2011-2-01145-AR Bab4001

44
BAB IV ANALISIS Pada bab ini, akan dibahas mengenai analisis dari berbagai aspek untuk mendukung perancangan Apartemen ini agar kenyamanan serta kebutuhan istirahat pengguna bangunan tersebut dapat terpenuhi, khususnya para Penghuni. Aspek-aspek tersebut, diantaranya aspek manusia, bangunan, dan lingkungan. IV.1 Analisa Aspek Manusia IV.1.1 Analisa Fungsi Apartemen Fungsi sebuah unit apartemen pada umumnya sama dengan fungsi rumah yang terdapat pada suatu komplek perumahan, yaitu sebagai hunian yang dapat disinggahi keluarga kecil, keluarga besar, ataupun lajang. Dengan keterbatasannya dan mahalnya lahan di tengah kota dan pengefisiensi asepk-aspek yang ada, makan terwujudlah hunian vertikal sebagai pengganti hunian berupa rumah ditengah kota. Perwujudan akan penciptaan ruang-ruang yang nyaman akan menjadi salah satu fungsi dari apartemen ini nantinya. Fungsi lain, dengan keberadaannya hunian apartemen ditengah kota ini dapat menjadi alternative hunian bagi para masyarakat urban yang memiliki aktivitas rutin di ibukota, sehingga akan mengurangi dampak kemacetan bila mereka tinggal dekat dengan kantor atau kampus. Dan telah menjadi life style bagi suatu kalangan untuk bertempat tinggal di apartemen. IV.1.1A Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaan Berdasarkan tipe pengelolaannya apartemen yang akan dirancang masuk dalam kategori apartemen perseorangan (Condominium), yang dimana menyesuaikan dengan tingkat sosio yang akan menempati apartemen ini adalah berasal dari kalangan menengah keatas sehingga apartemen ini dapat dimiliki menjadi milik perseorangan. Dimana untuk biaya perawatan dan pelayanan mereka membayar pada pengelola apartemen. IV.1.1B Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Lokasi

Transcript of 2011-2-01145-AR Bab4001

Page 1: 2011-2-01145-AR Bab4001

BAB IV

ANALISIS

Pada bab ini, akan dibahas mengenai analisis dari berbagai aspek untuk mendukung

perancangan Apartemen ini agar kenyamanan serta kebutuhan istirahat pengguna

bangunan tersebut dapat terpenuhi, khususnya para Penghuni. Aspek-aspek tersebut,

diantaranya aspek manusia, bangunan, dan lingkungan.

IV.1 Analisa Aspek Manusia

IV.1.1 Analisa Fungsi Apartemen

Fungsi sebuah unit apartemen pada umumnya sama dengan fungsi rumah yang

terdapat pada suatu komplek perumahan, yaitu sebagai hunian yang dapat disinggahi

keluarga kecil, keluarga besar, ataupun lajang. Dengan keterbatasannya dan mahalnya

lahan di tengah kota dan pengefisiensi asepk-aspek yang ada, makan terwujudlah hunian

vertikal sebagai pengganti hunian berupa rumah ditengah kota. Perwujudan akan

penciptaan ruang-ruang yang nyaman akan menjadi salah satu fungsi dari apartemen ini

nantinya.

Fungsi lain, dengan keberadaannya hunian apartemen ditengah kota ini dapat

menjadi alternative hunian bagi para masyarakat urban yang memiliki aktivitas rutin di

ibukota, sehingga akan mengurangi dampak kemacetan bila mereka tinggal dekat dengan

kantor atau kampus. Dan telah menjadi life style bagi suatu kalangan untuk bertempat

tinggal di apartemen.

IV.1.1A Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Tipe Pengelolaan

Berdasarkan tipe pengelolaannya apartemen yang akan dirancang masuk dalam

kategori apartemen perseorangan (Condominium), yang dimana menyesuaikan dengan

tingkat sosio yang akan menempati apartemen ini adalah berasal dari kalangan

menengah keatas sehingga apartemen ini dapat dimiliki menjadi milik perseorangan.

Dimana untuk biaya perawatan dan pelayanan mereka membayar pada pengelola

apartemen.

IV.1.1B Klasifikasi Apartemen Berdasarkan Lokasi

Page 2: 2011-2-01145-AR Bab4001

Sedangkan dalam perancangan aparetemen ini dengan ditinjau dari lokasi yang

berada di tengah kota dan dengan ditinjau dari peruntukan dan kebutuhan masyarakat

urban, sehingga apartemen ini masuk dalam klasifikasi City apartemen yang berdefinisi

apartemen yang berada ditengah kota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota.

IV.1.1C Klasifikasi Apartemen berdasarkan Jenis dan Besar Bangunan

Jika berdasarkan jenis dan besarnya bangunan, jenis apartemen yang dipilih dalam

perancangan apartemen ini adalah apartemen kelas high rise, apartemen dengan

ketinggian bangunan 15 lantai sehingga konsentrasi pada kemewahan dan fasilitas

penghuni lebih terfokuskan.

IV.1.1D Klasifikasi Apartemen berdasarkan Tipe Unit

Ditinjau dari target penghuni yaitu berasal dari kalangan menengah keatas, maka

untuk klaasifikasi tipe unit yang ada dalam perancangan ini adalah tipe 1 hingga 3 kamar

dengan tipe hunian loft dikarenakan pola perumahan yang terdapat di Indonesia

merupakan rumah 2 lantai dengan halaman hijau dibelakang rumah. Dan perbandingan

rasio banyaknya tipe unit, ditinjuau dari lokasi yang merupakan wilayah yang dekat

dengan daerah bisnis, sehingga rasio tipe unit terbanyak adalah studio, menjadi 50:35:15.

Dan 35% untuk tipe dua ruang tidur dan 15% untuk 3 ruang tidur.

IV.1.1E Klasifikasi Apartemen berdasarkan Tujuan Pembangunan

Apartemen yang hanya dipakai oleh kalangan tertentu saja, dan biasanya dimiliki

suatu perusahaan atau instansi yang dipergunakan oleh para pegawai maupun tamu yang

berhubungan dengan pekerjaan.

IV.1.1F Klasifikasi Apartemen berdasarkan Penghuni

Dan dari klasifikasi berdasarkan penghuni, apartemen ini mengarah pada :

• Apartemen Keluarga

Apartemen ini dihuni oleh keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anaknya. terdiri

dari 2 hingga 4 kamar tidur, belum termasuk kamar tidur pembantu yang tidak selalu

ada. Biasanya dilengkapi dengan balkon untuk interaksi dengan dunia luar.

• Apartemen Lajang

Page 3: 2011-2-01145-AR Bab4001

Apartemen ini dihuni oleh pria atau wanita yang belum menikah dan biasanya

tinggal bersama teman. Mereka menggunakan apartemen sebagai tempat tinggal,

bekerja, dan beraktivitas lain diluar jam kerja.

IV.1.1G Klasifikasi Apartemen berdasarkan Jumlah lantai per Unit

Pengklasifikasian apartemen yang terdapat pada apartemen ini adalah duplex untuk

unit dua ruang tidur dan tiga ruang tidur, sedangkan untuk unit dengan satu ruang tidur

memiliki jenis simpleks.

IV.1.2 Analisa Kelas Apartemen

Sasaran utama apartemen ini adalah para masyarakat kota menengah keatas,

sehingga perancangan apartemen ini diharapkan menjadi jawaban atas kebutuhan

penghuni dengan tingkat sosio ke atas yang dengan memiliki konsep green building

dengan pengefisienan energi sebagai konsep dari bangunan ini.

Dengan konsentrasi utamanya adalah pemenuhan kebutuhannya bukan dari nilai

ekonomisnya, sehingga biaya tidak terlalu menjadi masalah. Karena itu desain

apartemen ini akan mendekati permasalahan berdasarkan perilaku penggunanya,

tuntutan dan kebutuhannya.

IV.1.3 Analisa Pengguna Bangunan

• Pelaku kegiatan :

- Penghuni

- Manager

- Staff

- Cleaning service

- Security

- Masyarakat umum sbg pengunjung

• Alur Kegiatan

1. Penghuni

Page 4: 2011-2-01145-AR Bab4001

Pengguna utama dari apartemen ini adalah para penghuni apartemen.

Apartemen ini merupakan hunian bagi masyarakat kota yang memiliki

aktivitas harian ditengah kota, dengan fungsi bangunan yang sama dengan

hunian yang kebanyakan berada pada perumahan, aktivitas harian para

penghuni pun sama dengan aktivitas yang tinggal di perumahan.

4.1 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan dalam Unit

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Penghuni

Tidur. Tidur. Istirahat.

Ruang Tidur Nyaman, bersih, tidak sesak, luas

Mandi. Gosok gigi. Buang air.

Kamar mandi Bersih, mudah dicapai, kapasitas cukup

Makan. Makan bersama. Mengobrol.

R. Makan Bersih, intim, nyaman, tidak sesak

Berkumpul Bersantai Mengobrol Menonton TV

R. Keluarga Luas, nyaman, terang alami,bersih, intim

Masak Menyiapkan makan

Pantry Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan

Masuk unit Melepas sepatu

Foyer Bersih

Mencuci Bersih-bersih Menyetrika

R. service Bersih, nyaman, kelengkapan sesuai kebutuhan, letak disesuaikan fungsi

Menyimpan barang

Gudang Luasan cukup, lokasi terpencil

Melihat pemandangan Bersantai

Balkon Bersih, aman, strategis, tidak sesak, mudah dicapai

4.2 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan di luar Unit

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Penghuni

Parkir Kendaraan

Parkir Basement Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai,

Page 5: 2011-2-01145-AR Bab4001

aman

Olah raga Fitness Bilas Ganti pakaian

Fitness center

R. bilas R. ganti

Bersih, mudah dicapai, kapasitas cukup, kelengkapan sesuai kebutuhan Bersih, kapasitas cukup Bersih, kapasitas cukup,

Olah raga Berenang Bilas Ganti pakaian

Kolam renang

R. bilas R. ganti

Bersih, luas sesuai kapasitas penghuni Bersih, kapasitas cukup Bersih, kapasitas cukup,

Relaksasi Spa Sauna Therapy Massage

Spa

Luas, nyaman, bersih,

Bersantai Bermain bilyar Bermain catur Nonton bersama Membaca

R. bermain/ Lounge Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan , kapasitas cukup

Anak-anak bermain

Play ground Bersih, luas, kapasitas cukup, permainan yang cukup dan aman

Masuk apartemen

Lobby 1 Luas, terdapat di dekat pintu utama dan pintu akses samping, aman, nyaman, mewah

Sakit Poliklinik Bersih, nyaman, mudah diakses, kelengkapan sesuai dengan kebutuhan, terkena matahari langsung

2. Manager (pengelola)

Manager atau pengelola bangunan adalah penangung jawab dari

keberlangsungannya segala sistem yang ada pada apartemen ini, dari

pelayanan (service) hingga keadaan sistem bangunan. Tapi itu semua

dibantu oleh staff yang menangani tiap-tiap divisi sesuai dengan

kemampuan, pendidikan dan pengalaman mereka.

4.3 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan Manager

Page 6: 2011-2-01145-AR Bab4001

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Manager

Parkir kendaraan

Parker basement Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai, aman

Bekerja

R. kerja Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan

Makan. Makan bersama. Mengobrol.

Restaurant Bersih, intim, nyaman,

Buang air

Kamar mandi Bersih, nyaman, dalam ruangan kerja

Rapat Memimpin rapat

Ruang rapat Bersih, nyaman,kapasitas cukup, kelengkapan sesuai kebutuhan

3. Staff ( per divisi )

Staff bekerja sesuai dengan divisi yang dipegangnya masing-masing, dan

sebagai penanggung jawab dari tiap divisi ini terdapat kepala divisi yang

mengontrol kerja para bawahannya. Yang masuk dalam kategori staff ini

adalah yang menangani sistem pelayanan apartemen, menangani sistem

bangunan atau perawatan dari bangunan, dan resepsionis.

4.4 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan Staff

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Staff

Parkir kendaraan

Parker basement Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai, aman

Bekerja

R. kerja Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan

Bekerja Lobby Luas, terdapat di dekat pintu utama dan pintu akses samping, aman, nyaman, mewah

Istirahat Tidur

R. tidur Bersih, nyaman,sesuai kapasitas

Buang air

Kamar mandi Bersih, nyaman, dalam ruangan kerja

Administrasi Management office Mudah dicapai, kapasitas cukup, aman,

Page 7: 2011-2-01145-AR Bab4001

fasilitas memadai.

Perawatan

Gudang

R. Kontrol

Bersih, mudah dicapai, aman

Rapat

Ruang rapat Bersih, nyaman,kapasitas cukup, kelengkapan sesuai kebutuhan

4. Cleaning service

Cleaning service adalah pekerja yang menangani kebersihan, perawatan

dan pelayanan dari apartemen ini.

4.5 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan Cleaning Service

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Cleaning service

Parkir kendaraan

Parker basement Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai, aman

Menyimpan barang Mengganti pakaian

R. loker R. ganti

Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan

Istirahat R..santai Pantry

Bersih, sesuai kapasitas

Bekerja

Janitor Kapasitas cukup

Makan. Makan bersama. Mengobrol.

Kantin staff Bersih, nyaman, sesuai kapasitas

Istirahat Tidur

R. tidur Bersih, nyaman,sesuai kapasitas

Buang air

Kamar mandi Bersih, nyaman, dalam ruangan kerja

Perawatan

Menyimpan barang

Gudang

R. Kontrol

Bersih, mudah dicapai, aman

Page 8: 2011-2-01145-AR Bab4001

5. Security

Security bekerja sebagai penanggung jawab dari keamanan apartemen dan

juga fasilitas penunjang lainnya.

4.6 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan Security

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Security

Parkir kendaraan

Parker basement Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai, aman

Menyimpan barang Mengganti pakaian

R. loker R. ganti

Bersih, nyaman, cukup luas, kelengkapan sesuai kebutuhan

Istirahat R..santai Pantry

Bersih, sesuai kapasitas

Bekerja

Janitor Kapasitas cukup

Makan. Makan bersama. Mengobrol.

Kantin staff Bersih, nyaman, sesuai kapasitas

Istirahat Tidur

R. tidur Bersih, nyaman,sesuai kapasitas

Buang air

Kamar mandi Bersih, nyaman, dalam ruangan kerja

Mengawasi ruang

R. CCTV

R. Kontrol

Bersih, aman

6. Masyarakat umum / Pengunjung

Masyarakat umum disini dimaksudkan hanya pengunjung dari apartemen

ini, bukanlah penghuni bangunan ini. Karena apartemen ini memiliki

fasilitas penunjang yang memiliki sifat yang umum maka dari pihak

apartemen memberi keleluasaan bagi para pengunjung untuk menikmati

beberapa fasilitas dan penunjang bangunan karena akan menghasilkan

pendapatan pula. Tetapi walaupun memiliki kebebasan untuk menjangkau

beberapa daerah di sekitar apartemen, apartemen ini tetap memiliki zona

Page 9: 2011-2-01145-AR Bab4001

privat bagi para penghuninya yang tidak bisa diakses dengan mudah bagi

para pengunjung. Kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengunjung, juga

dapat dilakukan oleh penghuni apartemen.

4.7 Tabel Kegiatan, Lokasi dan Kebutuhan Pengunjung dan Penghuni

Pelaku Kegiatan Lokasi Kebutuhan

Pengunjung

Penghuni

Parkir Kendaraan

Parkir Basement Parkir luar

Luas, mudah dicapai, kapasitas memadai, aman

Rekreasi / bersantai • Mengambil uang • Membeli obat • Belanja keperluan • Makan • Makan

Mall

• ATM • Drug store • Super market • Food court • Restauran

Luas, nyaman, lengkap

Bersantai Berkumpul Mengobrol Hang out Makan Minum kopi

• Coffe shop • Café Nyaman, memiliki

view langsung keluar, semi outdoor

Masuk apartemen

Lobby Luas, terdapat di dekat pintu utama dan pintu akses samping, aman, nyaman, mewah

IV.1.4 Skema Organisasi Ruang

a. Organisasi ruang makro

Gambar 4.1 Organisasi ruang makro

Page 10: 2011-2-01145-AR Bab4001

b. Organisasi ruang unit

Gambar 4.2 Organisasi ruang mikro

c. Organisasi ruang fitnes

Gambar 4.3 Organisasi ruang fitnes

d. Organisasi ruang lounge

Gambar 4.4 Organisasi ruang Lounge

WC

Mushola

WC

Page 11: 2011-2-01145-AR Bab4001

e. Organisasi swimming pool

Gambar 4.5 Organisasi ruang kolam renang

f. Organisasi ruang spa

Gambar 4.6 Organisasi ruang spa

g. Organisasi ruang poliklinik

Gambar 4.7 Organisasi ruang poloklinik

Page 12: 2011-2-01145-AR Bab4001

h. Organisasi ruang café dan coffee shop

Gambar 4.8 Organisasi ruang café dan coffe shop

Memiliki hubungan ruang yang sangat dekat (fungsi sejenis,

fungsi berkaitan), akses dan pencapain sangat mudah

Memiliki hubungan ruang yang terjangkau (berbeda fungsi),

akses dan pencapaian mudah

Memiliki hubungan ruang yang tidak langsung namun saling

berkaitan, akses dan pencapaian cukup mudah

Tidak memiliki hubungan ruang yang khas, akses dan

pencapaian sulit

IV.1.5 Analisis kebutuhan ruang dan luasnya

IV.1.5a Program Ruang

4.8 Tabel Program Ruang Indoor

Ruang Sifat Ruang

Standar Ruang (m²)

Kapasitas (orang)

Luasan (m²)

Jumlah Ruang

Luas Total

Sumber

Erat

Cukup Erat

Tidak Ada Hubungan

Sangat Erat

Page 13: 2011-2-01145-AR Bab4001

Unit A

- Foyer

- R. Keluarga

- Balkon

- R. Makan

- R. Tidur

- K. Mandi

- Pantry

- R. Servis

- Gudang

Privat

--------

1.5 m2/org

9 m2/org

3 m2/org

4 m2/org

8 m2/org

5 m2/org

3 m2/org

4 m2/org

3 m2/org

2 orang

2 orang

2 orang

2 orang

2 orang

2 orang

1 orang

2 orang

1 orang

1 orang

80 m2

3 m2

18 m2

6 m2

8 m2

16 m2

5 m2

6 m2

4 m2

3 m2

50 Unit

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

4000 m2

3 m2

18m2

6 m2

8 m2

16 m2

5 m2

6 m2

4 m2

3 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Unit B

- Foyer

- R. Keluarga

- Balkon

- R. Makan

- R. Tidur Utama

- KM utama

- R. Tidur

- K. Mandi

- Pantry

- R. Servis

- Gudang

- RT Pembantu

- KM Pembantu

Privat --------

1.5 m2/org

9 m2/org

3 m2/org

5 m2/org

8 m2/org

5 m2/org

8 m2/org

5 m2/org

5 m2/org

5 m2/org

4 m2/org

6 m2/org

3 m2/org

4 orang

2 orang

4 orang

3 orang

3 orang

2 orang

1 orang

1 orang

1 orang

2 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

150 m2

3 m2

36 m2

9 m2

15 m2

16 m2

5 m2

8 m2

5 m2

10 m2

5 m2

4 m2

6 m2

3 m2

46 Unit

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

6900 m2

3 m2

36 m2

9 m2

15 m2

16 m2

5 m2

8 m2

5 m2

10 m2

5 m2

4 m2

6 m2

6 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi/ tangga 20 % x 125 = 25 150 m2

Unit C Privat -------- 5 orang 180 m2 25 Unit 4500 m2

Page 14: 2011-2-01145-AR Bab4001

- Foyer

- R. Keluarga

- Balkon

- R. Makan

- R. Tidur Utama

- KM utama

- R. Tidur 1

- R. Tidur 2

- K. Mandi

- Pantry

- R. Servis

- Gudang

- RT Pembantu

- KM. Pembantu

1.5 m2/org

9 m2/org

3 m2/org

5 m2/org

8 m2/org

5 m2/org

8 m2/org

8 m2/org

5 m2/org

5 m2/org

5 m2/org

4 m2/org

6 m2/org

3 m2/org

2 orang

5 orang

3 orang

4 orang

2 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

2 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

3 m2

45 m2

9 m2

20 m2

16 m2

5 m2

8 m2

8 m2

5 m2

10 m2

5 m2

4.5 m2

6 m2

3 m2

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

3 m2

45 m2

9 m2

20 m2

16 m2

5 m2

8 m2

8 m2

5 m2

10 m2

5 m2

4 m2

6 m2

6 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi/ tangga 20 % x 150 = 30 180 m2

Fitnes Center

- Lobby

- Front desk

- R. Fitness

- R. Loker

- R. Ganti

- Shower

- WC

- Sauna

-R.Senam/Yoga

Semi Public

--------

0.65-0.9 m2/org

10 m2/unit

3 m2/alat

16 m2/unit

0.9 m2/unit

1,5 m2/org

1.25 m2/org

0.9 m2/org

--------

10 orang

2 orang

30 Alat

2 Unit

1 orang

1 orang

1 orang

6 orang

10 orang

--------

9 m2

10 m2

90 m2

26 m2

7.2 m2

15 m2

6 m2

5.4 m2

80 m2

15 m2

--------

1 Ruang

1 unit

1 Ruang

2 unit

8 unit

10 ruang

4 ruang

2 ruang

1 Ruang

1 ruang

359,4m2

9 m2

10 m2

90 m2

32 m2

7.2 m2

15 m2

7,5 m2

10.8 m2

80 m2

15 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Page 15: 2011-2-01145-AR Bab4001

- Gudang 80 m2/unit

12-20 m2/unit

NAD

Sirkulasi 30% x 276,50 = 82,95 359,45 m2

Spa

- Lobby

- R. Pijat single

- R. pijat couple

- Whirlpool room

- Chilledpool room

- Locker

- R. Ganti

- Sauna

- WC

- Gudang

Semi Publik

0.9 m2/org

40 m2/unit

60 m2/unit

2 m2/org

0.9 m2/unit

16 m2/unit

1.25 m2/org

0.9 m2/org

1,5 m2/unit

12-20 m2

10 orang

2 orang

4 orang

2 orang

1 orang

2 Unit

1 orang

3 orang

1 orang

9 m2

240 m2

180 m2

4 m2

5.4 m2

16 m2

5 m2

2.7 m2

1,5 m2

15 m2

1 ruang

6 ruang

3 ruang

6 ruang

4 unit

2 unit

4 ruang

2 ruang

4 ruang

1 ruang

676 m2

9 m2

240 m2

180 m2

24 m2

5.4 m2

32 m2

5 m2

5.4 m2

4.5 m2

15 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi 30% x 520= 156 676 m2

Lounge

- Area Duduk

- Area Permainan

- Area Buku dan majalah

- Pantry

Semi publik

4 m2 /org

8 m2 /org

0.65-0.9 m2/org

0.6x1.2 m2/furn

20 m2

WC: 1,6 m2

60 orang

15 orang

10 orang

4 orang

1 orang

240 m2

120 m2

9 m2

12 m2

20 m2

6 m2

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

2 ruang

536 m2

240 m2

120 m2

20 m2

20 m2

12 m2

Asumsi

Asumsi

NAD

Asumsi

NAD

Page 16: 2011-2-01145-AR Bab4001

- Toilet Washbasin: 0,6

m2

Urinal: 0,9 m2

1 orang

1 orang

Sirkulasi 30% x 412= 123 536 m2

Klinik

- R. Periksa

- R. Dokter

- R. Physio

- Gudang Pengobatan

Semi

publik

--------

10 m2/org

12 m2

12 m2

12-20 m2

--------

5 orang

1 orang

1 orang

--------

--------

50 m2

12 m2

12 m2

20 m2

--------

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

94 m2

50 m2

12 m2

12 m2

20 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

Lobby Apartemen

- Entrance Hall

- Receptionist

- Security

- R. Tunggu

- Toilet

publik --------

1 m2/orang

Asumsi: 2 m2/org

2 m2/ org

1,2 m2/orang

15 m2/org

12 m2

WC: 1,6 m2

Washbasin: 0,6

m2

Urinal: 0,9 m2

--------

50 orang

3 orang

2 orang

15 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

--------

50 m2

6 m2

4 m2

18 m2

15 m2

12 m2

1,6 m2

0,6 m2

0,9 m2

--------

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

1 Ruang

5 Ruang

4 Ruang

2 Ruang

120,8m2

50 m2

6 m2

4 m2

18 m2

15 m2

12 m2

8 m2

2,4 m2

1,8 m2

3,66 m2

NAD

Asumsi

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi 30% x (8 m2 + 2,4 m2 + 1,8 m2 ) 120,86 m2

Area Pengelola

- Lobby

privat --------

25

--------

1 orang

--------

25 m2

--------

1 ruang

810 m2

25 m2

NAD

Page 17: 2011-2-01145-AR Bab4001

- R. Manager

- R. SDM

- R. Marketing

- R. Humas

- R. Sekretaris

- R.Finance

- R. Administrasi

- R. Arsip

- R. Rapat

- R. Tamu

- R. Istirahat

- R.Pantry

- R. Penanggung Jawab Harian

- R. Toilet

m2/org

25 m2/org

25 m2/org

25 m2/org

25 m2/org

15 m2/org

--------

Asumsi 12 m2

2 m2/org

2 m2/org

5% dari kantor

4 m2/org

16 m2/org

WC: 1,6 m2

Washbasin: 0,6

m2

Urinal: 0,9 m2

1 orang

1 orang

5 orang

2 orang

1 orang

5 orang

--------

55 orang

5 orang

--------

10 orang

3 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

25 m2

25 m2

125 m2

50 m2

15 m2

--------

12 m2

110 m2

10 m2

5%x549

40 m2

12 m2

16 m2

0,9 m2

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

4 ruang

25 m2

125 m2

50 m2

15 m2

125 m2

12 m2

110 m2

10 m2

24,75m2

40 m2

12 m2

16 m2

3,6 m2

3,72 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi 30% x 623= 187 810 m2

Food Station

- Super Market

- ATM

- Tanent

--------

Asumsi

350 m2

8 m2

120 m2

--------

--------

350m2

--------

1 ruang

2 ruang

14 ruang

3627m2

350 m2

16 m2

1680 m2

Asumsi

Survey

Asumsi

Page 18: 2011-2-01145-AR Bab4001

1(resto)

- Tanent 2(café)

- Plaza

- Musholla

R. Shalat

Tempat Wudhu

- Toilet

54 m2

400 m2

20m x 5m

1,25 m2/org

0.9 m2/org

WC: 1,6 m2

Washbasin: 0,6

m2

Urinal: 0,9 m2

15 orang

4 orang

1 orang

1 orang

1 orang

100 m2

0.9 m2

6,25 m2

4,5 m2

1,6 m2

0,6 m2

0,9 m2

4 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

2 ruang

1 ruang

1 ruang

5 ruang

5 ruang

216 m2

400 m2

100 m2

6,25 m2

4,5m2

8 m2

3 m2

9 m2

6 m2

Asumsi

Survey

Survey

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi 30% x2790= 837 3627 m2

Area Service

- R.Staff

R. Ganti Staff

R. Istirahat

Loker

R. Tidur

Pantry

- R. Operator Tlp

- R. Mesin AC

- R. Genset

- R. Trafo

- R. Panel

- R. Pompa

- Workshop

--------

1,25 m2/org

Asumsi30m2

2 m2/org

0,125 m2/org

Asumsi15m2

48 m2

200 m2

200 m2

20 m2

24 m2

Asumsi25m2

Asumsi1

--------

25 orang

25 orang

5 orang

25 orang

--------

--------

--------

--------

--------

--------

--------

--------

3 orang

--------

31,25 m2

30 m2

10 m2

3,125 m2

15 m2

48 m2

200 m2

20 m2

12 m2

24 m2

25 m2

10 m2

--------

1 ruang

1 ruang

2 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

1 ruang

849 m2

31,25m2

30 m2

20 m2

3,125m2

15 m2

100 m2

48 m2

200 m2

20 m2

12 m2

24 m2

25 m2

10 m2

6 m2

NAD

Asumsi

NAD

NAD

NAD

Asumsi

Survey

Survey

Survey

Survey

Survey

NAD

Asumsi

Asumsi

Page 19: 2011-2-01145-AR Bab4001

- Pantri

- Gudang

- R. CCTV

- R. Kontrol

- R. Lift

- Toilet

0m2

2 m2

12-20 m2

20 m2

20 m2

3x3m

WC: 1,6 m2

Washbasin: 0,6

m2

1 orang

2 orang

2 orang

1 orang

6 m2

15 m2

1,6 m2

0,6 m2

1 ruang

1 ruang

1 ruang

2 ruang

3 ruang

3 ruang

15 m2

20 m2

20 m2

18 m2

4,8 m2

1,8 m2

NAD

NAD

NAD

NAD

NAD

Sirkulasi 30% x 651.97= 197 849 m2

4.9 Tabel Program Ruang Parkir

Jenis Kendaraan Jumlah Standart Luas (m2)

Mobil karyawan atau pengelola.

25 2,5 x 5 m2

Sirkulasi 100% 625 meter2

Mobil penghuni 192

(A:50,B:92,C:50)

2,5 x 5 m2

Sirkulasi 100% 2400 meter2

Mobil tamu & Staff 500 2.5 x 5 m2

sirkulasi 100% 6250 meter2

Motor Karyawan 150 1 x 2 meter2

Sirkulasi 100% 300 meter2

Motor tamu 100 1 x 2 meter2

Sirkulasi 100% 200 meter2

Total Kebutuhan Lahan Parkir 9775 meter2

4.10 Tabel Program Ruang Outdoor

Ruang Sifat Ruang

Standar Ruang (m²)

Kapasitas (orang)

Luasan (m²)

Jumlah Ruang

Luas Total

Sumber

Page 20: 2011-2-01145-AR Bab4001

Play Ground

- Area Permainan

Semi Publik

30 orang 100 m2 1 ruang 100 m2 Asumsi

Area Olah Raga

-Bike Track

Public --------

500 m2

--------

--------

500 m2

--------

1 Area

500 m2

500 m2

Asumsi

K. Renang

- Kolam Renang Anak

- Kolam Renang Dewasa

- Area Berjemur

Semi Publik

1.4 m2/org

3.4 m2/org

0.9x 2m2/org

50 orang

25 orang

30 orang

300 m2

120 m2

54 m2

1 kolam

1 kolam

1 ruang

616.2 m2

300 m2

120 m2

54 m2

NAD

Sirkulasi 30% x 474= 142.2 616.2 m2

4.11 Tabel Rekapitulasi Luas Bangunan

Rekapitulasi Luas Lantai Bangunan

Apartemen unit A 4000 m2

Apartemen unit B 6900 m2

Apartemen unit C 4500 m2

Fitnes Center 359,4 m2

Spa 676 m2

Lounge 536 m2

Klinik 94 m2

Lobby Apartemen 120,86 m2

Area Pengelola 810 m2

Food Station 3627 m2

Area Parkir 9775 m2

Area Service 849 m2

Total 32.247.26 m2

Page 21: 2011-2-01145-AR Bab4001

4.12 Tabel Rekapitulasi Luas Area Outdoor

Rekapitulasi Luas Lantai Bangunan

Play Ground 100 m2

Bike Track 500 m2

Kolam Renang 616.2 m2

Total 1216.6 m2

Sirkulasi 30% 364.86 m2

Total Luas 1581.46 m2

IV.2 Analisa Aspek Lingkungan

IV.2.1 Analisa Tapak

4.13 Tabel Analisa Tapak

Page 22: 2011-2-01145-AR Bab4001
Page 23: 2011-2-01145-AR Bab4001
Page 24: 2011-2-01145-AR Bab4001
Page 25: 2011-2-01145-AR Bab4001
Page 26: 2011-2-01145-AR Bab4001

IV.2.2. Analisa Vegetasi.

Di sekitar lokasi tapak dipenuhi oleh penghijauan berupa rerumputan

dan pepohonan, karena keadaan tapak ini sekarang merupakan tanah kosong

sehingga tertanam penghijauan secara alami. Lalu vegetasi disekitar tapak pun

cukup rindang karena daerah ini merupakan daerah perumahan yang telah

lama terbangun sehingga sudah banyak pepohonan rindang.

Page 27: 2011-2-01145-AR Bab4001

Gambar 4.13 Kondisi Tapak Gambar 4.14 Kondis Vegetasi Tapak

sumber . google maps

IV.2.3 Analisa Pintu masuk.

Gambar 4.15 Analisa Entrence

Pemilihan letak main entrance didapat berdasarkan pertimbangan :

� Kemudahan pencapaian baik untuk pejalan kaki, kendaran pribadi.

� Mudah terlihat.

� Kelancaran arus lalu lintas di sekitar tapak

� Kondisi lingkungan yang dilalui sebelum mencapai tapak.

� Dekat dengan arah tujuan jika dari dalam tapak

Alasan peletakan Entrance :

• Main Entrence Utara : Untuk memudahkan pencapaian kedalam tapak

dari arah Bekasi, dan pintu keluar untuk mengarah langsung ke

Cempaka mas dan Bekasi

• Main Entrence Timur : Untuk memudahkan pencapaian kedalam tapak

dari arah Kelapa Gading, Pulomas dan Cempaka Mas, dan Pintu keluar

untuk yang akan mengarah ke Kelapa Gading, Pulomas ( Dengan

memutar arah di arah Kelapa Gading), juga ke Bekasi.

Alasan menempatkan 2 Entrence pada tapak :

Main Entrance utara

Main Entrance Timur

U

Page 28: 2011-2-01145-AR Bab4001

• Untuk menghindari kepadatan dan kemacetan untuk keluar ataupun asuk

tapak.

• Menciptakan sirkulasi yang baik dalam tapak.

• Tapak berada pada persimpangan jalan besar, sehingga memudahkan

pengunjung menuju ke luar dan kedalam tapak.

IV.2.4 Analisa Pedestrian

Gambar 4.16 Analisa Pedestrian

Pada lokasi tapak pedestrian berada mengelilingi tapak, ukuran

pedestrian memiliki lebar sekitar 2 meter. Pedestrian ini lebih dikhususkan

bagi pengunjung. Tetapi jarak yang harus ditempuh pejalan kaki untuk menuju

kedalam tapak memiliki jarak yang cukup jauh, terlebih lagi jika pejalan kaki

berasal dari seberang jalan tapak. Karena ditinjau dari analisa tersebut, maka

pada tapak diberikan 2 pintu untuk pedestrian tepat pada zona publik

bangunan, agar memudahkan mereka, sehingga pintu masuk yang dekat

dengan bangunan hunian tidak disediakan jalur pedestrian karena cukup untuk

3 pintu saja agar area ini tetap tidak terganggu keprivatannya.

U Pulomas

Bekasi

Kelapa gading

Cempaka Mas

Page 29: 2011-2-01145-AR Bab4001

IV.3 Analisa Aspek Bangunan

IV.3.1 Analisa Zoning

Menurut Ir. Tin Budi Utami, M.T., umumnya, hal yang paling menentukan

dalam penentuan zoning adalah hubungan ruang, orientasi matahari, dan kebisingan.

Secara sederhana dapat digambarkan melalui diagram berikut :

Zoning Horisontal

Gambar 4.17 Analisa Zoning Vertikal

Bila ditinjau dari kebisingan, di sepanjang sisi jalan besar yakni utara dan timur

merpuakan zona yang bising dan dilalui banyak pejalan kaki dan kendaraan, sehingga

bangunan hunian utama diletakan jauh dari keramaian tersebut.

Sedangkan dari sisi orientasi matahari, zona servis diletakan di belakang tepat di

zona yang terkena matahari sore, dan posisi massa bangunan untuk hunian adalah

memanjang menghadap sisi utara dan selatan tapak, sedangkan untuk letak massa

bangunan publik diletakan memiring agar tidak terkena paparan langsung cahaya.

Dan dari ihubungan ruang, dapat dilihat hubungan dari gambar diatas, dapat

dilihat hubungan untu area privat yang letaknya jauh dari pusat kebisingan yang lalu di

berikan akses khusus untuk sampai ke zona publik.

Zoning Vertikal

Untuk zoning vertikal, yang perlu diperhatikan adalah faktor aktivitas penghuni

apartemen dan pengunjung, untuk dapat memisahkan zona privat dan publik, maka

U

Public

Semi Public

Service

Private

Semi Private

Page 30: 2011-2-01145-AR Bab4001

terjadilah 2 massa bangunan dengan perbedaan fungsi dan sifat. Di mana dapat

dianalisis dengan menggunakan diagram berikut:

Gambar 4.18 Analisa Zoning Horizontal Zona Privat

Pertimbangan penggunaan basement untuk memenuhi kebutuhan parkir dan

memperkecil kemungkinan cross sirkulasi. Untuk basement mengingat tempatnya yang

tidak mendapat udara luar dan cahaya alami, maka lebih cocok digunakan sebagai area

service. Untuk level dasar, sebagai tempat kegiatan-kegiatan yang dapat diakses public,

seperti lobby, cafetaria, dan juga tempat parkir, maka dikategorikan sebagai zona

public.

Level berikutnya adalah semi private sebagai peralihan dari zona public ke zona

private, seperti poliklinik, ruang serbaguna, ruang briefing, dan sebagainya. Level

berikutnya adalah zona private di mana terdapat management building (office) dan unit-

unit hunian berada.

Gambar 4.19 Analisa Zoning Horizontal Zona Publik

Untuk pertimbangan servis diletakan dibawah sebagai area parkir kendaraan.

Dan juga akan lebih memudahkan bai para penghuni dengan langsung dapat mengakses

ke tempat parker tanpa perlu keluar bangunan.

Level berikutnya merupak area zona publik dikarenakan perutnutkan untuk zona

ini adalah area mall, sehingga semua level bersifat publik bagi pengunjung.

Page 31: 2011-2-01145-AR Bab4001

IV.3.2 Analisa Tata Ruang Bangunan

Hal yang paling mempengaruhi di dalam penentuan tata ruang di dalam

bangunan adalah hubungan ruang dan skema organisasi ruang di dalam bangunan.

Menurut buku Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan (Edisi 2), Francis D.K. Ching,

cara-cara dasar menghubungkan ruang-ruang di dalam bangunan apartemen satu sama

lain, terdiri dari 4 cara, yakni :

a. Ruang di dalam ruang

Contoh : dapur dan ruang penyajian makanan di dalam cafetaria, backstage di dalam

ruang serbaguna, ruang dokter dan kamar rawat di dalam poliklinik, dan sebagainya.

b. Ruang-ruang yang saling berkaitan

Ruang-ruang yang saling berkaitan ini didasari oleh ruang-ruang yang memiliki

sifat dan fungsi yang hampir sama. Selain itu, ruang-ruang yang saling berkaitan ini

dapat berupa ruang-ruang yang fleksibel fungsinya.

c. Ruang-ruang yang bersebelahan

Contoh : unit hunian satu dengan yang lainnya.

d. Ruang-ruang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama

Contoh : lounge dihubungkan oleh lobby.

Selanjutnya dari hubungan ruang tersebut diorganisir menjadi pola-pola bentuk

dan ruang yang saling terkait. Hal tersebut menjadi faktor penentu mudah tidaknya

pencapaian. Akses dan sarana sirkulasi (horizontal dan vertikal) menjadi penting untuk

memudahkan pencapaian. Organisasi ruang secara umum terpusat pada bagian lobby

dan dibagi per cluster sesuai dengan kebutuhan ruang yang dibutuhkan berdasarkan

mobilitas kegiatan harian penghuni apartemen.

IV.3.3 Analisa Bentuk Massa Bangunan

Pada sub bab sebelumnya, telah dijelaskan bahwa apartemen ini memiliki pemisah

antara dua jenis bangunan dimana antara bangunan yang bersifat public dan komersial

dengan yang bersifat private yakni hunian, dengan peletakan area service di arah barat

dan area outdoor yang menjadi fasilitas penghuni di area selatan dimana sisi inilah yang

sangat nyaman dalam hal menerima paparan sinar matahari.

Page 32: 2011-2-01145-AR Bab4001

Dengan penzoningan yang memisahkan area privat dan area publik dengan

fasilitas semi publik sehingga dapat memberikan jarak untuk tetap menjaga kenyamanan

dan keamanan bagi penghuni apartemen ini.

Secara skematik dapat dijelaskan melalui diagram berikut :

Gambar 4.20 Pembagian Fungsi Bangunan

Bentuk massa bangunan juga sangat berpengaruh dan memiliki hubungan erat

dengan topic yang telah dipilih yakni penghematan energy.

4.14 Tabel Analisa Bentuk Bangunan

No Bentuk Massa Bangunan Analisa

Fungsi hunian ditaruh di atas karena

privasinya lebih tinggi, view juga lebih

baik dan di bagian dalam tapak agar

jauh dari keramaian Yakni terdapat mall dan fasilitas penunjang yang bersifat publik dan sebagai area communal sehingga area ini merupakan area yang ramai dan padat, sehingga peletakan bangunan ini di depan tapak terpisah dengan bangunan inti

Fasilitas penunjang di bawah fungsi

hunian untuk mempermudah akses.

Bentuknya melebar untuk

memaksimalkan fungsi

Service diletakkan di

basement sebagai

penunjang fasilitas-

fasilitas seperti parkir,

genset, dsb

Jalan yang melintang menjadikan pemisah antara ruang public dengan ruang privat

Page 33: 2011-2-01145-AR Bab4001

1.

Bentuk dari massa bangunan yang

menjulang vertikal ini, memiliki core

ditengah sehingga koridor yang menuju

unit pun berada ditengah-tengah

bangunan, dapat dipastikan koridor

tersebut tidak memperoleh cahaya

matahari langsung dan tidak mendapati

sirkulasi angin yang dimana dapat

dimanfaatkan untuk mengurangi

konsumsi energy listrik.

2.

Bentuk massa bangunan horizontal

pipih ini, memiliki dua alternative

koridor, yakni single loaded dan double

loaded, untuk double loaded, koridor

hanya dapat memperoleh sinar dan

angin dari sisi tepi-tepi bangunan

sehingga penerimaan sinar dan angin

tidak maksimal, sedangkan single

loaded

Koridor memiliki kesempatan banyak

untuk memperoleh pemasukan cahaya

matahari secara maksimal, begitu juga

dengan sirkulasi angin. Sehingga

pemanfaatan angin dan matahari dapat

maksimal dengan sistem ini. Dan tipe

bangunan seperti ini lah yang

mendukung tema dan topic dari

penghematan energy listrik.

IV.3.4 Analisa Penghematan Energi Listrik

Page 34: 2011-2-01145-AR Bab4001

Disesuaikan dengan sub pembahasan sebelumnya, dimana tema dan topic

dari proyek ini adalah merupakan bangunan berkelanjutan dengan sistem

pengefisiesnian energy listrik, dengan begitu poin-poin yang menunjang dan

menciptakan bangunan hemat energy listrik :

4.15 Tabel Analisa Penghematan Energi Listrik

No Poin Penunjang Analisa

1. Letak Bangunan

Dengan meletakan hunian (merah)

tidak berhadapan langsung dengan arah

matahari sehingga nyaman dan tidak

mengakibatkan panas yang berlebih

dan mengakibatkan penggunaan AC

yang berlebih. dan area publik (kuning)

yang menyerong sehingga tidak

menghadap langsung pada matahari

dan tetap dapat memaksimalkan

pemanfaatan cahaya alami

2. Bentuk Massa Bangunan

Bentuk massa yang pipih horizontal ini

membuat bangunan dapat menerima

cahaya alami dan sirkulasi udara yang

baik, kondusif, maksimal dan merata

untuk dimasing-masing unitnya

3.

Sisi barat dan utara adalah yang

sebenarnya menjadi sisi dengan

pemaparan panas matahari yang

mengganggu, karena di pulau jawa

arah matahari itu condong tenggelam

di antara barat-timur laut, sehingga

diperlukannya façade semi solid untuk

menjadi sun shading bagi sisi tersebut,

agar dapat mengurangi penggunaan

pendingin buatan. Tetapi sun shading

tersebut tetap diberi lubang-lubang

Page 35: 2011-2-01145-AR Bab4001

agar pencahayaan alami dan angin

tetap dapat masuk kearea yang tertutup

ini

4.

Begitu pula apabila menggunakan

sistem single loaded, membuat koridor

yang menjadi ruang sirkulasi mendapat

pencahayaan alami dan penghawaan

alam, sehingga dapat mengurangi

penggunaan energy listrik pada

wialayah ini. Dan dengan membuka

koridor ini menjadi seperti balkon,

membuat aliran angin dan sinar dapat

maksimal masuk, terlebih dengan di

tambahkannya tanaman vertikal.

IV.3.5 Analisa Gubahan Massa

Analisa Gubahan massa tercipta dari adanya faktor-faktor

lingkungan yakni iklim, tata letak tapak juga tercipta dari kebutuhan dari si

pengguna bangunan tersebut pula

Gambar 4.21 Anlisa Massa Bangunan

Page 36: 2011-2-01145-AR Bab4001

IV.3.6 Analisa Sistem Struktur Bangunan

Sistem struktur dapat mempengaruhi ketahanan dan lamanya masa bangunan

dan ketahanannya terhadap elemen-elemen perusak bangunan seperti gempa bumi,

bencana angin, faktor biologis (hewan perusak), dan sebagainya. Sistem struktur

bangunan dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :

- Sub Structure (Struktur bawah)

Merupakan bagian struktur bawah yang menahan beban yang bekerja dari

atas kebawah.

- Upper Structure (Struktur atas)

Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima

seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diterukan

pada pondasi.

4.16 Tabel Penggunaan Jenis Structure

Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan Tiang Pancang - Waktu pelaksanaan cepat

- Relatif murah

- Cocok untuk menahan beban

vertikal

- Lebih efisien dalam

penggunaan energi

• Memerlukan banyak

sambungan dan ketelitian

yang tinggi, kurang

ekonomis bagi wisma

atlet tapi bagi hotel

ekonomis

• Menimbulkan bising dan

getaran

Portal

(kolom dan balok)

- Kekakuan cukup

- Fleksibel dalam penataan

interior unit apartemen

- Struktur sederhana dan

ringan

• Dimensi relatif besar

untuk bentang lebar

• Trafe kolom relatif kecil

Berdasarkan analisa sub structure pada tabel diatas, maka bangunan

apartemen ini menggunakan pondasi tiang pancang. Pondasi tiang pancang dipilih

karena relatif murah, pengerjaan cepat, dan bersih, juga karena kemampuannya

untuk menahan beban yang cukup besar dan juga dalam tahap pengerjaannya tidak

mengganggu keadaan sekitar atau gangguan relatif kecil.

Page 37: 2011-2-01145-AR Bab4001

Untuk upper strcucture, penggunaan sistem struktur portal, karena bentuk

unit dari apartemen ini akan lebih diaplikasikan dengan penggunaan sistem struktur

portal. Portal ini juga tergolong sederhana dan mudah pengerjaannya.

IV.3.7 Analisa Material

Bahan material yang akan digunakan dalam proyek tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

4.17 Tabel Penggunaan Bahan Material

Aspek Alternatif A Atlernatif B Alternatif C Kesimpulan

Dinding Bata merah

Kedap suara, lebih kedap air, lebih kuat, namun pengerjaan lama, dan boros adukan

Bata Hebel

Pengerjaan Cepat, ringan, tahan api, namun harga mahal, dan rembes air

Batako

Kedap air, kedap suara, pemasangan cepat, namun harga mahal, dan mudah dilubangi

Yang dibutuhkan untuk wisma atlet adalah kedap suara, kedap air, sehingga yang cocok adalah bata merah

Pelapis Dinding

Cat

Pengerjaan mudah, cepat, murah, namun tidak tahan air, mudah terkelupas

Keramik

Mudah dibersihkan, tahan air, lebih kedap suara, namun harga lebih mahal, dan terdapat nat pada dinding

Panel & Wallpaper

Pengerjaan cepat, mudah, dan memiliki banyak motif, namun tidak tahan air, mudah terkelupas,

Untuk hunian dapat menggunakan panel ataupun wallpaper karena akan mengakibatkan ruang menjadi lebih indah, sedangkan ruang-ruang lainnya dapat menggunakan cat, sedangkan toilet menggunakan dinding keramik agar tahan air dan mudah dibersihkan. Dan untuk dinding luar bangunan menggunakan cat berwarna putih agar dapat

Page 38: 2011-2-01145-AR Bab4001

memantulkan panas matahari sehingga suhu dalam ruang tetap nyaman.

Lantai Keramik

Tahan lama, perawatan murah, mudah didapat, namun menghantarkan dingin, nat cepat kotor, dan mudah pecah

Marmer

Motif beragam, terkesan mewah, tahan lama, namun harganya mahal, pemasangannya lama, sulit dibersihkan

Kayu

Memberi kesan alami dan hangat, warnanya tidak mudah pudar, bisa di-finishing/ coating, namun harga relatif mahal, pengerjaannya lama, dan tidak tahan air

Untuk unit hunian, yang cocok adalah kayu parket, sedangkan untuk ruang besar lebih cocok mengunakan marmer yang terkesan mewah. Dan untuk area kolam renang menggunakan kayu ulin bekas.

Plafond Gypsum

Mudah dipasang, mudah dibentuk, sambungan tidak terlihat, namun tidak tahan air, dan perlu dipelitur

GRC Board

Ringan, tahan air, tidak mudah lapuk, tahan api, namun perlu diberi rangka permodul dan terlihat adanya nat

Beton ekspose

(tanpa plafond)

Yang cocok digunakan adalah gypsum, karena mudah dibentuk (drop ceiling,dsb), dan juga tidak ada nat.

Atap Beton (Atap datar)

Praktis, tidak perlu rangka, dapat dimanfaatkan untuk kegiatan, namun sangat rawan bocor, dan juga ruang dibawahnya menjadi panas

Genteng Keramik

Tahan lama dan kuat, warnanya tidak mudah luntur, namun sudut kemiringan atap minumun harus 30o, dan pemasangannya perlu ketelitian

Genteng Metal

Pemasangan mudah dan cepat, hemat material, dilapisi anti karat, kuat (anti pecah),tahan panas, anti lumut, rapi, namun pemasangannya perlu ketelitian tinggi

Yang cocok digunakan adalah beton (atap datar) yang nantinya d lapisi oleh penghijauan untuk menunjang kenyamanan pada penghawaan di ruangan bawahnya

Page 39: 2011-2-01145-AR Bab4001

Kusen & Daun

Kayu

Kuat, Kokoh, warna alami, terkesan mewah, namun mahal, tidak tahan air, dan dapat dimakan rayap

Alumunium

Ringan, pembuatan dan pemasangan cepat, terkesan modern, namun kurang kokoh

PVC

Murah, ringan, namun tidak kokoh, mudah retak/patah.

Yang cocok digunakan pada pintu adalah kusen kayu karena dibutuhkan kekokohan dan kemewahan, sedangkan pada kusen jendela dan pintu balkon adalah kusen alumunium karena modernintas, praktis, dan kuatnya namun untuk pintu Toilet dapat menggunakan pintu PVC supaya lebih tahan air.

Façade (sun shading)

Raagka dengan alumunium compposit bonding

Kuat, kokoh, ringan, pemasangannya mudah, dapat menghalau panas dan menghantarkan panas

Kayu

Menarik, memiliki warna alami, terkesan elegan, namun mahal dan cukup sulit dalam pemasangannya

Kisi-kisi Plat

Menarik, ringan, mudah disesuaikan bentuk, tetapi perlu di sanbung-sambungkan dan mudah melendut

Sehingga material façade yang cocok untuk bangunan ini adalah rangka dengan alumunium dengan lubang-lubang untuk mengalirkan cahaya dan angin alamai masuk dalam bangunan dengan di kombinasi dengan perforated disisi selatan agar tetap menerima cahaya dengan angin secara maksimal, juga dapat menyaring masuknya ke dalam gedung

IV.3.8 Analisa Sistem Utilitas

Page 40: 2011-2-01145-AR Bab4001

1. Penghawaan

Penghawaan ini dapat dibagi menjadi dua jenis :

a. Penghawaan alami

Untuk mendukung konsep efisiensi energy, maka penghawaan alami

perlu diperhatikan, contohnya dengan menggunakan cross ventilation. Dengan

memanfaatkan penghawaan alami pada fungsi-fungsi tertentu pada ruang

kumpul pada masing-masing unit, koridor-koridor, dan kamar mandi.

Penghawaan alami bisa dengan membuat cross ventilation pada

bangunan maupun pada unit-unit apartemen. cross ventilation pada bangunan

bisa dipenuhi dengan adanya jarak antara bangunan yang cukup luas dan juga

terdapat ruang terbuka untuk memasukan udara skycourt.

Gambar 4.22 Cross Ventilation

Untuk cross ventilation pada unit-unit bangunan harus memilih jenis

sirkulasi udara yang menyilang, terdapat inlet maupun outlet. Outlet hendaknya

lebih besar dibandingkan dengan inlet agar udara bisa mengalir. Tapi pada iklim

tropis lembab arah angin agak sulit ditentukan, tapi rancangan mengacu pada

arah angin yang dominan. Dan untuk menciptakan penghawaan alami lainnya

adalah dengan menggunakan single loaded sebagai pilihan jenis koridor yang

akan diaplikasikan pada bangunan. Karena dengan single loaded akan

tercapainya bangunan yang hemat energi, hal ini karena pencahayaan dan

pengudaraan alami dapat tercapai. Cross ventilation dapat maksimal sehingga

penghuni apartemen bisa tetap nyaman walaupun tidak menggunakan

pengkondisian udara.

b. Penghawaan buatan

Karena bangunan hunian ini merupakan apartemen bagi kalangan atas,

penghawaan buatan menjadi sebuah kebutuhan dalam mencapai kenyamanan,

dalam hal ini penghawaan buatan yang digunakan adalah dengan menggunakan

Sumber : Jimmy S. Juwana, 2005, Panduan Sistem Bangunan Tinggi

Page 41: 2011-2-01145-AR Bab4001

Air Conditioner (AC). Air Conditioner disini digunakan hampir disetiap ruang

kecuali beberapa ruang servis dan ruang semi outdoor. AC yang digunakan

adalah tipe AC Split Inverter karena dapat menghemat ruang AHU, chiller dan

cooling tower dan untuk konsumsi energinya rendah. Namun yang jadi masalah

dari penggunaan AC split adalah peletakan outdoor unit. Dalam kasus

apartemen yang mempunyai balkon atau teras maka peletakan outdoor di

balkon.

Gambar 4.23 Peletakan Outdoor AC

2. Pencahayaan

Pencahayaan pada bangunan terdapat dua macam pencahayaan, yaitu

pencahayaan alami dan pencahayaan buatan. Pencahayaan alami adalah

pencahayaan yang didapat dari cahaya matahari. Pemanfaatan pencahayaan alami

harus semaksimal mungkin. Penempatan bukaan bukaan harus lebih di tata secara

baik sehingga cahaya dapat masuk kedalam ruangan secara cukup dan tidak

berlebihan. Dan luasan bukaan yang maksimal namun tetap memberikan

kenyamanan bagi pengguna ruang tersebut.

Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dilakukan dengan

menggunakan lampu. Tipe lampu yang dapat digunakan adalah lampu PL, neon T5

atau LED karena cahaya yang dihasilkan nyaman untuk mata dan juga dapat

menekan penggunaan energy listrik secara berlebih.

3. Proteksi Kebakaran

Sistem proteksi kebakaran berfungsi sebagai daerah atau tempat

perlindungan yang di manfaatkan oleh penghuni gedung apabila terjadi kebakaran

atau situasi darurat.Daerah ini seharusnya mampu bertahan hingga 2 jam. Jarak

radius untuk mencapai tangga darurat adalah 32 meter dan 12 meter dari dead

corridor (koridor buntu).

Perletakkan Outdoor

Unit di balkon

Sumber : Pribadi

Page 42: 2011-2-01145-AR Bab4001

Gambar 4.24 Tangga Kebakaran

Proteksi kebakaran ini terdiri dari 2, yaitu berupa proteksi aktif contohnya

hidran, sprinkler, smoke detector dan proteksi pasif berupa tangga darurat atau

struktur bermaterial tahan api.

Pemadam api berupa hidran juga perlu disediakan. Hidran dalam biasanya

ditempatkan di dekat atau di dalam tangga kebakaran, dilengkapi selang, katup,

tabung pemadam, serta alarm atau tombol panggil. Air yang digunakan diambil dari

menara air, yang memang sebagian isinya dicadangkan untuk keperluan darurat.

Hidran luar berupa kepala hidran dan selang. Sumber airnya dari sistem hidran kota.

4. Pengolahan dan Pembuangan Limbah

Pada jaringan instalasi air akan terdiri dari dua macam yaitu pipa air saluran

air bersih dan pipa air saluran air kotor. Pipa saluran air bersih ini berfungsi

mengalirkan air bersih yang biasanya bersumber dari PDAM ataupun sumber air

bersih lain nya ke seluruh ruangan yang membutuhkan, seperti kamar mandi,

westafel dan lain lain.

Sedangkan pipa saluran air kotor berfungsi mengalirkan air kotor atau air

yang sudah dipakai dari ruangan ke tempat pembuangan seperti Septic tank dan lain

lain. Pipa pembuangan limbah kamar mandi sebaiknya mudah diakses untuk

mempermudah maintenance apabila terjadi kerusakan, maka biasanya kamar mandi

dalam tiap unit kamar ditempatkan pada sisi yang berbatasan dengan koridor agar

shaf-shaft pipa dapat diakses dari koridor.

Limbah kamar mandi padat disalurkan ke STP untuk diolah agar dapat

dibuang ke lingkungan dan riol kota dengan aman dan tidak mencemari. Limbah

kamar mandi cair disalurkan ke WTP untuk diolah. Hasil olahannya di re-use dan

dapat digunakan kembali untuk penyiram taman dan flush toilet.

Sumber : Jimmy S. Juwana, 2005, Panduan Sistem Bangunan Tinggi

Page 43: 2011-2-01145-AR Bab4001

Di apartemen ini akan direncanakan air hujan akan dimasukkan ke dalam

sumur resapan (sesuai peraturan pemerintah PP No.36) dan sebagian ada yang

dialirkan ke dalam bak kontrol dan kemudian disalurkan ke riol kota. Pembuatan

sumur resapan perlu diupayakan terkait dengan upaya perbaikan drainase tapak.

Juga dengan adanya sumur resapan yang dijadikan sebagai sistem penampungan air

hujan sementara yang dapat di re-use menjadi air untuk menyiram tanaman, flush

toilet atau mencuci mobil.

5. Instalasi Listrik

Untuk penggunaan energy listrik, instalasi listrik mengambil arus dari PLN.

Selain dari PLN, tersedia pula panel surya yang dapat menyimpan energi sehingga

energy yang telah tersimpan dapat digunakan sebagai sumber energy listrik pada

bangunan yang nantinya akan digunakan bergantian dengan penggunaan listrik dari

PLN. Namun, disiapkan pula pembangkit listrik cadangan berupa generator atau

genset yang akan dioperasikan apabila PLN atau sistem panel surya mengalami

gangguan.

Penempatan ruang genset dan ruang-ruang panel utama bisa ditempatkan

pada basement agar bunyi dan getaran yang mungkin dihasilkan tidak mengganggu

kenyamanan apartemen. Selain itu pengantaran bahan bakar untuk solar juga dapat

dilakukan dengan mudah tanpa menggangu penghuni begitu juga saat terjadi

kerusakan.

Dan untuk menekan pemakaian listrik berlebih di unit apartemen, bangunan

ini menggunakan Building Automatic System (BAS), sehingga penggunaan listrik

dapat terkontrol ketika penghuni sedang tidak didalam unit mereka.

6. Penangkal Petir

Bangunan ini merupakan bangunan hunian tempat tinggal dengan tpe high

rise dan disekitarnya belum ada bangunan setinggi apartemen ini, maka harus

diberikan proteksi terhadap penangkal petir sebagaimana telah diatur dalam PP No.

36. Hal ini dibutuhkan mengingat bangunan ini mempunyai ketinggian yang cukup

tinggi dibanding dengan bangunan di sekitarnya. Sehingga apabila ada petir yang

menyambar, maka bangunan ini riskan untuk terkena petir.

Sistem penangkal petir yang lazim digunakan adalah sistem Thomas. Sistem

ini mempunyai jangkauan perlindungan yang luas, daerah bangunan yang

terlindungi dalam radius 60 m dan luas lahan yang terlindungi dalam kerucut

Page 44: 2011-2-01145-AR Bab4001

perlindungannya dalam radius 125 m. sistem ini dianggap cocok karena terbilang

efisien apabila di letakan di bagian teratas bangunan untuk jangka panjang.

Sehingga bisa melindungi bangunan-bangunan rendah, pohon-pohon dalam tapak.

Gambar 4.25 Skematik Penangkal Petir Sistem Thomas

7. Pembuangan Sampah.

Jenis bangunan apartemen ini merupakan hunian dengan fungsi dan

kebutuhan yang sama dengan rumah tinggal sehingga memiliki sampah rumah

tangga sehingga sistem pembuangan sampah dapat dilakukan dengan sistem shaft,

yaitu menyediakan sebuah ruangan shaft yang langsung berhubungan dengan lantai

dasar tanpa penyekat antar lantai. Pada bagian bawah terdapat ruangan

penampungan. Penggunaan shaft ini lebih efisien pada apartemen ini karena sampah

sudah terkumpul pada bagian lantai dasar bangunan yang berada pada titik tertentu.

Dan dalam shaft ini terdapat pemisah antara sampah organik dan non organik

sehingga sampah-sampah non organik yang ada dapat lebih mudah di proses ke

penampungan sampah non organik, sedangkan untuk sampah organik, dapat

diproses menjadi pupuk yang dapat digunakan diarea hijau pada tapak. Dengan

adanya fasilitas shaft khusus ini dapat membuat kebiasaan juga bagi penghuni dan

pengelola untuk membiasakan diri memisahkan dua jenis sampah yang dihasilkan.

Gambar 4.26 Skematik Pembuangan Sampah

Gambar 4.27 Shaft Sampah

Unit

bangunan

Shaft

sampah

TPA Penampung

sementara

Sumber : Jimmy S. Juwana, 2005, Panduan Sistem Bangunan Tinggi

Sumber : Jimmy S. Juwana, 2005, Panduan Sistem Bangunan Tinggi