29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

11
29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penggunakan rancangan pendekatan ini diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel terhadap fenomena yang diteliti secara mendalam. Fenomena tersebut adalah berkenaan dengan strategi pengembangan daya tarik wisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida. Analisis deskriptif kualitatif, IFAS, EFAS, dan SWOT akan dipergunakan untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, merumuskan strategi, dan selanjutnya dibuatkan program pengembangan untuk direkomendasikan kepada pihak yang berkompeten. 3.2 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kawasan barat Pulau Nusa Penida, Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kawasan tersebut meliputi empat desa yaitu: Desa Ped, Desa Toyepakeh, Desa Sakti dan Desa Bunga Mekar, seperti disajikan pada Gambar 3.1

Transcript of 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

Page 1: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

29

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

tentang pendekatan yang digunakan dalam penelitian. Penelitian ini

menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu pengukuran yang

cermat terhadap fenomena sosial tertentu. Penggunakan rancangan

pendekatan ini diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel terhadap

fenomena yang diteliti secara mendalam.

Fenomena tersebut adalah berkenaan dengan strategi pengembangan

daya tarik wisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida. Analisis deskriptif

kualitatif, IFAS, EFAS, dan SWOT akan dipergunakan untuk

mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis, merumuskan strategi,

dan selanjutnya dibuatkan program pengembangan untuk

direkomendasikan kepada pihak yang berkompeten.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kawasan barat Pulau Nusa Penida,

Kecamatan Nusa Penida Kabupaten Klungkung. Kawasan tersebut meliputi

empat desa yaitu: Desa Ped, Desa Toyepakeh, Desa Sakti dan Desa Bunga

Mekar, seperti disajikan pada Gambar 3.1

Page 2: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

30

Page 3: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

31

3.3 Pengambilan Informan

Pengambilan informan dilakukan dengan pertimbangan pada

kebutuhan data yang ingin diperoleh yang mengacu pada permasalahan

yang digarap dalam penelitian ini. Informan yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari: (1) pihak Pemerintah (Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata, Bupati, Bapeda, Camat); (2) masyarakat lokal (tokoh

masyarakat, aparat desa, pemuda desa/anggota karang taruna, pelaku

pariwisata/pedagang); (3) wisatawan, (4) Akademisi

Jumlah masyarakat yang akan dijadikan informan dalam penelitian

adalah menggunakan pendekatan purposive sample. Purposive Sample

adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan secara sengaja menunjuk

orang-orang yang dianggap mampu memberikan kebutuhan data yang

diperlukan.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

1) Data kualitatif, yaitu data yang dikumpulkan berdasarkan

keterangan/informasi yang berhubungan dengan permasalahan yang

diajukan. Misalnya, data objek dan daya tarik wisata di Pulau Nusa

Penida.

2) Data kuantitatif, yaitu data yang dikumpulkan berupa angka-angka

yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas. Misalnya,

jumlah penduduk, jumlah akomodasi di kawasan barat Pulau Nusa

Penida.

Page 4: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

32

3.4.2 Sumber Data

Berdasarkan sumbernya data dalam penelitian ini dikelompokkan

menjadi 2 yaitu:

1) Sumber data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama

atau secara langsung diperoleh pada tempat penelitian di kawasan

barat Pulau Nusa Penida baik secara lisan maupun secara tertulis dari

para responden dan informan. Data tersebut meliputi data hasil

observasi, wawancara dengan informan (instansi pemerintah, tokoh

masyarakat, pelaku usaha pariwisata dan akademisi), dan data hasil

pengisian kuisioner.

2) Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh bukan dari pihak

pertama melainkan dari pihak - pihak tertentu yang terkait dengan

penelitian ini,data berupa dokumentasi terkait dengan peta desa dan

Kabupaten, profil desa yang didapat dari institusi pemerintah,

penelitian terdahulu, studi kepustakaan atau referensi lain.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipergunakan dalam pengumpulan data adalah

berupa kuesioner disebarkan untuk mengetahui persepsi wisatawan,

masyarakat, pedoman wawancara untuk mendapat data masukan yang lebih

banyak sehingga mendapat gambaran yang lebih lengkap dari masyarakat

dan industri pariwisata terkait, kamera, dan alat perekam digunakan saat

wawancara. Check list digunakan untuk mengidentifikasi potensi desa

yang dapat dikembangkan sebagai daya tarik wisata.

Page 5: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

33

3.6 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan beberapa metode yaitu :

1. Angket, yaitu penyebaran angket kepada stake holder dan nara-sumber

menyangkut pemberian bobot dan mengkaji faktor internal (kekuatan

dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman). Namun sebelum

pemberian bobot dirangking, terlebih dahulu kepada para ekspert

stakeholder diberikan penjelasan contoh pengisian dengan metode

perbandingan berpasangan.

2. Wawancara, yaitu mewawancarai para stakeholder yang mengetahui

potensi daya tarik pariwisata dikawasan barat Pulau Nusa penida dan

para pakar/expert atau narasumber dengan menggunakan instrumen

pedoman wawancara (guide interview) yang telah dipersiapkan

sebelumnya. Dari hasil wawancara akan diperoleh data yang

dibutuhkan sebagai bahan dasar analisis eksternal dan internal

organisasi teknis pelaksana daya tarik wisata untuk merumuskan

strategi pengembangan daya tarik wisata di Pulau Nusa Penida.

3. Observasi, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung ke

lapangan untuk melihat daya tarik wisata dalam upaya untuk

pembangunan pariwisata di Kawasan Barat Pulau Nusa penida.

4. Dokumen/kepustakaan, yaitu teknik memperoleh data dengan

mempelajari dokumen-dokumen yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti. Teknik yang diterapkan untuk menunjang

metode tersebut, antara lain, teknik perekam, pencatatan, simulasi.

Page 6: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

34

3.7 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode dan analisis data bertujuan untuk menyerderhanakan seluruh

data yang terkumpul, menyajikan secara sistematik, kemudian mengolah,

menafsirkan, dan memaknai data tersebut. Analisis data merupakan upaya

pemecahan permasalahan penelitian untuk memperoleh jawaban atas

permasalahan yang diteliti. Permasalahan dalam penelitian ini akan

dianalisis secara deskriptif kualitatif, analisis IFAS (Internal Factors

Analysis Summary) dan EFAS (External Factors Analysis Summary) serta

analisis SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats) untuk

merancang strategi pengembangannya. Dengan ketiga alat analisis tersebut

diharapkan akan dapat memecahkan permasalahan yang akan diteliti.

3.7.1 Analisis deskriptif kualitatif

Analisis deskriptif kualitatif adalah proses mengatur, mengurutkan,

mengelompokan, memberi kode, mengkatagorikan, mengartikan, dan

menginterpretasikan/menafsirkan data dan informasi kualitatif dan

kuantitatif tanpa ada hitung-hitungannya.

Proses ini berusaha mendeskripsikan, menggambarkan fenomena

atau hubungan antar fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan

akurat. Analisis deskriptif ini untuk menganalisis kondisi berdasarkan

prinsip pariwisata berkelanjutan dan partisipasi stakeholders dalam

pengembangan pariwisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida.

Page 7: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

35

3.7.2 Analisis Internal dan Analisis Eksternal

a. Analisis Internal

Analisis internal dilakukan untuk mendapatkan faktor kekuatan

yang akan digunakan dan faktor kelemahan yang akan diantisipasi. Untuk

mengevaluasi faktor tersebut digunakan matriks IFAS (Internal Factor

Analysis summary). Penentuan faktor strategi internal dilakukan sebelum

membuat matrik IFAS. Cara pembuatan matrik IFAS seperti pada Tabel

3.1

Tabel 3.1 Matrik Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor-Faktor Internal Bobot Peringkat Skor

Peluang :

1 .......................................................

2 ........................................................ dan

Seterusnya

Ancaman :

1 .......................................................

2 .................................................... dan

Seterusnya

Total 1,0

Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

1. Susunan dalam kolom 1 kekuatan dan kelemahan daya tarik wisata di

Pulau Nusa Penida.

2. Pemberian bobot masing-masing faktor menggunakan metode

perbandingan berpasangan, sehingga total bobot nilai sama dengan

satu.

Page 8: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

36

3. Hitung rating (kolom 3) masing-masing faktor dengan skala 4 (sangat

baik) sampai dengan 1 (sangat kurang) berdasar pengaruh faktor

tersebut terhadap kondisi daya tarik wisata yang bersangkutan.

Pemberian rating untuk faktor yang bersifat positif (kekuatan) diberi

nilai. (sangat kurang) sampai dengan 4 (sangat baik). Faktor yang

bersifat negatif (kelemahan) diberi nila 4 (kelemahan kecil) sampai 1

(kelemahan besar).

4. Perhitungan skor pembobotan dengan mengalikan bobot pada kolom 2

dengan rating pada kolom 3. Jumlah skor pembobotan pada kolom 4

untuk memperoleh total skor pembobotan. Nilai total ini menunjukkan

bagaimana daya tarik wisata bereaksi terhadap faktor-faktor

strategisnya.

b. Analisis Eksternal

Analisis eksternal dilakukan untuk mengembangkan faktor peluang

yang kiranya dapat dimanfaatkan dan faktor ancaman yang perlu dihindari.

Dalam analisis ini ada dua faktor lingkungan eksternal, yaitu: faktor

lingkungan makro (politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi) dan

lingkungan eksternal mikro (lingkungan usaha, distribusi, infrastruktur,

sumber daya manusia). Hasil analisis eksternal dilanjutkan dengan

mengevaluasi guna mengetahui apakah strategi yang dipakai selama ini

memberikan respon terhadap peluang dan ancaman yang ada. Untuk

maksud tersebut digunakan matrik EFAS (External Factors Analysis

Summary), seperti disajikan sesuai Tabel 3.2

Page 9: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

37

Tabel 3.2

Matrik External Factors Analysis Summary (EFAS)

Faktor-Faktor External Bobot Peringkat Skor

Peluang :

1 ...............................................

2 ................................................ dan

Seterusnya

Ancaman :

1. ...............................................

2 ................................................ dan

Seterusnya

Total 1,0

Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

Mengidentifikasi faktor-faktor peluang dan ancaman

1. Faktor yang ada akan diberikan bobot dengan menggunakan metoda

perbandingan berpasangan, sehingga total nilai sama dengan satu.

2. Memberikan peringkat 1 sampai dengan peringkat 4 untuk tiap

peluang dan ancaman, peringkat 4 (sangat baik), peringkat 3 (respon

di atas rata-rata), 2 (rata-rata), dan satu adalah respon kurang di bawah

rata-rata.

3. Lakukan pengalian antara bobot dengan peringkat untuk

memperoleh skor tertimbang.

4. Kemudian jumlahkan skor tertimbang untuk memperoleh skor total

tertimbang.

Page 10: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

38

3.7.3. Analisis Strengths, Weaknesses, Oppportunities, Threats (SWOT)

Berdasarkan analisis matrik SWOT dapat dirumuskan berbagai

kemungkinan alternatif strategi dalam pengembangan objek dan daya tarik

wisata di Pulau Nusa Penida. Kombinasi komponen-komponen SWOT

merupakan strategi-strategi yang mendukung pengembangan potensi objek

dan daya tarik wisata seperti : strategi Strengths Opportunities (SO),

Strengths Threats (ST), Weaknesses Opportunities (WO) dan Weaknesses

Threats (WT) disajikan dalam Gambar 3.2

IFAS

EFAS

Strengths (S)

Tentukan 5 - 10 faktor faktor

kekuatan Internal

Weaknesses (W)

Tentukan 5 - 10 faktor faktor

kelemahan Internal

Opportunities (O)

Tentukan faktor

peluang Eksternal

Strategi SO

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan

untuk memanfaatkan peluang

Threats (T)

Tentukan faktor

ancaman Eksternal

Strategi ST

Ciptakan strategi yang

menggunakan kekuatan untuk

mengatasi ancaman

Strategi WT

Ciptakan strategi yang

meminimalkan kelemahan dan

menghindari ancaman

Gambar 3.2. Matriks Analisis SWOT Sumber : Diadaptasi dari Rangkuti, 2005

Keterangan; (1) Strategi SO, yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut

dan memanfaatkan peluang sebesar-besaraya. (2) Strategi ST, yaitu menggunakan kekuatan yang dimiliki objek dan daya

tarik wisata untuk mengatasi ancaman.

Page 11: 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ...

39

(3) Strategi WO, yaitu pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.

(4) Strategi WT, yaitu kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

Setelah strategi dirumuskan dilanjutkan dengan perumusan program

yang merupakan suatu rencana aksi (action plan).

3.8. Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

Penyajian hasil analisis data dilakukan secara informal (dalam

bentuk naratif) dan formal (dalam bentuk tabel, grafik, dan lain - lain ).

Penyajian data dalam bentuk naratif untuk mengidentifikasi potensi yang

ada sehingga di peroleh suatu gambaran lengkap dari permasalahan yang

dibahas. Penyajian formal dilakukan untuk mendeskripsikan strategi

pengembangan daya tarik wisata di kawasan barat Pulau Nusa Penida.