pelaksanaan AMDAL tentunya dari tingkat paling atas hingga rendah. Berikut ini merupakan peraturan perundangan mengenai pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL):

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA1.Undang-undang No. 4 Tahun 1982 tentang

Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup

2.Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup

3.UU No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Page 8: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan Hidup

Page 9: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan * Risiko merupakan perkiraan kemungkinan terjadinya

konsekuensi kepada manusia atau lingkungan. Risiko yang terjadi kepada manusia disebut sebagai risiko kesehatan, sedangkan risiko yang terjadi kepada lingkungan disebut sebagai risiko ekologi.

* Risiko lingkungan ( ekologi ) merupakan resiko terhadap kesehatan manusia yang disebabkan oleh karena faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, hayati, maupun social ekonomi- budaya. Secara umum dapat dikatakan bahwa risiko lingkungan merupakan suatu faktor atau proses dalam lingkungan yang mempunyai kemungkinan (probability) tertentu untuk menyebabkan konsekuensi yang merugikan manusia dan lingkungannya.

Page 10: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Analisis Resiko Lingkungan ( ARL ) adalah proses

memperkirakan resiko pada organisme, sistem, atau populasi ( sub ) dengan segala ketidakpastian yang menyertainya, setelah terpapar oleh agen tertentu, dengan memperhatikan karakteristik agen dan sasaran yang spesifik. Menekankan proses keseimbangan antara biaya yang dikeluarkan untuk mengurangi resiko lingkungan dengan keuntungan yang diperoleh dari berkurangnya resiko lingkungan tersebut. Jadi intinya Analisis resiko lingkungan adalah proses prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu.

Page 11: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Yang dimaksud dengan "analisis risiko lingkungan" dalam UU no. 32 tahun 2009 adalah Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap lingkungan hidup, ancaman terhadap ekosistem dan kehidupan, dan/atau kesehatan dan keselamatan manusia wajib melakukan analisis risiko lingkungan hidup. Analisis resiko lingkungan hidup merupakan prosedur yang antara lain digunakan untuk mengkaji pelepasan dan peredaran produk rekayasa genetik dan pemembersihan (clean up) limbah B3.

Page 12: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Analisis risiko lingkungan hidup meliputi:a. Pengkajian risiko; meliputi seluruh proses mulai dari

identifikasi bahaya, penaksiran besarnya konsekuensi atau akibat, dan penaksiran kemungkinan munculnya dampak yang tidak diinginkan, baik terhadap keamanan dan kesehatan manusia maupun lingkungan hidup.

b. Pengelolaan risiko; meliputi evaluasi risiko atau seleksi risiko yang memerlukan pengelolaan, identifikasi pilihan pengelolaan risiko, pemilihan tindakan untuk pengelolaan, dan pengimplementasian tindakan yang dipilih.

c. Komunikasi risiko; adalah proses interaktif dari pertukaran informasi dan pendapat di antara individu, kelompok, dan institusi yang berkenaan dengan risiko.

Page 13: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Jadi intinya Analisis risiko lingkungan adalah proses prediksi kemungkinan dampak negatif yang terjadi terhadap lingkungan sebagai akibat dari kegiatan tertentu.

Beragam permasalahan dalam lingkup sistem sosial, proses sosial,dan relasi sosial telah memunculkan tiga macam risiko ekologis, yaitu:

1. Risiko fisik-ekologis (physical-ecological risk), yaitu aneka risiko kerusakan fisik pada manusia dan lingkungannya;

2. Risiko mental (mental risk), yaitu aneka risiko kerusakan mental akibat perlakuan buruk pada tatanan psikis;

3. Risiko sosial (social risk), yaitu aneka risiko yang menggiring pada rusaknya bangunan dan lingkungan sosial (eco-social).

Page 14: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

1. Resiko fisik-ekologis berupa kerusakan arsitektur homo humanus dan oikos, yang dapat disebabkan oleh proses alam (seperti gempa, tsunami, letusan gunung) atau yang diakibatkan oleh kegiatan manusia (man made risks). Aneka risiko biologis yang diproduksi melalui aneka makanan, sayuran, hewan ternak, buah-buahan yang menciptakan aneka penyakit kanker, tumor ganas, syaraf, kulit disebabkan oleh intervensi proses artifisial-kimiawi terhadap proses alam yang melampaui batas. Misalnya, risiko akibat penggunaan zat kimia dalam proses reproduksi hewan atau tanaman, atau zat kimia (seperti formalin dan boraks) pada makanan hyper-artificiality.

Page 15: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

2. Risiko mental berupa hancurnya bangunan psyche, berupa perkembangan aneka bentuk abnormalitas, penyimpangan (deviance) atau kerusakan psikis lainnya, baik yang disebabkan faktor eksternal maupun internal. Pembiaran berbagai bentuk kelainan psikis (seksual, kekerasan, kriminalitas) dengan membiarkan berbagai risikonya telah menciptakan manusia-manusia yang kehilangan rasa kemanusiaannya sendiri, yaitu manusia yang tanpa perasaan, rasa malu, empati, simpati dan tanggung jawab. Kerusakan parah ekosistem mental disebabkan pembiaran aneka risiko mental dari berbagai tindakan sosial, misalnya pembiaran kekerasan, korupsi, seks bebas dalam waktu yang lama inhuman condition.

Page 16: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

3. Risiko sosial berupa kerusakan bangunan sosial, sebagai akibat dari faktor-faktor eksternal kondisi alam, teknologi, industri. Resiko fisik kecelakaan (lalu lintas jalan, pesawat terbang, kecelakaan laut), bencana (banjir, longsor, kebakaran hutan, kekeringan) menciptakan pula secara bersamaan risiko sosial, berupa tumbuhnya aneka penyakit sosial ketidakpedulian, ketidakacuhan, indisipliner, fatalitas, selfishness, egoisme dan immoralitas. Risiko sosial paling besar sebagai akibat dari berbagai risiko fisik lainnya adalah mulai terkikisnya rasa sosial itu sendiri, yang menciptakan masyarakat tanpa rasa, kepekaan, kebersamaan dan tanggung jawab sosial asocial

Page 17: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Tahapan Analisis Resiko lingkungan1. Tentukan batasan studi atau analisis2. Tentukan area yang ingin diperdalam dan

informasi yang ingin di dapat3. Lakukan uji dampak lingkungan berdasarkan

informasi data dan pengkategorian data yang telah dikumpulkan

4. Evaluasi informasi yang diperoleh dari uji data, dengan melakukan uji aspek dan dampak lingkungan lingkungan. Indentifikasi dari kegiatan pada masa lalu, masa kini dan masa yang akan datang memiliki potensi memiliki dampak negatif terhadap lingkungan.

Page 18: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan…. Proses evalusi dapat dilakukan dengan mengkombinasikan

opini pribadi dengan matrik evaluasi resiko. Matrik evaluasi resiko dapat dilakukan dengan analisis sbb:

1. Analisis kualitatif: menggolongkan tingkat resiko berdasarkan hirarki probabilitas risiko dan tingkat risiko akibat dampak.

2. Analisis semi kuatitatif : konsepnya sama dengan yang kualitatif, tapi memakai angka untuk menentukan tingkat potensial risiko. tujuan untuk mempermudah memberikan detail tingkat resiko untuk lebih mempermudah dalam menentukan prioritas masalah.

3. Analisis kuantitatif : Menggunakan angka dan perhitungan matematis dalam menentukan tingkat risiko. Data dapat diperoleh dari : Data base, pengalaman sebelumnya, eksperimen, literature, pemodelan.

Page 19: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….Cara Menganalisis Risiko Lingkungan1. Analisis Risiko Lingkungan Pemukiman* Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar hutan

lindung, dapat berupa perkotaan atau perdesaan. Berfungsi untuk tempat tinggal atau hunian tempat melaksanakan kegiatan perikehidupan dan penghidupan.

* Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian yang dilengkapi dengan prasarana lingkungan yaitu kelengkapan dasar lingkungan fisik dan sarana lingkungan yaitu fasililitas penunjang yang mendukung penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan.

* Persyaratan kesehatan lingkungan perumahan dan lingkungan pemukiman adalah ketentuan teknis yang wajib dipenuhi dalam rangka melindungi penghuni atau masayrakat yang bermukim dan /atau masyarakat sekitar dari bahaya dan ganguan kesehatan.

Page 20: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Analisis risiko lingkungan perumahan dan pemukiman dapat dilakukan berdasarkan Persyaratan kesehatan pemukimannya yang umum di analisa yaitu, berdasarkan Kepmenkes no 829/Menkes/SK/VII/1999 antara lain :

a. Lokasib. Kualitas Udarac. Kebisingan dan Getarand. Kualitas tanah daerah pemukiman dan Perumahane. Prasarana dan sarana Lingkunganf. Vektor Penyakitg. Penghijauan

Page 21: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….2. Analisis Risiko Lingkungan Perusahaan* Analisis risiko lingkungan di perusahaan dilakukan pada proses dan kegiatan

perusahaan yang berisiko menimbulkan bahaya bagi lingkungan perusahaan dan lingkungan sekitarnya. Dapat dilakukan dengan menggunakan diagram alir ataupun audit lingkungan.

* Fungsi Audit Lingkungan :a. merupakan dokumen suatu usaha atau kegiatan tentang pelaksanaan

pengelolaan, pemantauan, pelaporan atau rencana perubahan peraturan dan proses internal perusahaan

b. alat untuk melakukan identifikasi masalah lingkungan internalc. alat untuk melakukan evaluasi kinerja organisasi dan divisi lingkungan* Manfaat Audit Lingkungan :a. untuk mengindentifikasi masalah lingkunganb. menghindari sanksi karena kesalahan prosedur pengelolaanc. menghindari kerugian materid. mengindentifikasi potensi penghematan biayae. sebagai dokumen perusahaan

Page 22: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Sesuai dengan defenisinya maka risiko lingkungan merupakan perkalian frekuensi kejadian kecelakaan dengan dampak lingkungannya. Artinya besaran risiko lingkungan menunjukkan tingkat dampak dari sesuatu tindakan manusia atau alam terhadap lingkungan, baik terhadap manusia itu sendiri maupun terhadap ekologi.

Risiko = Frekuensi kejadian kecelakaan atau bencana x dampak

Page 23: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Dari rumusan tersebut dapat digambarkan suatu kondisi dimana risiko menjadi besar bila frekuensi kejadian kecelakaannya besar dan dampaknya besar dan risiko menjadi kecil bila frekuensi kejadian kecil dan dampaknya kecil, namun terdapat sisi dimana terjadi frekuensi besar tetapi dampak kecil atau sebaliknya frekuensi kecil tetapi dampak besar.

Page 24: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Kejadian dengan frekuensi yang besar tetapi dampak kecil Tindakah yang diperlukan adalah memperkecil frekuensi kejadian

Kejadian dengan frekuensi yang besar tetapi dampak besar (zona resiko terbesar)Tindakan yang dilakukan dengan mereduksi frekuensi kejadian dan memperkecil dampak

Kejadian dengan frekuensi yang kecil tetapi dampak kecil (Zona risiko terkecil) Tindakan yang dilakukan tidak ada

Kejadian dengan frekuensi yang tetapi dampak besar Tindakan yang dilakukan dengan memperkecil dampak

Tabel : Risiko = Frekuensi kejadian kecelakaan atau bencana x dampak

Page 25: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Berbagai perbuatan manusia yang mungkin menimbulkan risiko atau kerugian terhadap manusia dan lingkungan antara lain, pembangunan suatu pabrik, pengoperasian pabrik yang mengeluarkan bahan pencemar, penebangan hutan, kebakaran hutan, dan lain-lain. Untuk melindungi masyarakat dari risiko suatu pendirian instalasi pabrik atau pembangunan infrastruktur maka kepada pemilik instalasi sebelum diberikan ijin pembangunan terlebih dahulu harus dapat membuktikan bahwa pembangunan tersebut tidak memberi dampak lingkungan terhadap masyarakat sekitar dan dalam kondisi yang tidak dapat dihindari, yaitu bila terjadi kecelakaan, maka langkah-langkah penanggulangan risiko harus sudah dipersiapkan. Usaha pembuktian ini secara formal dilakukan dengan membuat AMDAL.

Page 26: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Undang – Undang tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup ( UUPLH ) dan aturan pelaksanaannya merupakan instrument yang ada pada pemerintah untuk mewujudkan kebijaksanaan dibidang lingkungan hidup nasional. Salah satu hal yang penting pada kebijakan lingkungan adalah berperannya penilaian risiko (risk assement) dan penilaian manajemen (risk manajemen) dalam mengambil keputusan di bidang lingkungan.

Page 27: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Penilaian Resiko antara lain:A. Bahaya (Hazard): merupakan suatu kondisi secara

alamiah maupun karena ulah manusia, yang berpotensi menimbulkan kerusakan atau kerugian serta kehilangan jiwa manusia. Bahaya yang beresiko tinggi didasarkan pada dua penilaian ancaman yaitu: Probabilitas atau kemungkinan terjadinya bencana, dan Intensitas atau dampak kerugian yang ditimbulkan.

Page 28: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Skala Probabilitas antara lain:

5 = Sangat pasti (dipastikan 100% terjadi tahun depan)4 = Hampir pasti (10-100% terjadi tahun depan atau

sekali dalam 10 tahun mendatang)3 = Mungkin (1-10% terjadi tahun depan atau sekali

dalam 100 tahun)2 = Kemungkinan kecil (kurang dari sekali dalam 100

tahun)1 = Tidak pasti sama sekali

Page 29: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Skala Intensitas atau dampak kerugian antara lain :

5 = Sangat parah (hampir dipastikan 100% wilayah hancur dan lumpuh total)

4 = Parah ( 50-75 % wilayah hancur dan lumpuh)3 = Cukup parah (10-50% wilayah hancur)2 = Ringan (kurang 10% wilayah yang terkena)1 = Tidak parah sama sekali

Page 30: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Jenis Ancaman Bahaya Probabilitas Intensitas

Gempa bumi

Longsor

Banjir

Kerusuhan sosial

Dst

Contoh tabel matrik identifikasi Bahaya :

Page 31: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

B. Kerentanan (vulnerability) : merupakan sekumpulan kondisi dan/atau suatu akibat keadaan (fisik, sosial, ekonomi dan lingkungan) yang berpengaruh buruk terhadap upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan bencana. Faktor-faktor kerentanan yaitu :

1. Fisik ; prasarana dasar, konstruksi, bangunan2. Ekonomi ; kemiskinan, penghasilan, nutrisi3. Sosial ; pendidikan, kesehatan, politik, hukum,

kelembagaan4. Lingkungan ; tanah, air, tanaman, hutan, lautan

Page 32: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

C. Kemampuan (capability) : merupakan kekuatan dan potensi yang dimiliki oleh perorangan, keluarga dan masyarakat yang membuat mereka mampu mencegah, mengurangi, siap-siaga, menanggapi dengan cepat atau segera pulih dari suatu kedaruratan dan bencana.

D. Resiko (Risk) : merupakan besarnya kerugian atau kemungkinan hilangnya (jiwa, korban, kerusakan, dan kerugian ekonomi) yang disebabkan oleh bahaya tertentu disuatu daerah pada waktu tertentu.

Page 33: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Penilaian Resiko :1. Setiap jenis ancaman dinilai tingkat bahayanya dengan skala sbb;

3 = bahaya/ancaman tinggi2 = bahaya/ ancaman sedang1 = bahaya/ ancaman rendah.

2. Setiap kerentanan dinilai tingkat kerentanan dengan skala sbb;3 = kerentanan tinggi2 = kerentanan sedang1 = kerentanan rendah

3. Setiap kemampuan/ manajemen dinilai dengan skala sbb;1 = kemampuan tinggi2 = kemampuan sedang3 = kemampuan rendah

Page 34: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Analisis Resiko Lingkungan….

Page 35: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS)

Page 36: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Mengapa KLHS?a. Telah banyak upaya pencegahan dan penanggulangan

kerusakan lingkungan, namun laju kerusakan lingkungan hidup ditongkat global semakin meningkat. AMDAL tidak mampu mengatasi semau permasalahan lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup bersifat lintas batas, lintas sektor, lintas pemangku kepentingan, maka diperlukan kerjasama dari berbagai pihak. Maka perlu dikembangkan pendekatan baru yang mampu mendeteksi permasalahan pada tingkat hulu (kebijakan, rencana, program)

Page 37: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

b. KLHS telah banyak diadopsi oleh banyak negara diantaranya:

1. Uni Eropa :27 negara (EU Directive No.2001/42/CE)2. Afrika : Ghana, Kenya, Mesir, Bostwana3. Amerika Utara : Canada, USA4. Amerika Latin : Brazil, Peru5. Selandia Baru6. Asia : Cina, Vietnam, Kamboja, Indonesia.

Page 38: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)c. KLHS telah dilaksanakan dalam penyusunan berbagai

kebijakan, rencana dan program antaralain :a. Perjanjian internasionalb. Privatisasic. Program operasi terstruktur (Transportasi)d. Anggaran nasionale. Rencana investasi jangka panjangf. Proposal legislasig. Kebijakan global dan sektoralh. Kebijakan strategi pengentasan kemiskinani. Penataan ruang dan perencanaan tata guna tanah.j. Perencanaan sektoral (pertanian, pariwisata,

pertambangan, infrastruktur,dll)

Page 39: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Beberapa contoh KLHS di Indonesia :

Page 40: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

d. Pemerintah daerah wajib membuat KLHS dalam penyusunan atau evaluasi :Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) beserta rencana rincinya , Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP), dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) nasional, provinsi, dan/atau kabupaten/kota; danKebijakan, Rencana, dan/atau program yang berpotensi menimbulkan dampak dan/atau resiko Lingkungan.

Page 41: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Dampak atau resiko lingkungan berupa :1. Perubahan iklim2. Kerusakan, kemerosotan, dan/atau kepunahan

keanekaragaman hayati3. Peningkatan intensitas dan cakupan wilayah banjir4. Longsor, kekeringan, dan/atau kebakaran hutan dan

lahan.5. Penururnan mutu dan kelimpahan sumber daya alam6. Peningkatan alih fungsi kawasan hutan dan/atau lahan7. Peningkatan penduduk miskin atau terancamnya

keberlanjutan penghidupan sekelompok masyarakat8. Peningkatan resiko terhadap kesehatan dan keselamatan

manusia.

Page 42: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Definisi KLHS :• KLHS merupakan upaya untuk mencari terobosan dan

memastikan bahwa pada tahap awal penyusunan kebijakan, rencana dan/atau program prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan sudah dipertimbangkan.

• KLHS adalah suatu proses kajian yang dapat menjamin dipertimbangkannya hal-hal yang prioritas dari aspek pembangunan berkelanjutan dalam proses pengambilan keputusan pada kebijakan, rencana dan/atau program sejak dini.

• KLHS adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi didalam pembangunan suatu wilayah dan/atau kebijakan,rencana dan/atau program (definisi KLHS dalam UU No.32 Tahun 2009)

Page 43: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Tujuan KLHS :a. Untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan.

b. Untuk merencanakan dan mengevaluasi kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan/atau resiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.

c. Untuk mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program yang menimbulkan dampak dan/atau resiko negatif terhadap lingkungan.

Page 44: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Manfaat KLHS : Untuk memfasilitasi dan menjadi media proses belajar

bersama antara pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat secara aktif mendiskusikan seberapa jauh substansi kebijakan, rencana dan/atau program yang dirumuskan telah mempertimbangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui proses KLHS, diharapkan pihak-pihak yang terlibat dalam penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program.

Page 45: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Beberapa Prinsip dalam KLHS yaitu :Prinsip 1 : Penilaian Diri (Self Assessment)

adalah sikap dan kesadaran yang muncul dari diri pemangku kepentingan yang terlibat dalam proses penyusunan dan/atau evaluasi kebijakan, rencana, dan/atau program agar lebih memperhatikan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dan mempertimbangkan prinsip-prinsip tersebut dalam setiap keputusannya. Prinsip ini berasumsi bahwa setiap pengambil keputusan mempunyai tingkat kesadaran dan kepedulian atas lingkungan. KLHS menjadi media atau katalis agar kesadaran dan kepedulian tersebut terefleksikan dalam proses dan terformulasikan dalam produk pengambilan keputusan untuk setiap kebijakan, recana, dan/atau program.

Page 46: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Prinsip 2 :Penyempurnaan Kebijakan, Rencana dan/atau Program

menekankan pada upaya penyempurnaan pengambilan keputusan suatu kebijakan, rencana, dan/atau program. Berdasarkan prinsip ini, KLHS tidak dimaksudkan untuk menghambat proses perencanaan kebijakan, rencana, dan/atau program. Prinsip ini berasumsi bahwa perencanaan kebijakan, rencana, dan/atau program di Indonesia selama ini belum mempertimbangkan pembangunan berkelanjutan secara optimal.

Page 47: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Prinsip 3 : Peningkatan Kapasitas dan Pembelajaran Sosial menekankan bahwa intergrasi KLHS dalam perencanaan

kebijakan, rencana, dan/atau program menjadi media untuk belajar bersama khususnya tentang isu-isu pembangunan berkelanjutan, baik bagi masyarakat umum maupun para birokrat dan pengambil keputusan.

Dengan prinsip ini, pelaksanaan KLHS memungkinkan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam perencanaan kebijakan, rencana, dan/atau program untuk meningkatkan kapasitasnya mengapresiasikan lingkungan hidup dalam keputusannya.

Melalui KLHS diharapkan masyarakat, birokrat, dan pengambil keputusan lebih cerdas dan kritis dalam menentukan keputusan pembangunan agar berkelanjutan.

Page 48: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Prinsip 4 : Memberi Pengaruh Pada Pengambilan Keputusan

menekankan bahwa KLHS memberikan pengaruh positif pada pengambilan keputusan.

Dengan prinsip ini, KLHS akan mempunyai makna apabila pada akhirnya dapat mempengaruhi pengambilan keputusan, khususnya untuk memilih atau menetapkan kebijakan, rencana, dan/atau program yang lebih menjamin pembangunan yang berkelanjutan.

Page 49: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Prinsip 5 : Akuntabelmenekankan bahwa KLHS harus diselenggarakan secara terbuka dan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Prinsip akuntabel KLHS sejalan dengan prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance). KLHS tidak ditujukan untuk menjawab tuntutan para pihak. Dengan prinsip ini, pelaksanaan KLHS dapat lebih menjamin akuntabilitas perumusan kebijakan, rencana, dan/atau program bagi seluruh pihak.

Page 50: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Prinsip 6 : Partisipatifmenekankan bahwa KLHS harus dilakukan secara terbuka dan melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya yang terkait dengan kebijakan, rencana, dan/atau program. Dengan prinsi ini diharapkan proses dan produk kebijakan, rencana, dan/atau program semakin mendapatkan legitimasi atau kepercayaan publik.

Page 51: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Evolusi Paradigma KLHS :

Page 52: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Perbedaan KLHS dengan AMDAL berdasarkan Ranah nya :

Page 53: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHSRanah KLHS untuk Indoonesia adalah :

Ranah KLHSKebijakan -Kebijakan Sumberdaya air

-Kebijakan Pengelolaan kawasan danau-RPJP Nasional-RPJP Daerah

Tata Ruang -RTRW Nasional-RTRW Pulau (cth;pulau sumatera, jawa,dll-RTRW Provinsi, Kabupaten/Kota-RDTR Kabupaten/Kota-RTR Kawasan Strategis Provinsi, Kabupaten/Kota

Sektor -Kebijakan & Program Pembangunan Sistem Transportasi-Kebijakan & Program Pengelolaan Sumber Daya Air

Regional/Program -Kebijakan & Pengembangan Program DAS-Kebijakan Pengembangan Kawasan-RPJM Nasional-RPKM Daerah

Page 54: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) Perbedaan KLHS dengan AMDAL berdasarkan Atribut :

Atribut KLHS AMDAL

Level Keputusan Kebijakan, Rencana & Program Proyek

Karakter/Sifat Strategic, Visioner, Konseptual Segera, Operasional

Output Umum/Garis Besar Rinci/ Detail

Alternatif Alternatif Regulasi, Teknologi, Fiskal, atau Kebijakan Ekonomi

Alternatif Lokasi, desain, konstruksi dan operasi

Dimensi Waktu Jangka Menengah s/d Panjang Jangka Pendek s/d Menengah

Dampak Makro, Kumulatif Makro, Terlokalisir

Sumber Data Laporan Pembanguanan Berkelanjutan, Neraca Lingkungan Hidup

Hasil survey lapangan, analisis sampel

Kedalaman Kajian Lebar, Tidak terlampau dalam Sempit, dalam, dan terperinci

Tipe Data Lebih banyak bersifat kualitatif & Sekunder

Lebih banyak Kuantitatif dan Primer

Akurasi Kajian Ketidakpastian lebih tinggi Lebih akurat

Fokus Agenda keberlanjutan, berupaya untuk bermitigasi dampak dan/atau resiko lingkungan

Kajian dampak penting, Pengelolaan & Pemantauan dampak lingkungan

Page 55: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)

Muatan KLHS dalam UU. No.32 Tahun 2009 antara lain:1. Kapasitas daya dukung & daya tampung lingkungan

hidup untuk pembangunan.2. Perkiraan mengenai dampak dan resiko lingkungan

hidup.3. Kinerja layanan/Ekosistem4. Efisiensi pemanfaatan sumber daya alam.5. Tingkat kerentanan & kapasitas terhadap perubahan

iklim6. Tingkat ketahanan & potensi keanekaragaman hayati.

Page 56: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS)Tahapan pelaksanaan KLHS :

Penapisan (Screening)

Pelingkupan (Scooping)

Seminar Awal

Konsultasi Isu strategis hasil dari pelingkupan

Pengumpulan data dan observasi lapangan

Analisis Data

Laporan kemajuan dan Lokakarya

Pembuatan Keputusan

Seminar akhir/rekomendasi KLHS

Pelaksanaan dan monitoring oleh Pemangku kpentingan terkait.

Page 57: 3. Environment Aspects: Environmental Aspects(EIA)