2. Hemorrhagic Disorder

download 2. Hemorrhagic Disorder

of 32

Transcript of 2. Hemorrhagic Disorder

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    1/32

    Gangguan yang berhubungan dengan hemorrhagicdiklasifikasikan menjadi 3 kelompok sesuai dengan

    mekanisme patologisnya:

    Gangguan vascular

    perubahan pada dinding vaskulernya, khususnya kapiler

    Gangguan trombositik

    penurunan jumlah platelets

    fungsi congenital yang abnormal dari platelets

    Gangguan koagulasi

    defisiensi factor koagulasi

    adanya penggunaan factor antikoagulan dalam waktu yang lama

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    2/32

    Gangguan vascular

    A. Telangiectasia atau Rendu-Osler disease

    B. Von WillebranddiseaseC. Scurvy

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    3/32

    Telangiectasia atau Rendu-Osler

    disease

    Merupakan kelainan daerah mucocutan yang langka dengan tanda-

    tanda terjadi dysplasia pada kapiler dan pembuluh darah kecil

    Bersifat herediter

    Pendarahan biasanya terjadi setelah ada rangsangan mekanik

    yang minimal.

    Manifestasi oral:

    lesi berupa papulawarna merah cerah

    ukuran 1-2mm

    menghilang jika ditekan dengan kaca

    mulut

    *nodul dengan gambaran seperti laba-laba*

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    4/32

    Von Willebranddisease (Hemofilia

    vaskuler) kelainan bawaan saat lahir yang berhubungan dengan plasma protein

    darah (factor vW)

    Kurangnya factor vW menyebabkan disfungsi adhesi platelets di pembuluh

    darah

    Ada 3 tipe vW disease:

    Manifestasi oral: pendarahan pada

    membrane mukosa dan

    ginggiva

    III

    II

    I

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    5/32

    Scurvy Etiologi utamanya ialah kekurangan vitamin C ( asam askorbat)

    Manifestasi oral:

    Pada mukosa mulut tampak adanya manifestasi

    swelling secara luas

    Kemerahan pada marginal dan interdentalginggiva diikuti dengan pendarahan ginggiva

    Terdapat ulserasi dan tooth mobility

    Petechiae, eccimosis, dan pendarahan spontan

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    6/32

    Penatalaksanaan Perawatan

    Telangiectasia

    atau Rendu-Osler

    disease

    *Perawatan pengobatan

    pendukung

    Von Willebrand

    disease

    *Pemberian Stimate

    (DDAVP) dengan nasal

    spray pada tipe I dan II

    *Pemberian Stimate tidak

    efektif pada tipe III

    *Pada saat dilakukan

    perawatan gigi pasien vW

    perlu diberikan humate

    P(produk murni berisi

    protein vW dan faktor VIII)secara I.V

    *Setelah dental prosedur

    pasien diberi Amicar

    (EACA) tiap 4-6 jam selama

    5 hari

    Scurvy

    *Pemberian vitamin C

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    7/32

    Gangguan trombositik

    Glanzmanns disease

    Trombositosis atau trombositemia

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    8/32

    Glanzmanns disease

    (Thrombasthenia) Istilah thrombasthenia secara harfiah berarti "trombosit lemah" dan

    diciptakan oleh Glanzmann untuk menggambarkan suatu kelainanperdarahan autosomal resesifyang tidak adaretraksi gumpalan.

    Hasil Laboratorium:Pasien yang terkena dampak memilikiwaktu perdarahan yang lama, cacat agregasi plateletdengan agen agregasi standar, terutama ADP, dan retensitrombosit yang abnormal. Tingkat fibrinogen trombosit,ketersediaan PF3, dan trombosit membran glikoprotein IIb dan IIIabiasanya berkurang secara signifikan

    Treatment: Pada kondisi parah, pengobatan estrogentingkat rendahtelah mengurangi dan mengendalikanperdarahan.

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    9/32

    Tanda Klinis:kecenderungan untuk memarbahkan

    setelah trauma kecil, perdarahan yang berlebihan dan

    berkepanjangan setelah luka dan lecet, epistaksis, dan

    menorrhagia

    Penatalaksanaan di bidang Perio: Kebersihan mulut

    yang optimal harus diedukasikan, penggunaan sikat gigi soft-bristle. Sarana terapi pencegahan sangat penting pada pasien

    GT. Bahan antiplaque bermanfaat untuk pemeliharaan

    kebersihan mulut yang tepat pada periode pasca operasi. Obat

    kumur klorheksidin 0,12% digunakan dalam kasus GT danditemukan bermanfaat dalam mengontrol plak. Perubahan warnagigi memerlukan kunjungan scaling tambahan, penggunaan teratur

    scaler ultrasonik danpolishingdengan rubber cups menguntungkan

    pasien tanpa risiko perdarahan lebih lanjut

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    10/32

    Trombositosis atau

    trombositemia

    Suatu keadaan peningkatan hitung trombosit, biasanyaakibat stimulasi sekunder

    Sering dijumpai pada pasien yang dirawat inap dan

    dapat ditemukan pada kondisi-kondisi seperti gangguanperadangan, infeksi, keganasan, dan setelah

    perdarahan akut

    Peningkatan trombosit sebagai bagian dari responsfase akut peradangan atau infeksi

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    11/32

    Penyebab TrombositosisSindrom Mieloproliferatif Trombositosis Sekunder (Reaktif)

    Trombositemia esensial

    Polisitemia vera

    Mielofibrosis dengan metaplasia

    myeloid agnogenik

    Leukemia mielogenosa kronis

    Mobilisasi trombosit kompartemental

    Pascasplenektomi

    Setelah pemberian epinefrin

    Trombositosis rebound

    Setelah pengeluaran darah (termasuk pembedahan)

    Menyertai pemulihan sumsum tulang

    Setelah kemoterapi sitotoksikSetelah pengobatan defisiensi vitamin B12 atau

    folat

    Defisiensi besi

    Keganasan

    Penyakit peradangan kronis

    Penyakit kolagen vascular

    Penyakit usus meradang

    Infeksi kronis

    Tuberkulosis

    Osteomielitis

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    12/32

    Gangguan koagulasi

    Hemophilia

    Defisiensi Vit.K

    Penyakit liver

    Karena konsumsi factor koagulan

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    13/32

    Hemophilia

    Merupakan gangguan koagulasi

    kongenital paling sering dan serius

    Kelainan ini terkait dengan defisiensi

    faktorVIII, IX atau XI yang ditentukan

    secara genetik

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    14/32

    Defisiensi faktor VIII (Hemofilia klasik,Hemofilia A, Defisiensi Faktor Antihemofilia

    [AHF] Manifestasi klinis:

    Tampak nyata pada periode neonatus

    Hematom intramuskular timbul karena trauma kecil

    Trauma luka robek yang relatif kecil tetapi berdarah

    terus-menerus selama berjam-jam atau berhari-hariCiri khas hemofilia adalah hemartrosis

    Tes laboratorium: uji koagulasi dengan hasil tesPTT amat memanjang dengan jumlah trombosit, waktuperdarahan, dan waktu protrombin adalah normal.Pengukuran spesifik untuk aktivitas faktor VIII memastikandiagnosis

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    15/32

    Terapi:

    Aktivitas fisik yang mendatangkan risiko trauma perlu diwaspadai

    Aspirin dan obat lain yang mempengaruhi fungsi trombosit dapat

    memprovokasi perdarahan dan harus dihindari

    Pada saat perdarahan dapat diberikan infus intravena plasma beku

    segar atau konsentrat plasma dengan tujuan untuk menigkatkan

    aktivitas faktor VIII dalam plasma sampai tingkat yang

    mengamankan hemostatis

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    16/32

    Defisiensi faktor IX (Hemofilia

    B)

    Tes laboratorium: Waktu tromboplastin parsial (PTT)biasanya abnormal memanjang. Waktu perdarahan dan PPT

    normal. Pengukuran faktor IX spesifik perlu untuk membedakan

    dengan hemofilia A dan untuk menentukan tingkat keparahan defek

    ini.

    Terapi: Penggantian faktor IX dilakukan dengan infus plasmabeku segar (PBS) atau konsentrat faktor IX

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    17/32

    Defisiensi faktor XI (Hemofilia

    C) Tipe hemofilia paling jarang terjadi, dijumpai pada 2-3% dari semua

    penderita hemofilia

    Manifestasi klinis:

    Perdarahan pasca operasi dan pasca trauma adalah khas. Penderita mungkin juga mengalami epistaksis, hematuria, dan

    menorrhagia.

    Perdarahan spontan jarang

    Tes laboratorium: PTT memanjang, dan perdarahanserta waktu protrombin normal

    Terapi: untuk episode perdarahan dilakukan dengan PBS

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    18/32

    Defisiensi Vit.K

    Menyebabkan darah tidak dapat membeku seingga dapatterjadi perdarahan

    Kekurangan bisa terjadi pada bayi karena sistempencernaan yang masih steril dan tidak mengandungbakteri yang dapat mensintesis vitamin K

    Pada orang dewasa, kekurangan dapat terjadi karenaminimnya konsumsi sayuran atau mengonsumsiantobiotik terlalu lama. Antibiotik dapat membunuh

    bakteri menguntungkan dalam usus yang memproduksivitamin K. Terkadang kekurangan vitamin K disebabkanoleh penyakit liver atau masalah pencernaan dankurangnya garam empedu

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    19/32

    Diagnosa adanya defisiensi

    vitamin K

    timbulnya gejala-gejala, antara lain

    hipoprotrombinemia, yaitu suatu

    keadaan adanya defisiensi protrombin

    dalam darah

    Terlihat perdarahan subkutan dan

    intramuskuler.

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    20/32

    Terapi

    Pemberian vitamin K oral, 1-2 mg/hari

    untuk bayi

    Pada kasus berat dan manifestasi

    perdarahan telah tampak, harusdiberikan 5 mg vitamin K1/hari secara

    perenteral

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    21/32

    Penyakit liver

    Hepar mensintesis sebagian besar faktorsistem pembekuan kecuali faktor vonWillebrand.

    Bertanggung jawab untuk pembersihan faktorpembekuan aktif atau fibrinolitik.

    Penyakit hepar mengakibatkan koagulopati Gangguan faktor sintesis

    Fungsi faktor pembekuan tidak normal Peningkatan konsumsi faktor koagulasi

    Gangguan pembersihan pada komponen sistem koagulasi yangbersirkulasi

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    22/32

    Management perawatan

    periodontal pasien hemorrhage

    Pencegahan pre-operatif: fokus riwayatsebelum terjadi pendarahan dan kondisi medis yang berhubungan

    dengan pendarahan. Didapatkan dari anamnesa.

    Sebelum terjadi pendarahan, apakah pasien mengalamitrauma, operasi, atau terjadi pendarahan spontan

    Riwayat keluarga yang berhubungan dengan kelainan

    pendarahan, dan mencatat obat yang berhubungan dengan

    hemostasis (contoh: NSAID/antibiotik)

    Konsumsi obat-obatan antikoagulan, seperti: heparin, aspirin,clopidogrel, dan ticlodipine.

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    23/32

    Intra-operatif: profilaksis dan lokalhemostasis. Pada kelainan darah herediter

    harus diberikan transfuse platelets dandiberikan faktor koagulan 1 jam sebelumperawatan.

    Pembedahan periodontal harus dipertimbangkan,jangan memberi blok anestesi, tapi berilah anestesi lokalyang memiliki vasokonstriktor. Ciptakan design flapseminimal mungkin.

    Pada pembedahan periodontal yang utama adalahmenutup flap dengan nonresorbable atau resorbable

    suturing. Aplikasikan penekanan selama 10 menit denganmembasahi kasa pada flap tersebut dengan lokalhemostasis untuk meningkatkan stabilisasi clot

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    24/32

    Post operatif

    Dokter gigi harus memberi deskripsi detailtentang prosedur dan pengobatan yangdilakukan dan memberikan saran-saran

    Obat kumur antifibrinolitik setelah scalingdan root planning, penekanan lokal padaflap pembedahan dan penempatan

    kolagen sponge pada soket ekstraksi dapatmenjadi satu-satunya perawatankoagulopati

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    25/32

    Merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila salah satu dari komponenseluler darah tidak pada kondisi normal, bisa dari kuantitas maupun

    kualitas, biasanya mengarah pada suatu kondisi patologis

    Kondisi patologis ini dapat terjadi ketika jumlah dari elemen seluler darah,

    terlalu berlebihan atau terlalu kurang

    ketidaknormalan fungsi dan komponen dari sel

    darah

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    26/32

    Blood DyscrasiaLEUKIMIA TROMBOCYTOPENIC PURPURA

    (etiologi) (gejala klinis) (etiologi) (gejala klinis)

    Radiasi Anemia Idiopatik bercak perdarahan pada

    kulit anggota gerak berupapetekia, ekimosis atau

    memar

    Leukemogenik Perdarahan Reaksi obat Kadang-kadang berupa

    epistaksis, dan perdarahan

    gusi atau saluran

    pencernaan dan saluran

    kemih

    Herediter Terserang infeksi Infeksi aktif

    Virus Nyeri tulang dan

    persendian

    DIC

    Nyeri perut Splenomegali

    Pembengkakan kelenjarlympa Penyakit-penyakitjaringan ikat

    Dyspnea *penyebabnya

    berkaitan erat

    dengan proses imun

    dalam tubuh

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    27/32

    Blood Dyscrasia

    LEUKIMIA TROMBOCYTOPENIC PURPURA

    Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium

    Tes Darah Tes complete blood count

    (cbc)

    Biopsi Tes untuk clotting time

    Cytogenetics Tes sumsum tulang

    Spinal tap Tes antibody antiplatelet (bila

    tersedia)

    Chest x-ray

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    28/32

    Tabel 1. : Stadium berdasarkan jumlah

    trombosit, manifestasi klinis dan petunjuk

    intervensi pada pasien dengan PTI

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    29/32

    LEUKIMIA TROMBOCYTOPENIC PURPURA

    Terapi Terapi

    PTI (Akut) PTI (Menahun)

    *Chemotherapy/intrathecal

    medications

    Pada yang ringan hanya dilakukan

    observasi tanpa pengobatan, karena

    dapat sembuh secara spontan

    Imunoglobulin intravena (dosis

    inisial 0,8 g/kg, 1 kali pemberian)

    Therapy Radiasi Setelah 2 minggu tanpa

    pengobatan jumlah trombosit

    belum naik, berikan kortikosteroid

    Kortikosteroid (4mg

    prednison/kg/hari per oral selama 7

    hari, kemudian tapering-off dalam

    7 hari)

    Transplantasi bone marrow Pada trombositopenia akibat

    koagulasi intravaskular diseminata

    (KID) dapat diberikan heparin i.v

    Antibodi anti-R (D)

    *Pemberian obat-obatan tablet

    dan suntik

    Saat keadaan gawat (terjadi

    perdarahan otak atau saluran

    cerna), berikan tranfusi suspensetrombosit

    interferon

    Transfusi sel darah merah atau

    platelet

    Siklosporin 3-8 mg/kg perhari

    dibagi dalam 2-3 dosis

    Azatioprin 50-300 mg/m2/hari per

    oral, selama > 4 bulan

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    30/32

    Manifestasi Oral

    Leukimia

    *Hiperplasi gingival, hiperplasi papilla atau free gingival margin

    Gingiva menjadi pucat atau berwarna kemerahan, terkadang berwarnakeunguan dengan perubahan warna kebiruan

    Terkadang ditemukan petechiae dan echymoses pada mukosa

    *Terdapat lesi ulseratif superfisial yang tampak dalam bentuk nekrosis gingivitisyang meluas pada area mukosa meluas sampai menutupi vestibula dan lingual

    gusi, serta mungkin bisa menutupi seluruh bagian gigi

    Pada superinfeksi dapat disertai adanya bau mulut (busuk)

    Adenopati

    Dapat terjadi mobilitas gigi yang tinggi

    *Perdarahan gingiva walaupun hanya dengan sentuhan ringan atau secara

    spontan, terutama saat perdarahan tidak kunjung berhenti

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    31/32

    Manifestasi Oral Trombocytopenic Purpura

    *Mudah terjadi pendarahan gingival, bahkan pendarahan spontan atau

    setelah menggosok gigi

    *Petechiae and ecchymosis sering ditemukan pada mukosa palatal, bukaldan labial

    Semakin luas pendarahan pada mukosa akan mengarah pada pembentukan

    lepuhan yang berisi darah, ulser yang semakin meluas bisa terjadi bila

    lepuhan ini pecah

    Bintik-bintik pendarahan dapat ditemukan pada pasien dengan masalah

    pemakaian denture yang tidak tepat

  • 7/30/2019 2. Hemorrhagic Disorder

    32/32

    INTI PENATALAKSANAAN (gangguan

    perdarahan)

    Pengontrolan perdarahan dan stabilitasi

    pasien adalah yang terpenting pada

    perdarahan akut

    Semua pasien harus menghentikan asupanalkohol dan obat non-esensial terutama obat

    anti inflamasi non-steroid

    Pilihan terapi didasarkan pada penyebab