2.3 MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN DENGAN PILIHAN KATA DAN EKSPRESI YANG TEPAT
-
Upload
sma-negeri-1-trenggalek -
Category
Education
-
view
1.122 -
download
0
description
Transcript of 2.3 MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN DENGAN PILIHAN KATA DAN EKSPRESI YANG TEPAT
TUGAS BAHASA INDONESIA
PERTAMA TAHUN 2012
BY : SUGENG
SULISTIYAWAN
(29)
KOMPETENSI DASAR
2.3 MENCERITAKAN BERBAGAI PENGALAMAN DENGAN PILIHAN KATA DAN EKSPRESI YANG TEPAT.
INIDIKATOR
1. Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (yang lucu,menyenangkan,mengharu- kan dsb) dengan pilihan kata dan ekspresi yang tepat.
2. Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan secara tertulis dan lisan.
Menceritakan Pengalaman
1. Memahami cara menceritakan pengalaman
Pengalaman adalah sesuatu yang pernah di alami. Oleh karena itu, setiap orang, termasuk anda pasti mempunyai pengalaman. Sampai saat ini, pengalaman anda tentu amat banyak karena setiap hari anda mengalami. sesuatu. Pengalaman seseorang sangat bervariasi. Ada yang menyenangkan, menyedihkan, mengharukan, memalukan, dansebagainya. Pengalaman sangat berguna bagi orang lain. Dapatkah kalian menceritakan kepada orang lain sehingga orang lain itu senang dan dapat membayangkannya,,,,.??
Menceritakan pengalaman dapat dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
1. MENGINGAT PENGALAMAN YANG SUDAH DI ALAMI.2. MEMILIH SALAH SATU PENGALAMAN YANG
MENARIK DAN PANTAS DI CERITAKAN DALAM SITUASIYANG DIHADAPI.
3. MENGINGAT HAL-HAL APA SAJA YANG AKAN DICERITAKAN, KEMUDIAN DISUSUN MENJADI KERANGKA CERITA PENGALAMAN.
4. MENCERITAKAN ENGALAMAN BEDASARKAN KERANGKA DENGAN LAFAL YANG BENAR, ITONASI YANG BAIK DAN PILIHAN KATA YANG TEPAT.
5. MENINGKATKAN DAYA TARIK CERITA DENGAN EKSPRESI WAJAH DAN GERAK-GERIK ANGGOTA TUBUH YANG TEPAT.
Perhatikan contoh kerangka cerita dan ceritapengalaman di bawah ini!
Pengalaman menyedihkan :1. Pengantar2. Persiapan menghadiri pesta3. Suasana pesta yang meriah4. Awal terjadinya keributan5. Malapetaka yang menyedihkan6. Kesan dan harapan7. Penutup
Pesta ulang tahun seharusnya menjadi pesta yang menyenangkan. Akan tetapi, saya mengalaminya tidak demikian beberapa bulan yang lalu. Gara-gara hadir memenuhi undangan pesta ulang tahun pakaian saya kotor dan rambut saya gimbal. Ceritanya begini,
Beberapa hari sebelum menghadiri acara ulang tahun seorang teman, saya sudah mempersiapkan diri. Pakaian simpanan saya bongkar dan saya pilih salah satu yang terbaik. Agar lebih oke, pakaian itu saya cuci dan seterika licin.
Pada waktu yang sudah saya rencanakan, saya berangkat ke tempat pesta dengan rasa percaya diri yang besar. Teman yang berlang tahun menyambut dengat hangat. Begitu juga teman-teman lain. Suasana penuh canda dan gelak tawa sangat menggembirakan. Terlebih, hidangan yang di sajikan tuan rumah sangat berkualitas. Makanan dan minuman pesanan dari resto terkenal.
Seperti biasa, pesta ulang tahun di awali beberapa sambutan singkat. Lalu, diteruskan acara makan bersama. Kami senang menerima bagian makanan dan minuman istimewa. Setelah dipersilahkan, kam makan dengan nimat.
Akan tetapi, malapetaka tiba-tiba datang. Entah siapa yang memulai tiba-tiba ada roti tar terbang dan hinggap di pipi seorang teman. Tentu saja, teman yang apes itu mendadak sontak mukanya menjadi merah padam. Matanya memandang liar mencari orang yang telah menganiayanya. Rupanya dia yakin bahwa orang yang berbaju lorek adalah pelakunya. Tak segan segan dia balas dengan lemparan yang lebih keras. “Crottt..” kue tar yang berlumuran coklat tepat mengenai kepala orang berbaju lorek dan muncrat mengenai orang-orang di sekitarnya. Itulah awal malapetaka. Suasana menjadi kacau. Ada yang berusaha membalas dengan lemparan yang lebih besar, ada yang berlari menyelamatkan diri. Banyak minuman tumpah dan makanan terinjak-injak. Dinding rumah yang bersihpun menjadi berantakan. Begitu juga pakaian yang kami kenakan. Semuanya kotor. Ada juga tega mengguyurkan es campur ke baju yang indah. Pakaian terbaik saya yang semula saya banggakan menjadi pakaian rombeng yang tak berharga.
Saya kecewa berat. Teman-teman lainpun kecewa. Lebih-lebih yang berulang tahun. Pesta yang telah dipersiapkan matang dengan biaya tidak sedikit, bukan menjadi pesta yang menyenangkan tetapi sebaliknya menjadi peristiwa yang menyedihkan. Saya heran, mengapa ada “preman” yang tega menyulut kekacauan...??
Hal ini menjadi Pelajaran bagi kita bahwa ketertiban, keteraturan, dan sopan santun harus kita tegakkan. Bukan hanya di tempat pesta, melainkan juga di tempat-tempat lain. Jika kita dapat mengendalikan diri, berlaku sopan, dan tertib semuanya akan berjalan dengan lancer dan menyenangkan.
Demikian kisah menyedihkan yang saya alami beberapa bulan yang lalu.
2. MENCERITAKAN PENGALAMAN
Setelah memahami cara menceritakan pengalaman dan juga membaca contoh cerita pengalaman. Ingat-ingatlah lebih dahulu sejumlah pengalaman menarik yang telah anda alami. Pilih salah satu, kemudian tentukan hal-hal pokok yang akan di ceritakan dan urutkan menjadi kerangka cerita. Kerangka cerita itu digunakan sebagai pengarah dalam menceritakan pengalaman.
3. MENGAJUKAN PERTANYAAN
Ketika seorang teman anda bercerita, dengarkan baik-baik. Jika perlu, catatlah hal-hal khusus yang sangat menarik perhatian anda. Setelah teman anda bercerita, ajukan pertanyaan berkaitan dengan yang di ceritakan tadi.
Misalnya, setelah mendengarkan cerita pengalaman di muka, anda lalu bertanya, “Apakah di tempat itu tidak ada orang dewasa yang bisa mencegah keributan?”
SUMBER
• http://books.google.co.id/books?id=NbQyz-bcISgC&pg=PA54&lpg=PA54&dq=Menceritakan+berbagai+pengalaman+dengan+pilihan+kata+dan+ekspresi+yang+tepat&source=bl&ots=KE93hgqHsx&sig=joM7Fii5X1MXO8Uq7liFOu7ecfs&hl=en#v=onepage&q=Menceritakan%20berbagai%20pengalaman%20dengan%20pilihan%20kata%20dan%20ekspresi%20yang%20tepat&f=true• Kompeten Bahasa Indonesia Kelas X
(Erlangga)
REFLEKSI
Sebenarnya saya mengerjakan tugas presentasi ini dibayangi oleh rasa takut. Takut kalau saya tidak dapat menyelesaikan tugas ini secara tepat waktu. Tapi karna support dan usaha yang keras akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.Ucapan terimakasih saya haturkan kepada guru bahasa indonesia yaitu “Dwi Kuncorowati” yang telah membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan tugas ini secara tepat.