Dengue Hemorrhagic Fever

21
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER ( DHF ) PENGERTIAN Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung dari serotipe virus Dengue. (Saroso, 2007) Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (DEPKES. RI, 1992). Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama (Mansjoer, 1999) PATOFISIOLOGI Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah viremia yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal diseluruh tubuh, ruam atau batuk, bintik-bintik merah pada kulit (ptekie), hiperemi tenggorokan dan hal lain yang mungkin terjadi seperti

Transcript of Dengue Hemorrhagic Fever

Page 1: Dengue Hemorrhagic Fever

DENGUE HEMORRHAGIC FEVER ( DHF )

PENGERTIAN

Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) adalah suatu

penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue Famili Flaviviridae,dengan genusnya adalah

flavivirus. Virus ini mempunyai empat serotipe yang dikenal dengan DEN-1, DEN-2, DEN-3 dan

DEN-4. Selama ini secara klinik mempunyai tingkatan manifestasi yang berbeda, tergantung dari

serotipe virus Dengue. (Saroso, 2007)

Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus

dengue terutama menyerang anak-anak dengan ciri-ciri demam tinggi mendadak, disertai

manifestasi perdarahan dan berpotensi menimbulkan renjatan/syok dan kematian (DEPKES. RI,

1992).

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak-anak dan orang

dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi, yang biasanya memburuk setelah

dua hari pertama (Mansjoer, 1999)

PATOFISIOLOGI

Hal pertama yang terjadi setelah virus masuk ke dalam tubuh penderita adalah viremia

yang mengakibatkan penderita mengalami demam, sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal-pegal

diseluruh tubuh, ruam atau batuk, bintik-bintik merah pada kulit (ptekie), hiperemi tenggorokan

dan hal lain yang mungkin terjadi seperti pembesaran kelenjar getah bening, pembesaran hati

(hepatomegali) dan pembesaran limpa.

Peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnya volume plasma,

terjadinya hipotensi, homokonsentrasi dan hipoproteinemia serta efusi dan renjatan (syok).

Hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit lebih dari 20%) menggambarkan adanya

kebocoran (perembesan) plasma sehingga nilai hematokrit menjadi penting untuk patokan

pemberian cairan intravena. Oleh karena itu, pada penderita DHF sangat dianjurkan untuk

memantau hetokrit darah berkala untuk mengetahui berapa persen hemokonsentrasi terjadi.

Page 2: Dengue Hemorrhagic Fever

 

                                                                                                    PATWAY

Page 3: Dengue Hemorrhagic Fever

 

Page 4: Dengue Hemorrhagic Fever
Page 5: Dengue Hemorrhagic Fever

 

ETIOLOGI

-          Penyakit Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue, yang termasuk dalam

group arboviruses (virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk asthropod).

-          Penyakit demam berdarah dengue ditularkan oleh nyamik Aedes Aegypti yang banyak

ditemukan dan hampir selalu menggigit di dalam rumah pada waktu siang hari (Sumarmo,

1998).

TANDA DAN GEJALA

-          Demam

Demam akut dengan gejala yang tidak spesifik, anoreksi, lemah, nyeri punggung, nyeri

tulang sendi dan kepala. Biasanya berlangsung 2-7 hari.

-          Perdarahan

Manifestasi perdarahan pada umumnya muncul pada hari ke 2-3 demam. Bentuk

perdarahan dapat berupa : uji torniquet positif. Ptekiae, purpura, ekimosis, epitaksis dan

perdarahan gusi, hematemesis melena. Uji torniquet positif bila terdapat lebih dari 20

ptekiae dalam diameter 2,8 cm.

-          Hepatomegali

Ditemukan pada permulaan demam, sifatnya nyeri tekan dan tanpa disertai ikterus.

-          Renjatan ( Syok )

Syok biasanya terjadi pada saat demam mulai menurun pada hari ke-3 dan ke-7 sakit. Syok

yang terjadi lebih awal atau pada periode demam biasanya mempunyai prognosa buruk.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemeriksaan Laboratorium

Page 6: Dengue Hemorrhagic Fever

a.       Darah :

-          LPB positif.

-          Kadar trombosit darah menurun (trombositopenia)

-          Hematokrit meningkat lebih dari 20%, merupakan indikator akan timbulnya rejatan.

-          Hemoglobin meningkat lebih dari 20%.

-          Lekosit menurun (lekopenia) pada hari kedua atau ketiga.

-          Masa perdarahan memanjang.

-          Protein rendah (hipoproteinemia)

-          Natrium rendah (hiponatremia)

-          SGOT/SGPT bisa meningkat

-          Astrup : Asidosis metabolic

b.      Urine :

Kadar albumin urine positif (albuminuria)

1. Foto thorax

-       Bisa ditemukan pleural effusion.

KLASIFIKASI

DHF diklasifikasikan berdasarkan derajat beratnya penyakit, secara klinis dibagi menjadi

4 derajat (Menurut WHO, 1986) :

1. Derajat I

Demam disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan, , trombositopenia dan

hemokonsentrasi.uji tourniquet

Page 7: Dengue Hemorrhagic Fever

1. Derajat II

Derajat I dan disertai pula perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain.

1. Derajat III

Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah

(hipotensi), gelisah, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari (tanda-tanda dini renjatan).

1. Renjatan berat (DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur

KOMPLIKASI

-          Perdarahan luas

-          Syok (rejatan)

-          Pleural Effusion

-          Penurunan kesadaran

PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :

1.       Tirah baring atau istirahat baring.

2.       Diet makan lunak.

3.       Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) dapat berupa : susu, teh manis, sirup dan beri

penderita sedikit oralit, pemberian cairan merupakan hal yang paling penting bagi penderita

DHF.

4.       Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl Faali) merupakan cairan yang

paling sering digunakan.

Page 8: Dengue Hemorrhagic Fever

5.       Monitor tanda-tanda vital tiap 3 jam (suhu, nadi, tensi, pernafasan) jika kondisi pasien

memburuk, observasi ketat tiap jam.

6.       Periksa Hb, Ht dan trombosit setiap hari.

7.       Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen.

8.       Monitor tanda-tanda perdarahan lebih lanjut.

9.       Pemberian antibiotik bila terdapat kekuatiran infeksi sekunder.

10.Monitor tanda-tanda dan renjatan meliputi keadaan umum, perubahan tanda-tanda vital,

hasil pemeriksaan laboratorium yang memburuk.

11.   Bila timbul kejang dapat diberikan Diazepam.

Pada kasus dengan renjatan pasien dirawat di perawatan intensif dan segera dipasang infus

sebagai pengganti cairan yang hilang dan bila tidak tampak perbaikan diberikan plasma atau

plasma ekspander atau dekstran sebanyak 20 – 30 ml/kg BB.

Pemberian cairan intravena baik plasma maupun elektrolit dipertahankan 12 – 48 jam

setelah renjatan teratasi. Apabila renjatan telah teratasi nadi sudah teraba jelas, amplitudo

nadi cukup besar, tekanan sistolik 20 mmHg, kecepatan plasma biasanya dikurangi menjadi

10 ml/kg BB/jam.

Transfusi darah diberikan pada pasien dengan perdarahan gastrointestinal yang hebat.

Indikasi pemberian transfusi pada penderita DHF yaitu jika ada perdarahan yang jelas secara

klinis dan abdomen yang makin tegang dengan penurunan Hb yang mencolok.

Pada pasien renjatan :

         Antibiotika

         Kortikosteroid

         Antikoagulasi

Page 9: Dengue Hemorrhagic Fever

DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN RENCANA KEPERAWATAN

1.         Nyeri Akut b/d Agen injuri (biologi, kimia, fisik, psikologis)

2.         Hipertemia b/d proses penyakit

3.         Defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaporesis

4.         Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d Ketidakmampuan pemasukan

atau mencerna makanan atau mengabsorpsi zat-zat gizi berhubungan dengan faktor biologis

5.         Resiko infeksi Faktor-faktor resiko Prosedur Infasif, Tidak adekuat pertahanan tubuh primer

(kulit tidak utuh, trauma jaringan, penurunan kerja silia, cairan tubuh statis, perubahan sekresi

pH, perubahan peristaltik)

6.         Kurang pengetahuan tentang proses penyakit b/d keterbatasan kognitif, interpretasi

terhadap informasi yang salah, kurangnya informasi

7.         PK. Trombositopeni

8.         PK Perdarahan

RENPRA DHF

No

Diagnosa Tujuan Intervensi

1 Nyeri Akut b/d Agen injuri fisik (DHF)

Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama ………..x 24 jam nyeri dapat terkontrol dan terjadi peningkatan kenyamanan pada klien dengan Kriteria Hasil :

  Melaporkan bahwa nyeri berkurang

Managemen Nyeri

  Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

  Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

  Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

Page 10: Dengue Hemorrhagic Fever

dengan menggunakan manajemen nyeri

  Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

  Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

  Tanda vital dalam rentang normal

  Ekspresi wajah tenang, dan rileks

  Klien bisa istirahat dan tidur

  Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

  Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau

  Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

  Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

  Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

  Kurangi faktor presipitasi nyeri

  Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

  Ajarkan tentang teknik non farmakologi

  Kolaborasi pemberian analgetik dengan tim medis untuk mengurangi nyeri

  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri

  Tingkatkan istirahat

  Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil

  Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri

Administrasi Analgesik

  Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat

  Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi

  Cek riwayat alergi

  Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari

Page 11: Dengue Hemorrhagic Fever

analgesik ketika pemberian lebih dari satu

  Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

  Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

  Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

  Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

  Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

  Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

2 Hipertermi b/d

proses Penyakit dhfSetelah dilakukan asuhan keperawatan selama ………..x 24 jam termoregulasi pada klien adekuat dengan Kriteria Hasil :

Suhu tubuh dalam rentang normal (36-37 ˚ C

Nadi dan RR dalam rentang normal

Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing

Pengobatan Demam

  Ukur suhu 4 jam sekali

  Ukur IWL

  Ukur warna dan suhu kulit

  Ukur tekanan darah, nadi dan RR

  Monitor penurunan tingkat kesadaran

  Periksa WBC, Hb, dan Hct

  Ukur intake dan output / balance cairan

  Kolaborasikan pemberian anti piretik

  Selimuti pasien

  Lakukan tapid sponge

  Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian cairan intravena

  Kompres pasien pada lipat paha dan aksila dengan air hangat

Page 12: Dengue Hemorrhagic Fever

  Tingkatkan sirkulasi udara

  Kolaborasi dengan tim medis pengobatan untuk mencegah terjadinya menggigil

Regulasi Temperatur

  Ukur suhu minimal tiap 4 jam

  Monitor warna dan suhu kulit

  Monitor tanda-tanda hipertermi dan hipotermi

  Tingkatkan intake cairan dan nutrisi

  Selimuti pasien untuk mencegah hilangnya kehangatan tubuh

  Ajarkan pada pasien cara mencegah keletihan akibat panas

  Kolaborasi untuk pemberian anti piretik jika perlu

3 Defisit volume

cairan b/d intake yang kurang dan diaporesis

Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama ...........x 24 jam terjadi keseimbangan cairan dengan kriteria hasil:

Mempertahankan urine output sesuai dengan usia dan BB, BJ urine normal, HT normal

Tekanan darah, nadi, suhu tubuh dalam batas normal

Tidak ada tanda tanda dehidrasi, Elastisitas turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tidak ada

Managemen Cairan

Timbang popok/pembalut jika diperlukan Pertahankan catatan intake dan output yang

akurat Monitor status hidrasi (kelembaban membran

mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik), jika diperlukan

Ukur vital sign setiap 4 jam sekali Monitor masukan makanan/cairan dan hitung

intake kalori harian Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian

terapi IV Monitor status nutrisi Berikan cairan Dorong masukan oral Berikan penggantian nesogatrik sesuai output Dorong keluarga untuk membantu pasien

makan Tawarkan snack (jus buah, buah segar) Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebih

muncul meburuk Kolaborasi dengan tim medis untuk pengaturan

kemungkinan tranfusi

Page 13: Dengue Hemorrhagic Fever

rasa haus yang berlebihan

Persiapan untuk tranfusi

4

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d Ketidakmampuan untuk mencerna makanan

Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama ...........x 24 jam status nutrisi intake makanan dan cairan adekuat dengan

Kriteria Hasil :

  Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan

  Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan

  Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

  Tidak ada tanda tanda malnutrisi

  Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti

Managemen Nutrisi

  Kaji adanya alergi makanan

  Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

  Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

  Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah konstipasi

  Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi)

  Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.

  Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

  Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi

  Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Monitor Nutrisi

  BB pasien dalam batas normal

  Monitor adanya penurunan berat badan / timbang BB tiap hari

  Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan

  Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan

  Monitor lingkungan selama makan

  Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan

Page 14: Dengue Hemorrhagic Fever

  Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi

  Monitor turgor kulit

  Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah

  Monitor mual dan muntah

  Periksa kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht

  Berikan makanan kesukaan

  Monitor pertumbuhan dan perkembangan

  Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva

  Monitor kalori dan intake nuntrisi

  Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oral.

  Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet5 Risiko infeksi b.d

Tidak adekuatnya pertahanan sekunder

Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama ...........x 24 jam status imun klien adekuat dan risiko infeksi dpt terkontrol dengan kriteria hasil:

Kriteria Hasil :

  Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi

  Menunjukkan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi

  Jumlah leukosit dalam batas normal

  Menunjukkan perilaku hidup

Kontrol infeksi

         Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

         Pertahankan teknik isolasi

         Batasi pengunjung bila perlu

         Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

         Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

         Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

         Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

         Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

         Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing

Page 15: Dengue Hemorrhagic Fever

sehat

sesuai dengan petunjuk umum

         Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

         Tingktkan intake nutrisi

         Kolaborasi denga tim medis untuk pemberian antibiotik bila perlu

Proteksi terhadap infeksi

         Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal

         Periksa hitung granulosit, WBC

         Monitor kerentanan terhadap infeksi

         Batasi pengunjung

         Saring pengunjung terhadap penyakit menular

         Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko

         Pertahankan teknik isolasi k/p

         Berikan perawatan kuliat pada area epidema

         Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas, drainase

         Ispeksi kondisi luka / insisi bedah

         Dorong masukkan nutrisi yang cukup

         Dorong masukan cairan

         Dorong istirahat

         Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep

         Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi

Page 16: Dengue Hemorrhagic Fever

         Ajarkan cara menghindari infeksi

         Laporkan kecurigaan infeksi

         Laporkan kultur positif6 Kurang

pengetahuan tentang proses penyakit b.d kurang terpaparnya informasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan terjadi peningkatan pengetahuan klien dengan Kriteria Hasil :

Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

Pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

Mengajarkan : Proses Penyakit

       Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

       Jelaskan patofisiologi dari penyakit DHF dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

       Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

       Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

       Identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

       Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

       Hindari jaminan yang kosong

       Sediakan bagi keluarga atau SO informasi tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

       Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

       Diskusikan pilihan terapi atau penanganan

       Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan

       Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan, dengan cara yang tepat

       Rujuk pasien pada grup atau agensi di komunitas lokal, dengan cara yang tepat

       Instruksikan pasien mengenai tanda dan gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan

Page 17: Dengue Hemorrhagic Fever

kesehatan, dengan cara yang tepat

7 PK Perdarahan Setelah dilakuakn

tindakan keperawatan selama ............x 24 jam perdarahan tidak terjadi dan komplikasi perdarahan dapat diminimalkan dengan

Kriteria Hasil:

         Tidak ada tanda-tanda perdarahan seperti pteki, epistaksis dan perubahan tanda-tanda vital

NIC :

       Ukur Tanda-tanda vital setiap 4 jam

       Periksa Lab darah terutama trombosit, Hct, Hb,

       Kolaborasi dengan tim medis transfusi,bila terjadi perdarahan Hb < 10 mg/dl

8 PK Trombositopeni Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama................x 24 jam Perawat dapat menangani dan mengurangi komplikasi penurunan trombosit dengan kriteria hasil:

         Tidak terkadi perdarahan spontan

         TTV dalam batas normal

         Tidak terjadi penurunan status neurobiologi

NIC:

      Pantau JDL, HB, koagulasi dan jumlah trombosit

      Pantau tanda dan gejala perdarahan spontan atau perdarahan hebat : pteki, ekimosis, hematom spontan, perubahan tanda-tanda vital

      Pantau tanda perdarahan sistemik atau hipovolemia seperti peningkatan frekuensi nadi nafas dan tekanan darah, perubahan status neurobiologis