220353099 Penentuan Kadar Cl

32
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Cl - B. Waktu Percobaan : Jum’at, 11 April 2014, pukul 13.00 – 15.00 WIB C. Tujuan Percobaan : Untuk Kadar Klorida Sampel Air D. Dasar Teori : Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik manusia, hewan maupun tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin dapat hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika tidak minum karena sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk: a. Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan pekerjaan lainnya, b. Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya. c. Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik. d. Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.

description

jj

Transcript of 220353099 Penentuan Kadar Cl

Page 1: 220353099 Penentuan Kadar Cl

A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Cl-

B. Waktu Percobaan : Jum’at, 11 April 2014, pukul 13.00 – 15.00 WIB

C. Tujuan Percobaan : Untuk Kadar Klorida Sampel Air

D. Dasar Teori :

Air merupakan bagian yang penting bagi makhluk hidup baik manusia, hewan

maupun tubuhan. Tanpa air kemungkinan tidak ada kehidupan di dunia inti karena semua

makhluk hidup sangat memerlukan air untuk bertahan hidup. Manusia mungkin dapat

hidup beberapa hari akan tetapi manusia tidak akan bertahan selama beberapa hari jika

tidak minum karena  sudah mutlak bahwa sebagian besar zat pembentuk tubuh manusia

itu terdiri dari 73% adalah air. Jadi bukan hal yang baru jika kehidupan yang ada di dunia

ini dapat terus berlangsung karena tersedianya Air yang cukup. Dalam usaha

mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berupaya mengadakan air yang cukup

bagi dirinya sendiri. Berikut ini air merupakan kebutuhan pokok bagi manusia dengan

segala macam kegiatannya, antara lain digunakan untuk:

a. Keperluan rumah tangga, misalnya untuk minum, masak, mandi, cuci dan

pekerjaan lainnya,

b. Keperluan umum, misalnya untuk kebersihan jalan dan pasar, pengangkutan air

limbah, hiasan kota, tempat rekreasi dan lain-lainnya.

c. Keperluan industri, misalnya untuk pabrik dan bangunan pembangkit tenaga listrik.

d. Keperluan perdagangan, misalnya untuk hotel, restoran, dll.

e. Keperluan pertanian dan peternakanKeperluan pelayaran dan lain sebagainya

Oleh karena itulah air sangat berfungsi dan berperan bagi kehidupan makhluk

hidup di bumi ini. Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan

dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan

melakukan pengelolaan air yang baik seperti penghematan, tidak membuang sampah

dan limbah yang dapat membuat pencemaran air sehingga dapat menggangu

ekosistem yang ada.

1. Manfaat Air bagi Kehidupan Manusia

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar

tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat

bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan

untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar

rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran,

Page 2: 220353099 Penentuan Kadar Cl

tempat rekreasi, transportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang

manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya

dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana. Volume air dalam tubuh manusia

rata-rata 65% dari total berat badannya, dan volume tersebut sangat bervariasi pada

masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-bagian tubuh seseorang.

Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5%,

tulang 22%, ginjal 82,7%, otot 75,6%, dan darah 83%. Setiap hari kurang lebih 2.272

liter darah dibersihkan oleh ginjal dan sekitar 2,3 liter diproduksi menjadi urine.

Selebihnya diserap kembali masuk ke aliran darah. Dalam kehidupan sehari-hari, air

dipergunakan antara lain untuk keperluan minum, mandi, memasak, mencuci,

membersihkan rumah, pelarut obat, dan pembawa bahan buangan industri.

  Ditinjau dari sudut ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih

harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang

terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat.Volume rata- rata kebutuhan

air setiap individu per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan

air tersebut bervariasi dan bergantung pada keadaan iklim, standar kehidupan, dan

kebiasaan masyarakat.

2. Penjernihan Air

Penjernihan air merujuk ke sejumlah proses yang dijalankan demi membuat

air dapat diterima untuk penggunaan akhir tertentu. Ini mencakup penggunaan seperti

air minum, proses industri, medis dan banyak penggunaan lain. Tujuan semua proses

penjernihan air adalah menghilangkan pencemar yang ada dalam air atau mengurangi

kesadahannya agar air menjadi becomes layak untuk penggunaan akhirnya. Salah satu

penggunaan tersebut adalah mengembalikan ke lingkungan alami air yang sudah

digunakan tanpa berakibatkan dampak yang buruk atas lingkungan. Cara penjernihan

air antara lain:

a. Penyaringan dan perebusan

Meski tampak bersih, air yang akan diminum harus disaring dan direbus hingga

mendidih setidaknya selama 5-10 menit. Hal ini dapat membunuh bakteri, spora,

ova, kista dan mensterilkan air. Proses penyaringan ini juga menghilangkan karbon

dioksida dan pengendapan kalsium karbonat.

b. Disinfeksi kimia

Page 3: 220353099 Penentuan Kadar Cl

Hal ini berguna untuk memurnikan air yang disimpan pada tempat seperti di

genangan air, tangki atau air sumur.

c. Bubuk pemutih

Proses ini merupakan diklorinasi kapur. 2,3 gram bubuk pemutih diperlukan untuk

mendisinfeksi 1 meter kubik (1.000 liter) air. Tapi air yang sangat tercemar dan

keruh tidak bisa dimurnikan dengan metode ini.

d. Tablet klorin

Dipasaran, tablet klorin dijual dengan nama tablet halazone. Senyawa ini mungkin

cukup mahal tetapi efektif untuk memurnikan air dengan skala kecil.

e. Filter

Ada beberapa jenis filter air, antara lain filter keramik ‘lilin’ dan UV filter. Bagian

utama dari sebuah filter keramik ‘lilin’ ini adalah lilin yang terbuat dari porselin

atau tanah infusorial. Permukaannya dilapisi dengan katalis perak sehingga bakteri

yang masuk ke dalam akan dibunuh. Metode ini menghilangkan bakteri yang

biasanya ditemukan dalam minum air, tetapi tidak efektif dengan virus yang bisa

lolos saringan.

3. Bahan-bahan Penyaringan

a. Batuan

Dalam geologi, batu adalah benda padat yang tebuat secara alami dari mineral

dan atau mineraloid. Lapisan luar padat Bumi, litosfer, terbuat dari batu. Dalam

batuan umumnya adalah tiga jenis, yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf.

Penelitian ilmiah batuan disebut petrologi, dan petrologi merupakan komponen

penting dari geologi. Dalam bangunan batu biasanya dipakai pada pondasi

bangunan untuk bangunan dengan ketinggian kurang dari 10 meter, batu juga

dipakai untuk memperindah fasade bangunan dengan memberikan warna dan

tekstur unik dari batu alam.

Batuan umumnya diklasifikasikan berdasarkan komposisi mineral dan kimia,

dengan tekstur partikel unsur dan oleh proses yang membentuk mereka. Ciri - ciri

ini mengklasifikasikan batuan menjadi beku, sedimen, dan metamorf. Mereka lebih

diklasifikasikan berdasarkan ukuran partikel yang membentuk mereka.

Transformasi dari satu jenis batuan yang lain digambarkan oleh model geologi.

Pengkelasan ini dibuat dengan berdasarkan:

1) kandungan mineral yaitu jenis-jenis mineral yang terdapat di dalam batu ini.

Page 4: 220353099 Penentuan Kadar Cl

2) tekstur batu, yaitu ukuran dan bentuk hablur-hablur mineral di dalam batu

3) struktur batu, yaitu susunan hablur mineral di dalam batu.

4) proses pembentukan

b. Kerikil

Batu Kerikil (Pebbles) sebenarnya menunjukkan besaran butir pasir, dapat

dikategorikan sebagai Batu Pasir yang banyak mengandung silika. Umumnya

bertekstur halus dan berbentuk bulat terbentuk akibat dari pecahan batu gunung

yang kemudian terseret air hingga ke laut dan selama ribuan tahun saling beradu

sesamanya dan terkikis air, karena itu diperoleh di daerah pesisir pantai. Tersedia

dalam beberapa warna, ukuran dan bentuk. Digunakan untuk ditaburkan pada

taman kering (Patio atau Taman Jepang) atau dicampur dengan adukan semen

(biasa disebut Beton/Koral Sikat) untuk jalan setapak atau driveways atau carport.

Untuk ukuran yang kecil sering juga disebut Batu Aras.

c. Arang

Arang adalah residu hitam berisi karbon tidak murni yang dihasilkan dengan

menghilangkan kandungan air dan komponen volatil dari hewan atau tumbuhan.

Arang umumnya didapatkan dengan memanaskan kayu, gula, tulang, dan benda

lain. Arang yang hitam, ringan, mudah hancur, dan meyerupai batu bara ini terdiri

dari 85% sampai 98% karbon, sisanya adalah abu atau benda kimia lainnya. Jenis-

jenis arang:

1) Arang kayu

Arang kayu adalah arang yang terbuat dari bahan dasar kayu. Arang kayu

paling banyak digunakan untuk keperluan memasak seperti yang dijelaskan

sebelumnya. Sedangkan penggunaan arang kayu yang lainnya adalah sebagai

penjernih air, penggunaan dalam bidang kesehatan, dan masih banyak lagi.

Bahan kayu yang digunakan untuk dibuat arang kayu adalah kayu yang masih

sehat, dalam hal ini kayu belun membusuk.

2) Arang serbuk gergaji

Arang serbuk gergaji adalah arang yang terbuat dari serbuk gergaji yang

dibakar. Serbuk gergaji biasanya mudah didapat ditempat-tempat penggergajian

atau tempat pengrajin kayu. Serbuk gergaji adalah bahan sisa produksi yang

jarang dimanfaatkan lagi oleh pemilknya. Sehingga harganya bisa terbilang

Page 5: 220353099 Penentuan Kadar Cl

murah.selain dapat untuk bahan bakar, arang serbuk gergaji biasanya

dimanfaatkan untuk campuran pupuk dan dapat diolah menjadi briket arang

3) Arang sekam padi

Arang sekam padi biasa digunakan sebagai pupuk dan bahan baku briket

arang. Sekam yang digunakan bisa diperoleh ditempat penggilingan padi. Selain

digunakan untuk arang, sekam padi juga sering dijadikan bekatul untuk pekan

ternak. Arang sekam juga bisa digunakan sebagai campuran pupuk dan media

tanam di persemaian. Hal ini karena sekam padi memiliki kemampuan untuk

menyerap dan menyimpan air sebagai cadangan makanan.

4) Arang tempurung kelapa

Arang tempurung kelapa adalah arang yang berbahan dasar tempurung

kelapa. Pemanfaatan arang tempurung kelapa ini ternasuk cukup strategis

sebagai sektor usaha. Hal ini karena jarang masyarakat yang memanfaatkan

tempurung kelapanya. Selain dimanfaatkan dengan dibakar langsung,

tempurung kelapa dapat dijadikan sabagai bahan dasar briket arang. Tempurung

kelapa yang akan dijadikan arang harus dari kelapa yang sudah tua, karena lebih

padat dan kandungan airnya lebih sedikit dibandingkan dari kelapa yang masih

muda. Harga jual arang tempurung kelapa terbilang cukup tinggi. Karena selain

berkualitas tinggi, untuk mendapatkan tempurung kelapanya juga terbilang sulit

dan harganya cukup mahal.

5) Arang serasah

Arang serasah adalah arang yang terbuat dari serasah atau sampah

dedaunan. Bila dibandingkan dengan bahan arang lain, serasah termasuk bahan

yang paling mudah didapat. Arang serasah juga bisa dijadikan briket arang,

karena mudah dihancurkan.

6) Briket arang

Jenis arang yang terakhir dan sudah banyak terdapat dimasyarakat adalah

Briket Arang. Briket arang adalah arang yang terbuat dari arang jenis lain yang

dihaluskan terlebih dahulu kemudian dicetak sesuai kebutuhan dengan

campuran tepung kanji. Tujuan pembuatan briket arang adalah untuk menambah

jangka waktu bakar dan untuk menghemat biaya. Arang yang sering dijadikan

briket arang diantaranya adalah arang sekam, arang serbuk gergaji, dan arang

serasah. Arang- arang tersebut terlalu kecil untuk digunakan langsung dan akan

cepat habis. Sehingga akan lebih awet jika diubah menjadi briket arang. Untuk

Page 6: 220353099 Penentuan Kadar Cl

arang tempurung kelapa dapat dijadikan briket arang, tetapi hanya tempurung

yang sudah remuk.Sedangkan tempurung yang masih utuh tidak perlu dijadikan

briket arang.

7) Arang kulit buah mahoni

Arang kulit buah mahoni adalah arang dengan bahan dasar kulit buah

mahoni. Bila dilihat secara kasat mata, kulit buah mahoni memiliki tekstur yang

keras dan padat. Sayang jika hanya dibiarkan tertumpuk disekitar halaman.

Arang kulit buah mahoni diproses menggunakan tungku drum, sama halnya

dengan arang kayu. Arang jenis ini juga dapat diolah menjadi briket arang.

Arang yang dihasilkan dari kulit buah mahoni juga terbukti memiliki kualitas

yang cukup baik. Jika dibakar hanya mengeluarkan sedikit asap. Nilai kalor

yang dihasilkan saat dibakar sangat tinggi dan lebih tahan lama sehingga dapat

menghemat biaya pengeluaran.

d. Ijuk

Ijuk adalah serat alami berkarakter kuat, lentur dan tahan terhadap kelembaban

dan air asin.Ijuk terbuat dari pohon aren. Kelebihan ijuk diantaranya kuat tehadap

asan dan air asin, tahan lama, tidak lapuk. Pemanfaatan untuk atap, bahan sapu,

bahan tali, sebagai filter resapan air pada bangunan modern, dan tali untuk mengikat

bagian-bagian tertentu dari badan kapal atau perahu. Ijuk dimulai dari memanennya

dari batang aren yang sudah berumur lima tahun. Dengan sebatang tangga bambu

panjang yang diberi lubang-lubang, ijuk yang sudah di lepas lidi-lidinya mulai

dicongkel dengan parang agar terlepas dari batang. Setelah itu di bawa ke tempat

pengolahan untuk nanti di sisir menggunakan kawat baja runcing yang dipakukan

pada sebatang kayu. Gunanya selain membersihkan, agar serat-serat tertata rapi dan

bisa dipisahkan besar dan panjang serat. Kemudian di jemur dan setelah kering baru

diikat seperti cemara (bahan sanggul) ibu-ibu jaman dulu.

e. Kapas

Kapas adalah serat halus yang menyelubungi biji beberapa jenis Gossypium

(biasa disebut "pohon"/tanaman kapas), tumbuhan 'semak' yang berasal dari daerah

tropika dan subtropika. Serat kapas menjadi bahan penting dalam industri tekstil.

Serat itu dapat dipintal menjadi benang dan ditenun menjadi kain. Produk tekstil dari

serat kapas biasa disebut sebagai katun (benang maupun kainnya). Serat kapas

merupakan produk yang berharga karena hanya sekitar 10% dari berat kotor (bruto)

produk hilang dalam pemrosesan. Apabila lemak, protein, malam (lilin), dan lain-

Page 7: 220353099 Penentuan Kadar Cl

lain residu disingkirkan, sisanya adalah polimer selulosa murni dan alami. Selulosa

ini tersusun sedemikian rupa sehingga memberikan kapas kekuatan, daya tahan

(durabilitas), dan daya serap yang unik namun disukai orang. Tekstil yang terbuat

dari kapas (katun) bersifat menghangatkan di kala dingin dan menyejukkan di kala

panas (menyerap keringat).

4. Kadar Cl

Indonesia merupakan negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan. Air

laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan

partikel-partikel tak terlarut. Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah

klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium

(1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak,

strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan

batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal

vents) di laut dalam.

Gambar 1. diagram kandungan garam air laut

Gambar 1 merupakan diagram kandungan garam air laut yang memperlihatkan

bahwa air laut terdiri dari 3,5% garam. Adapun garam-garam yang terkandung adalah

seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk menentukan kandungan klorida dalam air laut

Page 8: 220353099 Penentuan Kadar Cl

dapat dilakukan dengan titrasi argentometri. Titrasi argentometri disebut juga titrasi

pengendapan karena proses titrasi tersebut mengakibatkan terbentuknya endapan. Titrasi

argentometri ini dibedakan berdasarkan atas indikator yang digunakan. Berdasarkan

indikator yang digunakan maka titrasi argentometri dibedakan menjadi tiga yaitu:

a. Metode Mohr ; menggunakan indikator kalium kromat

b. Metode Volhard; menggunakan indikator larutan Fe+3

c. Metode Fajans; menggunakan indikator adsorpsi seperti fluoresein (C20H12O5) dan

tetrabromo fluoresein(C20H8Br4O5) (Selamat, dkk. 2008)

Untuk menentukan kandungan klorida sebagai NaCl dalam air laut digunakan titrasi

argentometri metode Mohr, karena metode Mohr biasanya dipergunakan untuk

mengendapkan ion-ion perak, tiosianat, dan ion-ion halogen yang salah satunya adalah

ion klorida. Titrasi argentometri metode Mohr menggunakan larutan kalium kromat

(K2CrO4) sebagai indikator. Untuk dapat dijadikan indicator, konsentrasi kalium kromat

harus ditentukan dengan cermat agar tidak terjadi reaksi antara ion kromat dengan titran

sebelum ion klorida habis bereaksi dengan titran. Berikut ini reaksi yang terjadi pada

titrasi argentometri metode Mohr:

Dari persamaan reaksi tersebut terlihat bahwa terjadi pengendapan bertingkat. Mula-

mula akan terbentuk endapan AgCl karena adanya reaksi ion klorida pada titrat dengan

ion perak pada titran. Setelah ion klorida habis bereaksi maka akan terjadi reaksi antara

ion perak dengan ion kromat dari indikator. Reaksi antara ion kromat dengan titran ini

akan mengakibatkan perubahan warna pada endapan menjadi merah kecoklatan. Pada

kondisi ini tercapai titik akhir titrasi. Agar tidak terjadi reaksi antara indikator dengan

titran sebelum ion klorida habis maka perlu ditentukan dengan pasti konsentrasi ion

kromat yang digunakan. Berdasarkan data hasil kali kelarutan maka pada titik ekivalen

konsentrasi ion perak sama dengan konsentrasi ion klorida yaitu:

Page 9: 220353099 Penentuan Kadar Cl

Pada kondisi ini maka konsentrasi ion kromat yang diperlukan agar endapan Ag2CrO4

terjadi tepat pada titik ekivalen adalah:

Pada prakteknya digunakan konsentrasi ion kromat sekitar 2,5 × 10-3 M, sehingga titik

akhirtitrasi dapat diamati dengan jelas (Selamat, dkk., 2008). Titrasi dengan cara Mohr

harus dilakukan dalam suasana netral atau dengan sedikitalkalis, pH 6,5– 9,0. Dalam

suasana asam, ion kromat sebagian berubah menjadi Cr2O72- dan dalam suasana basa,

menyebabkan terbentuknya endapan AgOH yang lebih lanjut akan teruraimenjadi Ag2O

sehingga titran yang diperlukan akan menjadi lebih banyak. Reaksi yang terjadpada

suasana asam dan basa dapat dituliskan sebagai berikut:

Asam : 2H+(aq) + 2CrO4

2-(aq) ↔ Cr2O7

2-(aq) + H2O(l)

Basa : 2Ag+(aq) + 2OH-

(aq) ↔ 2AgOH(s) ↔ Ag2O(s) + H2O(l)

Selama titrasi Mohr, larutan diaduk dengan baik untuk menghindari terjadinya kelebihan

titran secara lokal. Hal ini dapat menyebabkan indikator mengendap sebelum titik

ekivalen tercapai dan oklusi oleh endapan AgCl yang terbentuk kemudian. Akibat

selanjutnya adalah titik akhir menjadi tidak tajam.

Page 10: 220353099 Penentuan Kadar Cl

Persyaratan Kualitas Air Minum menurut PERMENKES no. 492/Menkes/Per/IV/2010

Page 11: 220353099 Penentuan Kadar Cl

E. Alat dan Bahan :

Alat – alat :

1. Botol air kemasan 1 buah

2. Gunting 1 buah

3. Kertas saring secukupnya

4. Kasa filter secukupnya

5. Erlenmeyer 100 mL 3 buah

6. Stopwatch 1 buah

7. Penangas air 1 buah

8. Pipet volume 25 mL 1 buah

9. Pro Pipet 1 buah

10. Statif 1 buah

11. Klem 1 buah

12. Buret 1 buah

13. Gelas ukur 10 mL 1 buah

14. Pipet tetes 4 buah

15. Gelas kimia 1 buah

Bahan – bahan :

1. Arang aktif 20 gram

2. Batu kerikil 140 gram

3. Pasir 60 gram

4. Ijuk 15 gram

5. Aquanesa secukupnya

6. Akuades secukupnya

7. Air sampel secukupnya

8. Larutan K2Cr2O7 secukupnya

9. Larutan AgNO3 secukupnya

Page 12: 220353099 Penentuan Kadar Cl

- dimasukkan ke dalam botol yang dasarnya sudah dipotong- ditambahkan kasa yang berfungsi sebagai filter- ditambahkan ijuk- ditambahkan pasir- ditambahkan batu kerikil- ditambahkan arang- digunakan untuk menyaring air sumur selama 30 menit

Kertas saring

Air sampel

- dimasukkan ke dalam erlenmeyer- ditambahkan 0,5 mL larutan K2Cr2O7 0,01 N- dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 N hingga terjadi perubahan warna menjadi jingga

12,5 mL aquanesa

Volume larutan AgNO3 0,01 N

- dimasukkan ke dalam labu ukur 100 mL- dilakukan pengenceran dengan penambahan akuades hingga tanda batas- diambil sebanyak 12,5 mL menggunakan pipet volume- dimasukkan ke dalam erlenmeyer- ditambahkan 0,5 mL larutan K2Cr2O7 0,01 N- dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 N hingga terjadi perubahan warna menjadi jingga

Volume larutan AgNO3 0,01 N

1 mL air sampel

F. Cara Kerja :

1. Penjernihan Air Sampel

2. Pembuatan Blanko

3. Penentuan Kadar Klorida dalam Air Sampel

Page 13: 220353099 Penentuan Kadar Cl

G. Tabel Hasil Pengamatan :

No

.Sebelum Sesudah Dugaan/reaksi Kesimpulan

1.

Aquanesa : tidak

berwarna

AgNO3 0,01 N :

larutan tidak

berwarna

K2Cr2O7 0,01 N :

larutan kuning (++)

Larutan EDTA 0,01

M : tidak berwarna

Aquanesa + 0,5 mL

larutan K2Cr2O7 0,01 N :

kuning (+)

Setelah dititrasi dengan

larutan AgNO3 0,01 N :

larutan berwarna jingga

Reaksinya adalah :

1. AgNO3(aq) + Cl-(aq) AgCl(s) +

NO3-(aq)

2. K2Cr2O7(aq) + 2AgNO3(aq)

Ag2Cr2O7(s) + 2KNO3(aq)

Volume AgNO3 0,01 N titrasi blanko :

1,3 mL.

2. Akuades : tidak

berwarna

Air sampel : tidak

berwarna

AgNO3 0,01 N :

larutan tidak

berwarna

K2Cr2O7 0,01 N :

larutan kuning (++)

Air sampel setelah

diencerkan : tidak

berwarna

Air sampel + 0,5 mL

larutan K2Cr2O7 0,01 N :

kuning (+)

Setelah dititrasi dengan

larutan AgNO3 0,01 N :

larutan berwarna jingga

Rumus penentuan kadar Cl- :

Cl (mg /L)= (V titrasi sampel−blanko )× N × 35,45× 1000V sampel

×100

Berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan no.

492/Menkes/Per/IV/2010 tentang

Persyaratan Air Minum, kadar

maksimum Cl yang

diperbolehkan adalah 250 mg/L.

Data :

Replikas

i

Volume AgNO3

0,01 N (mL)

Kadar Cl

dalam sampel

(mg/L)

I 3,8 7090

II 3,6 6522,8

III 3,6 6522,8

Page 14: 220353099 Penentuan Kadar Cl

Kadar Cl- rata-rata : 6711,9 mg/L.

Page 15: 220353099 Penentuan Kadar Cl

H. Analisis Data dan Pembahasan :

Percobaan penentuan kadar Cl- atau klorida ini bertujuan untuk mengetahui kadar ion

klorida dari suatu sampel air yang didapatkan dari daerah Cupat yang berlokasi di dekat

dengan Pantai Kenjeran. Secara teori berdasarkan data salinitas air laut yang disebutkan

dalam sebuah blog bahwa air laut terdiri dari 3,5% garam. Telah diketahui sebelumnya

bahwa daerah tersebut secara geografisnya terletak di daerah dekat pantai sehingga

memiliki kandungan klorida yang cukup tinggi. Kerugian dari adanya klorida adalah ion

ini tidak memiliki daya desinfeksi sehingga tidak dapat membasmi mikroorganisme

seperti bakteri, amoeba, maupun ganggang dan lain – lain. Kelemahan lainnya adalah

karena klor telah direduksi menjadi klorida maka kemampuan untuk menoksidasi ion –

ion logam, dan memecah molekul organik seperti warna tidak dapat dilakukan lagi. Oleh

karena itu untuk mengetahui kelayakan air di daerah tersebut dilakukan pengujian kadar

Cl- atau klorida pada sampel air yang diambil dari salah satu sumur di daerah tersebut

dengan titrssi argentometri menggunakan metode Mohr. Sebelum melakukan pengujian

terhadap kadar ion klorida , langkah awal adalah melakukan penyaringan dengan alat

Water Purifier Sederhana. setelah penyaringan selama 45 menit, sampel kemudian

diambil dan dilakukan uji kadar ion klorida. Penentuan kadar ion klorida dilakukan

dalam 2 tahap, yaitu tahap awal adalah melakukan standarisasi larutan AgNO3 dengan

menggunakan Aquanesa sebagai pengganti sampel, dan tahap kedua yaitu penentuan

kadar io klorida yang terdapat dalam sampel.

1. Tahap Standarisasi

Pada tahap ini sebanyak 12,5 mL aquanesa dimasukkan dalam erlenmeyer 100 mL

kemudian ditambah dengan 0,5 mL larutan K2Cr2O7 0,01 N. Fungsi penambahan

larutan K2Cr2O7 adalah sebagai indikator dalam metode Mohr. Titrasi dalam

percobaan ini menggunkana titrasi argentometri dengan meode Mohr, karena metode

Mohr biasanya dipergunakan untuk mengendapkan ion – ion perak, tiosianat, dan ion-

ion halogen yang salah satunya adalah ion klorida. Setelah penambahan indikator

terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi larutan berwarna kuning (+) , hal

ini karena warna indikatornya sendiri yaitu K2Cr2O7 adalah larutan berwarna kuning

(++). Langkah selanjutnya adalah titrasi dengan menggunakan larutan AgNO3 0,01 N

hingga terjadi perubahan warna dari semula berwarna kuning (+) setelah dititrasi

dengan 1,3 mL larutan AgNO3 0,01 N berubah warna menjadi jingga. Setelah

diketahui bahwa volume AgNO3 yang digunakan untuk mentitrasi aquanesa sebanyak

Page 16: 220353099 Penentuan Kadar Cl

1,3 mL, maka volume AgNO3 yang terstandarisasi tersebut digunakan untuk

menghitungan kadar ion klorida yang terdapat dalam sampel..

2. Tahap Penetuan kadar ion Cl- dalam sampel air

Tahap selajutnya adalah melakukan penentuan kadar ion klorida dalam sampel air

sumur yang diperoleh dari daerah Cupat yang telah mengalami penyaringan dengan

water purifier sederhana selama 45 menit. Dapat dibedakan secara kualitatif warna

dan abu air sebelum dan sesudah disaring dengan water purifier sederhana memiliki

perbedaan yang signifikan yaitu warnanya lebih jernih, tidak berwarna dan baunya

sedikit berkurang dibandingkan sebelum mengalami penyaringan. Sampel yang telah

melalui tahap penyaringan kemudian diambil sebayak 12,5 mL kemudian dimasukkan

kedalam erlenmeyer 100 mL dan ditambah dengan 0,5 mL larutan K2Cr2O7. Sama

halnya dengan tahap standarisasasi dimana fungsi penambahan larutan K2Cr2O7 adalah

sebagai indikator dalam metode Mohr. Biasanya indikator yang digunakan adalah

larutan K2CrO4, akan tetapi karena pada kondisi pH tertentu ion kromat akan berubah

menjadi dikromat sehingga menyebabkan timbulnya endapaan yang sangat lambat

maka pada percobaan ini langsung digunakan larutan K2Cr2O7 sebagai indikator.

Titrasi dalam percobaan ini menggunkana titrasi argentometri dengan meode Mohr,

karena metode Mohr biasanya dipergunakan untuk mengendapkan ion – ion perak,

tiosianat, dan ion- ion halogen yang salah satunya adalah ion klorida. Setelah

penambahan indikator terjadi perubahan warna dari tidak berwarna menjadi larutan

berwarna kuning (+) , hal ini karena warna indikatornya sendiri, yaitu K2Cr2O7 adalah

larutan berwarna kuning (++). langkah selnjutnya adalah penitrasian dengan

menggunakan larutan AgNO3 0,01 N hingga terjadi perubahan warna dari semula

berwarna kuning (+)berubah warna menjadi jingga dengan endapan merah bata. Pada

titrasi ini dibutuhkan volume AgNO3 0,01 N sebanyak 23 mL untuk menitrasi sampel

tersebut. Banyaknya volume AgNO3 0,01 N yang dibutuhkan mengindikasikan bahwa

kandungan ion klorida pada sampel sangat besar. Sehingga dilakukan pengenceran

sebanyak 100 kali pada sampel sebelum di tambah dengan indikator dan dititrasi

dengan AgNO3 0,01 N. Sampel yang telah diencerkan sebanyak 100 kali kemudian

ditambahkan indikator K2Cr2O7 dan dititrasi dengan larutan AgNO3 0,01 N.

Dibutuhkan sebanyak 3,8 mL larutan AgNO3 0,01 N agar titik akhir titrasi terlihat.

Titik akhir titrasi ditandai dengan terjadinya perubahan warna larutan dari kuning (+)

menjadi jingga dan apabila didiamkan beberapa saat akan terlihat endapan merah bata.

Page 17: 220353099 Penentuan Kadar Cl

Dalam proses titrasi ini, AgNO3 dengan Cl- akan lebih dulu membentuk endapan

AgCl yang berwarna putih, setelah AgCl mengendap seluruhnya barulah mulai

terbentuk endapan Ag2Cr2O7 yang berwarna merah bata. Jika dilihat dari nilai Ksp-

nya, yaitu Ksp Ag2Cr2O7 (2 x 10-12) lebih kecil dari Ksp AgCl (1 x 10-10), sehingga yang

seharusnya terlebih dahulu mengendap adalah Ag2Cr2O7. Namun, karena AgCl

merupakan garam monovalen sedangkan Ag2Cr2O7 adalah garam divalen maka

Ag2Cr2O7 memerlukan lebih banyak titran untuk mengendap dibandingkan dengan

AgCl yang bervalensi satu. Adapun reaksi yang terjadi dalam titrasi ini dapat

dituliskan sebagai berikut:

Cl- (aq) + Ag+ AgCl (s) Ksp = 1,2 x 10 -10

Cr2O7 (2-) +2 Ag+ (aq) Ag2Cr2O7. Ksp = 2 x 10 -12

Pada percobaan ini dilakukan 3 kali replikasi titrasi larutan AgNO3 0,01 N.

Dari titrasi kedua dan ketiga didapatkan volume yang sama, yaitu 3,6 mL larutan

AgNO3 0,01 N. Dari ketiga volume tersebut dapat dilakukan penetnuan kadar ion

klorida pada sampel dengan menggunakan persamaan 1, yaitu :

Cl (mg /L)= (V titrasi sampel−blanko )× N × Ar Cl×1000V sampel

× 100

Dari persamaan di atas didapatkan hasil perhitungan kadar ion klorida untuk masing–

masing volume sebesar 7090 mg/L; 6522,8 mg/L; dan 6522,8 mg/L.

Page 18: 220353099 Penentuan Kadar Cl

I. Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

Berdasarkan hasil titrasi argentometri dengan metode Mohr didapatkan hasil bahwa

dengan volume titrasi 3,8 mL kadar ion klorida dalam sampel adalah sebesar 7090

mg/L. Sedangkan untuk volume titrasi 3,6 mL pada titrasi kedua dan ketiga, kadar ion

klorida pada sampel sebesar 6552,8 mg/L. Dari rata- rata kadar ion klorida pada

sampel didapatkan hasil sebesar 6711,9 mg/L. Secara teori, berdasarkan Permenkes

tahun 2010, dijelaskan bahwa kadar maksimum ion klorida adalah sebesar 250 mg/L

yang diperbolehkan untuk dikonsumsi atau digunakan sebgai pemenuh kebutuhan

sehari–hari. Berdasarkan data dan perbandingan tersebut, dapat disimpulkan bahwa

air yang diperoleh dari daerah Cupat yang berlokasi di dekat pantai Kenjeran

Surabaya dan telah mengalami penyaringan selama 45 menit tidak layak untuk

dikonsumsi.

J. Daftar Pustaka :

Basset. J. etc. 1994. Buku Ajar Vogel, Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik .

Jakarta: Erlangga.

Antonim. 2005. Salinitas Air Laut.

http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/salinitas-air-laut.html (diunduh

pada tanggal 12 April 2014).

Day, R.A. Jr & A.L. Underwood. 1999. Kimia Analisis Kuantitatif. Jakarta:

Erlangga.

Fardiaz, Srikandi.1992. Polusi Air dan Udara.Yogyakarta: Kanisius.

Harjadi, W. 1993. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Khopkar, S. M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

Menkes. 2010. PMK No. 492 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.

SNI 01-3553-2006. 2006. Syarat Mutu Air.

http://xa.yimg.com/kQ/groups/9534928/152236470/name/SNI+01- 3553-

2006.pdf (diunduh pada tanggal 31 maret 2014).

TIM. 2014. Penuntun Praktikum Kimia Lingkungan. Surabaya: Jurusan Kimia

Universitas Negeri Surabaya.

Page 19: 220353099 Penentuan Kadar Cl

LAMPIRAN

1. Perhitungan

Diketahui : Volume titrasi blanko : 1,3 mLNormalitas AgNO3 : 0,01 N V titrasi I : 3,8 mLV titrasi II : 3,6 mLV titrasi III : 3,6 mLAr Cl : 35,45 amμVsampel : 12,5 mL

Ditanya : Berapa kadar Cl- dalam air sampel ?Penyelesaian :

Cl (mg /L)= (V titrasi sampel−blanko )× N × Ar Cl×1000V sampel

× 100

Volume AgNO3 = 3,8 mL

Cl (mg /L)= (3,8−1,3 )× 0,01 ×35,45 ×100012,5

× 100

¿7090 mg /L

Volume AgNO3 = 3,6 mL

Cl (mg /L)= (3,6−1,3 ) ×0,01 ×35,45 ×100012,5

× 100

¿6522,8 mg /L

Volume AgNO3 = 3,6 mL

Cl (mg /L)= (3,6−1,3 ) ×0,01 ×35,45 ×100012,5

× 100

¿6522,8 mg /L

Maka, kadar Cl- mg/l rata-rata :

Cl(mg /L)−¿ rata−rata= (7090+6522,8+6522,8 )

3mg /L¿

¿ 20135,63

=6711,9mg /L

Page 20: 220353099 Penentuan Kadar Cl

2. Foto

a. Pembuatan Blanko

Aquanesa K2Cr2O7 Aquanesa + K2Cr2O7

Setelah titrasi Setelah titrasi

(V = 0,9 mL) (V = 1,3 mL)

Page 21: 220353099 Penentuan Kadar Cl

b. Penentuan Kadar Klorida dalam Air Sampel

Air sampel setelah pengenceran Air sampel + K2Cr2O7

(sebelum titrasi)

Air sampel + K2Cr2O7 Endapan terbentuk pada air sampel + K2Cr2O7

(setelah titrasi) (setelah titrasi berlebih)