2. Pengetahuan Dasar Adiksi - Suhartini Saragi, SKM

8/19/2019 2. Pengetahuan Dasar Adiksi - Suhartini Saragi, SKM

1/53

Pengetahuan Dasar adiksi

Suhartini Saragi, SKM

Deputi Bidang Rehabiltasi BNN


2/53

Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Umum

Peserta mampu menjelaskan pengetahuan dasarketergantungan narkotika.

Tujuan Pembelajaran Khusus Peserta mampu:

Menjelaskan terminologi terkait ketergantungan narkotika.

Menebutkan berbagai jenis narkotika menurut PPD!" ###

Menebutkan penggolongan narkotika menurut $$ R# Nomor %&

Menjelaskan pato'isiologi ketergantungan narkotika

Menjelaskan 'aktor('aktor kontribusi terjadina ketergantungannarkotika.

Menjelaskan berbagai pendekatan ketergantungan narkotika.


3/53

Terminologi

Narkotika:

$$ %&)*++ : narkotika -at atau obat ang berasal daritanaman )bukan, baik sintetis ) semisintetis ang dapatmenebabkan:

penurunan ) perubahan kesadaran

hilangna rasa

mengurangi sampai menghilangkan rasa neri dan

dapat menimbulkan ketergantungan

Penggolongan narkotika dalam $$ tidak sejalan denganterminologi dalam 'armakologi dasar adalah besaranmasalah penggunaanna


4/53

Terminologi */

Narkotika:

Narkotikos ( 0unani/ obat apa saja ang menginduksi

tidur.

Narkotika sering diartikan untuk lingkup ang lebih sempit opioda

Dalam konteks legal sebagai sena1a ang sering

disalahgunakan dan bersi'at adikti'.


5/53

Terminologi %/Ketergantungan -at narkotika/ $$ No. %&)*++

tentang Narkotika:

2. Kondisi ang ditandai oleh :

dorongan untuk menggunakan narkotika se3ara terus

menerus dengan takaran ang meningkat agarmenghasilkan e'ek ang sama dan

apabila penggunaanna dikurangi ) atau dihentikan se3ara

tiba(tiba, menimbulkan gejala 'isik dan psikis ang khas

*. Terjadi karena penggunaan -at berulang kali se3ara

teratur sehingga terjadi toleransi dan gejala putus -at.

Keadaan ini dapat terjadi sekalipun penggunaanna

bertujuan terapeutik


6/53

Terminologi 4/

Th 256, American Psychiatric Association 7P7/

menggunakan istilah ketergantungan -at bagi

penggunaan -at ang tak terkendali la-im

disebut sebagai adiksi

#stilah adiksi ditinggalkan karena mengandung

konotasi negati' bagi pasien.


7/53

KLASIFIKASI ZAT PSIKOAKTIF (PPDGJ III)

2. 7lkohol minuman ber(etanol seperti bir, 1iski, 8odka, brem,

tuak, saguer, 3iu, arak.

*. 9pioida 3andu, mor'in, heroin, petidin, kodein, metadon.

%. Kanabinoid

ganja atau marihuana, hashish.4. Sedati' dan hipnotik nitra-epam, klonasepam, broma-epam.

&. Kokain daun koka, pasta kokain, bubuk kokain.

. Stimulan lain ka'ein, metam'etamin, MDM7.

6. ;alusinogen


8/53

Klasi'ikasi -at Menurut ='eknaStimulanStimulan Opii!Opii!

(nar(nar""titi""))DepresanDepresan #alu#alussin$enin$en

Kokain ;eroin 7lkohol butrate!;B/? Rohpnol

Mushrooms


9/53

Stimulan

Meningkatkan akti8itas pada susunan sara' pusat

pemompaan darah semakin 3epat, detak jantung dan

na'as meningkat, dsb./

Memper3epat proses mental, membuat orang 1aspada,dan bersemangat

Ka'ein, nikotin, am'etamin dan sejenisna, kokain,

Ritalin, deksam'etamin, dsb.


10/53

9pioid

Menghilangkan rasa neri, menumpulkan emosi,

euphoria ang diikuti oleh rasa sejahtera, mengimpikan

sesuatu

Keadaan terjaga dan keadaan mengantuk ang salingbergantian

;eroin,mor'in, 'entanl,9pium, o>3odone ;@


11/53

Depresan

Memperlambat akti8itas pada susunan sara' pusat

Membuat orang menjadi lebih santai dan kurang sadar

akan sekelilingna

7lkohol, Aalium, Rohpnol, Serapa>, Tema-apan, dsb.


12/53

;alusinogen

Se3ara signi'ikan dapat mengubah dan menebabkandistorsi tentang persepsi, kondisi pikiran, danlingkungan

Distorsi itu menebabkan penggunana melihat ataumendengar sesuatu sangat berbeda dari sebenarnaatau sebenarna tidak ada/


13/53

Klasi'ikasi


14/53

Klasi'ikasi Cat Menurut Ketersediaan


15/53

P%&GGOLO&GA& &A'KOTIKA%&U'UT UU *+,--.

!olongan #:

dilarang digunakan untuk kepentingan pelaanan kesehatan.

Dalam jumlah terbatas untuk kepentingan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia

diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan

persetujuan menteri atas rekomendasi Kepala BP9M pasal 5/.

Termasuk narkotika golongan # adalah opium, heroin, kokain,ganja, metakualon, metam'etamin, am'etamin, MDM7, STP,

'ensiklidin.


16/53

P%&GGOLO&GA& &A'KOTIKA%&U'UT UU *+,--.

!olongan ##:

berpotensi tinggi menebabkan ketergantungan

digunakan dalam pengobatan sebagai pilihan terakhir.

Termasuk dalam golongan ini adalah mor'in, petidin, metadon.

!olongan ###:

berpotensi ringan menebabkan ketergantungan Digunakan dalam terapi.

Termasuk dalam golongan ini adalah kodein, bu'renor'in.


17/53

Ben-odia-epin


18/53

;eroin


19/53

Kanabis


20/53

Metam'etamin


21/53

=kstasi


22/53


23/53

Kokain


24/53

P@P


25/53

/a$aimana nar"ba !i$una"an0

Dirokok ) dihisap smoking/: 6 – 2+ detik

Disuntikkan melalui #ntra8ena: 2& – %+ detik

Disuntikkan ke dalam otot atau di ba1ah kulit : % – & menit

Diabsorbsi melalui lapisan lendir : %

–

& menitDitelan : *+ – %+ menit

Diabsorbsi melalui kulit: pelan dalam jangka panjang


26/53

T$!7S

2. K


27/53

PATOFISIOLOGI

Manusia 3enderung pleasure seeking

Pengalaman sensasi/ ang menenangkan di3atat di

otak pada brain reward system:

Nucleus Accumbens Na3/, Ventral Tegmental Area AT7/,

Locus Coeruleus


28/53

PATOFISIOLOGI */

Neurotransmiter, narkotika dan -at psikoakti' lain

berpengaruh pada kerja otak melalui reseptor ang

terdapat pada sinaps dan dinding sel sara'.

Di dalam otak terdapat sena1a endogen ang berkaitandengan rasa naman termasuk menghilangkan rasa neri

dan ke3emasan seperti

endor'in F mor'in/,

anandamida F marihuana) T;@/,

dopamin F kokain, am'etamin/,

asetilkolin F nikotin/


29/53

PATOFISIOLOGI %/

Setiap jenis narkotika dan -at psikoakti' lainnamempengaruhi kinerja neurotransmiter tertentu sehinggaterjadi:

perubahan perilaku menjadi lebih akti' ) menjadi lamban/,

perasaan eu'oria/,

proses pikir lebih 3epat atau lebih lamban/,

isi pikir 1aham/,

persepsi halusinasi/,

kesadaran menurun atau lebih siaga/

Bila -at psikoakti' ang dikonsumsi berlebih dapat terjadiintoksikasi akut sampai o#erdose


30/53

PATOFISIOLOGI 4/

Pemakaian narkotika jangka lama maka akan terjadi : Toleransi

Toleransi seluler Reseptor menjadi kurang responsi' terhadap narkotika,

sehingga untuk timbulna sensasi eu'oria/ seperti semula diperlukan jumlah

ang lebih banak

Toleransi metabolik Toleransi juga bisa terjadi karena metabolisme

narkotika oleh hepar menjadi lebih 3epat.

Toleransi beha8ioral 9rang ang semula 3ukup menikmati e'ek eu'orik

dengan 2 linting ganja, se3ara psikologis ingin menambah rasa eu'orik

dengan menambah jumlah linting ganja.

Produksi endor'in dalam tubuh akan berkurang.

Bila pada suatu saat orang itu menghentikan atau mengurangi jumlahmor'in ang dikonsumsina, maka tubuh orang itu akan kekurangan mor'in )

endo'in, ang se3ara klinis akan bermani'estasi dalam bentuk gejala putus

opioida.


31/53

Bagian 9tak ang Paling dipengaruhiBagian 9tak ang Paling dipengaruhi

Penggunaan CatPenggunaan Cat

Batang otak

Korteks otak

Sistem limbik


32/53


33/53

Korteks otakKorteks otak

Memproses

in'ormasi dariindera? pusat

berpikir dan

memberikan

$udgment dalamotak

Korteks otak


34/53

SistemSistem


35/53

Fase Ketergantungan

Rekreasional)=ksperimental

Situasional)Sirkumstansial #ntensi')Regular

Kompulsi')7dikti'


36/53

Kntinum pen$$unaan Zat

1ba23ba

re$uler Ter$antun$

/ersenan$2senan$

Ta" pernah pa"ai+

Abstinen Kebiasaan

Sumber: Burro1s D, Bijl M, Trautmann E and Saranko8 0. 2

Training Manual on %&V'A&) pre#ention among in$ecting drug users in the *ussian +ederation. Mede3ins Sans Erontieres – ;olland, Russian Eederation. Mos3o1


37/53

Progresi 7diProgresi 7diksiksi 22

RekreasiRekreasi

KELUARGAKELUARGA

ZatZat

KELUARGAKELUARGA

KERJAKERJA

OLAHRAGAOLAHRAGA

MAKANANMAKANAN

KAWANKAWAN

OLAHRAGAOLAHRAGA

KAWANKAWAN

SSEKOLAHEKOLAH

ZatZat

KELUARGAKELUARGA


38/53

Progresi 7diProgresi 7diksksi *i *

Intensif Intensif

FAMILYFAMILY

ZatZat

ZatZat

WORKWORK

SPORTSSPORTS FOODFOOD

KAWANKAWAN

OLAHRAGAOLAHRAGA

KAWANKAWAN

SSEKOEKOLLAHAH

ZatZat

ZatZat


39/53

Progresi 7diProgresi 7diksksi %i %

Kompulsif/adiksiKompulsif/adiksi

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat

ZatZat


40/53

Kriteria Adiksi

Suatu keinginan kuat untuk menggunakan -at

Kesulitan dlm mengendalikan penggunaan

Melanjutkan untuk menggunakan -at meskipun

konsekuensina berbahaa

Memprioritaskan penggunaan -at dibandingkan

akti'itas)ke1ajiban g lain

Toleransi ang meningkat

Kadang* terjadi kondisi putus -at


41/53

FAKTO'2FAKTO' KO&T'I/USI

Eaktor genetik:

Penelitian pada kembar identik mono-igot/ 'aktor genetikberperan pada ketergantungan kokain, ganja, psikostimulan, opiat

Eaktor 'isiko tinggi:;iperakti' Tidak tekunSulit memusatkan perhatianMudah ke3e1a dan menjadi agresi' atau destrukti' Mudah murung

@enderung makan berlebihanMerokok mulai pada usia dini saat masih di SD/Sadis terhadap saudara atau he1an piaraan/Sering berbohong, men3uri dan melanggar tata tertibMemiliki tara' ke3erdasan perbatasan borderline/


42/53


43/53

P%&D%KATA& T%'#ADAP ASALA#K%T%'GA&TU&GA& &A'KOTIKA

Pendekatan moral:

Pandangan bah1a adiksi adalah konsekuensi dari pilihan

pribadi seseorang

#ntoksikasi dinilai sebagai suatu dosa oleh beberapa agama

dan konsumsi alkohol dilarang oleh agama

Tindak kriminalitas ang dilakukan oleh seseorang ang

mengalami adiksi adalah karena kehendakna, bukan

karena penakit.


44/53

P%&D%KATA& T%'#ADAP ASALA#K%T%'GA&TU&GA& &A'KOTIKA (,)

Pendekatan psiko(sosio(kultural

Model ini tidak sependapat dengan model penakit

Pada bangsa @ina dan 0ahudi, pre8alensi alkoholisme rendah:

konsumsi alkohol dalam jumlah ang 1ajar tidak dilarang, tetapi

penggunaan berlebihan dilarang. Pada orang 7merika keturunan #rlandia alkoholisme tinggi karena

konsumsi dalam jumlah banak dapat diterima

%+H anak alkoholik akan menjadi alkoholik? hana 2+H dari ortu

peminum alkohol dlm jumlah sedang menjadi alkoholik

Keluarga dg ikatan emosi lemah, kaku, terlalu moralistik3enderung mendorong anak jadi alkoholik


45/53

P%&D%KATA& T%'#ADAP ASALA#K%T%'GA&TU&GA& &A'KOTIKA ()

Pendekatan psiko(sosio(kultural lanjt/:

7diksi terjadi sebagai akibat adana masalah psikologis angmendasarina, misalna ke3e1a, sedih dan ke3emasan.

Menurut pendekatan ini, tidak semua pola penggunaan

narkotika termasuk penalahgunaan: ,-perimental user

*ecreational user

)ituational ' &nstrumental user

Abuser. penggunaan -at se3ara patologis paling singkat 2 bulan

lamana sehingga menimbulkan gangguan 'ungsi sosial ataupekerjaan

Compulsi#e dependent user adalah mereka ang sudah mengalami

ketergantungan


46/53


47/53

P%&D%KATA& T%'#ADAP ASALA#K%T%'GA&TU&GA& &A'KOTIKA (*)

Kelebihan modelpenakit

Menghilangkan stigma

terhadap penderita

adiksi

Beri peluang untuk

terapi dan rehabilitasi

Kesempatan untukmelakukan penelitian

tentang adiksi

Kelemahan modelpenakit

Pasien menjadi merasatidak bertanggung ja1abatas perbuatan kriminalatau kekerasan krnpenakitna.

Bila tidak mengalamimasalah sosial, tidakdianjurkan berobat sebabtidak memperlihatkangejala klasik seorangdengan adiksi


48/53

48

P%&D%KATA& T%'#ADAP ASALA#K%T%'GA&TU&GA& &A'KOTIKA (5)

Pendekatan biopsikososial:

7diksi adalah suatu sindroma multi8ariat:

pola penggunaan berbeda(beda, akibat berbeda(beda, prognosis

berbeda(beda


49/53

Model Kesehatan Masarakat

#ndi8idu Kepribadian,Psikopatologi, Religiusitas, dll/

Eaktor NarkobaKetersediaan,

"enis, Daa Tarik/

Situasi )


50/53

T$!7S

"=


51/53

D7MP7K P=N!!$N77N N7RK9B7

7. Pengaruh terhadap susunan sara' pusat

#ntoksikasi perilaku maladapti'

Kelebihan Dosis

Sindroma Ketergantungan 'isik maupun psikologis

B. Komplikasi Medik Psikiatrik Ko(Morbiditas/

!angguan tidur, ggn 's seksual

Paranoid)perasaan 3uriga dan ketakutan

!angguan psikotik

Depresi, gangguan 3emas sampai panik


52/53

Dampak Narkoba lanjt/

@.Komplikasi Medik :

7kibat pemakaian ang lama

7kibat pola hidup ang berubah

7kibat pemakaian alat suntik dan bahan pen3ampur

D. Dampak Sosial :

Di lingkungan keluarga disharmoni keluarga

Di


53/53

Terima Kasih

2. Pengetahuan Dasar Adiksi - Suhartini Saragi, SKM

Documents

Transcript of 2. Pengetahuan Dasar Adiksi - Suhartini Saragi, SKM