2016 Halo Vale Media Sosial: Jalur Baru Interaksi Perusahaan · Interaksi Perusahaan Dermaga Baru...

Halo Vale

INTERNAL MAGAZINEPT VALE INDONESIA Tbk201617

Media Sosial: Jalur Baru Interaksi Perusahaan

Dermaga Baru di Mangkasa Point

Lebih Dekat dengan Lovro Paulic, COO PT Vale

Kiat Meningkatkan Stamina

Pelindung/Patron: Board of Directors PT Vale Indonesia Tbk, Penasihat/Advisor: Basrie Kamba (Director of Communications & External Affairs), Penanggung jawab/Editors in Chief: Bayu Aji Suparam (GM Communications), Redaksi Pelaksana/ Managing Editor: Sihanto B. Bela, Redaksi/ Editors: Rohman Hidayat Yuliawan, Nala Dipa Alamsyah, Nuki Adiati, Maman Ashari, Wahyudi, Fotografer/Photographer: Doni Setiadi, Desain & Tata Letak/Design & Layout: Azwar Marzuki, Alamat Redaksi/Address: Jl. Ternate No. 44 Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Telp. 021-5249100, Ext. 9628 & 9888, Fax. 021-5289587.

Redaksi Halo Vale menerima sumbangan naskah dari pembaca. Naskah ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan populer. Panjang naskah maksimal satu setengah halaman kuarto, spasi satu setengah. Sertakan foto atau ilustrasi baik gambar maupun grafik jika diperlukan. Saran dan naskah dikirimkan ke alamat email editor: [email protected] dan [email protected].

Readers are welcome to contribute articles for publication in Halo Vale. Articles should be written in prose that is easy to understand, with a line-space of 1.5 and a maximum length of 1.5 A4 pages. Include photos or illustrations, drawings or graphs, if necessary. Please send suggestions and articles to the editor at [email protected] and [email protected].

Anda dapat mengunduh Halo Vale edisi digital (PDF) di vale.com/indonesia pada bagian Pers/Publikasi. Digital version of Halo Vale can be downloaded from vale.com/indonesia on Press/Publication section.

2 Halo Vale 17 I Tahun 2016

Editorial

Pembaca yang budiman.

Dalam bukunya The Third Wave yang terbit tahun 1980, futuris Alvin Toffler telah meramalkan akan munculnya peradaban gelombang ketiga sebagai sintesa dari gelombang pertama dan gelombang kedua. Peradaban gelombang pertama (800 SM-1500), menurut Alvin, adalah gelombang pembaruan di mana manusia menemukan dan menerapkan teknologi pertanian. Mereka tidak lagi nomaden, melainkan menetap di satu tempat. Dalam gelombang kedua (1500-1970) lahir semangat Renaissance di Eropa.

Dalam peradaban gelombang ketiga (1970-2000), yang disebut Alvin sebagai knowledge age, muncul masyarakat informasi. Menggunakan satelit telekomunikasi dan kabel op-tik dalam jaringan internet, manusia mampu berkomunikasi secara online. Semua itu lantas melahirkan suatu kultur baru yang disebut open society, masyarakat yang serba terbuka.

Pembaca, berangkat dari cakrawala Alvin Toffler tersebut, Halo Vale mengangkat laporan utama tentang peran penting me-dia sosial bagi dunia usaha, tak terkecuali bagi PT Vale. Jika ada pertanyaan, seberapa penting fenomena media sosial dalam kehidupan dan dunia usaha sekarang, ada baiknya kita kutip pernyataan Erik Qualman. “We don’t have a choice on whether we do social media, the question is how well we do it,” katanya. Erik adalah penulis buku Socialnomics, peraih penghargaan “Top 50 Social Media Influencer”.

Beberapa kasus memperlihatkan, dalam menghadapi krisis, perusahaan bukan hanya butuh prosedur yang rapi-jali, tapi juga perlu memanfaatkan teknologi informasi untuk menye-barluaskannya secara cepat dan efektif. Bagaimana dengan perusahaan tambang seperti PT Vale? Kami mengupasnya untuk Anda.

Selamat membaca.

Editorial

Dear readers,

In his book The Third Wave which was published in 1980, futurist Alvin Toffler predicted the arrival of the third wave of civilization as a synthesis of the first and second waves. The first wave of civilization (800 BC-1500 AD), according to Toffler, was the wave of modernization when human invented and ap-plied agricultural technologies. They were no longer nomads but settled in a certain place. In the second wave (1500-1970) was born out of the spirit of Renaissance in Europe.

In the third wave (1970-2000), which Toffler called as the knowledge age, arose an information society. The people developed telecommunication satellites and optical cable for internet network to facilitate online communication. All of them have given birth to a new culture called an open soci-ety, a society that is marked with openness in all aspects.

Dear readers. Departing from the vision of Alvin Toffler, Halo Vale picked its main report on the major roles social media has played in business, PT Vale is no exception. If there is a question how important the phenomenon of social media in our life and business now is, it will be better to quote a state-ment of Erik Qualman. “We don’t have a choice on whether we do social media, the question is how well we do it,” he says. Qualman is the author of the book Socialnomics, who received “Top 50 Social Media Influencer” awards.

A number of cases displayed that in dealing with a crisis, a company did not only need a well-knit procedure, but also information technology to spread information in a fast and effective manner. How about miners like PT Vale? We dig it deep for you.

Enjoy reading.

Halo Vale

INTERNAL MAGAZINEPT VALE INDONESIA Tbk201617

Media Sosial: Jalur Baru Interaksi PerusahaanDermaga Baru di Mangkasa Point


Kiat Meningkatkan Stamina

DAFTAR ISI CONTENT 3LAPORAN UTAMA COVER STORY

Jalur Baru Interaksi Perusahaan 5

New Route to Corporate Interaction 9

Apakah Perusahaan Tambang Memerlukan Media Sosial?

12

Do Mining Companies Need Social Media? 15

Vale Juga Eksis di Media Sosial 18

Vale Present in Social Media, Too 20

Postingan Anda Wajah Perusahaan 22

You Posting is the Company’s Face 25

Menyimak Kebijakan Media Sosial 28

Scrutinizing Social Media Policy 30

KINERJA PERFORMANCEKiln 2, 4, & 5 Reline Project Untuk Mendukung Keberlanjutan Produksi

32

Kiln 2, 4, & 5 Reline Project To Support Production Continuation

34

Process Plant Concrete Project Jalan di Pabrik Kini Tampak Bersih

36

Process Plant Concrete Project Access to Plant Now Looks Clean

38

Dermaga Baru untuk Tanker 5000 DWT 40

New Jetty Ready for 5,000 DWT Tanker 42

INTERAKSI INTERACTIONPelatihan Industri untuk 100 Warga Kolaka 44

Industrial Training for 100 Kolaka Residents 46

PT Vale Tunjuk Mandiri DPLK Kelola Dana Pensiun

48

PT Vale Names Mandiri DPLK Pension Fund Manager

50

PROFIL PROFILELebih Dekat dengan Lovro Paulic, COO PT Vale: “Prioritas Saya, Tidak Ada Lagi Fatality”

52

Closer with Lovro Paulic, PT Vale COO: “My Priority, No More Fatality”

55

SEHAT SELAMAT HEALTH AND SAFETY10 Masalah Kesehatan Terkait Stres dan Cara Mengatasinya

58

10 Health Problems Related to Stress And How to Fix It

61

Stamina dan Kepedulian dalam Bekerja 64

Fitness and Care at Work 66

BINGKAI FRAMESosialisasi PRMC kepada Pensiunan 68

PRMC Exposure to Pensioners 68

Peringati HUT RI ke-71 di PT Vale 69

PT Vale Commorate The 71stIndonesian Independence Day

69

KUIS QUIZ 70ZOOM IN 71

Korporasi dunia berbondong-bon-dong menerapkan komunikasi dan interaksi yang cepat-lugas-responsif kepada pemangku kepentingannya melalui media sosial. Seefektif apa cara baru berinteraksi ini?

Global corporations are applying speedy, frank and responsive commu-nication and interaction with stake-holders through social media. How effective is the new way of interaction?

Cover Design : Azwar Marzuki

3Tahun 2016 I Halo Vale 17

DAFTAR ISI/ CO N T E N T

SURAT PEMBACA / READERS’ LET TERS

Kirimkan kritik, saran, dan tanggapan Anda tentang Halo Vale ke [email protected] atau kirimkan surat ke DP 23B. Surat yang dimuat akan mendapatkan suvenir menarik. Pengirim surat pembaca yang dimuat, silahkan mengambil suvenir di Communications & External Affairs Department pada hari dan jam kerja.

Send your opinion, comment and feedback about Halo Vale to [email protected] or letters to DP 23B. For each letter published will receive a souvenir. For letter senders, kindly pick up your souvenir at Communications & External Affairs Department during the days and working hour.

Selamat atas Rilisnya Versi DigitalSaya ucapkan selamat kepada redaksi Halo Vale yang telah sukses merilis versi digital majalah. Menurut saya, hal ini lebih memudah-kan pembaca, khususnya bagi pembaca non-karyawan Vale (kon-traktor) yang selama ini agak kesulitan mendapatkan versi cetaknya. Karena itulah selama ini saya lebih menyukai membaca PDF Halo Vale melalui website. R u d i , D e p a r t e m e n U t i l i t i e s , P T T PJ , C 0 0 4 4 9 0

Terima kasih apresiasinya.

Lebih Variatif dan Ngikutin Tren Kehadiran e-magazine Halo Vale saya kira terobosan, sekaligus membuktikan majalah internal perusahaan pun bisa mengikuti tren media saat ini. Apalagi konten Halo Vale kini lebih variatif, jadi semakin bagus. W i w i n E k a w a t i , D e p a r t e m e n M a i n t e n a n c e & U t i l i t i e s , 8 6 0 7

Terima kasih. Semoga tampilan dan konten baru Halo Vale juga dinikmati pembaca lainnya.

Versi Digital Masih BeratSelamat kepada Halo Vale yang telah mengubah formatnya menjadi majalah digital. Saya sempat mengakses Halo Vale edisi 15. Namun masih lambat sekali loading di setiap halaman. Halo Vale perlu mempertimbangkan kecepatan internet untuk menyiapkan majalah digital, sebab kecepatan internet di setiap daerah berbeda-beda. R ara M ando, PT M inja

Terima kasih masukannya. Akan kami perbaiki ke depan.

Congratulation on the Release of Digital VersionI congratulate the editorial board of Halo Vale for successfully releasing the digital version of the magazine. I think the digital format will make it easier for readers who are not PT Vale employees (contractors) to access the magazine as they have so far found dif-ficulties in obtaining its print edition. I prefer reading PDF format of Halo Vale through its website. R u d i , D e p a r t e m e n U t i l i t i e s , P T T PJ , C 0 0 4 4 9 0

Thank you for your appreciation.

More Varieties and Follow the Trend The release of Halo Vale e-magazine is a breakthrough and is evi-dence that the company’s internal magazine can follow the trend in the current media. More than that, the contents of Halo Vale are now more diverse and therefore better. W i w i n E k a w a t i , D e p a r t e m e n M a i n t e n a n c e & U t i l i t i e s , 8 6 0 7

Thank you. Hopefully the new appearance and contents of Halo Vale are enjoyable in the eyes of other readers.

Digital Version Too BigCongratulation Halo Vale for changing its magazine format into digital magazine. I accessed edition 15 of Halo Vale, but it was very slow to download each page. Halo Vale needs to mull increasing the bandwith of its server if it is willing to go digital. Internet speed in each region varies. R ara M ando, PT M inja

Thank you for your advice. We will improve our service.


Media Sosial, Jalur Baru Interaksi Perusahaan Korporasi dunia berbondong-bondong menerapk an komunik asi dan interaksi yang cepat-lugas-responsif kepada pemangku kepentingannya melalui media sosial. Seefektif apa c ara baru berinteraksi ini?

L APOR AN UTAMA


Permukiman di Bento Rodrigues yang luluh lantak diterjang air akibat jebolnya bendungan Samarco, November 2015 silam.

Banyak contoh kasus perusahaan besar yang panik ketika menghadapi suatu krisis. Situasi yang bergejolak dan rumor yang tersebar cepat, membuat manajemen perusahaan membeku dan gagal merespon cepat untuk mencari jalan keluarnya. Namun ada juga beberapa perusahaan yang telah terbukti berhasil keluar dari masa-masa sulit tersebut dan pulih dengan cepat.

Dari daftar Business Insider, terdapat 10 kasus perusahaan be-sar dunia yang menghadapi krisis namun berhasil menjawab situasi tersebut dan kembali bersinar. Salah satunya adalah kasus Toyota ketika menarik 8,8 juta unit kendaraannya dari pasar karena alasan malfungsi komponen pada tahun 2010. Jumlah penarikan unit tersebut merupakan angka terbesar dalam sejarah produsen kendaraan asal Jepang tersebut. Al-hasil membuat reputasi dan penjualan Toyota merosot drastis akibat mosi tidak percaya pasar dan publik. Ketika itu Toyota memang dinilai lamban merespons. Yang akhirnya membuat mereka menapakan kaki di level situasi yang dibilang sulit.

Namun itulah yang membedakan pemain bisnis yang telah dibentuk puluhan tahun oleh tantangan pasar dengan pema-in di kelas lainnya. Toyota mampu membalikan situasi. Per-lahan tapi pasti, perusahaan ini kembali berhasil mendapat kepercayaan publik dan penjualan unitnya kembali melesat.

Apa yang dilakukan Toyota ketika itu? Mereka mengubah manajemen krisis dan cara berkomunikasi mereka dengan publik. Dari cara yang tradisional dan mengubahnya dengan memanfaatkan “media baru”. Mereka tidak hanya melakukan konferensi pers, menyebar rilis media atau memasang iklan. Namun membombardir media sosial dengan kampanye bah-wa Toyota adalah kendaaran yang dapat diandalkan. Selain Toyota juga mengubah strategi penanganan komplain konsu-men dan memberikan garansi kendaraan yang terjual dengan tenor lebih dari biasanya.

Perusahaan memang perlu tindakan khusus menghadapi krisis. Meski banyak perusahaan memiliki mekanisme pena-nganan krisis, kata Rod Clyaton, konsultan komunikasi dari Weber Shandwick Crisis, tidak banyak perusahaan yang ingat dan menerapkan prosedur tersebut ketika krisis terjadi. “Pa-dahal sebuah korporasi pada suatu hari, cepat atau lambat, dapat menghadapi krisis baik di internal maupun eksternal perusahaan,” ujar dia.

Kini, cara perusahaan menghadapi krisis tidak hanya berupa prosedur yang rapi-jali. Namun juga perlu ditopang peman-faatan teknologi informasi untuk menyebarluaskannya secara cepat dan efektif. Hal ini telah banyak diadopsi oleh peru-sahaan yang bergerak di bidang jasa atau produk konsumsi. Secara spesifik mereka memanfaatkan media sosial untuk


L APOR AN UTAMA

CEO Air Asia Tony Fernandes memanfaatkan akun Twitter-nya untuk mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban jatuhnya pesawat QZ8501, memutakhirkan informasi pencarian korban sekaligus memberi semangat kepada kru Air Asia dalam penanganan peristiwa.

menjalin interaksi dengan konsumen, atau sebagai alat ko-munikasi dalam penanganan krisis.

Kasus Air Asia Air Asia adalah salah satu perusahaan yang memanfaatkan media sosial dalam penanganan krisis. Perusahaan milik Tony Fernandes ini dapat dikatakan berhasil menduetkan prosedur dan teknologi sebagai alat manajemen krisis.

Hal itu terjadi ketika Air Asia dengan nomor penerbangan QZ28501 tujuan Surabaya-Singapura dinyatakan hilang pada 28 Desember 2015. Dalam hitungan jam, pihak Air Asia merespons dengan memberikan penjelasan kepada keluarga penumpang dan media.

Bahkan dalam tempo delapan jam setelah hilangnya kontak pesawat dengan menara komunikasi, akun Twitter Air Asia mengonfirmasi bahwa pesawat tidak berhasil dikontak, dan manajemen menyampaikan duka yang mendalam terhadap peristiwa ini.

Dalam penanganan krisis ini, Air Asia memang sangat meng-andalkan media sosial sebagai “penyambung lidah” informasi manajemen kepada publik. Mulai dari kronologis hilangnya kontak pesawat ke menara, rencana aksi Air Asia dalam pencarian, hingga komitmen pencairan asuransi penumpang yang menjadi korban. Bahkan Tony Fernandes rajin bercuit melalui akun Twitter-nya untuk memberikan dukungan moril kepada karyawannya maupun keluarga korban.

“Ini adalah mimpi terburuk saya sepanjang membangun Air Asia selama 13 tahun. Tapi saya yakin hal ini bisa kita lewati bersama. Tetap berusaha terbaik, fokus, dan banyak berdoa. Jangan biarkan pemberitaan yang buruk melemahkan sema-ngat kita,” ujar Tony.

“Hal yang dilakukan Tony Fernandes adalah strategi yang cer-das. Dia menyampaikannya dengan tulus dan memberikan kepastian kepada publik. Tony memahami media sosial dapat menyelamatkan reputasi dan mengeluarkan perusahaannya dari krisis,” kata Hamish McLean, profesor komunikasi krisis dari Universitas Griffith, Australia, mengomentari intensnya Tony memutakhirkan informasi kasus tersebut melalui Twit-ter-nya.

L APOR AN UTAMA


Perusahaan multi tambang Oyu Tolgoi menggunakan media sosial untuk menampilkan beragam informasi kinerja perusahaan. Twitter perusahaan ini memiliki pengikut dari kalangan politisi, pengamat ekonomi hingga jurnalis yang kerap dijadikan referensi.s

Industri tambangSelain korporasi berbasis jasa dan produk konsumen, ada pula perusahaan dalam industri lain yang telah memanfaat-kan sosial media sebagai alat komunikasi yang ampuh. Oyu Tolgoi, misalnya.

Perusahaan tambang tembaga dan emas di Gurun Gobi, Mongolia, yang dikelola Rio Tinto ini serius mengelola kanal media sosial seperti Facebook, Twitter, hingga Youtube. Ketiga kanal tersebut dipakai untuk menyampaikan informa-si beragam aktivitas perusahaan. Mulai dari aksi korporasi, kondisi pasar barang tambang dunia, penghargaan, program sosial perusahaan, hingga kegiatan yang berlangsung di area operasi perusahaan.

Pengikut Facebook perusahaan ini mencapai 5.000 akun. Be-berapa followers-nya bahkan berasal dari pengamat ekonomi, politisi, jurnalis, hingga selebritas. Pada 2013, lalu lintas media sosial Oyu Tolgoi tercatat mencapai 554 retweet, 70 ribu fans, dan 5.000 pengunjung situs.

Sayangnya, tidak semua perusahaan tambang memiliki akun media sosial, karena dianggap tidak relevan dengan kepentingan bisnisnya. Media sosial kadung dianggap kanal komunikasi non-formal dan hanya alternatif kesekian.

Padahal, penelitian Credit Union, Kanada, menyebutkan, pub-lik diketahui lebih nyaman berkomunikasi dengan perusaha-an tambang melalui media sosial daripada melalui lembaga, forum, atau jalur-jalur formal. “Keberadaan media sosial juga memberikan jalan bagi perusahaan tambang untuk lebih mudah menghimpun dan bertukar ide dengan pemangku kepentingan, khususnya kaum muda untuk pengembangan program CSR,” sebut penelitian tersebut.

Praktisi dan pengamat media sosial Nukman Lutfie berpenda-pat, media sosial memang membuka ruang komunikasi yang lebih cair dan cepat antara korporasi dan publik. “Di tengah era teknologi digital yang serba cepat ini, kunci keberhasilan dan buruknya perusahaan ada di tangan persepsi publik. Dan persepsi tersebut terbentuk dari bagaimana perusahaan mengelola isu dengan kecepatan yang responsif,” ujar dia.

L APOR AN UTAMA


New Route to Corporate Interaction Global corporations are applying speedy, frank and responsive communic ation and interac tion with stakeholders through social media. How effec tive is the new way of interac tion?

Many cases of large companies get panic when facing a crisis. Turbulent situation and rumors spread quickly, making the company management confused and failed to respond quickly to find a way out. But there are also some companies that have proven successful rebound from difficult times and recovered quickly.

From the Business Insider, there was list of 10 cases of large enterprises worldwide facing crisis but nailed to answer the situation and get back to shine. One of the case is Toyota when it recalled 8.8 million units from market in 2010 due to components malfunction. That is the largest number of product recall in the history of Japanese vehicle manufacture. The situation jeopardized Toyota reputation and sales. In that

time, Toyota is considered slow to respond which made them step in harsh situation.

But there is always differences between “the legend business player” with other players. Toyota was able to reverse the situation. Slowly but sure, the company managed to get the public’s trust and unit sales shot back.

What did Toyota do? They changed their crisis management and the way they communicate with the public from tradi-tional way to be using “new media”. They did not only conduct press conferences, spreading media releases or advertise-ments. But they intensively campaigned Toyota as reliable vehicles through social media. Besides, they also changed complaint handling strategy and provide more warranty duration for sold vehicles.


CO V E R S TO RY

turner.com.

CEO Air Asia Tony Fernandes gave a press conference immediately after the QZ8501 crash.

A corporation indeed has to take special actions in the event of a crisis. Although many companies have owned crisis handling mechanism, says Rod Clyaton, a communication consultant from Weber Shandwick Crisis, not many of them remember and apply the procedure when the crisis does happen. “Whilst a corporation, sooner or later, will face a crisis that comes from either either inside or outside of the company,” he said.

Now the way corporations deal with a crisis no longer is re-duced to a well-managed procedure, but should be support-ed by use of information technology to spread the informa-tion quickly and effectively. Many corporations specialized in services and consumer products have adopted this approach. In specific they capitalize on social media to interact with con-sumers or to communicate with them in a time of crisis.

The Case of Air Asia Air Asia is one of the companies that have utilized social media in dealing with a crisis. It can be said that the company which belongs to Tony Fernandes has managed to combine procedure and technology as a crisis management tool.

This happened when an Air Asia plane flight number QZ28501 destination Surabaya-Singapura went missing on December 28, 2015. In a matter of hour, Air Asia responded by explaining to the media and families of the victims about the accident.

Even within eight hours after the plane lost contact with the tower, Air Asia’s Twitter account confirmed the failure to contact the pilot and expressed deep condolences to families of the victims on the crash.

In dealing with the crisis, Air Asia relied much on social media as the “mouth piece” of the management in disseminating information to the public, starting from the chronology of the plane’s loss of contact with the tower, Air Asia’s action plan in search of the aircraft and its commitment to helping families of the victims claim insurances. Tony Fernandes even updated his tweets vey often to provide morale support to his employ-ees and families of the victims.

“This is my worst dream since I grew Air Asia up fo 13 years. But I believe we can go through it together. Just keep doing the best, focusing and praying a lot. Never let bad reporting weaken our spirit,” Tony said.


CO V E R S TO RY

Oyu Tolgoi, copper and gold mining producer using Twitter for updating events and corporate perfomance to their stakeholders.

“What Tony Fernandes has done is a smart strategy. He con-veyed it with sincerity and provided certainty to the public. Tony understands that social media could save the company’s reputation and emerge it from crisis,” says Hamish McLean, a professor of crisis communication from Griffith University, Australia, in response to the intensity of Tony in updating information through his Twitter account.

Mining Industr yApart from service- and consumer product-based corpora-tions, there are companies in other fields that have made full use of social media as a reliable communication tool. Oyu Tolgoi is an example.

The copper and gold company operating in Gobi desert in Mongolia, which belongs to Rio Tinto, is serious in developing social media canals such as Facebook, Twitter and YouTube. The three are used to convey information like corporate ac-tions, awards, social responsibility and activities underway in its operational areas.

Its Facebook followers number 5,000 people. Some of its followers are economic and political analysts, journalists and celebrities. In 2013, Oyu Tolgoi’s social media traffic hit 554 retweets, 70,000 fans and 5,000 site visitors.

Unfortunately, not all mining companies have social media accounts as they deem the social media as irrelevant to their business interests. Social media have been considered non-formal communication canal and simply a non-priority alternative.

Whilst, according to a research by Credit Union, Canada, found that the public feels more comfortable in communi-cating with mining companies through social media than through formal institutions, forums or other official ways. “The presence of social media has paved the way for mining com-panies to collect and share ideas with stake holders, especially the young generation, in developing CSR,” the study said.

Media social practitioner and observer Nukman Lutfie said social media did open a communication room that is more fluid and quicker between corporations and the public. “In the midst of speedy digital technology the key to success and failure of a company rests with public perception. And such perception is created from how the corporation manages an issue with a responsive pace,” he said.


CO V E R S TO RY

Apakah Perusahaan Tambang Memerlukan Media Sosial?Media sosial berguna untuk merangkul pemangku kepentingan.

L APOR AN UTAMA


Tampilan muka website PT Vale: vale.com/indonesia.Media sosial telah menjadi perangkat penting dalam men-jalin relasi bagi individu, unit bisnis, dan organisasi. Jejaring maya itu punya kuasa untuk menghubungkan brand dengan konsumen, menyebarluaskan topik dan tren terkini, serta mengajak audiens untuk berinteraksi dan mendiskusikan opi-ni. Suka tidak suka, media sosial telah menjadi senjata ampuh bagi siapapun di era sekarang—tak terkecuali perusahaan tambang.

Sejak lama, perusahaan tambang menutup segala bentuk aktivitasnya dari ekspos publik. Harus diakui bahwa persepsi publik terhadap industri pertambangan umumnya tidaklah baik. Ketika “persepsi negatif” itu dilontarkan di media sosial, reputasi perusahaan bakal terancam.

Bayangkan saja, saat ini pengguna Facebook mencapai 1,65 miliar, Instagram 400 juta, dan Twitter 332 juta. Publik Indonesia adalah pengguna aktif media sosial dengan pe-ringkat ke-4 terbesar dunia sebagai pengguna Facebook dan pengguna Path terbanyak di dunia. Begitu besarnya kekuatan media sosial untuk membentuk opini.

Kini saatnya membalikkan keadaan. Situs-situs seperti Face-book, Twitter, dan Linkedin memberi suara kepada perusa-haan tambang untuk meluruskan persepsi publik. Dalam publikasi tahunan “Tracking the Trends 2016”, Deloitte, salah satu perusahaan audit terbesar di dunia, menyebutkan, sudah saatnya perusahaan tambang bermain serius di media sosial.

“It’s time for miners to get more active in this space by using soci-al media to engage directly and share targeted information with their various stakeholders—Kini saatnya perusahaan tambang lebih aktif menggunakan media sosial untuk merangkul dan membagi informasi dengan pemangku kepentingan mereka.”

Laporan Deloitte menambahkan, selain menggunakan plat-form media sosial untuk berkomunikasi dengan pemangku kepentingan, perusahaan tambang sebaiknya memanfaatkan data analytics dan perangkat “social listening” untuk me-mantau isu-isu seputar perusahaan secara real time. Dengan memberikan “alarm” kepada perusahaan terhadap risiko repu-

L APOR AN UTAMA


tasional dan isu-isu di masyarakat yang berpotensi menim-bulkan konflik, social listening memberikan peringatan dini. Ini memberi kesempatan bagi perusahaan untuk merespons secara proaktif.

Media sosial juga bisa dijadikan media untuk menambah wawasan publik tentang industri pertambangan dan arti pen-ting pertambangan bagi kehidupan. Robert Spence, mantan editor di publikasi Mining Global, memberi contoh Newmont Mining, Anglo American, dan Rio Tinto sebagai perusahaan yang efektif menginformasikan dan mempublikasikan proyek dan gagasan baru lewat media sosial.

Robert Spence juga memasukkan Vale sebagai 1 dari 25 akun resmi perusahaan tambang yang direkomendasikan untuk di-follow di media sosial. Akun resmi Vale di Facebook adalah Vale; Twitter: @ValeGlobal; Youtube: @ValeGlobal; dan Linkedin: @Vale.

Posisi tawarSelain membangun komunikasi dengan masyarakat, hubung-an yang lebih harmonis dengan pemerintah juga bisa dijalin melalui media sosial. Menurut Deloitte, perusahaan tambang bisa memperkuat posisi tawar dengan menunjukkan kontri-busi sosial dan ekonomi.

“Untuk mengukur dampak, dibutuhkan perangkat seperti data analytics yang bisa digunakan sebagai alat pemantau perkembangan di masyarakat. Data itu bisa digunakan di ber-bagai laporan, mulai dari laporan keberlanjutan yang sangat formal hingga ke kanal informal seperti media sosial.”

Intinya, perusahaan tambang perlu bergerak lebih jauh daripada sekadar memantau media sosial. Perusahaan perlu membangun jejaring sosial dan menjalin relasi dengan ke-lompok pemangku kepentingan yang lebih luas.

Sebagai ilustrasi, mari kita lihat laman Facebook Kennecott Utah Copper, unit bisnis Rio Tinto yang merupakan produsen tembaga terbesar kedua di Amerika Serikat. Melalui Facebook, Kennecott menyajikan berita terkini perusahaan, informasi seputar pelibatan komunitas, praktik pembangunan berkelanjutan, hingga kontribusi Kennecott bagi perekonomian Utah. Perusahaan terbuka terhadap komentar dan umpan balik para followers, asalkan Anda taat terhadap panduan berikut:

• Sopan dan menghargai pandangan, opini, dan pernyataan pihak lain, termasuk Kennecott, meskipun Anda tidak setuju. Kalimat kasar, bullying, atau sikap tidak pantas, tidak akan ditoleransi. Perilaku tersebut bisa menyebabkan posting Anda dihapus, bahkan Anda bisa di-banned dari laman Facebook Kennecott.

• Kennecott menerima umpan balik dan pertanyaan, tapi pertanyaan dan komentar tertentu sebaiknya dilontarkan di luar media sosial. Kennecott merekomendasikan Anda untuk menghubungi perusahaan langsung melalui email atau perusahaan yang akan menghubungi Anda.

• Kennecott berhak menghapus konten yang diunggah di Facebook jika diperlukan untuk menjaga koridor community-centric. Unggahan yang dimaksud termasuk spam, posting dari profil palsu, informasi tidak benar, dan informasi tidak relevan.

L APOR AN UTAMA


Do Mining Companies Need Social Media?Social media c an be used for enggaging stakeholders.


CO V E R S TO RY

Nowadays, mining producers are using internet and social media to reach their audience.

Social media has transformed into an important tool to keep relationship among individuals, business units and organiza-tions intact. The virtual networking holds power to connect brand and consumers, spread current topics and trend and invite audience to interact and discuss their views. Like or not social media has emerged as a powerful weapon for anyone in this era of information – mining corporations are no excep-tion.

For a long time mining corporations opted to conceal all forms of their activity from the public. It must be understood that public perception of mining industry in general is not that good. When the “negative perception” is shared in social media, a company’s reputation will be at stake.

Imagine, nowadays the number of users of Facebook has reached 1.65 billion, Instagram 400 million and Twitter 332 million. Indonesian public is one of the most active users of social media, ranking fourth in the list of Facebook users and the largest users of Path. Social media plays a powerful role in building public opinion.

Now it’s time to turn the way around. Microsites like Face-book, Twitter and LinkedIn enable voice mining corporations to get their voices to straighten public misperception heard. In the yearly publication “Tracking the Trends 2016”, Deloitte, one of the biggest auditing companies in the world, says time has come for miners to seriously consider social media its playing ground.

“It’s time for miners to get more active in this space by using social media to engage directly and share targeted informa-tion with their various stakeholders.”

In its report, Deloitte says that aside from using social media platform to communicate with all stakeholders, miners should use data analytics and social listening platform to monitor issues surrounding the company real time. By sounding an “alarm” to corporations of any risk toward their reputation and communal issues that potentially spark conflicts, social listening serves as an early warning. It will give the companies opportunities to proactively respond.


CO V E R S TO RY

Vale global's website homepage.

As an illustration, let’s see Facebook page of Kennecott Utah Copper, a business unit of Rio Tinto the second largest copper producer in the United States. Through its Facebook account, Kennecott presents news update of the company, information related to community engagement, its practice of sustainable development and its contribution to Utah’s economy. The company is open to comments and feedback from its followers, as long as they comply with the follow-ing guideline:

• Polite and respect views, opinions and statements of others, including Kennecott, although you may not agree. Rude words, bullying or inappropriate attitude are intolerable. Violation of this rule will result in remov-al of your postings, or even a ban from the Facebook account of Kennecott.

• Kennecott accepts feedback and questions, but certain questions and statements should be disclosed outside social media. Kennecott recommends that you contact the company via email or let the company contact you.

• Kennecott has the right to remove contents uploaded in its Facebook account if it is deemed as necessary to maintain the community centric corridor. The postings include spam, postings from fake accounts, and unsub-stantiated or irrelevant information.

Social media may also serve as a medium to enhance public knowledge of the mining industry and its pivotal role in human’s life. Robert Spence, former editor of the publication Mining Global says Newmont Mining, Anglo American and Rio Tinto are examples of miners that have effectively informed and publicized their projects and new ideas via social media.

Robert Spence also includes Vale in the list of 25 official accounts of mining companies he recommends to the public to follow in the social media. Vale’s official ac-count in Facebook is Vale; Twitter: @ValeGlobal; YouTube: @ValeGlobal; and LinkedIn: @Vale.

Bargaining positionApart from building communication with the society, social media can help establish a more harmonious relationship with the government. According to Deloitte, miners can strengthen their bargaining position by showing their social and economic contributions.

“To measure impacts, a platform like data analytics is needed to monitor development in the society. The data can be used in various reports ranging from sustainable reprt which is very formal to informal canals like social media.”

The essence is miners need to move farther than moni-toring social media. They need to build social networking and establish relations with larger groups of stakeholder.


CO V E R S TO RY

Vale Juga Eksis di Media SosialSetiap k anal punya konten dan tujuan berbeda.

Vale memanfaatkan media sosial untuk kebutuhan kampanye maupun informasi aktivitasnya kepada publik. Media sosial arus utama seperti Facebook, Twitter, You-tube, Instagram, hingga Linkedin telah menjadi media komunikasi baru Vale. Konten berisi aksi perusahaan, kampanye atau umum seperti wawasan lingkungan dikemas dalam format video, infografis, maupun narasi mini yang menarik. Hasilnya, kunjungan dan komentar publik cukup tinggi.

Di Facebook, misalnya. Vale banyak menyajikan beragam informasi yang berhubungan dengan bisnisnya. Mulai dari misi perusahaan, rencana pengelolaan lingkung-an dan sosial, sampai event besar yang berlangung di negara asal Vale, yakni Brasil. Semua informasi tersebut disajikan dalam format video, infografis, maupun narasi mini, meski dalam bahasa Portugis.

Fanpage ini juga cukup mengundang publik untuk mengaksesnya. Konten video singkat profil Vale, misal-nya, telah ditonton hampir 5.000 orang. Ada pula info-grafis dan kisah tentang kapal angkut raksasa Valemax yang mendapat 471 liked pengunjung dan dibagikan sebanyak 67 kali oleh para pengikut sampai pertengahan Mei 2016 silam. Padahal materi ini baru di-posting lima hari sebelumnya.

Uniknya, laman Facebook Vale juga interaktif. Hal ini tam-pak dari balasan komentar dari admin bila ada pengun-jung yang berkomentar atau bertanya terhadap konten yang di-posting tersebut. Perolehan itu belum termasuk video-video lainnya yang rata-rata mendapat kunjungan lebih dari 250 ribu orang dan dibagikan ribuan penggu-na Facebook.

L APOR AN UTAMA


Galeri Instagram Vale global yang banyak menyajikan beragam foto aktivitas perusahaan di seluruh unitnya.

Bagaimana dengan Youtube Vale? Kanal ini telah diisi seba-nyak 262 video beragam tema dan berhasil merangkul 5.172 pengguna. Vale menggunakan Youtube untuk kampanye dan komunikasi sejak 18 September 2005. Untuk kanal ini, Vale bahkan membuat satu akun lain dengan nama “Vale Global”. Selain berbahasa Inggris, akun ini juga memberikan konten wawasan tentang bisnis Vale di seluruh dunia.

Booming media sosial berbasis foto seperti Instagram juga mendorong Vale membuat akun di kanal ini sejak 24 Mei 2013 (@valenobrasil). Kontennya lebih difokuskan pada aktivi-tas non-tambang untuk keberlanjutan lingkungan dan sosial. Dengan jumlah posting-an mencapai 350 foto hingga Mei 2016, @valenobrasil telah merangkul 13.500 pengikut.

Yang super adalah Linkedin Vale yang punya pengikut 427 ribu akun. Media sosial berbasis jaringan profesional ini ternyata menarik perhatian pengguna Linkedin, karena ber-manfaat menjaga jaringan maupun berbagi informasi karir yang terdapat di Vale.

Meski pengikut akun Twitter Vale (@valeglobal) paling sedikit dibandingkan yang lain (2.021 followers), kanal ini memberi-kan input yang khas tentang berita-berita Vale. Twitter lebih difokuskan pada berita/informasi aksi korporasi yang bersifat “serius”, seperti tentang kinerja tahunan, kerja sama dengan pihak lain, dan rencana investasi Vale di masa depan.

Bagaimana dengan Vale di Indonesia? PT Vale, melalui Depar-temen Communications bekerja sama dengan Departemen IT telah mengaktifkan media sosialnya sejak 1 Agustus 2016 silam. Kana-kanal pilihan berupa fanpage Facebook PT Vale Indonesia Tbk dengan alamat @ptvale dan akun YouTube dengan alamat PT Vale Indonesia Tbk.

Kanal media sosial itu nantinya akan digunakan untuk meng-informasikan kinerja korporat dan operasi bisnis PT Vale kepa-da khalayak lebih luas sejalan dengan semangat transparansi dan akuntabilitas perusahaan.

L APOR AN UTAMA


Vale Present in Social Media, TooEach c anal has its own content and objec tives.

In Facebook, for example. Vale provide various information related to its business, ranging from its corporate mission, social and environmental management plan to big events that occur in the home country of Vale, Brazil. All the informa-tion is packaged in the forms of video, infographics and mini narrations in Portuguese.

Its fanpage attracts a high traffic of visit from the public. The video movie of Vale’s brief profile, for example, has

been viewed by nearly 5,000 people. Its info-graphics and the tale of its giant carrier vessel Valemax have received 471 likes and shared 67 times by its followers as of May 2016. All the materials were only posted five days earlier.

Vale’s Facebook site is uniquely interactive as evident in the replies of its administra-tor whenever a visitor comments or asks about a certain posting. The records do not include other videos which have been visited by 250,000 people and shared with thousands of other Facebook ac-count holders.

Vale uses social media for its campaign and sharing of its activities with the public. Mainstream social media like Face-book, Twitter, YouTube, Instagram and LinkedIn are new com-munication medium for Vale. Its contents, such as corporate actions, campaign or general information like environmental vision, are packaged in the forms of video, infographics or interesting mini narration. The result is public visits and com-ments are considerably high.


CO V E R S TO RY

One of Vale global feed on Instagram. How about Vale’s YouTube? The canal now has posted 262 videos with various themes. It has attracted the visit of 5,172 people. Vale has used YouTube for campaign and commu-nication medium since September 18, 2005. For this canal, Vale has created another account named “Vale Global”. Using English, the content of the account covers Vale’s business vi-sion across the world.

The booming of photo-based social media like Instagram has also encouraged Vale to create its account in the canal. Opened on May 24, 2013 @valenobrasil offers contents that focus on non-mining activities for the sake of sustainable society and environment. With 350 postings as of May 2016, @valenobrasil has 13,500 followers.

More superbly is LinkedIn Vale which has 427,000 followers. The professional network-based social media turns out to captivate many LinkedIn users because it is useful to maintain network and share information related to career on offer in Vale.

Although followers of Vale Twitter account @valeglobal are the smallest in number compared with other platforms with 2.021, the canal gives characteristic input on news reports related to Vale. The Twitter account focuses more on “serious” news/information on Vale’s corporate actions such as annual performance, cooperation with other parties and investment plan in the future.

What about Vale in Indonesia? In collaboration Communi-cations Departement with IT Department, PT Vale finally launched social media channel since August 1st, 2016. The chosen channel like Facebook fanpage as @ptvale and PT Vale Indonesia Tbk as PT Vale’s YouTube account.

That social media channels will be used to inform PT Vale’s performance and business operations in line with the spirit of transparency and corporate accountability. []


CO V E R S TO RY

Postingan Anda Wajah Perusahaan Layaknya di dunia nyata, etik a juga berlaku di dunia maya. Terlebih jik a Anda membawa identitas Anda sebagai k ar yawan perusahaan.


L APOR AN UTAMA

Jejaring sosial memungkinkan setiap individu untuk terhu-bung dengan sebanyak mungkin relasi. Pertemanan menjadi tanpa sekat, pendapat bisa disiarkan, dan semua orang bisa mendapat lampu sorot di media sosial.

Di sisi lain, rasanya semakin sulit menyimpan privasi. Terlebih ketika banyak orang mengetahui identitas Anda sebagai kar-yawan sebuah perusahaan, maka ada citra perusahaan yang perlu Anda jaga di media sosial. Terlebih jika Anda dengan jelas mencantumkan nama perusahaan pada profil diri alias bio, baik di Facebook, Twitter, Instagram, Path, atau platform media sosial lainnya.

Seringkali, apa yang di-posting di akun pribadi dikaitkan dengan nilai dan budaya perusahaan, meskipun Anda tidak bermaksud membawa nama atau mengunggah sesuatu atas nama perusahaan. Lalu apakah setiap tulisan atau foto-foto yang kita unggah berdampak pada pekerjaan? Kami akan memberikan gambaran singkat seputar etika bermedia sosial bagi Anda, karyawan perusahaan.

Pertama, sadarilah bahwa setiap kalimat dan foto yang Anda unggah akan tersebar luas. Meskipun Anda meralat kata-kata Anda, ada kemungkinan seseorang telah meng-capture-nya di telepon seluler mereka. Maka yang paling utama adalah menjaga reputasi diri Anda ketika menggunakan media sosial.

Perlu berpikirKetika Anda peduli pada reputasi diri, Anda akan memberi jeda sejenak untuk berpikir sebelum mengunggah sesua-tu. Tentu Anda tidak ingin orang banyak mengingat Anda sebagai seseorang yang gemar berkata kasar atau melakukan hate speech, menyebarkan keburukan atau fitnah, tidak bisa mengelola emosi, atau selalu berkeluh-kesah.

Beberapa perusahaan bahkan melarang karyawannya untuk mem-posting apapun yang berhubungan dengan profesi atau pekerjaannya. Misalnya, kantor berita asal Inggris, BBC, melarang penyiar dan jurnalisnya beropini meski melalui akun media sosial miliknya. Hal ini untuk menjaga netralitas BBC sebagai kantor berita dunia, sekaligus menjaga reputasi perusahaan dan integritas sang jurnalis sendiri.

Pribadi positif Anda di media sosial, secara tidak langsung, akan dihubungan dengan tempat Anda bekerja. Kerapkali, dunia kerja dan kehidupan pribadi saling terkait. Karena itu, mungkin Anda tidak asing dengan jurnalis atau karyawan perusahaan besar yang menuliskan disclaimer pada profil diri mereka, seperti “opini bersifat pribadi. Tidak mewakili suara, pendapat, atau informasi resmi dari pihak manapun”. Anda bisa mencantumkan kalimat serupa.

Namun sekali lagi, mengungkapkan opini pribadi bukan ber-arti Anda boleh bebas menyerang pihak lain atau melontar-kan kalimat yang tidak pantas. Seperti di dunia nyata, relasi di dunia maya juga sepatutnya disikapi dengan bijak dan saling menghormati.

Sebagai karyawan perusahaan, Anda tidak diperkenankan membocorkan informasi rahasia. Hal itu juga berlaku dalam bermedia sosial. Rujuk atau berikan link ke situs resmi perusa-haan ketika Anda berniat menyampaikan prestasi, berita ter-kini, kebijakan baru, atau cerita di lingkup perusahaan yang sekiranya bisa menginspirasi orang banyak. Khusus untuk Vale, situs resmi hanya vale.com, sementara website resmi PT Vale adalah vale.com/indonesia.

Bermedia sosial tidak melulu tentang apa yang Anda posting, melainkan juga apa yang Anda like, share, retweet, dan sebagainya. Ketika Anda menyukai atau membagi informasi

Seperti di dunia nyata, relasi di dunia maya juga sepatutnya disikapi dengan bijak dan saling menghormati.


L APOR AN UTAMA

Pekerja PT Vale sedang menggunakan gawainya saat istirahat di Kantin Siloku, Sorowako. Tingginya pengguna ponsel cerdas dan gawai membuat masyarakat semakin mudah

mengakses dan berinteraksi melalui media sosial.dari situs tertentu di media sosial, ada risiko Anda menyebar-kan atau menyukai sesuatu yang negatif atau bertentangan dengan nilai perusahaan.

Misalnya ketika Anda menyebarkan info lowongan kerja di tempat Anda bekerja yang di-posting oleh situs abal-abal, risikonya adalah menjerumuskan orang lain dan mencoreng citra perusahaan. Gali informasi sebelum membagi atau me-retweet berita. Saring sebelum sharing.

Alokasi waktuKemudian, bijaklah dalam mengalokasikan waktu untuk ber-selancar di media sosial. Di jam kerja, tidak sepantasnya Anda mengunggah hal-hal di luar pekerjaan yang sifatnya tidak penting. Lebih daripada itu, Anda tidak disarankan bermedia sosial di jam kerja. Selain mengganggu kinerja dan konsen-trasi kerja, Anda akan menuai pendapat miring bahwa Anda punya banyak waktu luang di jam kerja. Hal itu juga terkait erat dengan reputasi perusahaan.

Terakhir, patuhi panduan bermedia sosial yang dikeluarkan oleh perusahaan. Di dalamnya terdapat beberapa aturan, seperti tidak terlibat dalam debat sengit yang menyudutkan perusahaan dan melaporkan kepada departemen terkait jika ada pertanyaan dari publik. Jangan menanggapi sendiri isu penting terkait perusahaan jika Anda bukan spokesperson atau orang yang ditunjuk untuk bicara atas nama perusahaan.

Dengan banyaknya batasan yang harus Anda jaga, mungkin Anda berpikir bahwa media sosial bisa mengancam karir dan profesi. Tidaklah demikian. Jika dikelola dengan benar, media sosial justru menunjang kesuksesan berkarir. Sebagai profesi-onal di dunia kerja, tentu Anda punya keahlian khusus. Media sosial bisa menjadi alat bagi Anda untuk membagi wawasan dan menginspirasi. Jejaring Anda juga semakin luas berkat media sosial. Menemukan teman-teman seprofesi di belahan dunia lain kini sangat mudah dilakukan. Dengan bertambah-nya relasi, peluang untuk mempertajam keahlian profesional kian terbuka.


L APOR AN UTAMA

You Posting is the Company’s Face As in the real world, vir tual world knows ethics, especially if you c arr y your identity as an employee of a company.

Social networking enables an individual to connect with as many people as possible. Friendship develops without barrier, opinion can be spread and everybody can come under the spotlight in social media.

On the other hand, it feels more difficult to keep privacy, especially if many people know your identity. As a com[any employee you have to know there is a company image that you have to protect in the social media, particularly if you include your company name in your personal data alias bio data, either in Facebook, Twitter, Instagram, Path or other social media platform.

Oftentimes what is posted in a private account is connected with corporate values and culture, although you do not intend to do it. You do not want to bear the company namen or post something on behalf of the company. So does each article or picture that we post will impact on our job? We will provide you a brief illustration how ethics is badly needed in social media for you company employees.

First of all, please be aware that every sentence or picture you upload will spread out. Although you may rectify your words, some people may have captured your posting in their cellular phones. So the best way is to keep your reputation intact when using social media.


CO V E R S TO RY

Necessar y to thinkIf you care about your reputation you will take a short break to think before posting something. Of course you do not want other people to remember you as a person who likes to utter rude words or commit hate speech, circulate someone else’s weaknesses or libel, fail to hold temper or complain too much.

A number of companies have even prohibited their employ-ees to post anything which is related to their profession and jobs. For example, British news channel BBC bans its journal-ists and newscasters to opine although through their private social media accounts. This is to maintain impartiality of BBC as a world class broadcaster as well as to maintain corporate reputation and integrity of the journalists themselves.

Your positive personality in social media will indirectly be linked with your workplace. Quite often job world and private life connect each other. Therefore you must be familiar with journalists or employees of a big company write a disclaimer in their own profile, such as “the opinions expressed are personal and do not represent official opinions, voices and information from any party”. You may write your disclaimer.

But once again, voicing personal opinions does not mean you are free to verbally attack others or issue inappropriate words. Like the real world, relations in social media must be wisely responded and generate mutual respect.

As an employee of a company you are not supposed to leak confidential information. This also applies in social media. Refer to or give a link the company’s official website if you want to speak of achievement, latest news or new policies, or a story within the company that perhaps can inspire general public. Specifically for Vale, its official website is only vale.com, while the official website of PT Vale is vale.com/indonesia.

Social media does not only concern what you post, but also what you are looking for, like, share, retweet and so forth. If you like or share information from a certain website in social media there must be risks. You may spread or like something negative or in violation of the corporate values.

For example when you share information about vacancies in your company but later is posted by dubious websites, you will risk plunging other people to a trouble tainting your com-pany’s image. Dig deep into information before you share or retweet it. Filtering before sharing.


CO V E R S TO RY

Social media has become mass communication tool in modern society.

Time allocation Then wisdom must be exercised in allocating time for surfing in the social media. On work hours it is inappropriate to upload materials that have nothing to do with your job, which are actually unimportant. More than that, you are not supposed to use social media on work hours as it will distract your focus and disrupt your performance. You will reap negative percep-tion that you spend your work hours on leisure. This will affect your company’s reputation too.

Lastly, follow the social media guideline set by the company. There are several rules in the guideline, such as avoiding acri-monious debate that is cornering the company, and reporting to relevant departments when it comes to public queries. Never respond an important issue related to the company yourself if you are not the spokesperson or someone who is mandated to speak on the company’s behalf.

With so many restrictions that you have to heed, you may think your activities in social media can threaten your career and profession. It’s not true. If managed correctly, social media will instead support you to succeed in your career. As profes-sionals you must have specific skills. Social media will give you a tool to share your knowledge and inspire others. Your network will loom larger thanks to the social media. Finding your peers in the other part of the world is now very easy to do. With your connections increase, your chance to sharpen your professional skills will be wide open.

You may think your activities in social media can threaten your career and profession.


CO V E R S TO RY

Social Media

Company Policy

Menyimak Kebijakan Media SosialPerusahaan berikut dijadik an benchmark dalam menyusun panduan bermedia sosial.

Media sosial telah menggurita. Perusahaan memantau apa yang di-tweet atau diunggah karyawannya, terutama jika berkaitan dengan lingkungan kerja. Berbagai perusahaan skala dunia telah menyadari arti penting menyusun panduan bermedia sosial bagi karyawan mereka.

Halo Vale menyajikan contoh perusahaan global yang bisa menjadi benchmark dalam menyusun kebijakan media sosial.

AdidasPerusahaan raksasa di bidang manufaktur perlengkapan olahraga ini punya kepentingan besar menjaga citra di mata konsumen, pemegang saham, investor, dan masyarakat luas. Beberapa poin penting dan menarik berikut ini bisa disimak dari Adidas Group Social Media Guidelines:

Ketika mendiskusikan Adidas Group atau brand terkait di internet, karyawan harus mengidentifikasikan diri dengan mencantumkan nama lengkap dan jabatan. Namun hanya sedikit orang di grup perusahaan yang ditunjuk sebagai spokesperson resmi. Jika Anda bukan salah satunya, jelaskan bahwa pendapat yang diunggah adalah opini pribadi.

• Jangan menggunakan email perusahaan untuk komuni-kasi pribadi.

• Utamakan akal sehat sebelum mem-posting sesuatu.• Informasi yang diedarkan secara internal bukanlah untuk

konsumsi umum. Pesan dari CEO bukanlah berita yang boleh dipublikasikan di media sosial.

• Hindari posting tentang topik finansial dan prediksi kiner-ja perusahaan.

• Hormati hak cipta. Sebelum mengunggah hasil karya orang lain, pelajari dulu hak cipta yang melekat pada karya tersebut.

• Meskipun perusahaan mendukung aktivitas media sosial karyawan yang berdampak positif pada citra perusahaan, tetap utamakan pekerjaan utama Anda.

L APOR AN UTAMA


Best BuyPerusahaan ini bergerak di bidang ritel produk elektronik, perlengkapan rumah tangga dan perkantoran, serta peranti lunak. Best Buy, yang merupakan korporasi ritel elektronik multinasional terbesar di Amerika Serikat, menyandarkan sistem layanan konsumen kepada media sosial.

Karena itu, Best Buy memiliki kebijakan media sosial yang jelas dan detail. Selain panduan umum yang mensyaratkan karyawan untuk menjunjung etika dan tidak mengunggah hal bernuansa SARA atau pelecehan dalam bentuk apapun, berikut beberapa poin penting yang bisa menjadi referensi:

• Seperti Adidas, Best Buy juga memandatkan karyawannya untuk mencantumkan afiliasi mereka dengan perusahaan dengan catatan bahwa perusahaan tidak bertanggung jawab terhadap opini karyawan.

• Informasi internal tidak boleh dipublikasikan.• Karyawan pengguna media sosial tidak boleh menye-

barkan logo Best Buy dan gambar-gambar lain yang berkaitan dengan perusahaan, termasuk musik, lagu tema kampanye, publikasi yang dilindungi hak cipta, dan sebagainya.

OraclePerusahaan pengembang piranti lunak yang didirikan tahun 1977 ini punya sejumlah poin menarik dalam kebijakan yang mengatur karyawannya dalam bermedia sosial.

• Perusahaan mendorong seluruh karyawan untuk mem-follow kanal media sosial perusahaan dan terlibat aktif dalam kanal-kanal tersebut. Bahkan Oracle meminta kar-yawan untuk mengatur preferensi akunnya agar muncul notifikasi setiap kali perusahaan mengunggah sesuatu di akun media sosial resmi.

• Perusahaan mendorong karyawan untuk membagikan posting resmi perusahaan di akun pribadi karyawan tanpa menambahkan komentar bernada kritik atau kontra produktif.

• Jika ada berita, foto, atau gambar terkait perusahaan tapi karyawan belum yakin bahwa materi tersebut bisa dirilis, sebaiknya tidak diunggah.

• Hindari terlibat diskusi dengan atau tentang kompetitor perusahaan di akun media sosial pribadi.

• Karyawan diminta melaporkan pembicaraan tentang per-usahaan kepada atasan maupun social media manager.

• Sebagai pengguna aktif media sosial, karyawan tentu paham tipe konten yang menarik untuk ditayangkan atau disebarkan di media sosial. Perusahaan mendorong kar-yawan untuk memberi ide—baik itu tweet, gambar, video, survei, konten terkurasi, atau konten blog—kepada social media manager untuk ditindaklanjuti.

Sebagai perusahaan teknologi informasi, Oracle mengizinkan karyawan mengakses situs-situs media sosial, termasuk akun personal, di jam kerja. Kebijakan itu hendaknya disikapi oleh karyawan untuk menggunakan media sosial secara konsisten dan berkala demi menyebarkan pesan-pesan perusahaan dan menampilkan citra positif perusahaan.

L APOR AN UTAMA


Scrutinizing Social Media PolicyThe following companies become a benchmark in setting up social media guideline.

Social media has grown like a tentacle. The company is moni-toring what its employees are tweeting or posting, especially if it is related to the work environment. A number of corpo-rations have realized the need to set a guideline for their employees who are active in social media.

Halo Vale highlights examples of global corporations that can serve as a benchmark in crafting social media policy.

AdidasThe giant sports equipment manufacturer is very keen on maintaining its image in the eyes of its consumers, sharehold-ers, investors and the general public. The following crucial

points from Adidas Group Social Media Guidelines merit your consideration:

• When discussing Adidas Group or related brand in the internet, employees have to identify themselves and disclose their full names and positions. But only a few in the company group who are appointed official spokes-persons. If you are not one of the few, explain that your opinions are personal.

• Do not use corporate email for private communication.• Use common sense before posting something.• Information circulating internally is not for public con-

sumption. Message from CEO is not a news story that can be publicized in social media.

• Avoid posting that concern financial topic and company performance forecast.

• Respect copy rights. Before posting other people’s work, learn the copy rights embedded with the work.

• Although the company supports employees’ activities in social media that positively impact on the company, give priority to your main job.

Best BuyThis company focuses on retail of electronic products, home appliances and stationary, as well as softwares. Best Buy, the largest multinational electronic retailer corporation in the US, relies its consumer service system on social media.


CO V E R S TO RY

Therefore, Best Buy adopts a clear and detailed social media policy. Other than general guideline, it requires employees to uphold ethics and avoid posting that contains sectarian views or any forms of harassment. The following are several points that can serve as a reference:

• Like Adidas, Best Buy mandates its employees to disclose their affiliation with the company, with a disclaimer that the company is not held responsible for the opinions of the employees.

• Internal information shall not be made public.• Employees who use social media are prohibited from cir-

culating Best Buy logo and other pictures that are related with the company, as well as music, campaign theme song, publications whose copy rights are reserved, and so forth.

OracleThe software developer, which was founded in 1977, includes a number of interesting points in its social media policy that binds its employees.

• The management encourages all employees to follow the company’s social media canals and be actively involved in the platforms. Oracle even asks its employees to set their preference of their accounts so that every time the com-pany posts something in its official social media accounts a notification pops up.

• The company encourages its employees to share the com-pany’s postings in its official accounts in their personal accounts without giving critical or counterproductive comments.

• If there is a picture, news story or photograph related to the company but employees are not sure whether the materials can be released, better not post them..

• Avoid any discussion with or about competitors of the company in personal social media account.

• Employees are required to report any talk about the com-pany to their superior and social media manager.

• As active social media users, employees must understand certain types of content that are fit for publication or sharing in the social media. The company encourages employees to contribute ideas – in the forms of tweet, picture, video, survey or blog content—to social media manager for follow-up.

• As an information technology company, Oracle allows its employees to access social media, including personal accounts, during work hours. The policy should prompt employees to use social media to consistently and peri-odically spread company messages and positive image..


CO V E R S TO RY

Kiln 2, 4, & 5 Reline Project

Untuk Mendukung Keberlanjutan Produksi Berlangsung sec ara ber tahap, proyek ditargetk an rampung akhir 2016.

Area Kiln 5, pabrik pengolahan nikel PT Vale di Sorowako, akhir Februari lalu tampak dipenuhi pekerja. Mereka sedang melakukan pengecoran untuk melapisi dinding kiln dengan semen tahan api (castable) yang baru atau biasa disebut reline.

Pekerjaan tersebut adalah bagian dari proyek Kiln 2, 4, & 5 Reline yang memasuki fase kedua. “Proyek ini bertujuan menjaga keberlangsungan operasi dan integritas kiln guna mendukung keberlanjutan produksi. Kiln 2, 4, dan 5 perlu segera di-reline, karena dari data hasil pengukuran ketebalan castable secara langsung maupun tidak langsung melalui kamera thermal di shell kiln, terdapat banyak red spot yang menunjukkan castable telah menipis. Di samping itu, Kiln 2 dan 4 terakhir kali di-reline sekitar 14 tahun lalu, sedangkan Kiln 5 di-reline 8 tahun yang lalu,” ujar Sudirman Basri, Project Manager Kiln 2, 4 & 5 Reline PT Vale.

Proyek ini sebelumnya merupakan bagian dari Furnace 1 Rebuild, tapi kemudian dilepas dari proyek tersebut pada Juni 2015. Proyek ini dibagi dalam tiga area, yang dimulai sejak Desember 2015 dan ditargetkan selesai akhir 2016.

Pelaksanaan proyek pertama berupa pengerjaan Kiln 4, yang berlangsung 21 Desember 2015 hingga 29 Januari 2016. Proyek ini berhasil me-reline Kiln 4


KINER JA

Area reduction kiln di pabrik pengolahan nikel PT Vale, Sorowako.

sepanjang 30 meter, di samping beberapa pekerjaan lainnya seperti penggantian kabin operator calcine crane, penggan-tian rel calcine transfer car, modifikasi feed pipe, dan memper-besar dua unit calcine container serta reline surge bin. Kini Kiln 4 telah beroperasi penuh.

Tahap berikutnya yakni Kiln 5, yang dimulai pada 5 Februari 2016 dan berakhir 29 Maret 2016. Selain penggantian dinding semen api sepanjang 51 meter, pada area ini juga dilakukan pekerjaan lain, yakni memperbesar empat unit calcine contai-ner dan reline surge bin. Sementara fase terakhir adalah Kiln 2, yang direncanakan dikerjakan pada Oktober 2016. Kiln 2 reline meliputi reline castable sepanjang 30 meter.

Proyek reline melibatkan tim multi-departemen di internal PT Vale, seperti Engineering & Constructions, Process Plant Ope-rations, Maintenance & Reliability, Shop Services, dan lain-lain. Beberapa di antaranya adalah Soegijarno, Safwan Djuaini, Satria Ardi Sanjaya, Goenawan Kukuh, dan Djoko Riyanto. Sementara dari pihak kontraktor ada Thiess untuk pengerjaan castable kiln, Outotech di bagian demolition, hotworks untuk heating up, Vesuvius sebagai pemasok castable, dan BECA sebagai engineering consultant.

Tantangan proyek ini, menurut Sudirman, adalah jadwal persiapan dan shut down yang ketat, penambahan scope pekerjaan yang cukup besar, serta konsistensi pengawasan dan pelaksanaan keselamatan kerja dengan jumlah pekerja mencapai 300 orang. Mereka bekerja selama 24 jam dalam 2 shift dengan durasi 6-8 minggu tiap fasenya.


KINER JA

Kiln 2, 4, & 5 Reline Project To Support Production Continuation Conduc ted in phase, the projec t is targeted to finish at the end of 2016.

Kiln 5 area, nickel processing plant of PT Vale in Sorowako, was full of employees at the end of February. They were mix-ing concrete to coat kiln wall with new fire-resistant cement (castable) or better known as reline.

The work was part of the Kiln 2, 4, & 5 Reline project which was entering the second phase. “The project aims to main-tain continuity of the operation and integrity of kiln that will support continuation of production. Kiln 2, 4, and 5 need to be relined as soon as possible because based on the data of direct and indirect measurement of the castable thickness through thermal camera in shell kiln, many red spots were

visible, which shows the castable was thinning. Besides, Kiln 2 and 4 last underwent a reline only about 14 years ago, while Kiln 5 eight years ago,” Sudirman Basri, Project Manager Kiln 2, 4 & 5 Reline of PT Vale, said.

The project was previously part of Furnace 1 Rebuild, but separated from the project in June 2015. The project is di-vided into three areas, which began in December 2015 and is set for completion at the end of 2016.


P E R F O R M A N C E

Implementation of the first project, in the form of Kiln 4 relining, lasted between December 21, 2015 and January 29, 2016. The project relined Kiln 4 as far as 30 meters, apart from other works like replacement of operator cabin calcine crane, calcine transfer car railroad, modification of feed pipe, and enlargement of two units of calcine container and reline surge bin. Now Kiln 4 has been fully operational.

The next phase, Kiln 5, started on February 5, 2016 and ended March 29, 2016. Apart from replacement of the fire-resistant wall as long as 51 meters, the area underwent other refurbish-ment works, which were extension of four units of calcine container and reline surge bin. The last phase, Kiln 2, is planned for realization in October 2016. Kiln 2 reline includes relining castable as far as 30 meters.

The recline project involved a multi-departmental within PT Vale, such as Engineering & Constructions, Process Plant Opera-tions, Maintenance & Reliability, Shop Services, and others. Some of the team members were Soegijarno, Safwan Djuaini, Satria Ardi Sanjaya, Goenawan Kukuh and Djoko Riyanto. From the contractor side, there were Thiess which dealt with castable kiln, Outotech for demolition, hotworks for heating up, Vesuvius as supplier of castable and BECA as engineering consultant.

The challenges for the project, according to Sudirman, were the tight schedule for preparation and shut down, expansion of work scope which was considerably significant and consistent supervision and implementation of work safety standard in a project which involved 300 workers. They worked 24 hours in two shifts for 6-8 weeks in each phase.



Proyek penyemenan jalan di area pabrik di Sorowako pada kuartal I-2016.

Process Plant Concrete Project

Jalan di Pabrik Kini Tampak Bersih Proyek ini merupak an bagian dari Industrial Workplace Condition Improvement Program.

Area Process Plant kini tak lagi becek di kala hujan atau ber-debu ketika kemarau. Di sejumlah jalan utamanya telah dicor. Lihat saja area mulai dari Dryer, Converter, yang termasuk sebagian area DOS#1, kini telah mulus. Hal ini berkat realisasi Process Plant Concrete Project.

“Proyek ini diinisiasi Manajemen PT Vale pada tahun 2011-2012 melalui program Industrial Workplace Condition Im-provement. Proyek terdiri atas beberapa sub-proyek, seperti pengecoran jalan dan perbaikan drainase di Process Plant,” ujar Ery Purnomo Raharjo, Senior Civil Engineer, Maintenance System & Engineering PT Vale. Ery juga dipercaya sebagai Project Manager untuk pekerjaan ini.

Proyek digarap secara bertahap. Hingga akhir Februari 2016, pekerjaan konstruksi telah mencapai fase akhir, meliputi area Dryer 1, Dryer 2, dan sebagian di DOS #1 dan Converter. “Sampai Februari pengerjaan mencapai 97 persen. Bebera-pa pekerjaan masih perlu kami selesaikan, seperti drainase, pemasangan guardrail, pemasangan gratting, pekerjaan finishing, dan house keeping,” tambah Ery.

Dalam pengerjaan, PT Vale bekerja sama dengan salah satu kontraktor nasional, yakni PT Nusa Konstruksi Enjiniiring Tbk selaku pemenang tender proyek. Dukungan dari seluruh departemen internal PT Vale juga mengalir, seperti dari De-partemen Maintenance Engineering, Process Plant Operation,


KINER JA

Kini jalan-jalan di area pabrik Sorowako lebih bersih dan minim debu karena proyek penyemenan jalan. Process Plant Maintenance, Construction Services, Fabicati-

on Shop, Contract Admin, dan Communications & External Affairs.

“Semua departemen tersebut terlibat aktif. Misalnya pada fase desain, kami melibatkan setiap owner area untuk menda-patkan desain yang juga dapat mengakomodasi kepentingan operasi dan maintenance. Juga di fase konstruksi, kami men-dapat support dari Construction Services untuk pengadaan concrete dalam jumlah yang masif, dan juga support dari de-partemen lainnya. Atmosfer rasa memiliki proyek dari seluruh stakeholder, juga keinginan untuk menghasilkan lingkungan kerja yang bersih dan sehat, sangat kental kami rasakan, sehingga dukungan terus mengalir,” ungkap Ery.

Proyek ini dilaksanakan dengan memanfaatkan potensi yang ada di site semaksimal mungkin, seperti penggunaan mate-rial reject dryer, yang merupakan bahan sisa operasi dalam pembuatan sub-base, pengadaan material concrete, dan juga sebagian fabrikasi yang dapat dilakukan secara internal. Semua ini mendukung kebijakan penghematan biaya yang dicanangkan perusahaan.

Pengembangan proyekIndustrial Workplace Condition Improvement Program meru-pakan program yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan kesehatan pekerja, peningkatan efisiensi kerja, dan com-pliance perusahaan terhadap peraturan pemerintah.

Di area Process Plant, fase awal proyek ini fokus pada realisasi road design, sistem drainase, kondisi conveyor, dan pene-rangan di area pabrik. “Sebab subyek tersebut memberikan pengaruh dan kontribusi langsung kepada para pekerja. Untuk proyek yang berkenaan dengan perbaikan jalan dan drainase, ditugaskan kepada departemen kami, Maintenance Engineering,” tambah Ery.

Seiring waktu, program tersebut dikembangkan untuk memberikan manfaat pada sisi operasional, selain mengu-rangi akumulasi lumpur sekitar peralatan pabrik, peningkatan akses dan ergonomi pada stasiun operasi serta memudahkan dalam melakukan perawatan alat.

Tantangan ke depan masih cukup panjang. Proyek ini me-rupakan fase awal dari proyek besar. Lesson and learn serta continues improvement harus tetap dilakukan untuk mencapai hasil yang terus meningkat. []


KINER JA

Process Plant Concrete Project

Access to Plant Now Looks Clean This projec t is par t of the Industrial Workplace Condition Improvement Program.

Process Plant area is no longer wet after rain falls and dusty in the dry season. A number of roads connecting the area have been overlaid with concrete cement. Look at the route between Dryer, Converter, which is part of DOS#1 area, which now is smooth. This is a result of the Process Plant Concrete Project.

“The project was initiated by PT Vale management in 2011-2012 through Industrial Workplace Condition Improvement program. It consisted of several sub-projects, for instance concrete road construction and drainage repair in Process Plant,” said Ery Purnomo Raharjo, Senior Civil Engineer, Main-tenance System & Engineering of PT Vale. Ery was entrusted as the project manager.

The project was realized in phases. As of the end of Febru-ary 2016, the construction work has reached the final phase, covering Dryer 1, Dryer 2 and part of DOS #1 and Converter areas. “As of February the work has been 97 percent complet-ed. The remaining several works include drainage construc-tion, installation of guard rail and grating, finishing touch and housekeeping,” Ery added.

In realizing the project PT Vale worked with one of national contractors, PT Nusa Konstruksi Enjiniiring Tbk, as the tender winner. Support also came from the entire departments within PT Vale, such as Maintenance Engineering, Process Plant Operation, Process Plant Maintenance, Construction Services, Fabrication Shop, Contract Admin and Communica-tions & External Affairs.

“All the departments were actively involved. In the design phase, for example, we involved each area owner in order to obtain a design that accommodates operational and



Concrete Project makes plant site area cleaner and less from dust particles.

maintenance interests. As such in the construction phase we received support from Construction Services in procuring concrete in a massive volume and support from other depart-ments. The atmosphere of sense of belonging was visible from all the stakeholders, so was the intention to create a clean and healthy work environment. The support continued to flow in,” Ery said.

The project was executed by taking full advantage of po-tentials in the sites, such as the use of reject dryer material, which was left over from the previous sub-base construc-tion project, procurement of material concrete, and part of fabrication work that could be done internally. The use of the potentials supported the management’s efficiency policy.

Project expansionThe Industrial Workplace Condition Improvement Program aimed at increasing work safety and health of employees, enhancing efficiency and fulfilling the company’s compliance with government regulations.

In the Process Plant area, the initial phase was focused on re-alization of road design, drainage system, conveyor condition and lighting at the plant area. “The reason was the project would impact and contribute directly to the workers. As for projects that concerned road and drainage repair, they were entrusted to our department, Maintenance Engineering,” said Ery.

As time went by, the program was expanded to generate more benefits on the part of the operation, apart from reduc-ing mud that had accumulated around the plant equipment, improving access and ergonomic level at operational station and facilitating equipment maintenance work.

The next challenge remains will last long. The project is just a start of a big project. Lesson and learn as well as continu-ing improvement are imperative in order to achieve better results. []



Dermaga baru PT Vale di Pelabuhan Mangkasa, Teluk Bone, Malili.

Dermaga Baru untuk Tanker 5.000 DWT Aktivitas bongk ar muat HSD di Mangk asa Point kini lebih efisien.

Mangkasa Point kini memiliki dermaga yang mampu me-markirkan tanker bertonase lebih besar. Selain itu, wajah baru dermaga di Mangkasa juga meningkatkan keamanan kerja pada saat proses operasional berjalan, dan mencegah potensi kerusakan lingkungan di area pelabuhan khusus milik perusahaan tersebut.

Proyek pembangunan dermaga baru di Mangkasa Point (Mangkasa Jetty Project) dimulai sejak Mei 2015. Setahun kemudian, Juni 2016, proyek dinyatakan rampung seratus persen dan beroperasi penuh. Apa saja yang berubah dari dermaga di Mangkasa Point?

“Sekarang tanker pengangkut HSD yang merapat dapat berukuran lebih besar. Kalau dulu hanya berkapasitas 1.000 dwt (dead weight tonnage—red). Sekarang bisa untuk tanker kapasitas 4.000-5.000 dwt,” ujar Sapto Supriyanto, Project Manager Capital & Project Management Department.

Keputusan memperbarui dan memperbesar dermaga sandar kapal itu bertujuan untuk dua hal. Pertama, meningkatkan keamanan pelayaran di area Mangkasa Point Jetty sejalan de-ngan ketentuan dan regulasi pemerintah terhadap pelabuh-an khusus yang lebih aman dan kuat.


KINER JA

Kapasitas sandar dermaga yang mencapai 5.000 dwt ini membuat aktivitas bongkar muat HSD yang sebelumnya 3-4 kali, sekarang

cukup sekali saja.

Foto: Muhammad Jufri Foto: Muhammad Jufri

“Usia dermaga di Mangkasa Point ini sudah lebih 30 tahun. Banyak kerusakan akibat korosi yang sudah terjadi,” ungkap Ridwan Setiawan, dari Engineering & Capital Project.

Kedua, tanker berkapasitas lebih besar bisa bersandar. “Per-tamina sebagai penyuplai HSD PT Vale punya tanker beru-kuran lebih besar, jadi kami sekalian menyesuaikan dengan kapasitas tanker tersebut. Selain itu, dengan meningkatkan kapasitas dermaga, membuat pengerjaan bongkar muat HSD lebih efisien,” tambah Ridwan.

Sebelumnya, dermaga Mangkasa hanya mampu untuk tanker 1.000-1.500 dwt. Dengan tanker berkapasitas 1.000 dwt, da-lam sebulan bisa 3-4 kali bongkar muat HSD. Dengan tanker berkapasitas 4.000 dwt, maka bongkar muat cukup sekali

dalam sebulan. Artinya, dengan dermaga baru yang lebih besar ini, aktivitas bongkar muat HSD jadi lebih efisien waktu, tenaga, dan biaya.

Dermaga Mangkasa sendiri dibangun dengan kemampuan sandar tanker berkapasitas 5.000 dwt. Proyek senilai tiga juta dollar AS ini dikawal Departemen Engineering & Capital Pro-ject, Logistik dan Communication & External Affairs.

Sedangkan sebagai eksekutornya dipercayakan kepada PT Sinar Suci Aneka Candra sebagai kontraktor utama. Dalam pengerjaan proyek, sebanyak 27 pekerja dari 34 total pekerja berasal dari pekerja lokal yang berdomisili di wilayah Lampia, Kecamatan Malili, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Pada awal Maret 2016 silam, Gaharu Oleum, tanker HSD milik Pertamina berkapasitas 4.000 dwt sukses bersandar dan melakukan bongkar muat HSD pada sesi ujicoba dermaga. []


KINER JA

Workers hand to hand build the jetty di Mangkasa Point., Malili.

New Jetty Ready for 5,000 DWT Tanker HSD loading and offloading ac tivities in Mangk asa Point are now more efficient than ever.

Mangkasa Point now is equipped with a jetty that allows a tanker with a big tonnage to park. Other than the new look, Mangkasa Point has increased work safety standard during operational process and prevented potential of damage to the environment around the special port that belongs to the company.

Construction of the new facility in Mangkasa Point (Mangkasa Jetty Project) began in May 2015. After over a year, in June 2016, the project was declared 100 percent complete and fully operational. What has changed in the Mangkasa Point jetty?

“Now bigger tankers carrying HSD can dock. In the past the maximum tonnage of a tanker allowed to dock was 1,000 DWT (dead weight tonnage). Now a tanker with a capacity of between 4,000 and 5,000 DWT can park,” said Sapto Supriyan-to, PT Vale’s Project Manager Capital & Project Management Department.

The decision to renew and expand the jetty followed two reasons. First, to enhance safety of shipping activities in Man-gkasa Point Jetty area in line with the government regulation and stipulation concerning safer and stronger special ports.



Photo: Muhammad Jufri

“The jetty at Mangkasa Point is over 10 years old. There were many damage as a result of corrosion found,” said Ridwan Setiawan from Engineering & Capital Project.

Second, tankers with higher capacity can dock. “Pertamina as supplier of HSD for PT Vale operates bigger tankers, so we just adapt to the big tanker capacity. Besides, by increasing the jetty capacity the HSD loading and offloading activities will be more efficient,” Ridwan added.

Previously, the Mangkasa jetty managed only to accommo-date tankers of 1,000-1,500 DWT. With Pertamina sending a 1,000 DWT tanker, HSD offloading activities took place 3-4 times per month. If the tanker has a capacity of 4,000 DWT, the offloading activity will occur only once a month. It means

the new and bigger jetty will allow the company to save time, manpower and cost for its HSD loading and offloading activi-ties.

The Mangkasa jetty was design for a tanker with a capacity of 5,000 DWT. The project cost the company $3 million and was guarded by the departments of Engineering & Capital Project, Logistics and Communication & External Affairs.

The company entrusted the execution to PT Sinar Suci Aneka Candra as the chief contractor. The project absorbed 34 jobs, of which 27 came from surrounding area of Lampia in Malili district, East Luwu regency, South Sulawesi province. Early in March 2016 silam, Gaharu Oleum, a HSD tanker operated by Pertamina with a capacity of 4,000 DWT successfully docked and offloaded HSD during the trial session. []



Peserta pelatihan terbagi dalam kelas jurusan listrik, las listrik, mekanik alat berat dan operator alat berat.

Pelatihan Industri untuk 100 Pemudas KolakaBagian dari program sosial PT Vale di S ulawesi Tenggara.

PT Vale bersama Pemerintah Kabupaten Kolaka menggelar pelatihan sekaligus sertifikasi keterampilan industri berbasis kompetensi bagi 100 warga Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Program ini, sebagai bagian dari aktivitas pember-dayaan masyarakat (corporate social responsibility, CSR) PT Vale tahun 2015 di Kolaka, bertujuan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan kompeten.

Pelatihan berbasis 360 jam belajar (45 hari) ini, yang berlang-sung di Balai Latihan Kerja Pemerintah Kabupaten Kolaka, terbagi dalam lima jurusan, yakni listrik, las listrik dan karbit, mekanik alat berat, operator loader, dan operator eskavator. Bidang kejuruan tersebut menyesuaikan dengan peluang ker-ja yang dibuka oleh perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kolaka dan sekitarnya.


INTER AKSI

Suasana pelatihan yang berlangsung di Balai Latihan Kerja Kabupaten Kolaka (atas). Direktur Komunikasi dan Hubungan

Luar PT Vale Basrie Kamba ketika menutup acara pelatihan. Seratus peserta pelatihan tersebut merupakan hasil penyari-ngan terhadap 567 pendaftar yang berasal dari empat keca-matan pemberdayaan PT Vale di Pomalaa, Baula, Wundulako dan Tanggetada.

“Kegiatan ini untuk mendukung peningkatan kapasitas dan kompetensi warga agar mempunyai bekal kerja yang lebih baik. Juga merupakan salah satu komitmen PT Vale di area pemberdayaannya,” ujar Direktur Komunikasi dan Urusan Luar PT Vale Basrie Kamba.

Menurut Kepala Bidang Ketenagakerjaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka, La Ode Rahmat, program pelatihan dan sertifikat kompetensi itu bertujuan untuk mengklasifikasi dan menghasilkan tenaga kerja lokal berkualitas dan siap kerja. Tambah Rahmat, metode pelatihan intensif ini juga mengadopsi konten belajar berstandar inter-nasional, dikawal instruktur-instruktur berpengalaman.

Pelatihan berakhir 6 April 2016, dan ditutup resmi oleh Bupati Kolaka Ahmad Safei, didampingi Manajemen PT Vale, kepala dinas terkait, Direktur BPJS Ketenagakerjaan, camat, tokoh masyarakat, LSM, dan media. Pada acara tersebut PT Vale menyerahkan peralatan pelatihan yang nantinya dijadikan aset Balai Latihan Kerja Kabupaten Kolaka.

“Pelatihan ini sangat membantu program Pemerintah Daerah Kolaka dalam menciptakan 1,000 tenaga kerja terampil setiap tahunnya. Sekaligus persiapan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN yang mensyaratkan penyediaan tenaga kerja lokal yang mampu berkompetisi langsung dengan tenaga kerja asing,” ungkap Bupati Kolaka Ahmad Safei.

Untuk 2015, dana CSR yang dialokasikan PT Vale di sektor peningkatan kapasitas (pelatihan) di Sulawesi Tenggara men-capai Rp700 juta. []


INTER AKSI

Training attendants of electricity class.

Industrial Training for 100 Kolaka ResidentsA par t of PT Vale CSR Program in Southeast S ulawesi.

PT Vale in cooperation with Kolaka government organized training and certification of competence-based industrial skills for 100 residents of Kolaka regency, Southeast Sulawesi. The program, as part of corporate social responsibility (CSR) of PT Vale in 2015 in Kolaka, aimed at generating skilled and competent workforce.

The training lasted 360 hours (45 days) and took place at Kolaka government’s workshop center. It was divided into five vocational skills, which were electricity, electric and carbide welding, heavy equipment machinery, loader operation and excavator operation. The vocational skills were chosen to fol-low the job opportunities offered by companies operating in Kolaka and its surrounding regions.


I N T E R AC T I O N

Escavator training attendent when in the field test.

The 100 participants were selected from 567 people from four districts that fall under PT Vale guardianship who had registered for the training. The districts are Pomalaa, Baula, Wundulako and Tanggetada.

“We hold the training to support development of the com-munity’s capacity and competence so that they stand a better chance when applying for jobs. It was also part of PT Vale’s commitment to people in its empowerment area,” PT Vale Director of Communication and External Affairs Basrie Kamba said.

Head of Manpower Division at Kolaka Manpower and Transmigration Agency, La Ode Rahmat, said the training and certification program was aimed at classifying and produc-ing local manpower with good quality and readiness for use. Rahmat added that the intensive training method adopted in-ternationally recognized learning content and was facilitated by seasoned instructors.

The training ended on April 6, 2016 and was officially closed by Kolaka Regent Ahmad Safei. Also in attendance were PT Vale management, heads of relevant agencies, director of So-cial Security Provider for Manpower (BPJS Ketenagakerjaan), local district head, community figures and NGO representa-tives. During the closing ceremony PT Vale handed in training equipment to the Kolaka Workshop Center which will operate the equipment as its assets.

“The training supported the Kolaka government program of producing 1,000 skilled workers every year, as well as in pre-paring Kolaka to respond to formation of ASEAN Economic Community, which requires local administrations to gener-ate manpower who can compete with foreign workers,” said Regent Ahmad Safei.

For 2015, PT Vale allocated Rp 700 million for CSR in the sec-tor of capacity building (training) in Southeast Sulawesi. []



PT Vale Tunjuk Mandiri DPLK Kelola Dana PensiunMandiri DPLK ditunjuk sebagai instansi jasa (provider) baru untuk mengelola dana pensiun karyawan PT Vale. Hal itu ter-hitung 18 Januari 2016 setelah diputuskan Komite Pengawas Dana Pensiun PT Vale dan disetujui Dewan Direksi.

Penunjukan Mandiri DPLK tersebut sekaligus mengganti-kan pengelola sebelumnya, DPLK Bumi Putera, yang telah mengawal pengelolaan dana pensiun PT Vale sejak Agustus 2012 sampai September 2015. Keputusan tersebut disampai-kan pada kegiatan Sosialisasi Program Dana Pensiun PT Vale di hadapan perwakilan Serikat Pekerja PT Vale di Ruang A1, HRPD, Sorowako, akhir Maret 2016 silam.

Disebutkan, tujuan penggantian instansi pengelola ini adalah mencari peluang peningkatan dan pengembangan dana pensiun karyawan PT Vale agar lebih optimal daripada sebelumnya. “Tujuannya selalu mencari perbaikan agar dana pensiun karyawan memiliki nilai yang lebih bagus ke depan, dan dapat bermanfaat maksimal bagi karyawan ketika pensi-un nanti,” ungkap Senior Manager HR Compensation, Benefit & Services, I Wayan Gede Dewantara.

Hal senada juga disampaikan Komite Pengawas Dana Pensiun PT Vale, Abu Ashar, bahwa penggantian pengelola untuk membuka manfaat baru yang lebih baik bagi karyawan di masa datang. “Jadi, pada dasarnya, adalah untuk mendapat lebih baik dari sebelumnya,” tegas Abu Ashar.

Beberapa manfaat yang dimaksud, antara lain, biaya pe-ngelolaan (management fee) yang lebih efisien (0,35% dari total dana yang dikelola, dari sebelumnya sebesar 0.75%.).


INTER AKSI

Suasana sosialisasi dana pensiun yang berlangsung di ruang pertemuan HRPD, Sorowako.

Sedangkan peserta tender lain menawarkan management fee sebesar 0,50%-1%.

Mandiri DPLK memberikan opsi investasi variatif yang terdiri atas konservatif, moderat, growth, dan syariah. Dengan ada-nya opsi pilihan investasi ini, karyawan selaku peserta akan diminta menentukan pilihan investasinya masing-masing.

Mandiri DPLK juga memberikan fleksibitas penarikan dana tunai sebesar setengah dari total iuran karyawan. Selain itu, Mandiri DPLK juga menempatkan satu petugasnya di Kantor Cabang Bank Mandiri Sorowako sebagai dedicated officer untuk dana pensiun PT Vale. Dalam mengelola dana pensiun PT Vale, DPLK Mandiri menunjuk PT Mandiri Manajemen Investasi sebagai pengelola dan Citibank sebagai bank cus-todian (bank pengaman dana pensiun/aset). Dana pensiun karyawan PT Vale tercatat mencapai Rp518 miliar.

Kegiatan sosialisasi program dana pensiun ini berlangsung dari 29 Maret hingga 1 April 2016, dipandu Komite Peng-awas Dana Pensiun, Contract Admin dan Tim HR PT Vale, serta petugas dari Mandiri DPLK. Audiens adalah karyawan, perwakilan Serikat Pekerja, dan karyawan Yayasan Pendidikan Sorowako. []


INTER AKSI

PT Vale Names Mandiri DPLK Pension Fund Manager

Mandiri DPLK has been appointed the new service provider to manage pension funds of PT Vale employees. It took effect as of January 18, 2016 following a decision by the Supervisory Committee for PT Vale Pension Fund and approval by the board of directors.

Mandiri DPLK replaces the previous fund manager DPLK Bumi Putera, which managed the pension funds between August 2012 and September 2015. The appointment of Mandiri DPLK was announced during familiarization of pension fund pro-gram to representatives of PT Vale labor union at A1 Room, HRPD, in Sorowako, at the end of March 2016.

The replacement was aimed at seeking opportunities to ex-pand and increase PT Vale pension funds. “The aim is always for improvement so that the pension funds gain more value in the future and give maximum benefits to the employees when they retire,” Senior Manager HR Compensation, Benefit & Services, I Wayan Gede Dewantara, said.

Member of the Supervisory Committee, Abu Ashar, con-curred. He said the replacement would offer new benefits to the company employees in the future. “So in principle we want to gain more than in the past,” said Abu Ashar.



Some of the benefits are, among others, management fee which is more efficient (0.35% from the total amount of fund to be managed from previously 0.75%). Other bidders quoted the management fee at 0.50%-1%.

Mandiri DPLK offers varied investment options, consisting of conservative, moderate, growth and sharia. With the many investment options, employees as participants of the scheme are asked to choose their own investment plan.

Mandiri DPLK also offers flexibility in cash withdrawal at a half of the total amount of pension fund paid. Besides, Mandiri DPLK will assign one of its staff at its Sorowako branch office

as dedicated officer for PT Vale pension fund. In managing the pension fund, Mandiri DPLK appointed PT Mandiri Manaje-men Investasi the fund manager and Citibank the custodian. PT Vale employee pension funds reach Rp518 billion.

The pension fund familiarization program took place from March 29 to April 1, 2016, facilitated by the Supervisory Com-mittee for Pension Funds, Contract Admin and PT Vale HR team and Mandiri DPLK staff. The audience included employ-ees, representatives of PT Vale labor union and employees of Sorowako Education Foundation. []




“Prioritas Saya, Tidak Ada Lagi Fatality”

Bisa Anda ceritakan posisi Anda di Vale Manitoba sebelum ke Vale Indonesia?Posisi saya terakhir adalah Direktur Operasio-nal Vale Manitoba. Operasi di Manitoba sudah berjalan sejak 60 tahun. Posisi itu saya emban sejak 2009, namun aktualnya berjalan sejak 2012 hingga 2015.

Jadi ini karir per tama Anda luar negeri?Ya. Saya sudah 28 tahun di Vale.

Vale Manitoba berhasil menekan biaya produksi yang luar biasa pada tahun lalu. Apa resepnya?Itu rahasia dong..... hahaha, saya bercanda. Yang me-narik dari proses itu adalah kami melihat PT Vale mampu menjadi sumber produksi nikel yang lebih efisien. Kami

Lahir dan besar di Thompson, Kanada, dan telah ber-karir di Vale Manitoba selama 28 tahun, Lovro Paulic akhirnya terbang ke Indonesia. Sejak 1 April 2016 si-lam, dia dipercaya menduduki posisi Chief Operating Officer PT Vale menggantikan Josimar Pires.

Apa strategi dan prioritas Lovro dalam memimpin divisi operasi perusahaan ke depan? Apa pendapat dia tentang Sorowako? Berikut wawancara Halo Vale dengan Lovro beberapa waktu lalu.


PROFIL

Lovro berdiskusi dengan Direktur Komunikasi dan Hubungan Luar Basrie Kamba dan Manajer Senior Program Pengembangan Sosial Busman Dahlan Shirat ketika mengunjungi kelompok tani organik binaan PT Vale di Mahalona, Towuti, Sulawesi Selatan.

mampu mengurangi biaya produksi hingga 100 juta dollar AS dari pengapalan nikel PT Vale ke Manitoba. Sebabnya, biaya produksi nikel dari PT Vale sangat ekonomis daripada tambang kami di Manitoba.

Selain itu, internal juga kami solidkan. Seluruh karyawan kami ajak untuk menetapkan target dan ekspektasi, dan kami bekerja saling mendukung untuk mewujudkannya. Sebanyak 1.500 karyawan terlibat di dalam rencana ini. Pada akhirnya, kami berhasil menghemat kas perusahaan sebesar 128,3 juta dollar AS pada tutup buku 2015 lalu. Bila ditotal dengan aspek lainnya, total kas yang dapat kami hemat sebesar 182 juta dollar AS.

Anda melihat upaya itu bisa diterapkan di PT Vale? Sebesar apa peluangnya?Yang kami lakukan di Manitoba adalah kami tidak pernah berhenti meski telah mencapai target. Kami, manajemen dan karyawan di sana, punya komitmen untuk selalu 10 persen lebih baik setiap hari.

Di Manitoba, bagaimana keterlibatan kar yawan dalam inisiatif efisiensi biaya perusahaan?Kami melakukannya setiap hari dan di setiap peluang yang ada. Contohnya, kami membeli bola lampu 1 dollar AS, tapi kemudian malah membeli yang seharga 5 dollar AS. Maka

kami mempertanyakan kenapa kami melakukannya? Lalu kami kembalikan bola lampu 5 dollar itu dan membelinya dari pemasok lain dengan harga yang lebih murah, yakni 1 dollar AS.

Contoh lainnya adalah keberadaan personal computer dan telepon bagi para karyawan di mejanya. Di Manitoba, sewa per satu unit PC seharga 120 dollar AS, dan ada beberapa kantor yang sebenarnya kosong tanpa karyawan. Bayangkan bila ada 3.000 karyawan di Manitoba, berarti ada 3.000 unit PC. Jadi yang kami lakukan adalah menarik PC di ruang-ruang kerja yang kosong. Hal itu cukup membuat biaya IT kami efisien separuhnya.

Kami juga memindahkan Divisi Procurement dan Gudang ke Manitoba dari sebelumnya di Brasil dan Toronto. Bukan hanya soal penyediaan barang. Kami juga memperbaiki prosedur agar lebih efisien. Membuat peraturan yang dapat menjaga para pekerja kami agar bekerja dengan selamat.

Lima tahun terakhir, harga nikel dunia merosot tajam. Tantangan apa yang perlu dijawab melihat situasi tersebut?Beberapa tahun belakang mungkin harga nikel terburuk di dunia selama 20-30 tahun terakhir. Sebenarnya situasi ini


PROFIL

memberi pesan dua hal, baik dan buruk. Hal baiknya, situasi ini mendorong kita untuk dapat beroperasi dengan struktur biaya yang efisien. Juga memaksa kita untuk berperilaku di-siplin dalam menjalankan operasi. Melakukan pekerjaan yang benar di waktu yang benar, dengan orang-orang yang tepat.

Apa target Anda sebagai COO PT Vale?Prioritas nomor satu adalah tidak ada lagi kematian akibat pekerjaan. Perbaiki budaya kerja di operasi. Jika kita berhasil melakukan hal ini, hal lain seperti produksi, biaya, dan lainnya dalam operasi akan mengikuti.

Apa pandangan Anda terhadap PT Vale l ima tahun ke depan?Saya berharap ke depan PT Vale bukan hanya mendukung keberlanjutan modal usaha, melainkan juga mampu mening-katkan modal usaha secara signifikan. Juga memiliki hubung-an kerja yang baik dengan pemerintah. Mampu mengakse-lerasikan kebutuhan perizinan yang banyak dengan cepat. Yang perlu dipahami, bila operasi kita sukses, pemerintah Indonesia juga akan menuai sukses.

Apa pesan keselamatan Anda bagi pekerja di PT Vale?Anda perlu memahami risiko pekerjaan. Olah risiko pekerjaan serendah mungkin yang Anda bisa. Jika Anda diminta mela-kukan pekerjaan dan Anda anggap pekerjaan itu tidak aman, jangan ragu untuk menolaknya. Hal lain lagi, kita perlu saling peduli dengan rekan kerja.

Kami dengar Anda pemain hoki.. . . Ya, saya memainkannya di Thompson. Saya suka hoki dan lacrosse. Sebenarnya anak saya yang lebih jago main hoki. Dia bahkan hampir menjadi pemain profesional, tapi tidak dia ambil karena memutuskan untuk kuliah. Meski demikian dia masih main hoki di kampusnya. Tiap akhir pekan dia masih main dan saya menontonya lewat Skype.

Ada yang bisa diceritakan tentang keluarga Anda? Putra saya akan masuk universitas. Sedangkan anak perem-puan saya akan lulus dari SMU pada Juni nanti. Jadi, pada Agustus, Toni, istri saya, akan memindahkan mereka dari Thompson ke Winnepeg untuk kebutuhan pendidikan itu.

Thompson seperti Sorowako, sedangkan Winnipeg seperti Makassar kalau di sini. Toni juga karyawan Vale di sana. Dia seorang insinyur dan sudah bekerja selama 26 tahun. Dan Toni akan bergabung dengan tim PT Vale pada Oktober nanti. Namun anak-anak tidak ikut menetap di Sorowako. Tapi Juli nanti mereka akan liburan ke Sorowako.

Bagaimana rasanya jauh dari kampung halaman? Saya selalu merindukan orang-orangnya, juga teman dan re-kan kerja, karena saya lahir dan besar di sana. Lucu juga. Yang pasti saya suka aroma salju di sana.

Kesan per tama Anda terhadap Sorowako dan orang-orangnya?Saya kira kita harus lebih peduli dan hormat terhadap apa yang kita miliki di depan mata. Khususnya alam yang indah. Yang membuat saya sedih dan kecewa adalah banyak orang suka buang sampah sembarangan di jalan. Itu perilaku yang buruk. Tapi kita harus mengubahnya. Perubahan dapat kita lakukan dari tindakan kecil. Misalnya, ketika melihat ada sam-pah di jalan, ambil dan buang di tempat sampah.

Deskripsikan diri Anda dalam tiga kata.Adil, teguh, jujur. []


PROFIL

Closer with Lovro Paulic,PT Vale COO

“My Priority, No More Fatality”Born and grew up in Thompson, Canada, and having nurtured career at Vale Manitoba for 28 years, Lovro Paulic finally flew to Indonesia. Since April 1, 2016 he assumed the post of Chief Operating Officer of PT Vale, replacing Josimar Pires.

What are the priorities and strategy of Lovro who is leading the operational division in the coming years? What is the connection between his appetite for hockey and opinion about Sorowako? The following are excerpts of a Halo Vale inter-view with Lovro recently.


P R O F I L E

Lovro had make a casual conversation with fellow employees while having a break on meeting.

Could you tell me your position at Vale Manitoba before you arrived at Vale Indonesia?My previous position was Operational Manager of Vale Mani-toba. Operations in Manitoba have been going for 60 years. I had taken the post since 2009, but in reality my term lasted from 2012 to 2015.

So this is your first overseas posting?Yes. I have been with Vale for 28 years.

Vale Manitoba managed to significantly cut production costs last year. What was the recipe?I’ll keep it a secret..... hahaha, I am kidding. What is interesting in the process is we consider PT Vale able to become a nickel producer in a more efficient way. We could slash production costs by up to $100 million from shipping of PT Vale nickel to Manitoba. The reason was nickel production cost from PT Vale was very economical compared with our mine in Manitoba.

Besides, we also solidified our internal. We asked all of the employees to set targets and expectations, and we supported each other to realize them. As many as 1,500 employees were involved in the planning. At the end we managed to save our expenditures by $128.3 million at the 2015 book closing. Combined with other aspects, the amount of money that we could save totaled $182 million.

You think the effor t can apply in PT Vale? How big is the chance?What we did in Manitoba was we did not stop working al-though we had reached the target. We, the management and employees, share a commitment to improving our perfor-mance by 10 percent every day.

In Manitoba, how the employees were involved in the effic iency initiative?We did it every day and seized every chance in place. For example, we bought bulb lamps for $1 each, but we instead purchased them for $5 each then. Therefore we question why we did it. Then we returned the lamps that cost $5 each and shifted to another supplier who offers a lower price, which is $1 each.

Another example is procurement of personal computers and table phones for employees. At Manitoba, rental price of each PC unit cost $120, and several officers were actually empty without employees. Imagine if there are 3,000 employees in Manitoba, we need 3,000 units of PC. What we did was we withdrew PCs from empty rooms. It helped us halve our IT spending.

We also moved Procurement and Warehouse Division to Manitoba from Brazil and Toronto. It did not only concern procurement of goods. We also improved the procedure to boot efficiency. We created regulations that could keep our employees working safely.

Nickel price has deeply fallen over the last five years. Which challenge that needs to be addressed given the situation?

Over the last few years nickel price perhaps reached the worst level in the last 20-30 years. This situation actually sent two messages, good and bad. The good news is the situation has driven us to operate under an efficient cost structure. It has also forced us to exercise discipline in running the operations. Doing the right job at the right time and by the right persons.

What is your target as PT Vale COO?The number one priority is there should be no more fatality as a result of occupational accident. Enhance work culture in operations If we succeed in this field, other sectors like production, cost and others will follow.


P R O F I L E

Lovro visiting organic farmers in Mahalona, Towuti, South Sulawesi.

What is your opinion of PT Vale in the coming five years?I hope in the future PT Vale will not only support sustain-ability of business capital, but also manage to significantly increase the business capital. It should also build a good work relationship with the government so as to accelerate the need for permits which are abundant in a speedy manner. What we need to understand is when our operation succeeds the Indonesian government will also reap success. .

What is your safet y message for PT Vale employees?You have to understand your employment risks. Manage the risks as low as you can. If you are asked to do a job but you consider it unsafe, do not hesitate to reject it. The other thing is we need to care about each other.

We heard you play hockey.... Yes, I did it in Thompson. I love hockey and lacrosse. Actu-ally my son plays hockey better than me. He almost turned professional, but he reconsidered and decided to study at university Nevertheless he still plays hockey at his campus. Every weekend he plays and I watch him via Skype.

What can you tell me about your family? My son will enter university. My daughter will graduate from senior high school in June. So in August my wife Toni will relo-cate them from Thompson to Winnipeg for their educational purposes.

Thompson looks like Sorowako, while Winnipeg is like Makas-sar. Toni is an employee of Vale there. She is an engineer and has been working for 26 years. And Toni will join PT Vale team in October. But my children will not stay in Sorowako. In July they will spend their holiday in Sorowako.

How do you feel of l iving far away from home? I will miss the people, friends and colleagues, because I was born and grew up there. It was funny. For sure I like the odor of snow there.

Your first impression about Sorowako and its people?I think we have to care more about and respect what we have. Especially the beautiful nature. What makes me sad and disappointed is many people dump garbage on streets at will. That’s a bad behavior. We have to change it. We can make a change from small actions, such as take and throw garbage into waste bin whenever we find it.

Describe yourself in three words.Fair, firm and honest. []


P R O F I L E

10 Masalah Kesehatan Terkait Stres dan Cara MengatasinyaStres buk an hanya membuat lelah sec ara emosional. Kondisi ini dapat membawa pengaruh buruk pada kesehatan lebih besar daripada yang Anda kira.

Mungkin Anda bertanya, mengapa perasaan emosional membawa begitu banyak kerusakan bagi tubuh? Ternyata stres bukan sekadar perasaan. Stres bukan hanya terjadi di pikiran, di benak.

Stres adalah respons fisiologis terhadap ancaman. Ketika Anda merasa tertekan, tubuh memberi respons. Pembu-luh darah menyempit, tekanan darah dan detak jantung meningkat, Anda bernapas lebih cepat, aliran darah dipenuhi hormon kortisol dan adrenalin. Bila stres terjadi dalam jangka panjang, kondisi tubuh akan berubah dan berujung pada gangguan kesehatan.

Berbagai penelitian telah menemukan relasi antara masalah kesehatan dan tingkat stres seseorang. Stres akan memper-buruk atau meningkatkan risiko 10 penyakit berikut ini.

Selesma. Tahun 2012, peneliti mengumpulkan orang-orang yang mengalami berbagai level stres dalam keseharian lalu mengekspos mereka dengan virus selesma (batuk-pilek/com-mon cold). Mereka yang berada dalam kondisi stres berkepan-jangan lebih rentan menjadi sakit. Ketika seseorang berada dalam kondisi stres terus-menerus, sel-sel kekebalan tubuh tidak dapat merespons dengan baik, sehingga orang tersebut jatuh sakit.

Penyakit jantung. Stres dapat meningkatkan denyut jantung dan aliran darah secara langsung dan menyebabkan pele-pasan kolesterol serta trigliserida ke aliran darah. Stres juga terkait dengan masalah lain—seperti kecenderungan untuk merokok atau obesitas—yang memperbesar risiko penyakit jantung.

Dokter mengatakan, emosi mendadak yang meluap-luap bisa memicu masalah jantung serius, termasuk serangan jantung. Orang yang memiliki masalah jantung kronik perlu meng-hindari stres berat dan mencari cara untuk mengelola beban pikiran yang tidak mungkin dihindari.

Asma. Studi membuktikan bahwa stres dapat memperbu-ruk asma. Bahkan beberapa penelitian mengaitkan stres menahun yang dialami orangtua dengan risiko asma pada anak-anak mereka.

Gangguan tidur. Stres berlebih membuat seseorang merasa cemas dan sulit tidur. Sebaliknya, gangguan tidur akan ber-dampak buruk pada ingatan seseorang dan sulitnya mengon-trol emosi, sehingga orang tersebut juga kesulitan mengelola tekanan hidup. Dengan kata lain, sebuah siklus tercipta: Stres membuat orang kurang tidur, sementara kurang tidur memicu stres.


SEHAT SEL AMAT

Obesitas. Lemak berlebih pada perut membawa risi-ko kesehatan yang lebih besar dibandingkan lemak pada paha atau pinggang. Celakanya, di situlah seseorang menimbun lemak saat dia stres. “Stres meningkatkan level hormon kortisol, dan kondisi itu memperpa-rah timbunan lemak di perut,” tulis Jay Winner MD, dalam bukunya Take the Stress Out of Your Life.

Diabetes. Stres dapat memperburuk diabetes dengan dua cara. Pertama, stres memicu perilaku tidak sehat, seperti mengonsumsi makanan tidak sehat dan mi-num alkohol berlebihan. Kedua, stres akan meningkatkan kadar glukosa bagi penyandang diabetes tipe 2 secara langsung.

Sakit kepala. Stres merupakan pemicu sakit kepala yang paling umum. Bukan hanya nyeri kepala, tapi juga migrain.

Depresi dan kecemasan. Tidak mengheran-kan jika stres berkepanjangan dikaitkan dengan depresi dan kecemasan. Sebuah studi belum lama ini menemukan, orang-orang yang stres


SEHAT SEL AMAT

karena pekerjaan memiliki risiko 80% lebih tinggi untuk mengidap depresi dalam kurun beberapa tahun kemudian dibandingkan mereka yang memiliki kadar stres rendah.

Masalah pencernaan. Berbagai keluhan seperti gastroesop-hageal reflux disease atau GERD (aliran balik dari isi lambung ke kerongkongan yang bisa menyebabkan komplikasi) dan irritable bowel syndrome atau IBS (gangguan usus yang me-nyebabkan perut sakit, kram atau kembung, dan diare atau sembelit) banyak dipicu oleh stres.

Penyakit Alzheimer. Para peneliti berasumsi bahwa mengu-rangi stres akan memberi dampak besar pada perkembangan penyakit ini.

Manajemen stresMeskipun jumlah gangguan kesehatan terkait stres begitu banyak, Anda tidak perlu stres. Studi membuktikan, pene-rapan teknik manajemen stres tidak hanya membuat pikiran lebih tenang, melainkan juga punya manfaat kesehatan yang nyata.

Contohnya, studi terhadap penyintas serangan jantung me-nyebutkan, stress management mengurangi risiko serangan jantung untuk kedua kali sebanyak 74%. Bahkan ada peneli-tian yang membuktikan manajemen stres bisa memperkuat imunitas.

Meski demikian, masih banyak orang skeptik tentang manaje-men stres. Memang benar bahwa hidup tidak bisa lepas dari tekanan. Namun Anda bisa mengubah reaksi Anda terhadap tekanan hidup. Itulah inti dari manajemen stres. Mempraktik-kan teknik dasar berikut ini juga tidak terlalu sulit.

Tarik napas panjang. Beberapa menit saja mengambil napas dalam akan membuat Anda lebih rileks dan menangkal res-pons fisiologis stres. Kegiatan ini bisa Anda lakukan di mana pun. Coba awali dengan tarikan napas untuk melemaskan rahang, diikuti dengan bahu dan bagian tubuh lain. Relaksasi akan lebih maksimal jika Anda meluangkan waktu setiap hari khusus untuk melemaskan otot.

Fokus pada saat ini. Ketika Anda merasa tertekan, mungkin Anda sedang hidup di masa lalu atau masa depan. Anda mengkhawatirkan hari esok atau kecewa terhadap sesuatu yang Anda lakukan kemarin. Agar sedikit rileks, cobalah untuk fokus pada apa yang Anda lakukan sekarang, hari ini. Jika

Anda sedang berjalan, fokuslah pada kenyamanan mengge-rakkan tubuh atau betapa cerahnya matahari pagi ini. Jika Anda sedang makan, fokus pada rasa dan sensasi makanan.

Bersyukur. Mungkin terdengar klise, tapi cobalah untuk te-tap mensyukuri hidup ketika Anda sedang tertimpa masalah. Keluarga, teman, pekerjaan, karunia bahwa kita bisa melihat dan berjalan, adalah kondisi sehari-hari yang sangat layak kita syukuri. Bahkan para pakar mengakui bahwa bersyukur merupakan cara melepas letih yang efektif.

Olahraga. Jika Anda ingin melakukan perubahan yang lebih besar, cobalah berolahraga secara rutin. Orang yang rajin berolahraga cenderung memiliki mood yang lebih baik dan energi yang lebih besar. Dua hal itu penting untuk menangkal stres.

Teknik relaksasi khusus. Meditasi, yoga, atau metode relak-sasi lain memang menyita waktu dan perlu latihan khusus. Namun itu akan terbayar ketika suasana hati dan kondisi kesehatan Anda semakin membaik.[]

L APOR AN UTAMA


10 Health Problems Related to Stress And How to Fix ItStress not only saps you emotionally. This condition c an affec t your health worse than you c an imagine.

You may ask why emotional feelings do so many harms to your body. It turns out that stress is not only a feeling. Stress is not just in your head and mind..

Stress is a physiological response to a threat. When you crack under pressure, your body responds. Blood vessels constrict, blood pressure and pulses rise. You breathe faster and blood-

stream if flooded with hormones cortisol and adrenaline. If the stress is chronic, those physiologic changes can lead to health problems.

Various studies have found correlation between one’s health problems and stress levels. Stress will exacerbate or increase the risk of the following 10 diseases.

L APOR AN UTAMA


Common cold. In 2012, researchers gathered people who suffered from various levels of stress in their daily life then exposed them to common cold virus. Those who endured prolonged stress were more vulnerable to the illness. When someone comes under continuous stress, his or her immunity cells cannot respond to the virus so that he or she fell ill.

Heart disease. Stress can give a rise to heart beats and blood pulses immediately and causes a release of cholesterol and trigliseryda into the blood flow. Stress is also related to other problems – such as an increased likelihood of smoking and obesity – that increase the heart risks.

Doctors say sudden emotional stress can trigger serious cardiac problems, including heart attacks. People who have chronic heart problems need to avoid acute stress and seek ways to manage their psychological burden as much as they can.

Asthma. Many studies have shown that stress can worsen asthma. A number of studies even connect a parent’s chronic stress with the increasing risk of their children developing asthma.

Sleeping disorder. Chronic stress causes one to feel anxious and difficult to sleep. Conversely sleeping disorder adversely affects one’s memory and his or her difficulty in controlling emotion so that he or she finds it hard to manage pressure of life. In other words a cycle is created: Stress makes people sleep less, while lack of sleep triggers stress.

Obesity. Excess fat in the belly poses greater risks than fat on the legs or hips. Sadly, that is where people with high stress store it. “Stress causes higher levels of the hormone cortisol and that seems to increase the amount of fat that is depos-ited in the abdomen,” Jay Winner MD says in his book Take the Stress Out of Your Life.

Diabetes. Stress can worsen diabetes in two ways. First, it increases the likelihood of bad bahaviors, such as unhealthy easting and excessive drinking. Second, stress seems to raise the glucose levels of people with type 2 diabetes directly.

Headaches. Stress is considered one of the most common triggers for headaches. Not just tension headaches, but also migraens. .

Depression and anxiety. It comes as no surprise that chronic stress is connected with higher rates of depression and anxi-


H E A LT H A N D S A F E

Stress Management Although the number of health problems related to stress is many you should not despair. Studies prove that stress man-agement techniques will not only make you feel better, but they might also have real health benefits.

For example, one study of heart attack survivors found that stress management reduced the risk of a second cardiac event by 74%. There is even some studies that prove stress management can improve immunity. .

Nevertheless, there are many people skeptical of stress management. It’s true that lives cannot avoid stress. But you can change your reaction to the stressful things. That’s what stress management is all about. Practicing the following basic techniques is not difficult either.

Breathe deeply. Just a few minutes of deep breathing can make you feel more relax and tame the physiologic stress response. You can do this anywhere. Try to start with deep breathe to relax muscles in your jaw, followed by shoulders and other parts of your body. Relaxation will be more ef-fective if you spare a specific time every day to relax your muscles.

Focus on the moment. When you are stressed you may be living in the past or the future. You are worried about the future or disappointed with what you did in the past. To get some stress relief, try to focus on what you are doing now. If you are walking focus on the sensation of your body moving or the morning sun bright. If you are eating, focus on the taste and the sensation of the food.

Be grateful. It perhaps sounds a cliché, but try to be grateful of your life when you are in trouble. Your family, friends, job, the ability to see and walk are daily conditions that merit our gratefulness. Experts even admit that being grateful is an ef-fective way to release our fatigue.

Exercise. If you want to bring a bigger change try to do exercise routinely. People who are accustomed to sports tend to have a better mood and more energy. The two are key to taming stress.

Special relaxation techniques Meditation, yoga, or other relaxation methods indeed waste our time and require extra efforts. But that will pay off if our mood and health state improve. []

ety. One survey of recent studies found that people who had stress related to their jobs had an 80% higher risk of develop-ing depression within a few years than people with lower stress.

Gastrointestinal problems. Numerous complaints such as gastroesophageal reflux disease or GERD and irritable bowel syndrome have been triggered by stress.

Alzheimer’s disease. Researchers assume that reducing stress has the potential to slow down the progression of the disease.



Stamina dan Kepedulian dalam BekerjaMenjaga kebersihan dan kerapian salah satu kunci kerja aman.

Sebugar apa Anda ketika bekerja? Apakah Anda sering mera-sa cepat lelah? Atau mengantuk di tengah hari? Hal tersebut merupakan indikasi tingkat kebugaran Anda bermasalah. Penyebabnya dapat bermacam-macam. Bisa jadi itu karena istirahat Anda kurang atau tidak berkualitas, stres, atau tubuh menyimpan penyakit.

Itulah sekelumit fenomena pekerja di tengah tuntutan kerja dan jam kerja yang tinggi. Untuk mengerti lebih jauh hal tersebut, Profesor Lawson Savery dari Curtin University, Australia, melakukan penelitian dan merilis laporan ilmiah berjudul “Jam Kerja Panjang: Apakah Berbahaya dan Apakah Orang Menyetujuinya?”

Savery melakukan survei terhadap 3,6 juta pekerja dari 37.200 tempat kerja untuk mendapatkan kesimpulan. Ternyata pe-kerja yang kelelahan menjadi kurang efisien dan melakukan lebih banyak kesalahan. “Jadi, sebenarnya, tidaklah benar bila masyarakat modern mengagungkan kecanduan kerja. Para pengemudi di bisnis transportasi, misalnya, diminta untuk mengemudi selama berjam-jam tanpa istirahat. Padahal di beberapa negara hal ini melanggar hukum,” ujar Savery.


SEHAT SEL AMAT

Enam Tips Tingk atk an Stamina

Selain jam kerja, menariknya, sikap tidak peduli pada keber-sihan dan kerapian tempat kerja juga berpotensi membaha-yakan pekerjaan. Membiarkan peralatan berserakan di lantai atau membiarkan kabel beraliran listrik tak tertutup sering mengakibatkan kecelakaan, bahkan sampai merenggut kor-ban jiwa. Tingkat risiko yang sama juga terjadi pada sikap pe-kerja yang kerap mengabaikan peringatan keamanan bekerja.

Penyebab lain cedera dan kematian adalah tidak dibersihkan-nya cairan yang tumpah—khususnya cairan beracun. Banyak cedera terjadi sewaktu pekerja jatuh terpeleset akibat lantai berminyak atau basah. “Menjaga kebersihan dan kerapian merupakan hal yang mendukung bekerja efisien dan aman,” ungkap Savery.

Survei Savery juga menemukan kesimpulan bahwa tekanan kerja dapat membentuk keinginan pekerja memenuhi kewa-jibannya dengan jalan pintas. Hal ini mengakibatkan pekerja mengabaikan peraturan keselamatan.

“Hal yang terburuk adalah bila ada pekerja yang mengabai-kan prosedur keselamatan kerja dan tidak mengalami konse-kuensi apa-apa. Mengapa? Karena hal ini dapat menimbulkan keyakinan yang berlebihan dan sikap sembrono yang menga-kibatkan lebih banyak kecelakaan,” tambah Savery. []

1. Olahraga, olahraga, dan olahragaBersepeda, berenang, lari atau olahraga kardio lainnya ada-lah pilihan terbaik meningkatkan energi dan memperkuat jantung. Menurut James Rippe, ahli jantung sekaligus Direk-tur Rippe Lifestyle Institute di Shrewsbury, Massachusetts, AS, olahraga dapat meningkatkan efisiensi produksi energi.

2. Makan sedikit tapi seringMakanlah dengan porsi kecil bergizi seimbang, tapi sering. Hindari makan dengan porsi besar yang kaya karbohidrat, sebab hal ini menyebabkan gula darah naik drastis. Bila hal itu terjadi, tubuh mengeluarkan insulin lebih banyak dan menyebabkan terlalu banyak gula darah dikirim ke sel otot yang merupakan penyebab kelelahan.

3. Variasikan hidup AndaRutinitas menyebabkan kebosanan yang juga menyebabkan energi terkuras. Coba ubah rutinitas tersebut dengan bebe-rapa variasi, misalnya memilih jenis musik baru, ke kantor de-ngan rute baru, atau bersosialisasi dengan orang-orang baru.

4. Konsumsi suplemen Utamakan vitamin yang mengandung antioksidan, misalnya Vitamin C untuk detoksifikasi tubuh. Juga suplemen yang mengandung asam lemak Omega 3 untuk membantu kerja setiap sel tubuh agar berjalan baik.

5. Cukup istirahat Upayakan Anda berisitirahat selama antara 6-8 jam sehari. Istirahat cukup membantu regenerasi sel-sel yang rusak.

6. Minum lebih banyakKurang cairan adalah penyebab kelelahan. Jika tubuh kekurangan cairan, darah mengental. Akibatnya aliran darah jadi lambat dan butuh waktu lebih bagi sel tubuh untuk mendapatkan oksigen.


SEHAT SEL AMAT

Fitness and Care at WorkKeeping ever ything clean and tidy is a key to work safety,

How fit are you when working? Do you often complain about feeling tired easily? Or falling asleep on broad daylight? Those are signals something wrong with your fitness The reasons may vary, It may be because you lack sleep or quality sleep, get stress or your body hides a disease,

That is a piece of a worker phenomenon amid the demand-ing job requirements and work hours. To further understand the matter further, Prof. Lawson Savery of Curtin University, Australia, conducted a study and released a scientific report titled “Long hours at work: Are they dangerous and do people consent to them?”



Six Tips to Improve Fitness

1. Exercise, exercise and exerciseCycling, swimming, running or other cardio sports are the best choices to im-prove energy and strengthen your heart. According to James Rippe, a cardiologist and directur of Rippe Lifestyle Institute in Shrewsbury, Massachusetts, the US, exercise can increase efficiency in energy production.

2. East less but frequent Eat a small portion of meals with bal-anced nutrition, but frequent. Avoid eat-ing a big portion of meals which is rich in carbohydrate, because it will drastically increase glucose levels. If it happens the body will release more insulin, supplying too much glucose for tendon cells that will result in exhaustion.

3. Var y your lifeRoutine causes boredom which will also sap energy. Try to change the routine with a number of varieties, such as choosing new music preferences, going to office via new routes, or socialize with new people.

4.Consume supplements Give priority to vitamins that contain antioxidant, such as vitamin C to detoxify your body. Another choice is supple-ment that contains Omega 3 fat acid to support each cell in your body work well.

5. Adequate sleep Try to sleep 6-8 hours a day. Adequate sleep will help regenerate damaged cells.

6. Drink more waterLack of water is a cause of exhaustion. If the body falls short of water, blood will thicken. As a result bloodstream will be impeded and it will take longer for cells in the body to obtain oxygen.

Savery conducted a survey on 3.6 million workers from 37,200 workplaces to draw a conclusion. It turned out that exhausted workers could not work efficiently and committed more mistakes. “So, actually modern society that adores workaholic is not right. Drivers on transportation business for exam-ple are asked to drive for hours without any break. In some countries it is a violation of the law,” said Savery.

Apart from work hours, negligence toward hygiene and tidiness at work-place also potentially endangers jobs. Leaving work equipment scatter on the floor or electricity cables uncovered oftentimes causes accidents, which even claims lives. The same level of risk happens to workers who often defy work safety rules.

Another caus of fatality and injury is failure to clean up spill-over of liquids – especially hazardous liquids. Many injuries occur when workers slip and tumble because of oily or wet floors. “Maintain hygiene and tidiness sup-ports work efficiency and safety,” Savery says.

Savery’s survey also concludes that work pressure can initiate willingness to fulfill obligations through a short-cut. This will render workers ignore safety rules.

“The worst thing is if there are workers who disobey work safety proce-dure and do not experience any consequences. Why? Because it will create overconfidence and careless attitude arena which can lead to many more accidents,” says Savery. []



Sosialisasi PRMC kepada PensiunanTim HR PT Vale melakukan sosialisasi Post-Retire-ment Medical Care (PRMC) atau program kesehatan bagi pensiunan perusahaan, akhir Mei 2016 silam di Gedung Matano Players, Sorowako. Sosialisasi terse-but terkait penggantian penyelenggara dari dari PT Allianz ke PT AXA Financial. []

PRMC Exposure to PensionersPT Vale’s HR Team held an exposure regarding Post-Retirement Medical Care (PRMC) or health programs to pensioners, end of May 2016 at Matano Players Hall, Sorowako. HR Team explained PRMC’s provider changes from PT Allianz to PT AXA Financial. []


BINGK AI/ F R A M E

Peringati HUT RI ke-71 di PT Vale • Pekerja Bahodopi Exploration Project melakukan upacara

bendera di halaman Bahobase Exploration Camp, Bahodo-pi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

• Area parkir Construction Services PT Vale di Sorowako menjadi tempat upacara bendera Tim Construction Servi-ces.

• Memeriahkan HUT RI, Karyawan PT Vale kantor Jakarta kompak berbusana dan dandan merah putih.

• Tim Warehouse & Delivery, Sorowako, menggelar beragam lomba ala Hari Kemerdekaan.

• Komunitas Sorowako Diving Community melakukan pengibaran dan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih di dasar Danau Matano. []

PT Vale Commorate The 71stIndonesian Independence Day• Bahodopi Exploration Project workers doing flag raising

ceremony in Bahobase Exploration Camp yard, Morowali District, Central Sulawesi.

• Construction Services Team gathering in parking area for flag raising ceremony.

• PT Vale Jakarta office’s employees celebrating Indonesian Independence Day by wearing red and white dresses and accessories.

• Sorowako Diving Community doing flag raising ceremony in the bed of Lake Matano. []


BINGK AI/ F R A M E

Cari 10 kata yang berhubungan dengan aktivitas PT Vale dalam kotak di bawah. Sepuluh pengirim kuis yang beruntung akan mendapat suvenir menarik.

Scan atau fotokopi jawaban Anda dan kirim ke [email protected] atau masukkan ke DP 23B. Pengundian secara acak dilakukan melalui situs random.org. Pemenang akan diumumkan di Halo Vale edisi beri-kutnya. Semoga Anda beruntung!

1. Reklamasi

2. Energi

3. Nikel Matte

4. HSFO

5. Reduksi

6. Reklamasi

7. Sorowako

8. Amdal

9. Metric Ton

10. Furnace

1. Anastasia Dina Rerung, FES, 83002. Iat Ruhiat, Central Engineering, 81393. Adi Sampe Nur tolu, Process Plant, 61114. Asep Widodo, Shipping & Traffic, 81145. Magnum HK, Utilities, 109266. Endrawati Saleh, Maintenance Engineering, 81817. Qunn Erlangga, MEM Engineering, 76168. Afiat Delasari, Mines & Exploration, 106209. Juniar, Process Plant, 613310. Heri Nur Saleh, MEM, 7861


KuiS


Z O OM I N

vale.com/indonesia

Golden Rules #4

Dilarang keras mengemudikan kendaraan melebihi 30km/jam dari batas kecepatan yang ditetapkan.

2016 Halo Vale Media Sosial: Jalur Baru Interaksi Perusahaan · Interaksi Perusahaan Dermaga Baru...

Documents

Transcript of 2016 Halo Vale Media Sosial: Jalur Baru Interaksi Perusahaan · Interaksi Perusahaan Dermaga Baru...