4b Laporan Biji Kelor

20
7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 1/20 BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Air adalah salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidup dan memelihara kesehatan. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh  permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada daratan, akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang merupakan air manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih atau air minum harus mengalami suatu teknologi. Pengolahan air dilakukan pada air baku yang tidak memenuhi standar kualitas air bersih, sehingga unsur yang tidak memenuhi standar perlu dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang  berlaku. alah satu alternatif yang tersedia se!ara lokal adalah penggunaan koagulan alami dari tanaman yang barangkali dapat diperoleh di sekitar kita. Penelitian dari "he #n$ironmental #ngineering roup di &ni$ersitas 'ei!ester, (nggris, telah lama mempelajari potensi penggunaan berbagai koagulan alami dalam proses pengolahan air skala ke!il, menengah, dan  besar. Penelitian mereka dipusatkan terhadap potensi koagulan dari tepung  biji tanaman kelor atau Moringa oleifera. alah satu yang akan kami lakukan dalam pengujian eksperimen ini adalah menggunakan biji kelor sebagai bahan baku untuk menjernihkan air sungai yang keruh. &ntuk memenuhi tugas pratikum mata kuliah pratikum 1

Transcript of 4b Laporan Biji Kelor

Page 1: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 1/20

BAB 1

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang

Air adalah salah satu kekayaan alam yang mutlak dibutuhkan oleh

makhluk hidup guna menopang kelangsungan hidup dan memelihara

kesehatan. Air yang mengisi lebih dari dua pertiga bagian dari seluruh

 permukaan bumi, memberi tempat hidup yang 300 kali lebih luas dari pada

daratan, akan tetapi sebagian besar dari air tersebut tidak dapat langsung

digunakan untuk kepentingan mahluk hidup. Hanya 1% yang merupakan air 

manfaat yang dapat dipergunakan sebagai air bersih, untuk menjadi air bersih

atau air minum harus mengalami suatu teknologi.

Pengolahan air dilakukan pada air baku yang tidak memenuhi standar 

kualitas air bersih, sehingga unsur yang tidak memenuhi standar perlu

dihilangkan ataupun dikurangi, agar seluruh air memenuhi standar yang

 berlaku. alah satu alternatif yang tersedia se!ara lokal adalah penggunaan

koagulan alami dari tanaman yang barangkali dapat diperoleh di sekitar kita.

Penelitian dari "he #n$ironmental #ngineering roup di &ni$ersitas

'ei!ester, (nggris, telah lama mempelajari potensi penggunaan berbagai

koagulan alami dalam proses pengolahan air skala ke!il, menengah, dan

 besar. Penelitian mereka dipusatkan terhadap potensi koagulan dari tepung

 biji tanaman kelor atau Moringa oleifera.

alah satu yang akan kami lakukan dalam pengujian eksperimen ini

adalah menggunakan biji kelor sebagai bahan baku untuk menjernihkan air 

sungai yang keruh. &ntuk memenuhi tugas pratikum mata kuliah pratikum

1

Page 2: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 2/20

kesehatan lingkungan ini kami mengangkat tema “Pemanfaatan Biji )elor 

ebagai Penjernihan Air ungai yang )eruh”.

1. 2 Rumusan Praktikum

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan praktikum yang

diperoleh adalah bagaimana !ara menjernihkan air sungai dengan biji kelor*

1. 3 Tujuan Praktikum

Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka

tujuan dari praktikum ini adalah

1.3.1 "ujuan &mum

+emanfaatkan biji kelor untuk penjernihan air sungai yang keruh

dan mengukur tubiditas air sungai tersebut.

1.3. "ujuan )husus

1. +empelajari !ara penjernihan air sungai menggunakan biji kelor.

. +elihat hasil setelah melakukan penjernihan air melalui biji kelor.

3. +embandingkan turbiditas air sebelum dan sesudah penjernihan.

1. 4 Manaat Praktikum

+anfaat dari pratikum ini dimaksudkan agar mahasis-a dapat

memahami dan menganalisis metode penjernihan air dengan biji kelor, serta

sebagai pemenuhan tugas dari mata kuliah pratikum kesehatan lingkungan.

Page 3: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 3/20

BAB

DA!AR TE"R#

Pohon kelor  Moringa oleifera/ diketahui mengandung polielektrolit

kationik dan flokulan alamiah dengan komposisi kimia berbasis polipeptida yang

mempunyai berat molekul mulai dari 000 sampai 1000 dalton, mengandung

hingga asamasam amino terutama asam glutamat, mentionin dan arginin 2ahn,

14/. ebagai bioflokulan, biji kelor kering dapat digunakan untuk 

mengkoagulasiflokulasi kekeruhan air 2ahn, 145 ani, 105 Bina, 11 dalam

+uyibi dan #$ison, 165 7arasiah dkk, 00/ Pandia dan Husain, 2urnal

Pengaruh +assa dan &kuran Biji )elor pada Proses Penjernihan Air, 006/.

Penjernihan air dengan biji kelor  Moringa oleifera/ dapat dikatakan

sebagai penjernihan air dengan bahan kimia, karena tumbukan halus biji kelor 

dapat menyebabkan terjadinya gumpalan koagulan/ pada kotoran yang

terkandung dalam air. Proses penjernihan air ini memakai metode koagulasi

flokulasi.

2.1 $%agulasi

.1.1 Pengertian )oagulasi

)oagulasi se!ara umum didefinisikan sebagai penambahan 8at

kimia koagulan/ ke dalam air baku dengan maksud mengurangi gaya

tolakmenolak antar partikel koloid, sehingga partikel tersebut dapat

 bergabung menjadi flok halus. )oagulasi terpenuhi dengan penambahan

ion yang mempunyai muatan berla-anan dengan partikel koloid.

3

Page 4: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 4/20

Partikel koloid umumnya bermuatan negatif oleh karena itu ion

ion yang ditambahkan harus kation atau bermuatan positif.

.1. Proses )oagulasi

Pada proses koagulasiflokulasi terdiri dari dua tahap besar, yaitu9

1. Penambahan koagulan

. Pengadukan !ampuran koagulanair umpan, yang terdiri dari9

a/ Pengadukan :epat

"ujuan pengadukan !epat adalah untuk memper!epat dan

menyeragamkan penyebaran 8at kimia melalui air yang diolah,

serta untuk menghasilkan dispersi yang sama dari partikel koloid,

dan supaya meningkatkan kesempatan partikel untuk kontak dan

 bertumbukan satu sama lain.

 b/ Pengadukan Pelan

"ujuan pengadukan pelan adalah menggumpalkan partikel

terkoagulasi berukuran mikro menjadi partikel flok yang lebih

 besar. ;lok ini akan beragregasi< berkumpul dengan partikel

 partikel tersuspensi lainnya =uliman, 14/. etelah pengadukan

 pelan selesai, flok yang terbentuk dibiarkan mengendap. etelah

 proses pralakuan koagulasiflokulasi selesai, derajat keasaman

pH/ air umpan mikrofiltrasi akan turun.

2.2 &l%kulasi

;lokulasi adalah suatu proses aglomerasi penggumpalan/ partikel

terdestabilisasi menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat

dipisahkan oleh sedimentasi dan filtrasi. Proses flokulasi dalam pengolahan

air bertujuan untuk memper!epat proses penggabungan flok yang telah

>

Page 5: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 5/20

dibibitkan pada proses koagulasi. Partikel yang telah distabilkan selanjutnya

saling bertumbukan serta melakukan proses tarikmenarik dan membentuk 

flok yang ukurannya makin lama makin besar serta mudah mengendap.Pengadukan lambat agitasi/ pada proses flokulasi dapat dilakukan

dengan metode yang sama dengan pengadukan !epat pada proses

koagulasi, perbedaannya terletak pada nilai gradien ke!epatan di mana pada

 proses flokulasi nilai gradien jauh lebih ke!il dibanding gradien ke!epatan

koagulasi.

2.3 Pr%ses Peng%la'an Air ($%agulasi)&l%kulasi*

Air baku dari air permukaan sering mengandung bahanbahan yang

tersusun oleh partikel koloid yang tidak bisa diendapkan se!ara alamiah

dalam -aktu singkat. Partikelpartikel koloid dibedakan berdasarkan ukuran.

2arak ukurannya antara 0,001 mikron 10 mm/ sampai 1 mikron 103 mm/.

Partikel yang ditemukan dalam kisaran ini meliputi9

1. Partikel anorganik, seperti serat asbes, tanah liat, dan lanau<silt

. Presipitat koagulan

3. Partikel organik, seperti 8at humat, $irus, bakteri, dan plankton.

=ispersi koloid mempunyai sifat memendarkan !ahaya. ifat

 pemendaran !ahaya ini terukur sebagai satuan kekeruhan. )oloid merupakan

 partikel yang tidak dapat mengendap se!ara alami karena adanya stabilitas

suspensi koloid. tabilitas koloid terjadi karena gaya tarik $an der ?aal@s dan

gaya tolak<repulsive elektrostatik serta gerak bro-n. )estabilan koloid dapat

dikurangi dengan proses koagulasi proses destabilisasi/ melalui penambahan

 bahan kimia dengan muatan berla-anan. "erjadinya muatan pada partikel

menyebabkan antar partikel yang berla-anan !enderung bergabung

6

Page 6: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 6/20

membentuk inti flok.&ntuk penghilangan 8at8at berbahaya dari air, salah

satu !ara yang dapat dilakukan adalah proses koagulasi dan flokulasi.

)oagulasi dan flokulasi merupakan proses yang terjadi se!ara berurutan

untuk mentidakstabilkan partikel tersuspensi, menyebabkan tumbukan partikel dan

tumbuh menjadi flok.

Proses koagulasi selalui diikuti oleh proses flokulasi, yaitu

 penggabungan inti flok atau flok ke!il menjadi flok yang berukuran besar.

"ahap a-al dimulai dengan proses koagulasi, koagulasi melibatkan netralisasi

dari muatan partikel dengan penambahan elektrolit. =alam hal ini bahan yang

ditambahkan biasanya disebut sebagai koagulan atau dengan jalan mengubah

 pH yang dapat menghasilkan agregat<kumpulan partikel yang dapat dipisahkan. Hal

ini dapat terjadi karena elektrolit atau konsentrasi ion yang ditambahkan

!ukup untuk mengurangi tekanan elektrostatis di antara kedua partikel.

Agregat yang terbentuk akan saling menempel dan menyebabkan

terbentuknya partikel yang lebih besar yang dinamakan mikroflok, dimana

mikroflok ini tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Pengadukan !epat

untuk mendispersikan koagulan dalam larutan dan mendorong terjadinya

tumbukan partikel sangat diperlukan untuk memperoleh proses koagulasi

yang bagus. Biasanya proses koagulasi ini membutuhkan -aktu sekitar 13 menit.

"ahap selanjutnya dari proses koagulasi adalah proses flokulasi.

;lokulasi disebabkan oleh adanya penambahan sejumlah ke!il bahan kimia

yang disebut sebagai flokulan ath ingh, 1C/. +ikroflok yang

terbentuk pada saat proses koagulasi sebagai akibat penetralan muatan, akan

saling bertumbukan dengan adanya pengadukan lambat. "umbukan tersebut

Page 7: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 7/20

akan menyebabkan mikroflok berikatan dan menghasilkan flok yang lebih

 besar. Pertumbuhan ukuran flok akan terus berlanjut dengan penambahan

flokulan atau polimer dengan bobot molekul tinggi. Polimer tersebut

menyebabkan terbentuknya jembatan, mengikat flok, memperkuat ikatannya

serta menambah berat flok sehingga meningkatkan rate pengendapan flok.

?aktu yang dibutuhkan untuk proses flokulasi berkisar antara 160 menit

hingga satu jam.

2.4 $ekeru'an

)ekeruhan menunjukkan sifat optis air , yang mengakibatkan

 pembiasan !ahaya ke dalam air. )ekeruhan membatasi masuknya !ahaya ke

dalam air. )ekeruhan ini terjadi karena adanya bahan yang terapung, dan

teruraikan 8at tertentu, seperti bahan organik, jasad renik, lumpur tanah liat,

dan benda lain yang melayang atau terapung sangat halus sekali. emakin

keruh air, semakin tinggi daya hantar listriknya dan semakin pula padatannya.

)ristanto, 00/

)ekeruhan menggambarkan sifat optik air yang ditentukan berdasarkan

 banyaknya !ahaya yang diserap dan dipan!arkan oleh bahanbahan yang

terdapat di dalam air. )ekeruhan disebabkan oleh adanya bahan organik dan

anorganik yang tersuspensi dan terlarut misalnya lumpur dan pasir halus/,

maupun bahan anorganik dan organik yang berupa plankton dan

mikroorganisme lain.

)ekeruhan sering di ukur dengan metode 7ephelometrik. Pada metode

ini , sumber !ahaya dile-atkan pada sampel dan intensitas !ahaya yang

dipantulkan oleh bahanbahan penyebab kekeruhan diukur dengan

C

Page 8: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 8/20

menggunakan suspensi polimer foma8in sebagai larutan standart. atuan

kekeruhan yang di ukur dengan 7ephelometrik adalah 7"& 7ephelometrik 

"urbidity &nit/. Batas maksimum kekeruhan yang diperbolehkan sebagai

 persyaratan kualitas air bersih adalah 6 7"&.

4

Page 9: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 9/20

BAB 3

MET"DE PRA$T#$UM

3.1 Ran+ang Bangun

=alam praktikum ini mengambil sampel satu liter air sungai yang keruh

untuk setiap per!obaan. ebelumnya air diukur dahulu dengan turbidimeter.

Ada tiga per!obaan, per!obaan pertama adalah memasukkan 0,6 gram bubuk 

 biji kelor ke dalam satu liter sampel air. Per!obaan kedua adalah memasukkan

0. gram bubuk biji kelor ke dalam satu liter sampel air. Per!obaan ketiga

adalah memasukkan 0.1 gram bubuk biji kelor ke dalam satu liter sampel air.

Air tersebut ditempatkan pada botol plastik ber$olume 1 liter. Biji kelor 

yang telah ditumbuk dimasukkan ke dalam botol tersebut dan diaduk dengan

!ara tertentu. etelah didiamkan beberapa -aktu, pada botol akan tampak dua

lapisan yaitu kotoran berada di atas dan air berada di ba-ah. Air yang sudah

dijernihkan diukur lagi dengan turbidimeter.

Praktikum penjernihan air ini menggunakan air sungai +ulyorejo yang

mana sungai tersebut masih banyak digunakan masyarakat disekitarnya

sebagai air untuk men!u!i alat makan dan lainlain. =ilihat dari kondisi

sungai yang sudah tidak layak digunakan sebagai sumber air bersih.

3.2 Alat ,an Ba'an

3..1 Alat

1. Botol plastik ber$olume 1 liter 

. Pengaduk 

3. Alat penumbuk

Page 10: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 10/20

>. aringan< ayakan

6. Beker Glass

. "urbidimeter 

C. "imbangan digital

3.. Bahan

1. Biji kelor kering yang sudah dikupas kulitnya.

. Air sungai +ulyorejo.

3.3 Pr%se,ur $erja

1. Ambil tiga liter air sungai yang akan dijernihkan

. ebelum dijernihkan ukurlah kekeruhannya dengan turbidimeter 

3. 'alu tuangkan Air dalam 3 botol plastik masingmasing berukuran 1 liter.

>. iapkan Biji kelor kering yang sudah dikupas kulitnya.

6. iapkan alat penumbuk, ayakan, pengaduk dan turbidimeter.

. 'alu Biji kelor kering yang sudah dikupas ditumbuk sampai halus dan

diayak hingga halus membentuk bubuk.

C. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang sempurnanya

 proses penggumpalan.

4. "imbang Biji kelor yang sudah ditumbuk demgan ukuran yang diinginkan

0.6 gram, 0, gram dan 0,1 gram/

. :ampur tumbukkan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta.

+asukkan pasta biji kelor ke dalam air kemudian diaduk.

10. +asukkan tumbukan biji kelor masingmasing ukuran tersebut ke dalam

 botol plastik , lalu diaduk se!ara !epat selama 0 detik.

11. )emudian aduk lagi se!ara perlahan dan beraturan selama 6 menit.

10

Page 11: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 11/20

1. )emudian diamkan air tersebut selama 3 jam.

13. Pisahkan air dari endapan, hatihati dalam proses pemisahan agar 

endapan tidak ikut terangkat.

1>. Air yang sudah dijernihkan, diukur tingkat kekeruhannya dengan

turbidimeter.

3.4

2.4 L%kasi Praktikum

Pelaksanaan praktikum ini dilakukan di kost salah satu anggota dan

 pengukuran turbiditasnya dilakukan di 'aboratorium )esehatan 'ingkungan

;akultas )esehatan +asyarakat &ni$ersitas Airlangga.

3.- aktu Pelaksanaan Praktikum

Praktikum penjernihan air ini kami laksanakan pada tanggal C sampai

April 013 dengan rin!ian sebagai berikut9

"abel 1. ?aktu Pelaksanaan Praktikum

 7o.)egiatan "anggal

C 4

1 Pengeringan Biji )elor 

Penyediaan Botol Plastik 

3 Pelaksanaan Praktikum

3./ Rin+ian Bia0a

Praktikum ini tidak mengeluarkan biaya karena beberapa alat tersedia

di 'aboratorium )esehatan 'ingkungan )esehatan +asyarakat &ni$ersitas

Airlangga serta didapatkan dari memanfaatkan botol plastik dan biji kelor 

yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal.

11

Page 12: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 12/20

BAB >

HA!#L PRA$T#$UM DAN PEMBAHA!AN

4.1 Hasil Praktikum

"abel 1. Hasil Praktikum Penjernihan Air =engan Biji )elor 

)ekeruhan ebelum

=alam 7"&/

Biji )elor 

)ekeruhan esudah

=alam 7"&/

>4,6

0,6 gram 4.C

0. gram >.0.1 gram 3.0C

4.2 Pema'asan

+enurut Peraturan +enteri )esehatan epublik (ndonesia 7omor 9

>1<+#7)#<P#<D( 10 "entang yaratyarat =an Penga-asan )ualitas

Air, kekeruhan air yang diperbolehkan adalah 6 7"&. =ari hasil Praktikum

 penjernihan Air sungai dengan bubuk biji kelor didapatkan hasil 4,C 7"& untuk 

 bubuk biji kelor 0.6 gram , >. 7"& untuk biji kelor 0. gram dan 3.0C 7"&

dengan biji kelor 0.1 gram. Hal ini artinya dalam praktikum penjernihan air 

dengan bubuk biji kelor yang telah dilakukan kualitas air bertambah jernih dan

masih memenuhi persyaratan air bersih yang diperbolehkan. =apat disimpulkan

 pula bah-a dalam penjernihan air 1 liter lebih efektif < idealnya dengan 0.1 gram

 bubuk biji kelor.

1

Page 13: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 13/20

BAB 6

PENUTUP

-.1 $esimulan

Praktikum ini menggunakan biji kelor sebagai bahan koagulan untuk 

 penjernihan air dengan metode koagulasi dan flokulasi. &ntuk mengetahui

apakah air tersebut telah memenuhi syarat kualitas air bersih, salah satu

indikatornya adalah mengukur tingkat kekeruhan.

Pemanfaatan biji kelor sebagai penjernih air adalah salah satu !ara

!ukup efektif dan efisien karena bahan baku dan teknik penjernihannya tidak 

rumit ,sederhana dan murah. Hal yang perlu diperhatikan adalah biji kelor 

terlebih dahulu dikupas dari kulit bijinya serta penumbukannya harus benar

 benar halus agar tidak mempengaruhi hasil penjernihan dan pengendapannya

tidak boleh lebih dari sehari atau > jam.

Berdasarkan hasil praktikum penjernihan air dengan biji kelor yang di

lakukan, didapatkan hasil yang lebih jernih dibandingkan kondisi air sebelum

 penjernihan. +aka dapat disimpulkan bah-a penggunaan biji kelor untuk 

 penjernihan air efektif karena biji kelor bersifat sebagai koagulan dalam

 pengendapan flok.

-.2 !aran

ebaiknya penjernihan air dengan biji kelor dipadukan dengan metode

filtrasi menggunakan batubatuan, ijuk, dan sebgaianya atau dipadukan

dengan metode penjernihan air yang lainnya supaya hasil yang didapat

menjadi lebih jernih.

13

Page 14: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 14/20

DA&TAR PU!TA$A

+enteri 7egara iset dan "eknologi.006. Penjernihan Air Dengan Biji Kelor 

(Moringa Oleifera).http9<<---.iptek.net.id<ind<-arintek<*

mnuEttgE6do!E6b6.=iakses pada 1 +aret 013

o!hintania-ati, =iana. Penjernihan Air Dengan Biji Kelor .

http9<<file.upi.edu<=irektori<;P+(PA<2&.FP#7=.FB(G'G(<=(A7AF 

G:H(7"A7(A?A"(<B(G'GF"#APA7<P#72#7(HA7FA(.pdf.

=iakses pada 1 +aret 013

Pandia, etiaty dan Amir Husin.006. Pengaruh Massa dan Ukuran Biji Kelor 

 pada Proses Penjernihan

 Air http9<<repository.usu.a!.id<bitstream<13>6C4<16346<1<tkpjul006

%0>/.pdf.=iakses pada 1 +aret 013

a$ina, 'ouis. 13.!oagula"ion and #lo$ula"ion.Iirginia9Jeta+eter,(n!

uryadiputra,(.7.7.16. Pengan"ar Ma"a Kuliah Pengolahan

 %i&'ahPengolahan Air %i&'ah Dengan Me"ode Ki&ia(Koagulasi dan

 #lokulasi);akultas Perikanan, (nstitut Pertanian Bogor 

Anonim.00. Koagulasidan#lokulasihttp9<<bulekbasandiang.-ordpress.!om<00

<03<<koagulasidanflokulasi.=iakses pada +aret 013

Anonim.http9<<repository.usu.a!.id<bitstream<13>6C4<1C3<6<:hapter 

%0(.pdf.=iakses pada 13 April 013

Anonim.01.  Definisi Koagulasi Dala& Koloidhttp9<<$eKillum

nsr.blogspot.!om<01<0><definisikoagulasidalamkoloid.html.=iakses

 pada +aret 013

1>

Page 15: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 15/20

Peraturan +enteri )esehatan 7omor9 >1<+en.)es<Per<(K<10 "entang yarat

yarat =an Penga-asan )ualitas Air 

16

Page 16: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 16/20

LAMP#RAN

1

Page 17: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 17/20

ambar 1. Penumbuk ambar . "imbangan =igital

ambar 3. Beker Glassambar >. Biji kelor bersih

ambar 6. Biji )elor )ering yang

sudah ditumbuk halusambar . "urbidimeter 

1C

Page 18: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 18/20

ambar C. Biji kelor yang telah

ditimbanggambar 4. Ayakan

ambar . Air sampel sungai mulyorejo ambar 10. )ondisi air setelah

di!ampur dengan koagulan biji kelor 

14

Page 19: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 19/20

ambar 11. )ondisi air setelah 3 jam

 pengendapan

ambar 1. ayung ke!il untuk 

memisahkan air 

ambar 13. Pengukuran kekeruhan air 

sebelum penjernihan

ambar 1>. Pengukuran kekeruhan air

setelah penjernihan dengan 0.6 gram

 bubuk biji kelor 

1

Page 20: 4b Laporan Biji Kelor

7/23/2019 4b Laporan Biji Kelor

http://slidepdf.com/reader/full/4b-laporan-biji-kelor 20/20

ambar 16. Pengukuran kekeruhan air 

setelah penjernihan dengan 0. gram

 bubuk biji kelor 

ambar 1. Pengukuran kekeruhan air 

setelah penjernihan dengan 0.1 gram

 bubuk biji kelor 

ambar 1C. Bubuk biji kelor yang

mengikat kotoran dan mengendap

ambar 14 . Air setelah dipisahkan dari

endapan

0

#ndapan