22 Eksplorasi · yang tinggal di dalam hutan. Dunia yang Gelap MAKHLUK di bumi ... signifi kan...

1
Peralatan Makan Gagak GAGAK kaledonia baru adalah burung yang pintar dan dikenal karena menciptakan tombak dan kait dari ranting pohon untuk mengambil larva kumbang yang bersembunyi di batang pohon busuk. Namun, peneliti tidak tahu kenapa mereka mau bersusah payah membuat peralatan itu, padahal mereka cukup menggunakan paruh dan cakar untuk menangkap makanan di tempat lain. Ternyata penggunaan alat merupakan cara paling esien untuk berburu. Diketahui, hanya beberapa larva kumbang bertanduk panjang pembolong kayu yang dapat mencukupi kebutuhan energi gagak sepanjang hari. Penggunaan alat merupakan cara yang cerdas untuk mencari makan bagi serangga yang lebih kecil. Membuat Burung Macho PENELITI menemukan burung jantan dada biru yang hidup di pinggir hutan di Wina, Austria, dekat dengan jalan yang diterangi lampu memulai nyanyian pagi mereka 3 sampai 10 menit lebih awal daripada burung yang hidup di dalam hutan. Betina yang mencari pasangan sebelum menikah lebih tertarik kepada burung jantan yang menyanyi lebih awal karena dinilai lebih macho karena mereka cenderung lebih kuat dan dewasa penuh. Itu menempatkan pejantan muda dalam keadaan yang sulit. Bagaimanapun berkat cahaya, perkawinan burung itu dua kali lebih sukses daripada yang tinggal di dalam hutan. Dunia yang Gelap MAKHLUK di bumi mempunyai mata sehingga mereka dapat melihat cahaya. Dalam penelitian terbaru diketahui sebenarnya mata kita diarahkan menemukan kegelapan. Mata hewan memiliki dua cara untuk memproses cahaya yang kontras, yaitu terang-gelap. Sel on menemukan titik cahaya pada latar belakang gelap (gambar sebelah kiri), dan sel off menemukan titik gelap pada latar belakang terang (gambar sebelah kanan). Mata kita mempunyai jumlah sel off sebanyak sel on. Peneliti dari University of Pennsylvania ingin mencari tahu sejauh mana lingkungan kita dapat menjelaskan perbedaan tersebut. Setelah menganalisis 50 foto, kontras off (gelap pada cahaya) melebihi jumlah kontras on (cahaya dalam gelap) dengan perbandingan 10% dan 20%. (Sciencemag/Ghp/M-1) M ISTERI kehidupan pada pegunungan yang berada di bawah laut akhirnya tersingkap dan dimuat dalam Marine Ecology. Di situ dijelaskan sebab-sebab ekosistem tersebut berada dalam ancaman. CenSeam, sebuah lembaga sensus kehidupan laut dunia, melakukan sebuah proyek penelitian yang terfokus pada gunung bawah laut. Penelitian itu dimulai pada 2005. Sensus kehidupan laut adalah jaringan global dari peneliti, lebih dari 80 negara terlibat dalam 10 tahun pada kegiatan ilmiah untuk menilai dan menjelaskan diversitas, distribusi, dan kelimpahan kehidupan dalam samudra. Sensus kehidupan laut adalah kegiatan yang belum pernah ada sebelumnya dan secara signikan berkontribusi untuk mengenal lebih baik pada lingkungan laut dan kehidupan pada samudra di seluruh dunia. “Gunung bawah laut merupakan lingkungan yang unik, memiliki keanekaragaman hayati dengan nilai ekologi yang luar biasa,” kata Dr Ashley Rowden, salah satu peneliti utama dari CenSeam. Peneliti menentang teori tentang gunung bawah laut sebagai pusat kekayaan spesies. Bukti- bukti yang ada menyatakan gunung bawah laut memiliki tingkat keanekaragaman hayati dan endemisitas yang dapat dibandingkan dengan bentangan benua. Hal itu menunjukan komunitas ekologi mereka terpisah pada struktur dan mempunyai biomassa yang lebih tinggi daripada biomassa pada bentangan benua tetangganya. Perbedaan geogras di antara komunitas gunung bawah laut menunjukan terbatasnya penyebaran larva, spesiasi lokal, isolasi geograk, atau kombinasi dari semua proses itu. Sejumlah penelitian gunung bawah laut telah melahirkan kebutuhan akan pengelolaan yang baik pada ekosistem yang rentan. Komunitas gunung bawah laut sangat rentan dirusak pukat di dasar laut dan pemulihan dari dampak pemancingan adalah proses yang panjang, mungkin minimal membutuhkan puluhan tahun. Diperkirakan, pendangkalan yang disebabkan oksidasi samudra menempatkan koral laut dalam risiko kerusakan. Akan tetapi, peneliti mengajukan hipotesis bahwa puncak dan sisi atas gunung bawah laut mungkin menyediakan perlindungan spasial dari dampak ini. (Science Daily/*/Ghp/M-1) DO YOU KNOW NATURE Misteri Kehidupan di Gunung Bawah Laut NEWSCIENTIST sekitar 10% pasien. Adapun 90% lain dikecualikan karena kontraindikasi, ada kebutuhan medis yang besar untuk terapi stroke yang lebih baik. Penelitian ini mengusulkan sebuah strategi yang sama sekali baru dengan menghambat sumber relevan peroksida hidrogen dan mencegah pembentukannya? Yang penting, penghapusan gen NOX4 pada tikus tidak menimbulkan kelainan apa pun dan tidak ada efek samping. Ini dapat dibuktikan dengan analisis detail fenotip sistemik oleh tim dari Klinik Mouse Jerman di Helmholtz Zentrum München, Jerman. Identikasi NOX4 sebagai sebuah enzim dengan peran utama membunuh sel-sel saraf setelah stroke pada tikus membuat NOX4 saat ini merupakan terapi terbaru yang paling menjanjikan. Farmakolog prof Schmidt menduga, temuan itu mungkin memiliki implikasi penyakit lain yakni hidrogen peroksida atau radikal oksigen memainkan peran utama pada saat terapi antioksidan atau vitamin telah gagal. (ScienceDaily/Ghp/M-5) S EBUAH tim peneliti medis Belanda-Jerman yang dipimpin Harald Schmidt dari Universitas Maastricht, Belanda, dan Christoph Kleinschnitz dari University of Würzburg, Jerman, menemukan enzim yang berperan atas kematian sel-sel saraf stroke. Enzim NOX4 menghasilkan peroksida hidrogen dan molekul kaustik yang juga digunakan dalam pemutihan agen. Proses penghambatan NOX4 dalam sebuah uji coba obat baru terhadap tikus yang mengalami stroke secara dramatis mengurangi kerusakan otak dan mempertahankan fungsi otak, bahkan beberapa jam setelah mengalami stroke. Temuan ini akan dipublikasikan dalam jurnal daring terbuka PLoS Biology. Christoph Kleinschnitz, peneliti stroke yang menjadi German Young Scientist 2008, menjelaskan stroke iskemik adalah penyebab utama kedua kematian di seluruh dunia saat ini, dan hanya satu terapi yang telah disetujui. Efektivitas terapi ini agak moderat, dan yang penting, dapat digunakan pada Gen Stroke Ditemukan B ULAN Mars, Phobos, mungkin berasal dari tabrakan yang kuat, atau terbentuk dari pecahan-pecahan yang berasal dari bulan yang lebih besar yang hancur pada masa lampau. Dugaan itu merujuk ke penelitian wahana antariksa Express milik Eropa baru-baru ini. Bila kesimpulan tersebut benar, itu akan memperkuat teori yang menyatakan Phobos tadinya merupakan asteroid liar yang tertangkap oleh Mars. Teori itu diambil berdasarkan fakta bahwa cahaya yang terpantul dari bulan sangat mirip dengan spektrum yang terdapat pada asteroid yang kaya akan karbon. “Selama 30 tahun terakhir, komunitas ilmuwan telah mendukung skenario ini,” kata Marco Giuranna dari National Institute of Astrophysics di Roma, Italia. Saat ini, data dari Planetary Fourier Spectrometer pada Mars Express menunjukkan spektrum radiasi inframerah dari Phobos tidak mirip dengan mineral silikat yang terdapat pada Planet Merah. “Komposisinya memang mirip dengan yang ada di Mars,” kata Giuranna yang ikut terlibat dalam analisis data. Kondisi tersebut memunculkan kemungkinan Phobos berasal dari potongan kerak Mars yang terlempar ke orbit setelah sebuah objek besar menabrak Mars. Proses ini mirip dengan peristiwa terbentuknya bulan milik Bumi. Mars pernah memiliki bulan yang berukuran lebih besar, terbentuk dari bahan yang sama, sehingga memiliki komposisi yang mirip dengan Planet Merah. Bila bulan yang berukuran besar mendekati Mars, gaya gravitasi akan menghancurkannya dan menghasilkan serpihan yang kemudian membentuk Phobos. Skenario penggabungan serpihan itu sesuai dengan hasil penelitian terbaru dari Radio Science Experiment yang dilakukan Mars Express. Perubahan kecil pada lintasan menunjukkan kekuatan gravitasi Phobos, yang dapat digunakan untuk menambah kepadatan bulan. (Newscientist/Ghp/M-1) EKSPEDISI BIOTEK Pembentukan Bulan Mars 22 | Eksplorasi MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA SCIENCEDAILY SCIENCEDAILY SCIENCEMAG SCIENCEMAG SCIENCEMAG SCIENCEMAG Air di Bulan PENELITI China menemukan bukti bahwa di bulan terdapat sumber air yang bisa diidentikasi dari satelit milik China yang terganggu saat mengoperasikan beberapa teleskop luar angkasanya. Pada 2013, China berencana menempatkan observatori ultraviolet kecil di permukaan bulan. Observatori UV itu harus ditempatkan di lokasi yang tidak berudara, contohnya di orbit Bumi atau di bulan, karena molekul udara dalam atmosfer Bumi menyerap cahaya UV. Namun, dalam presentasi baru-baru ini pada Pertemuan European Planetary Science di Roma peneliti dari Chinese Academy of Sciences menemukan kesulitan di akhir penelitian. Uji kimia yang diambil pesawat ulang-alik India Chandrayaan-1 mendeteksi adanya uap air pada permukaan bulan.

Transcript of 22 Eksplorasi · yang tinggal di dalam hutan. Dunia yang Gelap MAKHLUK di bumi ... signifi kan...

Peralatan Makan GagakGAGAK kaledonia baru adalah burung yang pintar dan dikenal karena menciptakan tombak dan kait dari ranting pohon untuk mengambil

larva kumbang yang bersembunyi di batang pohon busuk. Namun, peneliti tidak tahu kenapa mereka mau bersusah payah membuat peralatan itu, padahal mereka cukup menggunakan paruh dan cakar untuk menangkap makanan di tempat lain. Ternyata penggunaan alat merupakan cara paling efi sien untuk berburu. Diketahui, hanya beberapa larva kumbang bertanduk panjang pembolong kayu yang dapat mencukupi kebutuhan energi gagak sepanjang hari. Penggunaan alat merupakan cara yang cerdas untuk mencari makan bagi serangga yang lebih kecil.

Membuat Burung MachoPENELITI menemukan burung jantan dada biru yang hidup di pinggir hutan di Wina, Austria, dekat dengan jalan yang diterangi lampu memulai nyanyian pagi mereka 3

sampai 10 menit lebih awal daripada burung yang hidup di dalam hutan. Betina yang mencari pasangan sebelum menikah lebih tertarik kepada burung jantan yang menyanyi lebih awal karena dinilai lebih macho karena mereka cenderung lebih kuat dan dewasa penuh. Itu menempatkan pejantan muda dalam keadaan yang sulit. Bagaimanapun berkat cahaya, perkawinan burung itu dua kali lebih sukses daripada yang tinggal di dalam hutan.

Dunia yang GelapMAKHLUK di bumi mempunyai mata sehingga mereka dapat melihat cahaya. Dalam penelitian terbaru diketahui sebenarnya mata kita diarahkan menemukan

kegelapan. Mata hewan memiliki dua cara untuk memproses cahaya yang kontras, yaitu terang-gelap. Sel on menemukan titik cahaya pada latar belakang gelap (gambar sebelah kiri), dan sel off menemukan titik gelap pada latar belakang terang (gambar sebelah kanan). Mata kita mempunyai jumlah sel off sebanyak sel on. Peneliti dari University of Pennsylvania ingin mencari tahu sejauh mana lingkungan kita dapat menjelaskan perbedaan tersebut. Setelah menganalisis 50 foto, kontras off (gelap pada cahaya) melebihi jumlah kontras on (cahaya dalam gelap) dengan perbandingan 10% dan 20%. (Sciencemag/Ghp/M-1)

MISTERI kehidupan pada pegunungan yang berada di bawah laut akhirnya tersingkap dan dimuat dalam Marine

Ecology. Di situ dijelaskan sebab-sebab ekosistem tersebut berada dalam ancaman.

CenSeam, sebuah lembaga sensus kehidupan laut dunia, melakukan sebuah proyek penelitian yang terfokus pada gunung bawah laut. Penelitian itu dimulai pada 2005.

Sensus kehidupan laut adalah jaringan global dari peneliti, lebih dari 80 negara terlibat dalam 10 tahun pada kegiatan ilmiah untuk menilai dan menjelaskan diversitas, distribusi, dan kelimpahan kehidupan dalam samudra.

Sensus kehidupan laut adalah kegiatan yang belum pernah ada sebelumnya dan secara signifi kan berkontribusi untuk mengenal lebih baik pada lingkungan laut dan kehidupan pada samudra di seluruh dunia. “Gunung bawah laut merupakan lingkungan yang unik, memiliki keanekaragaman hayati dengan nilai ekologi yang luar biasa,” kata Dr Ashley Rowden, salah satu

peneliti utama dari CenSeam.Peneliti menentang teori tentang gunung

bawah laut sebagai pusat kekayaan spesies. Bukti-bukti yang ada menyatakan gunung bawah laut memiliki tingkat keanekaragaman hayati dan endemisitas yang dapat dibandingkan dengan bentangan benua. Hal itu menunjukan komunitas ekologi mereka terpisah pada struktur dan mempunyai biomassa yang lebih tinggi daripada biomassa pada bentangan benua tetangganya.

Perbedaan geografi s di antara komunitas gunung bawah laut menunjukan terbatasnya penyebaran larva, spesiasi lokal, isolasi geografi k, atau kombinasi dari semua proses itu.

Sejumlah penelitian gunung bawah laut telah melahirkan kebutuhan akan pengelolaan yang baik pada ekosistem yang rentan. Komunitas gunung bawah laut sangat rentan dirusak pukat di dasar laut dan pemulihan dari dampak pemancingan adalah proses yang panjang, mungkin minimal membutuhkan puluhan tahun.

Diperkirakan, pendangkalan yang disebabkan oksidasi samudra menempatkan koral laut dalam risiko kerusakan. Akan tetapi, peneliti mengajukan hipotesis bahwa puncak dan sisi atas gunung bawah laut mungkin menyediakan perlindungan spasial dari dampak ini. (Science Daily/*/Ghp/M-1)

DO YOU KNOW

NATURE

Misteri Kehidupan di Gunung Bawah Laut

NEWSCIENTIST

sekitar 10% pasien. Adapun 90% lain dikecualikan karena kontraindikasi, ada kebutuhan medis yang besar untuk terapi stroke yang lebih baik. Penelitian ini mengusulkan sebuah strategi yang sama sekali baru dengan menghambat sumber relevan peroksida hidrogen dan mencegah pembentukannya?

Yang penting, penghapusan gen NOX4 pada tikus tidak menimbulkan kelainan apa pun dan tidak ada efek samping. Ini dapat dibuktikan dengan analisis detail fenotip sistemik oleh tim dari Klinik Mouse Jerman di Helmholtz Zentrum München, Jerman.

Identifi kasi NOX4 sebagai sebuah enzim dengan peran utama membunuh sel-sel saraf setelah stroke pada tikus membuat NOX4 saat ini merupakan terapi terbaru yang paling

menjanjikan. Farmakolog prof Schmidt menduga, temuan itu

mungkin memiliki implikasi penyakit lain yakni hidrogen peroksida atau radikal oksigen memainkan peran utama pada saat terapi antioksidan atau vitamin telah gagal. (ScienceDaily/Ghp/M-5)

SEBUAH tim peneliti medis Belanda-Jerman yang dipimpin Harald Schmidt dari Universitas Maastricht, Belanda, dan Christoph Kleinschnitz

dari University of Würzburg, Jerman, menemukan enzim yang berperan atas kematian sel-sel saraf stroke.

Enzim NOX4 menghasilkan peroksida hidrogen dan molekul kaustik yang juga digunakan dalam pemutihan agen. Proses penghambatan NOX4 dalam sebuah uji coba obat baru terhadap tikus yang mengalami stroke secara dramatis mengurangi kerusakan otak dan mempertahankan fungsi otak, bahkan beberapa jam setelah mengalami stroke. Temuan ini akan dipublikasikan dalam jurnal daring terbuka PLoS Biology.

Christoph Kleinschnitz, peneliti stroke yang menjadi German Young Scientist 2008, menjelaskan stroke iskemik adalah penyebab utama kedua kematian di seluruh dunia saat ini, dan hanya satu terapi yang telah disetujui. Efektivitas terapi ini agak moderat, dan yang penting, dapat digunakan pada

Gen Stroke Ditemukan

BULAN Mars, Phobos, mungkin berasal dari tabrakan yang kuat, atau terbentuk dari pecahan-pecahan yang berasal dari bulan yang

lebih besar yang hancur pada masa lampau. Dugaan itu merujuk ke penelitian wahana antariksa Express milik Eropa baru-baru ini.

Bila kesimpulan tersebut benar, itu akan memperkuat teori yang menyatakan Phobos tadinya merupakan asteroid liar yang tertangkap oleh Mars.

Teori itu diambil berdasarkan fakta bahwa cahaya yang terpantul dari bulan sangat mirip dengan spektrum yang terdapat pada asteroid yang kaya akan karbon.

“Selama 30 tahun terakhir, komunitas ilmuwan telah mendukung skenario ini,” kata Marco Giuranna dari National Institute of Astrophysics di Roma, Italia.

Saat ini, data dari Planetary Fourier Spectrometer pada Mars Express menunjukkan spektrum radiasi inframerah dari Phobos tidak mirip dengan mineral silikat yang terdapat pada Planet Merah.

“Komposisinya memang mirip dengan yang ada di Mars,” kata Giuranna yang ikut terlibat dalam analisis data.

Kondisi tersebut memunculkan kemungkinan Phobos berasal dari potongan kerak Mars yang terlempar ke orbit setelah sebuah objek besar menabrak Mars. Proses ini mirip dengan peristiwa

terbentuknya bulan milik Bumi.Mars pernah memiliki bulan yang

berukuran lebih besar, terbentuk dari bahan yang sama, sehingga memiliki komposisi yang mirip dengan Planet Merah.

Bila bulan yang berukuran besar mendekati Mars, gaya gravitasi akan menghancurkannya dan menghasilkan serpihan yang

kemudian membentuk Phobos.Skenario penggabungan serpihan itu sesuai dengan

hasil penelitian terbaru dari Radio Science Experiment yang dilakukan Mars Express. Perubahan kecil pada lintasan menunjukkan kekuatan gravitasi Phobos, yang dapat digunakan untuk menambah kepadatan bulan. (Newscientist/Ghp/M-1)

EKSPEDISI BIOTEK

Pembentukan Bulan Mars

22 | Eksplorasi MINGGU, 26 SEPTEMBER 2010 | MEDIA INDONESIA

SCIENCEDAILY

SCIENCEDAILY

SCIENCEMAG

SCIENCEMAG

SCIENCEMAG

SCIENCEMAG

Air di BulanPENELITI China menemukan bukti bahwa di bulan terdapat sumber air yang bisa diidentifi kasi dari satelit milik China yang terganggu saat mengoperasikan beberapa teleskop luar angkasanya. Pada 2013, China berencana menempatkan observatori

ultraviolet kecil di permukaan bulan. Observatori UV itu harus ditempatkan di lokasi yang tidak berudara, contohnya di orbit Bumi atau di bulan, karena molekul udara dalam atmosfer Bumi menyerap cahaya UV. Namun, dalam presentasi baru-baru ini pada Pertemuan European Planetary Science di Roma peneliti dari Chinese Academy of Sciences menemukan kesulitan di akhir penelitian. Uji kimia yang diambil pesawat ulang-alik India Chandrayaan-1 mendeteksi adanya uap air pada permukaan bulan.