288-279-1-PB

7
Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008 25 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TA BLET BESI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMA TA N SOKARAJA KABUPA TEN BANYUMAS Fida Dyah Puspasari 1 , Saryono 2 , Dian Ram awati 3 1, 2, 3  Jurusan Keperawatan FKIK Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto  AB STRACT The primary factor that causes high prevalence anemia is caused by low expecting mother’s obedience in consumings iron supplement during the pregnancy. Based on household health survei (2007) about expecting mother obedience in consuming iron suplement was 23 % . The aim of this research is to find ou t the factors that influence expe cting m other obedience in consumings iron suplement during pregnancy at village Sokaraja Tengah district Sokaraja regency Banyumas. This research is an analysis study. The sample was 42 expecting mothers which was taken by purposive sampling. Data were collected from medical report at posyandu and questioner sheet. The result of this research showed there were no significant connection among the factors such as knowledge, attitude, value and belief, income level, health care facilities, care giver behavior and family participation with expecting mother’s obedience consuming iron supplement but the knowledge level was the significantly. The obedience only influence by factor that connected with obedience knowledge factor, attitude, value and belief, income level, education level, health care facilities, care giver behavior and family participation as much as 41,3 %, and the other factors 58,7 % was unrevealed. The dominant factor expecting mother obedience consuming iron supplement was attitude one. Keywords:  Obedience, expecting mother, i ron supplement. PENDAHULUAN Salah satu komitmen Departemen Kesehatan adalah peningkatan kesehatan ibu dan bayi serta penurunan angka kematian/kesakitan ibu dan bayi. Pada saat ini angka kematian ibu dan perinatal di Indonesia sangat tinggi. Angka kematian ibu melahirkan menggambarkan status gizi dan kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan dan tingkat pelayanan kesehatan terutama bagi ibu hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas (Departemen Kesehatan 2005). Menurut Saifuddin (2002), pada negara miskin sekitar 25-50 % penyebab kematian wanita subur berkaitan dengan kehamilan. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah pendarahan, infeksi dan eklampsia sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu antara lain anemia, Kurang Energi Kronis (KEK ) dan lain-lain. Kabupaten B anyum as hingga saat ini masih menghadapi masalah gizi ibu hamil terutama anemia atau kekurangan gizi besi yang cukup tinggi. Hal ini dapat diketahui dari data yang diperoleh DKKS Kabupaten Banyumas Banyumas dari tahun 2000 hingga tahun 2002 menyebutkan bahwa ibu hamil dengan anemia berat (Hb < 8 gr %) sebanyak 2,19 % atau 285 dari total 12.981 ibu hamil yang diperiksa. Sedangkan anemia (Hb 8-11 gr %) mencapai 9.828 atau 75,71 % dari total  jumlah y ang s a m a . Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut selama ini adalah pendistribusian tablet Fe melalui Posyandu, Polindes, Puskesmas dan melibatkan petugas kesehatan seperti; bidan, perawat hingga kader Posyandu. Untuk meningkatkan kepatuhan mengkonsumsi tablet besi, maka diperlukan sistem evaluasi dan monitoring

Transcript of 288-279-1-PB

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 1/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

25

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL DALAM

MENGKONSUMSI TABLET BESI DI DESA SOKARAJA TENGAH KECAMATAN

SOKARAJA KABUPA TEN BANYUMAS

Fida Dyah Puspasari 1, Saryono2, Dian Ramawati3

1, 2, 3 Jurusan Keperawatan FKIK Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

 ABSTRACT

The primary factor that causes high prevalence anemia is caused by low expectingmother’s obedience in consumings iron supplement during the pregnancy. Based on householdhealth survei (2007) about expecting mother obedience in consuming iron suplement was 23%. The aim of this research is to find out the factors that influence expecting mother obediencein consumings iron suplement during pregnancy at village Sokaraja Tengah district Sokarajaregency Banyumas.

This research is an analysis study. The sample was 42 expecting mothers which wastaken by purposive sampling. Data were collected from medical report at posyandu andquestioner sheet. The result of this research showed there were no significant connectionamong the factors such as knowledge, attitude, value and belief, income level, health carefacilities, care giver behavior and family participation with expecting mother’s obedienceconsuming iron supplement but the knowledge level was the significantly.

The obedience only influence by factor that connected with obedience knowledgefactor, attitude, value and belief, income level, education level, health care facilities, care giver behavior and family participation as much as 41,3 %, and the other factors 58,7 % wasunrevealed. The dominant factor expecting mother obedience consuming iron supplement wasattitude one.

Keywords: Obedience, expecting mother, iron supplement.

PENDAHULUAN

Salah satu komitmen DepartemenKesehatan adalah peningkatan kesehatanibu dan bayi serta penurunan angkakematian/kesakitan ibu dan bayi. Padasaat ini angka kematian ibu dan perinatal diIndonesia sangat tinggi. Angka kematianibu melahirkan menggambarkan status gizidan kesehatan ibu, kondisi kesehatan

lingkungan dan tingkat pelayanankesehatan terutama bagi ibu hamil, ibumelahirkan dan ibu nifas (DepartemenKesehatan 2005).

Menurut Saifuddin (2002), padanegara miskin sekitar 25-50 % penyebabkematian wanita subur berkaitan dengankehamilan. Penyebab langsung kematianibu di Indonesia adalah pendarahan,infeksi dan eklampsia sedangkanpenyebab tidak langsung kematian ibu

antara lain anemia, Kurang Energi Kronis(KEK) dan lain-lain.

Kabupaten Banyumas hingga saatini masih menghadapi masalah gizi ibuhamil terutama anemia atau kekurangangizi besi yang cukup tinggi. Hal ini dapatdiketahui dari data yang diperoleh DKKSKabupaten Banyumas Banyumas daritahun 2000 hingga tahun 2002menyebutkan bahwa ibu hamil dengananemia berat (Hb < 8 gr %) sebanyak 2,19

% atau 285 dari total 12.981 ibu hamil yangdiperiksa. Sedangkan anemia (Hb 8-11 gr %) mencapai 9.828 atau 75,71 % dari total jumlah yang sama.

Tindakan yang dilakukan untukmengatasi masalah tersebut selama iniadalah pendistribusian tablet Fe melaluiPosyandu, Polindes, Puskesmas danmelibatkan petugas kesehatan seperti;bidan, perawat hingga kader Posyandu.Untuk meningkatkan kepatuhan

mengkonsumsi tablet besi, makadiperlukan sistem evaluasi dan monitoring

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 2/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

26

yang dapat dipercaya. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil,diantaranya adalah perilaku petugaskesehatan, dimana kepatuhan dapat lebihditingkatkan apabila bidan desa mampu

memberikan penyuluhan gizi, khususnyatentang manfaat tablet besi dan kesehatanibu hamil. Dukun bayi juga bisadimanfaatkan dan di ajak untukmeningkatkan jumlah tablet besi yangdikonsumsi ibu hamil (Wahyuni 2001).

Faktor utama yang menyebabkansulitnya prevalensi anemia ini antara lainkarena rendahnya cakupan distribusi dankepatuhan ibu mengkonsumsi tablet besi.Hasil SKRT kepatuhan ibu hamilmengkonsumsi tablet besi sebanyak 23 %(DKK Banyumas 2007). Pada bulan Juni2007 jumlah ibu hamil di wilayah Sokaraja Iberjumlah 1154 orang, yang mendapattablet besi 30 tablet sebanyak 104 orang,yang mendapat tablet besi 60 tabletsebanyak 82 orang dan yang mendapattablet besi 90 tablet adalah sebanyak 92orang (DKK Banyumas, 2007).

Tujuan peneliian ini untuk

mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalammengkonsumsi tablet besi selamakehamilan di Desa Sokaraja TengahKecamatan Sokaraja KabupatenBanyumas.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakanpenelitian analisis. Pada penelitian inidilakukan analisis terhadap data yang

dikumpulkan, seberapa besar hubunganantar variabel yang ada, perlu jugadiketahui apa ada variabel kontrolnya. Olehkarena itu pada penelitian ini perlu adanyahipotesis. Rancangan penelitian inimenggunakan rancangan cross sectionalyaitu suatu penelitian untuk mempelajaridinamika korelasi antara faktor resikodengan efek melalui pendekatan,observasi atau pengumpulan datasekaligus pada suatu saat dimana setiap

subjek penelitian di observasi hanya sekali(Notoatmojo 2003).

Penelitian dilakukan di DesaSokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja,Kabupaten Banyumas pada bulanDesember 2007-Januari 2008. Populasidalam penelitian ini adalah semua ibu

hamil yang berada di Desa SokarajaTengah Kecamatan Sokaraja KabupatenBanyumas, dengan populasi sasaranadalah ibu hamil trimester II dan trimester III dengan jumlah populasi sebanyak 52orang.

Jumlah populasi sampelditentukan dengan cara purposivesampling, yaitu teknik penentuan sampeldengan pertimbangan tertentu. Sampelberasal dari populasi yang terjaring dalamkriteria diatas dengan Kriteria inklusi:1.  Bersedia menjadi responden.2.  Wanita yang sedang hamil dengan

usia kehamilan 6 bulan-9 bulan.3.  Wanita hamil yang bersuami.Kriteria eksklusi:1.  Wanita hamil yang tidak sedang

dalam keadaan menderita sakitdalam satu bulan terakhir (cacingan,perdarahan, TBC, serta penyakit lain

yang mengeluarkan banyak darah).2.  Wanita hamil dengan gangguanpencernaan seperti; mual danmuntah. Dan juga yang mempunyaikelainan darah yaitu hemosiderosis.

Penelitian tentang kepatuhanmengkonsumsi tablet besi ini dilakukandengan menggunakan kuisioner dankunjungan rumah untuk melihat jumlahtablet besi yang diterima dari pelayanankesehatan. Jumlah tablet besi akan

berkurang setiap hari sehingga kunjunganrumah dilakukan setiap hari

HASIL DAN BAHASAN

Distribusi responden paling banyakyaitu ibu hamil yang berumur 25-30 tahunsebanyak 22 responden (52,38 %).Distribusi responden yang paling banyakyakni kehamilan anak pertama sebanyak17 orang (40,5 %). Distribusi respondenpaling banyak pada trimester II yaitu pada

usia kehamilan 6 bulan,7 bulan dan 8bulan yakni sebanyak 10 ibu hamil (23,8

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 3/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

27

%). Responden paling banyak mempunyaitingkat pendidikan tamat SLTA yaknisebanyak 21 ibu hamil (50 %). sebagianbesar responden adalah ibu yang tidakbekerja (hanya sebagai ibu rumah tangga)

yaitu sebanyak 24 orang (57,14 %).Sebagian besar suami respondensekaligus sebagai kepala keluarga adalahbekerja swasta yaitu sebanyak 17 orang(40,48 %). Sebagian besar respondenmendapatkan tablet besi dari pelayanankesehatan sejumlah 30 tablet yaitusebanyak 19 ibu hamil (45,24 %) dan 10tablet sebanyak 12 responden atau 28,57%.

Hasil penelitian menunjukkan 21atau 50 % ibu hamil kurangpengetahuannya tentang tablet besi.Jumlah tersebut sudah setengah dari jumlah ibu hamil yang ada, Pengetahuanmerupakan domain yang sangat pentinguntuk terbentuknya tindakan pada ibuhamil dalam kepatuhannya mengkonsumsitablet besi selama kehamilannya. Perilakuyang didasari pengetahuan akan lebihabadi dari pada perilaku yang tidak

didasarkan oleh pengetahuan. Dalamkenyataan tidak semua ibu hamil yangmendapat tablet zat besi meminumnyasecara rutin, hal ini bisa disebabkan karenafaktor ketidaktahuan pentingnya tablet zatbesi untuk kehamilannya. Dampak yangdiakibatkan minum tablet zat besi danpenyerapan/respon tubuh terhadap tabletbesi kurang baik sehingga tidak terjadipeningkatan kadar Hb sesuai dengan yangdiharapkan.

Faktor sikap menunjukkan 40 atau95,2 % ibu hamil memeriksakankehamilannya pada pelayanan kesehatandan selalu menerima tablet besi daripelayanan kesehatannya walaupun tidakgratis, dalam penentuan sikap yang utuh,pengetahuan, berpikir dan emosimemegang peranan penting pada ibuhamil dalam bersikap terhadapkehamilannya. Sikap juga akanmempengaruhi ibu hamil dalam kepatuhan

mengkonsumsi tablet besi selamakehamilannya. Menurut Allport (1954)

dalam Notoatmojo (2003) sikapmempunyai 3 komponen pokok yaitu;kepercayaan/keyakinan atau ide dankonsep terhadap suatu objek, kehidupanemosional atau evaluasi terhadap suatu

objek, kecenderungan untuk bertindak.Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh, dalampenentuan sikap yang utuh ini,pengetahuan, pikiran, keyakinan danemosi memegang peranan penting. Ibuhamil yang tahu akan pentingnya tabletbesi akan selalu mengkonsumsinyasampai habis.

Faktor nilai menunjukkan 42 atau100 % ibu hamil mempunyai nilai yangpositif terhadap tablet besi yang bisameningkatkan kehamilannya, namun padafaktor kepercayaan menunjukkan 41 atau97,6 % bahwa ibu hamil percaya padatablet besi yang bisa meningkatkankehamilannya. Didalam suatu masyarakatapapun selalu berlaku nilai-nilai yangmenjadi pegangan setiap orang dalammenyelenggarakan hidup bermasyarakat.Begitu juga dengan kepatuhan

mengkonsumsi tablet besi dimasyarakat,ada nilai yang positif menurut masyarakatterhadap tablet besi tersebut, maka semuaibu hamil akan berusaha dalammengkonsumsi tablet besi selamakehamilan. Kepercayaan sering diperolehdari orang tua, kakek atau nenek. Seringseseorang menerima kepercayaan ituberdasarkan keyakinan saja tanpa adanyapembuktian terlebih dahulu. Begitu puladengan ibu hamil ketika dirinya benar-

benar percaya bahwa tablet besi sangatpenting bagi kehamilan dan janinnya.

Sebagian besar penghasilanresponden dan suaminya pada kategoricukup antara Rp 400.000 – Rp 900.000yakni sebesar 23 atau 54,8 %. Masalahtingkat penghasilan atau ekonomi menjadialasan utama bagi keluarga sehinggamereka tidak dapat memenuhi kebutuhanzat gizi ibu hamil dan juga untuk seringmemeriksakan kehamilannya pada

pelayanan kesehatan yang ada. Bagikeluarga yang tingkat penghasilannya Rp

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 4/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

28

100.000 – Rp 300.000 sangat sulit untukbisa selalu memeriksakan kehamilan padapelayanan kesehatan, mereka lebihberpikir untuk makan saja, ibu hamil tidakdipentingkan. Tablet besi yang mereka

dapatkan tidak gratis namun membayar bersama dengan pemeriksaan kehamilan.Faktor sosial ekonomi yang rendah jugamemegang peranan penting kaitannyadengan asupan gizi ibu selama hamil.

Tingkat pendidikan respondenyang paling banyak yakni kategori cukupbaik tingkat pendidikannya yaitu tamatSLTP dan tamat SLTA sebanyak 31 atau73,8 %. Latar belakang pendidikanresponden mempunyai pengaruh padakepatuhan dalam mengkonsumsi tabletbesi, dan hasilnya bahwa tingkatpendidikan yang tinggi ternyata diikutidengan pemahaman yang tinggi pulaterhadap kepatuhan mengkonsumsi tabletbesi.

Faktor fasilitas sarana kesehatanmenunjukkan 42 atau 100 %, yang artinyafasilitas sarana kesehatan tersedia disekitar responden, serta jarak yang

terjangkau bagi responden untukmemeriksakan kehamilannya. Respondenmenggunakan posyandu dan bidan praktekuntuk memeriksakan kehamilannya, dansemua itu terjangkau oleh responden.Rendahnya penggunaan fasilitaskesehatan seringkali penyebabnyadilemparkan pada jarak antara fasilitaskesehatan tersebut dengan masyarakatyang terlalu jauh. Sehingga ibu hamilmerasa enggan untuk menuju ke fasilitas

kesehatan tersebut. Namun denganadanya posyandu yang mengaktifkan ibuhamil untuk memeriksakan kehamilannyamenjadikan fasilitas kesehatan tersediadengan lengkap yang terjangkau jarakoleh ibu hamil. Ibu hamil bisa mendapatkantablet besi di posyandu tersebut danmendapatkan penyuluhan oleh petugaskesehatan.

Faktor perilaku petugas kesehatanmenunjukkan 28 responden atau 66,7 %

menunjukkan perilaku petugas kesehatanpada responden sangat mempengaruhi

kepatuhan dalam mengkonsumsi tabletbesi karena petugas kesehatan selalumemberi motivasi untuk mengkonsumsitablet besi sampai habis. Tindakan yangdilakukan untuk mengatasi masalah

kepatuhan mengkonsumsi tablet besiadalah pendistribusian tablet Fe melaluiPosyandu, Polindes, Puskesmas danmelibatkan petugas kesehatan seperti;bidan, perawat hingga kader Posyandu.Beberapa cara telah dilakukan agar kepatuhan minum tablet besi pada ibuhamil dapat meningkat, antara lain denganpenyuluhan kepada sasaran langsungyaitu ibu hamil, baik melalui media PKK,pengajian, Posyandu, Puskesmas danRumah Sakit khususnya di poli KIA,praktek bidan desa dan di klinik bersalinserta media massa khususnya majalahwanita. Sehingga diharapkan ibu hamilbisa patuh dalam mengkonsumsi tabletbesi setiap hari sampai habis.

Faktor peran serta keluargamenunjukkan 40 responden atau 95,2 %faktor peran serta keluarga sangatmempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet besi selamakehamilannya. Upaya yang dilakukandengan mengikutkan peran serta keluargaadalah sebagai faktor dasar penting yangada berada disekeliling ibu hamil denganmemberdayakan anggota keluargaterutama suami untuk ikut membantu paraibu hamil dalam meningkatkankepatuhannya mengkonsumsi tablet besi.Upaya ini sangat penting dilakukan, sebabibu hamil adalah seorang individu yang

tidak berdiri sendiri, tetapi ia bergabungdalam sebuah ikatan perkawinan.

Faktor kepatuhan menunjukkan 37responden atau 88,1 % patuh dalammengkonsumsi tablet besi secara teratur setiap hari dan selalu habis. Sedangkanhanya 5 responden atau 11,9 % tidakpatuh dalam mengkonsumsi tablet besi,dan tidak habis tablet besi yang dikonsumsi selama kehamilan.

Dari analisis bivariat menunjukkan

tidak ada hubungan/signifikan antara faktor pengetahuan, faktor sikap, faktor nilai dan

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 5/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

29

kepercayaan, faktor tingkat penghasilan,faktor fasilitas sarana kesehatan, faktor perilaku petugas kesehatan dan faktor peran serta keluarga terhadap kepatuhanmengkonsumsi tablet besi pada ibu hamil.

 Analisis bivariat yang menunjukkan adahubungan/signifikan antara faktor pendidikan terhadap kepatuhanmengkonsumsi tablet besi pada ibu hamil.

Tabel 1. Regresi Logistik variabel dependen terhadap kepatuhanVariabel B Sig CI 95

Pengetahuan -49,881 0,994 0,000 -Sikap 140,015 0,997 0,000 -Kepercayaan -217,473 0,998 0,000 -Tingkat Penghasilan 32,991 0,994 0,000 -Tingkat Pendidikan 1,775 0,29 0,216 161,121Perilaku Petugas Kesehatan 35,052 0,994 0,000 -Peran Serta Keluarga 72,258 0,999 0,000 -

Sumber: Data Primer Terolah, 2008

Tabel diatas menunjukkan angkayang negatif artinya adalah tidakberpengaruh pada kepatuhan sedangkankalau positif artinya berpengaruh padakepatuhan. Nilai yang negatif terdapatpada faktor pengetahuan dan kepercayaansehingga berdasarkan kedua faktor tersebut di dapatkan banyak ibu hamilyang tidak patuh. Nilai yang positif pada

faktor sikap, tingkat penghasilan, tingkatpendidikan, perilaku petugas kesehatandan peran serta keluarga sehinggaberdasarkan faktor-faktor tersebutdisimpulkan ibu hamil banyak yang patuh.

Kepatuhan mengkonsumsi tabletFe diukur dari ketepatan jumlah tablet yangdikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsitablet Fe, frekuensi konsumsi perhari.Suplementasi besi atau pemberian tabletFe merupakan salah satu upaya penting

dalam mencegah dan menanggulangianemia, khususnya anemia kekuranganbesi. Suplementasi besi merupakan caraefektif karena kandungan besinya yangdilengkapi asam folat yang sekaligus dapatmencegah anemia karena kekuranganasam folat. Untuk meningkatkan kepatuhanmengkonsumsi tablet besi, makadiperlukan sistem evaluasi dan monitoringyang dapat dipercaya.

Dari hasil penelitian ini didapatkanhasil 41,3 % kepatuhan dipengaruhi olehfaktor pengetahuan, faktor sikap, faktor 

nilai dan kepercayaan, faktor tingkatpenghasilan, faktor tingkat pendidikan,faktor fasilitas sarana kesehatan, faktor perilaku petugas kesehatan dan faktor peran serta keluarga. Sedangkan sisanyayang 58,7 % adalah faktor lain yang belumterungkap, sehingga penelitian ini bisadilanjutkan kembali untuk mencari faktor lain yang mempengaruhi kepatuhan ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet besi.Faktor yang paling dominan adalah faktor sikap.

SIMPULAN DAN SARAN 1.  Terdapat sebanyak 37 responden ibu

hamil yang patuh, sedangkan yangtidak patuh adalah 5 responden ibuhamil.

2.  Didapatkan 41,3 % kepatuhandipengaruhi oleh faktor pengetahuan,

faktor sikap, faktor nilai dankepercayaan, faktor tingkatpenghasilan, faktor tingkat pendidikan,faktor fasilitas sarana kesehatan, faktor perilaku petugas kesehatan dan faktor peran serta keluarga. Sedangkansisanya yang 58,7 % adalah faktor lainyang belum terungkap.

3.  Terdapat hubungan yangsignifikan/bermakna antara faktor tingkat pendidikan dengan kepatuhandalam mengkonsumsi tablet besi padaibu hamil.

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 6/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

30

4.  Faktor yang paling dominanmempengaruhi kepatuhanmengkonsumsi tablet besi pada ibuhamil yaitu faktor sikap.

SARAN

1.  Bagi Dinas Kesehatan dan PuskesmasUntuk setiap pelayanan

kesehatan yang terdapat pada setiapdaerah hendaknya mengadakanpenyuluhan kesehatan kepadamasyarakat khususnya ibu hamil yangberkaitan dengan status gizi bagi ibuhamil, tablet besi bagi ibu hamil danlain-lain sehingga ibu hamilmempunyai pengetahuan yang luas.

Petugas kesehatan sebaiknyalebih peduli pada ibu hamil, dan selalumengadakan penyuluhan setiap adaposyandu. Petugas kesehatanseharusnya selalu memberikanpengetahuan pada ibu hamil yangmemeriksakan kehamilannya, danberikan pengetahuan tentang kenapaibu hamil harus menghabiskan tabletbesi yang didapatkannya.

2.  Bagi Peneliti Lain

Masih diperlukan penelitianlebih lanjut untuk menemukan faktor lain yang berhubungan dengan tabletbesi pada ibu hamil terutama padatrimester kedua dan trimester ketiga.

3.  Bagi RespondenMeningkatkan konsumsi

makanan yang bergizi dan secarateratur mengkonsumsi tablet besisetiap hari sampai habis selamakehamilan.

DAFTAR PUSTAKA

 Almatsier, S, 2002. Prinsip dasar ilmu gizi,PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

, 2005, Kamus besar bahasaindonesia edisi 3, Balai Pustaka, Jakarta. Arisman, M. B, 2004. Gizi daur kehidupan,EGC, Jakarta. Arikunto, 2002, Prosedur penelitian suatupendekatan praktik edisi revisi V cetakan12, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Budiarto, E, 2003. Metodologipenelitian kedokteran:sebuah pengantar,EGC, Jakarta.

Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, 1999, Pedoman pemberian

tablet besi-folat dan sirup besi bagipetugas, Departemen Kesehatan RepublikIndonesia, Jakarta.

, 2003. Programperbaikan gizi  makro, DepartemenKesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

, 2005. Pedomanoperasional penanggulangan anemi gizi diIndonesia, Direktorat Jendral PembinaanKesehatan Masyarakat, Jakarta.

Dinas Kesehatan KabupatenBanyumas, 2003, Laporan hasilpemantauan konsumsi gizi (PKG)Kabupaten Banyumas Tahun 2003,Banyumas.

, 2007. Laporan hasilpemantauan konsumsi gizi (PKG)Kabupaten Banyumas Tahun 2007,Banyumas.

, 2005. Laporanhasil pelaksanaan evaluasi

penanggulangan anemia ibu hamil danremaja putri di kabupaten Banyumas tahun2004, Banyumas.

Dorland, W, A. Newman, 2002.Kamus kedokteran dorland;alih bahasahuriawati hartanto dkk-edisi 29, EGC,Jakarta.

Ekowati, 2007. Peran suami dalampemeliharaan status gizi ibu hamil diwilayah kerja puskesmas baturradenkabupaten banyumas, Universitas Jenderal

Soedirman Purwokerto, Purwokerto.Hastono, 2001.  Analisa data,

Fakultas Kedokteran UniversitasIndonesia, Jakarta.

IAKMI, 2004. Survei anemia padaWUS di kabupaten lokasi SMPFA se-jawatengah dan jawa timur, Jakarta.

Karyadi, E 2007. Mabuk pagi, ibuhamil bisa kurang gizi, (Online),http://www.indomedia.com. DiaksesTanggal 8 0ktober 2007.

Logan, E C M, et all. (2002).Investigation and management of iron

7/14/2019 288-279-1-PB

http://slidepdf.com/reader/full/288-279-1-pb 7/7

Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), V olume 3 No.1 Maret 2008

31

deficiency anaemia in general practice: acluster randomised controlled trial of asimple management prompt. Postgrad.Med. J. 78: 533-537

Moehji, S, 2003. Penanggulangan

gizi buruk, Bharata, Jakarta.Notoatmojo, S, 2003. Metodologi

penelitian kesehatan edisi revisi, PTRineka Cipta, Jakarta.

O'Brien, K. O, et all. (1999).Influence of prenatal iron and zincsupplements on supplemental ironabsorption, red blood cell ironincorporation, and iron status in pregnantPeruvian women. Am. J. Clin. Nutr. 69:509-515

Pemerintah Propinsi Jawa TengahDinas Kesehatan, 2002. Profil kesehatanpropinsi jawa tengah, Jawa Tengah.

Pearce, E. C, 1999.  Anatomi danfisiologi untuk paramedis, PT Gramedia,Jakarta.

Poerwardarminta, W. J. S, 2003.Kamus umum bahasa indonesia edisiketiga, Balai Pustaka, Jakarta.

Prawirohardjo, S, 1999. Ilmu

kebidanan, Yayasan Bina Pustaka,Jakarta.Rasmussen, K. M. 2001, Is there a

causal relationship between iron deficiencyor iron-deficiency anemia and weight atbirth, length of gestation and perinatalmortality. J. Nutr. 131: 590S-603

Restikawati, 2006. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhanberobat penderita tuberkolosis paru di balaipengobatan penyakit paru (BP4)

purwokerto, Universitas JenderalSoedirman Purwokerto, Purwokerto.

Saifuddin, A, 2002. Pelayanankesehatan maternal dan neonatal, JNPKKR Dan Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.Scholl, T. O. 2005. Iron status during

pregnancy: setting the stage for mother and infant. Am. J. Clin. Nutr. 81: 1218S-1222S

Setiadi, 2007, Konsep dan penulisanriset keperawatan, Graha Ilmu, Jakarta.

Soeida, 2007. Kurang gizi: salahsatu penyebab menurunnya tingkatkecerdasan dan upayapenanggulangannya,http://rudyct.tripod.com. Diakses tanggal 9Oktober 2007.

Sunaryo, E , 2007. Defisiensi folatdan tingginya angka kematian ibu sertakasus bayi bermasalah. (Online),http://www.hayati-ipb.com. DiaksesTanggal 9 Oktober 2007.

Supariasa, I. D, 2001, Penilaianstatus gizi, EGC, Jakarta.

van den Broek, N. (2003). Anaemia

and micronutrient deficiencies: reducingmaterial death and disability duringpregnancy. Br Med Bull. 67: 149-160

Wahyuni, 2001. Pengaruhmonitoring suami terhadap kepatuhanminum tablet besi dan kadar hemoglobinibu hamil di kabupaten demak jawa tengah,Politeknik Kesehatan Semarang,Semarang.

Winarno, F. G, 2004. Kimia pangandan gizi, PT Gramedia, Jakarta.