Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

6
Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan Media PS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya Malang, 14Oktober 2011 Pemanfaatan Situs Media Sosial Untuk Memfasilitasi Kolaborasi dalam Proses Belajar: Sebuah Pembelajaran dari Program Intervensi Sosial terhadap Penggunaan Facebook Raymond Godwin Jurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, Binus University Kampus Kijang, Jl. Kemanggisan Ilir III no. 45, Kemanggisan – Palmerah, Jakarta 11480 Email: [email protected]  Abstrak  Dalam empat minggu dilakukan program intervensi sosial dalam rangka meningkatkan intensi mahasiswa pengguna Facebook untuk memanfaatkan situs media sosial tersebut sebagai fasilitas kolaborasi di dalam proses belajar mereka. Menggunakan teori intensi dari Fishbein dan Ajzen (1975), intervensi difokuskan pada variabel Perceived-Behavior Control direct (PBCd) yang memiliki kontribusi terbesar terhadap intensi tersebut. Perubahan pada variabel PBCd diusakan dengan cara mengubah variabel Attitude dan Perceived-Behavior Control indirect (PBCi), dua variabel yang dalam penelitian ini memengaruhi PBCd. Terjadi perubahan pada Attitude, atau sikap para mahasiswa terhadap Facebook. Sayangnya ketidakhadiran para pengajar ataupun tokoh-tokoh ahli di dalam diskusi mereka di Facebook menyebabkan PCBd, persepsi mahasiswa mengenai kemampuannya dalam mengontrol tingkah lakunya dalam menggunakan Facebook, tidak mengalami perubahan. Sebagai hasilnya, intensi  para mahasiswa tidak berubah.  Program intervensi dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa kehadiran pihak-pihak eksternal, yang dipersepsikan oleh mahasiswa sebagai tokoh-tokoh ahli di dalam diskusi mereka, menjadi faktor yang penting untuk mahasiswa agar dapat mengontrol dirinya dalam menggunakan  Facebook. Dengan adanya kontrol diri itu, intensi mahasiswa dalam memanfaatkan Facebook untuk memfasilitasi kolaborasi dalam proses belajar mereka.   Kata kunci: intensi, intervensi sosial, media sosial, Facebook 1. PENDAHULUAN  Facebook tidak dipungkiri lagi menjadi situs yan g jumlah penggunanya di Indonesia berkembang dengan cepat. Pada  pe rte nga han tah un 2009, ter hit ung ada 897.040 pengguna si tus tersebut yang  berasal dari Indonesia, sehingga menempatkan Indo nesia sebag ai Negar a de nga n ju mla h pe ngg un a  Facebook terbanyak ke-13 sedunia (Burcher, 2009b). Saat itu, yaitu Juli 2009, Indonesia tercatat sebagai negara dengan tingkat  pertumb uh an pe ng gu na  Facebook tertinggi di dunia (Burcher, 2009a). Pertumbuhan pengg una situs terseb ut terus bertambah dengan pesat di Indone si a, da n pada akhi r tahun 2009 terdap at 14.681.580 pengg una  Facebook di Indonesia. Hanya dalam waktu sekitar se te ng ah tahu n, pe ri ng ka t Indo ne si a melonjak drastis ke urutan 4 pada daftar neg ara penggu na  Facebook terbanyak (Bu rcher, 200 9b) . Jumlah itu pun ter us  be rta mba h, dan men jela ng per tengah an 2010 Indon es ia pun me nja di neg ara dengan jumlah pengguna  Facebook nomor tiga terb anyak sedunia di bawah Amer ik a Se ri ka t da n Ingg ri s – ya it u den gan ju ml ah pe ng gu na seban ya k  20.775.320 (Burcher, 2010). Walaupun ada beberapa kasus kejaha tan ya ng sempat muncul dengan melibatkan  Facebook se ba ga i me di a 1

Transcript of Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

Page 1: Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

5/10/2018 Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media - slid...

http://slidepdf.com/reader/full/raymond-godwin-binus-makalah-seminar-nasional-psikolog

Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan MediaPS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

Malang, 14Oktober 2011

Pemanfaatan Situs Media Sosial Untuk Memfasilitasi

Kolaborasi dalam Proses Belajar:

Sebuah Pembelajaran dari Program Intervensi Sosial

terhadap Penggunaan Facebook 

Raymond GodwinJurusan Psikologi, Fakultas Humaniora, Binus University

Kampus Kijang, Jl. Kemanggisan Ilir III no. 45, Kemanggisan – Palmerah, Jakarta 11480Email: [email protected]

 Abstrak 

 Dalam empat minggu dilakukan program intervensi sosial dalam rangka meningkatkan intensi

mahasiswa pengguna Facebook untuk memanfaatkan situs media sosial tersebut sebagai fasilitas

kolaborasi di dalam proses belajar mereka. Menggunakan teori intensi dari Fishbein dan Ajzen(1975), intervensi difokuskan pada variabel Perceived-Behavior Control direct (PBCd) yang memiliki kontribusi terbesar terhadap intensi tersebut. Perubahan pada variabel PBCd diusakandengan cara mengubah variabel Attitude dan Perceived-Behavior Control indirect (PBCi), duavariabel yang dalam penelitian ini memengaruhi PBCd.

Terjadi perubahan pada Attitude, atau sikap para mahasiswa terhadap Facebook. Sayangnyaketidakhadiran para pengajar ataupun tokoh-tokoh ahli di dalam diskusi mereka di Facebook menyebabkan PCBd, persepsi mahasiswa mengenai kemampuannya dalam mengontrol tingkahlakunya dalam menggunakan Facebook, tidak mengalami perubahan. Sebagai hasilnya, intensi

 para mahasiswa tidak berubah. Program intervensi dalam penelitian ini memperlihatkan bahwa kehadiran pihak-pihak 

eksternal, yang dipersepsikan oleh mahasiswa sebagai tokoh-tokoh ahli di dalam diskusi mereka,menjadi faktor yang penting untuk mahasiswa agar dapat mengontrol dirinya dalam menggunakan

 Facebook. Dengan adanya kontrol diri itu, intensi mahasiswa dalam memanfaatkan Facebook untuk memfasilitasi kolaborasi dalam proses belajar mereka. 

 Kata kunci: intensi, intervensi sosial, media sosial, Facebook 

1. PENDAHULUAN

 Facebook tidak dipungkiri lagi menjadi

situs yang jumlah penggunanya di

Indonesia berkembang dengan cepat. Pada  pertengahan tahun 2009, terhitung ada

897.040 pengguna situs tersebut yang

  berasal dari Indonesia, sehingga

menempatkan Indonesia sebagai Negara

dengan jumlah pengguna  Facebook terbanyak ke-13 sedunia (Burcher, 2009b).

Saat itu, yaitu Juli 2009, Indonesia tercatat

sebagai negara dengan tingkat

  pertumbuhan pengguna  Facebook tertinggi di dunia (Burcher, 2009a).

Pertumbuhan pengguna situs tersebutterus bertambah dengan pesat di

Indonesia, dan pada akhir tahun 2009

terdapat 14.681.580 pengguna  Facebook di Indonesia. Hanya dalam waktu sekitar 

setengah tahun, peringkat Indonesia

melonjak drastis ke urutan 4 pada daftar negara pengguna  Facebook  terbanyak 

(Burcher, 2009b). Jumlah itu pun terus

  bertambah, dan menjelang pertengahan

2010 Indonesia pun menjadi negara

dengan jumlah pengguna Facebook nomor 

tiga  terbanyak sedunia – di bawah

Amerika Serikat dan Inggris – yaitu

dengan jumlah pengguna sebanyak 

20.775.320 (Burcher, 2010).

Walaupun ada beberapa kasus

kejahatan yang sempat muncul dengan

melibatkan  Facebook  sebagai media

1

Page 2: Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

5/10/2018 Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media - slid...

http://slidepdf.com/reader/full/raymond-godwin-binus-makalah-seminar-nasional-psikolog

Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan MediaPS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

Malang, 14Oktober 2011

  perantaranya, pengguna situs itu tidak 

memudar. Lebih dari itu, banyak pula

yang merasakan manfaat positif dari

 penggunaan Facebook : seseorang bertemu

kembali dengan teman masa kecilnya,hubungan dengan teman ataupun rekan

kerja menjadi lebih erat, dan tidak sedikit

  pula pihak yang berhasil memasarkan

  barang/jasanya melalui layanan situs

 jejaring sosial (Wahid, 2010).

Di area pendidikan, tidak sedikit

  pihak yang mulai menggunakan situs

media sosial tersebut untuk membantu

 proses belajar. Di beberapa sekolah dan

universitas di Amerika dan Eropa,

 Facebook  telah dipergunakan sebagai bagian dalam proses belajar. Lalu apakah

hal yang sama bisa juga dilakukan di

Indonesia?

Tony Karrer (2007) berpendapat

  bahwa ada tiga hal yang menjadikan

 Facebook  sebagai situs jejaring sosial

yang bermanfaat.  Pertama, banyak orang

yang memiliki akun di situs tersebut.

 Kedua, pengembang  Facebook  membuka

kesempatan bagi siapapun untuk membuat

dan mengembangkan aplikasi yang dapat

diintegrasikan langsung ke situs tersebut,

  bahkan tersedia situs terpisah untuk 

melakukannya. Hal tersebut tentunya

merupakan kesempatan yang besar bagi

institusi-institusi pendidikan untuk 

mengembangkan aplikasi yang setidaknya

dapat membantu peserta didiknya.

 Ketiga, situs  Facebook  dapat

dijadikan media untuk belajar. Di dalam

situs ini dapat dibuat berbagai macam grupuntuk media diskusi. Mengingat pengguna

 Facebook  cukup banyak dan terus

  bertambah, tentunya hal ini akan

 bermanfaat bagi para pendidik dan para

 peserta didik untuk dapat tetap membahas

apa yang menjadi bahan ajar mereka

walaupun berada di luar kelas

Menyadari ketiga hal tersebut, besar 

 peluang  Facebook  untuk dapat

dimanfaatkan oleh para pendidik dan

 peserta didik dalam proses belajar mereka.Dalam penelitian baseline yang dilakukan

di sebuah universitas negeri sebelum

  proses intervensi, ditemukan kenyataan

yang sedikit mengecewakan: penggunaan

 Facebook  yang berhubungan dengan

  perkuliahan hanya sebatas masalahadministrasi, seperti pengumuman jadwal

kuliah, pembagian tugas kelompok,

maupun detail tugas kuliah.

Sebenarnya, menggunakan  Facebook sebagai bagian dalam proses belajar 

merupakan hal yang mungkin untuk 

diterapkan di dalam perkuliahan pada

masa sekarang ini. Hal itu merupakan

sesuatu yang mungkin untuk dilakukan

mengingat mahasiswa sekarang ini adalah

individu-individu yang sejak kecil terpapar dengan keberadaan dan penggunaan

teknologi, termasuk komputer dan

internet. Mereka adalah individu dari

generasi yang besar bersama teknologi.

Generasi ini dikenal dengan sebutan  Net-Generation (Tapscott, 1998) atau  Digital 

 Natives (Prensky, 2001). Kefasihan

mereka akan penggunaan teknologi,

khususnya komputer dan internet,

setidaknya menjadi hal yang dapat

mendukung keberhasilan penerapan

 penggunaan  social media – dalam hal ini

adalah Facebook – di dalam proses belajar.

Hal inilah yang membuat temuan pada

  study baseline sedikit mengecewakan,

karena ternyata generasi ini tampak tidak 

menggunakan  Facebook  dengan

maksimal.

Ketidakmasimalan penggunaan

 Facebook  oleh para mahasiswa, yang

merupakan kaum digital native,menimbulkan pertanyaan mengenai ada

tidaknya intensi mereka untuk 

menggunakan situs tersebut dalam

membantu proses belajarnya.

Penerapan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dalam sebuah lembaga

  pendidikan – yang dalam penelitian ini

adalah universitas – membuka peluang

untuk terjadinya kolaborasi di antara para

mahasiswa serta memberikan tantangan  baru kepada para pengajar dalam

2

Page 3: Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

5/10/2018 Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media - slid...

http://slidepdf.com/reader/full/raymond-godwin-binus-makalah-seminar-nasional-psikolog

Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan MediaPS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

Malang, 14Oktober 2011

mendukung kerja kelompok (Bonk, dkk.,

dalam Bennett, 2004; Palloff & Pratt,

dalam Bennett, 2004). Hal tersebut

dinyatakan juga melalui penelitian yang

dilakukan oleh Curtis dan Lawson (2001)mengenai pembelajaran kolaboratif 

  berbasis internet (online collaborative

learning ). Dalam penelitian tersebut

terlihat bahwa dengan bantuan teknologi

internet, diskusi terjadi hampir setiap hari,

 berlangsung jarak jauh, dan dimediasikan

oleh tulisan. Adapun kondisi-kondisi

tersebut sangat jarang ditemui dalam

 proses kolaborasi yang berlangsung secara

tatap muka.

Sebagai kesimpulan dari penelitiannya, Curtis dan Lawson (2001)

mengatakan bahwa proses kolaborasi yang

sukses dilakukan secara tatap muka dapat

dihasilkan di dalam kolaborasi online,

sedangkan yang menjadi faktor penting di

dalam sebuah proses kolaborasi online

adalah keterbiasaan mahasiswa terhadap

aplikasi internet yang digunakan sebagai

media kolaborasi dan kemudahan aplikasi

itu sendiri untuk digunakan.

Teori mengenai intensi untuk 

 bertingkah laku menyatakan bahwa intensi

ternyata bukan hanya dipengaruhi oleh

attitude dan  subjective norms, tetapi juga

oleh  perceived behavioral control (PBC),

yaitu persepsi orang yang bersangkutan

mengenai kontrolnya mengenai tingkah

laku yang dimaksud (Ajzen, 2005;

Kiriakidis, 2008). Hal ini kurang lebih

senada dengan hasil temuan Curtis dan

Lawson (2001) yang sudah disebutkan diatas: mahasiswa akan menggunakan

internet sebagai media kolaborasi jika dia

  puna sikap positif terhadap aplikasi

tersebut, teman-teman atau dosennya

menggunakan, atau dia merasa bisa untuk 

melakukannya – baik karena memang bisa

atau melihat bahwa aplikasi tersebut

mudah digunakan.

Dari penelitian baseline yang

dilakukan sebelumnya, diperoleh bahwa

intensi para mahasiswa untuk  menggunakan  Facebook  sebagai media

kolaborasi di dalam proses belajar mereka

  berada pada level menengah. Faktor 

 perceived behavioral control yang bersifat

langsung ( PBCdirect – persepsi mengenai

  bisa tidaknya ia melakukan sesuatu berdasarkan penilaiannya terhadap dirinya

sendiri) memiliki peran yang sangat kuat

dalam pembentukan intensi tersebut.

Sedangkan attitude dan  PBCindirect (persepsi mengenai bisa tidaknya ia

melakukan sesuatu berdasarkan

keberadaan faktor eksternal) berperan

secara tidak langsung, yaitu melalui

 pengaruhnya terhadap PBCdirect .

Temuan penelitian baseline kemudian

dijadikan patokan dasar untuk melakukansebuah intervensi yang ditujukan untuk 

meningkatkan intensi para mahasiswa

menggunakan  Facebook  sebagai media

  berkolaborasi di dalam proses belajar 

mereka. Diasumsikan bahwa dengan

meningkatnya intensi tersebut, perilaku

menggunakan  Facebook  sebagai  media

kolaborasi dalam belajar kemudian akan

tampak.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Intervensi dilakukan terhadap

kelompok mahasiswa yang mengikuti

sebuah mata kuliah Psikologi Komunitas.

Di awal semester kelas ini membuat

sebuah Group di  Facebook  bernama “MA

Pilihan Psikologi Komunitas 2010”.

Group itulah yang dijadikan media

intervensi. Setelah kelas dibagi menjadi

delapan kelompok, setiap kelompok 

diminta untuk membuat sebuah tugasakhir yang proses diskusinya harus mereka

lakukan di dalam Group tersebut.

Intervensi dilakukan dengan

menggunakan strategi partisipasi aktif. Hal

itu dimaksudkan agar para mahasiswa

mencoba langsung proses kolaborasi di

dalam  Facebook . Selain itu, diharapkan

  juga ketika mahasiswa mencoba

menggunakan langsung  Facebook  untuk 

 berkolaborasi di dalam proses belajarnya,

mereka juga mempelajari bagaimana

menggunakan  Facebook  sebagai sarana

3

Page 4: Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

5/10/2018 Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media - slid...

http://slidepdf.com/reader/full/raymond-godwin-binus-makalah-seminar-nasional-psikolog

Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan MediaPS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

Malang, 14Oktober 2011

 berkolaborasi.

Sebagai agent of change dalam

intervensi, enam orang dosen diajak untuk 

turut berdiskusi dengan setiap kelompok 

mahasiswa. Kehadiran pihak dosendiharapkan dapat membuat mahasiswa

mendapatkan pengalaman berkomunikasi

dengan dosen di  Facebook  dalam konteks

  pembelajaran, mengingat para dosen

ditugaskan untuk memberikan masukan

yang berkaitan dengan teori-teori

  psikologi yang digunakan dalam

  perancangan program masing-masing

kelompok. Dengan memiliki pengalaman

tersebut, diharapkan mahasiswa dapat

melihat bahwa  Facebook  dapat digunakansebagai sarana untuk membantu proses

 belajar.

Program intervensi menjadi bagian di

dalam rancangan ajar mata kuliah tersebut.

Hal ini dimaksudkan agar proses

kolaborasi yang target intervensi lakukan

di dalam  Facebook dapat dilihat langsung

manfaatnya, baik oleh para mahasiswa

yang aktif terlibat di dalamnya maupun

mahasiswa yang hanya menjadi pengamat.

Sebelum dan sesudah proses

intervensi dilakukan, para mahasiswa

diminta untuk mengisi sebuah kuesioner 

mengenai intensi mereka menggunakan

 Facebook sebagai media berkolaborasi di

dalam proses belajar mereka.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Intervensi yang dilakukan di dalam

  penelitian ini bertujuan meningkatkan

intensi mahasiswa untuk menggunakan Facebook sebagai sarana berkolaborasi di

dalam proses belajar mereka. Selama

empat minggu, target intervensi diajak 

untuk menggunakan fasilitas Group yang

terdapat di  Facebook  sebagai sarana

mereka mendiskusikan tugas akhir dari

mata kuliah Psikologi Komunitas yang

mereka ikuti. Dosen mata kuliah tersebut

turut serta dalam kegiatan intervensi

sebagai agen perubahan, dibantu oleh

enam orang dosen dari mata kuliah lain.

Sayangnya, kegiatan intervensi tidak 

 berjalan sesuai dengan rancangan. Agen

  perubahan tidak menjalankan perannya

dengan optimal, sedangkan mahasiswa

tidak menunjukkan perilaku yang menjadiindikator keberhasilan intervensi ini – 

yaitu aktif berdiskusi dan berkolaborasi.

Sedangkan dari evaluasi terhadap hasil

intervensi, diperoleh gambaran bahwa

tidak ada perubahan yang signifikan pada

intensi mahasiswa untuk menggunakan

 Facebook  sebagai sarana berkolaborasi di

dalam proses belajarnya.

Walaupun demikian, terjadi perubahan

  pada sikap mahasiswa terhadap

 penggunaan  Facebook  sebagai sarana berkolaborasi di dalam proses belajarnya.

  Namun sayangnya, perubahan tersebut

tidak berpengaruh terhadap persepsi para

mahasiwa mengenai kemampuan mereka

mengontrol dirinya untuk menggunakan

atau tidak menggunakan Facebook sebagai

sarana berkolaborasi di dalam proses

  belajar. Akibatnya, intensi mereka untuk 

menggunakan  Facebook  sebagai sarana

 berkolaborasi di dalam proses belajar tidak 

mengalami perubahan.

4. KESIMPULAN

Kegagalan kegiatan intervensi ini

terjadi karena aktivitas yang menjadi

  bagian dari desain intervensi tidak 

diimplementasikan dengan optimal. Pihak 

yang menjadi agen perubahan di dalam

kegiatan intervensi ini, yaitu enam dosen

dari luar mata kuliah Psikologi Komunitas,

tidak menjalankan perannya dengan baik.Para agen perubahan memang bergabung

di dalam  group “MA Pilihan Psikologi

Komunitas 2010”, namun keikutsertaan

  para dosen itu sayangnya hanya

 berlangsung di minggu kedua intervensi,

sehingga praktis pihak yang ikut

 berdiskusi di dalam forum itu lebih banyak 

adalah mahasiswa. Ketidakikutsertaan

agen perubahan itu, menjadi salah satu

  penyebab tidak terjadi perubahan yang

signifikan pada persepsi para mahasiswa – 

yang didasarkan pada keberadaan faktor 

4

Page 5: Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media

5/10/2018 Raymond Godwin (Binus) - Makalah Seminar Nasional Psikologi Dan Media - slid...

http://slidepdf.com/reader/full/raymond-godwin-binus-makalah-seminar-nasional-psikolog

Proceeding Seminar Nasional Psikologi dan MediaPS Psikologi FISIP Universitas Brawijaya

Malang, 14Oktober 2011

eksternal – mengenai kemampuan mereka

mengontrol dirinya untuk menggunakan

atau tidak menggunakan Facebook sebagai

sarana berkolaborasi di dalam proses

  belajarnya. Sebagai implikasinya, sesuaiasumsi yang dibangun berdasarkan hasil

 penelitian baseline, tidak terjadi

 perubahan pada persepsi pada mahasiswa

 – yang didasarkan pada penilaian terhadap

dirinya sendiri – mengenai kemampuan

mereka itu, sehingga intensi mereka pun

tidak turut mengalami perubahan.

DAFTAR PUSTAKA

Burcher, N. (2009, 4 Juli). Facebook usage

statistics – Top 20 fastest growing

countries by users.   Nick Burcher .

http://www.nickburcher.com/2009/07/f 

acebook-usage-statistics-top-20.html.

Diakses 16 Februari 2010.

Burcher, N. (2009, 31 Desember).

Facebook usage statistics by country – 

Dec 31st 2009.   Nick Burcher .

http://www.nickburcher.com/2009/12/

facebook-usage-statistics-by-country.html. Diakses 16 Februari

2010.

Burcher, N. (2010, 31 Maret). Facebook 

usage statistics – March, 2010 (With

12 Months Increase Figures).  Nick  Burcher .http://www.nickburcher.com/2010/03/f 

acebook-usage-statistics-march-

2010.html. Diakses 1 April 2010.

Wahid, F. (2010). Masih tentang 

 Facebook .  http://fit.uii.ac.id/berita-teknik-informatika/masih-soal-kasus-

facebook-sisi-negatif--positif-

teknologi-informasi-oleh-fathul-

wahid.html. Diakses 16 Februari 2010.

Karrer, T. (2007). Facebook as a learning 

  platform: eLearning technology.

http://elearningtech.blogspot.com/2007

/10/facebook-as-learning-

 platform.html. Diakses 19 April 2009.

Prenksy, M. (2001). Digital natives, digital

immigrants. On the Horizon, 9(5).

http://www.marcprensky.com/writing/

Prensky%20-%20Digital%20Natives,

%20Digital%20Immigrants%20-

%20Part1.pdf . Diakses 1 Maret 2010.

Tapscott, D. (2008). Grown Up Digital:

How the Net Generation is ChangingYour World. New York: McGraw-

Hill.

Bennett, S. (2004). Supporting

collaborative project teams using

computer-based technologies. Dalam

Roberts, T. S. (Ed.). Onlinecollaborative learning: Theory and 

 practice (hal. 1-27). Hershey: Idea

Group Inc.

Curtis, D. D. & Lawson, M. J. (2001).

“Exploring collaborative onlinelearning”.   Journal of Asynchronous.

  Learning Networks, 5, 1, 21-34.http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/do

wnload?

doi=10.1.1.130.2039&rep=rep1&type

=pdf . Diakses 1 Mei 2010.

5