2012-2-00056-PS Bab3001.doc
-
Upload
godongmuntul -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
Transcript of 2012-2-00056-PS Bab3001.doc
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis
3.1.1 Definisi Operasional
Religiusitas merupakan keyakinan seseorang terhadap Tuhan dan agama yang
tercermin dalam menangani masalah (faith-basic coping) dan kegiatan kegamaan
yang dilakukannya (religious social support/activities).
Self-control ialah kemampuan pengendalian diri individu terhadap
suatu respon negatif ke arah respon yang lebih baik dalam segi self discipline,
deliberate/nonimpulsive, healthy habits, work ethic, dan reliability.
3.1.2 Hipotesis
H0 : Tidak adanya hubungan antara religiusitas dan self-control di kalangan
remaja
Ha : adanya hubungan antara religiusitas dan self-control di kalangan remaja
3.2 Karakteristik Subjek Penelitian dan Teknik Pengambilan Sampel
3.2.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik subjek yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
siswa SMA kelas X, XI, XII dengan rentang usia 14-18 tahun (remaja),
berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan berdomisili di Jakarta.
20
21
3.2.2 Teknik Sampling
Teknik sampling yang di gunakan pada penelitian ini adalah
nonprobability sampling.
3.3 Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan
metode survey karena data penelitian adalah angka yang akan diolah secara
statistik. Desain penelitian yang digunakan adalah non-eksperimental, dengan
menggunakan kuesioner (skala likert) sebagai instrumen penelitian. Sementara
tujuan teknik analisis yang digunakan adalah analisis korelasional, yaitu melihat
hubungan antar variabel.
3.4 Alat Ukur Penelitian
3.4.1 Religiosity and Spirituality Scale for Youth (RaSSY)
Di dalam penelitian ini peneliti memakai alat ukur Religiosity and
Spirituality Scale for Youth (RaSSY). RaSSY merupakan skala pengukuran
yang dibuat untuk mengukur tingkat religiusitas dan spiritualitas pada remaja,
memiliki 37 item dan berdasarkan 2 faktor utama yaitu penanganan berbasis
kepercayaan (Faith-based Coping memiliki 22 item yang digunakan untuk
menggambarkan keyakinan, pengetahuan, doa untuk medapatkan
kenyamanan, kekuatan, bantuan, ataupun petunjuk dari agama yang dianut
seseorang) dan faktor kedua ialah kegiatan/dukungan sosial keagamaan
(Religious Social Support/Activities memiliki 15 item yang digunakan untuk
menilai dukungan sosial keagamaan dan partisipasi dalam kegiatan
keagamaan) seperti, mencari dukungan dari orang lain dalam komunitas
22
agama, ataupun memberikan dukungan dalam berbagai cara. RaSSY
menggunakan skala 0 (tidak pernah) sampai dengan 3(selalu). Contoh item
pada RaSSY “ ketika saya merasa khawatir atau gugup, agamaku membuatku
tenang” (Hernandez, Loyola, & Louisiana, 2011).
3.4.2 Self-Control Scale
Di dalam penelitian ini peneliti memakai alat ukur self-control scale.
Self-control scale merupakan sebuah skala yang dibuat untuk mengukur
kapasitas seseorang didalam menolak, menahan, maupun merubah respon diri
terhadap sebuah perilaku yang tidak diinginkannya. Di dalam self-control
scale terdapat 5 faktor yang membentuk skala ini, diantaranya adalah:
1. Kedisiplinan diri (Self discipline) terdiri dari 9 item, yaitu 2
unfavorable item dan 7 favorableitem. Contoh item favorable yang
ada pada faktor ini adalah “Saya pandai melawan godaan” dan
salah satu contoh item unfavorable adalah “Saya terkadang tidak
dapat berhenti melakukan suatu hal, meskipun saya tahu itu buruk”
2. Aksi yang tidak impulsif (Deliberate/nonimpulsive) terdiri dari 10
item, yaitu 1 unfavorable item dan 9 favorable item. Contoh item
favorable pada faktor 2 “Saya tidak pernah memperbolehkan diri
saya hilang kendali” dan salah satu contoh item unfavorable “Saya
tidak pandai menjaga rahasia”
3. Pola hidup sehat (Healthy habits) terdiri dari 7 item, 4 unfavorable
item dan 3 favorable item. . Contoh item favorable pada faktor 3
“Sayamelakukanhal-halburuk bagi saya, apabila hal-hal itu
23
menyenangkan” dan salah satu contoh item unfavorable “orang
lain akan mengatakan bahwa saya memiliki disiplin diri sekuat
baja”
4. Etika kerja (Work ethic)terdiri dari 5 item, semua item merupakan
favorable item. Salah satu contoh itemnya adalah “ Saya malas”
5. Reliabilityterdiri dari 5 item dan semua item merupakan
unfavorable item. Salah satu contoh itemnya adalah “Saya selalu
tepat waktu”
Self-Control Scale menggunakan Skala Likert dari 1 (tidak sama
sekali) sampai 5 (sering sekali).Total skor pada pada Self-control scale adalah
180 dan minimum skornya dalah 36. Semakin tinggi skor yang didapatkan,
menunjukkan bahwa individu memiliki self-control yang baik. Apabila skor
yang didapatkan di bawah angka 36, mengindikasikan adanya kesalahan pada
proses pengisian kuesioner.
3.4.1 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur
3.4.1.1 RaSSY
Dalam studinya Hernandez, Loyola, dan Louisiana, (2011).
Mengatakan bahwa 2 faktor utama RaSSY yaitu penanganan berbasis
kepercayaan (Faith-based Coping memiliki α= 0,94 dan r = 0,71) dan
kegiatan/dukungan sosial keagamaan (Religious Social Support/Activities
memiliki α = 0,90 dan r = 0,84). Skala ini memiliki internal konsistensi
yang kuat dan pleminary validity yang baik. RaSSY menggunakan skala 0
24
(tidak pernah) sampai dengan 3(selalu). Contoh item pada RaSSY “ ketika
saya merasa khawatir atau gugup, agamaku membuatku tenang”
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, RaSSY
memiliki α = 0,91 dan berdasarkan 2 faktor utama yaitu penanganan
berbasis kepercayaan (Faith-based Coping memiliki α = 0,92) dan
kegiatan/dukungan sosial keagamaan (Religious Social Support/Activities
memiliki α= 0,77).
3. 4. 3. 1. Self-Control Scale
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Tangney, Baumeister, dan
Boone (2004) disebutkan bahwa self-control scale memiliki nilai α = 0,89
dan test-retest reliability yang baik (r = 0,89 setelah 3 minggu).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Carver dan Johnson (2010);
Gailliot, Baumeister, dan Schmeichel (2006); dan Maloney, Grawitch, dan
Barber (2012), alat ukur self-control yang diadaptasi
daripenelitianTangney, Baumeister, dan Boone (2004)sudah memiliki
content validity yang baik. Construct validity dari alat test ini sudah benar-
benar mengukur self-control.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
peneliti, self-control scale memiliki α= 0,80 hal ini membuktikan bahwa
self control-scale memiliki reliabilitas yang baik.
3.5 Prosedur Penelitian
3.5.1 Persiapan Penelitian
Pada awalnya peneliti mengajukan proposal penelitian kepada pihak
jurusan Psikologi Universitas Bina Nusantara, setelah proposal diterima maka
25
selanjutnya peneliti mulai mengumpulkan instrumen penelitian. Setelah
instrumen didapatkan, peneliti mulai mengadaptasinya ke dalam bahasa
Indonesia dengan bantuan dua orang yang ahli dalam bahasa Inggris.
Selanjutnya, peneliti melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing untuk
memastikan instrumen tersebut sudah dapat digunakan atau belum. Setelah
instrumen dirasa cukup baik, peneliti segera menyusun informed consent dan
menyatukan instrument tersebut sehingga siap untuk disebarkan kepada
partisipant.
3.5.2 Pelaksanaan Penelitian
Peneliti melakukan penyebaran kuesioner kuesioner kepada pelajar SMA
dengan kriteria berumur 14-18 tahun (remaja) di wilayah jakarta.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Dalam mengolah data, peneliti akan menggunakan pearson correlation
coefficient untuk mengukur korelasi antar dua variabel di dalam penelitian ini
yaitu religiusitas dan self-control. Selain itu peneliti juga membandingkan
perbedaan tingkat religiusitas laki-laki dan perempuan dengan menggunakan
teknik independent sample t test. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan program aplikasi Statistical Package for Social Sciences (SPSS)
versi 20.