PRoposal Vale RaymonD

15
PROPOSAL TUGAS AKHIR PENGOLAHAN NIKEL PT VALE INDONESIA. TBK KECAMATAN NUHA KABUPATEN LUWU TIMUR, PROVINSI SULAWESI SELATAN Diajukan Untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa Jurusan Teknik Pertambangan DISUSUN OLEH: RAYMOND RENDY SANDA NIM. 009 064 0153 PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK MINERAL/PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA 2013

Transcript of PRoposal Vale RaymonD

Page 1: PRoposal Vale RaymonD

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENGOLAHAN NIKEL PT VALE INDONESIA. TBK

KECAMATAN NUHA

KABUPATEN LUWU TIMUR,

PROVINSI SULAWESI SELATAN

Diajukan Untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa

Jurusan Teknik Pertambangan

DISUSUN OLEH:

RAYMOND RENDY SANDA

NIM. 009 064 0153

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK MINERAL/PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS CENDERAWASIH JAYAPURA

2013

Page 2: PRoposal Vale RaymonD

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Rencana Topik Penelitian : Pengolahan bijih nikel di PT. Vale Indonesia .Tbk

2. Pengusul

a. Nama : Raymond Rendy Sanda

b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIM : 0090640153

d. Semester : IX (Sembilan)

e. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Pertambangan

f. Institusi : Universitas Cenderawasih

3. Lokasi Penelitian : PT. Vale Indonesia. Tbk di kecamatan Nuha,

Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Jayapura, 30 Agustus 2013

Pengusul

Raymond Rendy Sanda

NIM : 0090640153

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Endang Hartiningsih, ST.MT

NIP :197401172000122001

Dosen Pembimbing I

Endang Hartiningsih, ST.MT

NIP :197401172000122001

Page 3: PRoposal Vale RaymonD

A. TOPIK

Pelaksanaan tugas akhir merupakan salah satu studi lapangan

dalam perkuliahan pada Jurusan Teknik Pertambangan Universitas

Cenderawasih Jayapura. Penulis berencana akan melaksanakan tugas akhir di PT. Vale

Indonesia Tbk, dimana dalam pelaksanaan Tugas Akhir topik yang

ingin diambil adalah mengenai Pengolahan Bijih Nikel .

Untuk judul tugas akhir sendiri, penulis berencana ingin

menetukan di lapangan yang mana disesuaikan dengan situasi, kondisi, serta

permasalahan yang ada di PT. Vale Indonesia Tbk

B. LATAR BELAKANG

PT Vale Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan tambang

nikel di Indonesia yang merupakan anak perusahaan asing dari Brasil yaitu

Vale. Sebelumnya perusahaan ini bernama PT International Nickel Indonesia

Tbk. (PT Inco). PT Vale Indonesia Tbk mengoperasikan tambang nikel open

pit dan pabrik pengolahan di Sorowako, Sulawesi, sejak tahun 1968.

Bahan galian yang ditambang oleh perusahaan ini adalah nikel

laterit/saprolit yang kemudian diolah menjadi nickel matte. Hasil tambang

nikel ini kemudian dikirim ke konsumen tetapnya di Jepang. Saat ini, PT Vale

Indonesia Tbk menjadi produsen nikel terbesar di Indonesia dan menyumbang

5% pasokan nikel dunia.

Pabrik pengolahan PT Vale di Soroako mempunyai kapasitas produksi

72.500 ton nikel setahun. Proses pengolahan dilakukan untuk menghasilkan

nikel matte yaitu produk dengan kadar nikel di atas 75 persen.

Tahap-tahap utama dalam proses pengolahan adalah sebagai berikut:

Pengeringan

Kalsinasi dan Reduksi

Peleburan di Tanur Listrik

Pengkayaan di Tanur Pemurni

Granulasi dan Pengemasan

Page 4: PRoposal Vale RaymonD

Dalam tahap-tahap pengolahan nikel diatas ini, PT Vale Indonesia

menggunakan alat-alat pengolahan yang lengkap, berskala besar dan

berteknologi tinggi. Hal ini dilakukan perusahaan guna mencapai target

produksi.

Melihat potensi perkembangan teknologi perusahaan pertambangan di

Sulawesi Selatan terkhusus di Sorowako yang sebagian besar mengolah bahan

galian golongan B yaitu nikel jenis laterit, maka sangatlah memungkinkan

bagi mahasiswa teknik pertambangan mendapatkan suatu peluang untuk

menambah pengetahuan di bidang pertambangan serta memberi pengalaman

kerja di sebuah perusahaan pertambangan yang pada akhirnya dapat menjadi

penunjang pengetahuan sebagai calon sarjana pertambangan.

Oleh karena itu berdasarkan ilmu pendidikan yang penulis dapat

selama perkuliahan di teknik pertambangan Universitas Cenderawasih

Jayapura mengenai pengolahan bahan galian maka penulis berencana

mengambil tugas akhir mengenai topik pengolahan bijih nikel di PT. Vale

Indonesia. Tbk kecamatan Nuha, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Indonesia.

C. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari dari kegiatan penelitian ini adalah :

1. Dapat mengetahui permasalahan-permasalahan pada pengolahan nikel

yang nantinya dapat dijadikan judul tugas akhir penulis.

2. Dapat memperoleh data-data primer maupun sekunder pada unit

pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk.

3. Untuk menganalisis data-data primer maupun sekunder yang nantinya

memecahkan permasalahan yang ada di unit pengolahan PT Vale

Indonesia.

Sedangkan tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah :

1. Agar dapat mengetahui proses penambangan nikel, terlebih khusus pada

unit pengolahan bijih nikel.

2. Agar dapat mengetahui kinerja alat-alat pegolahan bijih nikel di PT vale

Indonesia Tbk.

Page 5: PRoposal Vale RaymonD

3. Dapat mengimplementasikan ilmu pertambangan yang penulis dapat

selama perkuliahan.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Pengolahan Bahan Galian merupakan proses pemisahan mineral

berharga dari mineral tidak berharga, yang dilakukan secara mekanis,

menghasilkan produk yang kaya mineral berharga (konsentrat) dan produk

yang mineralnya berkadar rendah (tailing). Proses pemisahan ini didasarkan

atas sifat fisik mineral maupun sifat kimia fisika permukaan mineral dan

diupayakan menguntungkan.

Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam

sudah jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi

dan siap untuk dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut

perlu menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya

dapat ditingkatkan sampai memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.

Sedangkan metalurgi (metallurgy) adalah ilmu yang mempelajari cara-

cara untuk memperoleh logam (metal) melalui proses fisika dan kimia serta

mempelajari cara-cara memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia logam murni

maupun paduannya (alloy). Metalurgi ada dua macam atau kelompok utama,

yaitu :

a. Metalurgi ekstraktif (extractive metallurgy).

b. Metalurgi fisik dan ilmu bahan (physical metallurgy and material science).

Menurut Kirk-Othmer metalurgi ekstraktif adalah ilmu yang mempelajari

cara-cara pengambilan (ekstraksi) logam dari bijih (ore = naturally occuring

compounds) dan proses pemurniannya, sehingga sesuai dengan syarat-syarat

komersial.

Metalurgi ekstraktif dibagi menjadi 3 (tiga) jalur, yaitu :

a. Piro metalurgi (pyro metallurgy) yang dalam proses ekstraksinya

menggunakan energi panas yang tinggi (bisa sampai 2.000oC).

Page 6: PRoposal Vale RaymonD

b. Hidro metalurgi (hydro metallurgy) yang menggunakan larutan kimia

atau reagen organik untuk “menangkap” logamnya.

c. Elektro metalurgi (electro metallurgy) yang memanfaatkan teknik

elektro-kimia (antar lain elektrolisis) untuk memperoleh logamnya.

Pengolahan Bijih Nikel

Nikel dapat diekstraksi melalui proses metalurgi. Bijih sufida dari nikel

biasanya telah diolah/diekstraksi menggunakan pyrometalurgy (proses

ekstraksi yang dilakukan padatemperatur tinggi) untuk menghasilkan yang

akan liquid matte yang akan digunakan pada pemurnian tahap berikutnya.

Untuk memproses Nickel matte menggunakan ekstraksi logam

hydrometalurgy (proses ekstraksi yang dilakukan pada temperatur yang

relatif rendah dengan cara pelindian dengan media cairan)

Adapun proses pyrometalurgy untuk menghasilkan yang akan liquid matte

yang akan digunakan pada pemurnian tahap berikutnya meliputi:

Gambar Diagram alir proses pengolahan Bijih Nikel

Page 7: PRoposal Vale RaymonD

1. Komunisi

Komunisi adalah proses reduksi ukuran dari ore agar mineral bisa

terlepas dari bijjhnya. Berbeda dengan pengolahan emas, dalam tahap

komunisi nikel ore ini hanya dibutuhkan ukuran maksimal 30 mm

sehingga hanya dibutuhkan crusher saja dan tidak dibutuhkan grinder.

2. Drying

Dryring atau pengeringan dibutuhkan untuk mengurangi kadar

moisture dalam bjih. Bisanya kadar moisture dalam bijih sdekitar 30-35%

dan diturunkan dalam proses ini dengan rotary dryer menjadi 23%. Dalam

rotary dryer ini, pengeringan dilakukan dengan cara mengalirkan gas

panas yang dihasilkan dari pembakaran pulverized coal dan marine fuel

dalam Hot Air Generator (HAG) secara Co-Current (searah) pada

temperatur sampai 200o C.

3. Calcining

Tujuan Utama proses ini adalah menghilangkan air kristal yang ada

dalam bijih, air kristal yang biasa dijumpai adalah serpentine

3MgO.2SiO2.2H2O dan goethite (Fe2O3.H2O). Proses dekomposisi

dilakukan dalam Rotary Kiln dengan temperatur sampai 850o C

meggunakan pulverized coal secara Counter Current. Disamping

menghilangkan air kristal, pada proses ini juga biasanya didesain sudah

terjadi reaksi reduksi dari NiO dan Fe2o3. Dalam teknologi Krupp rent,

semua reduksi dilakukan dalam rotaru kiln dan dihasilkan luppen.

Sedangkan dalan teknologi Electric Furnace, hanya sekitar 20% NiO

tereduksi secara tidak langsung dalam rotary kiln menjadi Ni dan 80%

Fe2O3 menjadi FeO sedangkan sisanya dilakukan dalam electric furnace.

Produk dari rotary kiln ini disebut dengan calcined ore dengan kandungan

moisture sekitar 2% dan siap lebur dalam electric furnace.

4. Smelting

Proses peleburan dalam electric furnace adalah proses utama dalan

rangkaian proses ini. Reaksi reduksi 80% terjadi secara lagsung dan 20%

secara tidak langsung pada temperature sampai 1650o C.

Page 8: PRoposal Vale RaymonD

5. Refining (Pemurnian)

Pada proses pemurnian ini, unsur-unsur yang akan dihilangkan

berupa karbon, silikon, fosfor dan sulfur. Proses yang terjadi adalah

proses oksidasi dengan menghembuskan oksigen kepermukaan logam

dan penambahan unsur –unsur additive pengikat unsur-unsur pengotor

yang terdapat didalam logam. Setelah melalui proses ini selanjutnya

adalah proses pencetakan produk dalam bentuk shot (butiran) atau ingot

(batangan).

E. METODOLOGI

Adapun metode yang digunakan pada saat pengambilan data didasarkan pada 3

metode, yaitu:

1. Metode Observasi ( Pengamatan )

Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan alat, proses dan pekerjaan

langsung dilapangan.

2. Metode Interview ( Wawancara )

Metode ini dilakukan dengan cara tanya jawab kepada pengawas

operational pada PT. Vale Indonesia

3. Metode Pustaka

Metode ini digunakan dengan metode secara literatur baik yang

menyangkut tentang PT. Vale Indonesia, maupun yang berkenaan dengan

topik yang dibahas dalam penelitian ini yaitu pengolahan nikel

F. LOKASI

Lokasi penelitian Tugas Akhir bertempat di PT. Vale Indonesia, Tbk, yang

berlokasi di Luwu Timur, Soroako, Sulawesi Selatan.

G. JADWAL PELAKSANAAN

Pelaksanaa tugas akhir ini direncanakan dilakukan selama kurang lebih 1

(satu) bulan lebih tidak terhitung dari tahap persiapan, yaitu dimulai dari

Page 9: PRoposal Vale RaymonD

tanggal 1 November 2013 sampai dengan 14 Desember 2013, dengan

pentahapan kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan

Oktober November Desember

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2

1 Persiapan

2 Orientasi Lapangan

3 Pengambilan Data

4 Pengolahan Data

5 Penyusunan Laporan

Persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan paling awal selama kurang lebih 3

minggu, sebelum dilaksanakannya kegiatan penelitian (Tugas Akhir) di

lapangan, yang meliputi:

- Persiapan administrasi dan pengurusan surat-surat izin di kampus

- Konsultasi dengan pembimbing akademik

- Pengumpulan berbagai literature

- Pengiriman proposal penelitian Tugas Akhir

Orientasi Lapangan

Tahap ini merupakan tahap pengenalan terhadap lingkungan perusahaan serta

tambang secara umum. Pada tahap ini direncanakan selama 1 minggu

Pengambilan data & Pengolahan data

Pada tahap ini dilakukan pengambilan data-data dilapangan baik itu berupa

data primer maupun data sekunder yang menunjang pengerjaan tugas akhir

penulis. Yang kemudian diolah serta dianalisis sesuai judul yang diambil

penulis. Waktu yang diperlukan dalam tahap ini adalah selama satu bulan.

Page 10: PRoposal Vale RaymonD

Penyusunan Laporan

Kegiatan ini merupakan tahap akhir, semua hasil penelitian akan disajikan

dalam bentuk laporan tertulis yang disusun secara sistematis dan

teratur sesuaidengan acuan/ kode etik tulisan ilmiah. Kegiatan penyusunan

laporan dan presentasi laporan dilakukan selama 3 (tiga) minggu di lingkup

perusahaan tambang dan selanjutnya akan dipresentasikan di lingkup

akademik Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik Universitas

Cenderawasih, Papua.

H. PENUTUP

D emi k i an p ro po s a l p e r mo ho n a n tu gas ak h i r i n i s eb aga i

s a l ah s a tu pertimbangan bagi pihak PT.Vale Indonesia Sorowako, Luwu

Timur. Besar harapan penulis agar kiranya proposal ini disambut dengan

senang hati, kesempatan yang diberikan oleh pihak perusahaan

tentunya akan dimanfaatkan semaksimal mungkin.

Page 11: PRoposal Vale RaymonD

CURRICULUM VITAE (CV)

Nama Lengkap : Raymond Rendy Sanda

Nim : 009 064 0153

Fakultas / Jurusan : Teknik / Teknik Pertambangan

Universitas : Universitas Cenderawasih

Tempat & Tanggal Lahir : Jayapura, 18 Maret 1991

Jenis Kelamin : Laki-laki

Golongan Darah : =B=

Status : Belum Menikah

Agama : Katolik

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jalan Koti No 33A Batu Putih

Nomor Handphone : 085244001203

Alamat E-mail : [email protected]

Nomor KTP : 97171021803900003

Hobi : Sepak bola

Page 12: PRoposal Vale RaymonD

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. 1997 – 2003 : SD YPPK Kristus Raja Dok V Jayapura

2. 2003 – 2006 : SMP Negeri 01 Jayapura

3. 2006 – 2009 : SMA Negeri 02 Jayapura

4. 2009 – now : Cenderawasih University of Jayapura

IPK = 3.14

PENGALAMAN KERJA

1. Survei Kehutanan di Kabupaten Merauke tahun 2011

2. Survei Batubara di Bonggo Kabupaten Sarmi Papua tahun 2013

PENGALAMAN ORGANISASI

Anggota Bidang Ekstrenal Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Teknik

Pertambangan Universitas Cenderawasih Jayapura tahun 2013-2014

SERTIFIKAT

1. Certificate Of Seminar Participant, “Good Mining Practice”, December

05th

2011.

2. Certificate Of Seminar Paticipant, “Geological Disaster Mitigation in

Papua”, Prensented by Assocation of Indonesian Geologists Professionals

(IAGI) Regional Papua and Association of Indonesian Geophysicists

Professionals (HAGI) Regional Papua, July 09th

2011.

3. Certificate Of Seminar Participant, “Seismic Refraction and Seismic

reflection : an Interpreter View”, Presented by Association of Indonesian

Geophysicists Professionals (HAGI) Regional Papua, October 15th

2011.

Jayapura, 23 September 2013

Raymond Rendy Sanda

Page 13: PRoposal Vale RaymonD
Page 14: PRoposal Vale RaymonD
Page 15: PRoposal Vale RaymonD