Pelaksanaan Kajian EHRA (Environmental Health Risk Assessment)
Environmental Health on Disaster
-
Upload
abdul-hadi-kadarusno -
Category
Documents
-
view
70 -
download
1
description
Transcript of Environmental Health on Disaster
AIR BERSIH DAN SANITASI PADA
SITUASI BENCANA & PENGUNGSIAN
mas mudji
Abd. Hadi Kadarusno, SKM, MPH
AIR BERSIH DAN SANITASI
Merupakan unsur yang penting yang sangat menentukan dalam kehidupan awal pada situasi bencana / pengungsian.
Para pengungsi sangat rentan terhadap kejadian penyakit menular.
PENGERTIAN :
Air Bersih:
Adalah air yang digunakan para pengungsi untuk kegiatan sehari-hari seperti mandi, cuci, masak, keperluan ibadah, dll.
Sanitasi :
Adalah upaya pencegahan penyakit melalui pengendalian factor lingkungan yang menjadi mata rantai penularan penyakit
Tenda darurat korban bencana
PENGUNGSI
KERUSUHAN
SAMPIT
Kalimantan
PENGUNGSI MENEMPATI
GOR/ GEDUNG
MASYARAKAT YANG MENGUNGSI
RISIKO PENULARAN PENYAKIT DI PENGUNGSIAN:
•Diare.
•Ispa
•Malaria
•Campak
MENGAPA TERJADI ????
KONDISI LINGKUNGAN -PENYAKIT MENULAR
• Kepadatan
• Penampungan yang tidak sesuai • Penyediaan air yang inadequat (quality/ quantity) • Kelangkaan sarana sanitasi. • Ancaman kesehatan tertentu disebabkan ketiadaan immunitas. • Pengungsian kewilayah yang“tidak ramah”
Kondisi Emergensi
BILIK CINTA ?!
AIR BERSIH DAN SANITASI PERLU ???
Air bersih dan sanitasi merupakan faktor resiko dominan kemungkinan terjadinya K.L.B.penyakit menular di tempat pengungsian
RESIKO DI PENAMPUNGAN PEGUNGSI.
• ISPA:
penampungan yang inadequat dengan ventilasi yang tak memadai, masak didalam, pelayanan kesehatan yang buruk, malnutrisi, kepadatan, cuaca tak baik.
• DIARE :
kepadatan, penyediaan air bersih inadequat kualitas & kuantitas, kebersihan perorangan yang buruk, kelangkaan sanitasi, kelangkaan sabun, fasilitas masak yang inadequat.
FAKTOR RESIKO DI CAMP.
• CAMPAK:
cakupan immunisasi campak didaerah asal dibawah 80 %.
• MALARIA :
perpindahan dari daerah low endemicity ke daerah hyperendemic atau sebaliknya, air yang tergenang, banjir (mis: penampungan di Belu, NTT,th 2000)
TOP TEN PRIORITY • PENILAIAN AWAL (RAPID HEALTH ASSESSMENT)
• SANITASI DAN AIR BERSIH • MAKANAN DAN GIZI • TENDA & LOKASI • IMMUNISASI CAMPAK • PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR • PUBLIC HEALTH SURVAILANCE • PELAYANAN KESEHATAN DASAR. • SDM DAN PELATIHAN. • KOORDINASI
LINGKUP : • Penyediaan air bersih
• Pembuangan kotoran
• Pembuangan sampah
• Pembuangan limbah
• Pemberantasan vektor
• Sanitasi makanan
• Penyuluhan kebersihan lingk.
TUJUAN : Tujuan utama kegiatan, penyediaan, pengawasan dan perbaikan kualitas air dan sanitasi adalah menurunkan risiko munculnya KLB penyakit menular paska bencana:
1.Terselenggaranya upaya penyediaan, pengawasan dan perbaikan kualitas air bersih dan sanitasi.
2.Mendorong terwujudnya perilaku hidup bersih (kebersihan perorangan)
DALAM PELAYANAN AIR BERSIH DAN SANITASI,
PERLU :
• Kerjasama dengan sektor lain untuk penyediaan sarana kesehatan lingkungan.
• Dibandingkan dengan standar pelayanan minimal yang harus dipenuhi.
Dalam situasi darurat, prioritas pada:
• Kecukupan kebutuhan air minimal, untuk
selanjutnya perbaikan kualitas.
• Pengawasan pembuangan kotoran manusia / tinja.
• Penyuluhan.
PENYEDIAAN AIR BERSIH.
Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air bersih bagi pengungsi / korban bencana (minum, masak & kebersihan pribadi)
Masalah utama kesehatan adalah disebabkan kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih dan konsumsi air yang tercemar.
Pemenuhan kebutuhan air bersih:
• hari pertama minimal 5 Liter / org / hari
• hari berikutnya : 15 – 20 liter / org / hari.
PENYEDIAAN AIR BERSIH.
Jangka pendek : o perlindungan sumber-sumber air bersih
dari risiko pencemaran.
o Penyediaan air bersih dengan jumlah memadai dengan kualitas yang dapat diterima.
Jangka menengah: o Perbaikan kualitas air.
o Memperbaiki akses masyarakat melalui jaringan distribusi.
SUMBER AIR BERSIH & PENDISTRIBUSIAN
• Air permukaan ( sungai dan, danau )
• Sumur gali:
• Sumur pompa tangan ( SPT )
• Mata air:
• Bila sumber air diperoleh dari PDAM atau sumber yang cukup jauh dengan tempat penampungan pengungsi, maka harus dilakukan pengangkutan dengan mobil tangki air.
PENGAWASAN DAN PERBAIKAN KUALITAS AIR
Langkah yang perlu dilakukan :
• Buang atau singkirkan sumber-sumber atau bahan pencemar.
• Desinfeksi sarana air bersih yang ada : sumur/mata air/ air di mobil tangki, di tangki penampungan air, dan system distribusinya
• Periksa kadar sisa klor bilamana air dari dikirim dari PDAM.
• Lakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala pada titik-titik distribusi.
Pengawasan Kualitas Air Bersih
Titik pengawasan :
• Pada awal distribusi air :
• Titik pada jalur distribusi air
• Pada akhir distribusi,
Pemeriksaan kualitas air yang secara berkala perlu dilakukan:
• Sisa klor :
• Kekeruhan dan pH :
• Bakteri coli tinja :
KUALITAS AIR:
TIDAK DITEMUKAN BAKTERI COLI TINJA
per 100 ml AIR PADA TITIK PEMBAGIAN AIR
PERBAIKAN KUALITAS AIR :
1. Air keruh : gunakan PAC.
2. Kualitas air : gunakan kaporit / Aquatab / Air rahmat
Perbaikan Kualitas Air Bersih
• Pengolahan awal: – sebagai bahan penggumpal (koagulasi) dan yang sering dan mudah digunakanan adalah Poly Aluminium Chlorine ( PAC ) sebagai bahan koagulan proses penjernihan air disamping aluminium sulfat (tawas).
• Desinfeksi air
– Kaporit diupayakan mengandung klorin antara 0,3 - 0,5 mg / liter air.
– Bahan-bahan yang dipakai antara lain senyawa klor seperti tablet klor (aquatab), air rahmat, butiran kalsium hipoklorit, serbuk sodium kipoklorit atau bubuk klenteng dan yodium.
Water treatment Germany Army
Water treatment designed
by BPPT-Indonesia
PENYEDIAAN AIR BERSIH .
Tiap keluarga pengungsi sebaiknya memiliki tandon air untuk mengambil maupun untuk menyimpan.
ukuran : 10 - 20 L.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN / SARANA SANITASI :
Pengelolaan pembuangan tinja merupakan upaya pencegahan penyakit, terutama Diare
Tiap jamban harus dilenkapi dengan penyediaan air.
Penggunaan jamban : 1 buah untuk 20 orang.
JAMBAN
PEMBUANGAN SAMPAH:
Sampah harus dikelola dengan baik, karena merupakan tempat perindukan lalat dan tikus.
Di tempat penampungan pengungsi harus disediakan tempat sampah, berupa:
– bak sampah (kapasita 50-100 L) untuk 25 - 50 org/hr
– kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hr)
PEMBERANTASAN VEKTOR (1)
Vector merupakan binatang / serangga penular
penyakit.
Contoh : lalat, nyamuk dan tikus.
Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait
Dengan pemilihan lokasi penampungan pengungsi
(contoh : dekat dengan breeding places nyamuk)
PEMBERANTASAN VEKTOR (2)
LALAT :
- Perbaikan pegelolaan pembuangan sampah.
- Penyemprotan insektisida pada tempat pengumpulan sampah.
NYAMUK:
- Penyemprotan insektisida
- Memodifikasi breeding places.
- Menggunakan kelambu.
Penyemprotan
Kelambunisasi
PEMBERANTASAN VEKTOR
PENGELOLAAN MAKANAN
Pengawasan ketat perlu diberikan pada dapur
umum yang menyediakan makanan bagi pengungsi.
Pengawasan diarahkan untuk:
• Kualitas dan keamanan bahan makanan.
• Kebersihan peralatan /perabotan
• Kebersihan penjamah makanan.
• Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan.
• Ketersediaan air bersih
PEMBUANGAN AIR LIMBAH.
Risiko kesehatan : tercemarnya air
bersih.
Harus dibuang/ disalurkan ke tempat
tertentu, misal dengan membuat sumur
peresapan dengan jarak > 30 meter dari
tenda dan sumber air bersih.
PENYULUHAN :
Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan
lingkungan agar terjaga kesehatan.
DIARAHKAN UNTUK :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi
3. Perbaikan kebersihan lingkungan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT.
Contoh :
- Cuci tangan sebelum makan.
- Makan dan minum air yang telah dimasak.
- Buang kotoran di jamban.
- Buang sampah pada tempat sampah.
MEDIA PENYULUHAN:
• Penyebaran leaflet dan poster
• Pemasangan spanduk.
• Dll.
SEKALIGUS SEBAGAI IDENTITAS/BENDERA JAJARAN KESEHATAN
SUMBER DAYA.
PETUGAS SANITASI / SANITARIAN
• Minimal 1 org pada puskesmas yang wilayahnya terdapat pengungsi.
• Kunjungan sanitarian puskesmas ke lokasi penampungan pengungsi minimum 1 kali / hari untuk pengawasan, pemeriksaan dan perbaikan kualitas kesehatan lingkungan.
LOGISTIK UTK SANITASI DARURAT:
• Kaporit.
• Pac (penjernih air cepat)
• Aquatab.
• Kantong plastik sampah.
• Insectisida
• Alat fogging/mistblower/swing fog/spray can
• Sanitarian kit
• Alat bor air
• Reservoir air
• Bahan penyuluhan (leaflet, poster, spanduk, dll)
• Water test kit
DARI PENGALAMAN UPAYA AIR BERSIH DAN SANITASI
PADA:
• Banjir DKI & daerah lain yang terkena banjir
• Pengungsian TKI ilegal
• Pengungsian meletusnya Gn. Papandayan
• Pengungsi Aceh
• Gempa bumi, dll
Sektor kesehatan selalu menjadi sorotan
Bantuan yg diberikan kpd masy berupa makanan/ minuman, sandang, obat2an
Pemenuhan kebutuhan sanitasi dasar minim (terkait sektor lain), kurang terurus
KERJASAMA DENGAN SEKTOR / DINAS
LAIN DI DAERAH.
Terutama pada dinas yang bertangung jawab / memiliki
kewenangan untuk penyediaan sarana fisik air bersih dan
sanitasi (tenda, air bersih,jamban, pembuangan sampah
dan limbah), yaitu:
• Dinas pekerjaan umum / Dinas cipta karya / Dinas perumahan & permukiman.
• Perusahaan daerah air minum.
• Dinas sosial.
• Lembaga swadaya masyarakat / LSM
T
• Individu Baca, pahami lagi file/printout ttg “Air Bersih dan Sanitasi Pada Situasi Bencana & Pengungsian”.
• Kelp : Buat Makalah ttg Top Ten Priority, selain dari topik ttg
Sanitasi Dan Air Bersih
Buat soal Multiple Choice dari bahan bacaan pertemuan I tsb, dgn option a-b-c-d-e. Tiap kelompok membuat @ 2 soal, tidak boleh sama /Copas !
Kumpulkan Rabu,14/4-’16, maksimal jam 13.00 WIB. Tanggungjwb PJ MK MDB utk collecting & rekap pengumpulan tugas mandiri tsb.
Tugas Mandiri
Wassalammu’alaikum wr.wb