21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

46
ANALISIS MODEL MANAJEMEN KUALITAS TOTAL DEMING PRIZE, EQA, MBNQA, dan SNI Cynara Kezia Yedida Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof H. Soedharto, SH. Semarang 50239 Email : cynarakezia3 @gmail.com Abstrack Abstrak PENDAHULUAN Abad 18 merupakan abad revolusi industri seiring dengan berkembangnya ilmu dan teknologi, hal ini menjadikan perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan pemasaran produk dengan meningkatkan kualitas produk. Produsen menciptakan produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga, perusahaan mampu bersaing di pasaran. Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dari produk atau jasa yang ditawarkan untuk memenuhi kepuasaan pelanggan. Penghargaan kualitas diciptakan untuk mendorong dan memunculkan motivasi bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Pelangan merupakan tujuan dari sistem manajemen kualitas, dimana produk yang dihasilkan perusahaan untuk kepuasan pelanggan semata, dari tingkat kepuasan pelanggan iniah yang menjadi salah satu faktor suatu penghargaan kualitas. Penghargaan kualitas telah berkembang di dunia internasional yang diberikan oleh tiap negara untuk meningkatkan manajemen kualitas mereka. Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah konsep dan metoda yang memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak

description

tugas 4b

Transcript of 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Page 1: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

ANALISIS MODEL MANAJEMEN KUALITAS TOTAL DEMING PRIZE,

EQA, MBNQA, dan SNI

Cynara Kezia YedidaProgram Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Jl. Prof H. Soedharto, SH. Semarang 50239 Email : cynarakezia3 @gmail.com

Abstrack

Abstrak

PENDAHULUAN

Abad 18 merupakan abad revolusi industri seiring dengan berkembangnya ilmu dan

teknologi, hal ini menjadikan perusahaan berlomba-lomba untuk meningkatkan pemasaran

produk dengan meningkatkan kualitas produk. Produsen menciptakan produk sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga, perusahaan mampu bersaing di pasaran.

Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dari produk atau jasa yang ditawarkan untuk

memenuhi kepuasaan pelanggan. Penghargaan kualitas diciptakan untuk mendorong dan

memunculkan motivasi bagi perusahaan dalam meningkatkan kualitas perusahaan. Pelangan

merupakan tujuan dari sistem manajemen kualitas, dimana produk yang dihasilkan

perusahaan untuk kepuasan pelanggan semata, dari tingkat kepuasan pelanggan iniah yang

menjadi salah satu faktor suatu penghargaan kualitas. Penghargaan kualitas telah berkembang

di dunia internasional yang diberikan oleh tiap negara untuk meningkatkan manajemen

kualitas mereka. Manajemen Kualitas Total (TQM) adalah konsep dan metoda yang

memerlukan komitmen dan keterlibatan pihak manajemen dan seluruh organisasi dalam

pengolahan perusahaan untuk memenuh keinginan atau kepuasan pelanggan secara konsisten.

TQM bermula di Amerika Serikat selama Perang Dunia II oleh W. Edward Deming dengan

menggunakan teori statistic untuk memperbaiki kualitas.

Dalam jurnal ini akan dibahas mengenai Deming Prize dimulai tahun 1951, yang

diselenggarakan dan diuji, serta pemberian penghargaan oleh JUSE (Japanese Union of

Scientist and Engineers) Deming Award Comitee. Salah satu pemberian penghargaan yang

terkenal di Jepang adalah Deming Prize. Penghargaan ini dapat diberikan kepada individual,

divisi, usaha kecil dan perusahaan yang sudah baik. Pada Deming Prize diaplikasikan pada

perusahaan – perusahaan yang memiliki kriteria – kriteria tertentu dan juga penghargaan

deming ini dimodelisasikan oleh siklus deming atau dapat disebut siklus PDCA. Dalam

Page 2: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

penulisan ini akan dibahas mengenai kriteria – kriteria Deming Prize, kategori – kategori

pemberian hadiah, model dari Deming Prize dan juga perusahaan – perusahaan yang telah

mendapat penghargaan Deming.

Selain itu juga akan dibahas quality award memiliki berbagai model yang

berkembang di dunia internasional. Berbagai macam penghargaan diberikan oleh tiap negara

dalam meningkatkan manajemen kualitas mereka tentunya. Perkembangan quality award

dimulai dari adanya kemajuan industri yang telah dicapai oleh negara Jepang. Kemajuan

tersebut telah membuka mata dunia di belahan dunia lainnya seperti di Amerika dan Eropa

untuk mencapai kemajuan yang setara atau lebih baik dengan kemajuan di Jepang yaitu

European Quality Award (EQA), Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) ,

dan juga standar yang ada di Indonesia yaitu Standar Nasional Indonesia (SNI).

TINJAUAN PUSTAKA

Kualitas

Menurut Vincent Gaspersz kualitas adalah sejumlah keistimewaan produk baik keistimewaan langsung maupun keistimewaan atraktif yang memenuhi keinginan pelanggan dengan demikian memberikan kepuasan atas penggunaan produk itu, selain itu kualitas juga terdiri dari sesuatu yang bebas dari kekurangan atau kerusakan ( Gaspersz, 2001 : 5 ). Sedangkan Menurut A.V. Feigenbaum kualitas adalah keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran, rekayasa, pembuatan, pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan memenuhi harapan-harapan pelanggan ( Feigenbaum, 1992 : 7 ).

Pengawasan kualitas adalah alat bagi manajemen untuk memperbaiki kualitas produk bila diperlukan, mempertahankan kualitas produk yang sudah tinggi dan mengurangi jumlah produk yang rusak. Beberapa tujuan dari pengawasan kualitas :

Agar barang hasil produk dapat mencapai standar kualitas yang telah ditetapkan.

Mengusahakan agar biaya design dapat ditekan sekecil mungkin.

Page 3: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat ditekan sekecil mungkin.

Mengusahakan agar biaya produksi dapat ditekan sekecil mungkin.

Manajemen Kualitas

Dalam menjaga kualitas baik produk perusahaan maupun sistem perusahaan dapat dilakukan

berbagai cara yakni salah satunya adalah sistem manajemen kualitas. Sistem manajemen

kualitas (TQM) adalah sekumpulan aktivitas standar yang dijadikan pedoman untuk

memanajemen sistem agar menjamin kesesuaian antara suatu proses dan produk dengan

persyaratan atau kebutuhann yang diinginkan konsumen. TQM merupakan suatu pendekatan

dalam menjalankan usah yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi

melalui perbaikan terus – menerus. Terdapat 10 unsur utama TQM yaitu :

1. Fokus Pelanggan

2. Obsesi terhadap kualitas

3. Pendekaatan ilmiah

4. Komitmen jangka panjang

5. Teamwork

6. Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan

7. Perbaikan sistem berkesinambungan

8. Pendidikan dan Pelatihan

9. Kebebasan yang terkendali

10. Kesatuan Tujuan

Menurut Trilogi Juran, terdapat tiga proses manajemen kualitas yakni : perencanaan

kualitas yakni pengembangan produk dan proses yang diperluka untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan ; pengendalian kualitas yakni proses evaluasi kinerja kualitas hingga tindakan yng

dilakukan terhadap penyimpangan ; peningkatan kualitas yakni sarana meningkatkan kinerja

kualitas pada tingkat yang dikehendaki. Dalam mengaplikasi manajemen kualitas total

(TQM) dapat dilakukan dengan beberapa metode yakni salah satunya adalah pemberian

penghargaan pada perusahan – perusahaan yang memiliki serta menjaga kualitas perusahaan.

terdapat beberapa pengembangan prinsip – prinsip manajemen kualitas yang telah dilakukan

diantaranya adalah perbaikan berkelanjutan dan pengembangan pengetahuan. Salah satu

kegiatan yang bertujuan untuk perbaikan berkelanjutan adalah siklus PDCA yang dikenalkan

Page 4: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

oleh W Edwards Deming. Model dasar dan sistem kualitas yang menjadi landasan pelaksana

manajemen kualitas total dapat menggunakan model penjaminan kualitas ISO 9000 atau

model penghargaan kualitas yang telah dikembangkan seperti Deming Prize (Jepang),

Malcolm Baldridge (USA) dan European Quality Award (Eropa).

Deming Prize

Deming Prize adalah salah satu kegiatan peningkatan kualitas dengan pemberian

penghargaan kepada industri yang layak diberikan penghargaan sehingga dapat memacu

peningkatan kualitas pada masa depan dan motivasi bagi industri – industri lama.

Penghargaan deming prize mengenang jasa besar Edward Deming dalam manajemen mutu

yang dimana Edward Deming adalah salah satu pemimpin dunia dan ahli dalam kontrol

kualitas. Ia memiliki dampak yang kuat pada industri Amerika dan Jepang. Ia dikirim ke

Jepang setelah Perang Dunia II untuk bekerja pada sensus penduduk. Dampaknya pada

industri Jepang yang begitu kuat bahwa kuliah masih digunakan untuk melatih karyawan.

Ide-idenya tentang Quality adalah perbaikan terus menerus. Hal tersebut menyatakan bahwa

kita tidak dapat membuat satu perubahan dan berharap untuk bertahan dan melayani hasil

yang bagus tanpa meningkatkan kualitas dalam suatu organisasi dimana untuk meningkatkan

produksi selama rentang waktu yang lama, tetapi pada saat yang sama, diperlukan tindakan

perbaikan.

Deming Prize berkembang pertama kali di Jepang pada tahun 50-an dan pertama kali

diberikan pada tahun 1951 oleh The Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE).

Saat di Jepang, E. Deming memberikan pelatihan / kuliah selama delapan hari kepada

manajer dan karyawan dari organisasi di Jepang dengan materi kontrol kualitas. Hasil dari

pembelajaran tersebut dibukukan dan dijual kepada masyarakat kemudian hasil dari

penjualan tersebut disumbangkan kepada JUSEdimana JUSE menggunakan dana sumbangan

tersebut sebagai hadiah untuk organisasi ataupun perorangan yang sekarang dikenal dengan

sebutan Deming Prize. Hadiah tersebut berlatarbelakang untuk menjaga / mengendalikan

kualitas organisasi atau perorangan dalam industri.

Deming Prize memandang bahwa kualitas suatu produk berasal dari kebijakan yang

ditetapkan perusahaan untuk mencapai tujuan dimana kebijakan tersebut berguna untuk

mengatur anggota organisasi dan administrasi. Dalam penghargaan Deming Prize

menerapkan Continous Improvement atau perbaikan berkesinambungan untuk mengelola

sistem kualitas. Terdapat 4 kategori pemberian Deming Prize yakni :

Page 5: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

a. Deming Prize untuk individual dimana diberikan kepada perorangan yang memberi

kontribusi istimewa dalam kontrol kualitas dan menyebarkan statistical quality control.

b. Deming Prize untuk divisi dimana diberikan pada divisi yang mencapai peningkatan

kinerja luar biasa melalui penerapan company wide quality control berdasarkan

statistical quality control;

c. Deming Prize untuk usaha kecil dimana diberikan kepada usaha berskala kecil atau

menengah yang mencapai peningkatan kinerja luar biasa melalui penerapan company

wide quality control berdasarkan statistical quality control

d. Quality award untuk perusahaan kepada perusahaan yang telah menunjukkan

komitmen yang terus menerus terhadap total quality control paling tidak 5 tahun setelah

memperoleh Deming Prize.

Tujuan dari pemberian hadiah Deming Prize ini adalah untuk mengenali orang – orang

yang unggul dalam bidang kontrol kualitas dan bagaimana individu atau organisasi mampu

mengendalikan kualitas. Pemberian penghargaan ini juga bertujuan sebagai ungkapan terima

kasih pada Edward Deming atas prestasi dan dampaknya yang besar untuk industri – industri

di Jepang. Dengan adanya Deming Prize ini maka akan menjadi kompetisi bagi perusahaan –

perusahaan industri untuk bersaing secara sehat mengenai kontrol kualitas dan peningkatan

kualitas.

European Quality Award (EQA)

EQA menduduki puncak dari puluhan peng-hargaan mutu regional dan nasional.

Organisasi yang menerima perkenalan bergengsi ini mempertunjukkan keseluruhan kinerja

yang berdasar pada keunggulan mereka. Adapun 16 negara yang terlibat saat ini adalah:

Austria, Belgium, the Czech Republic, Denmark, Germany, Hungary, Ireland, Italy, the

Netherlands, Norway, Portugal, Russia, Slovenia, Spain, Turkey and the United Kingdom I.

European Foundation for Quality Management (EFQM) dibentuk pertama kali pada

tahun 1998. EFQM memprakarsai European Quality Award (EQA) pada tahun 1992.

European Quality Award diciptakan untuk mempercepat penerimaan kualitas sebagai salah

satu strategi dalam bersaing di pasar global, selain itu, juga untuk mendorong dan

mengevaluasi segala aktivitas peningkatan kualitas, dan juga untuk mengetahui berbagai

perusahaan di Eropa Barat yang menujukkan manajemen kualitas yang baik sebagai proses

dasar untuk perbaikan kualitas yang berkelanjutan. EQA memiliki dua bagian, yaitu :

European Quality Award, yaitu penghargaan yang diberikan kepada pelamar yang

paling berhasil dalam bidang manajemen mutu di Eropa Barat

Page 6: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

European Quality Prize, yaitu penghargaan yang diberikan kepada sejumlah

perusahaan lain yang menunjukkan kemampuannya dalam manajemen kualitas sesuai

kriteria penghargaan.

EFQM meningkatkan model mutu sendiri secara terus menerus meneliti umpan balik

pelamar dan pembuatan penyesuaian yang diperlukan. Adapun kriteria-kriteria dalam model

EQA, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Kebijakan dan Strategi; (3) Manajemen Sumber Daya

Manusia; (4) Sumber; (5) Proses; (6) Kepuasan Konsumen; (7) Kepuasan Orang; (8) Dampak

pada Masyarakat; (9) Hasil Bisnis. Penghargaan ini memiliki 9 kriteria untuk evaluasinya,

yaitu lima merupakan kriteria pencapaian (enablers), dan empat adalah kriteria hasil (result).

Kriteria pencapaian (enablers) menekankan pada pendeketan organisasi untuk menjalankan

suatu bisnis. Kriteria ini merepresentasikan tentang “how” daripada “what”. Sedangkan

kriteria hasil (result) adalah pada apa (what) yang telah dicapai perusahaan. 9 Kriteria yang

dimaksud adalah sebagai beriku :

Leadership: menguji bagaimana manager eksekutif senior harus dapat memberikan

inspirasi dan mengarahkan dalam organisasi.

Policy and Strategy: menyelidiki bagaimana kebijakan dan strategi organisasi mere-

fleksikan konsep Total Quality dan bagaimana Total Quality digunakan dalam

menentukan, menyebarkan, meninjau ulang dan meningkatkan kebijakan dan strategi.

People (Employee) Management: menguji bagaimana organisasi mengembangkan dan

merealisasikan potensi dari pekerja dalam mengejar pengingkatankualitas secara berlanjut

dan sasaran performansinya.

The resources: menguji bagaimana sumber keuangan, informasi, material dan teknologi

secara efektif dapat mendukung kebijakan dan strategi TQM.

Process: menyelidiki bagaimana proses dan system diidentifikasi, ditinjau ulang dan jika

perlu direvisi untuk memastikan perningkatan yang berkelajutan pada produk dan layanan

yang diproduksi oleh organisasi.

Customer satisfaction: menguji indikator utama yang digunakan untuk memahami dan

me-ngukur kepuasan pelanggan, juga menguji metode organisasi dalam menentukan

kepuasan pelanggan, trend saat ini, dan tingkat kepuasan.

People (employee) Satisfaction: menyelidiki bagaimana perasaan perkerja organisasi dan

memahami dan mengembangkan indikator utama untuk mengukur kepuasan pelanggan.

Impact on Society: menguji pendekatan kualitas organisasi, lingkungan dan pemeliharaan

sumber daya.

Page 7: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Business Results: menyelidiki performansi rencana bisnis dan keuntungannya secara

finansial.

Model European Quality Award

Penghargaan diberikan untuk organi-sasi yang termasuk dalam kategori sebagai

berikut: Organisasi besar dan unit bisnis; Unit operasi perusahaan; Organisasi di sektor publik

yaitu perusahaan-perusahaan kecil dan menengah (SME) dibagi dalam dua kategori,

’Independent SMEs’ dan ’Cabang Organi-sasi Besar’. Dari kriteria diatas, kepemimpinan,

strategi, pelanggan, SDM, partnership dan proses, yang merupakan penentu untuk

keberhasilan penghargaan ini. Ada tiga tingkatan utama yang tersedia bagi pelamar EQA:

1. EQA di tujukan untuk organisasi yang menjadi role model dalam berbagai aspek.

Pemenang penghargaan adalah organisasi-organisasi tanpa pengecualian mereka

yang menjadi role model untuk eropa maupun secara global, tidak hanya pada

pendekatan mereka tetapi khususnya pada hasil yang mereka capai;

2. Prize Winners dituju-kan untuk organisasi yang bagus secara kese-luruhan dan

melampaui satu atau lebih dari delapan Konsep Pokok atas Keunggulan;

3. Tingkat ketiga adalah organisasi yang mendapat status sebagai Finalist. Finalist

adalah organisasi-organisasi yang berkinerja baik dan unggul atas proses pokok

untuk peningkatan yang berkelanjutan.

European Foundation for Quality Management (EFQM) menentukan point-point yang ada

pada tiap 9 kriteria yang ada, yaitu :

Criterion Point Value Percentage

1.0 Kepemimpinan 100 10

Page 8: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

2.0 Manajemen tenaga kerja 90 9

3.0 Kebijakan dan strategi 80 8

4.0 Sumber daya 90 9

5.0 Proses 140 14

6.0 Kepuasan karyawan 90 9

7.0 Kepuasan pelanggan 200 20

8.0 Dampak bagi masyarakat 60 6

9.0 Dampak bisnis 150 15

Total point values 1,000 100

Penilaian model Eropa membentuk seperti jaring laba-laba atau radar, maka sering disebut

“spider web” atau “Radar”, seperti yang digambarkan oleh gambar dibawah ini :

Page 9: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Kerangka Kerja dan kriteria EQA

Pada model Eropa ini, menggunakan spider web atau radar. Tiap kriteria yang dinilai

dihubung-hubungkan sehingga membentuk seperti jaring laba-laba. Di Indonesia, masih

belum terdapat perusa-haan yang menerapkan model Eropa.

Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

Malcolm Baldrige adalah menteri perdagangan Amerika Serikat (1981-1987) yang

berkontribusi besar pada peningkatan mutu dalam berbagai aspek jangka panjang di Amerika

Serikat. Namanya diabadikan dalam bentuk penghargaan (award) mutu dalam kategori

manufaktur, jasa, usaha kecil, pendidikan dan kesehatan sejak 1987. Baldrige Award

diciptakan sebagai motivator dan keinginan setiap organisasi untuk bersaing secara sehat

dalam hal peningkatan mutu. Baldrige Award menilai suatu organisasi dari 7 aspek, yaitu:

A. Kepemimpinan

B. Perencanaan Strategis

C. Konsumen dan Fokus Pasar

D. Informasi dan Analisis

E. Fokus Sumber Daya Manusia

F. Manajemen Proses

G. Hasil

Penghargaan ini dikelola oleh Lembaga Standar dan Teknologi Nasional (The National

Institute of Standard and Technology) dan The American Society for Quality (ASQ). Hingga

tahun 2007, metode Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellent (MBCfPE) telah

diadopsi oleh puluhan ribu perusahaan di lebih dari 70 negara didunia. MBCfPE banyak

diadopsi karena di dalam penilaiannya dimuat aspek kepemimpinan yang memiliki pengaruh

besar terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan. Indonesia juga mengadopsi MBCfPE

dan dijadikan Indonesian Quality Award (IQA) sebagai penghargaan atas kinerja BUMN

(Badan Usaha Milik Negara). Penghargaan kepada BUMN dimaksudkan untuk meningkatkan

keunggulan kompetitif dari BUMN dalam menghadapi persaingan global, yaitu dengan

meningkatkan kinerja BUMN secara menyeluruh dan terpadu dengan berbasiskan pada

Malcolm Baldrige Criteria for Performance Excellence, yang sudah dikenal di dunia bisnis

internasional terutama di Amerika Serikat.

4 tujuan utama pada kriteria MBNQA antara lain :

a. Membantu memperbaiki kinerja dan kemampuan organisasi

Page 10: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

b. Memberikan fasilitas komunikasi dan berbagai informasi dari best practices diantara

organisasi pendidikan dan tipe-tipe organisasi yang lain.

c. Memelihara perkembangan kemitraan yang melibatkan sekolah-sekolah, industri dan

organisasi lain.

d. Melayani sebagai alat kerja untuk memahami dan memperbaiki kinerja organisasi, dan

menuntun dalam perencanaan dan pelatihan organisasi

Sasaran kriteria kinerja bermutu tinggi menurut Indonesian Quality Award Foundation

(2007), dirancang untuk membantu perusahaan atau organisasi menggunakan pendekatan

yang terintegrasi dalam mengelola kinerjanya, yang bermuara pada :

a. Penyampaian nilai terbaik yang bisa dibuat kepada pelanggan dan stakeholder sehingga

dapat berkontribusi pada ketahanan dan keberlanjutan perusahaan atau organisasi.

b. Perbaikan efektifitas dan kapabilitas perusahaan atau organisasi secara keseluruhan.

c. Terjadinya pembelajaran organisasi maupun pembelajaran karyawan.

Standar Nasional Indonesia (SNI)

SNI (Standar Nasional Indonesia) adalah satu-satunya standar yang berlaku dalam

skala nasional di Indonesia. SNI ditetapkan oleh suatu badan hukum yaitu BSN (Badan

Standardisasi Nasional). SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice,

antara lain :

1. Openess (keterbukaan)

yaitu keterbukaan antar semua pihak yang berkepentingan dapat ikut serta dalam

pengembangan SNI.

2. Transparancy (transparansi)

yaitu transparansi terhadap semua hal agar semua pihak yang berkepentingan dapat

melakukan perkembangan SNI mulai dari tahap perencanaan hingga penerapan SNI.

Selain itu, juga utuk mempermudah dalam memperoleh informasi yang berkaitan dengan

pengembangan SNI.

3. Consensus and impartiality (consensus dan tidak memihak)

yaitu dalam menentukan SNI tidak ada keberpihakan dan dilakukan melalui consensus

agar semua orang dapat menyalurkan kepentingannya dengan adil.

4. Effectiveness and relevance

yaitu ditujuan agar dapat memfasilitasi segala perdagangan dengan tetap memperhatikan

semua kebutuhan pasar dan tidak bertentangan dengan aturan yang berlaku.

5. Coherence

Page 11: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

yaitu sejalan dengan standar yang telah ditetapkan secara internasional agar keadaan pasar

nasioanl tidak terisolasi dan tertinggal dan tetap mengikuti standar internasional sehingga

perdagangan nasional menjadi lancar dan meningkat.

6. Development dimension (dimensi pembangunan)

yaitu agar selalu mempunyai dimensi pembangunan yang selalu memperhatikan

kepentingan public dan kepentingan nasional dalam rangka meningkatkan daya saing

ekonomi dan perdagangan.

SNI Award adalah satu-satunya penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Badan

Standardisasi Nasional (BSN) kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan SNI

dalam perusahaannya. SNI Award merupakan sebuah bagian dari upaya yang dilakukan oleh

BSN untuk meningkatkan penerapan SNI dikalangan perusahaan yang ada di Indonesia

mengingat penerapan SNI yang ada di Indonesia masih tergolong rendah. Berikut ini adalah

syarat-syarat bagi perusahaan/ organisasi yang dapat mengikuti ajang ini, antara lain:

1. Perusahaan/organisasi memiliki legalitas hukum di Indonesia.

2. Perusahaan/organisasi yang menghasilkan produk baik berupa barang atau jasa di

Indonesia.

3. Perusahaan/organisasi tidak terlibat kasus pidana dalam jangka waktu 5 tahun terakhir.

4. Perusahaan/organisasi menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SNI ISO 9001:2008) dan

atau Sistem Manajemen Keamanan Pangan (SNI ISO 22000:2009) dan atau SNI sistem

manajemen lainnya, dan atau menerapkan SNI pada produk (SPPT SNI); dan atau

memenuhi salah satu persyaratan berikut:

a. Penggunaan bahan baku atau produk ber-SNI.

b. Pengendalian proses produksi (barang atau jasa) sesuai SNI.

c. Pengujian produk berdasarkan SNI.

d. Penggunaan bahan/barang ber-SNI dalam proses pelayanan jasa.

5. Perusahaan/organisasi tidak merupakan Penerima SNI Award sebanyak 2 kali berturut-

turut selama 2 (dua) tahun terakhir.

6. Perusahaan/organisasi telah beroperasi minimal 3 tahun

Penilaian terhadap perusahaan yang mengikuti ajang ini, antara lain meliputi :

1. Kategori Perusahaan/ Organisasi Besar dan Menengah

a. Kinerja perusahaan/ organisasi

Page 12: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Dalam hal kinerja organisasi, hal-hal yang dinilai antara lain kepemimpinan dan

manajemen, fokus pada pelanggan, manajemen sumberdaya yang ada pada perusahaan

tersebut, dan pengelolaan/realisasi produk.

b. Awareness terhadap SNI

Terdapat beberapa poin yang termasuk dalam penilaian ini, yaitu :

1. Kebijakan organisasi di bidang standardisasi

Mengenai hal-hal yang diambil perusahaan dalam upaya untuk menerapkan,

mengembangkan, dan mempromosikan standar, serta memberikan pembelajaran

kepada pihak yang terkait.

2. Penerapan standar

Merupaka suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan dalam menerapkna SNI

dalam perusahaannya dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya penyesuaian

terhadap SNI.

3. Pengembangan standar

Merupakan suatu upaya dari perusahaan dalam melakukan perumusan dan juga

melakukan pengkajian kembali terhadap standar yang telah ditetapkan.

4. Edukasi standardisasi

Mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pembelajaran terhadap standardisasi

termasuk SNI.

5. Promosi SNI

Merupakan suatu upaya dalam mempromosikan SNI kepada masyarakat.

c. Hasil bisnis

Dalam kriteria ini ada dua hal yang penjadi fokus penilaian yaitu kinerja non keuangan

dan kinerja keuangan.

2. Kategori Perusahaan/ Organisasi Kecil

a. Kinerja perusahaan/ organisasi

Pada kriteria ini, terdapat beberapa poin yang menjadi fokus penilaian yaitu

kepemimpinan dan manajemen, fokus pada pelanggan, pengembangan sumberdaya,

dan pengelolaan/realisasi produk.

b. Awareness terhadap SNI

c. Hasil bisnis

Dalam kriteria ini ada dua hal yang penjadi fokus penilaian yaitu kinerja non keuangan

dan kinerja keuangan.

Page 13: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

METODE PENELITIAN

Metodologi yang digunakan untuk menyusun jurnal ini adalah studi literature. Studi

literature merupakan metode non penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan dasar teori

dan informasi pendukung dari referensi, jurnal, tugas akhir maupun buku. Studi literature

dilakukan dengan mengkaji beberapa referensi untuk menelaah dan memperkuat masalah

yang ada. Hal ini dilakukan agar penulis memiliki sudut yang luas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deming Prize

1. Model Deming Prize

Pada siklus Deming Prize menggunakan model siklus PDCA, dimana perusahaan –

perusahaan yang ingin memenangkan Deming Prize harus berfokus pada perencanaan

organisasi dan operasi yang dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi kebutuhan

pelanggan. Pada siklus Deming terdapat point – point yakni

a. Mengembangkan rencana perbaikan (plan). Rencana ini disusun berdasarkan prinsip

5W 1H (what, why, who, when, where, dan how) yang dibuat secara jelas dan terperinci,

serta menetapkan sasaran maupun target yang harus dicapai perusahaan.

b. Melaksanakan rencana (do). Rencana yang telah tersusun dilaksanakan secara bertahap,

mulai dari skala kecil, dan pembagian tugas secara merata sesuai kapasitas dan

kemampuan dari setiap personil karyawan. Selama proses pelaksanaan harus ada

pengendalian, sebagai upaya agar seluruh rencana dilaksanakan dengan sebaik mungkin

dan sasarannya dapat dicapai

Page 14: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

c. Memeriksa hasilyang dicapai (check). Elemen ini mengacu kepada penetapan apakah

pelaksanaan TQM berada pada jalur yang ditetapkan, sesuai dengan rencana dan

memantau kemajuan perbaikan yang direncanakan. Alat atau perlengkapan yang dapat

digunakan dalam memeriksa yaitu diagram, histogram, dan diagram kontrol.

d. Melakukan tindakan penyesuaian bila diperlukan (action). Penyesuaian dilakukan bila

dianggap perlu, didasarkan pada hasil analisis. Penyesuaian berkenaan dengan

standardisasi prosedur baru guna menghindari timbulnya kembali masalah yang sama atau

menetapkan sasaran baru bagi perbaikan berikutnya.

2. Framework Deming Prize

Deming Prize memiliki 2 frameworks, yaitu implementasi prinsip dan teknik, serta peran

eksekutif senior.

a. Kriteria peran eksekutif senior, yaitu

Pendidikan

Kebijakan, tujuan, dan target

Implementasi

Sistem organisasi dan SDM

Pemahaman dan antusiasme

b. Kriteria implementasi prinsip & teknik, antara lain:

Pengumpulan data, komunikasi dan penggunaannya

Analisis

Standarisasi

Organisasi dan manajemennya

Kebijakan

Penjaminan kualitas

Pendidikan dan diseminasi

Pengendalian dan manajemen

Hasil

Rencana ke depan

Dari framework di atas, dapat disederhanakan menjadi bagan seperti berikut:

Page 15: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

3. Kriteria Deming Prize

Deming prize dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu:

The Deming Prize for Individuals

Penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok, yang memberikan

kontribusi yang signifikan pada studi atau penerapan TQM (Total Quality

Management)

The Deming Distinguished Service Award for Dissemination and Promotion

(Overseas)

Penghargaan ini hampir sama dengan kategori pertama, tetapi diberikan

kepada individu yang aktivitas utamanya (seperti produksi, logistic, marketing,

sales, dan service) berada di luar Jepang. Penghargaan ini dilaksanakan setiap 3 –

5 tahun sekali.

The Deming Prize

Penghargaan ini merupakan penghargaan tahunan yang diberikan kepada

organisasi yang mampu mengimplementasikan TQM dalam filsafat manajemen,

bidang bisnis, dan pengelolaan lingkungannya. Penghargaan ini merupakan

pergantian dari kategori sebelumnya, yakni Deming Application Prize for

Division dan Deming Application Prize for Small Business.

The Deming Grand Prize

Penghargaan ini diberikan kepada organisasi yang mampu menunjukkan

peningkatan TQM selama lebih dari tiga tahun setelah meraih Deming Prize.

Page 16: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Penghargaan Deming untuk perusahaan diserahkan dalam tiga kategori:

Deming Application Prize untuk divisi

Deming Application Prize untuk usaha-usaha kecil

Quality Control Award untuk perusahaan/pabrik. Hadiah Deming lebih banyak

difokuskan pada proses-proses.

Ini direfleksikan dalam isi kategori- kategori dan item-item di dalam hadiah Deming.

Kategori-kategori Deming meliputi:

Policy : menunjuk area-area manajemen pada kebijakan mutu, formasi

kebijakan, kebenaran dan konsistensi kebijakan, penggunaan metode-metode

statistis, komunikasi kebijakan, kebijakan pengecekan, dan konsistensi antara

kebijakan jangka pendek dan jangka panjang.

Organization and Operations : mensyaratkan pendokumentasian proses-proses

untuk mengklarifikasi wewenang dan tanggungjawab, proses-proses untuk

pende- legasian wewenang, kerjasama di antara divisi, komite dan aktivitas-

aktivitasnya, penggunaan staf, penggunaan aktivitas-aktivitas pengendalian

mutu, dan audit- audit pengendalian mutu. Penggunaan pendekatan-

pendekatan statistik termasuk di dalam formasi dan penyebaran kebijakan.

Collecting and Using Information : informasi yang dikumpulkan untuk item

ini meliputi informasi yang diperoleh dari luar dan dalam. Pendokumentasian

bagaimana penyampaian data melalui divisi dan ditransmisikan dengan cepat.

Dan pendokumentasian bagaimana mengolah data dan menganalisisnya secara

statistis.

Analysis : melingkupi area pemilihan masalah-masalah dan tema-tema secara

prioritas, menggunakan metode-metode analisis dengan benar, dan

menggunakan metode-metode statistik. Teknologi juga dialamatkan di dalam

kategori ini. Proses-proses diharapkan dianalisis untuk mutu dengan

menggunakan analisis yang membangun. Juga, perusahaan harus

mendokumentasikan apa yang mere- ka kerjakan dengan sistem-sistem saran

pekerja.

Planning for the Future : untuk merencanakan masa depan secara efektif,

peru- sahaan harus memahami dengan baik kondisi mereka saat ini,

mensyaratkan pen- dokumentasian untuk kategori ini. Kebijakan-kebijakan

Page 17: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

harus diperkuat lagi untuk tindakan perbaikan. Rencana-rencana harus eksis

dan didokumentasikan untuk mempromosikan TQC, dan rencana-rencana

tersebut harus dimasukkan ke dalam proses perencanaan jangka panjang.

Education and Training : pendokumentasian rencana-rencana dan prestasi-

prestasi yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan. Pusat mutu dan pe-

ngendalian latihan didokumentasikan, selama menggunakan pemikiran

statistis. Pada dasarnya, kategori ini menguji praktek-praktek yang berkaitan

dengan pendi- dikan dan latihan – yang terkait dengan mutu.

Quality Assurance : berkaitan dengan desain produk dan proses

pengembangan produk baru. Isue-isue keselamatan dan liability dialamatkan

di dalam aplikasi. Juga, area-area pada inspeksi proses, desain, kapabilitas,

jaminan mutu, dan penggunaan metode-metode statistik didokumentasikan.

Quality Effects : berhubungan dengan pendokumentasian manfaat-manfaat,

out come-outcome, dan hasil-hasil perbaikan mutu. Manfaat-manfaat meliputi

manfaat-manfaat nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible). Juga

pendokumentasian manfaat-manfaat pada manajemen mutu yang diharapkan

dibandingkan dengan kenyataannya.

Standardization : sistem menyusun standar, memonitor kinerja standar-

standar, dan merevisi standar-standar yang didokumentasikan di dalam

aplikasi Deming. Metode-metode statistik diperlukan untuk memonitor

kemajuan terhadap penca- paian standar-standar yang telah ditetapkan.

Control : menggambarkan bagaimana menggunakan SQC, control points,

item- item pengendalian, pemikiran statistis, dan bagian pengendalian saat ini

di dalam perusahaan.

Deming juga menyampaikan 14 poin penting dalam manajemen produksi, antara lain:

1) Membuat tujuan yang konsisten untuk keperluan peningkatan (improvement).

2) Adopsi filosofi baru.

3) Hindari ketergantungan terhadap inspeksi untuk menjaga kualitas.

4) Akhiri melakukan bisnis berdasarkan harga.

5) Melakukan peningkatan secara konsisten dan berkesinambungan untuk kualitas

produk dan pelayanan.

6) Membuat suatu lembaga pelatihan di tempat kerja.

7) Membuat suatu lembaga untuk supervisi dan kepemimpinan.

8) Hilangkan rasa takut.

Page 18: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

9) Hancurkan penghalang yang ada antar departemen.

10) Hindari atau mengurangi desakan-desakan kepada karyawan untuk mencapai target.

11) Hilangkan bekerja berdasarkan standar kerja dan hitungan quota, diganti dengan hal

yang bersifat kepemimpinan.

12) Menghilangkan hambatan dengan memberikan penghargaan terhadap dedikasi para

pekerja.

13) Membuat suatu program yang kuat mengenai pendidikan dan pelatihan untuk semua

orang.

14) Membuat suatu struktur yang berada di tingkat managemen paling atas, yang dapat

melakukan ke 13 poin sebelumnya setiap hari

European Quality Award (EQA)

EQA memiliki tujuan menstimulasi dan membantu organisasi-organisasi di Eropa

dalam meningkatkan ke-puasan pelanggan dan pekerja yang berdampak pada masyarakat dan

hasil bisnis. Selain itu, EQA juga mendukung usaha manajer-manajer Eropa untuk memulai

total quality management (TQM) dan menerima keuntungan dari persaingan global.

Prinsip-prinsip dalam EQA yaitu:

Fokus pada pelanggan

Menjalin hubungan dengan supplier

Pelibatan dan pengembangan orang

Proses dan fakta

Inovasi dan peningkatan yang berkelan-jutan

Kepemimpinan dan konsistensi tujuan

Tanggung jawab publik

Orientasi hasil

EQA diberikan untuk semua jenis perusahaan, besar atau kecil, di segala sektor bisnis,

asalkan telah beroperasi sekurang-kurangnya lima tahun di Eropa Barat. EQA tidak berlaku

bagi perusahaan pemerintah, perusahaan nilaba, dan asosiasi perdagangan atau profesi. Pada

EQA, skor tertinggi terdapat pada kepuasan pelanggan sebesar 200 poin. Hal ini disebabkan

karena kepuasan pelanggan dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan dalam meningkat-

kan kepercayaan pelanggan terhadap produknya. Fase perkembangan dari DQA (Dutch

Quality Institute). DQA adalah perkembangan dari EQA.

Page 19: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Matriks kinerja terdiri dari beberapa indikator pengukuran yang digunakan untuk

menganalisis hasil yang dicapai oleh organisasi. Masing-masing indikator yang dianggap

relevan dianalisis kecenderungan perkembangannya, kinerjanya terhadap tujuan,

perbandingan dengan pesaing, dan perbandingan dengan organisasi lain yang istimewa.

Pengukuran dan evaluasi perusahaan mempergunakan matrik-matrik tersebut untuk

menganalisis hasil pencapaian perusahaan yang telah mencapai fase orientasi tertentu, apakah

orientasi produk, proses, sisten, rantai, atau telah mencapai pengendalian kualitas total, teknis

pengisian matriksnya adalah sebagai berikut :

1) Bacalah tiap aspek dari matrik kualitas mulai dari fase I sampai dengan fase V. Beri

tanda pada semua pertanyaan yang berlaku bagi organisasi yang dinilai

2) Dengan memakai matriks-matriks sebagai perangkat ukur, lakukan pengukuran

persepsi karyawan dan para pelanggan serta pemasok utama.

3) Setelah semua data terkumpul, putuskan deskripsi yang paling sesuai dengan mengisi

posisi matriks yang sesuai

4) Tentukan fase awal perkembangan awal organisasi atau perusahaan untuk setiap

lingkup fokus

5) Telaah kembali hasil evaluasi ini secara menyeluruh dan kritis.

6) Selanjutnya, finalkan penentuan fase perkembangan untuk setiap aspek dan lingkup

secara fokus.

Page 20: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

7) Pertama-tama lengkapi fase perkembangan untuk tiap aspek pada kotak yang sesuai.

Kemudian isilah rata-rata fase perkembangan untuk setiap lingkup fokus pada kotak

yang sesuai.

Matriks kualitas diisi berdasarkan hasil wawancara, dokumentasi perusahaan,

observasi langsung, kuesioner, dan sumber bukti lainnya. Setelah dibuat matriks-matriks

tersebut, kemudian petakanlah dalam grafik spider web untuk menganalisis pencapaian

perusahaan. Implementasi EQA tentu saja berpusat pada segala aktivitas yang berhubungan

dengan manajemen sumber daya manusia dan memuaskan karyawan, manajemen proses dan

kepuasan pembeli, kebijakan dan strategi pada lima kriteria EQA, serta kebijakan dan strategi

untuk memberikan dampak bisnis.

Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

MBNQA merupakan program penghargaan berdasarkan pencapaian organisasi

terhadap Malcolm Baldrige Criteria for Perfor-mance Excellence (MBCFPE), yang sering

disingkat dengan Kriteria Baldridge (Baldridge Criteria). MBCFPE merupakan panduan ma-

najemen terbaik untuk membuat sebuah pe-rusahaan menjadi unggul, ekselen, atau kelas

dunia. Penghargaan (award) berbasis kriteria Baldrige telah membuat daya saing negara da-

lam percaturan global meningkat. Inilah se-buah sistem paling komprehensif untuk meng-

ukur dan menjadikan kinerja sebuah organisasi menjadi ekselen. (www.baldrige indo.com)

Dengan adanya MBNQA ini, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat saling bersaing

untuk mendapatkannya, dengan memperbaiki manajemen mutu mereka.

Dalam suatu usaha untuk meningkatkan praktek manajemen kualitas dan daya saing

perusahaan Amerika Serikat, Presiden Ronald Reagan menandatangani akta Malcolm

Baldrige National Quality Improvement pada 20 Agustus 1987. (Eddy H, Manajemen

Operasi). MBNQA mulai muncul setelah adanya Deming Prize. Penghargaan Deming

menyadarkan Amerika Serikat tentang pen-tingnya pengendalian dan perbaikan mutu. Seperti

yang dikatakan Deming melalui bukunya "If Japan Can, Why Can't We?", AS menjadi

terpicu untuk menigkatkan manaje-men mutu ke dalam aplikasi industri, sehing-ga dapat

kembali bersaing dengan negara-ne gara lain, terutama Jepang yang telah berhasil menguasai

pasar dunia, saat ini.

MBNQA dikelola oleh NIST dengan dukungan ASQ, dimana pengurus Baldrige

percaya format prinsip inti kriteria peng-hargaan tersebut adalah suatu kerangka untuk ukuran

keunggulan. Kriteria yang digunakan untuk menilai suatu performa applicant, dibagi menjadi

tujuh kategori dan menyediakan arah yang strategis untuk keseluruhan system. Kategori

Page 21: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

tersebut adalah (1) Kepemimpinan; (2) Perencanaan strategis; (3) Fokus pasar dan pelanggan;

(4) Informasi dan analisa; (5) Fokus sumber daya manusia; (6) Proses manajemen; dan (7)

Hasil-hasil bisnis. Model Baldrige dapat kita lihat dalam gambar di bawah ini beserta kriteria-

kriteria yang terapat di dalamnya.

Gambar 1. Baldrige Quality Model

Sumber: www.texas-quality.org

Keterangan dari kriteria Baldrige pada gambar 1 adalah sebagai berikut:

Leadership: menjelaskan bagaimana eksekutif senior membimbing organisasi dan

bagaimana organisasi bertanggung jawab kepada publik, dan melatih menjadi warga

negara yang baik.

Strategic planning: menjelaskan penga-turan strategi organisasi dan menentukan

perencanaan tindakan.

Customer and market focus: menjelas-kan penentuan kebutuhan organisasi dan

keinginan pelanggan dan pasar; memba-ngun hubungan dengan pelanggan; dan

memperoleh, memuaskan, dan memperta-hankan pelanggan.

Measurement, analysis, and know-ledge management: menjelaskan ma-najemen,

penggunaan efektif, analisis, dan pening-katan data dan informasi untuk mendukung

proses kunci organisasi dan sistem mana-jemennya.

Human resource focus: penjelasan me-ngenai pemanfaatan tenaga kerja untuk

mengembangkan seluruh potensi dan pe-nyusunan sasaran organisasi.

Process management: menjelaskan as pek-aspek kunci perancangan, manaje-men, dan

peningkatan proses produksi/ pengiriman dan proses pendukung.

Page 22: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Business results: menjelaskan peningka-tan dan performa organisasi dalam area bisnis:

kepuasan pelanggan, performa lokasi pasar dan keuangan, sumber daya manusia (SDM),

performa supplier dan partner, kinerja operasionalm dan tang-gung jawab pemerintah

dan masyarakat; dan menjelaskan performa organisasi menghadapi pesaing.

Untuk memperoleh penghargaan tersebut, maka perusahaan-perusahaan di Amerika

harus memperbaiki kriteria-kriteria di atas, sehingga menghasilkan manajemen mutu terpadu

yang baik dan mendapatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap produk/jasa yang

dihasilkan. Dengan begitu jalan menuju pasar internasional menjadi terbuka lebar. Dapat

dilihat dari model tersebut, bahwa penghargaan ini dibuat untuk rencana tindakan dan strategi

yang difokuskan pada pasar dan pelanggan.

Kriteria penghargaan saat ini memiliki 3 peran penting dalam persaingan yang kuat di

Amerika Serikat, yaitu untuk membantu meningkatkan kinerja, kapabilitas dan hasil

organisasi; memfasilitasi komunikasi dan pembagian informasi antar organisasi dari segala

jenis; serta melayani sebagai alat untuk memahami dan mengatur kinerja dan untuk memandu

merencanakan dan kesempatan untuk belajar.

Berdasarkan sumber www.nist.gov, diperlukan laporan umpan balik (feedback report)

untuk melihat keuntungan yang diperoleh dalam aplikasi MBNQA, yaitu:

Key Themes Summary – sintesis pada yang paling penting, kekuatan dan peluang un-tuk

memperbaiki pendekatan organisasi dan hasil analisa.

Comments – tindakan, dirinci pada kekua-tan dan peluang untuk perbaikan tiap criteria,

spesifikasi organisasi, dan mem-bantu memprioritaskan usaha perbaikan.

Individual Scoring Range – Untuk tiap kriteria, kamu dapat menerima range peni-laian

10 % seiring dengan menghitung ke-kuatan dan peluang perbaikan relatif orga-nisasi.

Scoring Distribution – persentase aplikan yang dinilai pada tiap kriteria.

Dengan adanya laporan, kita dapat me-lihat jumlah skor atau penilaian dari penerapan

model Baldrige, sehingga dapat diketahui apakah kita memperoleh keuntungan atau tidak.

Adapun dalam buku Vincent Garpers yang berjudul Integrasi Six Sigma dalam MBNQA,

dapat kita lihat skor penilaian model Baldrige, dan juga bentuk penilaian yang model

penilaiannya mem-bentuk “payung” sama seperti pada model kriterianya pada gambar 1.

Page 23: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Gambar 2. Kerangka Kerja dan penilaian MBNQA versi 2002

Sumber: Vincent G., Integrasi Six Sigma ke dalam MBNQA

Berdasarkan gambar 2 dapat kita buat tabel kriteria dan item (subkriteria) berdasarkan

Vincent Gaspers, dalam bukunya Pedoman implementasi program six sigma dan integrasi six

sigma dalam MBNQA, terdapat penilaian dari kategori MBNQA yang dijelaskan pada tabel

1.

Tabel 1. Skor Penilaian MBNQA versi 2002

Kategori MBNQA : 2002 Poin

Kepemimpinan (Leadership)   120

Kepemimpinan organisasi 80  

tanggung jawab public dan warga

Negara 40  

Perencanaan Strategis (Strategic

Planning)   85

Pengembangan strategi 40  

Penyebarluasan strategi 45  

Fokus Pasar dan Pelanggan   85

Pengetahuan Pasar dan Pelanggan 40  

Hubungan dan kepuasan Pelanggan 45  

Informasi dan Analisis   90

Page 24: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

(Information and Analysis)

Pengukuran dan Analisis Kinerja

Organisasi 50  

Manajemen Informasi 40  

Fokus Sumber Daya Manusia

(Human Resource Focus)   85

Sistem-sistem kerja 35  

Pendidikan, Pelatihan, dan

Pengembangan Karyawan 25  

Kesejahteraan dan Kepuasan

Karyawan 25  

Manajemen Proses (Process

Management)   85

Proses-proses Produk dan Pelayanan 45  

Proses-proses Bisnis 25  

Proses-proses Pendukung 15  

Hasil-hasil Bisnis (Business

Results)   450

Hasil-hasil Berfokus Pelanggan 125  

Hasil-hasil Pasar dan Finansial 125  

Hasil-hasil Sumber Daya Manusia 80  

Hasil-hasil Efektivitas Organisasi 120  

TOTAL NILAI (POIN)   1000

Sumber: Vincent G., Integrasi Six Sigma ke dalam MBNQA

Dengan adanya poin-poin, perhitungan untuk menentukan siapa yang berhak

mendapatkan penghargaan menjadi lebih mudah, karena dapat dilihat siapa/

perusahaan/lembaga mana yang memperoleh nilai paling besar, dialah yang berhak

mendapatkan penghargaan tersebut. Model Baldrige ini, telah sampai dan diterapkan ke

Indonesia. Contohnya saja pada Telkom, Tbk. Peru-sahaan ini menerapkan model Baldrige

dalam sistem manajemennya untuk memper-baiki mutu.

Prinsip-prinsip kualitas MBNQA, adalah sebagai berikut:

Perusahaan-perusahaan harus memiliki arahan dan fokus pelanggan

Kualitas dan performansi ditentukan oleh pelanggan

Page 25: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Adanya kebutuhan pembelajaran organisa-sional dan personal

Pekerja dan partner merupakan kunci suk-ses perusahaan

Kesuksesan membutuhkan kapasitas untuk perubahan dan fleksibilitas.

Kepemimpinan membutuhkan orientasi masa yang akan datang

Untuk membuat perubahan yang berarti membutuhkan ”inovasi”

Manajemen membutuhkan analisis berda-sarkan fakta

Pentingnya tanggung jawab publik

Pengukuran performansi harus memfokus-kan pada hasil

Dibutuhkan sistem perspektif

Standar Nasional Indonesia (SNI)

SNI yang berfokus pada bagaimana sistem manajemen harus dilakukan oleh suatu

perusahaan atau organisasi untuk menjamin mutu produknya khususnya barang, agar mutu

produk tersebut sesuai dengan persyaratan pelanggan dan persyaratan yang lainnya, maupun

standar mutu yang ditetapkan perusahaan yang berfokus pada manajemen atau pengelola

perusahaan tersebut. Walaupun SNI hanya berbentuk metode-metode ataupun pedoman-

pedoman, namun hal ini akan mempunyai pengaruh yang besar jika diterapkan di perusahaan.

Selain itu, penerapan SNI juga memberikan manfaat bagi produsen maupun konsumen.

Kesadaran produsen dan konsumen di Indonesia akan pentingnya SNI masih rendah.

Hal inilah yang mendorong BSN (Badan Standardisasi Indonesia) untuk melakukan upaya

stimulus untuk mendorong semakin meningkatnya penerapan SNI di Indonesia. Cara yang

dipakai untuk melancarkan upaya ini adalah dengan memberikan suatu penghargaan terhadap

perusahaan yang telah menerapkan SNI. Penghargaan ini diharapkan dapat mendorong semua

perusahaan di Indonesia untuk menerapkan SNI pada perusahaannya. SNI Award adalah

apresiasi tertinggi yang diberikan bagi perusahaan yang menerapkan SNI pada perusahaanya.

SNI Award tahun 2014 merupakan penyelenggaraan yang ke-10. Penyelenggaraan

pertama kali dimulai pada tahun 2004. Ajang ini rutin diadakan setiap tahunnya. Berlatar

belakang untuk meningkatkan penerapan SNI di Indonesia, ajang ini menjadi salah satu ajang

tertinggi bagi insan perusahaan di Indonesia. Penghargaan ini diadakan oleh salah satu badan

hukum yang berfokus pada standardisasi di Indonesia yaitu badan Standardisasi Nasional

(BSN). Dari tahun ke tahun penyelenggaraan acara ini, evaluasi selalu dilakukan untuk terus

menerus menyempurnakan terhadap penilaian dan pelaksanaan SNI Award.

Perusahaan yang akan mengikuti ajang ini, akan melewati beberapa alur seleksi. Ada

beberapa tahapan yang ada dalam mengikuti ajang ini, yaitu:

Page 26: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

1. Tahap I

Tahap pertama yaitu pendaftaran. Pada tahap ini peusahaan akan mendaftarkan diri

dengan beberapa persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya. Perusahaan dapat

mengunduh formulir pada website BSN dan mengisi kuisoner kriteria SNI Award.

2. Tahap II

Pada tahap ini, akan dilakukan verifikasi dokumen yang sudah dikirim. Sekretariat akan

melakukan pengecekan pada dokumen yang telah dikirim dan apabila dokumen yang telah

dikirim belum lengkap, maka pemohon akan dihubungi dan harus melengkapi pada batas

waktu yang telah ditetapkan.

3. Tahap III

Pada tahap ini akan dilakukan penilaian langusng dilapangan terhadap perusahaan yang

telah lolos seleksi. Sebelumnya terdapat tim evaluator yang akan mengevaluasi dokumen

sesuai dengan kriteria dan dewan juri akan menetapkan perusahaan mana yang akan

dikunjungi untuk dinilai. Sekretariat akan membuat jadwal kunjungan dan tim evaluator

kana melakukan evaluasi dilapangan. Pada saat penilaian, perusahaan harus memberikan

akses data dan informasi yang diperlukan. Nantinya hasil penilaian ini akan dilaporkan

terhadap dewan juri.

4. Tahap IV

Pada tahap ini, hasil dari penilaian akan digunakan dalam menetapkan perusahaan-

perusahaan yang masuk nominasi, dan dewan juri akan membuat keputusan akhir untuk

para pemenang.

SNI Award sebagai salah satu penghargaan tertinggi di Indonesia dalam hal

standardisasi tentu saja memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan dari

penghargaan ini dibandingkan dengan penghargaan yang lain adalah melalui penghargaan ini,

akan semakin banyak perusahaan yang terdorong untuk menerapkan SNI, dan bagi

perusahaan yang telah mendapatkan akan semakin terdorong untuk trus meningkatkan kinerja

dalam perusahaannya. Namun, kelemahan dari penghargaan ini adalah masih kurangnya

sosialisasi kepada masyarakat terutama kalangan pengusaha kecil, sehingga masih sedikit

pengusaha kecil yang ikut dalam ajang ini.

Dengan mendapatkan penghargaan ini, maka perusahaan yang bersangkutan akan

mendapatkan beberapa manfaat, diantaranya:

1. Perusahaan akan menggunakan kriteria SNI Award sebagai acuan yang digunakan dalam

peningkatan kinerja.

Page 27: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

2. Perusahaan yang mengikuti ajang ini akan menambah pengetahuan terhadap standardisasi

dan memperluas hubungan kemitraan dengan BSN maupun dengan instansi lainnya.

3. Perusahaan akan memperoleh suatu kesempatan untuk dievaluasi tingkat kinerjanya

berdasar dengan kriteria yang telah disyaratkan.

4. Hasil evaluais yang dilakukan bisa digunakan sebagai upaya peningkatan kinerja

perusahaan.

5. Dengan menerima penghargaan ini, maka akan terbuka peluang untuk mengikuti ajang

internasional pada bidang standardisasi.

6. Dapat meningkatkan daya saing perusahaan pada era global.

Dengan adanya manfaat-manfaat yang didapatkan perusahaan melalui penghargaan

ini, maka diharapkan semua perusahaan di Indonesia menjadi terdorong untuk menerapkan

SNI. Menang atau tidaknya dalam mendapatkan penghargaan ini bukanlah salah satu hal

yang terpenting. Dengan mengikuti ajang ini, setidaknya perusahaan sudah mengetahui

kinerja dalam perusahaannya dan akan terus meningkatkan kinerja perusahaan sehingga

kualitas produk maupun kualitas manajemen perusahaan tersebut akan semakin tinggi.

KESIMPULAN

Kesimpulan pembahasan diatas adalah :

Deming Prize

Deming Prize berkembang pertama kali di Jepang pada tahun 50-an dan pertama kali

diberikan pada tahun 1951 oleh The Japanese Union of Scientists and Engineers (JUSE).

Dari penghargaan – penghargaan / award untuk meningkatkan kualitas Deming Prize lebih

terfokus pada perencanaan yang efektif dan pelaksanaan organisasi dan operasi perusahaan.

Hal tersebut memiliki perbedaan dengan Eropa Quality Award yang lebih berfokus pada

kepuasan dan Baldrige Award yang lebih berkonsentrasi pada pelanggan dan sumber daya

manusia. Model Deming Prize terarah pada siklus Deming yakni siklus PDCA (Plan, Do,

Check and Action) dimana perbaikan terus – menerus perlu dilakukan perusahaan agar

mendapat pehargaan Deming Prize. Penghargaan Deming atau Deming Prize dapat diberikan

pada empat kategori yakni pada individu, sebuah divisi, usaha kecil, dan perusahaan yang

telah bertahan dalam peningkatan kualitas setelah 5 tahun mendapat Deming Prize. Deming

Prize memiliki 2 frameworks, yaitu implementasi prinsip dan teknik, serta peran eksekutif

senior. Deming prize dikategorikan menjadi 4 macam, yaitu The Deming Prize for

Page 28: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Individuals, The Deming Distinguished Service Award for Dissemination and Promotion

(Overseas). The Deming Prize, and The Deming Grand Prize.

European Quality Award (EQA)

EFQA memiliki beberapa fokus yang pada dasarnya juga berlandaskan pengendalian

dan pengembangan kualitas didalam suatu manajemen kualitas. EQA memiliki tujuan

menstimulasi dan membantu organisasi-organisasi di Eropa dalam meningkatkan ke-puasan

pelanggan dan pekerja yang berdampak pada masyarakat dan hasil bisnis. Selain itu, EQA

juga mendukung usaha manajer-manajer Eropa untuk memulai total quality management

(TQM) dan menerima keuntungan dari persaingan global. Kriteria-kriteria dalam model

EQA, yaitu: (1) Kepemimpinan; (2) Kebijakan dan Strategi; (3) Manajemen Sumber Daya

Manusia; (4) Sumber; (5) Proses; (6) Kepuasan Konsumen; (7) Kepuasan Orang; (8) Dampak

pada Masyarakat; (9) Hasil Bisnis.

Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA)

MBNQA diciptakan sebagai motivator dan keinginan setiap organisasi untuk bersaing

secara sehat dalam hal peningkatan mutu. Tujuan MBNQA diciptakan untuk

mempromosikan kesadaran mengenai kualitas/mutu, mengidentifikasi kebutuhan untuk

kualitas yang unggul, memper-kenalkan prestasi mutu dari perusahaan Amerika Serikat, dan

membagi informasi (mempublikasikan) tentang strategi kualitas yang sukses dan manfaatnya.

Satu sasaran MBNQA adalah untuk menyediakan suatu model yang menunjukkan

pemahaman dan peningkatan manajemen kualitas secara terus-menerus meningkatkan kriteria

penghargaan diri mereka. Model Baldrige disuling tiap tahun, dengan peningkatan utama

diterapkan tiap dua tahun. (www.texas-quality.org).

MBNQA dibagi menjadi 7 kriteria, diantaranya :

- Kepemimpinan;

- Perencanaan strategis;

- Fokus pasar dan pelanggan;

- Informasi dan analisa;

- Fokus sumber daya manusia;

- Proses manajemen; dan

- Hasil-hasil bisnis.

Standar Nasional Indonesia (SNI)

Page 29: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

SNI Award adalah satu-satunya penghargaan tertinggi yang diberikan oleh Badan

Standardisasi Nasional (BSN) kepada perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan SNI

dalam perusahaannya. SNI Award merupakan sebuah bagian dari upaya yang dilakukan oleh

BSN untuk meningkatkan penerapan SNI dikalangan perusahaan yang ada di Indonesia

mengingat penerapan SNI yang ada di Indonesia masih tergolong rendah. SNI dirumuskan

dengan memenuhi WTO Code of good practice, antara lain :

- Openess (keterbukaan)

- Transparancy (transparansi)

- Consensus and impartiality (consensus dan tidak memihak)

- Effectiveness and relevance

- Coherence

- Development dimension (dimensi pembangunan)

DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar., Arfan, Adrianto., David, Harrani., Konstantia. 2008. Analisis Perbandingan

Penghargaan Kualitas Malcolm Baldrige National Quality Award Dengan European

Quality Award (Mbnqa Vs Eqa). Semarang. Vol 3 No. 2

Fandy Tjiptono. 2007. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi.

Masruroh, Nisa. 2010. Analisis Manajemen Kualitas Dengan Penerapan Total Quality

Management (TQM) Berbasis Deming Prize. Surabaya : UPN

R.A. Supriyono.2002. Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk Teknologi Maju dan

Globalisasi. Yogyakarta : BPFE

Ali, Muhamad. 2011. Manajemen Kualitas.

Tri, Andie. 2000. TQM dan TQEM

Amalia, Arfan Bakhtiar. (2008). “Malcolm Baldrige National Quality Award Dengan

European Quality Award”.

Page 30: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

Damayanti, Retno Wulan. (2008). “Quality Award untuk Mengevaluasi Pencapaian

Implementasi Manajemen Kualitas Perusahaan”.

Jagadeesh, Rajashekharaiah. (2014). “Emphasis on Human Resource Management in Quality

Improvement – A Case Study of Quality Awards Criteria”.

Tumimala, VM Rao. (1994). “Strategic Quality Management, Malcolm Balridge and

European Quality Awards and ISO 9000 Certification”.

Vujovic, Aleksandar (2010). “Top Prioriti QMS Principles for Achieving Business

Excellence”.

Austenfeld, Robert. 2001. W. Edward Deming : The Story of a Remarkable Person.

Garpersz, Vincent. Integrasi Six Sigma ke dalam MBNQA

Herjanto, Eddy. 1997. Manajemen Operasi. Jakarta: PT. Gramedia.

Dulbert Tampubolon, Biatna; Hari Purwanto, Endi. 2014. Manfaat Korelasi SNI-HS 2013

dalam Rangka mendukung Pengembangan dan Penerapan SNI, Jurnal Standardisasi

16:(2) pp. 125-136. (http://bsn.go.id diakses 4-10-2015).

Dewanti Hariyadi, Ratih; P.Rahayu, Winiati; Yuniarti Martoyo, Pratiwi. 2013. Kajian Standar

Cemaran Mikroba dalam Pangan di Indonesia, Jurnal Standardisasi 16:(2) pp. 113-

124. (http://bsn.go.id diakses 4-10-2015).

____________________. 2014. Syarat dan Aturan SNI Award 2014 Informasi Bagi Peserta.

1-24. (http://bsn.go.id diakses 5-10-2014).

www.juse.or.jp diakses tanggal 1 Oktober 2015 pukul 11.03

www.wikipedia.com diakses tanggal 1 Oktober 2015 pukul 11.03

www.texas-quality.org diakses pada tanggal 3 Oktober 2015 pukul 21.30

Page 31: 21070112140107_Cynara Kezia_tugas 4b

www.sunzi1.lbk.hku diakses pada tanggal 3 Oktober 2015 pukul 21.30

Fellisa, R., 2010. 7 Kriteria dari Malcolm Baldrige National Quality Award.

http://vibizmanagement.com. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB

www.sunzi1.lbk.hku. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB

www.texas-quality.org. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB

www.nist.gov. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB

www.baldrigeindo.com. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB

www.qualita2007.uea.ma. Diakses pada 4 Oktober 2015 pukul 15.00 WIB