2010-2-00397-MN 4

99
BAB4 HASIL DAN PEMBAHASAN I I 4.1 Hasil 1 4.1t Profil Perusahaan PT Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya I . seb,gai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai dist ibutor. Pada tanggal 31 Desember 1996, TAM melakukan merger bersama 3 (tiga) j ' perusahaan antara lam: ' PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan t:ahun 1973) ,• PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen body, didirikan tahun 1976) !. PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982) Gab ngan semuanya diberi nama PT Toyota Astra Motor. Merger ini dilakukan untuk I menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi I ketatnya persaingan di dunia otomotif. 1 Selama lebih dari 30 tahun, PT Toyota Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan I pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT Toyota Astra Motor telah memiliki i I pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter, I

description

sejarah toyota

Transcript of 2010-2-00397-MN 4

Page 1: 2010-2-00397-MN 4

BAB4

HASIL DAN PEMBAHASAN

II

4.1 Hasil

1

4.1t Profil Perusahaan

PT Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanyaI .

seb,gai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai

dist ibutor. Pada tanggal 31 Desember 1996, TAM melakukan merger bersama 3 (tiga)

j' •perusahaan antara lam:

•' PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan t:ahun 1973)

,• PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen body, didirikan tahun 1976)

!. PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982)

Gab ngan semuanya diberi nama PT Toyota Astra Motor. Merger ini dilakukan untuk

Imenyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi

I

ketatnya persaingan di dunia otomotif.1

Selama lebih dari 30 tahun, PT Toyota Astra Motor telah memainkan peranan

penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan

Ipekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT Toyota Astra Motor telah memiliki

iI

pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter,I

IJakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 2000

ldire mikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.

! •

Sejak t:anggal 15 Juli 2003,TAM direstrukturisasi menjadi 2 (dua) perusahaan, yaitu:

!I,. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit'

produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi

Page 2: 2010-2-00397-MN 4

50

kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5% dan TMC

menjadi 95%

PT Toyota Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk

Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra

International 51% sedangkan TMC 49%

Keberadaan PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Internasional di Indonesia saat ini,

Itentu tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga perusahaan merasa wajib pula

I

merhberikan sumbangsih bagi kehidupan rakyat Indonesia. Oleh karena itu,.pada tahun 1974I

iperilisahaan mendirikan Yayasan Toyota & Astra, suatu organisasi nirlaba yang bermaksud

iber eran aktif membantu upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk

me cerdaskan kehidupan bangsa.III/ Yayasan mulai aktif dengan kegiatannya pada bulan April 1976. Itu pun dengan

Ikegiatan pemberian beasiswa saja. Baru pada tahun 1977 kegiatan bantuan berkembang

!sehi'ngga mencakup juga alat peraga pendidikan dan pelatihan otomotif berbagai program

I

I

bantuan seperti saat ini.

II

1 Kesungguhan yayasan untuk secara aktif dan berkesinambungan membantu upaya

penierintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menyebabkan yayasan membentuk

danlabadi untuk mendukung semua kegiatan bantuan. Dengan demikian dan bantuan

IYayasan Toyota & Astra tidak dipengaruhi dan bergantung kepada kondisi profit dan bisnis

II

PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Internasional. Program-program Yayasan Toyota Astra

Iant ra lain:

I

:• Beasiswa

Program beasiswa diberikan kepada mahasiswa dan pelajar yang pandai dan rajin

tetapi ekonominya lemah.

Page 3: 2010-2-00397-MN 4

51

Bantuan Biaya Penelitian

Penelitian adalah perangkat ilmu pengetahun yang utama. Oleh karena itu yayasan

memberikan bantuan biaya penelitian.

Sumbangan Buku

Buku merupakan kebutuhan penting bagi mahasiswan dalam menimba ilmu dan

memperluas cakrawala pemikiran sebagai seorang intelektual. Karena itu, Yayasan

Toyota dan Astra ikut serta membantu memberikan buku-buku teknik otomotif

kepada perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan.

Bantuan Alat Peraga

Kebutuhan akan alat peraga pendidikan seperti mesin dan perkakas merupakan

kebutuhan dasar dan fasilitas pengajaran dalam lembaga pendidikan teknik. Karena

itu untuk memajukan bidang pendidikan praktis dan tepat guna, Yayasan Toyota dan

Astra memberikan bantuan alat bantu proses belajar mengajar berupa alat peraga

dan referensi pendidikan kepada lembaga-lembaga pendidikan teknik di seluruh

Indonesia.

IBeb¢rapa program dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Toyota antara

lain!

'11) Environment!

• Environment Management System (EMS)

Tidak hanya terdepan melalui teknologi kendaraan bermotornya, Toyota

rupanya juga berupaya menjadi yang terdepan melalui pengembangan teknologi

lingkungannya. Hal ini demi mewujudkan tanggung jawab Toyota terhadap

Page 4: 2010-2-00397-MN 4

52

masyarakat dan utamanya untuk menyikapi isu lingkungan yang belakangan

semakin'

hebat terdengar.

Diawali dengan sebuah pendekatan komprehensif Toyota terhadap isu

Jingkungan yang dituangkan dalam The Toyota Earth Charter, akhirnya

Environment Management System (EMS) kemudian dibangun untuk

mempromosikan kegiatan lingkungan tidak hanya bagi Toyota Jepang secara

individu tetapi juga mengikutsertakan seluruh afiliasi dan perpanjangan

berikutnya bisnis Toyota dalam skala global. Lebih rinci dalam EMS, Toyota

mengurangi efek negatif terhadap Jingkurigan (dalam hal ini yang dimaksud

adalah emisi karbon) di setiap tahapannya mulai dari pembangunan kendaraan

itu sendiri hingga produksi, disposal, dan seterusnya dengan mengadakan

kegiatan bertema Jingkungan di semua area bisnis.

Berbagai penghargaan internasional berupa ISO 14001 untuk kepedulian

Jingkungan hidup diperoleh oleh pabrik-pabrik di Sunter I, Sunter II dan

Karawang.

• Toyota Duty-Free New Trees Go Green

Setiap 100 liter bahan bakar yang dikonsumsi setara dengan 340 kilogram emisi

C02 yang dihasilkan dimana emisi karbon tersebut baru dapat dinetralkan

dengan sebatang pohon berumur minimal 20 tahun. Fakta ini mendorong

Toyota berinisiatif untuk mengambil langkah mengadakan program penanaman

pohon. Salah satunya melalui program Toyota Duty Free-New Trees Go Green,

dengan memberikan 30 pohon untuk setiap pembelian 1 unit kendaraan Toyota

Duty Free selama periode Oktober- Desember 2008.

• ForestofToyota(Hutan Toyota)

Page 5: 2010-2-00397-MN 4

53

Salah satu wujud lain dari komitmen Toyota terhadap lingkungan hidup. Hutan

Toyota di pabrik Karawang merupakan proyek penghutanan seluas 16 hektar,

yang didalamnya terdapat jenis-jenis tumbuhan langka yang dengan cepat akan

punah dari alam bebas. Di sana dan beberapa proyek kerjasama lain, kami

menanam 36 jenis tumbuhan, termasuk pohon jati, eboni, mahoni, dan juga

tanaman obat-obatan. Hutan Toyota merupakan aktivitas kami terhadap

ekologi, karena menjaga keanekaragaman hayati merupakan tujuan pelestarian

lingkungan hidup yang sangat penting.

• Taman Hijau Toyota

$ebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup khususnya di Jakarta, PT

Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota Astra Motor bekerjasama

dengan Dinas Pertamanan DKIJakarta berlokasi di Kupingan Simpang Jalan,

Jalan Yos Sudarso :-- Perintis Kemerdekaan Kotamadya Jakarta Utara.

Keberadaan Taman Hijau Toyota diharapkan mampu menambah kecantikan

ibukota serta membantu pemerintah dalam mewujudkan tercapainya target

pengadaan 30 persen ruang terbuka hijau DKIJakarta.

• Air Bersih Untuk Masyarakat Karawang

Tidak dipungkiri bahwa akhir-akhir ini masalah air di Indonesia perlahan

mendekati titik kritis. Sangat sulit menemukan air bersih terutama di sebagian

besar wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Limbah pabrik dan isu lingkungan

lainnya menyebabkan penurunan kualitas air. Yang terburuk adalah ketika

kualitas air mulai memasuki kategori berbahaya untuk dikonsumsi oleh

masyarakat. Karawang termasuk salah satunya, masyarakat Karawang

menggunakan air dari Sungai Citarum dalam kegiatan sehari-hari mereka.

Sungai Citarum juga tentunya sangat bernilai ekonomis dalam kehidupan

Page 6: 2010-2-00397-MN 4

54

mereka. Tetapi akhir-akhir ini, sanitasi sungai bergerak turun ke level bawah.

Penurunan sanitasi ini membuat Karawang terancam sebagai wilayah dengan air

yang terkontaminasi. Sanitasi yang rendah ini muncul bersamaan dengan

tingginya volume sampah rumah tangga dan limbah industry akibat peningkatan

jumlah pembangunan pabrik. Toyota sebagai salah satu perusahaan yang

membangun pabriknya di wilayah Karawang, merasa bertanggung jawab untuk

membantu masyarakat setempat dengan sebuah solusi. Dan sebagai salah satu

solusinya adalah membangun sistem sterilisasi air. Ide pembangunan sistem

sterilisasi air ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat.

Pembangunan sistem sterilisasi air dimulai tahun 2006 dan diresmikan pada

tahun 2007. Sistem ini dibangun untuk menetralisasi karbon dan kandungan

berbahaya lainnya dalam air. Selanjutnya, air harus melalui beberapa tahapan

untuk akhirnya dihasilkan air bersih.I

12) Community Support!

• Pembangunan Daerah Industri

Pembangunan daerah industri yang masih terus berjalan rupanya

menumbuhkan harapan yang salah pada masyarakat sekitar. Banyak

masyarakat berhadap mereka dapat bekerja pada pabrik-pabrik di dekat

pemukiman mereka, padahal tidak semudah itu harapan mereka dapat

terwujud. Pasalnya mereka harus berbenturan dengan tingkat pendidikan atau

keahlian tertentu yang disyaratkan perusahaan dalam merekrut karyawannya.

Menanggapi hal tersebut, beberapa perusahaan percaya bahwa

dikembangkannya program-program CSR diharapkan dapat meredam

kekecewaan masyarakat. Termasuk salah satunya, PT Toyota Motor

Manufacturing Indonesia, meluncurkan program CSR-nya dengan

menitikberatkan pada Optimalisasi Sektor Agribisnis dan Jasa berbasis Income

Page 7: 2010-2-00397-MN 4

55

Generating Activities (IGA). Program ini merupakan program pengembangan

' .dari program yang telah diujicobakan tahun 2006. Desa Puseurjaya dan

Sirnabaya menjadi target Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dimana

diketahui bersama bahwa kedua desa tersebut merupakan desa yang

berbatasan langsung dengan pabrik TMMIN di Karawang.

Jauh sebelum program ini diluncurkan pertama kalinya di tahun 2005,

beberapa peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), atas permintaan pihak

TMMIN, sebenarnya telah terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap

masyarakat mengenai potensi yang ada di masyarakat. Penelitian tersebut

memperlihatkan bahwa pertanian masih merupakan potensi besar masyarakat

untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini pula yang kemudian membantu pihak

TMMIN, dalam hal ini Community Development Department, menjatuhkan

pilihan jamur merang dan ikan lele untuk dikembangbiakan dalam program

kegiatannya.

Sementara untuk sektor jasa, TMMIN memberikan pelatihan perbengkelan

motor lengkap dengan pelatihan kewirausahaannya. Seirama dengan sektor

agribisnis, sektor ini pun dikembangkan untuk tujuan akhir menciptakan peluang

usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.

• Pelatihan Kewirausahaan

Evaluasi dalam setiap program biasa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh

mana aktual kegiatan berjalan sesuai rencana yang telah dibuat. Lebih lanjut,

evaluasi juga dibutuhkan sebagai indikator penunjang dalam kerangka

pengembangan program. Hal ini yang kemudian menjadikan evaluasi sebagai

alat yang terintegrasi pada setiap program kegiatan. Community Development

TMMIN bekerja sama dengan Universitas Singa Perbangsa Karawang (UNSIKA)

dan bengkel profesional setempat, membuka Pelatihan Kewirausahaan. Program

Page 8: 2010-2-00397-MN 4

.

56

ini cukup berbeda dari program yang sama sebelumnya. Program lebih

. .disempurnakan sesuai tujuan besar Community Development dalam setiap

kegiatannya yaitu memberdayakan masyarakat sekitar. Program ini didesain

tidak hanya memberikan keterampilan teknis perbengkelan motor seperti yang

telah dilakukan sebelumnya. Program lebih disempurnakan sesuai tujuan besar

Community Developmentyaitu memberdayakan masyarakat sekitar. Program ini

didesain tidak hanya memberikan keterampilan teknis perbengkelan motor

seperti yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan variabel

manajemen pada perbengkelan motor. Tujuan akhirnya adalah mengajak

masyarakat untuk lebih mandiri secara finansial melalui wirausaha perbengkelan

motor.

• Plant Visit

Merupakan bagian dari program kerjasama edukasi-industri yang telah

dicanangkan oleh Toyota Indonesia. Program ini sudah berjalan sejak tahun

1974 berupa kegiatan peninjauan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung

lainnya. Tujuan dari program ini, selain memperlihatkan fasilitas dan sistem

produksi Toyota yang modern sebagai bagian yang tak terpisahkan dari usaha

untuk menghasilkan produk bermutu tinggi, juga membantu dunia pendidikan,

khususnya bidang teknik dalam rangka penambahan wawasan tentang dunia

industri. Selain itu, program ini juga menjadi alternatif media untuk

menginformasikan kepedulian Toyota terhadap pengembangan masyarakat dan

pemeliharaan lingkungan. Hal ini sesuai dengan komitmen manajemen untuk

memberikan perhatian pada usaha-usaha pengembangan dunia pendidikan

sekaligus berperan serta sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi

bangsa dan negara.

• Pelatihan Kerja Bagi Siswa Berprestasi

Page 9: 2010-2-00397-MN 4

57

Dunia pendidikan saat ini membutuhkan fasilitas kerja bagi murid-muridnya,

terutama, dikhususkan bagi mereka pelajar SMK yang bergerak di bidang

industri. Melalui salah berbagai program yang diselenggarakan PT Toyota Astra

Motor, kebutuhan akan fasilitas tersebut dapat terpenuhi. Kerjasama antara

edukasi dan industri yang dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor diwujudkan

melalui Toyota Technical Education Program (T-TEP). Program ini sebenarnya ·

telah berjalan sejak tahun 1994. Secara rutin T-TEP telah melakukan kegiatan

baik berupa pelatihan siswa, pelatihan guru maupun pemberian bantuan alat

pada SMK di Jakarta dan sekitarnya serta beberapa sekolah berskala nasional.

• Toyota Eco Youth

Sebuah program CSR Toyota yang telah berjalan sejak tahun 2005, berbentuk

kontes di bidang lingkungan hidup melibatkan lebih dari 260.000 pelajar di 355

SMU dan SMK yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Program ini memiliki

tujuan akhir menciptakan sekolah lingkungan binaan Toyota yang menjadi

rujukan bagi masyarakat yang ingin mempelajari proyek lingkungan praktis.

3) Product

• Komponen Kendaraan Bebas SOC

Toyota berupaya mengurangi efek negatif terhadap lingkungan (emisi karbon)

di setiap tahapannya mulai dari pembangunan kendaraan itu sendiri hingga

produksi, disposal, dan seterusnya dengan mengadakan kegiatan bertema

lingkungan di semua area bisnis termasuk diantaranya perumahan, IT, dan

bioteknologi. Salah satu upaya Toyota dalam mengurangi emisi karbon adalah

dengan mengurangi, bahkan menghilangkan 4 macam SOC yang biasa

terkandung dalam komponen kendaraannya, antara lain: lead, mercury,

cadmium dan hexavalent chromium. Rupanya, material yang termasuk dalam

Page 10: 2010-2-00397-MN 4

58

SOC merupakan logam berat yang berbahaya karena sifat racun, bagi makhluk

hidup. Jika tanah atau air yang tercemar oleh material SOC tersebut dikonsumsi

oleh makhluk hidup terutama manusia maka akan dapat menyebabkan

timbulnya penyakit degeneratif seperti kanker. Hingga Oktober 2007, komponen

kendaraan Toyota telah 99% bebas dari kandungan SOC. Selanjutnya

diupayakan, di tahun 2008 status pelarangan kandungan SOC pada komponen

kendaraan Toyota menjadi larangan penuh. Berkaitan dengan ini, tercatat

sebuah prestasi bahwa Toyota Indonesia masuk peringkat 1, di luar Jepang,

Amerika dan Eropa, untuk komponen kendaraan bebas SOC.

• Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-1)

PT Toyota Manufacturing Indonesia selalu menggunakan teknologi tinggi untuk

menjamin kualitas produknya tanpa mengesampingkan pentingnya memelihara

kelestarian lingkungan. Teknologi mesin VVT-I (Variable Valve Timing

Inte!!igenf) membuat produk kami lebih ramah lingkungan karena mengurangi

emisi gas. buang tanpa mengurangi optimalisasi hasil pembakaran dan efisiensi

termaI.

4) Lain-lain

• Safety Driving

Merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan CSR Toyota dalam rangka turut

serta membangun perilaku yang positif dalam berkendara dari perspektif roda

empat.

Page 11: 2010-2-00397-MN 4

59

,---------··---- ·------------------- ,

TOYOTA

Gambilr 4..1 Logo Toyota

Sumber: www.tnyota.co.id

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

4!1.2.1 Visi

IMenjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dlhormati di kawasan Asia Tenggara

dkngan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan.

4J1.2.2 Misi

1) Secara berkesinambunan menyediakan procluk dan jasa yang berkualitas tinggi serta

memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik.

2) Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan mendptakan lingkungan

kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.

3) Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer melalui

komunikasi dan kerjasama yang lebih baik.

4) Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek,

misalnya pemenuhan peraturan,lingkungan dan lain-lain.

Page 12: 2010-2-00397-MN 4

0 z

"

w z w <>:

V> w z

l

60

4.1.3 Struktur Organisasi

PT Toyota Astra Motor

2010 Organization Structure

Board of DIRECTORS

I

FINANCE &

ADMINISTRATION

SUPPORT

MARKETING

I I I I I I

u_jw l9cr: z

l9

"' t;;;:: w

0 w w u-' tn -' ""w <>:

z::> cr: 9

w-u

'

:E"'

u <>:0!! "' "'I V> -'

0 <>:> <>: z -' 0.. u

0!! :5 <>:

w 0.. cr: u Iu w uz "" f- w<>: cr: u. w r-z <>: <>: V>

:ELL.

Gambar 4.2 Struktur Organisasi

I

Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi untuk melakukan wewenang dan

lta nggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan pihak

Im najemen dalam melaksanaan pekerjaan sesuai dengan posisinya.

Page 13: 2010-2-00397-MN 4

I

Page 14: 2010-2-00397-MN 4

61

• Direktur

Memimpi'n dan mengendalikan perusahaan

Menentukan garis-garis kebijakan

Bertanggung jawab penuh atas segala tindakan yang berhubungan dengan

kegiatan-kegiatan eksternal maupun internal

• Marketing

1) Sales

Penjualan semua unit kendaraan

Melihat permintaan pasar dan menawarkan unit kendaraan

Mengontrol perkembangan outlet atau dealer dan mendukung outlet

atau dealer itu sendiri

Mengontrol dan memonitor sales performance

2) Marketing Planning and Customer Relationship

Perencanaan terhadap produksi dan hubungan Toyota kepada publik

Analisa terhadap pasar dan perkembangan trendpasar

Perencanaan terhadap produk yang akan diperkenalkan kepada

publik

Public Relations (PR) mengenai Toyota

Pengembangan produk dan bisnis untuk aksesori (accessories)

Perencanaan dan produksi untuk aksesori (accessories)

Menangani keluhan dan customer satisfaction

3) After Sales Marketing

Manajemen terhadap layanan purnajual unit

Mengontrbl penjualan parts dan perkembangan produk dan bisnis

Standarisasi network (workshop dan Subdepo)

Mendukung Kaizen atau perbaikan untuk outlet

Page 15: 2010-2-00397-MN 4

62

4) Service Parts Logistic

Manajemen logistik untuk ketersediaan parts

Pengadaan informasi untuk setiap jenis parts beserta parts model

baru

Parts management inventory dengan pemeliharaan ketersediaan

parts dan perencanaan terhadap pergerakan pasar

Control dan Management untuk merespon dengan supply atas

permintaan customer·

Mengatur logistik dan mempertimbangkan kondisi kapasitas

warehouse terhadap perkembangan business parts

Improvement team, untuk melakukan pengembangan dan

perubahan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

Penanganan terhadap keselamatan, kesehatan dan lingkungan dalam

bekerja

5) Technical Services

Pengadaan layanan berkaitan dengan mekanisme unit

Pengembangan terhadap kemampuan sales

Mengontrol dan memonitor terkait teknik

Mengatur dan mengoperasikan workshop

• Finance and Administration Support

1) Vehicle Logistic

Mengatur logistik untuk penyediaan unit kendaraan

Delivery unit dari Toyota Astra Motor ke outlet beserta proses

administrasi

Mengontrol unit dari produksi hingga ke Toyota Astra Motor

2) Finance and Administration

Page 16: 2010-2-00397-MN 4

63

Mengatur keuangan, transaksi, pembukuan dan administrasi

perusahaan

Pembukuan dan jurna/isasi terhadap seluruh transaksi bisnis Toyota

Astra Motor

Mengatur keuangan perusahaan dan proses pembayaran untuk

seluruh hal yang terkait bisnis perusahaan

Pemeliharaan existing system yang ada

Pengembangan dan support system

Update technology untuk perusahaan

Proses rekruitasi

Pengembangan terhadap sumber daya manusia perusahaan

Penangan issue terkait dengan karyawan

Penerapan dan penilaian kinerja karyawan

Pengembangan program komunitas

Hubungan atau kerja sama denga pemerintah

Penanganan issue di lingkungan kerja sekitar

4.1.4 Profil Responden

slrikut ini data mengenai profil responden yang dibedakan menurut jenis kelamin, usia,

plkerjaan,' dan tipe kendaraan. Adapun profil responden dapat dilihat pada penjelasan di

bJwah ini:

Page 17: 2010-2-00397-MN 4

64

4.1.4.1Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden

Jenis KelaminPria

Jumlah79orang

Po esentase 79%

Wanita 21orang 21%Total 100oranq 100%

SUmber:Data Primer,2010

Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis kelamin dari 100 orang

Jsponden didapat data sebagai berikut: responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 79

orng (79%) dan sisanya sebanyak 21orang (21%) adalah wanita.Ini menunjukkan bahwa

lebih banyak responden pria dibandingkan dengan wanita,untuk lebih jelasnya dapat dilihat

a gambar di bawah ini:

Gambar 4.3 Profit Responden Benlasarlcan Jenis Kelamin

4 1.4.2 Usia Responden

Tabel4.2 Usia Responden

Usia Jumlah Presentase17-30 tahun 20 orang 20%31-40 tahun 45 orano 45%41-50 tahun 18 orang 18%51-60 tahun 10 orang 10%>60 tahun 7 orano 7%

Total lOOorang 100%Sumber. Data Pnmer,2010

Page 18: 2010-2-00397-MN 4

65

Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai usia dari 100 responden dapat dilihat

Jhwa kelompok usia responden 17-30 tahun sebanyak 20 orang (20%), kemudian untuk

k mpok usia antara 31-40 tahun sebanyak 45 orang (45%), untuk usia 41-50 tahun

Jrenyak 18 orang (18%), selanjutnya untuk kelompok usia 51-60 tahun terdapat 10 orang

I(lO%) dan yang terakhir untuk kelompok usia diatas 60 tahun sebanyak 7 orang (7%). Ini

m unjukkan bahwa banyak responden yang berusia 31-40 tahun, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

•17-30 tahuri

3iiotahlm'

.,···' •'•b." Jti.n ;lls1-60tah n;fj()tah··.'

Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia

4.1.4.3 Pekerjaan Responden

4.3 Pekerjaan Responden

Pekeriaan Jumlah PresentasePelaiar/Mahasiswa 7 orang 7%

Wiraswasta 36 orang 36%Karvawan Swasta 49 orang 49%

Ibu Rumah Tangga 4orang 4%Lainnya 4orang 4%Total 100 orang 100%

Sumber: Data Pnmer,2010

Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis pekerjaan dari 100 responden

di1apat data sebagai berikut: responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu

sebnyak 7 orang (7%), responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 36 orang

Page 19: 2010-2-00397-MN 4

66

(36%), responden yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 49 orang (49%),

nden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (4%), dan

nden yang memilih lainnya sebanyak 4 orang (4%). Ini menunjukkan bahwa

banyak

Jsponden yang bekerja sebagai karyawan swasta, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Jmbar di bawah ini:

Gambar 4.5 Profll Responden Berdasarkan lenls Pekerjaan

""1.4.4 Tlpe Kendaraan Responden

Tabel4.4 Tlpe Kendaraan Responden

npe lumlah PresentaseKiiana Innova 18 orana 18%

Avanza 20 Olall!l 20%Corolla Artis 9orang 9%

Vios 11 orana 11%Yaris 17 orana 17%Rush 10 orang 10%

Fortuner 10 orana 10%l.ainnva 5orall!l 5%Total 100orang 100%

Sumber: Data Pnmer,2010

Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai tlpe kendaraan, dari 100 responden

I'

dicilapat data sebagai berikut: nesponden yang memiliki lipe Avanza sebanyak 20 orangII

(20%),responden yang memiliki lipe Kijang Innova sebanyak 18 orang (18"Al), responden

Page 20: 2010-2-00397-MN 4

67

I

Page 21: 2010-2-00397-MN 4

'

I 67I

jng memiliki tipe Corolla Altis sebanyak 9 orang (goAl), responden yang memiliki tipe Vios

Jrenyak 11 orang (11%), responden yang memiliki tipe Yaris sebanyak 17 orang (17"AJ),

nbponden yang memiliki tipe Rush sebanyak 10 orang (10%), responden yang memiliki tipeI

Fbrtuner sebanyak 10 orang (10%), dan responden yang menjawab lainnya sebanyak 5

fng (5%). Ini menunjukan bahwa banyak responden yang memiliki tipe Avanza

dibandingkan tipe yang lainnya,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

·. . _.

. IIi Kijaiigln(\oiJ;l. ·

•Avan. za-.,.-

....

· Ill& nii AJtiS• •

ll ;ciF•Yaris .

Gambar 4.6 Profil RespondeD Benlasarlran lipe Kendaraan

!

4 1.5 KondisiPersaingan Indusbi

I

Potensi pengembangan produk substitusl

Kekuatan tawar- Persaingan Kekuatan tawar- menawar antarperusahaan

menawar pembeli pemasok sejenis

- -'

'I

I

IKemungkinan masuknya pesaing baru

'I

Gambar 4.7 Model Lima Kekuatan Porter

Sumber:Fred R. David (2006:131)

Page 22: 2010-2-00397-MN 4

68

uhtuk mengetahui kondisi persaingan dalam industri otomotif dapat diketahui dengan

mjenganalisa dan menggunakan analisis Porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan

sljenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk subtitusi,I

klkuatan tawar-menawar penjual dan kekuatan tawar-menawar pembeli.

irnerupakan uraian analisis 5 (lima) kekuatan Porter Toyota:

Berikut

1) Persaingan antarperusahaan sejenis

Toyota ada terutama di pasar otomo.tif, yang memiliki sejumlah pesaing. Sebagai

contoh, Forti, Chevrolet, Honda dan General Motor adalah beberapa pesaing utama

. mereka. Industri dengan tinggi biaya masuk dan keluar telah membawa Toyota

untuk mencari keunggulan kompetitif mereka. Salah satu contoh utama dari

keunggulan kompetitif bagi mereka yang baru adalah Toyota Hybrid Synergy Drive.

Seperti industri otomotif telah menderita dari bensin yang tinggi dan biaya minyak

mentah, Toyota telah mengembangkan sebuah sistem mesin terkomputerisasi,

Hybrid Synergy Drive, yang membantu performa mesin dan membuat penggunaan

energi di mobil semakin efisien. Toyota saat ini bekerja sistem ini dalam sedan Prius

dan Camry, yang memimpin pasar di kendaraan hibrida (hybrid).

2) Kemungkinan masuknya pesaing baru

Perusahaan lain berpotensi memasuki pasar dengan mengembangkan kendaraan

hibrida yang sama dan menetralkan keuntungan Toyota. Bahkan, Nissan dan Honda

telah mengembangkan teknologi serupa. Namun, Toyota terus mendominasi pasar

untuk kendaraan hibrida karena Honda dan Nissan tidak memiliki dampak yang

signifikan di pasar. Di masa depan, Toyota mungkin akan kehilangan keunggulan

kompetitif jika kendaraan hibrida mengambil pangsa pasar yang lebih besar dalam

industri otomotif.

3) Potensi pengembangan produk substitusi

Page 23: 2010-2-00397-MN 4

Saat ini Toyota menambahkan Sport.Utility Vehicles (Toyota Highlander) untuk jalur

kendaraan mereka menggunakan HSD. Dengan menjadi yang pertama untuk

menambahkan SUV ke pasar hibrida, mereka memiliki keunggulan kompetitif mereka

dilindungi dari produk-produk pengganti.

4) Kekuatan tawar-menawar pemasok

Pemasok dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan dengan

menggunakan kunci harga komponen. Untuk tetap kompetitif mereka harus memiliki

strategi, Toyota membuat database besar pemasok usaha kecil untuk operasi

mereka. Melalui database ini, Toyota menempatkan penekanan pada penggunaan

bisnis bagi pemasok yang lebih kecil dalam rangka untuk memperoleh keunggulan

kompetitif.

5) Kekuatan tawar-menawar pembeli

Dengan banyak pilihan, pembeli umumnya memili daya tawar yang lebih tinggi.

Dengan meningkatkan brand loyalty melalui brand image, daya tawar ini dapat

menjadi kekuatan bagi Toyota.

4.1.6 Transformasi Data, Uji Validitas, Reliabilitas, Serta Normalitas Data

Dlta hasil kuesioner untuk mencari variabel program Corporate Social Responsibility (X),

vlriabel sikap konsumen (Y), dan variabel loyalitas merek (Z). Sebelum dianalisa Jebih lanjut,

d ta tersebut mempunyai skala interval. Untuk variabel X, Y, dan Z, data yang diperoleh dari

klesioner merupakan data dalam skala ordinal, dan akan diubah menjadi interval dengan

Page 24: 2010-2-00397-MN 4

I

Page 25: 2010-2-00397-MN 4

70

Pernyataan 1 sampai dengan 20 memiliki 5 opsi jawaban yaitu sangat tidak setuju

(STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat setuju'

(SS) yang kemudian

Idibobotkan dimana (STS) mempunyai bobot sama dengan 1, (TS) mempunyai bobot sama

d ngan 2, (N) mempunyai bobot sama dengan 3, (S) mempunyai bobot sama dengan 4, dan

(55) mempunyai bobot sama dengan 5.

Setelah dilakukan transformasi data dari ordinal ke interval dengan menggunakan

MSI terhadap jawaban dari pernyataan variabel X, Y, dan Z, didapat nilai baru dari data

dLgan perubahan sebagai berikut: .

Tabel 4.5 Nilai Baru Setelah Transformasi Data Ordinal ke Interval

Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval)Pernvataan 1-8

1 1.002 1.873 2.704 3.775 5.10

Pernvataan 9-121 1.002 1.763 2.664 3.795 5.11

Pernyataan 13-201 1.002 1.963 2.834 3.925 5.35

Sumber: Has1l Pengolahan Data

Keterangan:

11= Sangat Tidak Setuju

I2 F Tidak Setuju

I

3 L Netral

Page 26: 2010-2-00397-MN 4

71

l= Setuju

5 = Sangat Setuju

elanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas serta reliabilitasnya sehingga

i strumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pernyataan kuesioner dapat

dipertanggungjawabkan. Adapun variabel-variabel yang akan diuji validitas dan reliabilitas

abalah variabel X, Y, dan Z.

Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n - 2. Nilai n

menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner, data yang digunakan adalah data dari

Jutan 1 - 100 jadi nilai df = 98, sehingga didapat nilai t tabel = 1.66. Selanjutnya didapat

Inilai r tabel = 0.17. Jadi, untuk· validitas akan dinyatakan apabila nilai r hitung > r tabel.

uhtuk reliabilitas, akan dinyatakan reliabel apabila Cronbach's Alpha> 0.60.

4.1.6.1Uji Validitas

Dllam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 100 responden

dlngan menggunakan program SPSS 18.0. Caranya yaitu dengan membandingkan antara

Inilai rtabel dan nilai r hitung. Ketentuan rtabel adalah n- 2 dan tingkat kepercayaan sebesar

I95%. Pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid apabila

Ir hitung > r tabel.

Page 27: 2010-2-00397-MN 4

Tabel 4.7 Uji Validitas Sikap Konsumen

I Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

I Sikap onsumen (Y)

1 0.53 0.17 Valid2 0.60 0.17 Valid

3 0.59 0.17 Valid

0.60 0.17 Valid

72

4.1.6.1.1Uji Validitas Pada Variabel Program CSR

Tabel 4.6 Uji Validitas Program CSR

I Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

1 0.53 0.17 Valid2 0.56 0.17 Valid

Program 3 0.41 0.17 Valid Corporate Social 4 0.57 0.17 Valid

Responsib!'lity 5 0.54 0.17 Valid (X) 6 0.43 0.17 Valid

7 0.57 0.17 Valid

8 .. 0.59 0.17 ValidSwmber: Has1l pengolahan Data Peneht1an

Seluruh pernyataan pada variabel program Corporate Social Responsibility dinyatakan valid

kLena r hitung lebih besar dari rtabel.

4.1.6.1.2 Uji Validitas Pada Variabel Sikap Konsumen

4 ..

Somber: Has11 Pengolahan Data Penehtlan

Seluruh pernyataan pada variabel sikap konsumen dinyatakan valid karena r hitung lebih

bJsar dari r tabel.

Page 28: 2010-2-00397-MN 4

V

Tabel 4.8 Uji Validitas Loyalitas Merek

I ariabel No. Pernvataan r hitunq rtabel Keteranqan

Loyalitas Merek(Z)

1 0.45 0.17 Valid2 0.71 0.17 Valid

3 0.77 0.17 Valid

4 0.52 0.17 Valid

5 0.47 0.17 Valid

6 0.77 0.17 Valid

7 0.77 0.17 Valid

0.71 0.17 Valid

Tabel 4.9 Uji Reliabilitas

I Variabel Cronbach's Alpha KeteranaanIProqram Corporate Social Responsibility (X) 0.81 Reliabel

I Sikap Konsumen (Y) 0.77 Reliabel

I Brand Loyalty (Z) 0.88 Reliabel

1m

73

4.1.6.1.3 Uji Validitas Pada Variabel Loyalitas Merek

8..

Sumber: Has11 Pengolahan Data PeneiJtJan

Seluruh pernyataan pada variabel loyalitas merek dinyatakan valid karena r hitung ·lebih besar

dlri r tabel.

4.6.2 Uji Reliabilitas

Dllam penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel

1enggunakan program SPSS 18.0, yaitu apabila nilai. Cronbach's Alpha > 0.60 maka

dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan tabel di

bal

wah ..

I

sJiuruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.60.

Page 29: 2010-2-00397-MN 4

74

4.1.6.3 Uji Normalitas Data

Jji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa ampel yang diambil

erasal dari populasi yang. sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk

t'ap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran pada gambar grafik Q-Q Plot

4.1.6.3.1Uji Normalitas Data Program CSR

Intuk mengetahui apakah distribusi data program Corporate Social Responsibility normal

atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan

jenggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut: .

Normal Q-Q Plot of CSR

0

2

Observed Value

Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Program CSRSumber: Hasil Pengolahan Data

Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data variabel program Corporate Social

R sponsibility dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot membuktikan bahwa dataI

bkrdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

Page 30: 2010-2-00397-MN 4

'

75

4.1.6.3.2 Uji Normalitas Data Sikap Konsumen

+tuk mengetahui apakah distribusi data sikap konsumen normal atau tidak normal, maka

dllakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program

SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:

Normal Q-Q Plot ofSIKAP

0

0

0

0

_,0

0

Observed Value

Gambar 4.9 Grafik Normal Q-Q PlotSikap KonsumenSumber: Hasil Pengolahan Data

Jika dilihat pada gambar 4.9 terlihat sebaran data variabel sikap konsumen dapat dikatakan

blik karena hasil n rmal Q-Q Plot sikap konsumen membuktikan bahwa data berdistribusi

nlrmal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.1.6.3.3 Uji Normalitas Data Loyalitas Merek

Uttuk mengetahui apakah distribusi data loyalitas merek normal atau tidak normal, maka

dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program

ISrS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:

I

Page 31: 2010-2-00397-MN 4

0

76

Normal Q-Q Plot of LOYALITAS

z""

w -1

0

0

0

3

Observed Value

Gambar 4.10 Grafik Normal Q-Q P/otloyalitas MerekSumber: Hasil Pengolahan Data

Jika dilihat pada gambar 4.10 terlihat sebaran data variabel loyalitas merek dapat dikatakan

bLk karena hasil normal Q-Q Plot loyalitas merek membuktikan bahwa data berdistribusi

nJrmal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.

4.1.7 Analisa Hubungan Antara Program CSR Terhadap Sikap Konsumen

Atalisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (X) dengan variabel

( ). Koefisien korelasi antara program Corporate Social Responsibility (X) dengan sikap

konsumen (Y) dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi,

di erlihatkan pada tabel berikut:

Page 32: 2010-2-00397-MN 4

77

Tabel 4.10 Hubungan Program CSR Terhadap Sikap Konsumen

Correlations

I CSR SIKAP

Pearson CorrelationISR Sig. (2-tailed)

N

1

100

,611

,000

100SIKAP Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

,611

,000

100

1

100

r

rI N

CorrelatiOn IS Significant at the 0.01 level (2-talled).

Sumber: Hasil Pengolahan Data

je dasarkan tabel 4.10 bahwa besarnya hubungan program Corporate Social Responsibility

terhadap sikap konsumen (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx 1

l 0.611). Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara program Corporate Social

Responsibilityterhadap sikap konsumen (Y) Toyota.

Sumbangan program Corporate Social Responsibility adalah sebesar KP = r2 x 100%

l 0.6112 x 100% = 37.33%. Artinya sumbangan 37.33% variabel sikap konsumen (Y) ini

dijelaskan oleh variabel program Corporate Social Responsibility dan sisanya 60.94%

Iditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel program Corporate Social

Responsibility terhadap variabel sikap konsumen Toyota, maka dilakukan uji signifikansi

sfbagai berikut:

Hlipotesis:

H.= Ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility

t1rhadap variabel sikap konsumen

Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social

IResponsibilityterhadap variabel sikap konsumen

Page 33: 2010-2-00397-MN 4

78

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai pro'

babilitas Sig atau

[0.01::; Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0.01Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output pada tabel 4.10

mlka menghasilkan angka sebesar 0.00. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig

Ilebih kecil dari a, artinya Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat

hJbungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility terhadap

v riabel sikap konsumen Toyota. Apabila program Corporate Social Responsibility

di!ingkatkan maka sikap konsumen Toyota yang dirasakan juga akan meningkat, begitu pula

selbaliknya. .

4.,1.8 Analisa Hubungan Antara Program CSR Terhadap Loyalitas Merek

Atlisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (X) dengan variabel

(Il Koefisien korelasi antara program Corporate Social Responsibility (X) dengan loyalitas

merek (Z) dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi,

di erlihatkan pada tabel berikut:

Page 34: 2010-2-00397-MN 4

97

Tabel 4.11Hubungan Program CSR Terhadap Loyalitas Merek

' Correlations

I CSR LOYALITASI

<l:SR Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

1

100

..,714

,000

100N

JoYALITAS Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,714

,000

100

1

100

·f.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.11 bahwa besarnya hubungan program Corporate Social Responsibility

t1rhadap loyalitas merek (Z) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx 1 =

0.,714). Hal ini menunjukan hubungan yang kuat antara program Corporate Social

Rlsponsibility (X) terhadap loyalitas merek (Z).

Sumbangan program Corporate Social Responsbility adalah sebesar KP = r2 x 100%

= 0.7142 x 100% = 50.98%. Artinya sumbangan 50.98% variabel loyalitas merek (Z) ini

dijelaskan oleh variabel program Corporate Social Responsibility dan sisanya 49.02%

di entukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel program Corporate Social

.Rrponsibility terhadap variabel loyalitas merek, maka dilakukan uji signifikansi sebagai

brkut:

Hiipotesis:

Hj = Ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility

te hadap variabel loyalitas merek ·I

Page 35: 2010-2-00397-MN 4

80

H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social

Rksponsibilityterhadap variabel loyalitas merek

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0.01 ;,; Sig], maka Ho diterima dan H,ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0.01 S1g], maka Ho ditolak dan H,diterima, artinya signifikan.

Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output tabel 4.11 maka

mlnghasilkan angka sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig lebih

kJcil dari a, artinya H0 ditolak atau H, diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat

hjbungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility terhadap

valriabel loyalitas merek Toyota. Apabila sikap konsumen meningkat maka loyalitas merek

Tdyota juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. ·

4.1.9 Analisa Hubungan Antara Sikap Konsumen Terhadap Loyalitas Merek

A1alisa korelasi dilakukan untuk mengetahui· hubungan antara variabel (Y) dengan variabel

(Z). Koefisien korelasi antara sikap konsumen (Y) dengan loyalitas merek (Z) dilakukan

dJngan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi, diperlihatkan pada tabel

Page 36: 2010-2-00397-MN 4

81

Tabel 4.12 Hubungan Sikap Konsumen Terhadap Loyalitas Merek

Correlations

I SJKAP LOYALITASI

SIKAP Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

1

100

,538

,000

100

JoYALITAS Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

,538

,000

100

1

100

·t.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.12 bahwa besarnya hubungan sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas

mrrek (Z) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx1 = 0.538). Hal ini

:c::: :n hubungan yang cukup kuat antara sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas

5umbanglln sikap konsumen adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.5382 x 100% =

28.94%. Artinya sumbangan 28.94% variabel loyalitas merek (Z) ini dijelaskan oleh variabel

s+p konsumen dan sisanya 71.06% ditentukan oleh variabel Jain yang tidak dapat

dijelaskan dalam penelitian ini.

Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel sikap konsumen terhadap

vrabel Joyalitas merek,maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut:

Hipotesis:

I

Hl = Ada hubungan yang signifikan antara variabel sikap konsumen terhadap variabel

Jotalitas merek

Page 37: 2010-2-00397-MN 4

82

Tabel 4.13 Sifat Hubungan Korelasi X, Y, dan Z

I Hubungan Antara Korelasi Sifat Hubungan

I X terhadao Y 0.611 Kuat searah, dan signifikan

I X terhadao z 0.714 Kuat searah dan siqnifikan

I Y terhadap z 0.538 Cuku

p kuat searah dan siqnifikan

.. . . .

H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel sikap konsumen terhadap variabelI .

loyalitas merek

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

[0.01 :o; Sift], maka Ha diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sift atau

[0.01 :2: Sift], maka H 0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tai/ed) dari output tabel 4.12 maka

mbnghasilkan angka sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig lebih

kJcil dari a, artinya H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat

hjbungan yang signifikan antara variabel sikap kansumen terhadap variabel loyalitas merek

Tjyota. Apabila sikap konsumen meningkat maka loyalitas merek Toyota juga akan

mLingkat, begitu pula sebaliknya.

4.0 Pengu11an Anahs1s Jalur (Path Analysts)

Jngkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, dimana pengujian dilakukan secara

k1seluruhan dan individu untuk dua struktur yang dipecah juga menjadi sub-struktur 1 dan

Page 38: 2010-2-00397-MN 4

83

sub-struktur 2. Berikut ini merupakan kerangka hubungan antara jalur (X terhadap Y, X

tJrhadap Z, dan Y terhadap Z) dan dibuat dalam persamaan struktural sebagai berikut, yaitu:

Y = PyxX + pY£1

Z = PzxX + PzvY + Pz£2

X pyx

.:.. pY

y

pzx t pZ pzy

z

Gambar 4.11Struktur Hubungan X,Y,dan Z

4.10.1 Pengujian Sub-Struktur 1

Arlisis Pengaruh

Konsumen

Program Corporate Social Responsibility Terhadap Sikap

• Pengujian secara individual antara variabel program Corporate Social

Responsibility(X) dan variabel sikap konsumen (Y)

Page 39: 2010-2-00397-MN 4

84

Langkah untuk melakukan analisis jalur seperti yang tergambar pada gambar 4.11, .

struktur akan dipecah menjadi dua bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2.

Pertama, sub-struktur 1yang akan dibahas seperti yang tergambar di bawah ini.

E,

pY

Program Corporate Social

Responsibility (X)

Gambar 4.12 Sub-Struktur 1

a) Pengujian Secara Simultan {Keseluruhan)

Sikap Konsumen (Y)

Tabel 4.14 Anova Sub-Struktur 1

IModel Sum of Squares

ANOVA'

Df Mean Square F Sia.

1 Regression

Residual

Total

18,671 1

31,304 98

49,975 99

18,671

,319

58,452 ,000'

a.l Predictors: (Constant), CSR

b.l Dependent Variable: SIKAP

Page 40: 2010-2-00397-MN 4

85

Tabel4.15 Model SummaiJISub-Struktur 1

Model Summary'

todel

R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,611' ,374 ,367 ,56518

al. Predictors: (Constant), CSR

bl. Dependent Variable: SIKAP

Pengujian secara individual ini ditunjukkan dalam tabe/4.14 yaitu:

H,: pyx> 0

atau

Hipotesis:

• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social

Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen

(Y)I

I • H0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social

Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen

(Y)

Page 41: 2010-2-00397-MN 4

86

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 $

Sig), maka H,diterima dan H,ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05

Sig), maka H,ditolak dan H,diterima, artinya signifikan.

Dari hasil uji signifikansi pada tabel 4.14 diketahui bahwa nilai F sebesar 58.452 dengan

nilai probabilitas Sig sebesar 0.000. Karena · nilai Sig lebih kecil dari 0.05, maka

keputusannya adalah H,ditolak atau H, diterima artinya ada pengaruh atau kontribusi

antara variabel program Corporate Social Responsibility secara simultan dan signifikan

terhadap variabel sikap konsumen Toyota.

Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat

nilai R2 pada tabel 4.15, bahwa R2 = 0.374 = 37.4% dan besarnya pengaruh variabel lain

yang mempengaruhi nilai Y di luar penelitian ini adalah sebesar 100% - 37% = 62.6%.

Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang

mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut:

Y = PvX + pYE,

R2zxv = 0.374

= v'1- 0.374

= 0.791

Page 42: 2010-2-00397-MN 4

87

b) Pengujian Secara Individual Sub-Struktur 1

• Ada pengaruh atau 'kontribusi antara variabel program Corporate

Social Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap

variabel sikap konsumen (Y)

Tabel 4.16 CoefficientsSub-struktur 1

Coefficientsa

odel Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) ,815 ,326 2,503 ,014

CSR ,758 ,099 ,611 7,645 ,000

al. Dependent Variable: SIKAP

Hipotesis:

• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social

Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap

konsumen (Y)

• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate

Social Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap

konsumen (Y)

Dari tabel 4.16 diketahui bahwa nilai variabel program Corporate Social Responsibility

mempunyai nilai Sig sebesar 0.000, yang kemudian dibandingkan dengan

probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas Sig Jebih kecil dari nilai probabilitas,

maka H,ditolak dan H,diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh

Page 43: 2010-2-00397-MN 4

88

atau kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility secara

simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen (Y).

E,

...0.791

Program Corporate Social

Responsibility (X)

0.611 Sikap Konsumen (Y)

Gambar 4.13 Sub-Struktur 1Beserta Koefisien Jalur

y =pyx+ pyE,

Y = 0.611X + 0.791£1

Dari persamaan struktural sub-struktur 1ini dapat diartikan bahwa:

Penerapan variabel program Corporate Social Responsibility (X) mempengaruhi sikap

konsumen (Y) secara simultan sebesar 37.4% dan sisanya sebesar 62.6%, variabel

sikap konsumen (Y) dipengaruhi oleh variabel Jainnya di luar penelitian ini. Dan

pengaruh program Corporate Social Responsibility (X) secara langsung terhadap

sikap konsumen (Y) adalah sebesar 0.611.

Page 44: 2010-2-00397-MN 4

89

4.10.2 Pengujian Sub-Struktur 2

ALiisis Program Corporate Social Responsibility (X) Serta Sikap Konsumen (Y)

Tlrhadap Loyalitas Merek (Z)

• Pengujian secara simultan (keseluruhan) program Corporate Social

Responsibility(X) serta sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas merek (Z).

pY

•Program Corporate

Social Responsibility (X)

pzx

pYxSikap Konsumen (Y)

pzy

't pZ

Brand Loyalty (Y)

Gambar 4.14 Sub-Struktur 2

Page 45: 2010-2-00397-MN 4

9

a) Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan)

Tabel 4.17 Anova Sub-Struktur 2 '

ANOVA"I Model Sum of Squares Df Mean Square F Sio.

Regression

Residual

Total

24,263

21,876

46,139

2

97

99

12,132

,226

53,792 ,000'

0

1Predictors: (Constant), SIKAP, CSR

J. Dependent Variable: LOYALITAS

Tabel 4.18 CoefficientsSub-Struktur 2

Coefficientsa

I Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.B Std. Error Beta

j (Constant)

CSR

SIKAP

,344

,731

,157

,282

,105

,085

,614

,163

1,218

6,951

1,845

,226

,000

,068

J_ Dependent Variable: LOYALITAS

Tabel 4.19 Model SummalJISub-Struktur 2

Model Summary"

odel

I R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1

III

,725' ,526 ,516 ,47490

I

a:. Predictors: (Constant), SIKAP, CSR

Page 46: 2010-2-00397-MN 4

91

I Model

Model Summary"

Std. Error of the

I R R Square Adjusted R Square Estimate

,725' ,526 ,516 ,47490

a. Predictors: (Constant), SIKAP, CSR

b. Dependent Variable: LOYALITAS

Hipotesis statistik yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

H,: pzx = pzy = pZE2 = 0

H,: pzx * pzy = pz£2 = 0

atau

Hipotesis:

• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social

Responsibility (X) dan sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan

terhadap variabel loyalitas merek (Z)

• H0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate

Social Responsibility (X) dan sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan

terhadap variabel loyalitas merek (Z)

Page 47: 2010-2-00397-MN 4

92

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0.05 :S: Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.

• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau

(0.05 <: Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.

Dari hasil uji signifikansi pada tabel4.17 diperoleh nilai F sebesar 53.792 dengan nilai

Sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.05, maka nilai Sig lebih kecil dari

a, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Kesimpulannya ada pengaruh

atau kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility (X) dan sikap

konsumen (Y) secara simultan dan signifikan terhadap variabel loyalitas merek (Z).

Oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan.

Besarnya pengaruh variabel X dan Y secara simultan terhadap variabel Z

dapat diketahui dengan melihat R 2 pada tabel 4.x bahwa R2 = 0.526 = 52.6%. Dan

besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi nilai variabel Z di luar

penelitian ini adalah 47.4%. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain

di luar penelitian yang mempengaruhi nilai dapat dihitung melalui rumus sebagai

berikut:

R2zxv = 0.526

= vl- o.526

= 0.688

Page 48: 2010-2-00397-MN 4

93

b) Pengujian Secara Individual Sub-Struktur 2

• Pengujian secara individual antara variabel program Corporate

Social Responsibility(X) dan variabelloyalitas merek (Z)

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.18. Hipotesis statistik yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : pzx = 0

H,: pzy > 0

Hipotesis:

• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate

Social Responsibility (X) secara signifikan terhadap variabel brand

loyalitas merek (Z)

• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program

Corporate Social Responsibility (X) secara signifikan terhadap variabel

loyalitas merek (Z)

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 => Sig), maka Ho diterima dan H, ditolak, artinya tidak

signifikan.

Page 49: 2010-2-00397-MN 4

94

• . Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 <: Sig), maka Ho ditolak dan H,diterima, artinya 'signifikan.

Dari hasil uji signifikansi pada tabel 4.18 diperoleh nilai Sig sebesar 0.000.

Jika dibandingkan dengan a = 0.05, maka nilai Sig lebih kecil dari a, maka H 0

ditolak dan H,diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau

kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility (X) secara

signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z).

• Pengujian secara individual antara variabel sikap konsumen (Y)

dan variabel loyalitas merek (Z)

Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.18. Hipotesis statistik yang

dapat dirumuskan sebagai berikut:

H0 : pzx = 0

H,: pzy > 0

Hipotesis:

• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel sikap konsumen (Y)

secara signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z)

• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel sikap

konsumen (Y) secara signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z)

Page 50: 2010-2-00397-MN 4

95

Dasar Pengambilan Keputusan:

• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 ,; Sig), maka H 0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak

signifikan.

• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig

atau (0.05 Sig), maka Ho ditolak dan H.diterima, artinya signifikan.

Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh variabel sikap konsumen dengan nilai Sig

sebesar 0.068. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata

nilai probabilitas lebih besar dari nilai probabilitas Sig, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau kontribusi

antara variabel sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan terhadap

variabel loyalitas merek (Z).

Kerangka hubungan antara jalur program Corporate Social

Responsibility (X) terhadap loyalitas merek (Z), dan sikap konsumen (Y)

terhadap loyalitas merek (Z) dapat dibuat melalui persamaan struktural

sebagai berikut:

Y = p"'X + pzyY + p,E2

Y = 0.614X + 0.163Y + 0688E,

= vl- o.526

= 0.688

Page 51: 2010-2-00397-MN 4

96

Dalam pengujian secara individual diperoleh bahwa variabel program

Corporate Social Responsibility (X) berkontribusi secara signifikan terhadap

variabel sikap konsumen (Y), berkontribusi secara signifikan terhadap

loyalitas merek (Z), maka nilai koefisien jalur (Beta) dapat dilihat dalam tabel

4.18, yaitu:

• Koefisien jalur X terhadap z = 0.614

• Koefisien jalur Y terhadap Z = 0.163

Dengan model yang sama seperti gambar 4.14, namun disajikan dengan nilai

koefisien jalur yang telah diperoleh melalui analisa jalur, model sub-struktur

2 menjadi:

Program Corporate

Social Responsibility (X)

Sikap Konsumen

(Y)

Pzx'' pzT

pzy

Brand Loyalty (Z)

Gambar 4.15 Sub-Struktur 2 Beserta Koefisien Jalur

Dengan ini berarti analisa sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai,

maka dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yakni

hubungan antara variabel X, Y, dan z yang memiliki persamaan struktural:

Page 52: 2010-2-00397-MN 4

97

Persamaan sub-struktur 1:

Y = 0.611X + 0.791£1

Persamaan sub-struktur 2:

Z = 0.614X + 0.163Y + 0.688£,

'': £,=0.791''' pyt

Program Corporate

Social Responsibility (X)

0.611 Sikap Konsumen (Y)

': E2= 0.688

'

0.614 0.163

Brand Loyalty (Z)

Gambar 4.16 Struktur Pengaruh X dan Y Terhadap z Beserta Koefisien Jalur

Sehingga dari gambar 4.16 di atas diketahui bahwa seluruh koefisien jalur dari hubungan,

mlka diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari

tiJp-tiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasilnya dirangkum dalam tabel di

bJwah ini:

I

Page 53: 2010-2-00397-MN 4

99

4.2 Pembahasan

. DL hasil penyebaran kuesioner dan setelah ianalisis, didapati bahwa:

• Penerapan program Corporate Social Responsibility melalui community support

product, dan environment mampu membangun sebuah sikap konsumen yang positif

terlihat dari hubungan antar kedua variabel yang terlihat hubungan yang kuat dan

pengaruh yang teramati sebesar 37.33%. Hal ini berarti bahwa jika Toyota ingin

meningkatkan sikap konsumen maka salah satu pilihan yang dapat dipilih adalah

dengan meningkatkan penerapan program Corporate Social Responsibility melalui

ketiga dimensinya.

• Penerapan program Corporate Social Responsibility melalui community support

product, dan environment berpengaruh secara positif terhadap loyalitas merek.

Selain itu juga terlihat adanya hubungan yang kuat antara program Corporate

Social Responsibility terhadap loyalitas merek dan pengaruh langsung sebesar 38%

serta tidak langsung yang teramati 51% yaitu melalui variabel sikap konsumen. Hal

ini menunjukan kepada pihak Toyota untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan

akan mereknya, maka peningkatan dimensi-dimensi program Corpora(e Social

Responsibility sangat membantu.

• Jika pengaruh program Corporate Social Responsibility terhadap sikap konsumen

yang sebesar 37.33% dibandingkan dengan pengaruh program Corporate Social

Responsibility terhadap loyalitas merek yang sebesar 38%, terlihat jelas bahwa

pengaruh program Corporate Social Responsibility terhadap loyalitas merek lebih

besar daripada sikap konsumen. Hal ini menunjukan bahwa dengan penerapan

program Corporate Social Responsibility mampu membangun brand image yang

tinggi dan mendorong terbentuknya loyalitas merek.

Page 54: 2010-2-00397-MN 4

100

• Sikap konsumen berpengaruh juga secara positif terhadap loyalitas merek. Selain itu

juga terlihat adanya hubungan yang cukup kuat antara sikap konsumen terhadap

loyalitas merek dan pengaruh secara langsung yang teramati sebesar 3%. Pengaruh

ini dirasa kecil, dan diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan sikap konsumen

tersebut. Untuk itu diperlukannya mencari tahu lebih dalam tentang needs, desires,

wants, dan interests dari konsumen agar program CSR yang ada untuk direalisasi

benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini mampu meningkatkan

sikap konsumen terhadap program CSR tersebut. Dan juga hal ini penting untuk

menciptakan long term relationship. Perusahaan dapat mengkomunikasikan tentang

harapan yang diinginkan terkait dengan adanya hubungan tersebut.

4.13 Implikasi Hasil Penelitian

• Hasil pengujian menunjukkan bahwa program Corporate Social Responsibility

berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap sikap konsumen dan loyalitas

merek Toyota. Berarti Toyota harus tetap konsisten dengan program CSR mereka

yaitu ramalingkungan.

• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel Corporate

Social Responsibility (CSRl- CSR8) pada lampiran 1.2, CSR3 merupakan indikator

paling valid (4.0) dah CSR4 merupakan indikator kurang valid (3.0), berarti produk

produk Toyota yang ramah lingkungan merupakan indikator paling valid dan

program CSR Toyota yang ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan

merupakan indikator kurang valid. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen

mempertimbangkan bagaimana produk dibuat, produk Toyota yang ramah

lingkungan merupakan pertimbangan yang patut diperhitungkan bagi konsumen

untuk dibeli. Akan tetapi, konsumen kurang memperhatikan program CSR Toyota

Page 55: 2010-2-00397-MN 4

101

yang ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu penyebab hal

tersebut dapat teljadi karena kurangnya informasi yang diterima konsumen.

• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel sikap

konsumen (SKPl- SKP4) pada lampiran 1.2, SKPlmerupakan indikator paling valid

(3.6), berarti program CSR Toyota sudah sesuai dengan citra Toyota yang ramah

lingkungan merupakan indikator paling valid. Akan tetapi, SKP3 merupakan indikator

kurang valid (3.4), berarti keterlibatan konsumen dalam salah satu program CSR

Toyota merupakan indikator kurang valid. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen

kurang termotivasi untuk terlibat dalam salah satu program CSR Toyota.

• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel loyalitas

merek (LOYl- LOYB) pada lampiran 1.2, LOYlmerupakan indikator paling valid

(3.5) dan LOY6 merupakan indikator kurang valid (3.1), berarti membeli produk

Toyota karena ramah lingkungan merupakan indikator paling valid dan

merekomendasikan produk Toyota kepada orang lain merupakan indikator kurang

valid. Hal ini mengindikasikan konsumen membeli produk Toyota karena ramah

lingkungan, tetapi konsumen kurang termotivasi untuk merekomendasikan produk

Toyota yang ramah lingkungan kepada orang lain.