ADIKSI NAPZA

48
ADIKSI ADIKSI NAPZA NAPZA

description

ADIKSI NAPZA

Transcript of ADIKSI NAPZA

Page 1: ADIKSI NAPZA

ADIKSIADIKSI NAPZA NAPZA

Page 2: ADIKSI NAPZA

Definisi• USER = Pemakai

– ditandai dengan pemakaian sekali-sekali, coba-coba, tanpa masalah berarti. Semua aspek kehidupan normal-normal saja.

• ABUSER = Penyalahguna– ditandai dengan pemakaian agak bermasalah,

menggunakan cukup rutin. Sebagian aspek kehidupan mulai/amat terganggu.

• ADDICT = Pecandu– ditandai dengan pemakaian bermasalah,

menggunakan sangat rutin hingga setiap hari. Segala aspek kehidupan rusak. Seolah mereka hidup untuk pakaw dan pakaw untuk hidup.

Page 3: ADIKSI NAPZA

Coba-coba menyalahgunakan

Ketergantungan fisik

Toleransi meningkat

Gejala Putus Zat bila tak memakai - sakaw

Perilaku Kompulsif

yang Bermasala

h

Ketergantungan psikologis

kecanduan

Krakaw untuk pakaw

Pikiranobsesif

Page 4: ADIKSI NAPZA

Obsesi dan Penyempitan Minat

KELUARGA

ALCOHOL

SAHABAT

IBADAH

KERJA

OLAHRAGA

MAKANAN

TEMAN

ORGANISASIPACAR

SEKOLAH

DRUGS

USERUSER = Pemakai = Pemakai

Page 5: ADIKSI NAPZA

Obsesi dan Penyempitan Minat

KELUARGA

ALCOHOL

SAHABAT

KERJA

OLAHRAGA

MAKANAN

TEMAN

PACAR

SEKOLAH

DRUGS

DRUGS

DRUGS

•ABUSERABUSER = Penyalahguna = Penyalahguna

Page 6: ADIKSI NAPZA

Obsesi dan Penyempitan Minat

ALCOHOLALCOHOL

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGSDRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGS

DRUGSDRUGSDRUGSDRUGS

ADDICTADDICT = = PecanduPecandu

Pikiran

obsesif

Perilaku Kompulsifyang Bermasalah

Page 7: ADIKSI NAPZA

Adiksi menyebabkan Perpecahan Kepribadian

PRA DRUGS PASKA DRUGSOLD SELF NEW JUNKIE SELF

Page 8: ADIKSI NAPZA

Pola Pikir Pecandu• Preokupasi pada drugs / alkohol dan kehidupan di

sekitar memakai drugs, cara memperoleh drugs dan lingkungan serta budaya drugs / alkohol

• Hidup untuk pakaw & pakaw untuk hidup• Pembenaran diri (merasionalisir pemakaian)• Menyalahkan orang lain• Apapun demi memakai• Penyangkalan masalah ketergantungan• Merasa bersalah sehingga mudah terpancing emosi.

Page 9: ADIKSI NAPZA

Pola Pikir & KejatuhanJellinek Curve

Meningkatnya ketergantungan

Tahap DiniTahap DiniPreokupasi dgn drugs / alkohol

Lupaan / blackouts

Tahap Tahap MenengahMenengah

Upaya mengendalikan selalu gagal

Hilang kendali

Selalu merasa bersalah

Tahap Tahap LanjutLanjut

Pemakaian obsesif

Pola pikir cacat

Mengaku kalah thdp drugs

Deteriorasi fisikHindari teman / keluargaHilangnya minat pd hal lain

Masalah dengan uang / sekolah

Peningkatan toleransi terhadap drugs / alkohol

Page 10: ADIKSI NAPZA

Siklus Adiksi

Dampak negatif Dampak negatif karena pakaw karena pakaw

menggiring orang menggiring orang ke:ke:

niatan niatan untuk untuk

mengendamengendali-kan li-kan pema-pema-kaian, kaian, yang yang

menyebabmenyebab-kan ….-kan ….

Kegagalan untuk Kegagalan untuk mengendalikan mengendalikan

pemakaian, yang pemakaian, yang akibatnyaakibatnya

Denial dan Denial dan sikap sikap

defen-sif defen-sif lainnya, lainnya, sehingga sehingga

pakaw pakaw terus, terus,

berakibat berakibat pd:pd:

Mulai pakai drugs

Lingkaran Lingkaran makin besarmakin besar

dan berputar dan berputar kian cepatkian cepat

Untuk berhenti, orang perlu benar-benar menyadari dampak negatif pemakaian narkoba terhadap dirinya secara pribadi. Siklus pakai dan

relapse:

Page 11: ADIKSI NAPZA

THE CAGE TESTCUT DOWN: JUMLAH – merasakan diri perlu

mengurangi pemakaian narkoba. Mulai merasa bahwa masalahnya ada kaitannya dengan narkoba yang dipakainya.

ANNOYED: JENGKEL – merasa jengkel kalau pemakaian narkobanya disinggung orang.

GUILT FEELINGS: BERSALAH – merasa bersalah mengenai pemakaian narkoba, dan rasa senang mulai berkurang.

EYE OPENER: BUKA MATA – memakai narkoba pilihannya di pagi hari setelah bangun.

Kapan Tahu Seseorang Kecanduan?

Page 12: ADIKSI NAPZA

Masalah Lainnya Yang Dapat Mengganggu Pola Pikir Pecandu

• Penggunaan narkoba mempengaruhi cara kerja otak sehingga pola pikir menjadi cacat atau patologis.

• Penggunaan dapat merusak pola kerja otak secara fisik

• Kerusakan otak permanen terjadi pada 1 dari 25 pecandu

• Seringkali ‘orang normal’ tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada ‘pecandu’ dan mengharapkan mereka berpikir ‘waras’

• Gangguan kepribadian bawaan (terutama cluster B) terjadi pada lebih dari 60% pecandu.

Page 13: ADIKSI NAPZA

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER A

• Paranoid: curigaan, tidak percayaan pada orang; kecenderungan melihat diri tidak bisa dipersalahkan; berjaga-jaga melawan serangan yang dipersepsikannya diperoleh dari orang lain.

• Schizoid: hubungan sosial yang teramat sulit; ketidakmampuan atau kurangnya hasrat untuk membentuk kedekatan dengan orang lain.

• Schizotypal: pola pikiran yang aneh; keanehan dalam persepsi dan pembicaraan yang menganggu interaksi sosial dan komunikasi mereka dengan orang lain

Page 14: ADIKSI NAPZA

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER B

• Histrionic: mendramatisir diri; terlalu berlebihan memperhatikan penampilan; kecenderungan untuk gampang marah dan meledak bila hasratnya memperoleh perhatian orang tidak tercapai

• Narcissistic: waham kebesaran; preokupasi dengan cara menarik perhatian orang; mempromosikan diri di tiap kesempatan; kurang empatik; kemarahan luar biasa bila frustrasi

• Antisocial: kurangnya pengembangan moral atau etis, ketidakmampuan mengikuti model perilaku yang diharapkan norma; tidak jujur dan licik; manipulasi orang lain tanpa adanya rasa malu atau bersalah; sejarah adanya perilaku bermasalah ketika masih kecil

• Borderline: impulsif, kemarahan yang tak pada tempatnya, pertukaran mood yang drastis dari saat ke saat; perasaan bosan yang kronik/berulang terus; upaya untuk menyakiti diri atau bunuh diri.

Page 15: ADIKSI NAPZA

GANGGUAN KEPRIBADIAN CLUSTER C • Avoidant: orang dengan kepribadian menghindar, mempunyai

hipersensitivitas pada penolakan atau derogasi sosial; malu luar biasa; tidak aman dalam hubungan sosial mereka dan tidak nyaman dalam memulai hubungan dengan orang lain.

• Dependent: kesulitan memisahkan diri dalam hubungan dengan orang lain; tidak nyaman berada sendirian; menekan kebutuhan pribadi agar orang lain tetap terlibat dalam hubungan dengan mereka; plin-plan.

• Obsessive-compulsive: keprihatinan dan perhatian berlebihan dengan kedisiplinan, aturan dan detail-detail yang kecil; perfeksionis; kurang punya kemampuan untuk menunjukkan sikap ekspresif dan kehangatan; kesulitan untuk rileks dan untuk bersenang-senang.

• Passive-aggressive: kurang kemampuan untuk bersikap asertif sehingga ditunjukkan dengan cara yang hostile tidak langsung, misalnya mengulur-ngulur kerjaan, melupakan secara sengaja, kekeraskepalaan.

Page 16: ADIKSI NAPZA

Thinking Thinking BrainBrainJudgement Judgement

BrainBrainInstinctual Instinctual BrainBrain

Pleasure Pleasure BrainBrain

Page 17: ADIKSI NAPZA

Alcohol and the Adolescent Brain

Page 18: ADIKSI NAPZA
Page 19: ADIKSI NAPZA
Page 20: ADIKSI NAPZA

Alcohol 25 yrsAlcohol 25 yrs Cocaine 2 yrsCocaine 2 yrs

Marijuana 12 Marijuana 12 yrsyrs

NormalNormal

SCANSSCANS

Page 21: ADIKSI NAPZA
Page 22: ADIKSI NAPZA

lll

PROSES PEMULIHANProses pemulihan merupakan proses pembelajaran

PRODUKTIVITASBelajar membangun hidup bermakna tanpa drugs.

KEWARASAN / SOBRIETYBelajar mengatasi hidup (coping) tanpa drugs.

HIDUP NYAMANBelajar hidup nyaman tanpa drugs.

BERPANTANGBelajar hidup tanpa drugs

fisikfisik

mentalmental

emosionalemosional

spiritualspiritual

Page 23: ADIKSI NAPZA

Tahap Awal: 1-6 Minggu

Tahap Menengah: 6-20 minggu

Tahap Lanjut:20 minggu ke atas

WithdrawalHoneymoon

Tembok AdjustmentResolusi

Tahapan PemulihanProses pemulihan merupakan proses pembelajaran

Relapse bisa terjadi kapanpun, tapi hanya bila orang sudah sempat ‘sembuh’!Bila adjustment dan resolusi belum terjadi, orang masih dibilang ‘masih sakit’ sehingga istilahnya bukan relapse (kambuh) sebab penyakit masih belum sempat ‘sembuh’ untuk bisa disebut ‘kambuh’. Hanya mereka yang sempat ‘sembuh’ yang bisa ‘kambuh’. Sembuh, berarti sudah mencapai adjustment yang baik & resolusi untuk bersih dari NAPZA.

Page 24: ADIKSI NAPZA

Tahap Awal: 1-6 Minggu

PECANDU KELUARGA• Berhenti memakai drugs dan alkohol

• Dididik mengenai obat-obatan yang dipakainya

• Memperbaiki kesehatan fisik dan manage kondisi psikiatrik

• Mengevaluasi keparahan adiksi dan setuju mengikuti intervensi untuk mengubah keadaan

• Membuat komitment untuk perawatan

• Mengenali adiksi sebagai kondisi medis

• Mendukung berhentinya penggunaan drugs / alkohol

• Belajar mengenali dan menghentikan interaksi yang menjadi trigger

Page 25: ADIKSI NAPZA

Tahap Menengah: 6-20 Minggu

PECANDU KELUARGA• Memperbaiki hubungan dekatnya.

• Mempertahankan pantang narkoba dan obat-obatan

• Mengembangkan sistem support pemulihan di luar pusat perawatan

• Belajar mengenali dan coping dengan emosi

• Menentukan akan re-komit dengan hubungan (tinggalkan atau menerima kembali)

• Belajar menjadi supportif dan bukan menjadi co-dependen

• Mulai mencari cara untuk mengayakan kehidupan psikologis pribadi

• Menerapkan skill komunikasi yang sehat.

Page 26: ADIKSI NAPZA

Tahap Menengah: > 20 Minggu

PECANDU KELUARGA• Mengindentifikasikan dan

memonitor komponen pemulihan yang sukses

• Mengenali indikasi relapse dan mengambil respons yang tepat

• Mengklarifikasi peran dan batasan baru dalam hubungan yang waras dan bebas narkoba

• Membuat goal untuk mempertahankan gaya hidup baru setelah selesai intervensi (aftercare)

• Belajar menerima batasan hidup dengan adiksi di keluarga

• Mengembangkan gaya hidup individual yang sehat dan seimbang

• Memonitor diri sendiri dari terjadinya relapse pribadi

• Sabar dengan proses pemulihan

Page 27: ADIKSI NAPZA

RelapsePECANDU KELUARGA

1. Menggunakan lagi 2. Bersama teman pemakai3. Tanda lingkungan terkait penggunaan drug/alcohol 4. Menagih 5. Ketemu “tembok”6. Koneksi Stimulan - sex7. Bosan

1. Trigger emosional karena klien relapse

2. Takut sendirian

3. Kurangnya tujuan dan minat individual

4. Tidak mampu melepas tanggung jawab ke orang lain.

Seorang guru tak bisa memilih murid. Ada murid yang pintar yang mudah belajar dengan latar belakang keluarga yang mendukung, dan ada murid yang di bawah rata-rata atau dengan lingkungan keluarga yang tidak mendukung. Tidak semua murid setara dalam penangkapan dan inteligensia yang menyebabkan kesuksesan mengajar anda menjadi variatif. Sebetapa hebatpun anda menjadi guru, anda tidak akan pernah mampu mengajar keledai untuk membaca dan menulis. Anda hanya dapat mengubah perilaku hingga batas tertentu. Kesuksesan membantu pecandu juga demikian.

Page 28: ADIKSI NAPZA

Bagaimana Caranya Mengubah Perilaku ?

Perilaku A Perilaku B

Page 29: ADIKSI NAPZA

Tahapan Perubahan PerilakuImplikasi Penanganan

pra-kontemplasi / pra-perenungan

contemplation/ / perenunganpreparation / persiapan

action / tindakanmaintenance

relapse

• Bantu lihat penyebab• Perbaiki persiapan

• Fokus pd promosi kesehatan• Pencegahan kekambuhan

• Belajar skill baru• memberi dukungan

• Assessment penuh• Fasilitasi rencana

• memberi alasan berubah• memperkuat kemampuan

• membentuk hubungan• meningkatkan kesadaran

Page 30: ADIKSI NAPZA

Terapi di Sekolah

• Motivational Interviewing– Pre-contemplation

• Siswa belum merasa bermasalah sementara orang melihat ia bermasalah• Konselor bertugas membuat klien mempertanyakan normal tidaknya

pemakaian narkobanya– Contemplation

• Klien mulai berpikir ia bermasalah• Konselor menggali alasan untuk berubah dengan menunjukkan resiko bila ia

tidak berubah, dan menguatkan alasan untuk berubah– Determination

• Klien memutuskan untuk mengubah diri• Konselor membantu klien mencari pilihan yang ada

– Action• Klien memilih strategi dan bertindak atas pilihannya dengan konsisten • Konselor membantu klien tetap konsisten di tindakan yang dipilihnya

– Maintenance– Klien bekerja untuk bertahan mengerjakan strateginya untuk berubah

Page 31: ADIKSI NAPZA

Determination

Relapse

Precontemplation

Contemplation

Maintenance

Action

Termination

BELUM ADA KOMITMENT KUAT UNTUK BERUBAH

KOMITMENT KUAT UNTUK BERUBAH

1 2

3

45

6

Page 32: ADIKSI NAPZA

Trigger

Thought

Craving

Use

Roadmap for Recovery

Page 33: ADIKSI NAPZA

Miliki beragam alat untuk membantu, jangan terbatas pendekatan! MudahMudah: Motivational ConfrontationalSulitSulit: Confrontational Motivational

Kerangka Kerja

MotivationalMotivationalPatient-CenteredPatient-CenteredPartnershipPartnership

ConfrontationalProvider-Centered

Paternalism

Page 34: ADIKSI NAPZA

12 Steps

1.Kita mengakui bahwa kita tidak berdaya terhadap alkohol - sehingga hidup kita menjadi tidak terkendali.

2.Tiba pada keyakinan bahwa Kekuatan yang lebih besar dari diri kita sendiri mampu mengembalikan kita kepada kewarasan.

3.Membuat keputusan untuk mengalihkan niatan dan kehidupan kita kepada kasih Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan.

contemplation/ / perenungan

preparation / persiapan

Page 35: ADIKSI NAPZA

12 Steps4.Membuat inventaris moral diri kita sendiri secara

penuh seluruh dan tanpa rasa gentar.5.Mengakui kepada Tuhan, kepada diri kita

sendiri, serta kepada seorang manusia lainnya, setepat mungkin sifat dari kesalahan-kesalahan kita.

6.Menjadi siap secara penuh agar Tuhan menyingkirkan semua kecacatan karakter kita.

7.Dengan rendah hati memintaNya untuk menyingkirkan kelemahan-kelemahan kita.

action / tindakan

Page 36: ADIKSI NAPZA

12 Steps8. Membuat daftar orang-orang yang telah kita sakiti, dan

menyiapkan diri untuk menebusnya kepada mereka semua.

9. Menebus kesalahan kita secara langsung kepada orang-orang tersebut bilamana memungkinkan, kecuali bila melakukannya akan justru melukai mereka atau orang lain.

10. Secara terus menerus melakukan inventaris pribadi kita dan bilamana kita bersalah, segera mengakui kesalahan kita.

maintenance

Page 37: ADIKSI NAPZA

12 Steps11. Melakukan pencarian melalui doa dan meditasi untuk

memperbaiki kontak sadar kita dengan Tuhan sebagaimana kita memahami Tuhan, berdoa hanya untuk mengetahui niatan Tuhan atas diri kita dan kekuatan untuk melaksanakannya.

12. Setelah memperoleh pencerahan spiritual sebagai akibat dari langkah-langkah ini, kita mencoba untuk membawa pesan ini kepada para alkoholik lainnya, dan untuk menerapkan prinsip-prinsip ini dalam semua urusan keseharian kita.

Page 38: ADIKSI NAPZA

Pelaksanaan 12 Langkah sebagai Aftercare

• Hadir meeting rutin• Mencari sponsor dan mengerjakan 12

langkahnya dengan sponsor• Membaca literatur program• Menunjukkan perubahan dalam hidup dan

hubungan dengan orang lain, serta perubahan dalam tanggung jawabnya

• Membantu orang lain yang membutuhkannya

Page 39: ADIKSI NAPZA

Downers

Page 40: ADIKSI NAPZA

• Narkoba untuk merubah persepsi kita atas kenyataan. Bahan Psychoactive seringkali digunakan untuk mengubah kesadaran dan realita kesadaran. Seringkali di zaman-zaman lampau digunakan oleh para dukun dan shaman di masa lalu untuk memahami hal-hal yang terkait dengan dunia roh.

Page 41: ADIKSI NAPZA

• Adalah Stimulan system syaraf pusat. Pada umumnya, Uppers merangsang kita dengan memaksa melepaskan energi kimia (Particuleri adrenaline, dengan menaikan aktivitas listrik dalam otot dan menstimulan kesenangan)

• Efek dasar stimulinya adalah menaikkan energi, mempercepat pacu jantung, tekanan darah tinggi, berkeringat, pupil membesar, bicara terus, kehilangan selera makan, dan berbagai macam ketidak aturan tergantung dari penggunaan.

Page 42: ADIKSI NAPZA

• Uppers adalah stimulan system pusat syaraf. Semua bahan - bahan ini bereaksi dengan meningkatkan Neurotransmitter dan aktifitas listrik di system syaraf pusat. Ini semua membuat pengguna menjadi lebih waspada, sadar, aktif, gelisah, dan kurang istirahat; stimulasi yang lebih dari normal dialami.

Efek

Page 43: ADIKSI NAPZA

Cocaine • Cocaine adalah salah satu

stimulan yang paling lama digunakan. Dulu sempat digunakan sebagai obat gigi, juga sebagai bahan minuman coca-cola.

• Nama lain untuk Cocaine itu adalah Hydrochloride, Free Base Kokain.

• Nama Jalanan untuk Cocaine : Coke, Blow, Tooth, Snow, Flake, Giri, Lady, Crack, Base, Rock, Base

Page 44: ADIKSI NAPZA

Pecandu Kokain: 10 tahun

Foto perubahan wajah seorang pemakai kokain dalam kurun waktu 10 tahun

Page 45: ADIKSI NAPZA

• Stimulant alamiah, contohnya daun Koka, daun tembakau, daun Khat, biji kopi, atau dapat juga bentuk olahan dari tumbuhan, contohnya Kokain, Nikotin, Kafein, atau dapat juga disintetiskan, contohnya Amphetamine, pil diet, dan lainnya yang serupa.

Amphetamine Synthetis (buatan manusia)

• Amphetamine, Methaphetamine, Dextro-amphetamine, Freebase, Crack, Speed, Ice, Shabu.

Page 46: ADIKSI NAPZA

Downers• Untuk system syaraf pusat penghilang depresi, Tiga

keluarga Downers (opiates sedative, hypnotics, Alkohol).

Opiates / opioid : Berfungsi sebagi pelemas otot• Opiates berasal dari Opium Opi dan Opioid

(synthetic dari Opiate) sebagai untuk penyembuhan dari rasa sakit yang parah contoh : korban perang. Opiat akhirnya disebut sebagai hero-in (pahlawan)

• Opiat : Opium, Heroin, Codein, Morphine, Dilaudid, dan Percodan

• Opioid : Methadhone Sorfon, General, Taoin, Fentanyl

Page 47: ADIKSI NAPZA

• Downers (Depressant) menekan rata - rata fungsi dari system syaraf pusat hingga menginduksi efek sedasi (Induced Sedation), relaksasi otot, mengantuk, dan bahkan koma (bila digunakan berlebihan – overdosis). Dosis berlebih bisa menghentikan jantung.

• Tidak seperti Uppers, yang pada umumnya bekerja melalui pelepasan dan tambahan dari stimulan alami tubuh (Neurochemicals), kelompok Depressant memproduksi efek melalui jangkauan luas dari proses Biokimia di tempat yang berbeda dari otak dan Spinal Cord (yang berhubungan dengan organ pendengaran dan keseimbangan).

Page 48: ADIKSI NAPZA

All Arounders• Uppers menstimulasi tubuh dan

Downers menekannya. All Arounders (Psychedelics) dapat bertindak sebagai stimulan atau depressan, tetapi pada umumnya mereka mengganggu pandangan tentang dunia, dan menciptakan sebuah dunia dimana logika diletakkan di belakang untuk mengintensifkan sensasi. Dari LSD, PCP, MDMA, hingga tanaman yang biasa digunakan di upacara agama seperti Peyote, Mushrooms, Belladonna, All Arounders mewakili kelompok yang terpisah.

• All Arounders mengubah persepsi secara berbeda, bukan mempercepat atau melambatkan persepsi, namun dapat mengubah realita yang dilihat. Bagi yang tidak biasa, ini bisa menyebabkan ’bad trip’