2010-2-00397-MN 4
-
Upload
serizawa-tamao -
Category
Documents
-
view
24 -
download
0
description
Transcript of 2010-2-00397-MN 4
BAB4
HASIL DAN PEMBAHASAN
II
4.1 Hasil
1
4.1t Profil Perusahaan
PT Toyota Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanyaI .
seb,gai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai
dist ibutor. Pada tanggal 31 Desember 1996, TAM melakukan merger bersama 3 (tiga)
j' •perusahaan antara lam:
•' PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan t:ahun 1973)
,• PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen body, didirikan tahun 1976)
!. PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982)
Gab ngan semuanya diberi nama PT Toyota Astra Motor. Merger ini dilakukan untuk
Imenyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi
I
ketatnya persaingan di dunia otomotif.1
Selama lebih dari 30 tahun, PT Toyota Astra Motor telah memainkan peranan
penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan
Ipekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT Toyota Astra Motor telah memiliki
iI
pabrik produksi seperti stamping, casting, engine dan assembly di area industri Sunter,I
IJakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 2000
ldire mikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia.
! •
Sejak t:anggal 15 Juli 2003,TAM direstrukturisasi menjadi 2 (dua) perusahaan, yaitu:
!I,. PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit'
produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi
50
kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5% dan TMC
menjadi 95%
PT Toyota Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk
Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra
International 51% sedangkan TMC 49%
Keberadaan PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Internasional di Indonesia saat ini,
Itentu tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga perusahaan merasa wajib pula
I
merhberikan sumbangsih bagi kehidupan rakyat Indonesia. Oleh karena itu,.pada tahun 1974I
iperilisahaan mendirikan Yayasan Toyota & Astra, suatu organisasi nirlaba yang bermaksud
iber eran aktif membantu upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk
me cerdaskan kehidupan bangsa.III/ Yayasan mulai aktif dengan kegiatannya pada bulan April 1976. Itu pun dengan
Ikegiatan pemberian beasiswa saja. Baru pada tahun 1977 kegiatan bantuan berkembang
!sehi'ngga mencakup juga alat peraga pendidikan dan pelatihan otomotif berbagai program
I
I
bantuan seperti saat ini.
II
1 Kesungguhan yayasan untuk secara aktif dan berkesinambungan membantu upaya
penierintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, menyebabkan yayasan membentuk
danlabadi untuk mendukung semua kegiatan bantuan. Dengan demikian dan bantuan
IYayasan Toyota & Astra tidak dipengaruhi dan bergantung kepada kondisi profit dan bisnis
II
PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Internasional. Program-program Yayasan Toyota Astra
Iant ra lain:
I
:• Beasiswa
Program beasiswa diberikan kepada mahasiswa dan pelajar yang pandai dan rajin
tetapi ekonominya lemah.
51
Bantuan Biaya Penelitian
Penelitian adalah perangkat ilmu pengetahun yang utama. Oleh karena itu yayasan
memberikan bantuan biaya penelitian.
Sumbangan Buku
Buku merupakan kebutuhan penting bagi mahasiswan dalam menimba ilmu dan
memperluas cakrawala pemikiran sebagai seorang intelektual. Karena itu, Yayasan
Toyota dan Astra ikut serta membantu memberikan buku-buku teknik otomotif
kepada perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan.
Bantuan Alat Peraga
Kebutuhan akan alat peraga pendidikan seperti mesin dan perkakas merupakan
kebutuhan dasar dan fasilitas pengajaran dalam lembaga pendidikan teknik. Karena
itu untuk memajukan bidang pendidikan praktis dan tepat guna, Yayasan Toyota dan
Astra memberikan bantuan alat bantu proses belajar mengajar berupa alat peraga
dan referensi pendidikan kepada lembaga-lembaga pendidikan teknik di seluruh
Indonesia.
IBeb¢rapa program dan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh Toyota antara
lain!
'11) Environment!
• Environment Management System (EMS)
Tidak hanya terdepan melalui teknologi kendaraan bermotornya, Toyota
rupanya juga berupaya menjadi yang terdepan melalui pengembangan teknologi
lingkungannya. Hal ini demi mewujudkan tanggung jawab Toyota terhadap
52
masyarakat dan utamanya untuk menyikapi isu lingkungan yang belakangan
semakin'
hebat terdengar.
Diawali dengan sebuah pendekatan komprehensif Toyota terhadap isu
Jingkungan yang dituangkan dalam The Toyota Earth Charter, akhirnya
Environment Management System (EMS) kemudian dibangun untuk
mempromosikan kegiatan lingkungan tidak hanya bagi Toyota Jepang secara
individu tetapi juga mengikutsertakan seluruh afiliasi dan perpanjangan
berikutnya bisnis Toyota dalam skala global. Lebih rinci dalam EMS, Toyota
mengurangi efek negatif terhadap Jingkurigan (dalam hal ini yang dimaksud
adalah emisi karbon) di setiap tahapannya mulai dari pembangunan kendaraan
itu sendiri hingga produksi, disposal, dan seterusnya dengan mengadakan
kegiatan bertema Jingkungan di semua area bisnis.
Berbagai penghargaan internasional berupa ISO 14001 untuk kepedulian
Jingkungan hidup diperoleh oleh pabrik-pabrik di Sunter I, Sunter II dan
Karawang.
• Toyota Duty-Free New Trees Go Green
Setiap 100 liter bahan bakar yang dikonsumsi setara dengan 340 kilogram emisi
C02 yang dihasilkan dimana emisi karbon tersebut baru dapat dinetralkan
dengan sebatang pohon berumur minimal 20 tahun. Fakta ini mendorong
Toyota berinisiatif untuk mengambil langkah mengadakan program penanaman
pohon. Salah satunya melalui program Toyota Duty Free-New Trees Go Green,
dengan memberikan 30 pohon untuk setiap pembelian 1 unit kendaraan Toyota
Duty Free selama periode Oktober- Desember 2008.
• ForestofToyota(Hutan Toyota)
53
Salah satu wujud lain dari komitmen Toyota terhadap lingkungan hidup. Hutan
Toyota di pabrik Karawang merupakan proyek penghutanan seluas 16 hektar,
yang didalamnya terdapat jenis-jenis tumbuhan langka yang dengan cepat akan
punah dari alam bebas. Di sana dan beberapa proyek kerjasama lain, kami
menanam 36 jenis tumbuhan, termasuk pohon jati, eboni, mahoni, dan juga
tanaman obat-obatan. Hutan Toyota merupakan aktivitas kami terhadap
ekologi, karena menjaga keanekaragaman hayati merupakan tujuan pelestarian
lingkungan hidup yang sangat penting.
• Taman Hijau Toyota
$ebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan hidup khususnya di Jakarta, PT
Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota Astra Motor bekerjasama
dengan Dinas Pertamanan DKIJakarta berlokasi di Kupingan Simpang Jalan,
Jalan Yos Sudarso :-- Perintis Kemerdekaan Kotamadya Jakarta Utara.
Keberadaan Taman Hijau Toyota diharapkan mampu menambah kecantikan
ibukota serta membantu pemerintah dalam mewujudkan tercapainya target
pengadaan 30 persen ruang terbuka hijau DKIJakarta.
• Air Bersih Untuk Masyarakat Karawang
Tidak dipungkiri bahwa akhir-akhir ini masalah air di Indonesia perlahan
mendekati titik kritis. Sangat sulit menemukan air bersih terutama di sebagian
besar wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Limbah pabrik dan isu lingkungan
lainnya menyebabkan penurunan kualitas air. Yang terburuk adalah ketika
kualitas air mulai memasuki kategori berbahaya untuk dikonsumsi oleh
masyarakat. Karawang termasuk salah satunya, masyarakat Karawang
menggunakan air dari Sungai Citarum dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Sungai Citarum juga tentunya sangat bernilai ekonomis dalam kehidupan
54
mereka. Tetapi akhir-akhir ini, sanitasi sungai bergerak turun ke level bawah.
Penurunan sanitasi ini membuat Karawang terancam sebagai wilayah dengan air
yang terkontaminasi. Sanitasi yang rendah ini muncul bersamaan dengan
tingginya volume sampah rumah tangga dan limbah industry akibat peningkatan
jumlah pembangunan pabrik. Toyota sebagai salah satu perusahaan yang
membangun pabriknya di wilayah Karawang, merasa bertanggung jawab untuk
membantu masyarakat setempat dengan sebuah solusi. Dan sebagai salah satu
solusinya adalah membangun sistem sterilisasi air. Ide pembangunan sistem
sterilisasi air ini mendapat respon positif dari masyarakat setempat.
Pembangunan sistem sterilisasi air dimulai tahun 2006 dan diresmikan pada
tahun 2007. Sistem ini dibangun untuk menetralisasi karbon dan kandungan
berbahaya lainnya dalam air. Selanjutnya, air harus melalui beberapa tahapan
untuk akhirnya dihasilkan air bersih.I
12) Community Support!
• Pembangunan Daerah Industri
Pembangunan daerah industri yang masih terus berjalan rupanya
menumbuhkan harapan yang salah pada masyarakat sekitar. Banyak
masyarakat berhadap mereka dapat bekerja pada pabrik-pabrik di dekat
pemukiman mereka, padahal tidak semudah itu harapan mereka dapat
terwujud. Pasalnya mereka harus berbenturan dengan tingkat pendidikan atau
keahlian tertentu yang disyaratkan perusahaan dalam merekrut karyawannya.
Menanggapi hal tersebut, beberapa perusahaan percaya bahwa
dikembangkannya program-program CSR diharapkan dapat meredam
kekecewaan masyarakat. Termasuk salah satunya, PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia, meluncurkan program CSR-nya dengan
menitikberatkan pada Optimalisasi Sektor Agribisnis dan Jasa berbasis Income
55
Generating Activities (IGA). Program ini merupakan program pengembangan
' .dari program yang telah diujicobakan tahun 2006. Desa Puseurjaya dan
Sirnabaya menjadi target Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat dimana
diketahui bersama bahwa kedua desa tersebut merupakan desa yang
berbatasan langsung dengan pabrik TMMIN di Karawang.
Jauh sebelum program ini diluncurkan pertama kalinya di tahun 2005,
beberapa peneliti dari Institut Pertanian Bogor (IPB), atas permintaan pihak
TMMIN, sebenarnya telah terlebih dahulu melakukan penelitian terhadap
masyarakat mengenai potensi yang ada di masyarakat. Penelitian tersebut
memperlihatkan bahwa pertanian masih merupakan potensi besar masyarakat
untuk dikembangkan. Hasil penelitian ini pula yang kemudian membantu pihak
TMMIN, dalam hal ini Community Development Department, menjatuhkan
pilihan jamur merang dan ikan lele untuk dikembangbiakan dalam program
kegiatannya.
Sementara untuk sektor jasa, TMMIN memberikan pelatihan perbengkelan
motor lengkap dengan pelatihan kewirausahaannya. Seirama dengan sektor
agribisnis, sektor ini pun dikembangkan untuk tujuan akhir menciptakan peluang
usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
• Pelatihan Kewirausahaan
Evaluasi dalam setiap program biasa dilakukan untuk mengetahui sampai sejauh
mana aktual kegiatan berjalan sesuai rencana yang telah dibuat. Lebih lanjut,
evaluasi juga dibutuhkan sebagai indikator penunjang dalam kerangka
pengembangan program. Hal ini yang kemudian menjadikan evaluasi sebagai
alat yang terintegrasi pada setiap program kegiatan. Community Development
TMMIN bekerja sama dengan Universitas Singa Perbangsa Karawang (UNSIKA)
dan bengkel profesional setempat, membuka Pelatihan Kewirausahaan. Program
.
56
ini cukup berbeda dari program yang sama sebelumnya. Program lebih
. .disempurnakan sesuai tujuan besar Community Development dalam setiap
kegiatannya yaitu memberdayakan masyarakat sekitar. Program ini didesain
tidak hanya memberikan keterampilan teknis perbengkelan motor seperti yang
telah dilakukan sebelumnya. Program lebih disempurnakan sesuai tujuan besar
Community Developmentyaitu memberdayakan masyarakat sekitar. Program ini
didesain tidak hanya memberikan keterampilan teknis perbengkelan motor
seperti yang telah dilakukan sebelumnya, tetapi juga memperkenalkan variabel
manajemen pada perbengkelan motor. Tujuan akhirnya adalah mengajak
masyarakat untuk lebih mandiri secara finansial melalui wirausaha perbengkelan
motor.
• Plant Visit
Merupakan bagian dari program kerjasama edukasi-industri yang telah
dicanangkan oleh Toyota Indonesia. Program ini sudah berjalan sejak tahun
1974 berupa kegiatan peninjauan fasilitas produksi dan fasilitas pendukung
lainnya. Tujuan dari program ini, selain memperlihatkan fasilitas dan sistem
produksi Toyota yang modern sebagai bagian yang tak terpisahkan dari usaha
untuk menghasilkan produk bermutu tinggi, juga membantu dunia pendidikan,
khususnya bidang teknik dalam rangka penambahan wawasan tentang dunia
industri. Selain itu, program ini juga menjadi alternatif media untuk
menginformasikan kepedulian Toyota terhadap pengembangan masyarakat dan
pemeliharaan lingkungan. Hal ini sesuai dengan komitmen manajemen untuk
memberikan perhatian pada usaha-usaha pengembangan dunia pendidikan
sekaligus berperan serta sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi
bangsa dan negara.
• Pelatihan Kerja Bagi Siswa Berprestasi
57
Dunia pendidikan saat ini membutuhkan fasilitas kerja bagi murid-muridnya,
terutama, dikhususkan bagi mereka pelajar SMK yang bergerak di bidang
industri. Melalui salah berbagai program yang diselenggarakan PT Toyota Astra
Motor, kebutuhan akan fasilitas tersebut dapat terpenuhi. Kerjasama antara
edukasi dan industri yang dilakukan oleh PT Toyota Astra Motor diwujudkan
melalui Toyota Technical Education Program (T-TEP). Program ini sebenarnya ·
telah berjalan sejak tahun 1994. Secara rutin T-TEP telah melakukan kegiatan
baik berupa pelatihan siswa, pelatihan guru maupun pemberian bantuan alat
pada SMK di Jakarta dan sekitarnya serta beberapa sekolah berskala nasional.
• Toyota Eco Youth
Sebuah program CSR Toyota yang telah berjalan sejak tahun 2005, berbentuk
kontes di bidang lingkungan hidup melibatkan lebih dari 260.000 pelajar di 355
SMU dan SMK yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Program ini memiliki
tujuan akhir menciptakan sekolah lingkungan binaan Toyota yang menjadi
rujukan bagi masyarakat yang ingin mempelajari proyek lingkungan praktis.
3) Product
• Komponen Kendaraan Bebas SOC
Toyota berupaya mengurangi efek negatif terhadap lingkungan (emisi karbon)
di setiap tahapannya mulai dari pembangunan kendaraan itu sendiri hingga
produksi, disposal, dan seterusnya dengan mengadakan kegiatan bertema
lingkungan di semua area bisnis termasuk diantaranya perumahan, IT, dan
bioteknologi. Salah satu upaya Toyota dalam mengurangi emisi karbon adalah
dengan mengurangi, bahkan menghilangkan 4 macam SOC yang biasa
terkandung dalam komponen kendaraannya, antara lain: lead, mercury,
cadmium dan hexavalent chromium. Rupanya, material yang termasuk dalam
58
SOC merupakan logam berat yang berbahaya karena sifat racun, bagi makhluk
hidup. Jika tanah atau air yang tercemar oleh material SOC tersebut dikonsumsi
oleh makhluk hidup terutama manusia maka akan dapat menyebabkan
timbulnya penyakit degeneratif seperti kanker. Hingga Oktober 2007, komponen
kendaraan Toyota telah 99% bebas dari kandungan SOC. Selanjutnya
diupayakan, di tahun 2008 status pelarangan kandungan SOC pada komponen
kendaraan Toyota menjadi larangan penuh. Berkaitan dengan ini, tercatat
sebuah prestasi bahwa Toyota Indonesia masuk peringkat 1, di luar Jepang,
Amerika dan Eropa, untuk komponen kendaraan bebas SOC.
• Variable Valve Timing-Intelligent (VVT-1)
PT Toyota Manufacturing Indonesia selalu menggunakan teknologi tinggi untuk
menjamin kualitas produknya tanpa mengesampingkan pentingnya memelihara
kelestarian lingkungan. Teknologi mesin VVT-I (Variable Valve Timing
Inte!!igenf) membuat produk kami lebih ramah lingkungan karena mengurangi
emisi gas. buang tanpa mengurangi optimalisasi hasil pembakaran dan efisiensi
termaI.
4) Lain-lain
• Safety Driving
Merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan CSR Toyota dalam rangka turut
serta membangun perilaku yang positif dalam berkendara dari perspektif roda
empat.
59
,---------··---- ·------------------- ,
TOYOTA
Gambilr 4..1 Logo Toyota
Sumber: www.tnyota.co.id
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
4!1.2.1 Visi
IMenjadi perusahaan otomotif yang paling sukses dan dlhormati di kawasan Asia Tenggara
dkngan memberikan pengalaman terbaik dalam kepemilikan kendaraan.
4J1.2.2 Misi
1) Secara berkesinambunan menyediakan procluk dan jasa yang berkualitas tinggi serta
memenuhi kebutuhan pelanggan melalui program pemasaran yang terbaik.
2) Mengembangkan karyawan yang berkompeten dengan mendptakan lingkungan
kerja yang baik untuk mendukung tercapainya kepuasan pelanggan.
3) Memperkuat kolaborasi dengan produsen, dealer utama dan dealer-dealer melalui
komunikasi dan kerjasama yang lebih baik.
4) Untuk mengembangkan operasi perusahaan yang sehat dalam segala aspek,
misalnya pemenuhan peraturan,lingkungan dan lain-lain.
0 z
"
w z w <>:
V> w z
l
60
4.1.3 Struktur Organisasi
PT Toyota Astra Motor
2010 Organization Structure
Board of DIRECTORS
I
FINANCE &
ADMINISTRATION
SUPPORT
MARKETING
I I I I I I
u_jw l9cr: z
l9
"' t;;;:: w
0 w w u-' tn -' ""w <>:
z::> cr: 9
w-u
'
:E"'
u <>:0!! "' "'I V> -'
0 <>:> <>: z -' 0.. u
0!! :5 <>:
w 0.. cr: u Iu w uz "" f- w<>: cr: u. w r-z <>: <>: V>
:ELL.
Gambar 4.2 Struktur Organisasi
I
Setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi untuk melakukan wewenang dan
lta nggung jawab. Dengan adanya struktur organisasi yang baik akan memudahkan pihak
Im najemen dalam melaksanaan pekerjaan sesuai dengan posisinya.
I
61
• Direktur
Memimpi'n dan mengendalikan perusahaan
Menentukan garis-garis kebijakan
Bertanggung jawab penuh atas segala tindakan yang berhubungan dengan
kegiatan-kegiatan eksternal maupun internal
• Marketing
1) Sales
Penjualan semua unit kendaraan
Melihat permintaan pasar dan menawarkan unit kendaraan
Mengontrol perkembangan outlet atau dealer dan mendukung outlet
atau dealer itu sendiri
Mengontrol dan memonitor sales performance
2) Marketing Planning and Customer Relationship
Perencanaan terhadap produksi dan hubungan Toyota kepada publik
Analisa terhadap pasar dan perkembangan trendpasar
Perencanaan terhadap produk yang akan diperkenalkan kepada
publik
Public Relations (PR) mengenai Toyota
Pengembangan produk dan bisnis untuk aksesori (accessories)
Perencanaan dan produksi untuk aksesori (accessories)
Menangani keluhan dan customer satisfaction
3) After Sales Marketing
Manajemen terhadap layanan purnajual unit
Mengontrbl penjualan parts dan perkembangan produk dan bisnis
Standarisasi network (workshop dan Subdepo)
Mendukung Kaizen atau perbaikan untuk outlet
62
4) Service Parts Logistic
Manajemen logistik untuk ketersediaan parts
Pengadaan informasi untuk setiap jenis parts beserta parts model
baru
Parts management inventory dengan pemeliharaan ketersediaan
parts dan perencanaan terhadap pergerakan pasar
Control dan Management untuk merespon dengan supply atas
permintaan customer·
Mengatur logistik dan mempertimbangkan kondisi kapasitas
warehouse terhadap perkembangan business parts
Improvement team, untuk melakukan pengembangan dan
perubahan untuk mencapai efisiensi dan efektivitas
Penanganan terhadap keselamatan, kesehatan dan lingkungan dalam
bekerja
5) Technical Services
Pengadaan layanan berkaitan dengan mekanisme unit
Pengembangan terhadap kemampuan sales
Mengontrol dan memonitor terkait teknik
Mengatur dan mengoperasikan workshop
• Finance and Administration Support
1) Vehicle Logistic
Mengatur logistik untuk penyediaan unit kendaraan
Delivery unit dari Toyota Astra Motor ke outlet beserta proses
administrasi
Mengontrol unit dari produksi hingga ke Toyota Astra Motor
2) Finance and Administration
63
Mengatur keuangan, transaksi, pembukuan dan administrasi
perusahaan
Pembukuan dan jurna/isasi terhadap seluruh transaksi bisnis Toyota
Astra Motor
Mengatur keuangan perusahaan dan proses pembayaran untuk
seluruh hal yang terkait bisnis perusahaan
Pemeliharaan existing system yang ada
Pengembangan dan support system
Update technology untuk perusahaan
Proses rekruitasi
Pengembangan terhadap sumber daya manusia perusahaan
Penangan issue terkait dengan karyawan
Penerapan dan penilaian kinerja karyawan
Pengembangan program komunitas
Hubungan atau kerja sama denga pemerintah
Penanganan issue di lingkungan kerja sekitar
4.1.4 Profil Responden
slrikut ini data mengenai profil responden yang dibedakan menurut jenis kelamin, usia,
plkerjaan,' dan tipe kendaraan. Adapun profil responden dapat dilihat pada penjelasan di
bJwah ini:
64
4.1.4.1Jenis Kelamin Responden
Tabel 4.1Jenis Kelamin Responden
Jenis KelaminPria
Jumlah79orang
Po esentase 79%
Wanita 21orang 21%Total 100oranq 100%
SUmber:Data Primer,2010
Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis kelamin dari 100 orang
Jsponden didapat data sebagai berikut: responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 79
orng (79%) dan sisanya sebanyak 21orang (21%) adalah wanita.Ini menunjukkan bahwa
lebih banyak responden pria dibandingkan dengan wanita,untuk lebih jelasnya dapat dilihat
a gambar di bawah ini:
Gambar 4.3 Profit Responden Benlasarlcan Jenis Kelamin
4 1.4.2 Usia Responden
Tabel4.2 Usia Responden
Usia Jumlah Presentase17-30 tahun 20 orang 20%31-40 tahun 45 orano 45%41-50 tahun 18 orang 18%51-60 tahun 10 orang 10%>60 tahun 7 orano 7%
Total lOOorang 100%Sumber. Data Pnmer,2010
65
Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai usia dari 100 responden dapat dilihat
Jhwa kelompok usia responden 17-30 tahun sebanyak 20 orang (20%), kemudian untuk
k mpok usia antara 31-40 tahun sebanyak 45 orang (45%), untuk usia 41-50 tahun
Jrenyak 18 orang (18%), selanjutnya untuk kelompok usia 51-60 tahun terdapat 10 orang
I(lO%) dan yang terakhir untuk kelompok usia diatas 60 tahun sebanyak 7 orang (7%). Ini
m unjukkan bahwa banyak responden yang berusia 31-40 tahun, untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
•17-30 tahuri
3iiotahlm'
.,···' •'•b." Jti.n ;lls1-60tah n;fj()tah··.'
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Usia
4.1.4.3 Pekerjaan Responden
4.3 Pekerjaan Responden
Pekeriaan Jumlah PresentasePelaiar/Mahasiswa 7 orang 7%
Wiraswasta 36 orang 36%Karvawan Swasta 49 orang 49%
Ibu Rumah Tangga 4orang 4%Lainnya 4orang 4%Total 100 orang 100%
Sumber: Data Pnmer,2010
Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai jenis pekerjaan dari 100 responden
di1apat data sebagai berikut: responden yang bekerja sebagai pelajar atau mahasiswa yaitu
sebnyak 7 orang (7%), responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 36 orang
66
(36%), responden yang bekerja sebagai karyawan swasta sebanyak 49 orang (49%),
nden yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang (4%), dan
nden yang memilih lainnya sebanyak 4 orang (4%). Ini menunjukkan bahwa
banyak
Jsponden yang bekerja sebagai karyawan swasta, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Jmbar di bawah ini:
Gambar 4.5 Profll Responden Berdasarkan lenls Pekerjaan
""1.4.4 Tlpe Kendaraan Responden
Tabel4.4 Tlpe Kendaraan Responden
npe lumlah PresentaseKiiana Innova 18 orana 18%
Avanza 20 Olall!l 20%Corolla Artis 9orang 9%
Vios 11 orana 11%Yaris 17 orana 17%Rush 10 orang 10%
Fortuner 10 orana 10%l.ainnva 5orall!l 5%Total 100orang 100%
Sumber: Data Pnmer,2010
Berdasarkan hasil kuesioner profil responden mengenai tlpe kendaraan, dari 100 responden
I'
dicilapat data sebagai berikut: nesponden yang memiliki lipe Avanza sebanyak 20 orangII
(20%),responden yang memiliki lipe Kijang Innova sebanyak 18 orang (18"Al), responden
67
I
'
I 67I
jng memiliki tipe Corolla Altis sebanyak 9 orang (goAl), responden yang memiliki tipe Vios
Jrenyak 11 orang (11%), responden yang memiliki tipe Yaris sebanyak 17 orang (17"AJ),
nbponden yang memiliki tipe Rush sebanyak 10 orang (10%), responden yang memiliki tipeI
Fbrtuner sebanyak 10 orang (10%), dan responden yang menjawab lainnya sebanyak 5
fng (5%). Ini menunjukan bahwa banyak responden yang memiliki tipe Avanza
dibandingkan tipe yang lainnya,untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
·. . _.
. IIi Kijaiigln(\oiJ;l. ·
•Avan. za-.,.-
....
· Ill& nii AJtiS• •
ll ;ciF•Yaris .
Gambar 4.6 Profil RespondeD Benlasarlran lipe Kendaraan
!
4 1.5 KondisiPersaingan Indusbi
I
Potensi pengembangan produk substitusl
Kekuatan tawar- Persaingan Kekuatan tawar- menawar antarperusahaan
menawar pembeli pemasok sejenis
- -'
'I
I
IKemungkinan masuknya pesaing baru
'I
Gambar 4.7 Model Lima Kekuatan Porter
Sumber:Fred R. David (2006:131)
68
uhtuk mengetahui kondisi persaingan dalam industri otomotif dapat diketahui dengan
mjenganalisa dan menggunakan analisis Porter yang terdiri dari persaingan antar perusahaan
sljenis, kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk subtitusi,I
klkuatan tawar-menawar penjual dan kekuatan tawar-menawar pembeli.
irnerupakan uraian analisis 5 (lima) kekuatan Porter Toyota:
Berikut
1) Persaingan antarperusahaan sejenis
Toyota ada terutama di pasar otomo.tif, yang memiliki sejumlah pesaing. Sebagai
contoh, Forti, Chevrolet, Honda dan General Motor adalah beberapa pesaing utama
. mereka. Industri dengan tinggi biaya masuk dan keluar telah membawa Toyota
untuk mencari keunggulan kompetitif mereka. Salah satu contoh utama dari
keunggulan kompetitif bagi mereka yang baru adalah Toyota Hybrid Synergy Drive.
Seperti industri otomotif telah menderita dari bensin yang tinggi dan biaya minyak
mentah, Toyota telah mengembangkan sebuah sistem mesin terkomputerisasi,
Hybrid Synergy Drive, yang membantu performa mesin dan membuat penggunaan
energi di mobil semakin efisien. Toyota saat ini bekerja sistem ini dalam sedan Prius
dan Camry, yang memimpin pasar di kendaraan hibrida (hybrid).
2) Kemungkinan masuknya pesaing baru
Perusahaan lain berpotensi memasuki pasar dengan mengembangkan kendaraan
hibrida yang sama dan menetralkan keuntungan Toyota. Bahkan, Nissan dan Honda
telah mengembangkan teknologi serupa. Namun, Toyota terus mendominasi pasar
untuk kendaraan hibrida karena Honda dan Nissan tidak memiliki dampak yang
signifikan di pasar. Di masa depan, Toyota mungkin akan kehilangan keunggulan
kompetitif jika kendaraan hibrida mengambil pangsa pasar yang lebih besar dalam
industri otomotif.
3) Potensi pengembangan produk substitusi
Saat ini Toyota menambahkan Sport.Utility Vehicles (Toyota Highlander) untuk jalur
kendaraan mereka menggunakan HSD. Dengan menjadi yang pertama untuk
menambahkan SUV ke pasar hibrida, mereka memiliki keunggulan kompetitif mereka
dilindungi dari produk-produk pengganti.
4) Kekuatan tawar-menawar pemasok
Pemasok dapat memberikan pengaruh pada sebuah perusahaan dengan
menggunakan kunci harga komponen. Untuk tetap kompetitif mereka harus memiliki
strategi, Toyota membuat database besar pemasok usaha kecil untuk operasi
mereka. Melalui database ini, Toyota menempatkan penekanan pada penggunaan
bisnis bagi pemasok yang lebih kecil dalam rangka untuk memperoleh keunggulan
kompetitif.
5) Kekuatan tawar-menawar pembeli
Dengan banyak pilihan, pembeli umumnya memili daya tawar yang lebih tinggi.
Dengan meningkatkan brand loyalty melalui brand image, daya tawar ini dapat
menjadi kekuatan bagi Toyota.
4.1.6 Transformasi Data, Uji Validitas, Reliabilitas, Serta Normalitas Data
Dlta hasil kuesioner untuk mencari variabel program Corporate Social Responsibility (X),
vlriabel sikap konsumen (Y), dan variabel loyalitas merek (Z). Sebelum dianalisa Jebih lanjut,
d ta tersebut mempunyai skala interval. Untuk variabel X, Y, dan Z, data yang diperoleh dari
klesioner merupakan data dalam skala ordinal, dan akan diubah menjadi interval dengan
I
70
Pernyataan 1 sampai dengan 20 memiliki 5 opsi jawaban yaitu sangat tidak setuju
(STS), tidak setuju (TS), netral (N), setuju (S), dan sangat setuju'
(SS) yang kemudian
Idibobotkan dimana (STS) mempunyai bobot sama dengan 1, (TS) mempunyai bobot sama
d ngan 2, (N) mempunyai bobot sama dengan 3, (S) mempunyai bobot sama dengan 4, dan
(55) mempunyai bobot sama dengan 5.
Setelah dilakukan transformasi data dari ordinal ke interval dengan menggunakan
MSI terhadap jawaban dari pernyataan variabel X, Y, dan Z, didapat nilai baru dari data
dLgan perubahan sebagai berikut: .
Tabel 4.5 Nilai Baru Setelah Transformasi Data Ordinal ke Interval
Opsi dari Jawaban (Ordinal) Nilai Baru (Interval)Pernvataan 1-8
1 1.002 1.873 2.704 3.775 5.10
Pernvataan 9-121 1.002 1.763 2.664 3.795 5.11
Pernyataan 13-201 1.002 1.963 2.834 3.925 5.35
Sumber: Has1l Pengolahan Data
Keterangan:
11= Sangat Tidak Setuju
I2 F Tidak Setuju
I
3 L Netral
71
l= Setuju
5 = Sangat Setuju
elanjutnya, data yang sudah ditransformasi akan diuji validitas serta reliabilitasnya sehingga
i strumen yang digunakan dalam penelitian yang berupa pernyataan kuesioner dapat
dipertanggungjawabkan. Adapun variabel-variabel yang akan diuji validitas dan reliabilitas
abalah variabel X, Y, dan Z.
Uji validitas menggunakan tingkat kepercayaan 95%, dimana df = n - 2. Nilai n
menggunakan data sebanyak 100 jawaban kuesioner, data yang digunakan adalah data dari
Jutan 1 - 100 jadi nilai df = 98, sehingga didapat nilai t tabel = 1.66. Selanjutnya didapat
Inilai r tabel = 0.17. Jadi, untuk· validitas akan dinyatakan apabila nilai r hitung > r tabel.
uhtuk reliabilitas, akan dinyatakan reliabel apabila Cronbach's Alpha> 0.60.
4.1.6.1Uji Validitas
Dllam penelitian ini uji validitas dilakukan pada jumlah data sebanyak 100 responden
dlngan menggunakan program SPSS 18.0. Caranya yaitu dengan membandingkan antara
Inilai rtabel dan nilai r hitung. Ketentuan rtabel adalah n- 2 dan tingkat kepercayaan sebesar
I95%. Pernyataan-pernyataan dari masing-masing variabel penelitian dinyatakan valid apabila
Ir hitung > r tabel.
Tabel 4.7 Uji Validitas Sikap Konsumen
I Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
I Sikap onsumen (Y)
1 0.53 0.17 Valid2 0.60 0.17 Valid
3 0.59 0.17 Valid
0.60 0.17 Valid
72
4.1.6.1.1Uji Validitas Pada Variabel Program CSR
Tabel 4.6 Uji Validitas Program CSR
I Variabel No. Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
1 0.53 0.17 Valid2 0.56 0.17 Valid
Program 3 0.41 0.17 Valid Corporate Social 4 0.57 0.17 Valid
Responsib!'lity 5 0.54 0.17 Valid (X) 6 0.43 0.17 Valid
7 0.57 0.17 Valid
8 .. 0.59 0.17 ValidSwmber: Has1l pengolahan Data Peneht1an
Seluruh pernyataan pada variabel program Corporate Social Responsibility dinyatakan valid
kLena r hitung lebih besar dari rtabel.
4.1.6.1.2 Uji Validitas Pada Variabel Sikap Konsumen
4 ..
Somber: Has11 Pengolahan Data Penehtlan
Seluruh pernyataan pada variabel sikap konsumen dinyatakan valid karena r hitung lebih
bJsar dari r tabel.
V
Tabel 4.8 Uji Validitas Loyalitas Merek
I ariabel No. Pernvataan r hitunq rtabel Keteranqan
Loyalitas Merek(Z)
1 0.45 0.17 Valid2 0.71 0.17 Valid
3 0.77 0.17 Valid
4 0.52 0.17 Valid
5 0.47 0.17 Valid
6 0.77 0.17 Valid
7 0.77 0.17 Valid
0.71 0.17 Valid
Tabel 4.9 Uji Reliabilitas
I Variabel Cronbach's Alpha KeteranaanIProqram Corporate Social Responsibility (X) 0.81 Reliabel
I Sikap Konsumen (Y) 0.77 Reliabel
I Brand Loyalty (Z) 0.88 Reliabel
1m
73
4.1.6.1.3 Uji Validitas Pada Variabel Loyalitas Merek
8..
Sumber: Has11 Pengolahan Data PeneiJtJan
Seluruh pernyataan pada variabel loyalitas merek dinyatakan valid karena r hitung ·lebih besar
dlri r tabel.
4.6.2 Uji Reliabilitas
Dllam penelitian ini uji reliabilitas yang dilakukan pada masing-masing variabel
1enggunakan program SPSS 18.0, yaitu apabila nilai. Cronbach's Alpha > 0.60 maka
dinyatakan reliabel. Hasil pengujian reliabilitas terhadap semua variabel ditunjukan tabel di
bal
wah ..
I
sJiuruh variabel dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.60.
74
4.1.6.3 Uji Normalitas Data
Jji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah beberapa ampel yang diambil
erasal dari populasi yang. sama (populasi data berdistribusi normal). Uji normalitas untuk
t'ap variabel dilakukan dengan melihat titik sebaran pada gambar grafik Q-Q Plot
4.1.6.3.1Uji Normalitas Data Program CSR
Intuk mengetahui apakah distribusi data program Corporate Social Responsibility normal
atau tidak normal, maka dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan
jenggunakan program SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut: .
Normal Q-Q Plot of CSR
0
2
Observed Value
Gambar 4.8 Grafik Normal Q-Q Plot Program CSRSumber: Hasil Pengolahan Data
Jika dilihat pada gambar 4.8 terlihat sebaran data variabel program Corporate Social
R sponsibility dapat dikatakan baik karena hasil normal Q-Q Plot membuktikan bahwa dataI
bkrdistribusi normal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.
'
75
4.1.6.3.2 Uji Normalitas Data Sikap Konsumen
+tuk mengetahui apakah distribusi data sikap konsumen normal atau tidak normal, maka
dllakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program
SPSS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:
Normal Q-Q Plot ofSIKAP
0
0
0
0
_,0
0
Observed Value
Gambar 4.9 Grafik Normal Q-Q PlotSikap KonsumenSumber: Hasil Pengolahan Data
Jika dilihat pada gambar 4.9 terlihat sebaran data variabel sikap konsumen dapat dikatakan
blik karena hasil n rmal Q-Q Plot sikap konsumen membuktikan bahwa data berdistribusi
nlrmal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.
4.1.6.3.3 Uji Normalitas Data Loyalitas Merek
Uttuk mengetahui apakah distribusi data loyalitas merek normal atau tidak normal, maka
dilakukan uji normalitas dari data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan program
ISrS. Hasilnya dapat diperlihatkan pada gambar berikut:
I
0
76
Normal Q-Q Plot of LOYALITAS
z""
w -1
0
0
0
3
Observed Value
Gambar 4.10 Grafik Normal Q-Q P/otloyalitas MerekSumber: Hasil Pengolahan Data
Jika dilihat pada gambar 4.10 terlihat sebaran data variabel loyalitas merek dapat dikatakan
bLk karena hasil normal Q-Q Plot loyalitas merek membuktikan bahwa data berdistribusi
nJrmal karena sebaran titik-titik plot berada pada suatu garis lurus.
4.1.7 Analisa Hubungan Antara Program CSR Terhadap Sikap Konsumen
Atalisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (X) dengan variabel
( ). Koefisien korelasi antara program Corporate Social Responsibility (X) dengan sikap
konsumen (Y) dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi,
di erlihatkan pada tabel berikut:
77
Tabel 4.10 Hubungan Program CSR Terhadap Sikap Konsumen
Correlations
I CSR SIKAP
Pearson CorrelationISR Sig. (2-tailed)
N
1
100
,611
,000
100SIKAP Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
,611
,000
100
1
100
r
rI N
CorrelatiOn IS Significant at the 0.01 level (2-talled).
Sumber: Hasil Pengolahan Data
je dasarkan tabel 4.10 bahwa besarnya hubungan program Corporate Social Responsibility
terhadap sikap konsumen (Y) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx 1
l 0.611). Hal ini menunjukkan hubungan yang kuat antara program Corporate Social
Responsibilityterhadap sikap konsumen (Y) Toyota.
Sumbangan program Corporate Social Responsibility adalah sebesar KP = r2 x 100%
l 0.6112 x 100% = 37.33%. Artinya sumbangan 37.33% variabel sikap konsumen (Y) ini
dijelaskan oleh variabel program Corporate Social Responsibility dan sisanya 60.94%
Iditentukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel program Corporate Social
Responsibility terhadap variabel sikap konsumen Toyota, maka dilakukan uji signifikansi
sfbagai berikut:
Hlipotesis:
H.= Ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility
t1rhadap variabel sikap konsumen
Ho = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social
IResponsibilityterhadap variabel sikap konsumen
78
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai pro'
babilitas Sig atau
[0.01::; Sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.01Sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output pada tabel 4.10
mlka menghasilkan angka sebesar 0.00. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig
Ilebih kecil dari a, artinya Ho ditolak atau Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat
hJbungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility terhadap
v riabel sikap konsumen Toyota. Apabila program Corporate Social Responsibility
di!ingkatkan maka sikap konsumen Toyota yang dirasakan juga akan meningkat, begitu pula
selbaliknya. .
4.,1.8 Analisa Hubungan Antara Program CSR Terhadap Loyalitas Merek
Atlisa korelasi dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel (X) dengan variabel
(Il Koefisien korelasi antara program Corporate Social Responsibility (X) dengan loyalitas
merek (Z) dilakukan dengan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi,
di erlihatkan pada tabel berikut:
97
Tabel 4.11Hubungan Program CSR Terhadap Loyalitas Merek
' Correlations
I CSR LOYALITASI
<l:SR Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
1
100
..,714
,000
100N
JoYALITAS Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,714
,000
100
1
100
·f.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.11 bahwa besarnya hubungan program Corporate Social Responsibility
t1rhadap loyalitas merek (Z) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx 1 =
0.,714). Hal ini menunjukan hubungan yang kuat antara program Corporate Social
Rlsponsibility (X) terhadap loyalitas merek (Z).
Sumbangan program Corporate Social Responsbility adalah sebesar KP = r2 x 100%
= 0.7142 x 100% = 50.98%. Artinya sumbangan 50.98% variabel loyalitas merek (Z) ini
dijelaskan oleh variabel program Corporate Social Responsibility dan sisanya 49.02%
di entukan oleh variabel lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel program Corporate Social
.Rrponsibility terhadap variabel loyalitas merek, maka dilakukan uji signifikansi sebagai
brkut:
Hiipotesis:
Hj = Ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility
te hadap variabel loyalitas merek ·I
80
+·
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social
Rksponsibilityterhadap variabel loyalitas merek
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.01 ;,; Sig], maka Ho diterima dan H,ditolak, artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.01 S1g], maka Ho ditolak dan H,diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tailed) dari output tabel 4.11 maka
mlnghasilkan angka sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig lebih
kJcil dari a, artinya H0 ditolak atau H, diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat
hjbungan yang signifikan antara variabel program Corporate Social Responsibility terhadap
valriabel loyalitas merek Toyota. Apabila sikap konsumen meningkat maka loyalitas merek
Tdyota juga akan meningkat, begitu pula sebaliknya. ·
4.1.9 Analisa Hubungan Antara Sikap Konsumen Terhadap Loyalitas Merek
A1alisa korelasi dilakukan untuk mengetahui· hubungan antara variabel (Y) dengan variabel
(Z). Koefisien korelasi antara sikap konsumen (Y) dengan loyalitas merek (Z) dilakukan
dJngan menggunakan program SPSS. Hasil pengolahan korelasi, diperlihatkan pada tabel
81
Tabel 4.12 Hubungan Sikap Konsumen Terhadap Loyalitas Merek
Correlations
I SJKAP LOYALITASI
SIKAP Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
1
100
,538
,000
100
JoYALITAS Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
,538
,000
100
1
100
·t.Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Berdasarkan tabel 4.12 bahwa besarnya hubungan sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas
mrrek (Z) yang dihitung dengan koefisien korelasi adalah 1 atau (rx1 = 0.538). Hal ini
:c::: :n hubungan yang cukup kuat antara sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas
5umbanglln sikap konsumen adalah sebesar KP = r2 x 100% = 0.5382 x 100% =
28.94%. Artinya sumbangan 28.94% variabel loyalitas merek (Z) ini dijelaskan oleh variabel
s+p konsumen dan sisanya 71.06% ditentukan oleh variabel Jain yang tidak dapat
dijelaskan dalam penelitian ini.
Untuk mengetahui generalisasi dan hubungan variabel sikap konsumen terhadap
vrabel Joyalitas merek,maka dilakukan uji signifikansi sebagai berikut:
Hipotesis:
I
Hl = Ada hubungan yang signifikan antara variabel sikap konsumen terhadap variabel
Jotalitas merek
82
Tabel 4.13 Sifat Hubungan Korelasi X, Y, dan Z
I Hubungan Antara Korelasi Sifat Hubungan
I X terhadao Y 0.611 Kuat searah, dan signifikan
I X terhadao z 0.714 Kuat searah dan siqnifikan
I Y terhadap z 0.538 Cuku
p kuat searah dan siqnifikan
.. . . .
H0 = Tidak ada hubungan yang signifikan antara variabel sikap konsumen terhadap variabelI .
loyalitas merek
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
[0.01 :o; Sift], maka Ha diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas 0.01 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sift atau
[0.01 :2: Sift], maka H 0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikan koefisien korelasi untuk dua sisi (2-tai/ed) dari output tabel 4.12 maka
mbnghasilkan angka sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.01, maka nilai Sig lebih
kJcil dari a, artinya H0 ditolak atau Ha diterima. Sehingga disimpulkan bahwa terdapat
hjbungan yang signifikan antara variabel sikap kansumen terhadap variabel loyalitas merek
Tjyota. Apabila sikap konsumen meningkat maka loyalitas merek Toyota juga akan
mLingkat, begitu pula sebaliknya.
4.0 Pengu11an Anahs1s Jalur (Path Analysts)
Jngkah pengujian analisis jalur ini dibagi menjadi dua, dimana pengujian dilakukan secara
k1seluruhan dan individu untuk dua struktur yang dipecah juga menjadi sub-struktur 1 dan
83
sub-struktur 2. Berikut ini merupakan kerangka hubungan antara jalur (X terhadap Y, X
tJrhadap Z, dan Y terhadap Z) dan dibuat dalam persamaan struktural sebagai berikut, yaitu:
Y = PyxX + pY£1
Z = PzxX + PzvY + Pz£2
X pyx
.:.. pY
y
pzx t pZ pzy
z
Gambar 4.11Struktur Hubungan X,Y,dan Z
4.10.1 Pengujian Sub-Struktur 1
Arlisis Pengaruh
Konsumen
Program Corporate Social Responsibility Terhadap Sikap
• Pengujian secara individual antara variabel program Corporate Social
Responsibility(X) dan variabel sikap konsumen (Y)
84
Langkah untuk melakukan analisis jalur seperti yang tergambar pada gambar 4.11, .
struktur akan dipecah menjadi dua bagian, yaitu sub-struktur 1 dan sub-struktur 2.
Pertama, sub-struktur 1yang akan dibahas seperti yang tergambar di bawah ini.
E,
pY
Program Corporate Social
Responsibility (X)
Gambar 4.12 Sub-Struktur 1
a) Pengujian Secara Simultan {Keseluruhan)
Sikap Konsumen (Y)
Tabel 4.14 Anova Sub-Struktur 1
IModel Sum of Squares
ANOVA'
Df Mean Square F Sia.
1 Regression
Residual
Total
18,671 1
31,304 98
49,975 99
18,671
,319
58,452 ,000'
a.l Predictors: (Constant), CSR
b.l Dependent Variable: SIKAP
85
Tabel4.15 Model SummaiJISub-Struktur 1
Model Summary'
todel
R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,611' ,374 ,367 ,56518
al. Predictors: (Constant), CSR
bl. Dependent Variable: SIKAP
Pengujian secara individual ini ditunjukkan dalam tabe/4.14 yaitu:
H,: pyx> 0
atau
Hipotesis:
• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social
Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen
(Y)I
I • H0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social
Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen
(Y)
86
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05 $
Sig), maka H,diterima dan H,ditolak, artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau (0.05
Sig), maka H,ditolak dan H,diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikansi pada tabel 4.14 diketahui bahwa nilai F sebesar 58.452 dengan
nilai probabilitas Sig sebesar 0.000. Karena · nilai Sig lebih kecil dari 0.05, maka
keputusannya adalah H,ditolak atau H, diterima artinya ada pengaruh atau kontribusi
antara variabel program Corporate Social Responsibility secara simultan dan signifikan
terhadap variabel sikap konsumen Toyota.
Besarnya pengaruh variabel X terhadap variabel Y dapat diketahui dengan melihat
nilai R2 pada tabel 4.15, bahwa R2 = 0.374 = 37.4% dan besarnya pengaruh variabel lain
yang mempengaruhi nilai Y di luar penelitian ini adalah sebesar 100% - 37% = 62.6%.
Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain di luar penelitian yang
mempengaruhi dapat dihitung melalui rumus sebagai berikut:
Y = PvX + pYE,
R2zxv = 0.374
= v'1- 0.374
= 0.791
87
b) Pengujian Secara Individual Sub-Struktur 1
• Ada pengaruh atau 'kontribusi antara variabel program Corporate
Social Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap
variabel sikap konsumen (Y)
Tabel 4.16 CoefficientsSub-struktur 1
Coefficientsa
odel Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) ,815 ,326 2,503 ,014
CSR ,758 ,099 ,611 7,645 ,000
al. Dependent Variable: SIKAP
Hipotesis:
• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social
Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap
konsumen (Y)
• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate
Social Responsibility (X) secara simultan dan signifikan terhadap variabel sikap
konsumen (Y)
Dari tabel 4.16 diketahui bahwa nilai variabel program Corporate Social Responsibility
mempunyai nilai Sig sebesar 0.000, yang kemudian dibandingkan dengan
probabilitas 0.05, ternyata nilai probabilitas Sig Jebih kecil dari nilai probabilitas,
maka H,ditolak dan H,diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh
88
atau kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility secara
simultan dan signifikan terhadap variabel sikap konsumen (Y).
E,
...0.791
Program Corporate Social
Responsibility (X)
0.611 Sikap Konsumen (Y)
Gambar 4.13 Sub-Struktur 1Beserta Koefisien Jalur
y =pyx+ pyE,
Y = 0.611X + 0.791£1
Dari persamaan struktural sub-struktur 1ini dapat diartikan bahwa:
Penerapan variabel program Corporate Social Responsibility (X) mempengaruhi sikap
konsumen (Y) secara simultan sebesar 37.4% dan sisanya sebesar 62.6%, variabel
sikap konsumen (Y) dipengaruhi oleh variabel Jainnya di luar penelitian ini. Dan
pengaruh program Corporate Social Responsibility (X) secara langsung terhadap
sikap konsumen (Y) adalah sebesar 0.611.
89
4.10.2 Pengujian Sub-Struktur 2
ALiisis Program Corporate Social Responsibility (X) Serta Sikap Konsumen (Y)
Tlrhadap Loyalitas Merek (Z)
• Pengujian secara simultan (keseluruhan) program Corporate Social
Responsibility(X) serta sikap konsumen (Y) terhadap Joyalitas merek (Z).
pY
•Program Corporate
Social Responsibility (X)
pzx
pYxSikap Konsumen (Y)
pzy
't pZ
Brand Loyalty (Y)
Gambar 4.14 Sub-Struktur 2
9
a) Pengujian Secara Simultan (Keseluruhan)
Tabel 4.17 Anova Sub-Struktur 2 '
ANOVA"I Model Sum of Squares Df Mean Square F Sio.
Regression
Residual
Total
24,263
21,876
46,139
2
97
99
12,132
,226
53,792 ,000'
0
1Predictors: (Constant), SIKAP, CSR
J. Dependent Variable: LOYALITAS
Tabel 4.18 CoefficientsSub-Struktur 2
Coefficientsa
I Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.B Std. Error Beta
j (Constant)
CSR
SIKAP
,344
,731
,157
,282
,105
,085
,614
,163
1,218
6,951
1,845
,226
,000
,068
J_ Dependent Variable: LOYALITAS
Tabel 4.19 Model SummalJISub-Struktur 2
Model Summary"
odel
I R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the
Estimate
1
III
,725' ,526 ,516 ,47490
I
a:. Predictors: (Constant), SIKAP, CSR
91
I Model
Model Summary"
Std. Error of the
I R R Square Adjusted R Square Estimate
,725' ,526 ,516 ,47490
a. Predictors: (Constant), SIKAP, CSR
b. Dependent Variable: LOYALITAS
Hipotesis statistik yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:
H,: pzx = pzy = pZE2 = 0
H,: pzx * pzy = pz£2 = 0
atau
Hipotesis:
• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate Social
Responsibility (X) dan sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan
terhadap variabel loyalitas merek (Z)
• H0 = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate
Social Responsibility (X) dan sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan
terhadap variabel loyalitas merek (Z)
92
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0.05 :S: Sig), maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig atau
(0.05 <: Sig), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
Dari hasil uji signifikansi pada tabel4.17 diperoleh nilai F sebesar 53.792 dengan nilai
Sig sebesar 0.000. Jika dibandingkan dengan a = 0.05, maka nilai Sig lebih kecil dari
a, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Kesimpulannya ada pengaruh
atau kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility (X) dan sikap
konsumen (Y) secara simultan dan signifikan terhadap variabel loyalitas merek (Z).
Oleh sebab itu, pengujian secara individual dapat dilakukan.
Besarnya pengaruh variabel X dan Y secara simultan terhadap variabel Z
dapat diketahui dengan melihat R 2 pada tabel 4.x bahwa R2 = 0.526 = 52.6%. Dan
besarnya pengaruh variabel lain yang mempengaruhi nilai variabel Z di luar
penelitian ini adalah 47.4%. Sementara itu, besarnya koefisien jalur bagi variabel lain
di luar penelitian yang mempengaruhi nilai dapat dihitung melalui rumus sebagai
berikut:
R2zxv = 0.526
= vl- o.526
= 0.688
93
b) Pengujian Secara Individual Sub-Struktur 2
• Pengujian secara individual antara variabel program Corporate
Social Responsibility(X) dan variabelloyalitas merek (Z)
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.18. Hipotesis statistik yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : pzx = 0
H,: pzy > 0
Hipotesis:
• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program Corporate
Social Responsibility (X) secara signifikan terhadap variabel brand
loyalitas merek (Z)
• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel program
Corporate Social Responsibility (X) secara signifikan terhadap variabel
loyalitas merek (Z)
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau (0.05 => Sig), maka Ho diterima dan H, ditolak, artinya tidak
signifikan.
94
• . Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau (0.05 <: Sig), maka Ho ditolak dan H,diterima, artinya 'signifikan.
Dari hasil uji signifikansi pada tabel 4.18 diperoleh nilai Sig sebesar 0.000.
Jika dibandingkan dengan a = 0.05, maka nilai Sig lebih kecil dari a, maka H 0
ditolak dan H,diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau
kontribusi antara variabel program Corporate Social Responsibility (X) secara
signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z).
• Pengujian secara individual antara variabel sikap konsumen (Y)
dan variabel loyalitas merek (Z)
Uji secara individual ditunjukkan oleh tabel 4.18. Hipotesis statistik yang
dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : pzx = 0
H,: pzy > 0
Hipotesis:
• Ha = Ada pengaruh atau kontribusi antara variabel sikap konsumen (Y)
secara signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z)
• Ho = Tidak ada pengaruh atau kontribusi antara variabel sikap
konsumen (Y) secara signifikan terhadap variabelloyalitas merek (Z)
95
Dasar Pengambilan Keputusan:
• Jika nilai probabilitas lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau (0.05 ,; Sig), maka H 0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak
signifikan.
• Jika nilai probabilitas lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Sig
atau (0.05 Sig), maka Ho ditolak dan H.diterima, artinya signifikan.
Berdasarkan tabel 4.18 diperoleh variabel sikap konsumen dengan nilai Sig
sebesar 0.068. Kemudian dibandingkan dengan probabilitas 0.05, ternyata
nilai probabilitas lebih besar dari nilai probabilitas Sig, maka Ho ditolak dan Ha
diterima, artinya signifikan. Terbukti bahwa ada pengaruh atau kontribusi
antara variabel sikap konsumen (Y) secara simultan dan signifikan terhadap
variabel loyalitas merek (Z).
Kerangka hubungan antara jalur program Corporate Social
Responsibility (X) terhadap loyalitas merek (Z), dan sikap konsumen (Y)
terhadap loyalitas merek (Z) dapat dibuat melalui persamaan struktural
sebagai berikut:
Y = p"'X + pzyY + p,E2
Y = 0.614X + 0.163Y + 0688E,
= vl- o.526
= 0.688
96
Dalam pengujian secara individual diperoleh bahwa variabel program
Corporate Social Responsibility (X) berkontribusi secara signifikan terhadap
variabel sikap konsumen (Y), berkontribusi secara signifikan terhadap
loyalitas merek (Z), maka nilai koefisien jalur (Beta) dapat dilihat dalam tabel
4.18, yaitu:
• Koefisien jalur X terhadap z = 0.614
• Koefisien jalur Y terhadap Z = 0.163
Dengan model yang sama seperti gambar 4.14, namun disajikan dengan nilai
koefisien jalur yang telah diperoleh melalui analisa jalur, model sub-struktur
2 menjadi:
Program Corporate
Social Responsibility (X)
Sikap Konsumen
(Y)
Pzx'' pzT
pzy
Brand Loyalty (Z)
Gambar 4.15 Sub-Struktur 2 Beserta Koefisien Jalur
Dengan ini berarti analisa sub-struktur 1 dan sub-struktur 2 telah selesai,
maka dapat digambarkan struktur hubungan kausal secara lengkap, yakni
hubungan antara variabel X, Y, dan z yang memiliki persamaan struktural:
97
Persamaan sub-struktur 1:
Y = 0.611X + 0.791£1
Persamaan sub-struktur 2:
Z = 0.614X + 0.163Y + 0.688£,
'': £,=0.791''' pyt
Program Corporate
Social Responsibility (X)
0.611 Sikap Konsumen (Y)
': E2= 0.688
'
0.614 0.163
Brand Loyalty (Z)
Gambar 4.16 Struktur Pengaruh X dan Y Terhadap z Beserta Koefisien Jalur
Sehingga dari gambar 4.16 di atas diketahui bahwa seluruh koefisien jalur dari hubungan,
mlka diketahui pula pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari
tiJp-tiap variabel yang mempengaruhi variabel tertentu. Hasilnya dirangkum dalam tabel di
bJwah ini:
I
99
4.2 Pembahasan
. DL hasil penyebaran kuesioner dan setelah ianalisis, didapati bahwa:
• Penerapan program Corporate Social Responsibility melalui community support
product, dan environment mampu membangun sebuah sikap konsumen yang positif
terlihat dari hubungan antar kedua variabel yang terlihat hubungan yang kuat dan
pengaruh yang teramati sebesar 37.33%. Hal ini berarti bahwa jika Toyota ingin
meningkatkan sikap konsumen maka salah satu pilihan yang dapat dipilih adalah
dengan meningkatkan penerapan program Corporate Social Responsibility melalui
ketiga dimensinya.
• Penerapan program Corporate Social Responsibility melalui community support
product, dan environment berpengaruh secara positif terhadap loyalitas merek.
Selain itu juga terlihat adanya hubungan yang kuat antara program Corporate
Social Responsibility terhadap loyalitas merek dan pengaruh langsung sebesar 38%
serta tidak langsung yang teramati 51% yaitu melalui variabel sikap konsumen. Hal
ini menunjukan kepada pihak Toyota untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan
akan mereknya, maka peningkatan dimensi-dimensi program Corpora(e Social
Responsibility sangat membantu.
• Jika pengaruh program Corporate Social Responsibility terhadap sikap konsumen
yang sebesar 37.33% dibandingkan dengan pengaruh program Corporate Social
Responsibility terhadap loyalitas merek yang sebesar 38%, terlihat jelas bahwa
pengaruh program Corporate Social Responsibility terhadap loyalitas merek lebih
besar daripada sikap konsumen. Hal ini menunjukan bahwa dengan penerapan
program Corporate Social Responsibility mampu membangun brand image yang
tinggi dan mendorong terbentuknya loyalitas merek.
100
• Sikap konsumen berpengaruh juga secara positif terhadap loyalitas merek. Selain itu
juga terlihat adanya hubungan yang cukup kuat antara sikap konsumen terhadap
loyalitas merek dan pengaruh secara langsung yang teramati sebesar 3%. Pengaruh
ini dirasa kecil, dan diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan sikap konsumen
tersebut. Untuk itu diperlukannya mencari tahu lebih dalam tentang needs, desires,
wants, dan interests dari konsumen agar program CSR yang ada untuk direalisasi
benar-benar sesuai dengan kebutuhan konsumen. Hal ini mampu meningkatkan
sikap konsumen terhadap program CSR tersebut. Dan juga hal ini penting untuk
menciptakan long term relationship. Perusahaan dapat mengkomunikasikan tentang
harapan yang diinginkan terkait dengan adanya hubungan tersebut.
4.13 Implikasi Hasil Penelitian
• Hasil pengujian menunjukkan bahwa program Corporate Social Responsibility
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap sikap konsumen dan loyalitas
merek Toyota. Berarti Toyota harus tetap konsisten dengan program CSR mereka
yaitu ramalingkungan.
• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel Corporate
Social Responsibility (CSRl- CSR8) pada lampiran 1.2, CSR3 merupakan indikator
paling valid (4.0) dah CSR4 merupakan indikator kurang valid (3.0), berarti produk
produk Toyota yang ramah lingkungan merupakan indikator paling valid dan
program CSR Toyota yang ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan
merupakan indikator kurang valid. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen
mempertimbangkan bagaimana produk dibuat, produk Toyota yang ramah
lingkungan merupakan pertimbangan yang patut diperhitungkan bagi konsumen
untuk dibeli. Akan tetapi, konsumen kurang memperhatikan program CSR Toyota
101
yang ikut berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu penyebab hal
tersebut dapat teljadi karena kurangnya informasi yang diterima konsumen.
• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel sikap
konsumen (SKPl- SKP4) pada lampiran 1.2, SKPlmerupakan indikator paling valid
(3.6), berarti program CSR Toyota sudah sesuai dengan citra Toyota yang ramah
lingkungan merupakan indikator paling valid. Akan tetapi, SKP3 merupakan indikator
kurang valid (3.4), berarti keterlibatan konsumen dalam salah satu program CSR
Toyota merupakan indikator kurang valid. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen
kurang termotivasi untuk terlibat dalam salah satu program CSR Toyota.
• Jika dikaitkan dengan hasil skoring indikator-indikator pembentuk variabel loyalitas
merek (LOYl- LOYB) pada lampiran 1.2, LOYlmerupakan indikator paling valid
(3.5) dan LOY6 merupakan indikator kurang valid (3.1), berarti membeli produk
Toyota karena ramah lingkungan merupakan indikator paling valid dan
merekomendasikan produk Toyota kepada orang lain merupakan indikator kurang
valid. Hal ini mengindikasikan konsumen membeli produk Toyota karena ramah
lingkungan, tetapi konsumen kurang termotivasi untuk merekomendasikan produk
Toyota yang ramah lingkungan kepada orang lain.